Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES INVOLUSI UTERUS

PADA MASA NIFAS DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDALA KABUPATEN


LEBAK PROPINSI BANTEN TAHUN 2016

Ninik Wahyuni*, Lisa Nurlatifah*

Abstrak

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia akibat perdarahan post partum mempunyai
peringkat tertinggi. Wilayah kerja Puskesmas Mandala masih terjadi kasus subinvolusi uterus
akibat kurangnya pengetahuan ibu nifas tentang proses involusi uterus.
Setelah persalinan, kondisi tubuh ibu secara anatomi akan mengalami perubahan, salah
satunya adalah kembalinya rahim pada ukuran semula. Proses ini disebut dengan involusi
uterus (Ambarwati, 2010).
Penelitian penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya proses involusi uterus selama masa nifas di wilayah kerja
puskesmas Mandala Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Jenis Penelitian yang digunakan
observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional, dengan analisis Data
Univariat, bivariat dan multivariat, sample penelitian sebanyak 47 orang.
Hasil penelitian dari analisis univariat berdasarkan proses laktasi masih ditemukan ibu
nifas yang memberikan laktasi kurang baik sebanyak 13 orang (27,7%), mobilisasi terbatas
sebanyak 6 orang (12,8%), menu tidak seimbang sebanyak 4 orang (8,5%), sebagian besar ibu
nifas telah melahirkan anak lebih dari satu kali (multipara) sebanyak 29 orang (61,7%), ibu
nifas yang mengalami involusi yang tidak normal sebanyak 4 orang (8,5%). Untuk hasil
analisis bivariate variable laktasi, mobilisasi dan nutrisi, Secara bivariat diperoleh rata–rata P
Value = kurang dari 0,05 (P<α) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan dan
sedangkan yang tidak berhubungan adalah paritas dengan hasil P Value = lebih dari 0,05
(P>α). Hasil analisis multivariate keempat variabel independen tidak signifikan memberikan
pengaruh pada variable dependen dengan nilai p > 0,05. Faktor-faktor yang berhubungan
dengan involusi uterus pada ibu nifas adalah laktasi, mobilisasi dan nutrisi, dan yang tidak
berhubungan adalah paritas. analisis multivariate dari keempat variable yaitu (laktasi,
mobilisasi, nutrisi, dan paritas ) ternyata tidak ada pengaruh signifikan dengan involusi
uterus.

Kata kunci : laktasi, mobilisasi, nutrisi, paritas, involusi uterus.


*Dosen Jurusan Kebidanan Rangkasbitung Poltekkes Kemenkes Banten

Jurnal Medikes,Volume 4, edisi 2, November 2017 167


Pendahuluan Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses involusi uterus adalah laktasi,
Masa Nifas (Puerperium) adalah
mobilisasi, gizi/nutrisi dan paritas; oksitosin
masa setelah keluarnya plasenta sampai alat
yang dihasilkan dari proses laktasi akan
– alat reproduksi pulih seperti sebelum
menyebabkan terjadinya kontraksi dan
hamil dan secara normal masa nifas
retraksi otot uterus. Mobilisasi akan
berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari.
membantu otot rahim bekerja dengan baik
(Ambarwati, 2010)
sehingga kontraksi uterus berjalan normal.
Setelah persalinan, kondisi tubuh ibu
Masa nifas membutuhkan tambahan kalori
secara anatomi akan mengalami perubahan,
sebesar 500kkal/hari untuk menunjang
salah satunya adalah kembalinya rahim
proses laktasi dan involusi uterus. Hasil
pada ukuran semula. Proses ini disebut
penelitian menunjukan bahwa semakin
dengan involusi uterus. Ketika involusi
tinggi paritas maka makin cepat
berlangsung, pada tempat implantasi
pengeluaran lochea tetapi karena fungsi otot
plasenta ditemukan banyak pembuluh darah
rahim ibu multipara sudah menurun, maka
yang terbuka sehingga resiko perdarahan
proses involusi akan berjalan lambat.
post partum sangat besar.Hal ini terjadi jika
(Cuningham, 2007)
otot-otot pada uterus tidak berkontraksi
Puskesmas Mandala merupakan salah
dengan baik untuk menjepit pembuluh
satu Fasilitas Pelayanan Kesehatan
darah yang terbuka.
Masyarakat yang berada di Wilayah
Angka Kematian Ibu (AKI) di
Kabupaten Lebak dan memiliki 6 Desa
Indonesia akibat perdarahan post partum
Binaan yaitu Desa Bojong Leles, Desa
mempunyai peringkat tertinggi. Bila uterus
Kadu Agung Timur, Desa Tambak Bayah,
pada ibu post partum mengalami kegagalan
Desa Kadu Agung Tengah, Desa Mekar
dalam involusi uterus maka akan
Agung dan Desa Kadu Agung Barat. Pada
menyebabkan terjadinya subinvolusi uterus
tahun 2016 target persalinan di Puskesmas
yang dapat mengakibatkan perdarahan dan
Mandala sebesar 693 Persalinan.
berlanjut hingga kematian.
Dari hasil wawancara yang dilakukan
Subinvolusi uteri adalah proses
pada 5 orang ibu nifas yang mengalami
pengembalian uterus terlambat yang
involusi uterus, diperoleh data bahwa ibu
disebabkan karena adanya infeksi
tidak memberikan ASI secara on deman,
endometrium, adanya sisa plasenta, adanya
ibu juga tidak melengkapi menu gizi
bekuan darah, atau karena mioma uteri.
seimbang untuk ibu nifas dan membatasi
mobilisasi.

Jurnal Medikes,Volume 4, edisi 2, November 2017 168


Metoda Berdasarkan tabel 2 menunjukkan data
Rancangan penelitian ini masih ditemukan ibu nifas yang melakukan
menggunakan metode cross sectional mobilisasi terbatas sebanyak 6 orang
dimana data hanya diambil satu kali (one (12,8%).
time approach) pada kelompok ibu nifas
Tabel 3
dengan variabel independen (laktasi, Distribusi frekuensi ibu nifas berdasarkan
mobilisasi, nutrisi dan paritas) dan variabel nutrisi
dependen (proses involusi uterus). NURTRISI F %
Populasi target dalam penelitian ini Seimbang 43 91.5
Tidak Seimbang 4 8.5
adalah jumlah sasaran ibu bersalin di
Total 47 100
wilayah kerja Puskesmas Mandala pada
bulan Agustus 2016 sebesar 53 persalinan. Berdasarkan tabel 3 menunjukkan data
masih ditemukan ibu nifas yang makan

Hasil dengan menu tidak seimbang sebanyak 4

Distribusi karakteristik masing-masing orang (8,5%).

variabel dapat dilihat pada tabel dibawah Tabel 4


ini: Distribusi frekuensi ibu nifas berdasarkan
Paritas
Tabel 1
Distribusi frekuensi ibu nifas berdasarkan PARITAS F %
proses laktasi Primipara 18 38.3
Multipara 29 61.7
LAKTASI F %
Total 47 100
Baik 34 72.3
Kurang Baik 13 27.7
Total 47 100 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan sebagian
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan data besar ibu nifas telah melahirkan anak lebih
masih ditemukan ibu nifas yang dari satu kali (multipara) sebanyak 29 orang
memberikan laktasi kurang baiksebanyak (61,7%).
13 orang (27,7%).
Tabel 5
Tabel 2 Distribusi frekuensi ibu nifas berdasarkan
Distribusi frekuensi ibu nifas berdasarkan involusi uterus
mobilisasi
INVOLUSI UTERUS F %
MOBILISASI F % Normal 43 91.5
Normal 41 87.2 Tidak normal 4 8.5
Terbatas 6 12.8 Total 47 100
Total 47 100

Jurnal Medikes,Volume 4, edisi 2, November 2017 169


Berdasarkan tabel 5 menunjukkan masih Hasil analisis diperoleh nilai OR =
ditemukan ibu nifas yang mengalami 1,4 yang menunjukan bahwa ibu dengan
involusi uterus tidak normal sebanyak 4 laktasi kurang baik memiliki resiko 1,4 kali
orang (8.5%). lebih tinggi mengalami involusi tidak
normal bila dibandingkan dengan ibu nifas
Analisis bivariate dilakukan dengan
dengan laktasi yang baik.
menggunakan Chi-Square untuk melihat
Tabel 7
ada tidaknya hubungan antara variabel
independen (laktasi, mobilisasi, nutrisi dan Hubungan antara mobilisasi dengan
involusi uterus pada ibu nifas
paritas) dan variabel dependen (involusi
Mobilisasi Involusi Uterus TOTAL
uterus) pada ibu nifas dengan tingkat
Normal Tidak
kemaknaan (95%) α = 0,05. Normal
F % F % F %
Normal 41 100 0 0.0 41 100
Tabel 6
Terbatas 2 33.3 4 66.7 6 100
Hubungan laktasi dengan involusi uterus TOTAL 43 91.5 4 8.5 47 100
pada ibu nifas
P Value =0,000
Laktasi Involusi Uterus TOTAL OR = 3

Normal Tidak
Normal Hasil analisis hubungan pada tabel 7
F % F % F %
Baik 34 100 0 0.0 34 100 menunjukan bahwa kejadian involusi tidak
Kurang Baik 9 69.2 4 30.8 13 100
TOTAL 43 91.5 4 8.5 47 100 normal lebih banyak (66,7%) terjadi pada
P value =0,004 ibu dengan mobilisasi terbatas bila
OR = 1,4
dibandingkan dengan ibu dengan mobilisasi
Hasil analisis hubungan pada tabel 6 normal, tidak terdapat (0,0%) yang
menunjukan bahwa kejadian involusi tidak mengalami involusi tidak normal.
normal lebih banyak (30,8%) terjadi pada Secara bivariat diperoleh P Value =
ibu dengan laktasi kurang baik bila 0,000 (P<α) yang berarti terdapat hubungan
dibandingkan dengan ibu dengan lakasi yang signifikan antara mobilisasi dengan
baik, tidak terdapat (0,0%) yang mengalami involusi uterus.
involusi tidak normal. Hasil analisis diperoleh nilai OR = 3
Secara bivariat diperoleh P Value = yang menunjukan bahwa ibu dengan
0,004 (P<α) yang berarti terdapat hubungan mobilisasi terbatas memiliki resiko 3 kali
yang signifikan antara laktasi dengan lebih tinggi mengalami involusi tidak
involusi uterus. normal bila dibandingkan dengan ibu nifas
dengan mobilisasi normal.

Jurnal Medikes,Volume 4, edisi 2, November 2017 170


Tabel 8 Tabel 9
Hubungan antara paritas dengan involusi
Hubungan antara nutrisi dengan involusi uterus pada ibu nifas
uterus pada ibu nifas

Nutrisi Involusi Uterus TOTAL No Paritas Involusi Uterus TOTAL


Normal Tidak Normal Tidak
Normal Normal
F % F % F % F % F % F %
Seimbang 41 95.3 2 4.7 43 100 1 Primipara 28 96.6 1 3.4 29 100
2 Multipara 15 83.3 3 16.7 18 100
Tidak 2 50.0 2 50.0 4 100
TOTAL 43 91.5 4 8.5 47 100
seimbang
TOTAL 43 91.5 4 8.5 47 100 P=0,150
P Value =0,031
OR = 20,50
Hasil analisis hubungan pada tabel 9

Hasil analisis hubungan pada tabel 8 menunjukan bahwa kejadian involusi tidak

menunjukan bahwa kejadian involusi tidak normal lebih banyak (16,7%) terjadi pada

normal lebih banyak (50,0%) terjadi pada ibu dengan multipara bila dibandingkan

ibu dengan nutrisi tidak seimbang porsi dengan ibu primipara (3,4%) yang

kurang bila dibandingkan dengan ibu mengalami involusi tidak normal.

dengan nutrisi seimbang porsi cukup Secara bivariat diperoleh P Value =

(4,7%) yang mengalami involusi tidak 0,150 (P>α) yang berarti tidak terdapat

normal. hubungan yang signifikan antara paritas

Secara bivariat diperoleh P Value = dengan involusi uterus.

0,031 (P<α) yang berarti terdapat hubungan


yang signifikan antara nutrisi dengan Tabel 10
Pemodelan Akhir Hasil Analisis Regresi
involusi uterus.
Logistik
Hasil analisis diperoleh nilai OR = Variables in the Equation
B S.E. Wal df Sig. Exp 95% C.I.for
20,5 yang menunjukan bahwa ibu dengan d (B) EXP(B)
Lower Upper
nutrisi tidak seimbang porsi kurang
Kat_laktasi -18.016 7404.808 .000 1 .998 .000 .000 .
memiliki resiko 20,5 kali lebih tinggi Kat_mobilisasi -20.055 6390.564 .000 1 .997 .000 .000 .

mengalami involusi tidak normal bila Kat_nutrisi -18.506 7421.906 .000 1 .998 .000 .000 .

1.00
dibandingkan dengan ibu nifas dengan Kat_paritas -.579 6049.691 .000 1 .561 .000 .
0
nutrisi seimbang porsi cukup.
2178

Constant 19.199 7421.906 .000 1 .998 0213

5.72

a. Variable(s) entered on step 1: Kat_laktasi, Kat_mobilisasi, Kat_nutrisi,


Kat_paritas.

Jurnal Medikes,Volume 4, edisi 2, November 2017 171


Berdasarkan hasil uji regresi logistik pada 3. Ibu nifas berdasarkan nutrisi
tabel 10 diketahui bahwa keempat variabel Status gizi adalah tingkat kecukupan
independen tidak signifikan memberikan gizi seseorang yang sesuai dengan jenis
pengaruh pada variable dependen dengan kelamin dan usia. Status gizi yang kurang
nilai p > 0,05. Mungkin karena ada faktor pada ibu postpartum maka pertahanan pada
lain yang berpengaruh terhadap involusi dasar ligamentum latum yang terdiri dari
uterus masa nifas yang tidak diteliti pada kelompok infiltrasi sel-sel bulat yang
penelitian ini. disamping mengadakan pertahanan
terhadap penyembuhan kuman bermanfaat
Pembahasan
pula untuk menghilangkan jaringan
1. Ibu nifas berdasarkan proses laktasi
nefrotik, pada ibu postpartum dengan
Pada proses laktasi (menyusui) ada
status gizi yang baik akan mampu
reflek let down dari isapan bayi,
menghindari serangan kuman sehingga
merangsang hipofise posterior
tidak terjadi infeksi dalam masa nifas dan
mengeluarkan hormone oksitosin yang
mempercepat proses involusi
oleh darah hormone ini diangkat menuju
uterus.(Elisabeth Siwi, 2015)
uterus dan membantu uterus berkontraksi
4. Ibu nifas berdasarkan paritas
sehingga proses involusi uterus terjadi.
Paritas mempengaruhi involusi
(Elisabeth Siwi, 2015)
uterus, otot-otot yang terlalu sering
2. Ibu nifas berdasarkan mobilisasi
teregang memerlukan waktu yang
Aktivitas otot-otot adalah kontraksi
lama.(Elisabeth Siwi, 2015)
dan retraksi dari otot-otot setelah anak lahir,
5. Ibu nifas berdasarkan involusi
yang diperlukan untuk menjepit pembuluh
uterus
darah yang pecah karena adanya pelepasan
Involusi atau pengerutan uterus
plasenta dan berguna untuk mengeluarkan
merupakan suatu proses kembalinya uterus
isi uterus yang tidak diperlukan, dengan
ke keadaan sebelum hamil. Uterus ibu
adanya kontraksi dan retraksi yang terus
yang baru melahirkan jika diraba dari luar
menerus ini menyebabkan terganggunya
tinggi fundus uteri kira-kira 1 jari dibawah
perdaran darah dalam uterus yang
pusat, sedangkan beratnya kira-kira 1
mengakibatkan jarigan otot kekurangan zat-
kilogram. Hal ini disebabkan oleh
zat yang diperlukan, sehingga ukuran
banyaknya darah dari dinding rahim
jaringan otot-otot tersebut menjadi kecil.
mengalir dalam pembuluh-pembuluh darah
(Elisabeth Siwi, 2015).
yang membesar.Sampai hari ke-2 uterus
masih membesar dan setelah itu berangsur

Jurnal Medikes,Volume 4, edisi 2, November 2017 172


angsur menjadi kecil.Pada hari ke-3 tinggi RSUD Dr.R.Sosodoro djati koesoemo
fundus uteri kira-kira 2 atau 3 jari dibawah Bojonegoro 2015)
pusat.Hari ke- 6 berada pada pertengahan 7. Hubungan antara mobilisasi dengan
simfisis-pusat.Hari ke-7 kira-kira 2 atau 3 involusi uterus pada ibu nifas
Mobilisasi merupakan suatu gerakan
jari di atas simfisis.Hari ke- 9 kira-kira 1
yang dilakuhirkan kan bertujuan untuk
jari di atas simfisis.Dan setelah hari ke-10
merubah posisi semula dari ibu
biasanya uterus tidak teraba lagi dari
berbaring,miring-miring,duduk sampai
luar.Semua ini disebabkan karena
berdiri sendiri setelah beberapa jam
pemberian darah didalam rahim jauh
melahirkan Tujuan memperlancar
berkurang, sehingga otot-otot menjadi
pengeluaran lochea (sisa darah
kecil.
nifas),mempercepat involusi,melancarkan
Pada akhir kala III persalinan, uterus
fungsi organ gastrointestinal dan organ
berada di garis tengah, kira-kira 2 cm
perkemihan ,memperlancar peredaran
(2jari) dibawah umbilicus dengan bagian
sirkulasi darah sesuai
fundus bersandar promontorium
dengan(Moechtar,2012) dengan bergerak
sakralis.(Ambarwati, 2009).
akan merangsang peristaltic usus,kandung
6. Hubungan antara laktasi dengan
involusi uterus pada ibu nifas kemih kembali normal.Aktifitas ini juga
membantu mempercepat organ tubuh
Inisiasi Menyusui dini dapat
bekerja seperti semula.
menyebabkan adanya rangsangan dan
8. Hubungan antara nutrisi dengan
dikeluarkannya hormone antara lain
involusi uterus pada ibu nifas
oksotocin yang berfungsi selain
Ibu nifas memerlukan diet untuk
merangsangotot-otot polos payudara,juga
mempertahankan tubuh terhadap
menyebabkan terjadinya kontraksi dan
infeksi,mencegah konstipasi dan untuk
retraksi otot uterus. Hal ini akan menekan
memulai proses pemberian ASI (Depkes
pembuluh darah yang mengakibatkan
2004). Pada saat nifas sebaiknya makan
berkurangnya suplai darah keuterus
makanan yang mengandung protein,banyak
sehingga mengurangi perdarahan.Involusi
cairan,sayur-sayuran dan buah-buahan
uterus pada wanita yang menyusui lebih
(Mochtar,2002).
cepat daripada tidak menyusui.(Friske
9. Hubungan antara paritas dengan
wulan,Siti fatonah Pengaruh menyusui
involusi uterus pada ibu nifas
terhadap penurunan tinggi Fundus Uteri
Paritas mempengaruhi proses involus
pada ibu post partum pimi gravida di
uterus. Paritas pada ibu multipara

Jurnal Medikes,Volume 4, edisi 2, November 2017 173


cenderung menurun kecepatannya dengan involusi uterus karena sebagian
dibandingkan ibu primipara karena primi besar sampel penelitian dengan multipara
kekuatan kontraksi uterus lebih tinggi dan 2-3 persalinan, sedangkan paritas yang
uterus teraba lebih keras,sedangkan pada akan menghambat involusi uterus adalah
multipara kontraksi dan retraksi uterus persalinan lebih dari tiga kali.
berlangsung lebih lama begitu juga ukuran 10. Pemodelan Akhir Hasil Analisis
uterus pada ibu primipara ataupun Regresi Logistik
multipara memiliki perbedaan sehingga Analisis mutivariat dilakukan untuk
memberikan pengaruh terhadap proses mengetahui pengaruh tiap-tiap variable
involusi. bebas secara bersam-sama terhadap variable
Sampai dengan paritas tiga rahim ibu terikat. Sebelum dianalisis terlebih dahulu
bias kembali seperti sebelum hamil. setiap dilakukan seleksi pada variable bebas
kehamilan rahim mengalami dengan pertimbangan substansi hanya yang
pembesaran,terjadi peregangan otot-otot mempunyai nilai p≤0,25 yang dimasukan
rahim selama 9 bulan kehamilan semakin dalam model. Maka berdasarkan analisis
sering ibu hamil dan melahirkan semakin bivariate, variable yang masuk ke dalam
sering ibu hamil dan melahirkan semakin model regresi adalah laktasi, mobilisasi,
dekat jarak kehamilan dan nutrisi dan paritas. Selanjutnya dilakukan
persalinan,elastisitas uterus semakin analisis regresi logistik dengan metode
tergangu,akibatnya uterus tidak enter. Dengan hasil pemodelan regresi yang
berkontraksi secara sempurna dan baik diharapkan dapat mendeskripsikan
mengakibatkan lamanya proses pemulihan variable-variabel yang berpengaruh
organ reproduksi (involusi) pasca salin. terhadap involusi uterus pada ibu nifas.hasil
Hasil penelitian mengungkapkan uji regresi logistik pada tabel 4.10 diketahui
bahwa paritas ibu mempengaruhi lamanya bahwa keempat variabel independen tidak
pengeluaran lochea semakin tinggi paritas signifikan memberikan pengaruh pada
semakin cepat proses pengeluaran variable dependen dengan nilai p > 0,05.
lochea.Akan tetapi karena kondisi otot Mungkin karena ada faktor lain yang
rahim pada ibu bersalin multipara berpengaruh terhadap involusi uterus masa
cenderung sudah tidak terlalu kuat maka nifas yang tidak diteliti pada penelitian ini.
proses involusi berjalan lebih lambat.(De
saraswati,2014). Simpulan

Dalam penelitian ini tidak terdapat Berdasarkan hasil analisis data dan
hubungan yang signifikan antara paritas pembahasan teori factor-faktor yang

Jurnal Medikes,Volume 4, edisi 2, November 2017 174


mempengaruhi involusi uterus pada ibu Diakses pada tanggal 4 Desember
nifas, dapat ditarik kesimpulan sebagai 2013.
berikut : Ferdina Fitriana Mayasari. 2015. Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Involusi
Faktor-faktor yang berhubungan
Uterus. Semarang. TESIS Pasca
dengan involusi uterus pada ibu nifas
Sarjana Universitas Muhamadiyah
adalah laktasi, mobilisasi dan nutrisi, dan
Semarang.
yang tidak berhubungan adalah paritas.
Hartono, Sutanto Priyo. 2013. Statistik
Setelah dilakukan analisis Kesehatan. Jakarta : Raja
multivariate dari keempat variable yaitu GrafindoPersada.
(laktasi,mobilisasi,nutrisi,dan paritas) Maryunani, Anik. 2009. Asuhan Kebidanan
ternyata tidak ada pengaruh signifikan masa Nifas. Jakarta: TIM.
dengan involusi uterus. Nanny LiaDewi, Vivian. 2013. Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta :

Daftar Pustaka Salemba Medika.


Notoadmojo, Soekidjo. 2010. Metodologi
Alimatul Hidayat, Aziz. 2012. Metode
Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Penelitian Kebidanan & Teknik
Rineka Cipta.
Analisis Data. Jakarta : Salemba
Nugroho, Taufan, dkk. 2011. Asuhan
Medika
Kebidanan 3 (Nifas). Yogyakarta :
Ambarwati. 2009. Asuhan Kebidanan Masa
Yumed.
Nifas. Jakarta: TIM
Riadi, Muchlisin. Involusi Organ
Azzahro, Riffa. Konsep Dasar Masa Nifas.
Reproduksi.
www.academia.edu/10728391.
www.kajianpustaka.com/2012/11/inv
diakses pada tanggal 20 juni 2016.
olusi-organ-reproduksi.html. diakses
Chandra, Budiman. 2008. Metodologi
pada tanggal 10 November 2012
Penelitian Kesehatan. Jakarta : EGC.
Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk. 2011. Asuhan
Dwi Apriliasari. 2015. Hubungan Usia dan
Kebidanan III (Nifas). Jakarta: TIM.
Paritas dengan Kejadian Involusi
Saleha, Sitti. 2013. Asuhan Kebidanan
Uterus di BPS Mojokerto. KTI D III
Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Kebidanan Poltekkes Majapahit.
Medika.
Easterzxcngulz, Konsep Dasar Masa Nifas.
Siwi Walyani, Elisabeth. 2015. Asuhan
http://easterngulz.wordpress.com.
Kebidanan Masa Nifas dan

Jurnal Medikes,Volume 4, edisi 2, November 2017 175


Menyusui. Yogyakarta: Pustaka baru
press.
Sudaryono. 2011. Metode Penelitian
Pendidikan. Dinas Pendidikan
Provinsi Banten : Banten.
Yanti, Damai dan Sundawati, Dian. 2011.
Asuhan Kebidanan Masa Nifas.
Bandung: Refika Aditama.

Jurnal Medikes,Volume 4, edisi 2, November 2017 176

Anda mungkin juga menyukai