Anda di halaman 1dari 19

Karakteristik Metode Rumah Tahfizh As-Syifa

1. Tidak tergesa-gesa, tapi bukan berarti santai


Sebagian orang menginginkan hafal AlQuran dalam waktu singkat.Hal ini
menuntut dirinya untuk mengejar kuantitas yang terkadang sisi kualitas kurang
terperhatikan baik dari sisi bacaan (fashohah) maupun dari sisi kelancaran hafalan.
Maka metode berjenjang dan berkelanjutan dan lebih mengedepankan kualitas
daripada kuantitas tanpa menurunkan semangat menghafal.
Walaupun metode ini memerlukan waktu yang lebih panjang, namun
pada dasarnya targetan lebih jelas dan lebih terukur, mengingat tahapan-tahapan
menghafalnya sudah disesuaikan dengan grade atau kemampuan masing-masing
penghafal.
2. Porsi pengulangan lebih banyak
Sesuatu yang sering dilakukan secara berulang akan menjadi kuat dan
mengakar. Metode ini menuntut penghafal untuk melakukan banyak
pengulangan baik yang disetorkan ataupun yang diulang mandiri.
3. Ujian berjenjang
Yang dimaksud dengan ujian berjenjang adalah pola ujian yang terstruktur
baik dari sisi jumlah yang yang didapatkan.

4. Siap ditasmikan dan diuji publik


Karena porsi pengulangan yang lebih banyak dan proses ujian yang
berjenjang, maka penghafal memiliki kesiapan untuk tasmi dan diuji publik.
Program

1. Program Pokok
i. Setoran Tanpa Salah
Setoran akan anggap lulus jika penghafal tidak melakukan kesalahan apapun
dan mendapatkan nilai sempurna. Apabila terjadi kesalahan saat setoran,
maka penghafal mengulang kembali setorannya sampai tidak ada kesalahan.
ii. Setoran Murojaah ABC
Yang dimaksud setoran murojaah ABC, penghafal menyetorkan hafalan baru
ditambah murojaah 3 setoran sebelumnya.
iii. Ujian perjuz, 3 juz, 5 juz, 10 juz, 15 juz, 30 juz
Yaitu proses menguji kekuatan hafalan setiap selesai setoran akhir juz
yang dilakukan secara bertahap.
iv. Tasmi per kelipatan 5 juz
Santri mentasmikan hafalan 5 juz dan kelipatannya secara bertahap di
depan beberapa orang dengan pola tasmi 5 juz, 10 juz, 15 juz, 20 juz, 25 juz dan
30 juz.

2. Program Pendukung
i. Tilawah
Tilawah dimaksudkan untuk menguatkan “malakatullisan” (kebiasaan
mengucapkan bacaan AlQuran dengan baik dan benar). Program tilawah bisa
dilaksanakan pra menghafal atau ketika proses menghafal.
ii. Talaqqi Tahsin
Proses menguatkan bacaan alQuran penghafal dengan contoh langsung
dari muhaffizh untuk santri yang masih belum menguasai cara baca yang baik
dan benar.
iii. Wirid Harian
Adalah proses mengulang hafalan secara mandiri dengan ukuran tertentu
sesuai dengan jumlah capaian hafalan. Dengan tujuan agar penghafal memiliki
kebiasaan mengulang hafalannya secara bertahap mulai 1 sampai 5 juz setiap
harinya.
iv. Qiyam bil Quran
mengulang hafalan dalam shalat akan memberikan dampak yang baik dalam
penguatan hafalan. Mengingat, daya konsentrasi dalam shalat lebih fokus
dibanding di luar shalat.Minimal 1 juz dalam 1 hari dan menjadi bagian dari wirid
harian.
v. Tasmi Tsuna’i
Adalah tasmi yang dilakukan oleh dua orang penghafal dengan saling
menyimak hafalan masing-masing secara bergantian.Polanya bisa per ayat, per
halaman, per juz dan sebagainya.
vi. Taujih Qurani (Adab dan Hadits Qurani)
Taujih diberikan secara rutin kepada para penghafal untuk memberikan
motivasi dan inspirasi yang akan menguatkan semangat mereka dalam proses
menghafal AlQuran. Dengan konten berupa penguatan adab dan hadits-hadits
tentang menghafal AlQuran.
vii. Musabaqot
Musabaqoh Hifzhil Quran (MHQ) merupakan salah satu sarana untuk
menguatkan hafalan dan memotivasi semangat penghafal.Musabaqoh
dilaksakan secara rutin dan berjenjang.
viii. Rihlah Quraniyah
Rutinitas menghafal AlQuran menguras tenaga, konsentrasi dan pikiran
sehingga membutuhkan penyegaran dengan berbagai kegiatan selingan seperti :
1. Alghoz Qurani (Kuis-kuis isi kandungan AlQuran)
2. Kisah-kisah Qurani (Cerita-cerita dalam AlQuran dan cerita para penghafal
AlQuran)
3. Ziyaroh Ahlul Quran
4. Mukhoyam Qurani
ix. Tasmi Syiar
Tasmi yang dilakukan di hadapan masyarakat umum dengan tujuan mensyiarkan
dan membumikan alQuran di tengah-tengah masyarakat.
Kurikulum
Reguler
Program regular dilaksanan selama 3 Tahun; 5 hari
dalam sepekan dan waktu efektif selama 10 bulan.
Ditargetkan hafal 30 Juz, 1 halaman per hari.

S.O.P
a. Kriteria Muhaffizh
Muhaffizh adalah personal yang menjadi pembimbing
dalam menghafal Al Quran.Tentunya sebagai pembimbing
harus memiliki kapasitas yang cukup dalam menjalankan
tugasnya. Diantara kriteria Muhaffizh adalah :

1. Memiliki kemampuan membaca AlQuran sesuai kaidah


tajwid
2. Memahami kaidah tajwid dasar
3. Memiliki hafalan yang mutqin di atas hafalan
penghafal
4. Memiliki kemampuan mengelola halaqoh
5. Mencintai dunia pengajaran AlQuran

b. Manajemen Teknis
i. Muhaffizh : Pengelola halaqoh

ii Mursyid : Kepala Lembaga

c. Manajemen Halaqoh

a. Rasio muhaffizh dan penghafal


Muhaffizh 6 – 8 Santri

b. Waktu Halaqoh
3-6 Jam /hari x 5

c. Formasi Halaqoh

Saat jam halaqoh, sangat dianjurkan peserta

halaqoh duduk melingkar dekat dengan muhaffizhnya, agar

proses menghafal penghafal bisa terpantau dan jika terjadi

kebosanan atau kemalasan pada penghafal, muhaffizh

mudah mengkondisikan

d. Mekanisme Setoran Hafalan Baru


Untuk memastikan agar hafalan baru betul-betul
baik, maka setoran hafalan dilaksanakan seperti
berikut :

1. Penghafal menyerahkan buku pemantau dan mushaf


yang biasa digunakan untuk menghafal ke muhaffizh.
2. Muhaffizh menyiapkan pensil.
3. Saat ada kesalahan dalam hafalan penghafal,
muhaffizh membetulkan dan memberi tanda garis
pada titik kesalahan.
4. Muhaffizh meminta kembali penghafal untuk
memperbaiki hafalannya, dan kemudian kembali
menyetorkannya.
5. Jika pada setoran selanjutnya, kesalahan yang terjadi
di setoran sebelumnya bisa diperbaiki, maka muhaffizh
menghapus tanda garis yang ada di titik yang bisa
diperbaiki. Dan jika masih ada kesalahan, maka
muhaffizh meminta kembali penghafal
untuk memperbaikinya lagi.
6. Begitulah seterusnya, sampai tidak ada kesalahan lagi
dalam hafalan yang disetorkan.
7. Jika sudah tidak ada lagi kesalahan, muhaffizh
mencatat data setoran di buku pemantau

e. Sertifikasi Kelulusan
a. Tazkiyah (1 juz) yang menandatangani muhaffizh
dan musyrif
b. Ifadah (3 juz) yang menandatangani musyrif
dan muroqib
c. Syahadah (5 juz) warna biru yang
menandatangani muraqib dan mursyid
d. Syahadah (10)warna hijau yang
menandatangani muraqib dan mursyid
e. Syahadah (15)warna silver yang
menandatangani muraqib dan mursyid
f. Ijazah (30)warna emas yang
menandatangani mursyid ditambah ijazah
dari iqra

f. Teknis Ujian
1. Pelaksana Ujian
a. Muhaffizh (1 juz)
b. Muhaffix (3 juz) disaksikan seluruh anggota
halaqoh.
c. Muhaffiz (5-10 juz) disaksikan seluruh santri.
d. Mursyid (15-30 juz) disaksikan masyarakat.
Pelaksana ujian 3 juz ke atas minimal dilaksanakan
oleh dua orang; 1 pembaca soal, 1 penilai.

2. Jumlah Soal
a. 1 Juz : 3 soal
b. 3 Juz : 4 soal
c. 5 Juz : 6 soal
d. 10 Juz : 10 soal
e. 15 juz : 15 soal
f. 30 Juz : 30 soal
3. Teknis Jawaban
Peserta ujian membaca kembali ayat yang dibacakan
penguji kemudian melanjutkan ayat setelahnya
sebanyak 7-8 baris.
4. Standar penilaian
a. Presentase penilaian
- Lahnul jaly 90.
Lahnul jaly meliputi kesalahan
huruf,harokat,kalimat,panjang pendek.
- Lahnul khofiy 10.
Lahnul khofiy meliputi ahkamu tajwid seperti
hukum nun dan tanwin, gunnah, mad wajib dan
sejenisnya.

b. System pengurangan nilai


- Lahnul jaly
1. Jika salah kemudian langsung membetulkan
tanpa diperingatkan maka tidak mengurangi
nilai.
2. Jika salah kemudian bisa membetulkan setelah
di peringatkan maka di kurangi 1 poin.
3. Jika salah dan tidak bisa membetulkan sendiri
(di beritahu kalimatnya) maka di kurangi 2
poin.
4. Jika ada satu soal yang gugur/tidak bisa
melanjutkan lagi maka ujian harus di ulang.
- Lahnul khofiy
1. Jika salah kemudian langsung membetulkan
tanpa diperingatkan maka tidak mengurangi
nilai.
2. Jika salah kemudian bisa membetulkan
setelah di peringatkan maka di kurangi ½ poin.
3. Jika salah dan tidak bisa membetulkan sendiri
(di beritahu kalimatnya) maka di kurangi 1
poin.
5. Standar nilai kelulusan
a. 70 - 75 = Maqbul
b. 76 -80 = Jayyid
c. 81 - 89 = Jayyid Jiddan
d. 90 - 95 = Mumtaz
e. 96-100 = Syarof
Jadwal dan tugas di Rumah Tahfizh

1. Waktu Halaqoh
1. Ba’da Subuh s.d.pukul 06.30 WIB (motivasi singkat
&
menyiapkan hafalan baru).
2. Ba’da Dzuhur pukul 13.30 – 14.50 WIB
(menyetorkan hafalan baru 1
3. Ba’da Ashar s.d.pukul 17.30 WIB (hari Senin dan Kamis)
menyiapkan hafalan baru 2
4. Ba’da Isya s.d.pukul 21.00 WIB (talaqqi, muroja’ah
ABCD dan muhasabah).
2. SOP Halaqoh
1. Santri wajib hadir di halaqoh tepat waktu.
2. Membawa Al-Quran dan Duduk Membuat lingkaran
halaqoh dengan rapih.
3. Santri wajib selalu dalam formasi halaqoh sampai
selesai.
4. Santri wajib meminta izin kepada Muhaffizhnya jika
ingin meninggalkan Halaqoh dengan menggunakan
Bahasa Arab.
5. Santri wajib meminta kepada Muhaffizhnya untuk
mengisi mutaba’ah setiap selesai setoran hafalan,
muroja’ah.
6. Wajib menyetorkan hafalan ziyadah, muroja’ah dan
tilawah setiap hari.
7. Selalu menjaga Adab dengan AlQuran dan
Muhaffizhnya.
8. Ikhlas dalam menghafal Al-Quran dan selalu berdo’a.

3. Tugas Muhaffizh :
1. Hadir tepat waktu saat halaqoh.
2. Wajib mengikuti shalat berjamaah magrib dan subuh
di MPQ.
3. Membimbing halaqohnya saat wirid ma’tsurat pagi.
4. Berpakaian rapih dan wajib memakai peci.
5. Mengkondisikan santrinya agar duduk rapih dan
tertib saat halaqoh.
6. Pembukaan mengucapkan salam dan menanyakan
kabar santri dan berdoa.
7. Mentalaqqikan ayat sesuai target masing masing
Halaqoh.
8. Memberikan motivasi dan mengarahkan santri untuk
ziyadah hafalan dan murojaah.
9. Wajib mengisi Kasyfut Thullab dengan pensil ( , ‫ظفحلا‬
‫ ةعجارملا‬, ‫)يقلتلا‬.
10. Memastikan santri agar mengisi buku mutabaan
selain Hafalan Baru, Murojaah dan Talaqqi.
11. Wajib mengisi Absensi kehadiran Muhaffizh yang
telah di sediakan.
12. Menjadwalkan santri untuk tasmi’ setiap pekan.
13. Selalu menutup halaqoh dengan Doa.
PROPOSAL MASJID DESA PINGGIRAN

24

Anda mungkin juga menyukai