Anda di halaman 1dari 9

DINAMIKA

PEMBENTUKAN UUD
NKRI 1945
PENDAHULUAN
Undang-undang dasar 1945 memiliki peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan
ketatanegaraan di Indonesia. Peranannya dapat dilihat dari kandungan yang terdapat di
dalamnya. UUD 1945 mengandung cita- cita dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, yang
tertuang dalam pembukaan UUD 1945 dan diikat oleh pasal dan ayat yang dijelaskan
didalam batang tubuh UUD 1945.
Dalam perkembangannya, batang tubuh UUD 1945 telah diamandemen sebanyak empat
kali. Amandemen yang dilakukan bertujuan untuk memperjelas hukum-hukum yang
terkandung di dalamnya, atau untuk membentuk suatu hukum yang belum dijelaskan,
demi penyempurnaan UUD 1945. Dengan dilakukannya amandemen UUD 1945
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hukum dalam pelaksanaan ketatanegaraan.
Sehingga tidak ada celah untuk melakukan pelanggaran terhadapnya.
PENDAHULUAN

Pemikiran untuk melaksanakan amandemen didasarkan pada kenyataan yang terjadi


selama masa pemerintahan orde lama dan baru, sehingga kehidupan ketatanegaraan
berjalan secara sentralisasi kekuasaan sepenuhnya ditangan presiden. Karena latar
belakang inilah, UUD 1945 menjadi suatu peraturan dasar yang tidak dapat diganggu
gugat.
Amandemen UUD 1945 dilaksanakan oleh bangsa Indonesia sejak tahun 1999,
amandemen pertama dilaksanakan dengan memberikan tambahan dan perubahan terhadap
9 pasal UUD 1945. Selanjutnya amandemen kedua dilaksanakan pada tahun 2000,
amandemen ketiga dilaksanakan pada tahun 2001, dan amandemen terakhir dilaksanakan
pada tahun 2002 dan disahkan pada tanggal 10 Agustus 2002.
Tantangan Kehidupan Bernegara

Kehidupan berbangsa dan bernegara sedang


mengalamai tantangan. Kebhinekaan kita Masalah ini semakin mencemaskan
tatkala diperparah oleh penyalahgunaan
sedang diuji. Saat ini ada pandangan dan
tindakan yang mengancam kebhinekaan dan media sosial yang banyak menggunakan
Hoax alias kabar bohong.
kebersamaan kita. Saat ini ada sikap tidak
toleran yang mengusung ideologis selain
Pancasila.
UUD 1945 Sebagai
Pedoman
Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, bisa terhindar
dari masalah tersebut. Kita bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan Negeri.
Dengan Pancasila, Indonesia adalah harapan dan rujukab masyarakat internasional untuk
membangun dunia yang damai, adil dan makmur ditengah kemajemukan.
Dibutuhkan peran aktif masyarakat untuk menjaga Pancasila. Pemahaman dan Pengamalan
Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus terus di tingkatkan. Ceramah
keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi
bagian dalam pendalaman dan pengalaman nilai nilai Pancasila.
Banyak sekali pasal yang sudah mengatur tentang toleransi dan penyebaran berita bohong
atau hoax.
UUD 1945 pada Pasal 28J menegaskan keharusan setiap orang menghormati hak asasi
orang lain dalam rangka tertib bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pun, setiap orang
dalam menjalankan kebebasannya tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan
undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta atas hak dan
kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan
moral, nilai-nilai agama, keamanan dan ketertiban umum.  
Bagi penyebar hoax, dapat diancam Pasal 28 ayat 1 Undang-Undang Informasi dan
Transaksi Elektronik atau Undang-Undang ITE (UU ITE) yang menyatakan “Setiap orang
dengan sengaja, dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang
mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik yang Dapat diancam pidana
berdasarkan Pasal 45A ayat (1) UU 19/2016, yaitu dipidana dengan pidana penjara paling
lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 miliar.
Undang-Undang Dasar 1945 sudah bisa menjadi
pedoman untuk menghadapi tantangan kehidupan

s i mp ul a bernegara saat ini. Undang-Undang Dasar 1945


Ke sudah mengatur berbagai macam hukum untuk
n menjalankan kehidupan berbangsa.
Thank
You!

Anda mungkin juga menyukai