Penyimpangan Pada Masa Orde Lama 234
Penyimpangan Pada Masa Orde Lama 234
1. Penpres No. 2 Tahun 1959 dikeluarkan presiden untuk membentuk MPRS (majelis
permusyawaratan rakyat sementara).
2. Penpres No 7 Tahun 1959 dikeluarkan untuk membubarkan partai politik.
3. Penpres No 1 Tahun 1960 dikeluarkan untuk menetapkan pidato presiden tanggal
17 Agutus 1945 yang berjudul “ Penemuan Kembali Revolusi Kita” (Manifesto Politik
Republik Indonesia) sebagai GBHN.
4. Penpres No 3 Tahun 1960 dikeluarkan untuk membubarkan DPR hasil pemilu
tahun 1955.
5. Penpres No 4 Tahun 1960 dikeluarkan untuk membentuk DPR-GR (Gotong
Royong) sebagai pengganti DPR yang dibubarkan.
Lembaga tertinggi negara dan tinggi negara, seperti MPRS dan DPR-GR, yang
dibentuk dengan penpres sendiri akhirnya juga tertular virus penyimpangan yang
dilakukan presiden. Keputusan-keputusan yang dilakukan lembaga itu juga banyak
menyimpang dari ketentuan UUD 1945. Keputusan-keputusan yang dikeluarkannya
bukan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat , bangsa , dan negara, melainkan
cenderung untuk memperkuat kedudukan presiden. Berikut ini adalah beberapa
contoh hal dan keputusan yang menyimpang tersebut :
Orde lama dan Presiden Soekarno sendiri jatuh oleh tekanan keadaan dan tuntutan
rakyat. Kepemimpinan mereka yang banyak menyimpang mnimbulkan
ketidakstabilan politik, hukum, ekonomi, dan sosial serta memunculkan rongrongan
dan pemberontakan oleh pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab. Hal ini
memancing emosi banyak kalangan (terutama mahasiswa dan pelajar), sehingga
secara umum kemudian muncul tuntutan kepada Presiden Soekarno dan Orde Lama
untuk mundur dari kekuasaan.