Anda di halaman 1dari 14

SURFACE GRINDING

Disusun Oleh :

 Agustinus K. C-  Ayndri Widi C-146


121 (2009-1-003) (2009-1-079)

 Anindito W. C-122 (2009-1-005)  Brontoyudho C-147 (2009-1-081)

 Bonus H. C-124 (2009-1-010)  Evatolitus C-148 (2009-1-087)

 Raymundus C-125 (2009-1-015)  Rossi K. C-149 (2009-1-089)

 Jeksen C-150 (2009-1-091)

AKADEMI TEKNIK MESIN INDUSTRI

SURAKARTA

1
2009/2010
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan atas segala berkat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun dengan baik dan sesuai waktu yang diberikan.

Makalah ini kami susun demi melengkapi tugas Teori Section Gerinda semester genap. Makalah
ini berjudul SURFACE GRINDING. Dan makalah ini berisi seputar surface grinding atau gerinda
rata.

Demikian makalah ini kami susun sesuai dengan batas kemampuan kami. Kami sangat berharap
para pembaca dapat memberi kami kritik-kritik yang bersifat membangun sehingga kami dapat
menjadi pribadi yang lebih baik.Amin.

Surakarta, 20 Juni 2010

Penulis

2
SURFACE GRINDING

1. Pengertian

 Proses meratakan permukaan benda kerja dengan menggunakan mesin gerinda rata.

 Sifat pengerjaan benda kerja di mesin gerinda adalah finishing, sehingga proses
penggerindaan hanya memasukkan ukuran benda kerja yang telah di “roughing” di
mesin yang lain. Sehingga lamanya proses penggerindaan di pengaruhi oleh “Grinding
allowance” yang ada.

Untuk praktek penggerindan rata permukaan benda kerja tersebut, tahapan-tahapan yang
diberikan meliputi :

 Pengenalan tentang mesin gerinda

 Batu gerinda sebagai alat potong benda kerja di mesin gerinda

2. Bagian – Bagian Mesin

a. Bed / table

Kotak terbuat dari besi tuang dan di dalamnya di tempatkan unit penggerak hidrolis.
Pada bagian atas bed terdapat alur berbentuk V sebagai tempat eretan meluncur.

b. Eretan / Sadle

eretan bergerak bolak-balik dalam arah memanjang atau melintang di atas bed

3
c. Meja

Terpasang pada permukaan bagian atas eretan. Di atas meja dapat di tempatkan
magnet untuk memegang benda

d. Badan / kolom tegak

Kolom ini berfungsi untuk menopang unit kepala gerinda, biasanya menyatu dengan
bed.

e. Kepala gerinda

Terbuat dari besi tuang. Di dalamnya terdapat sumbu roda gerinda dan bantalan peluru
penahan gesekan. Sumbu gerinda terbuat dari baja campuran dan di gerinda sangat
presisi. Di salah satu ujung sumbu terpasang dudukan tempat memasang roda gerinda,
sedangkan pada ujung yang lain terpasang sebuah motor / pulley.

f. Unit Pengendali

Terdiri atas :

 Pengatur gerakan meja memanjang

 Pengatur gerakan meja melintang

 Pengatur gerakan roda vertikal

 Kontrol panel

Untuk memudahkan pengoperasian semua unit pengendali di tempatkan pada bagian


depan.

3. Gerakan Utama Surface Grinding

 Terdapat 4 gerakan utama pada mesin surface grinding, diantaranya :

1. Main motion / rotary motion, yaitu gerakan berputarnya batu gerinda.

2. Feed motion, yaitu gerakan pemakanan yang dihasilkan oleh gerakan bolak-balik
dari meja mesin.

3. Down feed, yaitu gerakan turunnya batu gerinda untuk penyetelan pemakanan
ke dalam (depth of cut)

4
4. Lateral feed, yaitu gerakan pergeseran benda kerja yang tegak lurus terhadap
feed motion

4. Jenis – jenis surface grinding

1. Mesin gerinda sumbu mendatar


Pada mesin gerinda sumbu mendatar letak sumbunya mendatar(horizontal). Sumbu ini
terlihat sejajar dengan meja dan arah gerakan mejanya,sedangkan roda gerindanya
sendiri tegak lurus terhadap meja mesin.

2. Mesin gerinda sumbu tegak


Pada mesin gerinda sumbu tegak letak sumbu roda gerindanya tegak lurus terhadap
meja sedangkan roda gerindanya terletak sejajar dengan meja mesin. Bagian sisi datar
roda gerinda merupakan sisi potongnya.

 Dilihat dari arah gerakan meja maka mesin gerinda permukaan rata dibagi atas dua
macam, yaitu :
1. Mesin gerinda permukaan dengan gerakan meja bolak balik
Pada mesin ini gerakan meja benda kerja adalah mendatar dan bergerak bolak-balik.
Yang bergerak adalah benda kerja sedangkan poros gerinda tidak berpindah tempat.

2. Mesin gerinda permukaan dengan gerakan meja berputar


Mesin ini menggunakan meja dengan gerakan berputar, untuk itu benda kerja dapat
disusun dalam arah radial. Dalam hal ini gerak lurus tidak lagi dibutuhkan.

5. Alat bantu mesin dan fungsi


5
1. Unit Pendingin
untuk mendinginkan benda kerja pada penggerindaan basah.
2. Blower
untuk menyedot debu yang berterbangan pada penggerindaan kering.
3. Dresser
untuk menajamkan roda gerinda.
4. Meja magnet tetap
untuk memegang benda kerja.
5. Penyangga bentuk V
Untuk memegang benda benda bulat.
6. Pembentuk roda gerinda
Adalah intan pengasah dengan gerakan yang dapat di atur, gunanya untuk membentuk
sudut radius atau mengasah bentuk lain yang diperlukan.
7. Catok mesin kili kili
antara bagian bawah dengan bagian atas terpisah sehingga dapat diputar untuk
membuat sudut yang dikehendaki.
8. Meja guling
Digunakan untuk menggerinda benda kerja bersudut lancip.

6. Batu gerinda sebagai alat potong benda kerja di mesin gerinda

 Aluminium oksida, silikon karbida, berlian, dan cubic boron nitride (CBN).

 Aluminium oksida adalah yang paling umum digunakan, karena aluminium oksida


harganya lebih murah.

 Selain itu untuk material yang keras dapat di gunakan jenis roda gerinda yang lain
(menyesuaikan tingkat kekerasan dan jenis material benda kerja)

7. Produk yang dihasilkan

6
 Mold plastic

 Puncing tool

 Pisau potong

 Parallel Block

 Vice’s Jaws

 Disc Brake

8. Prosedur menjalankan mesin gerinda rata (surface grinding machine)


1. Spesifikasi
a. Merk :Brand
7
b. Type :COMPACT 800
c. Kapasitas kerja :250 X 700 mm

2. Menghidupkan mesin
a. Kontrol minyak pelumas di semua oil level yang terdapat di mesin gerinda.
b. Putar sakelar utama (Main Switch) ke posisi 1 (on)
c. Putar emergency stop ke posisi off
d. Hidupkan hidrolik mesin
e. Hidupkan mesin dan spindel batu gerinda, atur langkah mesin untuk pemanasan.
f. Lakukan pemanasan secukupnya (5 menit)
g. Matikan putaran batu gerinda dan langkah meja mesin.
h. Mesin siap di gunakan.

3. Langkah Kerja
a. Pasang benda kerja pada mesin dengan posisi yang sesuai, putar sakelar magnet
pencekam ke posisi ON. Pastikan benda kerja tercekam kuat dengan mencoba
menggeser-geser benda kerja dengan tangan, ingat Jangan memakai hammer.
b. Atur panjang dan lebar langkah mesin sesuai dengan panjang dan lebar benda
kerja.
c. Atur kedudukan batu gerinda terhadap permukaan benda kerja dengan bantuan
selembar kertas tipis yang di gerak-gerakkan.
d. Putar batu gerinda dengan menekan sakelar spindle batu gerinda.
e. Hidupkan pendingin (cooling) dengan menekan sakelar pendingin.
f. Jalankan mesin dan atur kedalaman permukaan.

4. Mematikan Mesin
a. Hentikan langkah mesin pada posisi benda kerja bebas dari batu gerinda dengan
menggunakan sakelar parkir meja mesin ke kanan atau ke kiri.
b. Matikan putaran batu gerinda dan pendingin.
c. Tekan sakelar magnet pada pencekam benda kerja ke posisi OFF, dan lepaskan
benda kerja dari meja dengan hati-hati.
d. Bersihkan dan keringkan meja mesin.
e. Tekan emergency stop agar pada posisi ON.
f. Matikan sakelar utama.
5. Keselamatan Kerja
a. Operator saat bekerja harus berada di posisi kanan mesin.
b. Gunakan kacamata dan topi saat melakukan proses penggerindaan.
c. Gunakan pelindung pernafasan (masker) saat menggerinda.
8
 Prosedur Umum Penggerindaan Benda Kerja di Mesin gerinda Rata
1. Bersihkan benda kerja yang akan di gerinda dari kotoran / terak yang ada.
2. Check benda kerja dari cacat yang sekiranya akan mempengaruhi ukuran dan
kwalitas permukaan hasil penggerindaan.
3. Check grinding allowance bagian benda kerja yang akan di gerinda terhadap
ukuran benda kerja yang di kehendaki.
4. Check grinding allowance bagian benda kerja yang akan di gerinda terhadap
referensi ukuran.
5. Check kelurusan benda kerja sekitarnya benda kerja yang akan di gerinda cukup
panjang.
6. Persiapkan peralatan pencekambenda kerja yang sesuai didunakan untuk
penggerindaan benda kerja.
7. Pasang benda kerja pada pencekam secara benar sesuai ketentuan.
8. Dial benda kerja sesuai ketentuan / tuntutan pada gambar kerja.
9. Lakukan persiapan untuk proses penggerindaan yang meliputi pemilihan batu
gerinda, posisi atau jenis penggerindaan , dresser batu gerinda dan tentukan
posisi stopper langkah pengerjaan dengan seksama.
10. Lakukan penggerindaan awal menurut ketentuan (perlu memakai pendingin atau
tidak) , check hasilnya apakah sesuai dengan yang dikehendaki.
11. Apabila telah sesuai, lanjutkan penggerindaan benda kerja dressing batu gerinda
sekiranya tumpul untuk membentuk sisi potong yang baru.masukkan ukuran dan
kualitas permukaan benda kerja sesuai dengan tuntutan gambar. Check ukuran
dan kualitas permukaan benda kerja sebelum di lepas.
12. Selesai.

 Proses Penggerindaan Benda Kerja di Mesin Gerinda Rata

Proses penggerindaan benda kerja di mesin gerinda sangat di pengaruhi oleh jenis
material benda kerja serta besar kecilnya ukuran benda kerja tersebut. Untuk jenis
material benda kerja dari bahan ferro dan dapat di magnet dengan luas permukaan
yang memadai, maka sistem pencekaman benda kerja dapat dilakukan langsung
menggunakan magnet meja mesin ataupun magnet pada sinus table untuk proses
penggerindaanya. Namun jika ukuran benda tersebut terlalu kecil atau tidak dapat di
cekam di meja magnet maka kita butuhkan vice ataupun alat bantu pencekaman yang
lain yang selanjutnya akan di magnet di meja mesin

 Adapun secara umum jenis pengerjaan yang di lakukan di mesin gerinda rata meliputi:
1. Penggerindaan permukaan rata sejajar
9
2. Penggerindaan permukaan rata tegak lurus
3. Penggerindaan permukaan rata menyudut

1. Penggerindaan Permukaan Rata Sejajar

Penggerindaan permukaan rata sejajar merupakan pengerjaan yang paling banyak di


lakukan di mesin gerinda rata. Banyak benda kerja yang mempunyai tuntutan tebal
benda kerja yang sejajar, terutama pada pembuatan mold plastik atau punching
tool, dimana masing masing bagian dari mold dan punching tool tersebut akan
disusun. Sehingga kesejajaran tebal benda kerja tersebut sangat penting, adapun
yang harus di perhatikan dalam pencekaman untuk penggerindaan rata sejajar
adalah:

a. Jenis material benda kerja


b. Ukuran benda kerja

a. Jenis Material Benda Kerja


Jenis benda yang akan di kerjakan akan sangat mempengaruhi jenis pencakaman
benda kerja yang akan di gerinda. Untuk bahan ferro mungkin bisa langsung di
cekam dengan magnet di meja mesin. Sedangkan untuk bahan dari non-ferro
kita harus menggunakan ragum ataupun jig yang selanjutnya ragum atau jig
tersebut akan di pasang pada magnet meja mesin.

b. Ukuran benda kerja


Ukuran benda kerja sangat berpengaruh terhadap pencekaman benda kerja yang
akan di gerinda.bila benda kerja tersebut terbuat dari bahan ferro dan ukuranya
memadai maka dapat langsung di pasang pada magnet meja mesin. Adapun
benda kerja yang mempunyai luas permukaan yang kecil, maka di samping
menggunakan magnet meja mesin harus kita bantu dengan menempatka
stopper di kiri kanan benda kerja. Stopper tersebut di gunakan untuk menambah
kekuatan pencekaman benda kerja sehingga tidak akan lepas saat di gerinda. Bila
hal tersbut masih ragu-ragu, maka penggunaan ragum mesin merupakan pilihan
yang lain.

2. Penggerindaan permukaan rata tegak lurus

Penggerindaan permukaan rata dengan sisi saling tegak lurus sering di lakukan,
terutama untuk membuat refrensi pengerjaan benda kerja. Untuk proses
penggerindaan ini bila ukuran benda kerja tidak terlalu besar maka pencekaman

10
benda kerja bisa menggunakan ragum. Namun jika terlalu besar maka
menggunakan square block

Contoh :

1) Penggerindaan rata tegak lurus dengan menggunakan ragum dan urutan proses
penggerindaanya.
a) Penggerindaan bidang 1 dan bidang 2 terlebih dahulu dikerjakan dengan pencekam
langsung dengan meja mesin
b) Pasang ragum pada meja mesin, check ketegak lurusan ragum pada fix jaw dengan dial
indicator, perbaiki jika terjadi penyimpangan ketegak lurusan pada fix jaw
c) Pasang benda kerja untuk mengerjakan bidang 3 dan 4
2) Penggerindaan benda kerja rata tegak lurus dengan menggunakan ragum dan urutan proses
penggerindaanya
a) Penggerindaan bidang 1 dan 2 terlebih dahulu dengan ragum yang di pasang normal
pada meja mesin
b) Pasang ragum pada meja mesin dengan sisi samping yang di magnet
c) Pasang benda kerja untuk proses penggerindaan bidang 3 dengan terlebih dahulu
ketegak lurusannya dengan dial indikator. Bila perlu pada kiri benda kerja dipasang
block penahan
d) Pasang benda untuk pengerjaan bidang 4 dengan proses yang sama dengan pengerjaan
bidang 3.
3) Penggerindaan benda kerja rata tegak lurus dengan menggunakan square block dan urutan
prosaes penggerindaannya
a) Penggerindaan bidang 1 dan 2 dengan pencekaman langsung pada meja mesin
b) Pasang ragum pada meja mesin, check ketegak lurusan pada fix jaw dengan dial
indikator
c) Pasang benda kerja untuk penggerindaan bidang 3 dan lanjutkan dengan bidang 4
d) Pasang Square block pada meja mesin, check ketegak lurusan bidang vertikal Square
Block dengan dial indikator, perbaiki ketegak lurusan bila terjadi penyimpangan
e) Pasang benda kerja untuk proses penggerindaan bidang 5 dan bidang 6 dengan
menjepit bidang 3 atau 4 pada square block

3. Penggerindaan permukaan rata menyudut

Penggerindaan permukaan rata menyudut dibutuhkan terutama saat


menggerinda benda kerja berupa pisau potong. Untuk proses penggerindaan
tersebut di gunakan sinus table untuk memiringkan benda kerja sesuai sudut
11
yang dikehendaki. Pada sinus table terdapat magnet permanen yang berfungsi
untuk mencekam benda kerja.

Penggerindaan benda kerja permukaan rata menyudut dengan sinus table dan
urutan penggerindaannya

 Pengerjaan bidang 1 dan bidang 2 langsung di cekam pada meja mesin


 Pasang sinus table pada meja mesin dan dial lurus sisi sampingnya
 Atur kemiringan sinus table sesuai dengan sudut kemiringan benda kerja
 Pasang benda kerja pada sinus table dengan magnet, dial kelurusannya
untuk penggerindaan bidang 3

Pertanyaan:

1. Dari gilang kepararelan yand dapat dihasilkan ? Bsa sampai 0,01 mm

2. Pantoro  Cara kerja pendreseran mesin grinding? Secara otomatis.. mesin magerle…

3. Udin Kekuatan magnet bisa diatur ga? Tidak, sudah spesifikasi mesin…

12
4. Reinalpemakanan maksimal? Pengaruh terhadap kehalusan?
Pemakanan 0,3-0,4 tidak masalah tetapi tingkat kehalusan dan kerataannya juga akan lebih
jelek.

5. Irawaan Putaran diganti bisa ga CW ke CCW? Pelumas?Jnis dresser….


Sudah sesuai spek mesin, jadi tidak bisa diubah. Intan

6. Buset: Pengerjaan guling gmn? Apa Cuma pisau lancip?


Bentuk tanggem begitu, BK dijepit, maka sudut dapat dibentuk.
Tidak hanya pisau lancip.

7. Sontol: tentang meja guling, bentuk, gerakan?


Meja guling=sinus table. Lihat gambar mas. Penjelasan jeksen kemarin.

8. Silvi: doc? Factor? Hub dengan batu gerinda? Tiap batu apa beda?
Operator, sama material ..efektifitas..

9. Wien: tentang bk? Lunak vs keras? Maksudnya?


Prinsip dasar penggerindaaan. Keras-Batu empuk>sip..Lunak-Batu Keras..Joss!!!Klo sama’’ keras
bisa pecah.

10. Yaspis: lateral feed motion?


Sumbu X, sumbu Z, sumbu Y. Lateral=feeding dari samping. Tegak lurus terhadap feed motion.
Kombinasi antara sumbu X dan Y, digunakan bila BK lebih besar daripada batu gerinda.

11. Kris: Lapping untuk benda yang berprofil? Untuk trapezium?


Yang diubah hanya langkah meja pemakanan kita.

12. Wendy: batu gerinda besar, ada gak surface grinding untuk BK kecil, slot, diameter kecil? System
transportasi meja pada surface grinding?
Ada, ¾ mesin biasa, nama: sacke, tapi feedingnya manual, hampir sama dengan GD1, batu
gerindanya vertical. Bentuk mejanya kayak di milling, tapi pake vice. Untuk kapasitas kecil.

13. Arya: catok mesin kili-kili? Benda? Cara kerja?


Hampir sama dengan sinus table, bedanya ada groove2nya seperti tanggem. Bentuknya liat
papan tulis kemarin mas.

14. Atmira: saat mejanya muter sumbu X dan Y bisa bgerak ga? Apa putaran antara batu gerinda
dengan mejanya konstan atau ada system khusus?
Dijawab mas eko yaa mir, haha,

13
DAFTAR PUSTAKA

 http://en.wikipedia.org/wiki/Surface_grinding.

 http//www.efunda.com/processes/machining/grind.cfm [08 Juni 2008]

 Sumardiyono, ST.2006.Panduan Praktek Tool Grinding 2.Surakarta.Atmi Press Solo.


14

Anda mungkin juga menyukai