Anda di halaman 1dari 4

NIM : 1809025025

Rangkuman Pelabuhan BAB I

Pelabuhan adalah tempat bongkar muat barang menggunakan kapal. Selain itu
Pelabuhan juga bisa digunakan sebagai sarana
transportasi bagi manusia untuk berpindah dari suatu
wilayah ke wilayah lainnya. Dilihat dari sejarahnya,
pelabuhan dulu hanya digunakan untuk berpindah
tempat (nomaden) ataupun persinggahan kapal untuk
berburu ikan. Pelabuhan dilengkapi fender yaitu ban
karet agar tidak merusak body kapal ataupun pelabuhan
Gambar 1.1 Pelabuhan

Gambar 1.2 Fender Pelabuhan

Didalam struktur Pelabuhan terdapat 3 bidang penting yakni, pelindo, pemilik


pelayaran, dan syahbandar. Pelindo merupakan bidang yang mengatur jalur masuk keluarnya
kapal. Didalam pelindo, orang yang mengatur kapal disebut pandu laut. Pemilik pelayaran
adalah pemilik kapal. Syahbandar adalah pengawas pelabuhan.

Gambar 1.3 Pandu Laut


NIM : 1809025025

Tugas syahbandar :
1. Mengawasi kelayakan kapal, keselamatan, keamanan dan ketertiban di pelabuhan.
2. Mengawasi kegiatan alih muat di perairan pelabuhan.
3. Mengawasi kegiatan salvage dan pekerjaan bawah air.
4. Mengawasi kegiatan penundaan kapal.
5. Mengawasi pemanduan.
6. Mengawasi bongkar muat barang berbahaya serta limbah bahan berbahaya dan beracun.
7. Mengawasi pengisian bahan bakar.
8. Mengawasi ketertiban embarkasi dan debarkasi penumpang.
9. Mengawasi pengerukan dan reklamasi.
10. Mengawasi kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan.
11. Melaksanakan bantuan pencarian dan penyelamatan.

Pelabuhan ada 2 yaitu pelabuhan laut dan pelabuhan


sungai. Pelabuhan laut dibuat di teluk yaitu bagian laut yang
menjorok kedarat. Hal ini disebabkan di daerah tersebut frekuensi
gelombangnya lebih sedikit. Frekuensi gelombang yang banyak
akan menggangu proses bongkar muat barang. Namun sekarang
pelabuhan tidak harus di teluk, bisa saja ditengah laut namun harus
dilengkapi dengan pemecah gelombang. Sedangkan pelayaran Gambar 1.4 Pemecah
terbagi menjadi 2 yakni niaga dan non niaga. Niaga adalah Gelombang
pelayaran yang berhubungan dengan pengangkutan barang,
sedangkan non niaga seperti kapal patroli, survey kelautan, dan lain sebagainya.

Tabel 1.1 Pembagian Kelas Pelabuhan

Kelas Pelabuhan Contoh Pelabuhan


- Tanjung Priok - Belawan
Gate Way Port
- Tanjung Perak - Ujung Pandang
- Teluk Bayur - Lembar - Ambon
Regional Collector - Palembang - Pontianak - Kendari
Port - Balikpapan - Cirebon - Lhoksumawe
- Dumai - Panjang - Bitung
Trunk Port
- Banjarmasin - Tarakan Dongala - Jayapura
- Samarinda - Ternate - Krueng Raya
Kategori 1
- Meneng - Tenau - Batam
- Cilacap - Sibolga
- Kuala Langsa - Jambi - Merauke
- Sampit - Pare-Pare - Tolo-Toli
Kategori 2
- Benoa - Sintete - Kalianget
- Pekanbaru - Biak
Pelabuhan ini melayani pelayaran- pelayaran di daerah terpencil. Pelabuhan
perintis ini dimaksudkan untuk membuka kegiatan ekonomi daerah
Feeder Port terpencil, seperti Wilayah Barat Sumatera, Nusa Tenggara Barat dan Timur,
Maluku dan Irian Jaya
NIM : 1809025025

Selain Pelabuhan laut dan sungai, Pelabuhan juga dapat diabagi atas segi
penyelenggaraan, pengusahaan, fungsinya dalam perdagangan nasional dan internasional,
penggunaan, letak geografis.

1. Segi Penyelenggaraan
a. Pelabuhan umum, yakni Pelabuhan yang dapat dipergunakan secara umum
b. Pelabuhan khusus, yakni Pelabuhan yang hanya dapat digunakan dengan tujuan
khusus/tertentu. Pelabuhan ini dapat beralih fungsi namun harus dengan ijin
pemerintah.

2. Segi Pengusahaanya
a. Pelabuhan yang diusahakan, yakni pelabuhan yang dilengkapi dengan fasilitas
bongkar muat barang, turun-naik penumpang, dan lain sebagainya.
b. Pelabuhan yang tidak diusahakan, yakni pelabuhan yang tidak dilengkapi fasilitas
seperti pelabuhan yang diusahakan.

3. Segi Fungsi dalam Perdagangan Nasional dan Internasional


a. Pelabuhan laut, merupakan pelabuhan yang bebas dimasuki oleh kapal- kapal
berbendera asing. Pelabuhan ini biasanya merupakan pelabuhan besar dan ramai
dikunjungi oleh kapal-kapal samudra.
b. Pelabuhan pantai merupakan pelabuhan yang disediakan untuk perdagangan
dalam negeri, oleh karena itu tidak bebas disinggahi oleh kapal asing. Kapal asing
dapat masuk ke pelabuhan ini dengan meminta ijin terlebih dahulu.

4. Segi Penggunaannya
a. Pelabuhan ikan, merupakan pelabuhan yang berfungsi untuk persinggahan kapal
penangkap ikan. Pelabuhan ini tidak perlu memiliki kedalaman air yang besar,
karena kapal-kapal yang berlabuh hanya kapal yang bermesin kecil.
b. Pelabuhan minyak, merupakan pelabuhan yang berfungsi untuk bongkar muat
minyak. Biasanya pelabuhan ini tidak memiliki dermaga, karena proses bongkar
muat menggunakan pipa.

Gambar 1.5 Pelabuhan


Minyak

c. Pelabuhan barang, merupakan pelabuhan yang memiliki dermaga untuk fasilitas


bongkar muat barang.
NIM : 1809025025

d. Pelabuhan penumpang, merupakan pelabuhan yang melayani kegiatan


perpindahan manusia dari suatu wilayah ke wilayah lain. Pelabuhan ini memiliki
terminal untuk kegiatan administrasi.

Gambar 1.6 Pelabuhan Penumpang

e. Pelabuhan campuran, yakni campuran antara pelabuhan barang dan penumpang.


f. Pelabuhan militer, yakni pelabuhan untuk kegiatan militer. Pelabuhan ini
memerlukan wilayah yang luas agar mempermudah manuver kapal saat bergerak
cepat.

5. Segi Letak Geografis


a. Pelabuhan alam, yakni pelabuhan yang dibuat di daerah teluk.

Gambar 1.7 Pelabuhan Alam

b. Pelabuhan buatan, yakni pelabuhan buatan manusia yang sedemikian rupa lepas
dari gangguan gelombang.
c. Pelabuhan semi, yakni campuran dari pelabuhan alam dan buatan.

Anda mungkin juga menyukai