Anda di halaman 1dari 3

IMPLEMENTASI UUD 1945 DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI

Nama : Szafira Nurul Qolbi

NPM : 1706041154

Data Publikasi :
 Dewi RI & Handayani E. 2017. Buku Ajar MPKTA Bagian III : Jati Diriku sebagai Warga
Negara Indonesia yang Setia pada Pancasila . Depok : PPKT Universitas Indonesia. Hlm
194.
 Jahja JS. 2012. Say No to Korupsi. Jakarta : Transmedia Pustaka. Hlm 10-12
 Undang-Undang Dasar 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia. Diakses melalui
http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/1945/UUDTAHUN~1945UUD.HTM pada 6
November 2017

I. PENDAHULUAN
Korupsi menjadi salah satu penyebab dari berbagai masalah yang muncul di
Indonesia, terutama masalah ekonomi. Indonesia sedang mengalami darurat korupsi.
Pengertian korupsi sendiri menurut KBBI adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang
negara (perusahaan dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Kemudian,
menurut Undang-Undang No. 31 Tahun 1999, korupsi diartikan sebagai perbuatan yang
melawan hukum, memperkaya diri orang atau badan lain yang merugikan keuangan atau
perekonomian negara. Penyebab maraknya korupsi pun masih sedang digali oleh para penegak
hukum. Korupsi menimbulkan kerugian besar bagi keuangan negara dan menghambat
pembangunan nasional. Oleh karena itu, pelaku korupsi perlu ditindak pidana serta Pancasila,
Undang-Undang Dasar 1945, dan Perundang-undangan perlu ditegakkan dan
diimplementasikan dalam pemberantasan korupsi

II. ISI
UUD 1945 (Undang-Undang Dasar 1945) merupakan hukum dasar yang mengatur
prinsip-prinsip dan mekanisme ketatanegaraan untuk menjamin demokrasi dan mencapai
kesejahteraan masyarakat. Pancasila juga tercantum dalam UUD 1945 dalam bagian
pembukannya. Di dalam UUD 1945, terdapat rambu-rambu untuk menjaga keutuhan bangsa.
Tindakan korupsi dianggap melanggar cita-cita nasional yang tertera dalam pembukaan UUD
1945, yaitu  1) melindungi segenap bangsa Indonesia; 2) memajukan kesejahteraan umum; 3)
mencerdaskan kehidupan bangsa; dan 4) ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan pada kedamaian abadi dan keadilan sosial. Selama korupsi masih marak, tujuan
nasional mustahil akan tercapai.
Kemudian, untuk memberantas korupsi, pemerintah perlu menegakkan implementasi
UUD 1945. Pemerintah berhak untuk menetapkan berbagai peraturan dan perundangan untuk
memberantas korupsi serta berkewajiban untuk mematuhi dan menjalankan perundangan tersebut
sebagaimana mestinya. Hal tersebut sejalan dengan pasal 5, pasal 20, pasal 21, dan pasal 22
UUD 1945. Oleh karena itu, pemerintah seharusnya dapat membantu penegak hukum untuk
memformulasikan regulasi yang dapat memberantas korupsi dan memberatkan sanksi tindak
pidana kasus korupsi.
 Lalu, pasal 33 UUD 1945 ayat (3) menyebutkan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. Pasal 33 menjadikan kemakmuran rakyat sebagai tujuan akhir
dari kegiatan perekonomian. Namun, tujuan dari tindakan korupsi tidak sejalan dengan pasal
tersebut. Jika pasal tersebut benar-benar diterapkan, pemerintah tentu dapat menghindari
korupsi.
Masyarakat Indonesia tanpa terkecuali harus mematuhi segala peraturan dan
perundangan yang sah di Indonesia. Negara Indonesia adalah negara hukum, sesuai dengan
pasal 1 ayat (3) UUD 1945. Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa segala warga negara
bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum
dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Penegakkan mengenai hukum diperlukan
untuk kasus korupsi di Indonesia karena banyak pelaku korupsi di Indonesia yang terlihat
“kebal” hukum.

III.PENUTUP
Dari berbagai penjelasan mengenai pemberantasan korupsi di Indonesia berdasarkan
UUD 1945 yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya sistem
pemerintahan dan tata negara di Indonesia sudah dirumuskan dengan baik. Namun dalam
penerapannya, masih terdapat oknum yang tidak tegas dalam menindak kasus korupsi
sehingga pelakunya tidak mendapat hukuman yang setimpal. Hal tersebut menyebabkan
tidak adanya efek jera bagi para koruptor. Oleh karena itu, peran seluruh masyarakat
dibutuhkan dalam pemberantasan korupsi, mulai dari penanaman nilai moral untuk
menghindari perilaku sampai mengawasi kinerja pemerintah, agar perlahan kasus korupsi di
Indonesia berkurang.

Anda mungkin juga menyukai