Anda di halaman 1dari 7

Nama : Putri Syayidah Romdotul Marwah

NIM : P20630119028
TOPIK 1
“ANALGETIK”
KASUS 1
Seorang laki-laki berumur kurang lebih 44 tahun datang ke apotek
membeli 2 box (40 tablet) bodrex. Beliau rutin mengonsumsi obat tersebut selama
setahun. Beliau meminum 1 tablet ketika terasa pusing atau pegal-pegal.

Pertanyaan :

1. Tentukanlah Subjektif dari kasus diatas !

2. Tentukanlah Objektif dari kasus di atas !

3. Tentukanlah Assesment dari kasus diatas !

4. Tentukan Plan dari kasus di atas !

a. Tentukan tujuan terapi.

b. Bahaslah apakah terapi yang diterima pasien sudah sesuai ? Jika belum,
berilah saran terapi yang sesuai.

c. Jelaskan terapi non-farmakologi

d. Jelaskan informasi obat yang harus diterima pasien


Jawab :
1. Subjektif : Pasien laki-laki berumur kurang lebih 44 tahun. pasien
menyampaikan rutin mengonsumsi obat Bodrex selama setahun. pasien
meminum 1 tablet ketika terasa pusing atau pegal-pegal.

2. Objektif : Tidak ada.

3. Assesment : Pembelian obat oleh pasien terlalu banyak.

4. Planning :

a. Tujuan dari terapi ini adalah untuk meredakan sakit ringan seperti
pusing dan pegal-pegal.
b. Terapi yang diterima pasien tidak sesuai karena jumlah pembelian obat
yang dilakukan pasien berlebihan.Obat bebas/bebas terbatas harus
dikonsumsi sesuai dengan aturan yang tertera pada brosur atau kemasan
obat. (Muchid, abdul., dkk.,Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan
Bebas Terbatas. Departemen Kesehatan RI. 2006)
Pasien harus lebih mematuhi aturan pembelian obat bebas & bebas
terbatas, apoteker pula harus mematuhi aturan penjualan obat bebas dan
obat bebas terbatas serta mengedukasi pasien terhadap aturan itu.
Seperti yang tertera dalam dalam brosur atau kemasan obat bahwa
sebaiknya obat tidak dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang, dan
pasien harus segera mengkonsultasikan dirinya ke dokter apabila pusing
dan pegal tidak membaik.
c. Terapi non farmakologi bisa dilakukan dengan melakukan istirahat yang
cukup, mengonsumsi air yang cukup, relaksasi pernapasan juga
relaksasi otot untuk mengurangi pegal.
d. Informasi obat yang harus diterima pasien :
Aturan Pakai :
 Dewasa dan anak diatas 12 tahun : 1 tablet 3-4 kali sehari.
 Anak-anak 6-12 tahun : ½-1 tablet 3-4 kali sehari
 Atau sesuai aturan dokter.
Peringatan :
 Bila setelah 2 hari demam tidak menurun atau setelah 5 hari rasa
sakit tidak berkurang, segera hubungi dokter atau unit pelayanan
masyarakat terdekat.(Bodrex(2017). Produk. Bodrex).
Efek Samping :

 Dosis besar dan pemakaian jangka Panjang menyebabkan


kerusakan fungsi hati.
 Reaksi hipersensitifitas.
KASUS 2

Seorang wanita, 29 tahun melahirkan secara cesar oleh dokter yang merawatnya diberi
Natrium Diklofenak 25 mg sehari 3 kali 1 tablet untuk menurunkan nyeri pasca operasinya.

Pertanyaan :

1. Tentukanlah Subjektif dari kasus diatas !

2. Tentukanlah Objektif dari kasus di atas !

3. Tentukanlah Assesment dari kasus diatas !

4. Tentukan Plan dari kasus di atas !

a. Tentukan tujuan terapi.

b. Bahaslah apakah terapi yang diterima pasien sudah sesuai ? Jika belum, berilah saran
terapi yang sesuai.

c. Jelaskan terapi non-farmakologi

d. Jelaskan informasi obat yang harus diterima pasien.


Jawab :
1. Subjektif : Pasien seorang wanita, 29 tahun, nyeri pasca operasi.
2. Objektif : tidak ada
3. Assessment : tidak ada masalah dalam pemberian obat hanya saja Natrium
Diklofenak tidak biasa digunakan untuk menghilangkan nyeri pasca
operasi cesar melainkan untuk obat peradangan dan kekakuan sendi. Oleh
karena itu, bisa digunakan obat lain sebagai alternatif. (MIMS Indonesia.
(2016).
4. Plan dari kasus diatas
a) Untuk meredakan rasa nyeri pasca operasi.
b) Terapi yang diterima pasien sudah sesuai karena Natrium Diklofenak
adalah obat yang digunakan sebagai pereda nyeri, mengurangi
gangguan inflamasi, dismenore, nyeri ringan sampai sedang pasca
operasi khususnya ketika pasien mengalami peradangan.Natrium
Diklofenak adalah bentuk garam dari diklofenak, salah satu obat yang
termasuk golongan nonsteroidal anti-inflammatory Drug (NSAID),
nama lain obat ini adalah Sodium Diclofenac. Cara kerja Natrium
Diclofenac yaitu dengan menghambat kerja enzim siklooksigenase
(COX). Enzim ini berfungsi untuk membantu pembentukkan
prostaglandin saat terjadinya luka dan menyebabkan rasa sakit dan
peradangan. Dengna menghalangi kerja enzim COX, prostaglandin
lebih sedikit diproduksi, yang berarti rasa sakit dan peradangan akan
mereda. (Durbin, K., 2017)
Alternatif obat lain untuk mengatasi rasa nyeri pasca operasi yaitu bisa
dengan Asam Mefenamat atau ibuprofen. (MIMS
Indonesia(2018).Ibuprofen).
c) Terapi Non Farmakologi :
 Istirahat yang cukup

 Gunakan bantal pemanas atau heating pad untuk meringankan


rasa tidak nyaman di area luka operasi.
 Makan makanan yang bergizi.
 Usakan agar luka tidak terkena air setidaknya 3 minggu setelah
operasi.
 Jaga kebersihan luka
d) Infromasi obat :

 Natrium Diklofenak 25 mg

Dosis obat : Dewasa dan Anak diatas 12 tahun : 1 tablet, 2


sampai 3 kali per hari sesudah makan.
Jangan menghanurkan, mengunyah, atau membagi tablet. Hal
itu dapat menghancurkan lapisan khusus pada tablet dan dapat
meningkatkan efek samping.
Efek Samping Diclofenac:
 Pusing.
 Sakit kepala.
 Mata merah dan terasa perih.
 Diare atau malah sembelit.
 Mual dan muntah.
 Sakit maag.
 Hilang nafsu makan.

 Asam mefenamat
Dosis obat : Dewasa 500 mg untuk dosis pertama, dilanjutkan
dengan 250 mg tiap 6 jam selama 7 hari.
Anak-anak 14 tahun ke atas: dosis ditentukan oleh
dokter.
Efek samping asam mefenamat
 Hilang nafsu makan
 Sariawan
 ual dan muntah
 Sakit maag
 Diare
 Gangguan pencernaan
 Ibuprofen
Dosis Obat : 200-800mg, 3-4 kali sehari. Dosis maksimal
perhari adalah 3,2gram.
Efek Samping Ibuprofen :
 Perut kembung
 Mual dan muntah
 Diare atau sembelit
 Sakit maag
 Demam
 Sakit kepala
 Perubahan mood.

Anda mungkin juga menyukai