Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No.

1, Januari 2006

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN PELABUHAN CELUKAN BAWANG

I Wayan Redana 1 dan Ida Bagus Putu Adnyana 1

Abstrak: Studi kelayakan ini bertujuan untuk mendapatkan kelayakan pengembangan


pelabuhan Celukan Bawang baik secara teknis maupun ekonomis. Studi yang
dilakukan ini diharapkan dapat memberikan suatu usulan pengembangan dari
pelabuhan Celukan Bawang untuk tahun mendatang. Pengembangan ini meliputi
pengembangan fasilitas pelabuhan termasuk juga jaringan jalan yang diperlukan.
Studi ini dilakukan dengan melakukan survey dan mendapatkan data dari pelabuhan
dan sumber lain. Data yang didapat diolah dengan analisis kelayakan secara teknis
maupun ekonomis. Secara teknis, tinjauan meliputi luas dan dalam kolam pelabuhan,
pengerukan dan pembangunan fasilitas dermaga. Secara ekonomis dipakai metode
analisis discounted cash flow.
Studi ini memberikan suatu simpulan bahwa secara teknis dan ekonomis, pelabuhan
sangat layak untuk dikembangkan. Kelayakan teknis mendapatkan bahwa terumbu
karang (mati) yang menghambat dalam dan luas kolam pelabuhan harus dikeruk.
Pembangunan dermaga harus dilakukan. Secara ekonomi semua pekerjaan teknis ini
masih cukup layak untuk dilakukan.

Kata kunci: studi kelayakan, pelabuhan.

FEASIBILITY STUDY OF THE DEVELOPMENT OF


CELUKAN BAWANG HARBOUR

Abstract : The aim of this feasibility study is to examined the feasibility of the
development of Celukan Bawang Harbour. Hence, this studi may suggesting some
feasibility work for the future development mention above. The development required
including the development of berth fasilities and road network.
This studi is conducted by conducting survey and collecting data from the harour and
other institutions. The tectnical studi conducted consisting of studi on harbour basin,
dredging and berth fasilities. The economic study conducted by utilising discounted
cash flow analysis.
This study concluded that the development of the arbor is feasible. Dredging of coral
has to be undertaken. Study economic analysis revealed that the development of this
harbour is feasible.

Keywords: feasibility study, harbour.

PENDAHULUAN Gilimanuk, yang menghubungkan pulau


Bali dan pulau Jawa; Pelabuhan Penye-
Bali sebagai salah satu provinsi di berangan Padang Bai yang menghubung-
Indonesia yang merupakan provinsi pulau, kan Bali dan Pulau Lombok; Pelabuhan
mempunyai 5 (lima) pintu gerbang keluar/ laut Benoa di Teluk Benoa; Pelabuhan
masuk yaitu: Bandara Internasional laut Celukan Bawang di pantai utara pulau
Ngurah Rai; Pelabuhan Penyeberangan Bali.
1
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Denpasar.

54
Studi Kelayakan Pengembangan Pelabuhan …...….............…….......… Redana dan Adnyana

Dari dua pelabuhan laut yang ada, tentang mengoptimalkan pengembangan


sesuai dengan Rencana Tata Ruang pelabuhan Celukan Bawang di kabupaten
Wilayah Provinsi Bali, disebutkan bahwa Buleleng dalam rangka memacu perkem-
rencana sistem prasarana transportasi laut bangan di daerah Bali Utara. Studi ini
adalah dengan penetapan/penataan fungsi akan meninjau kondisi atau optimalisasi
pelabuhan didukung dengan peningkatan sarana dan prasarana pelabuhan Celukan
fasilitas pelabuhan, yaitu pelabuhan laut Bawang dari segi teknis dan sosial-
benoa sebagai pelabuhan penumpang, ekonomi. Dari segi teknis akan di lakukan
pariwisata dan nelayan sedangkan kajian tentang lokasi dan tata letak
pelabuhan laut Celukan Bawang sebagai pelabuhan serta dari segi sosial ekonomi
pelabuhan barang. Namun dalam pelak- akan di lakukan kjian tentang kondisi
sanaan sampai saat ini, fungsi pelabuhan sosial ekonomi di kawasan pelabuhan.
laut belum berfungsi sesuai yang Manfaat dari hasil studi ini antara lain
direncanakan, hal ini terlihat dari proses adalah untuk bahan penyusunan perenca-
bongkar muat barang yang masih doniman naan pembangunan sebagai bahan
dilaksanakan dipelabuhan Benoa. Kondisi pengambilan keputusan. Disamping itu
ini bisa dimaklumi karena hampir dengan adanya imformasi ini dapat di
sebagian besar kegiatan perekonomian manfaatkan oleh pihak pihak lain yang
dan pembangunan Bali terkonsentrasi berkepentingan, baik untuk tujuan
dibagian selatan dengan dukungan utama pembangunan maupun pengembangan
dari sektor pariwisata, restoran, dan perekonomian.
perhotelan. Dalam rangka pemerataan
pembangunan dan merangsang pening- MATERI DAN METODE
katan perekonomian dan pembangunan di
daerah Bali utara, perlu kiranya kita Umum
memfungsikan potensi daerah yang ada di Untuk dapat mendapatkan kelayakan
kawasan Bali utara. Salah satunya adalah pengembangan pelabuhan, maka perlu
dengan mengoptimalkan pelabuhan laut dibahas tentang Karakteristik kapal yang
yang ada di bali utara, yaitu Pelabuhan akan direncanakan masuk kedalam
Celukan Bawang. pelabuhan, kebutuhan kebutuhan yang
Untuk mengoptimalkan pelabuhan diperlukan agar kapal dapat masuk dengan
Celukan Bawang, ada beberapa perma- aman kedalam pelabuhan dan fasilitas
salahan yang harus diatasi. Permasalahan yang diperlukan untuk mendukung
utama yang dihadapi sampai saat ini kegiatan bongkar muat kapal didalam
adalah adanya gugusan karang yang pelbauhan. Setelah semua keperluan
menghalangi alur sandar kapal, sehingga teknis terpenuhi, diperlukan analisis
harus diadakan pemotongan dan penge- kelayakan secara ekonomi. Pendekatan
rukan untuk memperdalam kolam pela- dan metodologi yang dipakai untuk
buhan. Namun untuk dapat melaksanakan mencapai tujuan dari studi kelayakan
program ini perlu diperhatikan dampak Pelabuhan Celukan Bawang ini
terhadap perusakan lingkungan di bawah berpedoman kepada Standard survey dan
laut, dimana untuk kawasan ini terdapat perencanaan pelabuhan dan analisis
terumbu karang yang dapat berpengaruh kelayakan ekonomi dengan metode
pada biota laut di daerah pelabuhan. discouted cost.
Sehingga diperlukan suatu teknologi
khusus untuk pemotongan trumbu karang Karakteristik Kapal
tersebut. Panjang dan draft kapal yang
Tujuan dari pelaksanaan studi ini direncanakan masuk ke pelabuhan akan
adalah untuk membuat kajian perencanaan sangat menentukan lebar kolam, luas
dan juga gambaran yang lebih rinci kolam pelabuhan, panjang dermaga dan

55
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 1, Januari 2006

turning basin. Karakteristik kapal belakang, sepeti diperlihatkan pada


meliputi: Gambar 1.
a. Dead Weight (DWT) adalah berat total c. Gross Tonnage (GRT) adalah jumlah
muatan yang mampu dipikul oleh kapal volume ruangan kapal dalam meter
pada draft maximumnya. DWT kubik. Net Tonnage adalah gross
merupakan selisih Displacement tonnage dikurangi volume ruang awak
Loaded dengan Displacement Light. kapal mesin dan bahan bakar
b. Length Over All (LOA) adalah panjang
kapal dari ujung depan sampai ujung

Draft
(D)
Lp
p

Lo
Gambar 1. a
Sketsa Dimensi Kapal

Waterways (Kanal) persyaratan seperti berikut ini (lihat


Waterways atau streamline atau kanal Gambar 3).
disediakan agar kapal bisa masuk kedalam

kolam pelabuhan. Waterways juga harus
terlindungi dari pengaruh gelombang dan
arus. Waterways umumnya direncanakan R
berdasar kepada rencana kapal terbesar
yang diharapkan berlabuh. Pedoman
untuk lebar dari waterways ini diberikan Gambar 3. Alur Pelayaran pada Belokan
pada Gambar 2. Kedalaman muka air
diukur dari rata-rata muka air yang disebut
R  3 Loa untuk  < 250
the Lowest Low Water Spring (LLWS).
R  5 Loa untuk 250 <  < 350
B R  10 Loa untuk  > 350
dengan:
R = jari-jari belokan
Loa = panjang totalkapal
1.8B 1.5 B  = sudut belokan
7.8B
Kolam Pelabuhan
Lebar kolam pelabuhan diantara dua
Gambar 2. Lebar Alur Pelayaran Dua dermaga yang berhadapan ditentukan oleh
Jalur ukuran kapal (Loa). Apabila dermaga
digunakan untuk tambatan tiga kapal atau
Lay out alur pelayaran sedapat kurang, lebar kolam pelabuhan sama
mungkin berbentuk garis lurus dengan dengan panjang kapal (Loa), sedangkan
arus berlawanan dengan arah kapal yang dermaga untuk empat kapal atau lebih,
datang. Apabila terjadi belokan harus lebar kolam adalah 1,5 Loa. Luas kolam
merupakan bentuk kurva lengkung dengan putar yang digunakan untuk mengubah

56
Studi Kelayakan Pengembangan Pelabuhan …...….............…….......… Redana dan Adnyana

arah kapal minimum adalah luasan dipper dredge. Sistem hidraulik memper-
lingkaran dengan jari-jari 1,5 kali panjang gunakan prinsip penyedotan dengan mem-
kapal total (Loa) dari kapal yang terbesar pergunakan pipa. Termasuk dalam system
yang menggunakannya. Apabila perpu- ini antara lain cutterhead pipeline dredge.
taran kapal yang dilakukan dengan Permasalahan yang berkaitan dengan
bantuan jangkar atau kapal tunda, luas pengerukan antara lain: Pemilihan alat
kolam putar minimum adalah luas keruk yang sesuai; Menentukan apakah
lingkaran dengan jari-jari sama dengan ada atau tidak hasil pengerukan mengan-
panjang total kapal (Loa). Kedalaman dung material yang terkontaminasi;
kolam pelabuhan diambil 1,1 kali draft Fasilitas material buangan; Pemeliharaan
kapal pada muatan penuh di bawah elevasi jangka panjang pada proyek pengerukan;
muka air rencana. Karakteristik sediment yang akan dikeruk
untuk menunjang perencanaan areal
Tabel 1. Tinggi Gelombang Kritis di buangan; Kontrol operasional dredging
Kolam Pelabuhan Centre untuk memproteksi lingkungan sekitarnya.
Tinggi Secara umum tipe-tipe pengerukan
Gelombang antara lain hydraulic pipeline (cutterhead,
Ukuran Kapal Kritis untuk dustpan, plain suction dan side caster);
Bongkar hopper dredges dan clamshell dredges.
Muat (Hs) hydraulic dredging adalah sistem penge-
rukan untuk memindahkan material lepas
Kapal kecil (2500 0,3 m
dengan menggunakan dustpan, hoppers,
GRT)
hydraulic pipeline plain suction dan
Kapal sedang dan besar 0,5 m
sidecasters. Mechanical dredging adalah
(500 GRT  DWT 
pemindahan material lepas atau keras
500.000 GRT)
dengan menggunakan clamshell, dipper
Kapal sangat besar (> 0,7 – 1,5 m
atau ladder dredges.
500.000 GRT)
Pemilihan alat keruk dan metode yang
dipergunakan pada umumnya tergantung
Sesuai Tabel 1 di atas, tinggi gelom- dari beberapa faktor: Karakteristik fisik
bang yang diharapkan di dalam kolam dari material yang akan dikeruk; Volume
pelabuhan adalah 0.3 m untuk kapal kecil material yang akan dikeruk; Kedalaman
dan 0.5 m untuk kapal sedang dan besar. pengerukan; Jarak ke lokasi penimbunan;
Dari hasil perhitungan, tinggi gelombang Lingkungan fisik antara dredging dan
maksimum yang terjadi di dalam kolam areal penimbunan; Level kontaminasi dari
pelabuhan adalah sebesar 0,5m. Jadi kapal sedimen hasil pengerukan; Metode pena-
ukuran sedang akan dapat berlabuh nganan material hasil pengerukan;
dengan aman dalam kolam pelabuhan. Produksi pengerukan yang diinginkan;
Tipe alat keruk yang tersedia.
Pengerukan (Dredging)
Pengerukan adalah suatu kegiatan Pekerjaan Survey
pemindahan material di bawah air dari Pekerjaan perencanaan/studi kelaya-
suatu tempat ke tempat lain dengan kan pelabuhan Celukan Bawang ini
mempergunakan suatu alat. Pengerukan dilaksanakan mengacu pada Kerangka
pada umumnya dilakukan pada saat Acuan Kerja yang telah dibuat oleh
pembangunan atau pengembangan suatu pemberi tugas. Pekerjaan Survey dilaku-
pelabuhan. Sistem pengerukan dibagi atas kan apabila data data yang diperlukan
dua klasifikasi yaitu system mekanikal menganalis tidak tersedia atau data yang
dan hidraulik. System mekanikal memper- tersedia tidak akurat untuk menganalisis
gunakan alat-alat besar, dimana dalam
system ini termasuk clamshell dredge dan

57
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 1, Januari 2006

permasalahan. Survey yang dilakukan III untuk merencanakan pengembangan


untuk pekerjaan ini adalah: pelabuhan Celukan Bawang.

Survey Hidrografi Tinggi Gelombang


Pasang Surut Tinggi gelombang dapat diukur
Survey untuk menentukan muka air dengan alat sederhana yaitu perahu, bak
terendah dan tertinggi. Survey ini dilaku- ukur dan theodolith. Tinggi gelombang
kan secara bersamaan dengan survey juga dapat dihitung dengan memakai
kedalaman. Pasang surut terjadi karena pendekatan data angin. Bila memung-
pengaruh gaya tarik benda-benda angkasa kinkan tinggi gelombang bisa diukur juga
terutama bulan. Pasang surut terjadi dengan memakai alat wave gauge yang
sebanyak dua kali dalam dua puluh empat dipasang didasar laut.
jam. Karena pengaruh bulan maka pola
grafik pasang surut akan kembali seperti Survey Topografi
semula pada hari ke enam belas. Survey ini dilakukan dengan theo-
dolith sepanjang pesisir pantai Celukan
Arus Bawang dengan luasan area kurang lebih
Survey ini akan dilakukan dengan alat 20 Ha.
current meter. Disamping itu untuk arus
permukaan bisa dilakukan dengan alat Aspek Ekonomi Teknik
sederhana seperti pelampung yang diberi Analisa Ekonomi Teknik adalah
bendera. Dengan bantuan dua buah alat sebuah proses seleksi yang dapat diguna-
theodolith, arah perjalanan dan kecepatan kan untuk membandingkan beberapa
arus dapat diperhitungkan. alternatif proyek dan memilih yang paling
ekonomis. Proses itu sendiri membutuh-
Angin kan alternatif-alternatif yang layak dan
Data angin selama 25 tahun merupa- menggunakan cara penyusutan nilai uang
kan data sekunder dan didapat dari Badan untuk memilih alternatif terbaiknya. Cara
Meteorologi dan Geo-Fisika. perhitungan ekonomi teknik ada tiga
macam, yaitu:
Survey Batimetri 1. Masa kembali modal/Pay Back Period
Survey ini untuk menentukan keda- (PBP)
laman laut terutama untuk menggambar- 2. Laju keuntungan bersih rata-rata/
kan countur dasar laut. Untuk itu Average rate of return (ARR)
diperlukan alat echo sounding yang 3. Aliran kas tersusut/discounted cash
merupakan pantulan suara kedasar laut flow yang ditunjukkan dengan besaran
dari atas perahu. Dengan rumus v= j/t angka-angka Nilai Keuntungan Bersih
(kecepatan = jarak dibagi waktu) maka sekarang atau “Net Present Value”,
jarak (kedalaman dasar laut dapat dihitung Angka Perbandingan Keuntungan
dengan mengetahui kecepatan suara. terhadap Biaya atau “Benefit Cost
Untuk survey sounding diperlukan alat Ratio”, dan Angka Pengembalian
echo sounding (pengukur kedalaman) dan Interanal “Internal Rate of Return”.
dua buah theodolith atau sebuah GPS Umumnya analisa ekonomi teknik
(Geo Posisioning System). Studi kela- dilakukan dengan memperhatikan penyu-
yakan pelabuhan Celukan Bawang tidak sutan nilai uang terhadap waktu. Hal ini
dilakukan Survey Batimetri mengingat disebabkan karena setiap proyek mem-
Peta countur laut masih sangat akurat punyai nilai resiko yang berbeda-beda.
digunakan dan peta yang ada dilakukan Suku bunga akan lebih besar untuk proyek
Survey akhir tahun 1999. Peta Countur dengan resiko yang lebih besar pula.
laut tahun 1999 ini juga dipakai Pelindo Disamping itu masih ada faktor inflasi.

58
Studi Kelayakan Pengembangan Pelabuhan …...….............…….......… Redana dan Adnyana

Besarnya penyusutan dinyatakan dengan analisis biaya manfaat. Metode ini


satu angka laju penyusutan (Discount digunakan untuk menyaring kelayakan
Rate). Dalam pembayaran kas, laju proyek berdasarkan perbandingan manfaat
penyusutan dikatakan pula sebagai suku yang akan diperoleh dan biaya yang akan
bunga (Interest Rate). Besar kecilnya dikeluarkan. Metode ini digunakan pada
angka laju penyusutan tergantung oleh kondisi dimana dana yang tersedia sangat
apakah keadaan ekonomi sedang baik atau terbatas. Di negara-negara sedang ber-
resesi, bagaimana resiko peminjam uang kembang seperti Indonesia, kiranya
terhadap kredibilitas peminjam, dan analisis biaya manfaat lebih cocok
berapa lama masa pengembaliannya. Laju mengingat keterbatasan dana yang
penyusutan atau suku bunga diambil tersedia untuk pembangunan.
antara 8 - 15 % dengan penggunaan yang Secara garis besar analisis biaya-
umum 12 %. Bila mungkin, perencanaan manfaat terdiri atas tahapan-tahapan
dianjurkan menghitung untuk tiga macam sebagai berikut:
suku bunga yaitu 10%, 12%, dan 15%. 1. Analisa biaya yang terdiri dari biaya
Dengan menunjukkan besaran nilai konstruksi dan biaya pemeliharaan.
uang sekarang dari benefit (PVB), dan 2. Analisa manfaat yang ditimbulkan
nilai uang sekarang dari biaya (PVC), oleh pembangunan pelabuhan
maka nilai keuntungan bersih sekarang 3. Membandingkan biaya dan manfaat
atau Net Present Worth (NPW) dapat beserta tingkat sensitivitasnya.
ditulis dengan rumus:
Pembangunan suatu fasilitas seperti
NPW  PVB  PVC (1)
pelabuhan juga mempunyai manfaat-
Sedangkan angka perbandingan keun- manfaat sekunder yang susah sekali atau
tungan terhadap biaya atau Benefit Cost tidak dapat dihitung dalam bentuk uang,
Ratio (BCR) dapat ditulis sebagai: seperti misalnya kenaikan tingkat kese-
PVB jahteraan masyarakat atau dari aspek
BCR  (2) biaya, seperti misalnya pencemaran
PVC
lingkungan, tidak saja fisik tetapi juga
Angka laju pengembalian internal atau budaya.
Internal Rate of Return (IRR), dimana
angka IRR adalah angka discount rate HASIL DAN PEMBAHASAN
yang sama dengan angka suku bunga
sebenarnya terhadap modal (capital Penetapan Kawasan Pelabuhan
interest rate), sehingga dengan menya- Posisi geografis Pelabuhan Celukan
makan nilai sekarang keuntungan kemu- Bawang pada batas perairan pelabuhan
dian dicari besarnya suku bunga tersebut, berada pada 080 –11’-15” LS dan 1140 –
atau: 49’-54” BT, untuk batas daratan
PVB  PVC untuk IRR  I (3) pelabuhan 080 –11’-15” LS dan 1140 –49’-
54” BT dengan jarak kurang lebih 120
Proyek dikatakan layak dilaksanakan Km dari Ibu kota Denpasar. Fasilitas
bila menunjukkan nilai NPV yang positif, pelabuhan Celukan Bawang saat ini
yang berarti juga nilai BCR ,lebih besar banyak disinggahi kapal rakyat maupun
dari 1 dan nilai IRR akan lebih besar perahu layar dan mampu menampung
dari pada angka laju penyusutan (I) yang kapal dengan panjang lebih dari 100 m
berlaku untuk perhitungan. terutama kapal-kapal yang singgah ke
Untuk menetukan layak tidaknya suatu dermaga Semen Tonasa.
pembangunan fasilitas seperti pelabuhan
dari segi ekonomi, metode yang sering
diunakan adalah cost benefit analyses atau

59
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 1, Januari 2006

Rencana Pengembangan Pelabuhan


Celukan Bawang Lay Out Pelabuhan
Lay out pelabuhan Celukan Bawang Lay Out Pelabuhan diperlihatkan
sudah ditetapkan pada tanggal 19 Agustus seperti pada Gambar 4. Dari penelitian
2002 dengan Keputusan Direksi PT Batimetri dapat digambarkan kontur per-
(Persero) PELINDO III Nomor: KEP. airan pelabuhan. Kedalaman perairan
26/PJ.3.02/P.III-2002 tentang tata guna pelabuhan bervariasi dari keadaan 5 m
lahan pelabuhan Celukan Bawang sampai sampai 20 m. Pulau karang ditemui pada
dengan tahun 2010. Kawasan pelabuhan mulut pelabuhan dan pada kolam
dibagi menjadi 5 zone seperti terlihat pada pelabuhan. Kedalaman pulau karang ini
Tabel 2. adalah 6 m.

Tabel 2. Pembagian Zone Pelabuhan


Zone Nama Zone Luas m2
Zone I Zone Terminal 245.800
Zone I.1 Zone terminal penumpang rencana 35.500
reklamasi
Zone I.2 Barang Curah 120.100
Zone I.3 Barang Cargo 90.200
Zone II Port Associated Industries (PAI) 45.000
Zone III Perkantoran Bisnis Maritim 79.500
Zone IV Perikanan 39.300
Zone V Pariwisata/Marina 39.300

Gambar 4. Layout Pelabuhan Celukan Bawang

60
Studi Kelayakan Pengembangan Pelabuhan …...….............…….......… Redana dan Adnyana

Penangkis Gelombang selama 6 jam. Angin maksimum tahunan


Pelabuhan Celukan Bawang adalah diubah menjadi data gelombang signifikan
pelabuhan alam yang terletak dan terlin- tahunan dengan menggunakan program
dung dalam teluk. Karena itu penangkis ACES (Automated Coastal Engineering
gelombang tidak diperlukan. Dengan ada- System). Mengingat lokasi studi adalah
nya terumbu karang didepan pelabuhan, merupakan pantai yang membujur dari
secara alam sudah merupakan penangkis timur-barat, maka gelombang dominan
gelombang alam. yang terjadi hanyalah yang disebabkan
oleh angin yang berasal dari Barat, Barat
Analisis Gelombang Laut, Utara, Timur laut dan Timur.
Dengan cara yang sama gelombang
Angin signifikan (SEA) pada daerah studi
Gelombang di daerah studi diprediksi diramalkan berdasarkan angin dari arah
berdasarkan data angin mengingat tidak tersebut diatas dan hasilnya dapat dilihat
lengkapnya pencatatan gelombang di pada Tabel 4.
lokasi tersebut (meskipun ada data
gelombang di laut dalam). Hasil pengu- Tabel 4. Tinggi gelombang maksimum
kuran angin yang didapatkan dari data tahunan
sekunder berupa kecepatan rerata, Tahun Umax (knot) Hs (m)
kecepatan maksimum serta arahnya yang 1991 30 (W) 9.74
diperoleh dari Badan Meteorologi dan 1992 23 (W) 6.38
Geofisika (BMG) Denpasar. Dari data ini 1993 23 (W) 6.38
akan dapat diprediksi tinggi dan arah 1994 22 (W) 5.94
gelombang. 1995 22 (W) 5.94
1996 30 (W) 9.74
Jarak Seret Gelombang (fetch) 1997 20 (W) 5.07
Dari hasil pengukuran peta, maka 1998 20 (W) 5.07
fetch effective hasil hitungan dapat dilihat 1999 30 (W) 9.74
pada Tabel 3. Fetch effective dari arah 2000 22 (W) 5.94
lain tidak dicantumkan karena arah terse- 2001 30 (W) 9.74
but merupakan arah dari daratan, sehingga
untuk keperluan prediksi gelombang tidak
Refraksi Gelombang
diperlukan.
Ketika gelombang dari laut dalam
mencapai pantai dengan membentuk suatu
Tabel 3. Panjang Fetch Efektif
sudut, gelombang akan terjadi proses
Arah Panjang refraksi sebagai tambahan dari proses
(miles) shoaling. Selama proses refraksi, puncak
Timur 171 gelombang membelok sesuai dengan
Timur laut 233 kontur dasar laut dan arah gelombang
Utara 122 akan tegak lurus garis kontur dan hal ini
Barat Laut 243 dapat mengakibatkan gelombang tersebut
Barat 172 bertambah tinggi ataupun rendah.
Analisis refraksi gelombang di lokasi
Gelombang Signifikan Tahunan Di studi dilakukan dengan menjalankan
Daerah Studi program khusus untuk perhitungan
Gelombang signifikan adalah tinggi refraksi. Hasil analisis refraksi, shoaling
gelombang rerata dari 33% gelombang dan gelombang pecah untuk gelombang
tertinggi pada populasi. Untuk mempre- arah Barat Laut dengan tinggi gelombang
diksi gelombang, dianggap bahwa angin maksimum 3m dan periode 7 detik dapat
dengan kecepatan maksimum berhembus dilihat pada Gambar 5.

61
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 1, Januari 2006

Refraction-Shoaling-Breaking Dari uraian diatas dapat disimpulkan


6.00 bahwa banyak alternatif jalur jalan yang
5.00 menghubungkan pelabuhan Celukan
Wave Height (m)

4.00

3.00
H (rs)
Hb (H/L)
Bawang ke pusat-pusat pengembangan
2.00
Hb (d/L) wilayah di Pulau Bali. Empat jalur jalan
1.00 yang diperkirakan paling dominan adalah:
0.00
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 1. Jalur jalan Cekik-Negara
Depth (m)
2. Jalur Seririt – Pupuan
Gambar 5. Tinggi gelombang akibat 3. Jalur Singaraja – Kintamani
refraksi, shoaling dan gelombang pecah 4. Jalur Tejakula – Kubu
Dari keempat jalur jalan diatas hanya
Angkutan Sedimen satu jalur yang tersedia dengan medan
Angkutan sediment sejajar pantai di cukup datar dan dapat dilalui truk trailer
lokasi studi disebabkan oleh gelombang- yaitu jalur Celukan Bawang–Cekik–
gelombang dari arah Barat, Barat Laut, Negara. Keempat jalur jalan di atas sangat
Timur laut dan Timur dapat dilihat pada perlu dikembangkan apabila pelabuhan
Tabel 5. Dari tabel tersebut dapat dilihat Celukan Bawang sudah beroperasi secara
bahwa angkutan sediment sejajar pantai optimal sebagai pelabuhan barang.
akan terjadi ke arah Timur, besarnya Pengembangan jalur jalan ini meliputi:
relative kecil dan tidak mempengaruhi pelebaran, penyesuaian alignment,
proses erosi ataupun sedimentasi secara peningkatan perkerasan dan peningkatan
signifikan. kekuatan jembatan yang ada pada jalur
jalan tersebut.
Tabel 5. Angkutan sediment tahunan
Rate Pengerukan Material Batuan (rock
Arah Gelombang
(yard3/tahun) dredging)
Barat 894.656 Pengerukan yang direncanakan akan
Barat Laut 1.167.193 dilakukan di kolam pelabuhan adalah
Timur 1.289.743 untuk mencapai kedalaman kolam
Timur laut 477.291 pelabuhan yang diinginkan untuk kapal
Angkutan netto (ke 294.815 terbesar yang berlabuh. Dasar kolam
timur) pelabuhan Celukan Bawang yang akan
dikeruk adalah dari jenis material karang,
Pengembangan Sistem Transportasi yang dalam perencanaan pengerukan
Pengembangan pelabuhan Celukan termasuk dalam kategori rock dredging.
Bawang sebagai pelabuhan barang akan Metode-metode yang dipakai untuk
mempengaruhi system transportasi darat memecahkan batuan dapat dibagi atas dua
di Pulau Bali. Barang yang sampai ke metode yaitu non-explosive dan explo-
pelabuhan Celukan Bawang perlu didistri- sive. Termasuk yang non-explosive adalah
busikan ke centra-centra pengembangan pengerukan dengan metode mekanikal,
wilayah dan centra-centra pembangunan hidraulik, thermal dan elektromagnetik.
di Pulau Bali. Pusat-pusat pengembangan Apabila batuan sangat keras dan
daerah tersebut meliputi Singaraja, pengerukan yang diinginkan cukup tebal,
Negara, Denpasar dan Semarapura. Pusat- metode yang cukup efisien adalah
pusat pengembangan di wilayah seperti menggunakan system peledakan. Tetapi
tersebut di atas sesungguhnya telah dilalui kemungkinan memakai metode ini harus
jaringan jalan arteri. Tetapi tingkat sangat hati-hati, karena lalu lintas kapal
pelayanan jalan perlu ditingkatkan untuk akan terhenti. Secara umum, metode
melayani truk angkutan barang. pengeboran dan blasting merupakan
metode yang yang paling ekonomis dalam

62
Studi Kelayakan Pengembangan Pelabuhan …...….............…….......… Redana dan Adnyana

kasus batuan yang tebal harus dising- dengan sistem peledakan tidak memung-
kirkan dan tidak ada batasan khusus dalam kinkan karena cukup membahayakan
penggunaan bahan-bahan eksplosif. konstruksi di sekitarnya karena efek
Sistem peledakan dan jumlah bahan getaran dan gelombang pasang yang akan
peledak yang diperlukan untuk meme- terjadi pada saat peledakan. Karena
cahkan batuan bervariasi tergantung dari material yang akan dikeruk merupakan
derajat fragmen yang diinginkan, dimensi hamparan karang yang cukup luas, sistem
dari batuan yang diledakkan dan tipe dari pengerukan yang memungkinkan (tidak
batuan. membahayakan lingkungan) adalah me-
makai sistem drilling, dengan melubangi
Potensi-potensi Gangguan dalam hamparan karang dibeberapa tempat
Kegiatan Pengerukan sesuai dengan ukuran fragmen yang
Pengaruh pengerukan terhadap ling- diinginkan. Tipe pengerukan dapat mema-
kungan sekitarnya, terutama terhadap kai tipe hydraulic dredging ataupun
flora dan fauna laut perlu diperhatikan mechanical dredging.
dengan baik. Beberapa hal yang perlu Panjang kapal maksimum yang diren-
diperhatikan dalam kegiatan pengerukan canakan masuk adalah LOA = 200 m.
antara lain: Untuk itu diperlukan lebar pintu 200m X
1. Pada areal yang tidak mengalami 1,5 m = 300 m. Lebar alur yang tersedia
polusi, kegiatan pengerukan pada pada pintu masuk di pelabuhan Celukan
umumnya tidak menimbulkan efek Bawang adalah 300 m pada kedalaman 10
yang signifikan terhadap kualitas air, m. Untuk kedalaman kolam pelabuhan
baik pengerukan dilakukan dengan 10m, pelabuhan sudah bisa dimasuki
system isolasi maupun tidak. kapal kargo GRT 10.000 ton dengan
2. Untuk mengevaluasi kemungkinan- panjang 170m; kapal tanker GRT 15.000
kemungkinan yang terjadi terhadap ton panjang 190m. Diameter kolam putar
kualitas air, informasi yang spesifik (turning basin) yang diperlukan di dalam
harus diperoleh, yang tergantung dari kolam pelabuhan untuk panjang kapal
karakteristik daerah pengerukan. terbesar yaitu 200m adalah 300m. Dengan
3. Lama pengerukan, yang juga meru- dilakukan pengerukan karang, maka
pakan waktu dimana air diijinkan diameter kolam putar yang bisa didapat
bercampur dengan material hasil adalah 300m dengan kedalaman minimum
pengerukan, akan berdampak besar 10m. Pengerukan karang yang diperlukan
terhadap kualitas effluent. adalah sampai kedalaman 10m dengan
Beberapa hal yang lebih spesifik yang volume 25.000 m3
kemungkinan menimbulkan dampak
potensial terhadap kegiatan di pelabuhan Kelayakan Ekonomi
maupun lingkungan yang perlu diper- Biaya pengembangan pelabuhan
hatikan selama kegiatan pengerukan Celukan Bawang yang didapat dan diper-
antara lain: gangguan fisik terhadap hitungkan pada studi ini diperlihatkan
habitat laut, turbidity, sediment suspensi pada Tabel 6. Proyeksi arus kapal. Barang
dan sedimentasi, entrainment, terhentinya dan penumpang diberikan pada Tabel 7.
kegiatan bongkar muat kapal, terhalang- Analisis manfaat dengan pelaksanaan
nya migrasi habitat laut, berkurangnya pengembangan pelabuhan Celukan
kualitas air, dan lain-lain. Bawang didapat dari: Pelayanan jasa
Dari uraian di atas, mengingat lokasi kapal; pelayanan jasa barang; pengusa-
pengerukan (kolam pelabuhan Celukan haan tanah, bangunan, air dan laut;
Bawang) dikelilingi oleh beberapa derma- pendapatan KSO dan handling fee; rupa-
ga yang relatif cukup dekat dengan lokasi rupa usaha; pendapatan diluar usaha;
pengerukan, diperkirakan pengerukan retribusi penumpang mulai tahun 2008.

63
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 1, Januari 2006

Umur ekonomi pelabuhan dipilih sedemi- biaya atau benefit cost ratio (BCR), nilai
kian rupa sehingga pada akhir umur bersih pada saat sekarang atau net present
ekonomi, baik biaya dan manfaat sudah value (NPV) dan laju pengembalian inter-
sangat kecil. Umur ekonomi dipilih 30 nal atau internal rate of return (IRR). Hasil
tahun. Ini tidak berarti setelah 30 tahun perhitungan biaya manfaat diperlihatkan
tidak bisa dipakai, tetapi biasanya diperhi- pada Tabel 8.
tungkan nilai sisa atau salvage value. Pada Nilai IRR diperhitungkan sebesar
studi ini nilai sisa tidak diperhitungkan. IRR=27,60%. Nilai IRR ini sangat layak
Analisis biaya pada studi ini dilakukan dibandingkan dengan tingkat suku bunga
dengan menggunakan tiga faktor tingkat yang berlaku yaitu 18%.
diskon yaitu sebesar 12%, 15% dan 18%. Uji sensitifitas dilakukan dengan
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi tingkat kepekaan 10%. Kondisi dengan
fluktuasi nilai ekonomi yang berubah resiko kerugian paling besar adalah
ubah. Tiga hal yang perlu dipertim- apabila komponen biaya meningkat 10%,
bangkan untuk mengetahui ditolak atau sedangkan komponen manfaat turun 10%.
diterimanya suatu proyek secara ekonomi Analisis uji sensitifitas diberikan pada
yaitu: perbandingan antara manfaat dan Tabel 9.

Tabel 6. Biaya Pengembangan Pelabuhan Celukan Bawang.


No Uraian Vol. Sat Harga Satuan(Rp) Jumlah (Rp.)
I Tahap I
1 Perpanjangan Dermaga II 1 Ls 2.800.000.000 2.800.000.000
2 Pengadaan Tanah 1 Ls 2.000.000.000 2.000.000.000
3 Pengerukan terumbu karang 25.000 M3 150.000 3.750.000.000
4 Mobilisasi kapal keruk 1 Ls 350.000.000 350.000.000
TOTAL Tahap I 8.900.000.000
II Tahap II
1 Lapangan barang 40.500 M2 25.000 1.012.500.000
2 Gudang barang 7.230 M2 200.000 1.446.000.000
3 Bak penampung air 1 300.000.000 300.000.000
4 Terminal Penumpang 120 M2 1.500.000 180.000.000
TOTAL Tahap II 2.938.500.000
III Tahap III
1 Dermaga kapal Penumpang 1.440 M2 4.000.000 5.760.000.000
2 Terminal Penumpang 300 M2 1.500.000 450.000.000
3 Dermaga multi purpose 1 Ls 10.000.000.000 10.000.000.000
4 Dermaga peti kemas 1 Ls 10.000.000.000 10.000.000.000
TOTAL Tahap III 26.210.000.000

Tabel 7. Proyeksi Arus Kapal, Barang dan Penumpang


No Jenis Pelayanan Satuan Tahun
1997 2003 2008 2018
I Proyeksi arus kapal
1 Luar negeri Unit 0 5 10 50
GRT 0 8.884 11.052 15.387
2 Dalam negeri Unit 391 515 593 749
GRT 171.323 258.113 356.651 499.727
3 Kapal industri Unit 28 58 99 170
GRT 97.445 171.072 225.815 596.152
4 Lain-lain Unit 6 21 32 53
GRT 3.648 12.768 19.152 31.601
5 Kapal penumpang 0 0 0 0
Jumlah Unit 425 599 734 1.022
GRT 272.416 450.837 612.670 1.142.867

64
Studi Kelayakan Pengembangan Pelabuhan …...….............…….......… Redana dan Adnyana

Tabel 8. Perhitungan biaya manfaat


Discount Rate 12% 15% 18%
NPV 15.839.743.497 10.143.692.759 6.330.572.885
BCR 1,77 1,57 1.40

Tabel 9. Nilai uji sensitifitas


Biaya Naik 10% Biaya tetap Manfaat Biaya naik 10%
Manfaat tetap turun 10% Manfaat turun 10%
NPV 4.750.017.881 4.116.960.593 2.536.405.588
BCR 1,273 1,260 1.146

SIMPULAN DAN SARAN an Pelabuhan Celukan Bawang di


Kabupaten Buleleng. Denpasar
Simpulan Budiartha R.M, N. dan Arnatha, I M.
Dari kajian kelayakan ini dapat ditarik 1999. Pelabuhan, PT Guna Widya,
beberapa simpulan. Rencana pengem- Surabaya
bangan pelabuhan Celukan Bawang sudah Husnan, S. dan Muhammad, S. 2000.
tersusun sampai lima tahun kedepan. Analisa Ekonomi Teknik, Andi Off-
Untuk mendapatkan dalam perairan yang set, Yogyakarta
cukup unutk kapal besar maka terumbu Kramadibrata, S. 1985. Perencanaan
karang harus dipotong. Sesuai dengan Pelabuhan, Ganeca Exact, Bandung.
hasil kajian ini terumbu karang yang ada Quin Alonzo, Q. 1972. Design and Con-
sudah mati. Analisa ekonomi memberikan struction of Ports and Marine
hasil bahwa pekerjaan pengembangan Structures. 2nd Ed. McGraw-Hill
pelabuhan ini masih layak untuk Book Company, NY.
dilakukan. Redana, I W. 1988 Diktat Pelabuhan,
Jurusan Teknik Sipil, FT. Unud
Saran (untuk kalangan sendiri)
Untuk meningkatkan pelayanan pada
pelabuhan Celukan Bawang, dan untuk
mencapai daerah tujuan pemasaran barang
dari bongkar muat kapal dengan lebih
lancer, disarankan untuk meningkatkan
tingkat pelayanan jaringan jalan bagi truk
bermuatan berat.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih disampaikan kepada
Pimpinan dan Staff Bappeda Provinsi
Bali, atas kesempatan yang diberikan
untuk melakukan studi analisis kelayakan
pengembangan Pelabuhan Celukan
Bawang ini.

DAFTAR PUSTAKA

Bappeda Provinsi Bali. 2002. Laporan


Akhir: Perencanaan/Study Kelayak-

65

Anda mungkin juga menyukai