Anda di halaman 1dari 12

TUGAS INDIVIDU

TUGAS DAN PROYEK TEKS ULASAN

Dosen Pengampu:
Herman Budiyono S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh:
Desta Fitra Alfarid
G1B120025

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
TUGAS
A. Identitas
Judul buku : Pertanian ORGANIK Solusi Hidup Harmoni dan Berkelanjutan
Nama pengarang : Sebastian Eliyas Saragih
Nama penerbi : Penebar Swadaya
Alamat penerbit : Wisma Hijau Jl. Raya Bogor Km. 30 Mekarsari, Cimanggis, Depok 16952
Tahun terbit :2008
Jumlah halaman buku : iv+156 halaman
Kategori buku : Pertanian (ISBN 979-002-239-5)

B. Orientasi
Buku bersampul hijau dengan ilustrasi tanaman dan daun pada cover depan sangat menggambarkan
pertanian yang kerap menggunakan warna hijau sebagai warna simbolik.
Penulis buku ini adalah seseorang yang berkecimpung di bidang pertanian. Berdasarkan latar belakang
pendidikannya, beliau adalah lulusan program S2 Sustainable Agriculuture dan merupakan pendiri dari
beberapa organisasi nonpemerintah yang bergerak di bidang pengembangan pertanian dan penguatan
petani.
Di awal buku ini, terdapat kata pengantar dari 3 orng professor yang berkecimpung di dunia pertanian,
yakni mantan menteri pertanian Republik Indonesia, Guru Besar Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta,
dan Ketua Dewan Pengawas Yayasan Bitra Indonesia. mereka mengangkat isu di bidang pertanian sebagai
pengantar mereka, di antaranya mengenai kenaikan harga pangan yang dianggap sebagai The Silent
Tsunami, isu revolusi hijau yang dikritisi namun berimbas pada terbentuknya pertanian organik, konsep go
organik, dan ulasan tetang perjalanan pertanian organik.

C. Tafsiran isi
Revolusi Hijau dikatakan sebagai solusi atas krisis pangan (kelaparan) yang terjadi setelah perang dunia
kedua dengan adanya benih uanggulan namun berdampak pada teknologi pertanian, pasar,
hubungandengan konsumen, kesehatan dan kelestarian alam. Penulis juga menjelaskan bahwa pertanian
organik hadir sebagai solusi dari dampak yang ditimbulkan dari revolusi hijau. selanjutnya, di dalam buku
ini, pengertian dari Pertanian Organik dijelaskan dari berbagai sudut pandang.

Sejarah terbetuknya sistim pertanian organik ini ditampilkan pada bab 4. Pertanian organik lahir dari
kearifan tradisional, sejarahnya melawan pertanian kimia, terbentuknya sertifikasi dan regulasi produk
pertanian organik, dan pertanian organik itu sendiri di Indonesia . dari aspek ekonomi, Permintaan
terhadap produk pertanian yang meningkat terhubung dengan pasar seperti gerakan fair trade dan pasar
teikei. Pada umumnya, luas lahan pertanian organik mengalami perluasan secara global. Yang
mengejutkan adalah revolusi pertanian di Cina dengan expansi lahan besar-besaran mengubah posisinya
dari urutan 45 ke posisi 2.

Namun sayangnya, belum ada dokumentasi yang baik di Indonesia. Perkembangan pertanian organik yang
begitu pesat tidak terlepas dari adanya tantangan dan kekuatiran dari yang menjadi dampak yang
berkelanjutan dari perkembangan itu sendiri. Untuk menjawab tantangan tersebut, pertanian organik
menjadi agenda strategis skala nasional melalui program go organik 2010 yang terus berlanjut ke program
Go organik 2020.
D. Evaluasi
Di awal membaca terutama sekilas dari cover depan, saya mnegira bahwa buku ini akan menjelaskan dan
menggambarkan pertanian organik secara teknis dan praktis sehingga dapat diaplikasikan oleh
maasyarakat atau petani yang ingin mengembangkan usaha pertaniannya. Buku ini tergolong agak berat
dan kurang aplikatif untuk petani biasa tetapi lebih sesuai untuk “petani level atas” yakni pembuat
kebijakan, akademisi, peneliti, pengembang dan pemerhati di bidang pertanian.

Buku ini semakin menarik ketika menyuguhkan tokoh-tokoh dan organisasi yang berperan dalam
pertanian organik serta buku ini juga menyajikan data yang merupakan hasil studi atau riset. Sebaliknya,
buku ini terkesan membosankan karena menampilkan gambar atau photo monokrom. Informasi dalam
buku ini juga lebih benyak direferensi dari sumber online.

E. Rangkuman
Buku ini dilatar belakangi perkembangan pertanian organik dan standar pertanian organik serta
industrialisasi dan komersialisasi hasil pertanian organik. Buku ini juga membawa pembaca tidak terlalu
mengarah ke pertanian organik secara teknis dan praktis namun lebih kepada aspek sosial dan politik.
Secara umum, buku ini juga memuat gambar dan foto yang memperjelas kondisi riil di lokasi pertanian.
Buku ini terdiri dari 8 Bab yang menyajikan informasi tetang Pertanian Organik.
PROYEK
1) Membuat teks ulasan
1. Buku "Islam Bukan Sekedar Agama"

▪ Identitas
Judul : Refleksi Keberagaman Untuk Kemanusiaan
Pengarang : Tim Karangmalang C 15
Penerbit : Samudra Biru, Yogyakarta
Tahun Terbit : 2013, September ; Cetakan Pertama
Dimensi : XVI + 174 Halaman, 14,5 x 21 cm
Harga : Rp. 35.000,-
▪ Orientasi
Buku “Refeksi Keberagaman Untuk Manusia” adalah sebuah buku yang tersusun dari makalah-makalah
yang ditulis oleh mahasiswa-mahasiswi Univesitas Negeri Yogyakarta jurusan bahasa Jerman. Unikya
jurusan mereka bukanlah jurusan spesialis dalam masalah-masalah agama, namun mereka mampu
menyusun makalah-makalah terseebut sehingga menjadi sebuah buku yang bahkan berhasil diterbitkan.
▪ Tafsiran isi
Dalam buku ini dijelaskan bahwa semua agama, tak terkecuali islam, datang ke bumi dengan membawa
pesan-pesan moral yang luhur dan ideal demi menguatkan aspek spiritual manusia. Diharapkan dengan
makin menguatnya sisi spiritual tersebut manusia menjadi semakin manusiawi, berakhlak mulia dan
berbudi luhur.
Tidak dapat dipungkiri bahwa agama merupakan pedoman hidup bagi manusia. Mereka hidup
dengan aturan-aturan yang telah ada. Dengan hal itu mereka hidup damai, tentram, dan tenang.
Sedangkan seseorang yang hidup tanpa memiliki agama akan cenderung melakukan tanpa batas.
Beragama adalah fitrah manusia, dan kenyataan bahwa manusia terlahir dalam keadaan fitrah mengakui
Tuhan sang pencipta. Jika manusia sudah mengetahui atau mendapat fitrahnya, maka pada akhirnya
agama merupakan pilihan hidup. Hak dasar dan hak asasi bagi kehidupan umat manusia.
Terutama jika kita mengenal islam lebih jauh, islam akan menunjukan bagai mana peran islam sehingga
nantinya kita akan mendapat gambaran nyata akan sebuah realita dan bagaimana islam akan
memandangnya. Serta kita akan dituntun akan pentingya mengenal al-Qur’an serta sunnah dalam
sehari-hari dan menginterpresentasikannya dalam masyarakat.
▪ Evaluasi
Buku ini bukan hanya membahas tentang agama dan ruang lingkupnya saja yag notabenya
membosankan bagi penbaca, tapi dalam buku ini juga membahas politik, pendidikan, seks, dan
terorisme dalam bahasa yang mudah dipahami serta menarik untuk dibaca, harganya pun juga
terjangkau, menarik bukan. Namun akan sangat membosankan bagi para pembaca yang tidak suka
membaca buku, sampul dan judulnya pun juga kurang menarik untuk menarik para pembaca yang ingin
membeli buku ini.
▪ Rangkuman
Buku ini cocok untuk dibaca oleh siapa saja, entah itu pelajar ataupun orang tua, ya walaupun didalam
buku ini ada pembahasan tentang pacaran yang mungkin tidak begitu menarik untuk dibaca orang tua
namun itu mungkin dapat membantu kepada para orang tua dalam memantau putra putri mereka
2. Buku “Negeri lima menara”
▪ Identitas
Judul : Negeri 5 menara
Pengarang : A.fuadi
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : Tahun 2009
Jumlah halaman : Xii + 423 halaman
Kota tempat terbit : Jakarta
Kategori : Novel/Fiksi
Harga : Rp 50.000,00,
Ukuran Novel : 19,7 x 13,7 cm
▪ Sinopsis
Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Alif
dari kecil sudah bercita-cita ingin menjadi B.J Habibie, maka dari itu selepas tamat SMP Alif sudah
berencana melanjutkan sekolah Ke SMU negeri di Padang yang akan memuluskan langkahnya untuk
kuliah dijurusan yang sesuai. Namun, Amak menginginkan Alif jadi penerus Buya Hamka, membuat
mimpi Alif kandas.

Alif diberi pilihan sekolah di sekolah agama atau mondok di pesantren. Sempat marah tapi akhirnya
Alif ikhlas karena alif tidak ingin mengecewakan harapan orang tua khususnya ibu, alif pun
menjalankan keinginan ibunya dan masuk pondok. Atas saran dari pamannya dikairo alif kecil pun
memutuskan untuk melanjutkan sekolah di pondok yang ada di Jawa Timur : PONDOK MADANI.
Walaupun awalnya amak berat dengan keputusan Alif yang memilih pondok di Jawa bukan yang ada di
dekat rumah mereka dengan pertimbangan Alif belum pernah menginjak tanah diluar ranah minang ,
namun akhirnya ibunya merestui keinginan Alif itu.

Awalnya Alif setengah hati menjalani pendidikan dipondok karena dia harus merelakan cita-citanya
yang ingin kuliah di ITB dan menjadi seperti Habibie. Namun kaliamat bahasa Arab yang didengar Alif
dihari pertama di PM

(pondok madani )mampu mengubah pandangan alif tentang melanjutkan pendidikan di Pesantren sama
baiknya dengan sekolah umum. ” mantera” sakti yang diberikan kiai Rais (pimpinan pondok ) man
jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil. Dan Alif pun mulai menjalani hari-hari
dipondok dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh.

Di PM Alif berteman dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari
Bandung dan si jenius Baso dari Gowa, Sulawesi. Ternyata kehidupan di PM tidak semudah dan
sesantai menjalani sekolah biasa. Hari-hari Alif dipenuhi kegiatan hapalan Al-Qur’an, belajar siang-
malam, harus belajar berbicara bahasa Arab dan Inggris di 6 Bulan pertama. Karena PM melarang keras
murid-muridnya berbahasa Indonesia, PM mewajibkan semua murid berbahasa Arab dan Inggris.
Belum lagi peraturan ketat yang diterapkan PM pada murid yang apabila melakukan sedikit saja
kesalahan dan tidak taat peraturan yang berakhir pada hukuman yang tidak dapat dibayangkan
sebelumnya. Tahun-tahun pertama Alif dan ke 5 temannya begitu berat karena harus menyesuaikan diri
dengan peraturan di PM.
Hal yang paling berat dijalani di PM adalah pada saat ujian, semua murid belajar 24 jam nonstop dan
hanya beberapa menit tidur. Mereka benar-benar harus mempersiapkan mental dan fisik yang prima
demi menjalani ujian lisan dan tulisan yang biasanya berjalan selama 15 hari. Namun disela rutinitas di
PM yang super padat dan ketat. Alif dan ke 5 selalu menyempatkan diri untuk berkumpul dibawah
menara mesjid , sambil menatap awan dan memikirkan cita-cita mereka kedepan.

Ditahun kedua dan seterusnya kehidupan Alif dan rekan-rekannya lebih berwarna dan penuh
pengalaman menarik. Di PM semua teman, guru, satpam, bahkan kakak kelas adalah keluarga yang
harus saling tolong menolong dan membantu. Semua terasa begitu kompak dan bersahabat, sampai pada
suatu hari yang tak terduga, Baso , teman alif yang paling pintar dan paling rajin memutuskan keluar
dari PM karena permasalahan ekonomi dan keluarga.

Kepergian Baso, membangkitkan semangat Alif, Atang, Dulmajid, Raja dan Said untuk menamatkan
PM dan menjadi orang sukses yang mampu mewujudkan cita-cita mereka menginjakkan kaki di benua
Eropa dan Amerika. Kini semua mimpi kami berenamtelah menjadi nyata. Kami berenam telah berada
lima Negara yang berbeda, sesuai dengan lukisan dan imajinasi kita di awan. Aku (Alif) berada di
Amerika, Raja di Eropa, sementara Atang di Afrika, Baso berada di Asia, sedangkan Said dan
Dulmajid sangat nasionalis mereka di Negara kesatuan Indonesia tercinta. Di lima menara impian kami.
Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Pendengar.

Man jadda wajadda, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil…

▪ Kelebihan
A.Fuandi berhasil membuat banyak orang ingin tahu lebih dalam tentang dunia pesantren sebagai pusat
keunggulan, termasuk kalangan non-muslim. Penelusuran jejak-jejak pesahabatan dan pencapaian cita-
cita diramu dalam kisah yang sekaligus melibatkan petualangan, religi, dan wawasan yang
mengesankan.

Gontor menanamkan berbagai nilai-nilai pendidikan, nilai kejuangan, nilai kebersamaan, sehingga
murid-murid terdidik secara total untuk berkarya penuh totalitas di masyarakat. Kata “man jadda wa
jadda” akan senantiasa memotivasi setiap anak dan akan melahirkan kesuksesan dimasa depan mana
kala diikuti dengan kreatifitas, ketabahan dan keikhlasan.

▪ Kelemahan
Kelemahan dari Novel Negeri 5 Menara adalah Klimaks cerita kurang menonjol sehingga para pembaca
merasa dinamika cerita sedikit datar. Setelah selesai membaca, pembaca merasa cerita belum selesai
setuntas-tuntasnya. Hal ini mungkin disebakan karena penulis mendasarkan ceritanya pada kisah nyata
dan tidak ingin melebih-lebihkannya.
▪ Kesimpulan
Novel ini berjudul Negeri 5 Menara, karya A. Fuadi. Menceritakan tentang kisah 6 orang sahabat.
Novel ini bagus untuk dibaca semua orang. Mengingat isi novel yang bertema tentang Perjuangan,
Pencapaian, dan juga Keikhlasan.

Kelebihan :
Novel ini berkisah tentang generasi muda bangsa yang penuh motivasi, bakat, semangat, dan optimisme
untuk maju dan tidaknkenal menyerah, merupakan pelajaran yang amat berharga bukan saja sebagai
karya seni, tetapi juga tentang psoses pendidikan dan pembudayaan untuk terciptanya sumberdaya
insani yang handal. A. Fuandi mengelola nostalgia menjadi novel yang menyentuh sekaligus menjadi
diskusi kritis yang bersimpatik tentang pendidikan kehidupan.

Kekurangan :

Harga buku yang cukup mahal bagi kantong pelajar


Tidak ada illustrasi atau gambar
Nama – nama pelaku pada novel ini kurang jelas
Alur yang di gunakan campuran, sehingga cerita menjadi sedikit rumit
2) Membuat teks ulasan buku keperawatan
1. Buku “Curicullum Development in Nursing: Process and Innovation”
▪ Identitas
Judul Buku : Curicullum Development in Nursing: Process and Innovation
Nama Pengarang : Leana R.Uys and Nomthandazo S. Gwele
Tahun Terbit : 2005
Tahun Cetak : 2005
Nama Penerbit : Routledge,Taylor & Francis Group
Jumlah Halaman : 238 halaman
ISBN : 0-203-31334-8 Master e-book ISBN
Jenis Kertas : Binding Paper
Harga Buku : $46,40
Format Buku : Ebook
Jenis Buku : Ilmiah (Medical Book)

▪ Orientasi
Keperawatan di Indonesia saat ini telah memasuki tahap awal dari proses professionalisasi dan masih
terus memperjuangkan langkah-langkah profesionalisasi yang sesuai dengan keadaan lingkungan
social di Indonesia. Dalam menetapkan langkah langkah profesionalisasi tersebut keperawatan
membutuhkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan, khususnya
bidang keperawatan. Yang penting dilakukan adalah perubahan yang sangat mendasar dalam bidang
keperawatan, mencakup segala aspeknya, khususnya pendidikan keperawatan. Penekanan pendidikan
bukan hanya pada penguasaan ketrampilan melaksanakan asuhan keperawatan, akan tetapi pada
penumbuhan dan pembinaan landasan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu keperawatan yang cukup.
Sistem Pendidikan Tinggi Keperawatan yang dikembangkan pada saat ini, harus mampu menjawab
tuntutan dan kebutuhan masyarakat dan pembangunan keperawatan dimasa depan, khususnya
terwujudnya keperawatan sebagai profesi dalam kesehatan dimasa depan dan terwujudnya
keperawatan sebagai profesi dalam segala aspeknya. Pendidikan tinggi keperawatan harus dapat
menghasilkan berbagai keluaran sesuai dengan fungsi pokoknya, yaitu fungsi pendidikan, fungsi riset
ilmiah, dan fungsi pengabdian kepada masyarakat dalam bidang keperawatan.
Untuk menunjang sistem pendidikan tinggi keperawatan berjalan dengan baik dibutuhkan
pengembangan kurikulum. Kurikulum merupakan sebuah alat untuk menjamin kualitas program
pendidikan, sebuah kurikulum harus selalu memiliki kriteria yang baik, baik meliputi kehandalan,
validitas, kejelasan dan realitas, Oleh karena itu, perlu pengkajian yang konstan setiap kali ada
indikasi bahwa karena satu alasan atau yang lain, kriteria tersebut tidak terpenuhi.

▪ Tafsiran isi
Susunan buku ini terdiri dari 14 (empat belas) bab. Pada bab I penulis menjelaskan bahwa
pengembangan kurikulum dalam pendidikan keperawatan, membutuhkan waktu yang lama, yang
mulai dari beberapa perspektif filosofis. Bab I merupakan landasan filosofis dari mana institusi
pendidikan keperawatan ingin melanjutkan dan membuat eksplisit ini kepada peserta didik dan
masyarakat mungkin membawa beberapa koherensi dalam praktek pendidikan lembaga pendidikan
keperawatan.
Pada bab II penulis menjelaskan tentang perencanaan pengembangan kurikulum dimulai dari
pengumpulan alat yang ampuh, dengan menetapkan waktu yang akan dibutuhkan dalam proses dan
inovasi pengembangan kurikulum ini. Dalam bab ini juga dijelaskan tentang bagaiaman
kepemimpinna sangat berpengaruh dalam proses dan inovasi pengemabngan kurikulum pendidikan
tinggi keperawatan.
Pada bab III membahas tentang proses menganalisis konteks dan membangun dasar dasar kulum harus
melibatkan pemangku kepentingan, perlunya berkonsultasi dan penerapan dokumen dokumen tentang
analisis situasi yang menyeluruh, yang tidak hanya menggambarkan harapan, pengaruh lingkungan
dan sumber daya, tetapi juga menetapkan kesimpulan sekaligus mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan yang termasuk didalamnya pernyataan misi. Pada bab ini dokumen yang diajukan
merupakan tahap utuk melakukan.
Bab IV membahas pengembangan sebuah macro curriculum, berdasarkan analisis situasi yang
dilakukan oleh kelompok yang lebih besar. Dijelaskan juga pada bab ini tentang komite kurikulum
jika pekerjaan yang mereka miliki dilakukan harus disampaikan kepada kelompok yang lebih besar,
namun, dengan memeprhatikan peluang untuk pengembangan kurikulum keperawatan.
Bab V membahas tentang proses kreatif guru dalam inovasi pengembangan kurikulum di mana guru
dapat membuat pemahaman siswa, antusiasme mereka untuk apa yang telah diajarkan, dan pandangan
mereka dari konteks pengajaran. Membahas pentingnya portofolio guru yang dapat digunakan untuk
penilaian ketika guru dipromosikan. Pada bab ini dijelaskan bahwa proses ini harus fleksibel, untuk
mengakomodasi perubahan situasi dan harus diubah setelah setiap kali digunakan, untuk
menggabungkan umpan balik dari siswa, dan perkembangan baru di lapangan.
Bab VI penulis menekankan pada proses implementasi pengembangan kurikulum dengan seorang
pimpinan yang fasilitatif, yang tahu bagaimanan menyeimbangkan tekanan dan dukungan, lingkungan
serta terbuka pada nilai nilai perubahan dan kreativitas, juga mendukung pelatihan staf dan
pengembangan serta memantau terus juga mendukung untuk menciptkana dan menigkatkan kondisi
untuk efektifitas pelaksanaan kurikulum baru.
Bab VII penulis menekankan pentingnya evaluasi dari proses pengembangan kurikulum ini sangatlah
penting sedangakan pada bab VII-XII penulis menyuguhkan contoh contoh model dari kurikulum
yang efektif. Dimana setiap model pembelajaran dijelaskan secara rinci masing masing dari
karakteristik dari kurikulum tersebut. Dijabarkan pula tentang keuntungan dan kerugian, kelemahan
dan kekuatan dari sebuah kruikulum, kemudian disertai dengan cara untuk menghadapi kelemahan
maupun kerugian dari masing masing sebuah kurikulum.

▪ Evaluasi
Buku ini sangat baik jika digunakan pada sebuah institusi pendidikan tinggi keperawatan, ataupun
lembaga lembaga yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatahin. Namun buku ini masih terdapat
beberapa kekurangan yakni proses dan inovasi yang dijelaskan diatas membutuhkan waktu yang lama
akan tetapi keperawatan saat ini butuh sesuatu yang cepat agar lebih dapat menyamakan dengan
profesi lain juga harus bisa menyeimbangkan dengan dinamika dimasyarakat, dimana tuntutan
masyarakat akan profesionalitas perawat semakin tinggi. Namun secara keseluruhan buku ini dapat
membantu pihak pihak terkait dalam hal ini penyelenggara pendidikan dan pelatihan perawat untuk
menggunakan buku ini sebagai acuan dalam pengembangna kurikulum sehingga keluaran pendidikan
dan pelatihan benar benar berkualitas secara professional.

▪ Rangkuman
Buku curriculum development in nursing: process and innovation yang ditulis Uys dan Gwele ini
adalah buku yang memberi penjelasan tentang bagaimana proses dan inovasi dari sebuah
pengembangan kurikulum pendidikan tinggi keperawatan dengan metoda yang menarik dengan
menyertai contoh kasus sehingga membuat pembaca mudah memahami. Yang dimulai dengan
penjelasan tentang filsafat pendidikan dan kurikulum, yang dilanjutkan dengan penjelasan tentang
gambaran dari proses pengembangan kurikulum, penetapan konteks dan yayasan, pengembangan
makro-kurikulum, pengembangan mikro-kurikulum, proses penerapan kurikulum baru, kurikulum
evaluasi, kurikulum berbasis masalah, kurikulum berbasi kasus, proses pengembangan skenario
masalah dan kasus,pengembangan pendidikan keperawatan berbasis masalah dan kasus,
mengembangkan kurikulum berbasis hasil, inovasi sebuah kurikulum untuk belajar intterprofesional,
dan terahir kesimpulan. Yang kesemuanya dijelaskan secara ringan mudah dimengerti dan diserati
contoh sehingga mudah dimengerti pembaca.

2. Buku “Asuhan Keperawatan Jiwa”


▪ Identitas
Judul : Asuhan Keperawatan Jiwa
Penulis : 1. Ermawati Dalami, SKp
2. Suliswati, SKp, M.Kes
3. Pipin Farida, SKp, M.Kes
4. Ns. Rochimah, S.Kep
5. Ns. Endang Banon, S.Kep
Penerbit : CV. Trans Info Media
Alamat : Jl. Pusdiklat Depnaker 21 A, Telp. 021- 98782206/Fax. 021-32806614, Kp. Makassar,
Jkaarta-Timur 13570
Tahun : 2009
Tebal : 134 halaman + 4 halaman prakata dan daftar isi
Bahasa : Indonesia
Sampul : Latar hitam, Orange, dan Putih

▪ Orientasi
Buku ini ditulis oleh tim yang beranggotkan Ermawati Dalami, SKp, Suliswati, SKp, M.Kes,
Pipin Farida, SKp, M.Kes, Ns. Rochimah, S.Kep, Ns. Endang Banon, S.Kep yang mengangkat tema
asuhan keperawanan jiwa dengan gangguan psikososial. Buku ini sangat berguna untuk memenuhi
kebutuhan mata ajar keperawanan jiwa khususnya masalah psikososial, materi yang disajikan
mengacu pada kurikulum Akademi Keperawatan yang mudah dimengerti dan dapat memenuhi
kebutuhan belajar mahasiswa, selain itu dilengkapi dengan contoh kasus sehingga memudahkan
pembaca dikalangan mahasiswa keperawatan dan kebidanan dalam memahami isi materi yang
disajikan.
Kurangnya buku-buku tentang keperawanan jiwa khususnya yang membahas masalah
psikososial menjadi dorongan utama bagi tim yang terdiri dari 5 orang tersebut membuat buku
mengenai “Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Masalah Psikososial. Penulis berkeinginan untuk
memberikan sumbangan pengetahuan di dunia keperawatan
Buku ini berisi tentang asuhan keperawanan kepada klien yang menderita masalah psikososial
seperti gangguan konsep diri, kehilangan, ansietas (kecemasan) , penyaakit kronis dan penyakit
terminal yang diperluas dengan contoh-contoh kasus dengan maksud menambah wawasan dan
memudahkan mahasiswa agar dapat memahami berbagai masalah kesehatan psikososial yang dirawat
di rumah sakit umum.
▪ Tafsiran isi
Berbeda dengan buku “Asuhan Keperawatan” yang diterbitkan dengan penerbit yang sama, tidak
dilengkapi dengan contoh kasus dan penyelesaiannya. Buku tersebut hanya memberikan materi
seputar asuhan keperawanan dengan masalah gangguan jiwa saja, sehingga pembaca kurang dapat
memahami isi materi yang ditulis.
Setiap bab gangguan psikososial dijelaskan pengertian atau definisi dari kasus tersebut, gejala
yang dapat diamati dan dirasakan, mekanisme koping, rencana tindakan, asuhan keperawanan, serta
dilengkapi dengan contoh kasus atau ilustrasi dan bagaimana analisnya yang diuraikan secara
terperinci sehingga mudah ditangkap dan dipahami oleh pembaca
Buku ini memiliki banyak sekali keunggulan, diantaranya adalah dilengkapi dengan contoh
kasus dalam setiap pembahasan masalah asuhan keperawatan degan gangguan psikologis sehingga
pembaca akan mudah memahami apa yang disampaikan. Dalam buku ini juga diuraikan secara jelas,
padat dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan sangat berguna bagi perawat sehingga
asuhan keperawatan yang dipaparkan dapat meningkatkan kualitas keperawatan nantinya.

▪ Evaluasi
Meskipun demikian, seperti kata pepatah “tak ada gading yang tak retak” buku ini juga memiliki
kelemahan, pada sampul buku terdapat stempel yang berbunyi “Keperawatan dan Kebidanan” dengan
tulisan melingkar yang memberi kesan buku ini hanya untuk mahasiswa keperawatan dan kebidanan
saja padahal buku ini bisa dimiliki oleh guru/pendidik dan keluarga klien yang menderita masalah
psikososial sehingga Self Care/perawatan diri dan family support dapat terwujud. Meskipun terdapat
perbedaan dam hal topik yang diangkat, kedua buku ini membahas asuhan keperawatan yang efektif
dan bagaimana peran perawat agar dapat meningkatkan kesehatan klien.

▪ Rangkuman
Buku ini menjelaskan asuhan keperawatan yang tepat terhadap orang yang menderita gangguan
psikososial, dilengkapi dengan contoh-contoh kasus dan analisanya dengan maksud menambah
wawasan dan memudahkan mahasiswa untuk dapat memahami topik yang diangkat. Buku ini sangat
berguna bagi pembaca, baik mahasiswa, pendidik, perawt serta keluarga agar nantinya dapat
diintegritaskan secara komprehensif agar dapat mengatasi orang dengan gangguan psikososial.

3. Buku “Komunikasi Keperawatan Aplikasi dalam Pelayanan”


▪ Identitas
Judul : Komunikasi Keperawatan Aplikasi dalam Pelayanan
Penulis : Mundakir, S.Kep., Ns
Penerbit : Graha Ilmu
Tahun : 2006
Tebal : 222 halaman
Bahasa : Indonesia
Sampul : latar hijau
▪ Orientasi
Buku ini adalah karya ke empat dari Mundakir, S.Kep., Ns yang sebelumnya telah menulis tiga buku
yang juga membahas tentang dunia keperawatan.
Saat ini Mundakir menjabat sebagai dosen di salah satu universitas di Surabaya dan aktif dalam
penelitian serta pengabdian masyarakat.
Buku ini ditulis dengan tujuan agar memberi petunjuk kepada perawat bagaimana komunikasi
terapeutik itu yang baik dan benar.

▪ Tafsiran isi
Buku ini menjelaskan konsep komunikasi dari awal mengenai tujuan, fungsi, elemen-elemen, proses,
prinsip, tingkatan, karakteristik, jenis, dan meode dalam berkomunikasi. Selain itu juga dibahas
metode komunikasi berdasarkan menurut pendapat para ahli.
Selain iu dijelaskan pula apa saja faktor yang mempengaruhi dalam berkomunikasi, komunikasi antar
manusia serta konesling dalam keperawatan. Dimana dari tiap hal-hal tersebut di dalamnya
terkandung tujuan, definisi, teknik, dan prosesnya.
Buku ini sangat detil dalam menceritakan sesuatu. Diharapkan bagi pembaca (mahasiswa dan
perawat) mampu menerapkan sifat-sifat yang tercemin dalam komunikasi terapeutik sehingga
jalannya komunikasi tidak terganggu hambatan yang disebabkan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Dalam berkomunikasi dijelaskan pada buku ini juga dibedakan tingkatannya berdasarkan usia. Akan
sangat berbeda perawat berkomunikasi dengan orang tua maupun anak kecil, dikarenakan kondisi
psikis mereka. Maka dari itu perawat harus pandai-pandai memahami karakter mereka, dan untuk itu
dipermudah lewat bacaan di buku ini.
▪ Evaluasi
Keunggulan yang terdapat di buku ini yaitu, dalam menyampaikan informasi buku ini sangat lengkap
dan detail. Buku ini cocok untuk orang yang akan haus dengan ilmu pengetahuan. Kajian di buku ini
sudah dilakukan penelitian untuk mempermudah dalam pengaplikasiannya untuk pelayanannya.
Namun buku ini juga mengandung kelemahan. Buku ini hanya diperuntukkan bagi perawat, sehingga
tidak semua orang bisa membacanya. Karena terlalu detail beberapa orang akan malas membacanya
karena masih ada kalimat yang bertele-tele tidak langsung pada intinya.
Untuk perbandingan, buku ini lebih mudah dipahami dan diaplikasikan daripada buku yang bejudul
“Komunikasi untuk Keperawatan Berbicara dengan Pasien”(Lisa Kennedy Sheldon), di buku ke-2 ini
beredisi sampa tiga edisi sehingga membuat pembaca harus membaca semua edisi dan memakai
waktu yang tidak efisien. Sedangkan untuk buku pertama sudah lengkap dan mudah untuk dipahami.
Walaupun begitu, kedua buku ini mengandung materi yang serupa, sama-sama untuk memberikan
informasi tentang bagaimana komunikasi keperawatan kepada pasien dengan benar dan baik.
▪ Rangkuman
Buku yang berjudul “Komunikasi Keperawatan Aplikasi dalam Pelayanan” karangan Mundakir ini
berguna bagi para perawat sebagai pedoman untuk berkomunikasi dengan pasien yang mempunyai
karakter berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai