Pertemuan ke:

PROSES PEMESINAN
DASAR-DASAR PROSES PEMESINAN
(MACHINING PROCESS)

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

 Introduction
Proses pemesinan: proses pemotongan
logam dengan menggunakan pahat
potong (tool) yang dipasang pada mesin
perkakas untuk meghasilkan bentuk yang
diinginkan
Bentuk yang dihasilkan: ketelitian
ukuran lebih tinggi, kualitas permukaan
lebih bagus, menghasilkan bentuk yang
komplek (holes, slots, angles)
Proses lanjutan (finishing process):
dilakukan setelah proses dasar seperti
seperti; hot rolling, forging atau casting
Pahat potong: harus lebih kuat dari pada
benda kerja

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

 Klasifikasi Proses Pemesinan

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

 Klasifikasi proses pemesinan berdasarkan jenis mata potong:
 Mata potong tunggal (single point cutting tool):
- Proses bubut (Turning)
- Proses skrap (Shaping, Planing)
 Mata potong jamak (multiple point cutting tool):
- Proses gurdi (Drilling)
- Proses freis (Milling)
- Proses gergaji atau parut (sawing, broaching)
 Proses gerinda (Grinding)
 Proses non konvensional:
- Electro discharge machining
- Electro chemical machining
- Laser
- Water jet
Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal
  Mata potong tunggal (single point cutting tool)

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

  Mata potong jamak (multiple point cutting tool)

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

  Proses gerinda (Grinding)

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

 Parameter Proses Pemesinan

 Kecepatan potong (cutting speed)

 Kecepatan makan (feeding speed)
 Kedalaman potong (depth of cut)
 Waktu pemotongan (cutting time)
 Kecepatan pembuangan geram (Metal
Removal Rate)

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

 Machinability
 Machinability: adalah sifat/kemampuan
material terhadap proses pemesinan
 Dipengaruhi: metode pemesinan, cutting tool
(tool material, tool geometry), parameter
pemesinan (cutting speed, feed rate, depth of
cut)
 Good machinability: kualitas permukaan lebih
bagus/halus, umur pahat potong lebih
panjang, daya pemotongan lebih rendah
 Berpengaruh terhadap biaya produksi/ongkos
pemesinan
Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal
 TERIMA KASIH

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal