Anda di halaman 1dari 2

PETRIKOR MENYISAKAN LARA

Oleh: Triyas Anggi Rosalina

Hujan bulan Juni


Membawa secarik afeksi
Meninggalkan sebait renjana
Di sudut kota Yogyakarta
Tergores lara yang membabi buta

Di pesisir pantai Indrayanti


Ku berjalan bagai seorang putri
Dengan mahkota tersemat di kepala
Ku digiring menuju istana
Istana baru dengan nuansa biru

Kala sampai dihadapan sang pangeran


Disambut ku dengan senyuman yang tak pernah pudar
Paras anindita dengan aura penuh wibawa
Hingga tak mampu ku sembunyikan rona harsa

Kala ucapan sakral akan menggema


Mengetuk pintu pintu payoda
Ku lirik potret wajahnya yang tenang
Meski ku tau dibalik jas itu
Pair jantungmu sama dengan ku
memacu beradu membentuk simfoni merdu

Hujan deras mengguyur dengan angkuhmya


Tetap kau lanjutkan lantunan ikrar suci
Kau tunjukan kepada mereka inilah pembuktian berahi

Ditengah guyuran derasnya hujan bulan juni


Angin badai pun ikut serta dalam permainan ini
Payoda redum hingga emosi kilatan halilintar menyeruak
Dan secepat kilatan itu pula ombak besar menerjang

Anda mungkin juga menyukai