Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)

Pokok Bahasan : Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)


Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian MKJP
2. Manfaat MKJP
3. Jenis-jenis MKJP
4. Kelebihan dan kekurangan masing-masing MKJP
Sasaran : Masyarakat khususnya pasangan usia subur
Hari, tanggal : Kamis, 26 November 2020
Tempat : Puskesmas Banjarnegara 1
Waktu : 10.00 s/d 10.15WIB

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan pendidikan kesehatan, sasaran dapat mengetahui yang
dimaksud dengan metode kontrasepsi jangka panjang, tujuan, jenis-jenis,
kelebihan, serta kekurangan MKJP.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan pendidikan kesehatan, sasaran diharapkan dapat
mengetahui dan memahami:
1. Pengertian MKJP
2. Manfaat MKJP
3. Jenis-jenis MKJP
4. Kelebihan dan kekurangan masing-masing MKJP
III. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 2 menit Pembukaan: Menjawab salam dan
1. Salam pembuka mendengarkan penjelasan tujuan
2. Menjelaskan tujuan pendidikan kesehatan
2. 10 menit Isi:
1. Menyampaikan garis 1. Mendengarkan dan
besar materi menyimak.
2. Memberikan 2. Menanyakan hal-hal yang
kesempatan bertanya belum jelas
3. Menjawab pertanyaan 3. Mendengarkan dan menyimak

3. 3 menit Penutup:
1. Evaluasi 1. Mendengarkan dan menyimak
2. Salam penutup 2. Menjawab salam

IV. MEDIA
Media yang digunakan : Leaflet

V. METODE
Metode yang digunakan : Ceramah, dan diskusi

VI. POKOK MATERI


1. Pengertian MKJP
2. Manfaat MKJP
3. Jenis-janis MKJP
4. Kelebihan dan kekurangan MKJP

VII. EVALUASI
1. Apa yang dimaksud dengan metode kontrasepsi jangka panjang?
2. Apa saja jenis metode kontrasepsi jangka panjang?
3. Apa saja kelebihan masing-masing metode kontrsepsi jangka panjang?
4. Apa saja kekurangan masing-masing kontrasepsi jangka panjang?
VIII. SUMBER PUSTAKA
Indonesia, Kemenkes. 2014. Buku Ajar Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta:
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.
Rusmini, Septerina Purwandani, Vina nurul Utami, and Siti nur Fauziah.
2017. Pelayanan KB Dan Kesehatan Reproduksi. jakarta: CV. Trans
Info Media.
Manuaba, dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta:
EGC
Sofian, Amru. 2011. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.
Sulistyawati, Ari. 2012. Pelayanan Keluarga Berencana. edited by A. Suslia.
Jakarta: Salemba Medika.
Yuhedi, Lucky Taufika and Titik Kurniawati. 2013. Buku Ajar
Kependudukan & Pelayanan KB. edited by S. K. Ns. Wuri Praptiani.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

IX. LAMPIRAN MATERI


Materi Terlampir

X. Dokumentasi
Dokumentasi Terlampir
Lampiran Materi
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

A. Kontrasepsi

1. Pengertian Kontrasepsi

Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau

melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan sel telur dan sel sperma

yang dapat mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah

menghindari/ mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan

antara sel telur yang matang dengan sel sprema tersebut (Rusmini et al.

2017).

Kontrasepsi adalah cara, alat atau obat- obatan untuk mencegah

terjadinya konsepsi (Sofian 2011). Kontrasepsi adalah upaya untuk

mencegah terjadinya kehamilan. Upaya yang dilakukan dalam pelayanan

kontrasepsi dapat bersifat sementara maupun bersifat permanen. Metode

kontrasepsi yang ideal memiliki ciri- ciri di antara berdaya guna, aman,

murah, estetik, mudah didapat, tidak memerlukan motivasi terus menerus

dan efek samping yang minimal(Indonesia 2014).

2. Macam- Macam Kontrasepsi Jangka Panjang

a. Metode kontrasepsi hormonal

1) Implan

a) Pengertian

Kontrasepsi Implan adalah metode kontrasepsi yang

diinsersikan pada bagian subdermal, yang hanya mengandung


progestin dengan masa kerja panjang, dosis rendah dan

reversibel untuk wanita (Rusmini et al. 2017).

b) Cara Kerja

(1) Mengentalkan lendir serviks

(2) Mengganggu proses pembentukan endometrium hingga

sulit terjadi implantasi.

(3) Mengurangi transportasi sperma

(4) Menekan ovulasi (Sulistyawati 2012)

c) Jenis-jenis Implan

Table 2.1 Jenis- jenis kontraasepsi implant

Jenis kontrasepsi implant Definisi

1. Norplant Implan ini terdiri dari 6 batang silastik lembut


berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan
diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg
levonorgestrel dan lama 5 tahun. Pelepasan

hormon setiap harinya berkisar antara 50-85


mcg pada satu tahun pertama penggunaan,
kemudian menurun hingga 30-35 mcg per hari
untuk lima tahun berikutnya.

2. Implanon Terdiri dari satu batang putih lentur yang


berisi progestin generasi ketiga, yang
dimasukkan ke dalam inserter steril dan sekali
pakai / disposable, dengan panjang kira-kira
40 mm, dan diameter 2 mm, terdiri dari suatu
inti EVA ( Ethylene Vinyl Acetate) yang
mengandung 68 mg 3-keto-desogestrel dan
lama kerjanya 3 tahun. Pada hari-hari
pemasangan hormon pertama yang dilepaskan
adalah 60 mcg per hari, dan perlahan-lahan
turun menjadi 30 mcg per hari selama masa
kerjanya.

3. Jadena dan Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan


Indoplant levonorgestrel 75 mg dengan lama kerja 3
tahun.

4. Uniplant Terdiri dari 1 batang putih silastic dengan


panjang 4 cm, yang mengandung 38 mg
nomegestrol asetat dengan kecepatan
pelepasan sebesar 100 ug per hari dan lama
kerja 1 tahun.

(Rusmini et al. 2017)

d) Efektifitas

Keefektifitasan dari Implan berkisar 0,2 – 1 kehamilan per 100

perempuan (Sulistyawati 2012).

e) Keuntungan dan kerugian penggunaan kontrasepsi implan

Tabel 2.2 Keuntungan dan Kerugian Kontrasepsi Implan

Keuntungan Kerugian

1. Daya guna Tinggi. 1. Sering ditemukan gangguan


2. Perlindungan jangka panjang mestruasi, seperti siklus
(sampai 5 tahun) menstruasi seiring memanjang
3. Pengembalian kesuburan yang atau memendek, perdarahan
cepat. yang banyak atau sedikit,
4. Tidak memerlukan perdarahan tidak teratur atau
pemeriksaan dalam. perdarahan bercak (spotting)
5. Bebas dari pengaruh estrogen. atau tidak terjadi menstruasi
6. Tidak mengganggu kegiatan sama sekali
sanggama. 2. Nyeri kepala
7. Tidak mengganggu ASI. 3. Penurunan atau peningkatan
8. Mengurangi / memperbaiki berat badan
anemia. 4. Nyeri payudara
9. Klien hanya kembali ke klinik 5. Perasaan mual
jika ada keluhan. 6. Pening atau pusing kepala
10. Dapat dicabut setiap saat 7. Perubahan perasaan (mood)
11. Mengurangi jumlah darah haid. atau kegelisahan
8. Klien harus ke klinik
pelayanan kesehatan jika
menginginkan pencabutan
9. Tidak menjamin pencegahan
penularan penyakit menular
seksual, HBV, atau
HIV/AIDS.

(Rusmini et al. 2017)


b. Kontrasepsi Non hormonal

1) Kontrasepsi Intra Uterin Device (IUD)

a) Pengertian

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau yang biasa

dikenal dengan Intra Uterin Device (IUD) adalah alat

kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam Rahim yang bentuknya

bermacam-macam, terdiri dari plastic (polyrthyline). Ada yang

dililit tembaga (Cu), ada pula yang tidak, adapula yang dililit

tembaga bercampu.r perak (Ag). Selain itu ada pula yang

dibatangnya berisi hormone progesterone(Rusmini et al. 2017).

b) Jenis- jenis AKDR/IUD

Tabel 2.3 Jenis- jenis AKDR/IUD

Jenis- jenis AKDR Definisi

1. Copper-T AKDR/IUD berbentuk T, terbuat dari


bahan polythilen dimana pada bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga
halus yang mempunyai efek antifertilisasi
(anti pembuahan) yang cukup baik.
AKDR ini melepaskan lenovorgegestrel
dengan konsentrasi yang rendah selama
minimal lima tahun. Dari hasil penelitian
menunjukkan efektivitas yang tinggi
dalam mencegah kehamilan yang tidak
direncanakan maupun perdarahan
menstruasi.

2. Copper-7 AKDR berbentuk angka 7 untuk


memudahkan pemasangan. Jenis ini
mempunyai ukuran diameter batang
vertical 32 mm dan ditambahkan
gulungan kawat tembaga (Cu) yang
mempunyai luas permukaan 200 mm2 ,
fungsinya sama dengan lilitan
tembagahalus pada jenis Copper-T.

3. Multi Load AKDR ini terbuat dari plastic dengan dua


tangan kiri dan kanan berbentuk sayap
yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas
ke bawah 3,6 cm. batangnya diberi
gulungan kawat tembaga dan luas
permukaan 250 mm2 atau 375 mm2
untuk menambah efektifitas. Ada tiga
ukuran yaitu standar, small dan mini.

4. Lippes Loop AKDR ini terbuat dari bahan


polyethelene, bentuknya seperti spiral atau
huruf S bersambung. Lippes loop terdiri 4
jenis yang berbeda menurut ukuran
panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran
25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm
(benang hitam), tipe C berukuran 30 mm
(benang kuning) dan 30 mm(tebal, benang
putih) untuk tipe D. Lippes Loop
mempunyai angka kegagalan yang rendah.

c) Keuntungan dan kerugian penggunaan kontrasepsi IUD

Tabel 2.4 Keuntungan dan Kerugian Kontrasepsi IUD

Keuntungan Kerugian

1. Sebagai kontrsepsi, 1. Perubahan siklus menstruasi


mempunyai efektifitas yang (umumnya pada 3 bulan pertama
tinggi. dan akan berkurang setelah 3 bulan),
2. Sangat efektif 0,6-0,8 menstruasi lebih lama dan banyak,
kehamilan/100 perempuan spotting, dan saat menstruasi akan
dalam 1 tahun pertama (1 terasa lebih sakit.
kegagalan dalam 125-170 2. Rasa nyeri atau mulas beberapa saat
kehamilan). setelah pemasangan.
3. AKDR dapat efektif segera 3. Tidak mencegah IMS, HBV dan
setelah pemasangan. HIV/AIDS.
4. Metode jangka panjang (10 4. Tidak baik digunakan pada wanita
tahun proteksi dari CuT-380 IMS atau wanita yang sering
A dan tidak perlu diganti). berganti pasangan, karena penyakit
5. Sangat efektif karena tidak radang panggul sering terjadi setelah
perlu mengingat- ngingat. wanita memakai AKDR.
6. Tidak mempengaruhi 5. Prosedur medis termasuk
hubungan seksual. pemeriksaan panggul diperlukan
7. Meningkatkan kenyamanan dalam pemasangan AKDR,
seksual karena tidak perlu seringkali wanita takut setelah
takut hamil. pemasangan.
8. Tidak ada efek samping 6. Klien tidak dapat melepas AKDR
hormonal dengan Cu IUD sendiri, karena hanya petugas
(CuT-380 A). kesehatan terlatih yang dapat
9. Tidak mempengaruhi melepas AKDR.
kualitas dan volume ASI. 7. Wanita harus memeriksa posisi
10. Dapat dipasang segera benang AKDR dari waktu ke waktu.
setelah melahirkan atau Untuk melakukannya, wanita harus
sesudah abortus (apabila memasukkan jarinya ke dalam
tidak terjadi infeksi). vagina, sebagian besar wanita tidak
11. Dapat digunakan sampai ingin melakukan hal ini (Yuhedi and
menopause (1 tahun lebih Kurniawati 2013).
atau setelah haid terakhir).
12. Tidak ada interaksi dengan
obat-obatan.
13. Mencegah kehamilan
ektopik (Rusmini dkk, 2017)

2) Tubektomi

Suatu kontrasepsi permanen untuk mencegah keluarnya

ovum dengan cara mengikat atau memotong pada kedua saluran

tuba fallopi, efektivitasnya mencapai 99% (Rusmini et al. 2017)

Keuntungan:

a) Permanen dan efektif

b) Tidak mempengaruhi proses menyusui

c) Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi local

d) Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%

e) Tidak ada efek samping jangka panjang dan tidak mengganggu

hubungan seksual

Kerugian :
Ada kemungkinan mengalami risiko pembedahan dan rasa

sakit/ ketidaknyamanan jangka pendek dan tidak mengganggu

hubungan seksual (Yuhedi and Kurniawati 2013).

3) Vasektomi

Vasektomi adalah operasi kecil yang dilakukan untuk

mengahalangi keluarnya sperma dengan cara mengikat dan

memotong saluran mani (vas defferent) sehingga sel sperma tidak

keluar pada saat senggama, efektivitasnya 99% suratun (2008)

dalam rusmini dkk (2017).

Keuntungan :

a) Permanen dan efektif

b) Tidak ada efek samping jangka panjang dan tidak

mengganggu hubungan seksual

c) Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%

d) Tindakan bedah yang aman dan sederhana

e) Tidak mengganggu hubungan seksual

Kerugian :

Harus ada pembedahan minor dan tidak dapat dilakukan

pada orang yang masih ingin memiliki anak.


DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai