Tugas Khusus :
Kelompok 1 :
1. Sebutkan zat identitas dan simplisia yang zat identitasnya adalah senyawa
golongan :
a. Aglikon flavonoid
b. Glikosida flavonoid
c. Monoterpen
d. Diterpen (boleh glikosidanya)
e. Triterpen (boleh glikosidanya)
f. Fenolik non komponen minyak atsiri
g. Xanton
h. Alkaloid atau turunannya
i. Glikosida fenolik
j. Kumarin
k. Naftokuinon
l. Steroid (boleh glikosidanya)
2. Sebutkan masing-masing salah satu contoh simplisia yang termuat di FHI
yang penetapan kadar senyawanya adalah :
a. Kadar fenol total
b. Kadar flavonoid total
c. Kadar senyawa tertentu dengan KLT densitometer
d. Kadar minyak atsiri
e. Kadar alkaloid total
f. Kadar tanin
g. Kadar minyak lemak
3. Sebutkan dan tunjukkan 2 contoh simplisia pada Farmakope Herbal
Indonesia yang zat identitas dan senyawa pembanding KLT tidak sama!
4. Sebutkan dan tunjukkan contoh masing-masing 2 simplisia pada
Farmakope Herbal Indonesia yang zat identitas dan senyawa pembanding
KLT tidak sama namun :
a. Rf senyawa pembanding dan simplisianya sama !
b. Rf simplisia tidak ada yang sama dengan senyawa pembanding!
5. Sebutkan dan tunjukkan 2 contoh simplisia pada Farmakope Herbal
Indonesia yang zat identitas dan senyawa pembanding KLT sama !
6. Sebutkan 4 pendeteksi/pereaksi KLT pada FHI dilengkapi keterangan
senyawa apa yang dideteksi dan warna yang terbentuk !
7. Sebutkan 3 bahan baku kefarmasian yang berasal dari bahan alam yang
termuat di Farmakope Indonesia V ! Parameter apa saja yang dianalisis
terhadap bahan baku tersebut!
8. Sebutkan 1 contoh minyak atsiri yang tidak tertera di Farmakope
Indonesia, namun ada produknya di pasaran. Perkirakan parameter QC
bahan baku minyak atsiri tersebut mengacu literatur apa?
9. Carilah materi sosialisasi BPOM terkait registrasi Obat Tradisional, apa
yang dimaksud dengan daftar baru low risk, high risk, daftar ulang, dan
daftar variasi? Berikan contohnya masing-masing !
10. Tugas umum
Berdasarkan
https://asrot.pom.go.id/asrot/index.php/home/depan/faq , ceritakan
1 informasi terkait obat tradisional yang kalian baru ketahui!
FORMULIR TC
CARA PEMERIKSAAN MUTU
BAHAN BAKU DAN PRODUK JADI
NAMA OBAT HERBAL TERSTANDAR : ADSAM
NAMA PENDAFTAR : CV. Budi Herbal
1. SUMBER PEROLEHAN BAHAN BAKU
1.1. Dalam Negeri
Buah adas manis (Pimpinella anisum L.) dan herba sambiloto (Andrographis
paniculata (Burm.) F, Nees) diperoleh dari B2P2TOOT (Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional) Tawangmangu.
Uji klinik:
62 pasien usia rata-rata 50 tahun dengan batukiritasi karena common cold (n=29),
bronkhitis (n=20) ataugangguan saluran pernafasan dengan mukus kental(n=15).
Rerata- asupan per hari 10 ml (7.5-15) sirup, dan rerata lama terapi 12 hari (3-23
CV
BUDI "CV. BUDI HERBAL"
HERBAL
INDUSTRI JAMU TRADISIONAL
Kantor : Jl. Letjen Sutoyo, Mojosongo RT 01 RW 01, Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57311. Telp. 0271 000 888, Hp. 08253212123
=========================================================================
hari). Semua skor gejala menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan baseline.
b. Herba sambiloto
- Sebagai antipiretik
Uji praklinik:
Ekstrak etanol 500 mg/kg BB menurunkan suhu badan tikus yang diinduksi ragi dan
efektifitasnya sebanding dengan aspirin 200 mg/kg BB. Deoxyandrographolide,
andrografolide, neoandrographolide atau 11,12-didehydro-14-deoxyandrographolide
100 mg/kg BB dapat menurunkan demam yang diinduksi oleh 2,4-dinitrophenol atau
endotoksin pada mencit, tikus, dan kelinci.
Uji klinik:
Uji klinik RCT untuk menguji efikasi simplisia A. paniculata (6 g /hari) dibanding
paracetamol (1 kapsul 325 mg) untuk mengatasi gejala faringotonsilitis pada 152
orang dewasa, mendapatkan bahwa terapi A.paniculata selama 3 hari sama efektifnya
dengan paracetamol dalam mengurangi nyeri tenggorok dan demam.
Uji klinik RCT dilakukan pada 152 pasien dengan faringotonsillitis, secara random
diberi parasetamol, A.paniculata 3 g/hari atau A. paniculata 6 g/hari selama 7hari.
Efektivitas parasetamol dan A. paniculata dosis 6g/hari lebih besar secara bermakna
dibanding A. paniculata 3 g/hari pada hari ke-3, dalam menghilangkan demam dan
nyeri tenggorok, namun efekini tidak berbeda pada hari ke-7. Efek samping minimal
ditemukan pada 20% pasien semua kelompok dan menghilang dengan sendirinya.
- Mengatasi ISPA
Uji klinik:
Studi RCT dilakukan untuk menguji efikasi ekstrak terstandar (mengandung 4%
andrographolide) untuk common cold dan sinusitis pada 50 pasien yang menerima
ekstrak sambiloto 1020 mg/hari atau plasebo selama 5 hari. Hasil menunjukkan hari
sakit yang lebih singkat pada kelompok yang diterapi dibanding plasebo (0,21 hari
dibanding 0,96 hari), dan sembuh total 68% dibanding 36% pada plasebo, serta 55%
merasa perjalanan penyakit lebih ringan dibanding 19% pada plasebo.Studi RCT
untuk menguji efikasi ekstrak terstandar (mengandung 4% andrographolide) untuk
pencegahancommon cold pada 107 anak sekolah yang diberi ekstrak 200mg/hari atau
plasebo selama 3 bulan. Pada bulan ke-3 terlihat perbedaan bermakna (P<0.05)
kejadian common cold (30%) dibanding plasebo (62%). Studi RCT pada 152 orang
dewasa dengan faringotonsilitis untuk menguji efikasi simplisia A. paniculata (6
g/hari) dibanding parasetamol (1 kapsul 325 mg) untuk mengatasi gejala. Setelah
terapi 3 hari terlihat A. paniculata sama efektifnya dengan parasetamol dalam
mengurangi nyeritenggorok dan demam. Tujuh uji klinik tersamar ganda dengan
kontrol (n =896), mendapatkan bahwa A. paniculata superior dibanding plasebo untuk
menghilangkan gejala subjektif ISPA.