A. DEFINISI
Tahfizh merupakan program menghafal Al-Qur’an yang diajarkan kepada seluruh santri di
PesantrenMu dengan bimbingan para ustadz.
B. TUJUAN
1. Santri mampu membaca dan menghafal Al-Qur’an sesuai kaidah tajwid.
2. Santri mampu memahami pentingnya menghafal dan menjaga hafalan Al-Qur’an.
3. Santri mampu menumbuhkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an.
C. RUANG LINGKUP
1. Pembinaan bacaan Al-Qur’an santri sesuai kaidah tajwid.
2. Penguatan hafalan Al-Qur’an.
3. Tumbuhnya rasa cinta santri terhadap Al-Qur’an.
D. PENANGGUNG JAWAB
1. Kepala Tahfizh
2. Muhafizh/ah
3. Orang tua
F. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. SANTRI
a. Kriteria Santri
Santri yang telah selesai mengikuti pembinaan tahsin bacaan al-Qur’an selama 1 bulan dan
dibuktikan Surat Keterangan Lulus dari Kepala Program Tahfizh diperbolehkan mengikuti
program menghafal al-Qur’an.
b. Kehadiran Santri
1) Santri hadir di halaqah sesuai jadwal.
2) Santri membawa al-Quran khusus (Tahfizh/1 juz sebanyak 10 lembar) milik sendiri.
3) Santri ke luar halaqah setelah berdo’a dengan Muhafizh/ah.
c. Keterlambatan Santri
1) Santri dinyatakan terlambat apabila memasuki halaqah pada saat 10 menit setelah
dimulainya halaqah tahfizh.
2) Santri hanya diperbolehkan mengikuti halaqah tahfizh setelah mendapat izin dari
Muhafizh/ah.
d. Ketidakhadiran Santri
1) Santri yang sakit atau ada keperluan lain harap menyampaikan izin kepada Muhafizh/ah.
2) Santri yang tidak hadir selama tiga hari atau akumulasi keterlambatan 30 menit dalam
sepekan akan mendapat pembinaan dari Kepala Program Tahfizh.
e. Pembelajaran Santri
1) Santri memasuki halaqah sesuai jadwal.
2) Santri menyiapkan al-Qur’an dan buku monitoring tahfizh Santri.
3) Santri harus duduk dengan sopan.
4) Urutan kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
a) Salam, motivasi dan pengondisian santri.
b) Santri berdo’a.
c) Santri menyimak dan menirukan bacaan Muhafizh/ah (talaqqi).
d) Santri mengulang bacaan (tikrar) dengan rileks dan gembira secara klasikal.
e) Setelah hafal dalam halaqah, Santri secara berurutan menyetorkan hafalannya kepada
Muhafizh/ah.
f) Santri mengakhiri kegiatan tahfizh dengan doa khotmil qur’an.
f. Halaqah Santri
1) Setiap halaqah santri sesuai dengan jumlah santri per kamar/kelas.
2) Setiap halaqah dibimbing satu Muhafizh/ah.
3) Halaqah dapat menempati ruang terbuka (selasar, ruang baca, gazebo, masjid dll).
2. MUHAFIZH/AH
a. Kriteria Muhafizh/ah
1) Memiliki hafalan al-Qur’an sekurang-kurangnya 2 Juz dengan kualitas bacaan yang baik.
2) Mendapat sertifikat atau surat keterangan kelayakan menjadi Muhafizh/ah dari Kepala
Program Tahfizh.
b. Kehadiran Muhafizh/ah
1) Muhafizh/ah berwudhu, berpakaian yang bersih dan rapi, berbahasa yang santun dan
memotivasi.
2) Muhafizh/ah menempati halaqah sesuai jadwal.
3) Muhafizh/ah mengakhiri halaqah setelah berdo’a bersama Santri.
c. Keterlambatan dan Ketidakhadiran Muhafizh/ah
Ketidakhadiran Muhafizh/ah harus disampaikan kepada Kepala Program Tahfizh minimal 1 hari
sebelumnya.
d. Kegiatan Muhafizh/ah
1) Muhafizh/ah mengucapkan salam dan memimpin do’a dalam halaqah.
2) Muhafizh/ah membimbing muraja’ah hafalan sebelumnya.
3) Muhafizh/ah memberikan contoh bacaan, santri menirukan bacaan Muhafizh/ah (talaqqi).
4) Muhafizh/ah membimbing ziyadah hafalan sesuai target dengan rileks dan gembira secara
klasikal.
5) Muhafizh/ah menerima setoran hafalan.
6) Muhafizh/ah dan santri mengakhiri kegiatan tahfizh dengan doa khotmil Qur’an.
3. PEMBELAJARAN TAHFIZH
a. Metode Tahfizh
Metode umum yang digunakan dalam proses menghafal adalah tikrar menggunakan al-Qur’an
Tahfizh.
b. Halaqah Tahfizh
Untuk memudahkan pemantauan dan pembelajaran tahfizh, dibentuk halaqah (kelompok) yang
jumlahnya sesuai kamar/kelas pada satu halaqah.
c. Asisten Muhafizh
Muhafizh/ah dapat menunjuk santri yang mutqin untuk mendampingi santri lain dalam
menghafal.
d. Keterlibatan Orang Tua/Wali Santri
1) Berkomunikasi dengan Muhafizh/ah tentang perkembangan hafalan al-Qur’an santri.
2) Mengecek buku monitoring hafalan al-Qur’an santri.
3) Memotivasi putera/puterinya untuk istiqamah muraja’ah dan menambah hafalan al-
Qur’an.
4. KURIKULUM
a. Pembekalan Santri
Santri sebelum mengikuti program menghafal al-Qur’an diwajibkan mengikuti pembinaan
tahsin bacaan al-Qur’an selama 1 bulan yang dibimbing oleh Muhafizh/ah.
b. Target Standar (Reguler)
7. PROGRAM PENUNJANG
a. Penanganan santri yang lemah kemampuan membaca al-Qur’an
1) Muhafizh/ah melaporkan daftar nama santri yang lemah dalam bacaan al-Qur’an kepada
Kepala Program Tahfizh.
2) Kepala Program Tahfizh membentuk halaqah khusus untuk membina tahsin bacaan al-
Qur’an.
b. Sertifikasi Tahfizh al-Qur’an
1) Bagi santri yang telah dinyatakan lulus dalam setoran hafalan al-Qur’an 1 Juz kepada
Muhafizh/ah dan Kepala Program Tahfizh akan mendapatkan Sertifikat Tahfizh al-Qur’an 1
Juz.
2) Sertifikat diterbitkan oleh Kepala Program Tahfizh dan ditandatangani oleh Mudir
PesantrenMu.
3) Sertifikat diberikan pada saat pelaksanaan Apel Pekanan Santri.
c. Tasmi’ Ikhtitam Tahfizh al-Qur’an
1) Tasmi’ Ikhtitam Tahfizh al-Qur’an dilaksanakan saat ada santri yang telah menyelesaikan
hafalan 30 Juz kepada Muhafizh/ah dan Kepala Program Tahfizh.
2) Tasmi’ dilakukan dengan disimak oleh seluruh Muhafizh/ah, santri dan orang tua santri
tersebut.
3) Santri menyetorkan hafalan 1 lembar atau 1 halaman terakhir yang disetorkan kepada
Kepala Program Tahfizh.
4) Santri yang telah dinyatakan lulus setoran hafalan 30 Juz kepada Muhafizh/ah dan Kepala
Program Tahfizh akan mendapatkan sertifikat Tahfizh al-Qur’an 30 Juz dan penghargaan
berupa Umroh Gratis.
d. Rihlah Pesantren/Rumah Tahfizh
1) Rihlah dilaksanakan dengan berkunjung ke suatu Pesantren atau Rumah Tahfizh lain.
2) Rihlah dilaksanakan dalam rangka untuk menambah rasa semangat bagi santri dalam
menghafal al-Qur’an dan menambah inspirasi bagi Muhafizh/ah.
3) Dilaksanakan satu kali dalam satu tahun.
e. Training Motivation Santri dan Muhafizh/ah
1) Kegiatan Training Motivation dilaksanakan satu tahun sekali dengan mengundang
narasumber yang membidangi tahfizh al-Qur’an.
2) Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santri dan Muhafizh/ah.
PENYUSUN: