INDONESIA
4. Era Reformasi
• Setelah berbagai pasal dalam UUD 1945 diamandemen sehingga
menjadi jelas tanpa perlu ditafsirkan secara merdeka, ketentuan yang
menyangkut ekonomi, pendidikan, kebudayaan, kesejahteraan sosial,
serta pertahanan negara tampak diabaikan dan tidak dilaksanakan.
Setelah Perang Dunia II; Politik, Pada masa ini masyarakat Indonesia
Ekonomi, Perdagangan, Teknologi, baru sebagian kecil mengenal,
dan Hubungan Politik Dunia menguasai dan menghayati
sepenuhnya dilandasi oleh kebudayaan tersebut.
Peradaban. Dalam bahasa
St.Takdir Alisahbana sebagai “
kebudayaan modern yang rasional,
berdasarkan kemajuan ilmu,
teknologi dan yang menekankan hak-
hak manusia dan sebagainya”.
Gambaran minimnya masyarakat indonesia mengenal, menguasai dan
menghayati kebudayaan modern
PT 157 37
Lanjutan
Masa sesudah kemerdekaan
Insinyur 35
Pendidikan
Indonesia Dokter 1.200
Berlandaskan
1949 Dokter gigi 150
Kebudayaan
Modern
Fisikawan 1
Bruce Glassburner
Doktor- Ekonom 2
1. Bahwa agar cita-cita para pendiri 3. Bahwa sekolah (dari TK, SD,
bangsaa, yaitu suatu negara/bangsa SMP,SMA dan PT) adalah lembaga
yang maju (modern), demokratis, yang paling strategis sebagai pusat
bermartabat,adil dan makmur pembudayaan berbagai
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 kemampuan, nilai, dan sikap yang
dapat terwujud, diperlukan suatu diperlukan bagi setiap warga negara
transformasi budaya. untuk dapat berpartisipasi secara
2. Bahwa transformasi budaya dari aktif, kreatif dan produktifitas dalam
budaya tradisional, feodal dan proses pembangunan masyarakat di
budaya masyarakat terjajah menjadi era globalisasi.
budaya masyarakat yang merdeka,
demokratis, modern,maju,cerdas dan
bermartabat perlu ditempuh melalui
diselenggarakannya suatu sistem
pendidikan nasional yang bermutu.
Lanjutan
4. Bahwa sekolah sebagai lembaga 5. Bahwa terselenggaranya sistem
pendidikan dapat menjadi pusat pendidikan nasional yang
pembudayaan bila dipenuhi mampu melaksanakan fungsi
persyaratan minimal penjamin konstitusionalnya secara efektif
mutu, yang meliputi tenaga dengan sendirinya dapat
pengajar, sarana dan prasarana memajukan kebudayaan
pendidikan, kurikulum dan proses nasional dalam wujud lahirnya
pembelajaran yang relevan, manusia terdidik yang
sistem evaluasi peserta didik berkarakter dan bermoral,
yang bermotivasi, serta beretos kerja tinggi,disiplin,
manajemen penyelenggaraan produktif, inovatif dan inventif,
yang efisien dan efektif serta menguasai IPTEK
Lanjutan
6. Bahwa untuk memungkinkan 7. Bahwa penyelenggara negara
tercapainya cita-cita sebagaiman secara konsekuen melaksanakan
tersebut pada butir 5 diperlukan prinsip demokrasi dalam pendidikan
sistem pendidikan tinggi yang dan memobilisasi dana sehingga
sepenuhnya didukung oleh dapat tersedia sekurang-kurangnya
pemerintah sehingga Universitas 20% dari APBN dan 20% dari APBD
benar-benar menjadi lembaga
pendidikan tinggi bagi putra-putri
terpilih dan terbaik bangsa serta
menjadi lembaga pengembangan
ilmu pengetahuan.
Penyelenggaraan pendidikan nasional untuk
membangun negara bangsa dan implikasi
pembiayaannya