Beri aku sekeping puisi, kata kata bersayap dari kelopak bunga Gerimis pada jiwa terbakar luas sabana Tanah terbuka menemu udara dari lembah utara Tanah terbuka menemu udara dari lembah utara Beri aku sekeping puisi, ketika jiwa teduh di kerindangan pagi Jam tanpa jarum meraungi jeram demi jeram tak terbaca detiknya Lalu waktu menempatkan tubuhnya di ranjang, bukan untuk tidur Karena pagi harus terus mengalir menuju pagi terakhir Bersama bendera yang terus berkibar oleh cinta
Beri aku sekeping puisi dalam pengembaran salju
Jalanan salju, kabut salju, hujan salju, Mantel kulit dengan penutup kepala dari bulu bulu bulu bulu Membaca zaman yang terus meremang sebelum tiris jadi catatan masa lalu Ya, ada ketakutan meninju ninju dada, ketika puisi membeku Di kulkas ruang baca Inikah metamorfosa kegilaan menjadi kata kerja atau sungai menjadi samudra raya? Beri aku sekeping puisi Beri aku sekeping Beri aku Beri aku Beri aku Beri aku Beri aku Beri aku Beri Aku Beri