2. Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan ekspresi individu seniman
terhadap apa yang diingat, dilihat dan dirasakannya. Bisa dikatakan ekspresionisme adalah
aliran seni rupa yang menonjolkan ungkapan dari dalam jiwa. Ekspresionisme tidak akan
membebankan ketelitian dan kesulitan melukis pada karyanya. Karena itu aliran ini tidak
memiliki tingkat kemiripan yg akurat bahkan sangat melenceng dari referensi alam.
Contoh aliran seni lukis ekspresionisme: The Scream oleh Edvard Munch (1893-1910)
3. Pointilisme
Pointilisme (pointillism) adalah aliran yang menggunakan titik-titik kecil atau sapuan
kuas untuk menciptakan sebuah gambar. Titik-titik cat yang diterapkan pada kanvas dibuat
sedemikian rupa sehingga warna berbaur secara visual untuk menciptakan kesan halus.
Contoh aliran seni lukis pointilisme : “A Sunday Afternoon on the Island of La Grande Jatte – 1884.”)
oleh Georges Seurat
4. Pop Art
Pop art adalah aliran seni yang yang menggunakan sesuatu yang populer sebagai
tema atau konsep yang digunakan dalam karyanya. Banyak yang mengira bahwa pop art
adalah seni populer karena pop sendiri dalam nama aliran ini berasal dari
kata popular. Padahal bukan karyanya yang populer, namun subjek yang diangkatnya yang
populer.
6. Dadaisme
Dadaisme adalah aliran yang tidak membuat suatu karya indah secara fisik,
namun bermuatan kritik tajam atau pesan sosial dengan cara membuat sindiran tidak
langsung, hingga ke ungkapan langsung yang provokatif terhadap kaum berwenang yang
dianggap membuat keputusan negatif.
8. Abstrak
Lukisan abstrak adalah bentuk imajinasi seni yang di olah oleh seniman dalam
mencari esensi bentuk objeknya sehingga bentuk dari wujudnya menjadi unik, yang mana
bentuk dari lukisan abstrak itu sendiri tidak kita kenal sekalipun kita jumpai dalam alam
nyata.