Studi Kelayakan Pengembangan Pelabuhan Celukan Bawang Feasibility Study of The Development of Celukan Bawang Harbour
Studi Kelayakan Pengembangan Pelabuhan Celukan Bawang Feasibility Study of The Development of Celukan Bawang Harbour
1, Januari 2006
Abstract : The aim of this feasibility study is to examined the feasibility of the
development of Celukan Bawang Harbour. Hence, this studi may suggesting some
feasibility work for the future development mention above. The development required
including the development of berth fasilities and road network.
This studi is conducted by conducting survey and collecting data from the harour and
other institutions. The tectnical studi conducted consisting of studi on harbour basin,
dredging and berth fasilities. The economic study conducted by utilising discounted
cash flow analysis.
This study concluded that the development of the arbor is feasible. Dredging of coral
has to be undertaken. Study economic analysis revealed that the development of this
harbour is feasible.
54
Studi Kelayakan Pengembangan Pelabuhan …...….............…….......… Redana dan Adnyana
55
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 1, Januari 2006
Draft
(D)
Lp
p
Lo
Gambar 1. a
Sketsa Dimensi Kapal
56
Studi Kelayakan Pengembangan Pelabuhan …...….............…….......… Redana dan Adnyana
arah kapal minimum adalah luasan dipper dredge. Sistem hidraulik memper-
lingkaran dengan jari-jari 1,5 kali panjang gunakan prinsip penyedotan dengan mem-
kapal total (Loa) dari kapal yang terbesar pergunakan pipa. Termasuk dalam system
yang menggunakannya. Apabila perpu- ini antara lain cutterhead pipeline dredge.
taran kapal yang dilakukan dengan Permasalahan yang berkaitan dengan
bantuan jangkar atau kapal tunda, luas pengerukan antara lain: Pemilihan alat
kolam putar minimum adalah luas keruk yang sesuai; Menentukan apakah
lingkaran dengan jari-jari sama dengan ada atau tidak hasil pengerukan mengan-
panjang total kapal (Loa). Kedalaman dung material yang terkontaminasi;
kolam pelabuhan diambil 1,1 kali draft Fasilitas material buangan; Pemeliharaan
kapal pada muatan penuh di bawah elevasi jangka panjang pada proyek pengerukan;
muka air rencana. Karakteristik sediment yang akan dikeruk
untuk menunjang perencanaan areal
Tabel 1. Tinggi Gelombang Kritis di buangan; Kontrol operasional dredging
Kolam Pelabuhan Centre untuk memproteksi lingkungan sekitarnya.
Tinggi Secara umum tipe-tipe pengerukan
Gelombang antara lain hydraulic pipeline (cutterhead,
Ukuran Kapal Kritis untuk dustpan, plain suction dan side caster);
Bongkar hopper dredges dan clamshell dredges.
Muat (Hs) hydraulic dredging adalah sistem penge-
rukan untuk memindahkan material lepas
Kapal kecil (2500 0,3 m
dengan menggunakan dustpan, hoppers,
GRT)
hydraulic pipeline plain suction dan
Kapal sedang dan besar 0,5 m
sidecasters. Mechanical dredging adalah
(500 GRT DWT
pemindahan material lepas atau keras
500.000 GRT)
dengan menggunakan clamshell, dipper
Kapal sangat besar (> 0,7 – 1,5 m
atau ladder dredges.
500.000 GRT)
Pemilihan alat keruk dan metode yang
dipergunakan pada umumnya tergantung
Sesuai Tabel 1 di atas, tinggi gelom- dari beberapa faktor: Karakteristik fisik
bang yang diharapkan di dalam kolam dari material yang akan dikeruk; Volume
pelabuhan adalah 0.3 m untuk kapal kecil material yang akan dikeruk; Kedalaman
dan 0.5 m untuk kapal sedang dan besar. pengerukan; Jarak ke lokasi penimbunan;
Dari hasil perhitungan, tinggi gelombang Lingkungan fisik antara dredging dan
maksimum yang terjadi di dalam kolam areal penimbunan; Level kontaminasi dari
pelabuhan adalah sebesar 0,5m. Jadi kapal sedimen hasil pengerukan; Metode pena-
ukuran sedang akan dapat berlabuh nganan material hasil pengerukan;
dengan aman dalam kolam pelabuhan. Produksi pengerukan yang diinginkan;
Tipe alat keruk yang tersedia.
Pengerukan (Dredging)
Pengerukan adalah suatu kegiatan Pekerjaan Survey
pemindahan material di bawah air dari Pekerjaan perencanaan/studi kelaya-
suatu tempat ke tempat lain dengan kan pelabuhan Celukan Bawang ini
mempergunakan suatu alat. Pengerukan dilaksanakan mengacu pada Kerangka
pada umumnya dilakukan pada saat Acuan Kerja yang telah dibuat oleh
pembangunan atau pengembangan suatu pemberi tugas. Pekerjaan Survey dilaku-
pelabuhan. Sistem pengerukan dibagi atas kan apabila data data yang diperlukan
dua klasifikasi yaitu system mekanikal menganalis tidak tersedia atau data yang
dan hidraulik. System mekanikal memper- tersedia tidak akurat untuk menganalisis
gunakan alat-alat besar, dimana dalam
system ini termasuk clamshell dredge dan
57
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 1, Januari 2006
58
Studi Kelayakan Pengembangan Pelabuhan …...….............…….......… Redana dan Adnyana
59
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 1, Januari 2006
60
Studi Kelayakan Pengembangan Pelabuhan …...….............…….......… Redana dan Adnyana
61
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 1, Januari 2006
4.00
3.00
H (rs)
Hb (H/L)
Bawang ke pusat-pusat pengembangan
2.00
Hb (d/L) wilayah di Pulau Bali. Empat jalur jalan
1.00 yang diperkirakan paling dominan adalah:
0.00
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 1. Jalur jalan Cekik-Negara
Depth (m)
2. Jalur Seririt – Pupuan
Gambar 5. Tinggi gelombang akibat 3. Jalur Singaraja – Kintamani
refraksi, shoaling dan gelombang pecah 4. Jalur Tejakula – Kubu
Dari keempat jalur jalan diatas hanya
Angkutan Sedimen satu jalur yang tersedia dengan medan
Angkutan sediment sejajar pantai di cukup datar dan dapat dilalui truk trailer
lokasi studi disebabkan oleh gelombang- yaitu jalur Celukan Bawang–Cekik–
gelombang dari arah Barat, Barat Laut, Negara. Keempat jalur jalan di atas sangat
Timur laut dan Timur dapat dilihat pada perlu dikembangkan apabila pelabuhan
Tabel 5. Dari tabel tersebut dapat dilihat Celukan Bawang sudah beroperasi secara
bahwa angkutan sediment sejajar pantai optimal sebagai pelabuhan barang.
akan terjadi ke arah Timur, besarnya Pengembangan jalur jalan ini meliputi:
relative kecil dan tidak mempengaruhi pelebaran, penyesuaian alignment,
proses erosi ataupun sedimentasi secara peningkatan perkerasan dan peningkatan
signifikan. kekuatan jembatan yang ada pada jalur
jalan tersebut.
Tabel 5. Angkutan sediment tahunan
Rate Pengerukan Material Batuan (rock
Arah Gelombang
(yard3/tahun) dredging)
Barat 894.656 Pengerukan yang direncanakan akan
Barat Laut 1.167.193 dilakukan di kolam pelabuhan adalah
Timur 1.289.743 untuk mencapai kedalaman kolam
Timur laut 477.291 pelabuhan yang diinginkan untuk kapal
Angkutan netto (ke 294.815 terbesar yang berlabuh. Dasar kolam
timur) pelabuhan Celukan Bawang yang akan
dikeruk adalah dari jenis material karang,
Pengembangan Sistem Transportasi yang dalam perencanaan pengerukan
Pengembangan pelabuhan Celukan termasuk dalam kategori rock dredging.
Bawang sebagai pelabuhan barang akan Metode-metode yang dipakai untuk
mempengaruhi system transportasi darat memecahkan batuan dapat dibagi atas dua
di Pulau Bali. Barang yang sampai ke metode yaitu non-explosive dan explo-
pelabuhan Celukan Bawang perlu didistri- sive. Termasuk yang non-explosive adalah
busikan ke centra-centra pengembangan pengerukan dengan metode mekanikal,
wilayah dan centra-centra pembangunan hidraulik, thermal dan elektromagnetik.
di Pulau Bali. Pusat-pusat pengembangan Apabila batuan sangat keras dan
daerah tersebut meliputi Singaraja, pengerukan yang diinginkan cukup tebal,
Negara, Denpasar dan Semarapura. Pusat- metode yang cukup efisien adalah
pusat pengembangan di wilayah seperti menggunakan system peledakan. Tetapi
tersebut di atas sesungguhnya telah dilalui kemungkinan memakai metode ini harus
jaringan jalan arteri. Tetapi tingkat sangat hati-hati, karena lalu lintas kapal
pelayanan jalan perlu ditingkatkan untuk akan terhenti. Secara umum, metode
melayani truk angkutan barang. pengeboran dan blasting merupakan
metode yang yang paling ekonomis dalam
62
Studi Kelayakan Pengembangan Pelabuhan …...….............…….......… Redana dan Adnyana
kasus batuan yang tebal harus dising- dengan sistem peledakan tidak memung-
kirkan dan tidak ada batasan khusus dalam kinkan karena cukup membahayakan
penggunaan bahan-bahan eksplosif. konstruksi di sekitarnya karena efek
Sistem peledakan dan jumlah bahan getaran dan gelombang pasang yang akan
peledak yang diperlukan untuk meme- terjadi pada saat peledakan. Karena
cahkan batuan bervariasi tergantung dari material yang akan dikeruk merupakan
derajat fragmen yang diinginkan, dimensi hamparan karang yang cukup luas, sistem
dari batuan yang diledakkan dan tipe dari pengerukan yang memungkinkan (tidak
batuan. membahayakan lingkungan) adalah me-
makai sistem drilling, dengan melubangi
Potensi-potensi Gangguan dalam hamparan karang dibeberapa tempat
Kegiatan Pengerukan sesuai dengan ukuran fragmen yang
Pengaruh pengerukan terhadap ling- diinginkan. Tipe pengerukan dapat mema-
kungan sekitarnya, terutama terhadap kai tipe hydraulic dredging ataupun
flora dan fauna laut perlu diperhatikan mechanical dredging.
dengan baik. Beberapa hal yang perlu Panjang kapal maksimum yang diren-
diperhatikan dalam kegiatan pengerukan canakan masuk adalah LOA = 200 m.
antara lain: Untuk itu diperlukan lebar pintu 200m X
1. Pada areal yang tidak mengalami 1,5 m = 300 m. Lebar alur yang tersedia
polusi, kegiatan pengerukan pada pada pintu masuk di pelabuhan Celukan
umumnya tidak menimbulkan efek Bawang adalah 300 m pada kedalaman 10
yang signifikan terhadap kualitas air, m. Untuk kedalaman kolam pelabuhan
baik pengerukan dilakukan dengan 10m, pelabuhan sudah bisa dimasuki
system isolasi maupun tidak. kapal kargo GRT 10.000 ton dengan
2. Untuk mengevaluasi kemungkinan- panjang 170m; kapal tanker GRT 15.000
kemungkinan yang terjadi terhadap ton panjang 190m. Diameter kolam putar
kualitas air, informasi yang spesifik (turning basin) yang diperlukan di dalam
harus diperoleh, yang tergantung dari kolam pelabuhan untuk panjang kapal
karakteristik daerah pengerukan. terbesar yaitu 200m adalah 300m. Dengan
3. Lama pengerukan, yang juga meru- dilakukan pengerukan karang, maka
pakan waktu dimana air diijinkan diameter kolam putar yang bisa didapat
bercampur dengan material hasil adalah 300m dengan kedalaman minimum
pengerukan, akan berdampak besar 10m. Pengerukan karang yang diperlukan
terhadap kualitas effluent. adalah sampai kedalaman 10m dengan
Beberapa hal yang lebih spesifik yang volume 25.000 m3
kemungkinan menimbulkan dampak
potensial terhadap kegiatan di pelabuhan Kelayakan Ekonomi
maupun lingkungan yang perlu diper- Biaya pengembangan pelabuhan
hatikan selama kegiatan pengerukan Celukan Bawang yang didapat dan diper-
antara lain: gangguan fisik terhadap hitungkan pada studi ini diperlihatkan
habitat laut, turbidity, sediment suspensi pada Tabel 6. Proyeksi arus kapal. Barang
dan sedimentasi, entrainment, terhentinya dan penumpang diberikan pada Tabel 7.
kegiatan bongkar muat kapal, terhalang- Analisis manfaat dengan pelaksanaan
nya migrasi habitat laut, berkurangnya pengembangan pelabuhan Celukan
kualitas air, dan lain-lain. Bawang didapat dari: Pelayanan jasa
Dari uraian di atas, mengingat lokasi kapal; pelayanan jasa barang; pengusa-
pengerukan (kolam pelabuhan Celukan haan tanah, bangunan, air dan laut;
Bawang) dikelilingi oleh beberapa derma- pendapatan KSO dan handling fee; rupa-
ga yang relatif cukup dekat dengan lokasi rupa usaha; pendapatan diluar usaha;
pengerukan, diperkirakan pengerukan retribusi penumpang mulai tahun 2008.
63
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 1, Januari 2006
Umur ekonomi pelabuhan dipilih sedemi- biaya atau benefit cost ratio (BCR), nilai
kian rupa sehingga pada akhir umur bersih pada saat sekarang atau net present
ekonomi, baik biaya dan manfaat sudah value (NPV) dan laju pengembalian inter-
sangat kecil. Umur ekonomi dipilih 30 nal atau internal rate of return (IRR). Hasil
tahun. Ini tidak berarti setelah 30 tahun perhitungan biaya manfaat diperlihatkan
tidak bisa dipakai, tetapi biasanya diperhi- pada Tabel 8.
tungkan nilai sisa atau salvage value. Pada Nilai IRR diperhitungkan sebesar
studi ini nilai sisa tidak diperhitungkan. IRR=27,60%. Nilai IRR ini sangat layak
Analisis biaya pada studi ini dilakukan dibandingkan dengan tingkat suku bunga
dengan menggunakan tiga faktor tingkat yang berlaku yaitu 18%.
diskon yaitu sebesar 12%, 15% dan 18%. Uji sensitifitas dilakukan dengan
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi tingkat kepekaan 10%. Kondisi dengan
fluktuasi nilai ekonomi yang berubah resiko kerugian paling besar adalah
ubah. Tiga hal yang perlu dipertim- apabila komponen biaya meningkat 10%,
bangkan untuk mengetahui ditolak atau sedangkan komponen manfaat turun 10%.
diterimanya suatu proyek secara ekonomi Analisis uji sensitifitas diberikan pada
yaitu: perbandingan antara manfaat dan Tabel 9.
64
Studi Kelayakan Pengembangan Pelabuhan …...….............…….......… Redana dan Adnyana
DAFTAR PUSTAKA
65