Anda di halaman 1dari 24

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kecamatan Sabangau memiliki 2 (dua) Puskesmas Induk, UPT Puskesmas
Kereng Bangkirai yang wilayah kerjanya meliputi Kelurahan Kereng Bangkirai dan
Kelurahan Sabaru. Sedangkan wilayah Kerja UPT Puskesmas Kalampangan meliputi 4
(empat) kelurahan dengan luas wilayah ± 5.964, 25 Hektar yaitu kelurahan
Kalampangan, kelurahan Bereng Bengkel, kelurahan Kameloh Baru, kelurahan Danau
Tundai. Kondisi geografis berupa daratan, rawa dan sungai. Wilayah kerja merupakan
daerah yang dapat dijangkau melalui transportasi darat dan sebagian wilayah hanya
dapat dijangkau melalui transportasi air.
UPT Puskesmas Kalampangan memberikan pelayanan pada bidang Pelayanan
Pemeriksaan Umum, Pelayanan Kesehatan Gizi, Pelayanan MTBS/Pemeriksaan Anak,
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi, Pelayanan Kesehatan Gigi, Pelayanan Imunisasi,
Pelayanan Laboratorium.
Promosi Kesehatan Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran diri oleh dan untuk masyarakat agar dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan (Kemenkes, 2011).
Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat berrnilai tinggi yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan saraf dan otak, memberikan zat kekebalan terhadap
beberapa penyakit dan mewujudkan ikatan emosional antara ibu dan bayinya (Mediakom,
2010). Cakupan ASI eksklusif tentu juga dipengaruhi oleh program promosi ASI
eksklusif tersebut. Program kesehatan yang terkait adalah Integrasi Promosi Kesehatan
dan Program Gizi Masyarakat yang difokuskan pada bayi diberi ASI eksklusif.
Capaian Asi Ekslusif di UPT Puskesmas Kalampangan Kota Palangka Raya yaitu
30,43% dari target 90%, angka tersebut masih sangat rendah dalam pencapaian target
yang telah ditentukan secara nasional.
1.2 Tujuan
Diharapkan selesai mengikuti kegiatan magang, peserta magang telah mampu dan
terampil dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan praktik yang diperoleh selama
menempuh pendidikan di Sarjana Kesehatan Masyarakat STIKES Eka Harap, serta
memperoleh gambaran mengenai tugas, fungsi dan tanggung jawab Sarjana Kesehatan
Masyarakat di instansi/unit kerja pemerintah maupun swasta dan mengetahui
manajemen program Promosi ASI Esklusif di UPT Puskesmas Kalampangan.

1.3 Ruang Lingkup


Pada pembahasan ini berfokus pada :
a. Manajemen Program ASI Esklusif
b. Melakukan Promosi tentang ASI Esklusif
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ASI Eksklusif
Program ASI Ekslusif adalah program yang di buat oleh pemerintah untuk
meningkatkan kesejahteraan kesehatan ibu dan anak.Dengan adanya program ini
pemerintah dapat mengetahui cakupan pemberian ASI disetiap daerah (Jones (2007).
Menurut Andriani (2016) Program ASI eksklusif merupakan program promosi pemberian
ASI saja pada bayi tanpa memberikan makanan atau minuman lain. Kegiatan pelaksanaan
peningkatan cakupan program ASI eksklusif di Puskesmas berupa kegiatan penyuluhan
atau sosialisasi yang dilakukan oleh bidan desa pada saat kegiatan posyandu.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012
Tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusi, ada beberapa program pemberian ASI
Ekslusif yang perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah antara lain:
a. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi program pemberian ASI Eksklusif.
b. Memberikan pelatihan mengenai program pemberian ASI Ekslusif dan penyediaan
tenaga konseling menyusui di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan tempat saran umum
lainnya.
c. Mengintegrasikan materi mengenai ASI Ekslusif pada kurikulum pendidikan formal
dan nonformal bagi Tenaga kesehatan.
d. Membina, mengawasi, serta mengevaluasi pelaksanaan dan pencapaian program
pemberian ASI Ekslusif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, satuan pendidikan
kesehatan, tempat Kerja, tempat sarana umum, dan kegiatan di masyarakat.
e. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologis yang berkaitan dengan ASI
Ekslusif
f. Mengembangkan kerja sama mengenai program ASI Ekslusif dengan pihak lain di
dalam atau di luar negeri.
g. Menyediakan ketersediaan akses terhadap informasi dan edukasi atas
penyelenggaraan program pemberian ASI Ekslusif.

2.2 Komponen Program ASI Ekslusiff


Menurut Paramita (2015) komponen Input Program Promosi Kesehatan ASI
Eksklusif Puskesmas terdiri dari:
a. Sumber Daya Manusia. Sumber daya utama yang diperlukan untuk penyelenggaraan
program promkes adalah tenaga atau sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan khusus di bidang promosikesehatan. seperti: tenaga gizi, KIA, Bidan
Koordinator, ataukader.
b. Biaya kesehatan merupakan input program promkes, anggaran kesehatan untuk
kegiatan promkes, daninforman tidak mengetahui secara pasti sumberdana kegiatan
promkes. Informan hanya mengetahui bahwa yang ada digunakan untuk
transportkader, bimbingan teknis di posyandu, dan refreshingkader.
c. Materi Terkait dengan program penyuluhan promosi ASI Eksklusif yaitu:
materipenyuluhan yang disampaikan adalah tentang Insiasi Menyusu Dini (IMD).
d. Alat yang digunakan untuk promkes untuk membuat sasaran (audience),alat atau
media promkes yang paling banyakdigunakan adalah leaflet, banner, poster, VCD
IMD,alat peraga boneka, serta lembar balik.
e. Metode Keberhasilan promkes didukung dengan metode promkes yang digunakan,
Semakin unik danmenarik metode yang digunakan, maka sasaran akan semakin
tertarik dan mudah memahami materi promkes, metode yangpaling banyak digunakan
saat promkes adalahpenyuluhan dari mulut ke mulut (mouth to mouth)serta konseling
baik di puskesmas maupun posyandu

Menurut Andriani (2016) program ASI Eksklusif pada puskesmas


meliputi beberapa aspek antara lain:

a. Sumber Daya Manusia, Keterlibatan Tim konseling ASI, Seperti: Tenaga kesehatan
puskesmas dan bidan desa.
b. Anggaran adalah dana yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan sebuah
program yaitu anggaran operasional yang dibutuhkan dalam menjalankan program
ASI eksklusif.
c. Sarana dan PrasaranaPelaksanaan peningkatan cakupan program ASI eksklusif
memerlukan sarana dan prasarana sebagai fasilitas dan alat penunjang
operasionalnya.
d. Metode sosialisasi ASI eksklusif adalah berbagai jenis informasi dalam rangka
sosialisasi yang dapat disampaikan dalam poladan bentuk kegiatan, yaitu melalui
berbagai jenis event seperti: seminar, workshop, talk show, simulasi ataupun
penyebaran buku, leflet, brosur, CD dan sebaran lainnya.
e. Pengamatan situasi adalah kegiatan yang dilakukan melalui pengumpulan data
pencapaian ASI eksklusif seperti latar belakang budaya setempat, sumber daya dan
sarana di puskesmas dan kelompok di tingkat kecamatan.
f. Penyebarluasan hasil pengamatan situasi adalah proses penginformasian data hasil
pengamatan situasi mengenai ASI eksklusif di wilayah setempat kepada berbagai
pihak baik lintas program maupun lintas sektor terkait yang dilakukan dalam
pertemuan yang terpadu.
g. Kegiatan intervensi adalah kegiatan yang dilakukan melalui pendekatan kepada tokoh
masyarakat dan pemberdayaan bidan di desa, petugas 16 puskesmas, kader dan
masyarakat guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
menyebarluaskan pelaksanaan peningkatan ASI eksklusif.
Rumangun (2013) menjelaskan beberapa komponen yang diperlukan dalam
program Implementasi Program Pemberian ASI Eksklusif antara lain:

a. Aspek sasaran dan Pengukuran, Seperti adanya petunjuk teknis atau SOP dalam
implementasi ASI Eksklusif di Puskesmas
b. Komunikasi (Sosialisasi), Mensosialisasikan program ASI eksklusif ke
puskesmas, sosialisasi aktif dari puskesmas dilakukan oleh bidan, dan bagian gizi
di puskesmas.
c. Sumber Daya Tenaga, SepertiKetersedian tenaga di Puskesmas dan kualitas
tenaga Puskesmas
d. Sumber Daya (Dana) Keberhasilan suatu program pelayanan kesehatan juga
ditunjang dengan ketersedian dana yang cukup. Dana adalah sejumlah uang yang
digunakan untuk membiayai semua kebutuhan-kebutuhan untuk memperlancar
pelaksanaan program pemberian ASI eksklusif.
e. Sarana Prasarana, Mengenai sarana pra sarana dan perbekalan kesehatan meliputi
alat peraga dan leaflet
f. Karakteristik Petugas Pelaksana, Semua petugas pelaksana bidan, petugas gizi
serta kasie gizi dan kasie KIA semua harus memiliki komitmen dan jujur.
BAB 3
HASIL KEGIATAN

3.1 Gambaran Umum Institusi Magang


Kecamatan Sabangau memiliki 2 (dua) Puskesmas Induk, UPT Puskesmas Kereng
Bangkirai yang wilayah kerjanya meliputi Kelurahan Kereng Bangkirai dan Kelurahan
Sabaru. Sedangkan wilayah Kerja UPT Puskesmas Kalampangan meliputi 4 (empat)
kelurahan dengan luas wilayah ± 5.964, 25 Hektar yaitu:
1. Kelurahan Kalampangan;
2. Kelurahan Bereng Bengkel;
3. Kelurahan Kameloh Baru:
4. Kelurahan Danau Tundai.
Kondisi geografis berupa daratan, rawa dan sungai. Wilayah kerja merupakan daerah
yang dapat dijangkau melalui transportasi darat dan sebagian wilayah hanya dapat
dijangkau melalui transportasi air.
Batas wilayah kerja UPT Puskesmas Kalampangan, yaitu :
Sebelah Utara : Kabupaten Pulang Pisau.
Sebelah Selatan : Kelurahan Sabaru Dan Kabupaten Pulang Pisau.
Sebelah Timur : Kabupaten Pulang Pisau.
Sebelah Barat : Kelurahan Tanjung Pinang Kecamatan Pahandut.
Gambar 3.1
PETA WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS KALAMPANGAN
Kegiatan yang dilakukan di UPT Puskesmas Kalampangan antara blain
yaitu:
Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial
a) Upaya Promosi Kesehatan (PROMKES)
Promosi kesehatan adalah upaya Puskesmas melaksanakan
pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga, kelompok
khusus dan masyarakat serta lingkungannya secara mandiri agar
berperilaku hidup bersih dan sehat.
Adapun kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam
Promkes meliputi :
- Penyuluhan
- Pembinaan TOGA
- Survei Mawas Diri (SMD)
- Musyawarah Masyarakat Desa/Kelurahan (MMK)
Kegiatan promkes yang dilakukan yaitu:
Tabel. 3.1
Program Pelayanan Promosi Kesehatan
N
Jenis Kegiatan
o
A Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
1. Rumah Tangga
2. Institusi Pendidikan (sekolah)
3. Pembinaan TTU
B Bayi mendapat ASI Eksklusif
C Mendorong Terbentuknya Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
1. Posyandu Purnama
2. Posbindu
D Advokasi Kesehatan Ke Pemegang Kebijakan
E Sosialisasi Keluarga Siaga
F MMK

b) Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar


Tabel 3.2
Program Kesehatan Lingkungan
N
Jenis Kegiatan
o
A Penyehatan Air
1 Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih/Inspeksi Depot Air Isi Ulang
B Hygiene sanitasi makanan dan minuman
1 Inspeksi sanitasi tempat pengelolaan makanan
2 Pembinaan tempat pengelolaan makanan
C Penyehatan lingkungan permukiman dan jamban keluarga
1 Pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan
D Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum
1 Inspeksi sanitasi tempat-tempat umum

c) Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana


Tabel 3.3
Program Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana
N
Jenis Kegiatan
o
A Kesehatan Ibu
1 Pelayanan kesehatan bagi ibu hamil sesuai standar untuk
kunjungan lengkap (K4)
2 Drop Out K4-K1
3 Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk
pendampingan persalinan dukun oleh tenaga kesehatan sesuai
standar
4 Pelayanan nifas lengkap (ibu % neonatus) sesuai standar (KN2)
5 Pelayanan dan atau rujukan ibu hamil resti/komplikasi
B Kesehatan bayi
1 Penanganan dan atau rujukan neonates resti
2 Cakupan BBLR ditangani
C Upaya kesehatan balita dan anak prasekolah
D Upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja
E Pelayanan keluarga berencana
1 Akseptor KB aktif di puskesmas
2 Akseptor aktif MKET di puskesmas

d) Pelayanan Gizi Masyarakat


Tabel 3.4
Program Gizi Masyarakat
N
Jenis Kegiatan
o
1 Pemberian kapsul vit A pada balita 2 kali/tahun
2 Pemberian tablet besi pada ibu hamil
3 Pemberian PMT Pemulihan bagi gizi buruk pada gakin
4 Balita bawah garis merah

e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


Tabel 3.5
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
N
Jenis Kegiatan
o
1 TB paru
2 Malaria
3 Kusta
4 Diare
5 ISPA
6 DBD
7 Pelayanan imunisasi
BCG
DPT HB-Hib (3)
Polio4
HB <7hari
MR
IPV
Campak anak kelas 1 SD
DT anak kelas 1 SD
Td anak kelas 2 SD
Td anak kelas 5 SD
8 Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV/AIDS
9 Pencegahan dan penanggulangan rabies
10 Pencegahan dan penanggulangan filariasis
1. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Upaya Kesehatan Sekolah
Tabel 3.6
Program Upaya Kesehatan Sekolah
N
Jenis Kegiatan
o
1 Pembinaan gigi pada TK
2 Pembinaan gigi pada SD/MI
3 Pembinaan sekolah sehat
4 Penjaringan anak sekolah

b) Upaya Kesehatan Olah Raga


Tabel 3.7
Program Upaya Kesehatan Olah Raga
N
Jenis Kegiatan
o
1 Pembinaan kelompok/klub olah raga
2 Pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah

c) Upaya Kesehatan Kerja


Tabel 3.8
Program Kesehatan Kerja
N
Jenis Kegiatan
o
1 Pembentukan pos UKK
2 Pembinaan pos UKK oleh tenaga kesehatan

d) Upaya Kesehatan Jiwa


Tabel 3.9
Program Kesehatan Jiwa
N Jenis Kegiatan
o
1 Penanganan kasus kesehatan jiwa melalui rujukan ke RS/Spesialis
2 Penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku, gangguan
jiwa, masalah napza dll, rujukan dari kader dan masyarakat
3 Deteksi dan penanganan kasus jiwa yang dating dan berobat di
puskesmas

e) Upaya Kesehatan Usia Lanjut


Tabel 3.10
Program Kesehatan Usia Lanjut
N
Jenis Kegiatan
o
1 Pembinaan kelompok usia lanjut sesuai standar
2 Pemantauan kesehatan pada anggota kelompok usia lanjut

f) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat


Tabel 3.11
Program Perawatan Kesehatan Masyarakat
N
Jenis Kegiatan
o
1 Kegiatan asuhan keperawatan keluarga

g) Upaya Kesehatan Obat Tradisional


Tabel 3.12
Program Kesehatan Obat Tradisional
N
Jenis Kegiatan
o
1 Pembinaan TOGA dan pemanfaatannya pada sasaran masyarakat
2 Pembinaan pengobatan tradisional yang menggunakan tanaman
obat

3.2 Struktur Organisasi Institusi


3.3 Struktur Organisasi Bidang/ Bagian/Unit Magang
3.4 Kegiatan Magang
Selama magang di UPT Puskesmas Kalampangan di tempatkan di ruangan Pemeriksaan
Umum. Kegiatan yang dilakukan selama magang yaitu mempelajari sistem pelayanan
puskesmas, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi unit kerja, melakukan kegiatan
penyuluhan/ edukasi dan mengikuti kegiatan Posyandu, mengamati kegiatan tim lab dan
membantu mengisi kuesioner terkait covid
3.5 Kegiatan/Permasalahan/Program Fokus Magang
Permasalahan yang diambil yaitu tentang ASI Ekslusif, aspek manajemennya yaitu :
a. Perencanaan
UPT Puskesmas Kalampangan memiliki perencanaan untuk meningkatkan capaian ASI
Eksklusif dengan melakukan kegiatan Promosi Kesehatan dan IMD (Inisiasi Menyusui
Dini).
b. Pengorganisasi

Pengorganisasian yang melakukan kegiatan pemegang program (KIA dan Gizi)


c. Pelaksanaan
Kunjungan kerumah - rumah warga
d. Pemantauan
Kunjungan Posyandu

BAB 4
PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Capaian Cakupan ASI Eksklusif UPT Puskesmas Kalampangan


Tahun 2020
4.1.1. Pengertian ASI Eksklusif
Pemberian ASI secara eksklusif menurut Kepmenkes No.450/MENKES/
SK/IV/2004 adalah pemberian ASI saja kepada bayi tanpa diberi makanan dan
minuman lain sejak dari lahir sampai usia 6 bulan, kecuali pemberian obat dan
vitamin. Pemberian ASI eksklusif pada bayi meliputi hal-hal berikut :
a. Setelah bayi dilahirkan segera diberikan ASI ( dalam waktu ½ - 1 jam),
memberikan kolostrum (ASI yang keluar pada hari-hari pertama),
b. Tidak memberikan makanan atau minuman ( seperti air kelapa, air tajin,air
teh, madu, pisang ) kepada bayi sebelum diberikan ASI,
c. ASI diberikan sesuai kemauan bayi tanpa perlu dibatasi waktu dan
frekuensinya ( pagi, siang dan malam hari ) dan memberikan ASI saja
sampai bayi berusia 6 bulan..
4.1.2. Manfaat ASI Eksklusif
Manfaat pemberian ASI eksklusif pada bayi :
a. ASI sebagai makanan yang bergizi bagi bayi
ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas
maupun kuantitasnya. ASI memiliki unsur-unsur yang memenuhi semua
kebutuhan bayi akan nutrien selama periode sekitar 6 bulan.
b. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Bayi dapat membuat zat kekebalan tubuh sehingga mencapai kadar
protektif, yaitu saat usia 9 sampai 12 bulan. ASI dapat menigkatkan
kekebalan tubuh bayi yang baru lahir, karena mengandung zat kekebalan
tubuh yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi dan
alergi.
Keberadaan antibodi dan sel-sel makrofag dalam kolostrum dan
ASI memberikan perlindungan terhadap jenis-jenis infeksi tertentu.
Imunitas terhadap infeksi enteral dan infeksi parenteral pada taraf yang
lebih rendah berasal dari antibodi. Oleh karena itu, bayi-bayi yang
mendapat ASI secara penuh jarang terjangkit oleh penyakit diare yang
menular atau necrotizing enterocolitis. Infeksi pernafasan dan telinga juga
lebih jarang terjadi pada bayi-bayi yang disusui oleh ibunya sendiri
(Gibney, Michael (et al.), 2009). Adapun faktor-faktor imun yang
terkadung di dalam ASI sebagaimana diuraikan pada tabel berikut ini :

Tabel 9. Faktor-Faktor Imun dalam ASI


Faktor imun Fungsi
Menghasilkan antibodi yang sasarannya pada mikroba
Limfosit-B
tertentu
Membunuh mikroba dalam usus bayi, menghasilkan
Makrofag
lisosim, mengaktifkan komponen sistem imun yang lain
Neutrofil Memakan bakteri dalam usus bayi
Membunuh sel-sel yang terinfeksi, mengirimkan pesan-
Limfosit-T pesan kimia untuk memobilisasi sistem pertahanan yang
lain
Antibodi Mengikat mikroba dalam usus dan mencegahnya agar
Imunoglobulin A tidak melewati mukosa usus
Protein pengikat Mengikat vitamin B12, mencegah pengguanaan vitamin
B12 B12 oleh bakteri bagi pertumbuhannya
Faktor bifidus Meningkatkan pertumbuhan Lactobacillus bifidus
Merusak membran yang melingkupi virus tertentu
Asam lemak
dengan menghancurkannya
Meningkatkan aktivitas antimikroba yang dimiliki se-sel
Fibronektin
makrofag, memfasilitasi perbaikan jaringan yang rusak
Menggalakkan aktivitas antimikroba yang dimiliki sel-
Gamma interferon
sel imun
Hormon dan
faktor Menstimulasi maturasi epitel, mengurangi kerentanan
pertumbuhan epitel terhadap mikroorganisme
epitel
Mengikat zat besi, mengurangi ketersediaan zat besi
Laktoferin
bagi bakteri
Lisozim Membunuh baktri melalui penghancuran membran sel
Melekat pada bakteri dan virus, mencegah pelekatan
Musin
pada mukosa
Melekat pada bakteri dan virus, mencegah pelekatan
Oligosakarida
pada mukosa

4.1.3. ASI eksklusif dapat meningkatkan kecerdasan


Periode awal kehamilan sampai dengan bayi berusia 12-18 bulan
merupakan periode pertumbuhan otak yang cepat. Gizi yang diberikan
merupakan faktor terpenting dalam proses pertumbuahn otak. ASI
eksklusif dapat menjamin tercapainya pengembangan potensi kecerdasan
anak secara optimal. Zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan otak
bayi, yang terdapat dalam ASI namun sangat sedikit pada susu sapi, yaitu
taurin, laktosa dan asam lemak ikatan panjang (DHA atau
Docosahexaenoic acid, AA atau Arachidonic acid, omega 3, omega 6).
Salah satu penelitian menemukan bahwa secara signifikan skor
perkembangan kognitif lebih tinggi pada anak-anak yang mendapatkan
ASI pada masa bayinya daripada anak-anak yang semasa bayinya
mendapatkan susu formula. Efek ini terus berlanjut sampai usia 15 tahun
dan anak-anak yang pada masa bayinya mendapat ASI paling lama akan
memperlihatkan perbedaan paling besar (Gibney, Michael (et al.), 2009).

4.2. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu.


Pemberian ASI kepada bayi juga memberi keuntungan kepada ibu, yaitu
mengurangi risiko pendarahan setelah melahirkan, mencegah kanker payudara dan
rahim serta osteoporosis, dan mengatur fertilitas. Pemberian ASI meningkatkan
kontraksi rahim sesudah melahirkan sehingga menurunkan risiko pendarahan. Hasil
penelitian menunjukan pemberian ASI lebih dari 12 bulan dapat menurunkan risiko
kanker payudara sebanyak 28% dibandingkan dengan pemberian ASI selama 0-6
bulan. Mekanisme biologis yang berperan dalam melindungi ibu dari kanker
payudara ini adalah penundaan ovulasi berikutnya, sehingga mengurangi hormon-
hormon reproduksi, pengeluaran estrogen melalui ASI, serta produksi faktor-faktor
pertumbuhan selama menyusui yang merupakan faktor-faktor negatif terhadap
pertumbuhan sel-sel kanker payudara (Almatsier, 2011).
Sumber utama kalsium pada ASI adalah tulang ibu yang diperoleh melalui
proses reabsorpsi. Peningkatan asupan kalsium ibu melaui makanan atau supelemen
tidak akan mencegah terjadinya reabsorpsi ini. Kehilangan kalsium dari tulang
ternyata cepat diganti setelah penyapihan. Pemberian ASI disertai periode tidak haid
dan infertilitas yang disebabkan oleh penekanan aktivitas rahim akibat penghisapan
puting susu oleh bayi. Pola sekresi hormon yang berperan dalam pemuahan akan
terganggu (Almatsier, 2011).

Tabel. Cakupan Pemberian ASI Eksklusif UPT Puskesmas Kalampangan dari


Tahun 2018 Sampai Tahun 2020

No. Tahun Cakupan Pemberian ASI Eksklusif ( %)


1 2018 63%
2 2019 63%
3 2020 30,43 %
Sumber : (Laporan Profil UPT Puskesmas Kalampangan)

4.3. Strategi UPT Puskesmas Kalampangan untuk Meningkatkan Cakupan


Pemberian ASI Eksklusif
Strategi yang disusun UPT Puskesmas Kalampangan untuk meningkatkan cakupan
pemberian ASI eksklusif adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan pendidikan gizi dan pemberdayaan masyarakat.
b. Melakukan peningkatan kapasitas manajemen dan teknis petugas kesehatan dan
masyarakat.
c. Kemitraan pemerintah dan swasta
d. Penguatan sistem pelayanan gizi masyarakat

4.4. Kegiatan yang Dilaksanakan UPT Puskesmas Kalampangan dalam


Meningkatkan Cakupan Pemberian ASI Eksklusif
Kegiatan yang dilakukan Dinas UPT Puskesmas Kalampangan dalam
meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif berdasarkan atas anggaran yang
telah ditetapkan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh UPT Puskesmas
Kalampangan dalam meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif sebagai
berikut :
a. Memberikan pendidikan mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif melalui
kegiatan sosialisasi
b. Melakukan surveilans gizi
Untuk memantau cakupan pemberaian ASI eksklusif
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR HADIR PESERTA PROGRAM MAGANG


Tahun Ajaran 2020/2021

Nama Mahasiswa :
NIM :
Instansi Tempat Magang :
Nama Pembimbing Lapangan :
Waktu

Paraf
No Tanggal Datang Pulang TTD Pembimbing Keterangan
Pemagang Lapangan

Palangka Raya,
Pembimbing Lapangan, Pemagang

(Endang L.,S.Kep,Ners) (Elma Monica Putri)


NIP 2017.D.01.006
Mengetahui,
Pembimbing Institusi

(Lensi Natalia Tambunan.,SST.,M.Kes)


NIDN.

LAPORAN KEGIATAN MAGANG


Tahun Ajaran 2020/2021

Nama Mahasiswa :
NIM :
Instansi Tempat Magang :
Nama Pembimbing Lapangan :

Rincian Kegiatan
No Tanggal (What, Where, When, How )

Palangka Raya,
Pembimbing Lapangan, Pemagang

(Endang L.,S.Kep,Ners) (Elma Monica Putri)


NIP 2017.D.01.006
Mengetahui,
Pembimbing Institusi

(Lensi Natalia Tambunan.,SST.,M.Kes)


NIDN.
FORMULIR PERSETUJUAN TOPIK / FOKUS MAGANG PROGRAM STUDI ILMU
KESEHATAN MASYARAKAT STIKES EKA HARAP

Nama Mahasiswa :
NIM :
Lokasi Magang :

Setelah melakukan observasi dan brainstroming dengan pembimbing lapangan maka saya akan
mengangkatkan fokus magang dengan judul/topik sebagai berikut:

“__________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
________________________________________________________”

Disetujui Oleh, Yang Menyatakan,


Pembimbing Lapangan Mahasiswa

(Endang L.,S.Kep,Ners) (Elma Monica Putri)


NIP 2017.D.01.006
Diketahui Oleh,
Pembimbing Institusi Magang
(Lensi Natalia Tambunan.,SST.,M.Kes))
NIDN.

Anda mungkin juga menyukai