Anda di halaman 1dari 3

POLITEKNIK POS INDONESIA

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN


2020/2021
MATA KULIAH : MANAJEMEN RANTAI PASOK / SCM
PRODI & KELAS : D4 Teknik Informatika / 3C
HARI & TANGGAL : KAMIS, 11 FEBRUARI 2021
NAMA : PUTRI NELLA
NPM : 1184017

Jawaban Soal:
1. F
2. Penerapan teknologi didalam supply chain:
 Radio Frequency Identification (RFID) :
RFID ini adalah untuk mengirimkan data dari tag yang kemudian dibaca
oleh RFID reader dan kemudian diproses oleh aplikasi computer. Data
yang dipancarkan dan dikirimkan tadi bisa berisi beragam informasi,
seperti ID, informasi lokasi atau informasi lainnya. Dalam
pengaplikasiannya, teknologi ini bisa dipakai pada: Pelacakan barang
 Teknologi RFID juga dapat memberikan keuntungan dalam hal
pemeliharaan dan perbaikan mesin. Para produsen dapat
mengecek mesin mana yang sudah di servis dan mesin mana yang
belum di servis. Tidak hanya pada proses manufaktur, teknologi
RFID juga dapat digunakan pada manajemen gudang untuk
mendeteksi dan mengelola pengiriman melalui kapal.
b. Manajemen Proses Bisnis (BPM):
Manajemen proses bisnis adalah bagian dari manajemen operasi yang
mengkaji peningkatan kinerja perusahaan mencapai proses bisnis yang
telah dikelola dengan maksimal atau dengan kata lain sebagai proses
optimasi proses.
 Pelanggan datang membawa barang yang akan dikirim
selanjutnya pihak perusahaan perusahaan akan memproses
(pencatatan). Output yang dihasilkan adalah jasa pengiriman
barang-barang titipan dari pelanggan ke alamat yang dituju.
Tujauan nya adalah untuk mendapatkan keuntungan.
c. Business Intelligence (BI)
BI adalah seperangkat proses, arsitektur, dan teknologi yang mengubah
data mentah menjadi informasi yang bermakna yang mendorong tindakan
bisnis yang menguntungkan. memiliki dampak langsung pada keputusan
strategis, taktis dan operasional bisnis organisasi. BI mendukung
pengambilan keputusan berdasarkan fakta menggunakan data historis
daripada asumsi dan firasat.
 Perusahaan manufaktur industri global menggunakan kecerdasan
bisnis untuk menghasilkan prakiraan permintaan yang lebih tepat
untuk perencanaan manufaktur yang efisien.
d. Model Simulasi
Model simulasi merupakan salah satu bentuk model matematis yang
bersifat deskriptif atau prediktif.Simulasi didefinisikan sebagai
sekumpulan metode dan aplikasi untuk menirukan atau merepresentasikan
perilaku dari suatu sistem nyata, yang biasanya dilakukan pada komputer
dengan menggunakan perangkat lunak tertentu.
 Model simulasi untuk pergerakan kendaraan pada ruang dua
dimensi kontinu dengan pendekatan pemodelan berbasis agen.
Model simulasi ini bersifat generik, sehingga dapat diadaptasi
untuk berbagai kasus sistem nyata yang melibatkan pergerakan
kendaraan. Model simulasi ini juga dapat merepresentasikan
perilaku-perilaku yang terjadi pada sistem lalu lintas, seperti pada
persimpangan jalan.
3. 1PL: pengirim atau penerima produk melakukan transportasi dalam supply
chain.
2PL: penyedia jasa logistik asset-based. Umumnya perusahaan 2PL memiliki
moda dan jaringan transportasi sendiri, seperti trucking, kereta api, pesawat
udara, kapal laut, dan pipelines.
3PL: perusahaan penyedia jasa logistik yang mengelola
logistik client atau customer-nya. Perusahaan 3PL menyediakan jasa logistik
berupa transportation management (domestic, international, asset dan non-
asset based), serta menyediakan value-added warehousing, dan distribution
management. Contoh: Pos Logistik Indonesia.
4PL: mengelola beberapa 3PLs, sehingga dikenal dengan perusahaan LLP
(lead logistics provider). Perusahaan 4PL mengelola sebagian atau seluruh
elemen supply chain pelanggan melalui penggunaan beberapa 3PL. Sebagai
LLP, perusahaan 4PL menggunakan teknologi dan ICT yang advanced dan
menyediakan layanan konsultansi stratejik untuk solusi logistik pelanggan.
Contoh: APL Logistic.
5PL: perusahaan yang melakukan konsolidator permintaan agregat volume
dari beberapa perusahaan 3PL untuk memperoleh tarif yang paling murah
dengan cara menawarkan volume dalam jumlah banyak (bulk volume).
Contoh:  PT Jasa Angkasa Semesta.
4. D
5. Green supply chain mengintegrasikan manajemen lingkungan dan rantai
pasok serta mendorong  peran rantai pasok dalam menjaga lingkungan.
 Perusahaan kopi menerapkan Green Supply Chain Management
(GSCM) dapat mengurangi dampak ekologi dari kegiatan industri
tanpa mengurangi kualitas produk, namun dengan biaya, kinerja atau
pemanfaatan energi yang tetap efisien.
6. Drivers dan metrics dalam supply chain management:
 Fasilitas
 Inventory
 Transportasi
 Informasi
 Sourcing
 Pricing

Anda mungkin juga menyukai