Gastritis
Gastritis
STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA An.R DENGAN
GASTRITIS AKUT DI RUANG ANGGREK
RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO
SRAGEN
DI SUSUN OLEH :
UNTUNG WAHYUNI
NIM. P.10065
i
STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA An.R
DENGAN GASTRITIS AKUT DI RUANG ANGGREK
RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO
SRAGEN
DI SUSUN OLEH :
UNTUNG WAHYUNI
NIM. P.10065
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
SRAGEN”.
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
kepada :
Husada Surakarta.
v
perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya
5. Tyas Ardi Suminarsis, S.Kep.,Ns, selaku dosen penguji III yang telah
Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-
Untung Wahyuni
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
BAB I : PENDAHULUAN
B. Pengkajian .............................................................................. 6
A. Pembahasan ............................................................................ 15
B. Simpulan ................................................................................ 24
C. Saran ....................................................................................... 25
vii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
akut, kronik, difus atau lokal, dengan karakteristik anoreksia, perasaan penuh
di perut, tidak nyaman pada epigastrum, mual dan muntah (Suratun SKM,
yang akut dengan kerusakan erosi pada superfisial (Muttaqin dan Sari, 2011).
beberapa negara dunia dan mendapatkan hasil persentase dari angka kejadian
Kanada 35%, dan Perancis 29,5%. Di dunia, insiden gastritis sekitar 1,8-2,1
juta dari jumlah penduduk setiap tahun. Insiden terjadinya gastritis di Asia
data dari World Health Organization (WHO) bahwa Indonesia berada pada
Serikat, Inggris dan Bangladesh dengan jumlah 430 juta penderita gastritis
tiga setelah negara India dan Thailand yaitu berjumlah 123 ribu penderita. Di
1
2
obat, alkohol, virus, jamur, stress akut, radiasi, alergi, atau intoksikasi dari
bahan makanan dan minuman, garam empedu, iskemia, dan trauma langsung.
infeksi oleh Helicobacter pylori pada individu tergantung pada faktor usia,
sosio ekonomi, dan ras. pada beberapa studi di Amerika serikat, didapatkan
infeksi H.pylori pada anak-anak sebesar 20%, pada usia 40 tahunan sebesar
Hirarki Maslow ada lima kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan fisiologi,
kebutuhan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri (Potter, 2005: 615). Nyeri
dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Nyeri merupakan alasan
Association for the study of pain) ; awitan yang tiba-tiba atau lambat dari
3
intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau
lebih dahulu. Nyeri pada anak jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan
pemenuhan rasa nyaman nyeri dengan gastritis akut. Karakteristik nyeri An.R
dengan keluhan utama klien mengatakan nyeri pada ulu hati, nyeri karena
terlambat makan dan bertambah berat bila digunakan untuk beraktifitas, klien
untuk mengangkat asuhan keperawatan nyeri akut pada An.R dengan gastritis
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum:
Melaporkan kasus nyeri akut pada An.R dengan gastritis akut di bangsal
2. Tujuan Khusus:
gastritis akut.
4
gastritis akut.
gastritis akut.
C. Manfaat Penulisan
2. Bagi Perawat.
datang.
5. Bagi Pembaca.
LAPORAN KASUS
2013 di ruang Anggrek RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Prinsip dari
menjadi prioritas.
A. Identitas klien
bulan, jenis kelamin perempuan, status pelajar, agama Islam, nomor rekam
medik 369324. Tanggal masuk 22 April 2013 pukul 14.30 WIB. Dokter
B. Pengkajian
6
7
status klien dan dari keluarga. pengkajian dilakukan pada tanggal 22 April
Keluhan utama yang ada pada pasien saat dikaji adalah nyeri pada
ulu hati. Riwayat kesehatan saat ini keluarga mengatakan An.R mengeluh
nyeri pada ulu hati sejak hari minggu, dengan P karena terlambat makan
ulu hati, Q seperti tertusuk-tusuk, T nyeri terus - menerus, oleh karena itu
nyeri maka oleh keluarga An.R dirujuk ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
Sragen, pada hari senin tanggal 22 April 2013 sampai di IGD An.R
merupakan anak pertama, Ny. E baru melahirkan anak pertama dan belum
kira-kira 1 jam dan bertempat di bidan terdekat. Pada saat lahir, ditemukan
data dari An.R bahwa berat badan lahir 3500 gr dan panjang lahir 50 cm
dan tidak terdapat kelainan bawaan. An.R belum pernah dirawat di rumah
sakit sebelumnya, dan baru pertama kali ini masuk rumah sakit, biasanya
keluarga ada memiliki riwayat penyakit hipertensi yaitu ibu pasien dan
tidak ada yang memiliki penyakit gastritis. An.R tidak memiliki riwayat
8
perkembangan An.R saat ini dapat dilihat berdasarkan berat badan lahir
3500 gr dan berat badan sekarang adalah 35 kg, sedangkan gigi tumbuh
pertama kali umur 1 tahun. Ibu An.R mengatakan bahwa An.R sejak bayi
per hari, An.R dapat melakukan Toiletting dan Activity Daily Life secara
mandiri.
pemeriksaan tanda tanda vital didapatkan data tanggal 22 April 2013 suhu
hitam, kulit kepala bersih tidak ada ketombe. Mata simetris kanan dan kiri,
konjungtiva tidak anemis, sclera tak ikterik. Hidung normal, simetris, tidak
ada polip, bersih tidak ada sekret. Mulut tidak terdapat stomatitis, mukosa
bibir kering, Leher tidak terdapat kaku kuduk, tidak terdapat pembesaran
kelenjar thyroid, dan reflek telan baik. Pemeriksaan fisik dada (paru-paru),
inspeksi dada simetris kanan dan kiri, palpasi vokal premitus kanan dan
kiri sama, pengembangan dada kanan dan kiri sama, perkusi sonor di paru,
usus 20 kali per menit, palpasi nyeri tekan di kuadran dua (epigastrum),
perkusi timpani.
Riwayat nutrisi dan cairan sebelum sakit An.R makan 3 kali sehari
dengan menu nasi, lauk pauk, sayur dan buah-buahan. An.R minum 8
gelas air putih sehari. Selama sakit keluarga An.R mengatakan nafsu
makan An.R menurun. An R makan 3 kali sehari tapi hanya habis 1/4
porsi diit rumah sakit. An.R minum 4 sampai 5 gelas air putih tiap hari.
WAZ -1,15 tergolong berat badan menurut umur normal, dan HAZ -2,42
sampai 5 kali sehari, warna kuning, bau khas sedangkan buang air besar 1
kali sehari dengan konsistensi lembek, warna kuning, berbau khas. Selama
sakit An.R mengatakan buang air kecil 4 sampai 5 kali sehari warna
kuning, bau khas. An.R juga mengatakan belum buang air besar selama
data bahwa An.R merupakan anak pertama dari pasangan Tn.R dan Ny.E
Terapi yang didapatkan An.R pada hari senin tanggal 22 April 2013
nyeri).
hasil Hemoglobin 12,7 gr/dl (Normal), Leukosit 9,00 kali 103µ/L (Normal),
C. Analisa Data
mengatakan nyeri ulu hati, P : nyeri karena terlambat makan dan nyeri
nyeri tidak segera ditangani dapat menyebabkan syok neurogenik yang akan
D. Perencanaan
kriteria hasil nyeri berkurang, skala nyeri 0, dan pasien nampak rileks dan
sehat.
untuk mengetahui keadaan umum pasien, kaji PQRST dengan rasional untuk
mengetahui tingkat nyeri klien, beri posisi nyaman pada klien dengan rasional
pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien, kolaborasi dengan
nyeri klien.
E. Tindakan Keperawatan
22 April 2013 jam 14.30 WIB yaitu mengobservasi keadaan umum dan
tanda-tanda vital, respon subyektif pasien yaitu An.R mengatakan nyeri ulu
hati, respon obyektifnya yaitu suhu 36,6 0C, respirasi 22 kali permenit, nadi
subyektif pasien An.R mengeluh nyeri ulu hati, P : nyeri karena terlambat
pasien yaitu pasien nampak meringis menahan sakit, memberikan posisi yang
obyektif klien nampak nyaman dengan posisi semi fowler (setengah duduk),
intravena.
Hari selasa, 23 April 2013 jam 08.15 WIB tindakan keperawatan yang
subyektif pasien yaitu An.R mengatakan nyeri ulu hati, respon obyektifnya
yaitu suhu 36,5 0C, respirasi 22 kali permenit, nadi 85 kali permenit, tekanan
mengeluh nyeri ulu hati, P : nyeri karena terlambat makan dan nyeri
nampak meringis menahan sakit, memberikan posisi yang nyaman pada klien,
Hari Rabu, 24 April 2013 jam 08.00 WIB tindakan keperawatan yang
obyektifnya yaitu suhu 36,5 0C, respirasi 22 kali permenit, nadi 85 kali
pasien An.R mengatakan sudah tidak merasa nyeri ulu hati dengan skala nyeri
F. Evaluasi
evaluasi pada hari Senin, 22 April 2013 adalah data subyetif An.R
mengatakan nyeri ulu hati, P : nyeri karena terlambat makan dan nyeri
subyektif yaitu An.R mengatakan masih nyeri ulu hati, P : nyeri karena
vital, kaji PQRST, beri posisi nyaman, ajarkan teknik rileksasi, kolaborasi
pemberian Analgesik.
subyektif An.R mengatakan sudah tidak merasa nyeri lagi dengan skala nyeri
0, data obyektif An.R sudah nampak rileks dan sehat, analisis masalah teratasi
dengan kriteria hasil skala nyeri 0 dan klien nampak rileks dan sehat,
A. Pembahasan
Pada bab ini penulis akan membahas tentang nyeri akut pada An.R
evaluasi.
1. Pengkajian
status kesehatan dan fungsional klien pada saat ini dan waktu sebelumnya,
serta untuk menentukan pola respon klien saat ini dan waktu sebelumnya
(Carpenito dan Moyet, 2005). Data dasar pasien adalah semua informasi
saat pertama kali klien masuk ke rumah sakit. Informasi yang didapat dari
klien yaitu data subyektif dan data obyektif. Data subyektif adalah data
penyakit, dan masalah psikososial klien. Data obyektif adalah data yang
15
16
status klien dan dari keluarga (Deswani, 2009). Pemeriksaan fisik adalah
secara langsung, dalam hal ini penulis tidak menemukan hambatan yang
dalam 24 jam, karena penulis hanya dibatasi pada shift pagi (jam 07.00-
perawat ruang.
subyektif yaitu An.R mengatakan mengeluh nyeri pada ulu hati dengan P :
Berdasarkan pada pengkajian diatas, hal ini sesuai dengan referensi yang
(Muttaqin dan Sari, 2011). Manifestasi klinis dari gastritis akut adalah
nyeri epigastrum (ulu hati), anoreksi, mual atau muntah, hematemesis atau
kasus ini adalah nyeri berat yang berada di ulu hati. Skala nyeri 7
2. Diagnosa Keperawatan
Association for the study of pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat dari
intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau
nyeri adalah melaporkan: nyeri secara verbal atau non verbal, Indikasi
nyeri yang dapat diamati, posisi untuk mengurangi nyeri, gerakan untuk
otonom dalam tonus otot (dalam rentang lemah ke kaku), tingkah laku
kriteria hasil nyeri berkurang, skala nyeri 0, pasien nampak rileks dan
sehat.
3. Intervensi Keperawatan
kriteria hasil dan intervensi pada diagnosa nyeri akut berhubungan dengan
sendiri adalah panduan untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari klien,
dan atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan
untuk mengetahui tingkat nyeri klien, beri posisi nyaman dengan rasional
4. Implementasi Keperawatan
Tahap ini muncul jika perencanaan yang dibuat diaplikasikan pada klien.
urutan yang telah dibuat pada perencanaan. Aplikasi yang dilakukan pada
klien akan berbeda, disesuaikan dengan kondisi klien saat itu dan
meliputi tindakan yang dapat dilaksanakan dan tindakan yang tidak dapat
2011).
neural dan endokrin tubuh. Tanda vital merupakan cara yang tepat dan
tingkat keparahan nyeri yaitu dengan melihat intensitas skala nyeri, skala
nyeri 0 = tidak ada nyeri, 1-3 = nyeri ringan, 4-6 = nyeri sedang, 7-9 =
nyeri, dengan observasi dan kaji PQRST untuk mengetahui keadaan nyeri
latihan relaksasi nafas dalam, teknik relaksasi napas dalam dipercaya dapat
Bare, 2002)
22
lambung, gastritis, tukak lambung, tukak usus dua belas jari dan Ranitidin
(ISO, 2010)
nyaman karena pada hari ketiga pasien mengatakan nyeri sudah hilang
dengan skala nyeri 0 dan pasien sudah tampak rilek, maka menurut penulis
Dapat dibuktikan menurut NIC NOC, 2006 yaitu dengan kriteria hasil
5. Evaluasi Keperawatan
dengan kriteria hasil yang sudah ditetapkan serta menilai apakah masalah
yang terjadi sudah teratasi seluruhnya, hanya sebagian, atau bahkan belum
Planning )
pada An.R, pasien mengatakan nyeri pada ulu hati, nyeri karena terlambat
sakit dan ekspresi wajah tampak meringis, masalah belum teratasi dan
kaji nyeri PQRST, beri posisi nyaman, ajarkan teknik relaksasi nafas
dilakukan pada tanggal 23 April 2013, pada jam 08.15 WIB pasien masih
mengatakan nyeri pada bagian ulu hati, nyeri karena terlambat makan dan
tertusuk- tusuk dengan skala nyeri 4, pasien tampak menahan sakit dan
pada jam 08.00 WIB didapatkan hasil data yaitu pasien mengatakan sudah
tidak merasa nyeri lagi dengan skala nyeri 0, pasien nampak rileks dan
B. Kesimpulan
An. R dengan nyeri akut akibat Gastritis akut adalah data subyektif yaitu
An.R mengatakan mengeluh nyeri pada ulu hati dengan P : nyeri karena
nyeri adalah kaji tanda-tanda vital (suhu, nadi, pernapasan dan tekanan
6. Analisa kondisi pada An.R dengan diagnosa medis gastritis akut adalah
An.R mengeluh nyeri pada ulu hati dengan P : nyeri karena terlambat
terlihat meringis menahan sakit. Data pada An.R sesuai dengan pendapat
yang menyatakan bahwa manifestasi klinis dari gastritis akut adalah nyeri
dapat melaporkan : nyeri secara verbal atau non verbal, Indikasi nyeri
otonom dalam tonus otot (dalam rentang lemah ke kaku), tingkah laku
C. Saran
akut penulis akan memberikan usulan dan masukan yang positif khususnya
Mubarak Wahid I. (2007). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori dan
Aplikasi dalam Keperawatan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Priyanto Agus & Lestari Sri. (2009). Endoskopi Gastrointestinal. Penerbit buku
Salemba Medika, Jakarta.
Smeltzer, Suzzane C., Brenda G. Bare, (2002), Brunner & Suddarth’s Textbook of
Medical Nursing, Vol. 2, 8th Ed, Penerjemah Esty Wahyuningsih, S.Kep.,
Ns., Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta