Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN

GERAKAN AYO BERCITA-CITA


(GAB)

OLEH:
1. M. FURKAN, M.Pd
2. WILDAN HIDAYAT, S.Pd

SMA NEGERI 9 MATARAM


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI NTB
2020
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengentasan kemiskinan belum efektif. Pertama, gerakan pengentasan


kemiskinan belum sistematis. Kedua, obstacle penghambat makin kompleks dan
menguat. Karenanya, perlu diinisiasi gerakan sistematis yang efektif yakni Gerakan
Ayo Bercita-cita (GAB).

GAB ini akan memudahkan (pemilik cita-cita) meraih sukses sekaligus


mengurangi distraksi akibat pornografi, narkoba, hoaks, dan sebagainya. Mereka yang
memiliki cita-cita memiliki potensi lebih untuk dapat meraih sukses, sebaliknya,
mereka yang tidak memiliki cita-cita akan memiliki potensi lebih untuk bermasalah,
terlibat dalam kenakalan, bahkan kejahatan. Banyak orang miskin yang tak berani
bercita-cita. Padahal untuk memutus rantai kemiskinan dan kebodohan bisa dimulai
dari berani bercita-cita Cita-cita itu memberikan sebuah gambaran tentang
perwujudan akan seperti apa masa depan kita. Memiliki cita-cita membuat kita fokus
dan menumbuhkan daya juang untuk meraihnya.
BAB II PELAKSANAAN

A. Bentuk Kegiatan dan Strategi

Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk Training of Triner (ToT) Guru Pembina
Gerakan Ayo Bercita-cita (GAB) Bagi Wakasek urusan kesiswaan, Guru BK dan
Guru Pembina OSIS. Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan berbagai pendekatan
dan metode di antaranya:

1. Pelatihan GAB

2. Ceramah dan tanya jawab

3. Praktek

4. Presentasi

B. Materi

Materi pada kegiatan ini terdiri dari:

1. Pembukaan dan Pengarahan Kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Provinsi NTB

2. Tujuan dan Sasaran kegiatan GAB

3. Paparan materi GAB (Pentingnya Bercita-cita dan QLC (Quarter Life Crisis) pada

Remaja; Kuadran Karakter dan Bercita-cita; OSIS sebagai penggerak GAB, dll)

4. Praktik

5. Presentasi Tindak Lanjut


C. Narasumber

Nara Sumber pada kegiatan ini terdiri dari :

1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB

2. Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB

3. Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan dan Tugas Pembantuan pada Dinas


Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB

4. Tim Gerakan Ayo Bercita-cita (GAB).

D. Waktu dan Tempat

Peningkatan Kompetensi Guru Pembina Gerakan Ayo Bercita-cita (GAB) SMA-


SMK tahun 2020 dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Kamis s.d Sabtu, 26 s.d 28 November 2020

Waktu : Pukul 08.00 wita s.d selesai

Tempat : SMK Negeri 4 Mataram, Kota Mataram Provinsi NTB.

Dengan kepanitiaan acara yang diketuai oleh Mu’azzam, S.Pd, Indra Dewi sebagai
sekretaris serta 3 orang anggota yakni Sumarni, Farid dan Fahrurrozi
E. Peserta Pelatihan

Peserta pada kegiatan ini berjumlah 40 orang yang terdiri dari Wakasek Kesiswaan,
Guru BK dan Guru Pembina OSIS SMA, SMK Kota Mataram Provinsi Nusa
Tenggara Barat dengan yakni SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5,
SMAN 6, SMAN 7, SMAN 8, SMAN 9, SMAN 10 dan SMAN 11 Mataram serta
SMKN 1, SMKN 2, SMKN 3, SMKN 4 SMKN 5. SMKN 6, dan SMKN 7 Mataram
yang masing-masing perwakilan terdiri dari 2 sampai 3 peserta dan dari Dinas
Dikbud/Fasilitator berjumlah 3 orang.
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari bertempat di Aula SMKN 4 Mataram.


Kegiatan bertujuan untuk mendorong para pendidik sebagai agen utama dalam
pendampingan peserta didik untuk memvisualisasikan cita-citanya dan menjadikan
GAB sebagai gerakan Nasional yang didukung oleh pihak-pihak terkait.

Pelaksanaan kegiatan diawali dengan pembukaan kegiatan oleh Kepala Dinas


Dikbud Provinsi NTB yaitu Bapak Dr. Aidy Furkan, M.Pd. Kegiatan dilanjutkan
dengan penyajian materi tentang Quarter Life Crisis (QLC) dan kuadran karakter oleh
narasumber yaitu Bapak Zaim Uchrowi. Dalam pembahasan mengenai QLC,
disebutkan bahwa anak-anak saat usia remaja memiliki krisis berkaitan dengan
pencarian jati diri. Banyak anak-anak di Indonesia yang tidak bisa menghadapi situasi
tersebut sehingga mengalami krisis dalam berbagai aspek yang membuatnya rentan
dengan masalah sosial seperti kenakalan remaja. Selain itu, banyak anak-anak yang
kesulitan untuk memahami kepribadiannya sendiri, sehingga tidak mengetahui bahkan
tidak bisa memikirkan apa yang mereka cita-citakan. Oleh karenanya, pendidik sangat
perlu mengetahui tentang karakter dan kepribadian masing-masing anak didik agar
dapat mendampingi atau mengarahkan mereka untuk membuat cita-cita. Hal ini dapat
dilakukan dengan memahami kuadran karakter peserta didik.

Hari kedua dan ketiga dari kegiatan ini diisi dengan pelatihan guru pendamping
dan rencana pelaksanaan GAB di sekolah. Gerakan ayo bercita-cita memerlukan
rencana yang matang untuk diterapkan di sekolah. Guru sebagai seorang pendidik
sudah seharusnya mengembangkan diri untuk dapat menggerakkan peserta didik
dalam bercita-cita (diawali dengan anak-anak OSIS).

Kegiatan pelatihan ini secara umum dapat dikatakan berjalan sangat baik. Hampir
semua peserta pelatihan mengikuti kegiatan dengan sangat antusias. Narasumber yang
terbilang muda membuat kegiatan berlangsung meriah dan tidak membosankan.
B. Penutup

Acara pelatihan ini ditutup oleh beberapa orang pejabat Dinas Dikbud Provinsi NTB.

C. Kesimpulan Dan Saran

 Kesimpulan

Kegiatan ini sudah bisa berjalan dengan baik dan diikuti dengan antusias oleh para
peserta meskipun beberapa perwakilan sekolah bukan merupakan guru BK atau
Wakasek kesiswaan.

 Saran

Sebaiknya pelatihan-pelatihan terkait dengan pengembangan guru seperti ini lebih


sering dilakukan dan pelaksanaannya tetap diawasi sehingga apa yang menjadi tujuan
kegiatan dapat tercapai.
Lampiran Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai