Anda di halaman 1dari 12

PENA

Di dalam kesunyian aku menghampa

Merenungi tiap kisah yang tak pernah usai

Menjelma layaknya iblis tak berperi

Membalutnya dalam luka yang terus menganga

Membiarkan siapapun mampu menjamahnya

Tanpa ada belas kasih yang terhampar

Dari seonggok daging yang diberi nyawa

Tak satupun hati terketuk

Menyaksikan ironisnya kehidupan

Pada akhirnya,

Semesta akan tetap bekerja

Tak peduli betapa kelamnya dunia tergulung

Lembaran sejarah telah tertulis

Teruntai kata-kata penuh makna

Satu hal yang amat tersayangkan

Tak satupun mampu memastikan

Kebenaran dalam setiap yang dikandungnya

Namun, seakan mereka tuli dan buta

Membiarkan kekeliruan itu merajalela

Layaknya penyakit yang terus membara

Dua pilihan yang menentukan

Berdiam diri bersama para pengecut

Atau terjun dalam peperangan ganas tak berakhir

Tanpa tameng yang menghibur


THE PEN

In silence I empty

Contemplating every story that never ends

Incarnate like a fairyless demon

Bandaging it in a wound that continues to gape

Let anyone be able to touch it

Without compassion spreads

From a pile of flesh that is given life

Not a single heart is knocked

Witnessing the irony of life

Eventually,

The universe will still work

No matter how dark the world rolls up

History has been written

Strawled words full of meaning

One thing that is very dear

No one can be sure

Truth in everything it contains

However, as if they were deaf and blind

Let the error run rampant

Like a disease that continues to smolder

Two decisive choices

Silence with cowards

Or plunge into an endless vicious war

Without an entertaining shield


TAK PERNAH TAMAT

Lembayung senja membentang tegas

Deburan ombak hadir menyapa

Kicauan burung mengalun merdu,

Layaknya aliran sungai yang mengalir lembut penuh ketenangan

Takdir telah ditetapkan sang Pencipta

Untaian cerita telah terukir apik

Dalam balutan kata-kata penuh makna

Hari ini telah usai

Namun, cerita kita tak kunjung tamat

Tersimpan berjuta harapan yang turut hadir,

Menyertai singsingan fajar esok hari

Layaknya pelita yang terus berkerlip indah,

Melawan suramnya kegelapan

Membentuk sebuah asa,

Bagai nyawa bangkit dari keterpurukan

Mimpi yang selalu dinanti kan terwujud

Beriringan dengan ribuan luka yang perlahan menyembuh

Berbagai rasa sakit seakan mereda

Penantian lama tak sia-sia belaka


Segala yang patah Kembali tumbuh

Membentuk sosok baru

Merajut ulang tiap angan yang sempat terkubur

Menutup indah tiap kisah,

Dambaan seluruh insan

Dengan susunan cerita yang beragam

Namun berakhir sama


NEVER END

The twilight stretches firmly

The waves are here to greet

The chirping of the birds is melodious,

Like a gentle flowing river full of serenity

Destiny has been determined by the Creator

The story thread has been engraved nicely

In words full of meaning

Today is over

However, our story never ends

There are millions of hopes that are also present,

Accompanying the dawn of tomorrow

Like a lamp that keeps twinkling beautifully,

Fighting the gloomy darkness

Forming a hope

Like a life rising from adversity

The long awaited dream will come true

Along with thousands of wounds that slowly heal

Various pains seem to subside

The long wait is not just in vain

Everything that is broken grows back

Build a new figure

Re-knitting every dream that had been buried


Close each story beautifully,

The dream of all mankind

With a variety of story structures

but ends the same


LUKA

Dalam kebisingan aku bergejolak

Meledak layaknya racun mematikan

Berselimutkan api berkobar

Menghancurkan sayap-sayap suci

Mengubahnya menjadi kepingan remeh nan hina

Mataku membara penuh amarah

Darah-darahku mendidih

Seolah penyihir kejam,

Yang merapalkan mantra terjahatnya

Kekuatan dalam tubuhku menggelegak antusias

Mendobrak pagar berduri

Menerobos wilayah terindah

Melenyapkan permata yang mulia

Segalanya telah berakhir,

Bolehkah kukatakan demikian?

Setiap duri yang tumbuh,

Terus berkembang,

Bercabang ganas,

Menembus seonggok daging busuk penuh cela

Merubah sang mutiara menjadi sosok iblis tak berkasih

Omong kosong terus ia luapkan

Penuh tipu daya


Tertawa sarat kecoh

Membangun siasat terkeji,

Demi menyiapkan hidangan ternoda

Matanya berkilat tajam,

Angan-angan terkutuk hadir dalam pikiran buasnya

Senyum manis tersungging apik,

Mengelabui tiap makhluk yang menyaksikannya

Tanpa sadar,

Jemarinya terangkat,

Membentuk simbol mematikan

Menjemput tiap insan ke dalam lubang berlumpur

Rentetan kalimat keluar dari mulut licinnya,

Bagaikan peluru yang menghujam dada

Anak panah telah dilepaskan,

Menghunus tiap punggung,

Memberi mereka lubang bernanah,

Yang akan terus menganga

Tanpa satupun obat berpihak

Hukuman cela bertubi-tubi ia luncurkan,

Seolah tak memberi mereka jeda untuk berpulih

Bengis?

Begitulah keadaan yang harus kau nikmati


PAIN

In the noise I churned

Exploding like deadly poison

Covered by blazing fire

Destroy the holy wings

Turn it into a small and despicable piece

My eyes are burning with anger

My blood boils

Like a cruel witch,

The one who casts her worst spell

The strength in my body is bubbling with enthusiasm

Breaking the thorny fence

Break through the most beautiful territory

Eliminate precious gems

Everything has ended,

Can I say that?

Every thorn that grows,

Continues to grow,

Branched ferocious,

Penetrating a pile of rotten flesh full of reproach

Turning the pearl into a figure of a loveless devil

Nonsense she keeps spitting

Full of deceit

Laughs full of jokes

Building the most vile tactics,


For the sake of preparing tainted dishes

Her eyes are sharp,

Cursed thoughts are present in her savage mind

Forming smile sweet slick,

Fool every creature that witnesses it

Without conscious,

Her fingers are raised,

Forms a deadly symbol

Picking every human being into a muddy hole

A series of sentences came out of her slick mouth,

Like a bullet that pierces the chest

The arrow has been released,

Shooting each back,

Give them a festering hole that will continue to gape

Without a single side drug

The punishment of reproach she repeatedly launched,

As if not giving them pause to recover

Vicious?

That's the situation you should enjoy it


BERTAHAN
Langit kian menggelap

Kilatan cahaya menyambar acak

Gemuruh guntur terdengar memekak

Tetesan-tetesan kecil hadir menyapa

Memukul pelan tiap kaca

Menabrak seluruh objek lengang

Membaur bersama genangan kecil,

Yang kontan tercipta

Angin dingin berhembus cepat

Dedaunan seakan bersayap

Lalu lalang manusia bergerak cekatan

Menembus hujan,

Demi mencari pelindung

Tak satupun celah terluput

Jutaan orang bernaung teduh

Jalanan kini tampak lowong,

Menyisakan percikan air yang kian menyembur

Dan aku masih disini,

Berdiri tanpa gentar,

Tegap menghalau udara beku

Menghangatkan tubuh tanpa uap

Panas tangan terasa indah

Tuk sekedar menghibur diri

Selalu dan selamanya,

Setia menanti,
Walau kutahu ia takkan pernah kembali

Hingga kapanpun,

Tak kan pernah ada mukjizat

Namun, satu hal yang terucap,

Ku telah berjanji

Tuk terus menunggunya

Hingga batas umurku

Tersimpan berjuta kisah yang turut hadir disetiap kejatuhan tetesnya.

Menggali segala ingatan yang tersimpan apik dalam sebuah folder sakral berjudul kenangan

Membalutnya bersama dingin sisa hujan

Menghanyutkan tiap cerita bagai aliran sungai yang tenang nan membahayakan,

Menenggelamkan tiap insan ke dalamnya tanpa pernah melepaskan mereka kembali

Serta menyatukan semua itu dengan melodi-melodi lembut yang mengalun merdu seakan hendak
menidurkan semesta dalam kesunyiannya

Anda mungkin juga menyukai