Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN SGD 2 BLOK 9 LBM 4

“TEMPOROMANDIBULA DISORDER
(CLICKING)”

Disusun Oleh,

1. Cherly Hayati N. F. 112090062


2. Ferry Gustiningrum 112090074
3. Hanna Jelang M. 112090079
4. Agus Prabowo 112110175
5. Andhika A. A. 112110177
6. Bety Apvirna F. 112110184
7. Fitria Hidayati 112110194
8. Hanifah Hasna Huda 112110200
9. Istianah 112110202
10. Kris Adityawarman 112110206
11. Lola Carola 112110208
12. Putri Fatmala 112110220
13. Yoghi Bagus P. 112110238
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan laporan hasil SGD
“Orofacial Pain”. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas SGD yang telah
dilaksanakan.

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang
telah membantu kami dalam mengerjakan laporan ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah bersusah payah
membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan laporan ini.

Keberadaan laporan ini sungguh sangat membahagiakan, karena selama ini


mahasiswa kedokteran gigi dapat belajar mengenai topik atau subjek yang memang
harus dipelajari. Nyeri merupakan tanda dan gejala penting yang dapat menunjukkan
telah terjadinya gangguan secara fisiologikal.

   Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil
laporan ini. Karena itu kami berharap semoga laporan ini dapat menjadi sesuatu yang
berguna bagi kita bersama. Semoga laporan yang kami buat ini dapat membuat kita
mencapai kehidupan yang lebih baik lagi. Amin.

Jazakumullhahi khoiro jaza’

Semarang, 12 Oktober 2012

Penyusun
SKENARIO

Judul: Koq kalo ngunyah bunyi klik giya yah?

Isna gadis usia 18 tahun dating ke RSIGM Sultan Agung dengan keluhan bunyi
pada daerah depan telinga kirinya saat menguap dan mengunyah. Keluhan ini disadari
sejak 3 bulan terakhir dan dirasakan bunyinya semakin keras seminggu terakhir ini. Pada
usia 16 tahun isna pernah terjatuh di kamar mandi dan dagunya terbentur bak mandi.
Tidak ada riwayat kebiasaan buruk.

Pada pemeriksaan klinis ditemukan kliking pada pemeriksaan Temporo Mandula


Junction (TMJ). Pada pemeriksaan extra oral Nampak bekas luka yang sudah sembuh
pada dagu. Pemeriksaan intra oral menunjukan tidak ada maloklusi, kontak premature,
dan deviasi mandibula.
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Tubuh manusia tersusun atas tulang, otot, dan organ-organ penting lainnya.
Salah satu
yang tidak kalah penting adalah sendi. Pada tubuh manusia terdapat berbagai macam
sendi, salah satunya adalah sendi temporomandibula. Persendian diartikan sebagai
pertemuan dua atau lebih tulang pembentuk dari rangka tubuh. Sendi temporo
mandibula atau yang biasa disebut sebagai Temporomandibula Joint (TMJ) ini
merupakan pertemuan antara Os. Temporal dengan Os. Mandibula. Sendi temporo
mandibula merupakan sendi yang unik karena bilateral; dan merupakan sendi paling
kompleks. Strutur dari sendi temporo mandibula melibatkan beberapa komponen
antara lain fossa glenoidalis, proc. Condylaris, diskus artikularis, dan eminensia
artikular. (Sharawy, 1980 cit. Suryonegoro, 1995; Achwartz, 1960; Okeson, 2003)

TMJ merupakan sendi yang paling aktif dan paling sering digunakan yaitu
pada waktu berbicara, makan, menuap, menggigit, dan lain lain. Tidak jarang pada
sendi temporo mandibula ini menimbulkan banyak permasalahan jika penggunaannya
tidak benar. Kelainan pada sendi temporo mandibula ini sering disebut sebagai
Temporo Mandibula Disorder (TMD). Apabila salah satu dari beberapa faltor terjadi
sebagai contoh perubahan dimensii vertical oklusi atau dimensi vertika reposisi selalu
akan mengakibatkan kelainan pada TMJ.

Dikarenakan pentingnya pengetahuan mahasiswa mengenai Sendi temporo


mandibula dan juga kelainannya, untuk itu, dibuatlah laporan ini. Yang bertujuan
agar mahasiswa lebih mengerti serta memahami mengenai persendian temporo
mandibula. Diharapkan dengan laporan ini, bisa memberikan manfaat untuk kita
bersama.

B. Learning Issues
1. Penyebab Clicking?
2. Mekanisme clicking?
3. Gejala klinis dari TMD?
4. Perawatan untuk kasus pada scenario?
5. Mengapa baru sakit 3 blm terakhir padaha jatuh 2 thn yg lalu?
6. Tahap2 pemeriksaan?
7. Apasaja pergerakan TMJ?
8. Apakah ada hubungan antara bekas luka dan cliking?
9. Susunan anatomi TMJ?
10. Sejauh mana Kebiasaan buruk itu bisa timbul clicking?
PEMBAHASAN
Temporomandibula Joint (TMJ) adalah Sendi yang menghubungkan rahan
bawah dengan tengkorak pada sisi depan dari telinga kiri dan kanan. TMJ merupakan
system yang teridi dari otot, pembuluh darah, saraf dan tulang. TMJ terbentuk dari
beberapa komponen, berikut merupakan komponen penyusun Temporomandibula
Joint beserta anatominya:

- Terdiri dari 2 bagian utama yaitu fossa glenoidalis & prosesus condyloideus
- Fossa glenoidalis :
 bentuk konkaf & bulat
 batas anterior : articulae eminence
 batas posterior : prosesus glenoidalis os temporal
- fossa glenoidalis, prosesus condylaris & articular eminence dilindungi fibrocartilage
- Struktur ligament
 Articular disc (articular meniscus, interarticular fibrocartilage)
 Membran synovial
 Articular capsule (capsular ligament)
 Lateral ligament (temporomandibular ligament)
 Sphenomandibular ligament (internal lateral ligament)
 Stylomandibular ligament
- Articular disc :
 Terletak diantara condyle dan fossa mandibular
 Bentuk concavoconvex pada bagian superior
 Bentuk concave pada bagian inferior
 Sisi lain berhubungan dengan capsule ligament
 Membagi joint menjadi dua kavitas
 Diskus artikularis terbagi menjadi 3 bagian berdasarkan ketebalannya. Bagian
tengah adl bagian paling tipis yg disebut ZONA INTERMEDIATE. Pada keadaan
normal, kondilus mandibula terletak pada zona intermediate. Zona intermediate
memisahkan bagian yang lebih tebal antara lain anterior band dan posterior band.
Bagian posterior zona intermediate lebih tebal dari yang anterior.
 Fungsi:
 Selain sebagai pembatas tulang keras, tetapi juga sebagai bantalan yang
menyerap getaran dan tekana yang ditransmisikan sendi  mencagah tulang
saling bergesekan ketika tulang bergerak
 Menjaga kestabilan sendi selama gerakan mengunyah
 Mencagah perubahan degenerative yang besar pada fossa dan kondil
 Mendukung pertubuhan normal mandibula
 Bila diskus mengalami dislokasi maka dapat menyebabkan timbulnya bunyi.
- Synovial membranes
 Membatasi dua kavitas, atas dan bawah articular disc
 Kavitas atas lebih luas daripada bawah.
 2 lapisan sel : intima & subintima
 Fungsi: pengatur nutrisi, sekretori, phagositik
- Articular capsule (capsular ligament)
 Melekat disekeliling fossa mandibular dan articular tubercle (articular eminence)
hingga ke leher condyle
- Lateral Ligament (temporomandibular ligament)
 Melekat pada posisi superior dari permukaan lateral arcus zygomaticus dan articular
eminence hingga ke permukaan lateral dan batas posterior leher mandibula pada
bagian inferior.
 Memperkuat joint dan mencegah extensice forward and backward akibat lateral
movement.
- Sphenomandibular ligament (internal lateral ligament)
 Datar, tipis
 Dari sphenoid ke lingula mandibula
 Batas :
 Lateral : M.Pterygoideus lateralis
 Maxillary vessels lewat dibawah diantara leher condyle dan lateral ligament
sphenomandibular
 M.pterygoideus medialis bergabung dengan permukaan medial.
- Stylomandibular ligament
 Ligamen tambahan
 Berjalan dari prosesus styloid ke angulus dan bagian posterior ramus mandibula
 Membagi m.masseter dan m.pterygoideus medialis.
Temporomandibula joint memiliki beberapa gerakan khas, adapun pergerakan
TMJ antara lain sebagai berikut:

- Depresi : Gerakan membuka rahang


- Elevasi : Gerakan menutup rahang
- Protusi : Gerakan mandibula ke depan
- Retraksi : Gerakan mandubula ke belakang
- Grinding : Gerakan mandibula ke arah lateral
- Translasi : Gerakan meluncur mandibula

Kelainan pada sendi temporo mandibula ini sering disebut sebagai Temporo
Mandibula Disorder (TMD).Salah satu yang merupakan TMD adalah Kliking.
Kliking merupakan krepitasi yang sangat keras atau timbulnya bunyi pada saat
membuka atau menutup rahang. Penyebab-penyebab kliking antara lain:

- Trauma, merupakan penyebab tersering. Ada 2 macam trauma yaitu


makro trauma dan mikro trauma
 Makro trauma  kecelakaan, membuka mulut terlalu lama
 Mikro trauma  terjadi ketika seseorang mempunyai kebiasaan buruk seperti
bruxism, atau pada kondisi mengunyah permen karet, pensil dan kuku jari.
Trauma mikro dapat mnyebabkan pergeseran pada garis oklusi gigi.
- Deep pain input, aktivitas diluar fungsi normal TMJ
- Pada pengguna gigi palsu, jika dimensi tidak seimbang
- Spasme m. temporalis, m. Masseter , m pterigoideus externus
- Hiperfungsi musculoscelet, terdapat pada beberapa organ, antara lain
 Pada diskus artikularis dapat terjadi aktivitas pergeseran yang meningkat
sehingga diskus mengalami over use menyebabkan fleksibilitas diskus
menurun. Bila hal ini berlanjut dapat menyebabkan terjadinya rupture atau
inflamasi diskus yang menyebabkan timbulnya nyeri.
 Pada otot terjadi hipertonus sebagai reaksi dari hiperfungsi system
musculoskeletal tersebut yang dapat menyebabkan hipertonus ata spasme otot
atau hipotonus yang dapat menyebabkan terjadinya kelemahan otot atau
inflamasi yang dapat menyebabkan timbulnya nyeri.
 Ligamen-ligamen yang berhubungan dengan TMJ juga mengalami kekakuan
sebagai akibat penekanan penekana akibat kontraksi otot yang menyebabkan
fleksibilitas dari ligament ligament tersebut akan berkurang atau menurun
dapat menimbulkan kekauan hipomobile yang berakibat terjadi kontraktur
serta menimbulkan laxity hipermobile yang berakibat terjadi riptur lalutimbul
rasa nyeri.
 Pada saraf , sensasi nyeri timbul karena adanya iskemia local sebagai akibat
dari adanya hiperfungsi kontraksi otot yang kuat dan terus menerus.
- Adanya kontraksi mendadak, dislokasi diskus
- Stress emosional, pusat emosi di otak mempengaruhi kontraksi otot
- Factor disposisi mengakibatkan penyakit sistemik, structural dan
psikologis
- Kehilangan pada gigi posterior, menyebabkan pada saat oklusi kondil
menekan diskus akibatnya diskus mengalami robek dan dislokasi
- Pada gigi anterior, jika caninus hilang dapat mengganggu TMJ
- Sedangkan tumbuh M3 dapat menyebabkan krepitasi.

Krepitasi sangat berbeda dengan kliking. Adapun perbedaan kliking dan


krepitasi adalah sebagai berikut, Krepitasi yang disebut oleh pasien sebagai bunyi
mengerat atau gemertak menunjukan adanya degenerasi. Kliking: krepitasi yang
sangat keras. Sedangkan krepitasi hanya bisa didengar dengan stetoskop, bunyi
timbul dari gesekan yang terdengar saat membuka mulut, dari gerakan diskus yang
melewati permukaan yang tidak rata. Bunyi kliking ada kaitanyya dengan posisi
kondil dan fossa glenoidalis.

Mekanisme kliking terjadi jika pada gerakan diskus tidak sinkron dengan
gerakan kondil. Perpindahan diskus timbul dari beberapa keadaan salah satunya
adalah trauma terhadap sendi sehingga ligament - ligament yang bekerja berlawanan
dengan otot pterigoideus lateralmengalami ketegangan atau robek. Pada posisis ini,
kontraksi otot menggerakan diskus maju ketika kondil bergerak maju sewaktu
membuka mulut tetapi ligament tidak dapat mempertahankan diskus, di posisinya
yang tepat saat rahang ditutup, sehingga terjadi kliking saat membuka dan menutup
mulut.

Terdapat gejala klinis yang dapat dikenali pada kliking, yaitu antara lain
sebagau berikut:

- Nyeri pada sekitar telinga


- Lock jaw  kesulitan membuka rahang, tetapi Posisi Diskus artikularisnya
berbeda dengan kliking
- Close lock  proc condilaris mengarah ke posterior padahal diskus ke anterior,
jadi menghambat gerak kondil.
- Sakit pada rahang
- Kesulitan mengunyah
- Sakit kepala
- Sulit menggerakan rahang
- Nyeri pada otot pengunyahan
- Rasa pada rahang terkunci pada saat menguap
- Gigitan yang tidak pas

Sebelum melakukan perwatan pada kasus temporormandibula disorder maka


hal yang perlu dilakuakan adalah melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan yang
dilakuakan pada kasus-kasus TMD antara lain:

- Anamnesis
- Pemeriksaan fisik:
o inspeksi
o Joint rom: evaluasi membuka menutup rahang
o Palpasi
o auskultasi
- Pemeriksaan penunjang:
o Rontgen, ct scan, MRI (untuk melihat jaringan lunak, misalkan
akan memeriksa adanya tumor atau tidak)
o Dilakukan foto panoramic pada jarinagn keras

Kelainan temporomandiblar joint disebut juga dengan disfungsi/penyakit


temporomandibular joint. Penanganan terhadap disfungsi atau penyakit
temporomandibular joint sangat tergantung dari gambaran klinis dan diagnosis.
Terdapat dua kategori umum untuk penanganannya, yaitu: perawatan konservatif dan
perawatan bedah. Perawatan konservatif meliputi cara terapi fisik, obat-
obatan dan mekanis. Sedangkan penanganan secara bedah ditujukan untuk
rekonstruksi, untuk kasus trauma dan patologi tertentu dan untuk kelainan susunan
bagian dalam. Setalah dilakukan pemeriksaan dan didapat hasil diagnosanya, maka
langkah selanjutnya adalah menentukan perawatan. Perawatan pada kasus TMD yang
dapat diberikan antara lain:

- Ada Perawatan reversible dan irreversible. Perwatan reversible contohnya pasien


diberitahu kelainan reversible seperti kebiasaan buruk. Sedangkan perawatan
Irreversible contohnya pembedahan.
- Mengurang nyeri dengan antinyeri misal aspirin, ibuproven yang merupakan
bahan antiradang nonsteroid missal aspirin, ibuproven
- Terapi injeksi, Terapi injeksi jika ada spasme otot, penyuntikan diazepam 5-10
mg
- Pembedahan (ex: kondilektomi), (indikasi: terapi farma gagal), pada kasus TMD
yang bagaimana dilakukan pembedahan?
- Fisioterapi (ex: TENS)
- Bite plate (Pemandu gigitan) dipasang pada gigi, untuk menghilangkan kebiasaan
buruk
- Splint, digunakan untuk meningkatkan stabilitas sendi,
- Bite splint digunakan untuk distraksi permukaan artikulasi, untuk mengalihkan
tekanan mekanik sehingga mandibula akan istirahat
- Terapi panas dingin untuk meringankan sakit
- Ultrasonik treatment digunakan untuk mengurangi bengkak pada interartikular
- Pada kasus nyeri ringan dilakukan massase, exercise untuk merelaksasi otot
- peningkatan kekuatan dengan membuka menutup rahang dengan tangan untuk
relksasi otot

Kliking dapat dipicu oleh kebiasaan buruk. Kebiasaan buruk yang


menimbulkan kliking antara lain:

- Kebiasaan buruk:
o Mengunyah satu sisi
o Mengunyah makan keras
o Bruxism
o Menopang dagu

Kebiasaan buruk tersebut dapat menimbulkan kliking tergantung pada durasi,


frekuensi, dan intensitas kebiassaan buruk itu sendiri, sehingga bisa memperparah
kliking.
Berdasarkan penelitian, Dalam satu tahun di Amerika sekitar 10 juta pasien
dengan keluhan TMJ. Pada umumnya pasien (50%) datang dengan keluhan.
Seperlimanya membutuhkan perawatan. Sepersepuluhnya membutuhkan
pembedahan. Kelainan TMJ biasanya terjadi pada rentang usia 18-25 tahun dengan
predeleksi wanita : pria = 5 : 1. Lima puluh persen diantaranya dengan keluhan yang
progresif, 50% masih dapat melakukan fungsi fisiologis, dari jumlah tersebut 84%
tidak diterapi, 16 % diterapi. TMD sendiri merupakan penyakit kronis yang sering
diderita bertahun-tahun, sehingga terapi pada kasun-kasus TMD sering kali
berlangsung lama.
DAFTAR PUSTAKA

 Bates B (2007), A Guide to Physical Examination and History Taking, 4th Ed,

Philadelphia, JB Lippincot Company

 Cawson R.A, Odell E. W and Porter S. (2005), Cawson’s Essential of Oral

Pathology and Oral Medicine, 7th Ed. 168-176 and 373, published by Elsevier.

 Major M. Ash, Jr. Bs, DDS, MS, MD hc and Stanley J. Nelson, DDs, Ms,

(2003) Dental Anatomy, Physiology and occlusion, 8th Ed, published by

Elsevier.

 Martin S. Greenberg, DDS and Michael Glick, DMD (2003), Burket’s Oral

Medicine Diagnosis and Treatment, 10th Ed. 18, 272-299, 280.

 Mc Devitt, W.E (2002) , Anantomi fungsional dari system pengunyahan, EGC

 repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23620/.../Chapter%20II.pdf

 lib.ugm.ac.id/digitasi/upload/1205_pp1001065.pdf

 Pedersen, Gordon W. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. 309. EGC

 Konsep dan Fisiologi Kontemporer. 300. EGC

 Bumman, Axel. Lotzmann, Ulrich. 2002. TMJ Disorders and Orofacial Pain:

The Role of Dentistry in Multidisciplinary Diagnostic Approach. Published by

Thieme.
CONSEPT MAPPING

Trauma Isna 18 tahun

Keluhan (kliking) Gejala

Anatomi TMJ

Diagnosis sementara

Pemeriksaan objektif Pemeriksaan penunjang

Intra oral Extra oral

diagnosa

perawatan

farmakologis Non
farmakologis

Anda mungkin juga menyukai