Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 3:

TANTI MEYLANI

ELA ELMA

FASIRA
HASNI SAFITRI
A).PELAKSANAAN DEMOKRASI
DIINDONESIA PADA PERIODE 1959-1965
Kinerja dewan konstituante yan berlarut-larut membawa indonesia kedalam
persoalan politik yang sangat pelik.negara dilingkupi oleh kondisi yang serba
tidak pasti,karena landasan konstitusional tidak mempunyai kekuatan hukum
yang tetap,karena hanya bersifat sementara.selain itu juga,situasi seperti ini
memberi pengaruh yang besar terhadap situasi keamanan nasional yang sudah
membahayakan persatuan dan kesatuan nasional.
Presiden soekarno sebagai kepala negara melihat situasi ini sangat
membahayakan bila terus dibiarkan.oleh karena itu,untuk mengeluarkan bangsa
ini dari persoalan yang teramat pelikk ini,presiden soekarno menerbitkan suatu
dekrit pada tanggal 5 juli 1959 yang selanjutnya dikenal dengan sebutan dekrit
presiden 5 juli 1959 dan adanya pelaksanaan demokrasi Terpimpin .
1.DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959
Dekrit presiden 5 juli 1959 adalah dekrit yang
dikeluarkan oleh presiden indonesia yang
pertama,soekarno pada 5 juli 1959. dalam dekrit
tersebut,presiden menyatakan pembubaran dewan
konstituante hasil pemilu 1955,pergantian undang-
undang dasar dari UUD 1950 menjadi UUD 1945,dan
pembentukan MPRS dan DPAS.yang kemudian
membawa dampak yang sangat besar dalam
kehidupan politik nasional.
2.DEMOKRASI TERPIMPIN
Era baru demokrasi dan pemerintahan indonesia mulai dimasuki,yaitu
suatu konsep demokrasi yang oleh presiden soekarno disebut sebagai
demokrasi terpimpin.maksud demokrasi terpimpin ini,dalam
pandangan presiden soekarno adalah dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyarawatan dan perwakilan.demokrasi
terpimpin merupakan pembalikan total dari proses politik yang
berjalan pada masa demokrasi parlementer, atau dapat dikatakan
bahwa demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi dimana
seluruh keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpin
negara,kala itu presiden soekarno.konsep sistem demokrasi terpimpin
pertama kali diumumkan oleh presiden soekarno dalam pembukaan
sidang konstituante pada tanggal 10 November 1956.
3.KARAKTERISTIK DEMOKRASI TERPIMPIN
a).mengaburnya sistem kepartaian.kehadiran partai-partai politik bukan
untuk mempersiapkan diri dalam rangka mengisi jabatan politik
dipemerintah(karena pemilihan umum tidak pernah dijalankan),tetapi
lebih merupakan elemen penopang dari tarik ulur kekuatan antara
lembaga kepresidenan,angkatan darat,dan partai komunis indonesia.
b).dengan terbentuknya dewan perwakilan rakyat gotong royong,peranan
lembaga legislatif dalam sistem politik nasional menjadi sedemikian
lemah.DPR-GR tidak lebih hanya merupakan instrumen politik lembaga
kepresidenan.proses rekrutmen politik untuk lembaga inipun ditentukan
oleh presiden.
c).hak dasar manusia menjadi sangat lemah.kritik dan saran dari
lawan-lawan politik presiden tidak banyak diberikan.mereka tidak
mempunyai keberanian untuk menentangnya.
d).masa demokrasi terpimpin membuat kebebasan pers
berkurang.sejumlah surat kabar dan majalah dilarang terbit oleh
pemerintah seperti misalnya harian abadi yang berafiliasi dengan
masyumi dan harian pedoman yang berafiliasi dengan PSI.
e).sentralisasi kekuasaan semakin dominan dalam proses hubungan
antara pemerintah pusat dan daerah.daerah-daerah memiliki
otonomi yang terbatas.
Jadi dari kelima karakter diatas,kita dapat menyimpulkan bahwa
pada era demokrasi terpimpin terdapat penyimpangan-
penyimpangan terhadap demokrasi.hal ini tidak terlepas dari
kondisi indonesia yang baru merdeka.
DEMOKRASI DIINDONESIA PADA PERIODE
1959-1965
1.Akuntabilitas
Akuntabilitas dalam periode ini presiden menempatkan dirinya sebagai satu-satunya institusi yang paling
berkuasa diindonesia.yaitu presiden Soekarno mengeluarkan dekrit presiden 5 Juli 1959.
2.Rotasi Kekuasaan
Dalam periode ini tidak terjadi rotasi kekuasaan karena presiden yang paling berkuasa di konstitusi
pemerintahan.
3.Pola Rekrutmen politik
Dalam periode ini peranan lembaga legislatif dan sistem politik nasional lemah.selain itu,proses rekrutmen
politik untuk lembaga ini (DPR-GR)-pun juga ditentukan oleh presiden.
4.Pelaksanaan Pemilihan Umum
Dalam periode ini tidak dilaksanakan pemilihan umum.
5.Pemenuhan Hak-Hak dasar warga negara
Dalam periode ini hak-hak dasar manusia menjadi sangat lemah.pada periode ini juga menjadi masa
puncaknya anti kebebasan pers.sejumlah surat kabar dan majalah diberangus oleh pemerintah seperti harta
abadi dari masyumi dan harian pedoman dari PSI.

Anda mungkin juga menyukai