Anda di halaman 1dari 2

Ibadah Pertama di Gereja Baru HKBP Silaban Terlaksana dengan Meriah dan Penuh Sukacita

Lintongnihuta, Pemudagereja.or.id Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Silaban yang
pembangunannya dimulai sejak tahun 2012 silam, segenap elemen Gereja sepakat untuk
melaksanakan Ibadah Syukuran pertama pada pada hari ini Minggu, 20 Desember 2020 dilaksanakan
secara meriah dan penuh sukacita. Bangunan gereja baru yang hari ini dinyatakan resmi digunakan
menggantikan bangunan gereja HKBP Silaban yang berdiri sejak 1905 itu.

“Puji Tuhan, luar biasa suka cita dan antusiasme seluruh jemaat HKBP Silaban, mulai dari anak-anak
sampai lansia saat Ibadah Pertama di Gereja Baru,’ kata Pendeta Resort HKBP Silaban, Pdt. Desla B.
Simanullang, S.Th, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Minggu, 20/12/2020.

Pdt. Desla menuturkan, kegiatan ibadah yang dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol
kesehatan itu terlaksana diluar dugaan. “Kehadiran jemaat Sungguh diluar dugaan, terbukti panitia
menyiapkan konsumsi untuk 1800 jiwa ternyata kurang, tapi puji Tuhan semuanya bisa diatasi dan
penuh sukacita”, tuturnya.

Selain itu, kata Pdt. Desla, selain gerja lama dan gereja baru penuh, kedua halaman gereja tersebut
juga penuh.

Mengenai kebutuhan pembangunan gereja, ia memproyeksikan akan selesai tuntas tahun 2021,
dengan harapan sejumlah biaya yang diperlukan segera terkumpul dengan kondisi pekerjaan lebih
banyak dibagian luar.

“Target selesai tahun 2021 dengan total anggaran dibutuhkan sekitar Rp 1,2 miliar, dengan kondisi
pekerjaan bangunan dibagian interior telah mencapai 90% yaitu paling sound sistem, sedangkan
pekerjaan bagian luar sekitar 20% lagi yaitu untuk pekerjaan bilik atau ruang pengerja/bilik
parhobasan, jendela, halaman, taman, finishing dinding luar dan belum dicat’, terangnya menjawab
pertanyaan pemudagereja.or.id mengenai kondisi pekerjaan berikutnya.

Ia sangat yakin seluruh total kebutuhan untuk finaliasi pembangunan gereja itu segera akan
terkumpul, pasalnya, menurut Pdt. Desla, berdasarkan pengalamannya menyaksikan kemauan
berkorban jemaat HKBP Silaban dan putra-putri Silaban yang ada di perantauan sangat tinggi dan
antusias.

Pendeta Resort HKBP Silaban dengan jumlah jemaat 2277 jiwa itu mengisahkan, seorang jemaat
yang sudah tua dan bongkok, tetap sukacita dan bersamangat. “Ada Op Romauli Silaban yang sudah
tua dan bongkok terpaksa duduk diluar karena datang belakangan tetap bersuka cita dan semangat,”
ujarnya.

Terhadap pembangunan gereja terbesar di Desa Silaban itu, ia menyampaikan rasa bangga dan salut
kepada jemaat, pengerja/para sintua dan panitia termasuk putra-putri warga jemaat HKBP Silaban di
perantauan yang berasal dari Desa Silaban yang secara bersama-sama dan kerja keras guna
mewujudkan pembangunan gereja Baru HKBP Silaban

Secara terpisah, jemaat Op. Romauli Silaban Br. Simamora yang mempunyai nama babtis tercatat
Tille Br. Simamora yang dikisahkan Pendeta Desla Manullang itu dihubungi Pemudagereja.or.id,
mengucapkan rasa bangganya atas terwujudnya pembangunan Gereja Baru HKBP Silaban. Dalam
bahasa batak ia mengatakan, “Mauliate ma di Tuhan Debata Jahowa boi dope bereng onhu gareja
HKBP na bolon i dipatuba jala boi dohot mar minggu sadari on di gareja naimbaru,” kata jemaat yang
berusia 86 tahun yang tinggal di Lumban Silintong itu kepada pemudagereja.or.id

Op. Romauli Silaban Br. Simamora

Selain itu, Op.Romauli Silaban Br. Simamora itu mengisahkan pengalamannya mengenai keberadaan
dan kemajuan pembangunan Gereja HKBP Silaban dan antusiasme warga Silaban Margu berjemaat
dari waktu ke waktu hingga kini, pada saat ia baru datang dan menjadi warga Desa Silaban tahun
1948 dari Doloksanggul.

“Jika saya bandingkan keadaan gereja kita pada saat saya baru menikah ke desa ini dari kota
Doloksanggul sekitar tahun 1948 silam, hingga saat ini sudah sangat baik,” katanya dalam bahasa
batak toba, seraya mengisahkan dirinya tergolong kaum ibu yang pertma menjadi peserta koor Par
Ari Kamis dari Lumban Silintong itu.

“Begitu saya menikah dengan Alm. suami saya Op.Romauli Silaban doli, saya langsung aktif masuk
par ari kamis, sehingga saya mengetahui dan mengikuti program pembangunan gereja kita, dan saya
termasuk kelompok yang pertama aktif dari Lumban Silintong ini untuk beribadah ke Gereja,”
kisahnya.

Mengenai pengumpulan dana untuk finalisasi pembangunan gereja baru, Oppung Romauli setuju
dan senang terhadap keputusan panitia pembangunan yang telah menetapkan dalam jumlah
tertentu yang bersumber dari setiap kepala keluarga.

“Kita dukung panitia supaya pembangunan gereja baru cepat selesai’, pungkas Op. Romauli yang
dikenal merupakan Putri Komandan Polisi dari Doloksanggul itu.

Anda mungkin juga menyukai