Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL REMAJA

OLEH:

RARA ICHZAWYNIA

891201026

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
PRODI NERS KEPERAWATAN
PONTIANAK 2021
A. Pengertian Remaja
Remaja merupakan suatu periode pertumbuhan dan perkembangan manusia
yang terjadi setelah masa kanak-kanak dan sebelum dewasa, dari usia 10 sampai
dengan 19 tahun. Remaja akan melalui tahapan usia yang dimulai dengan remaja awal
mulai usia 12-15 tahun, remaja pertengahan berusia 15-18 tahun, dan masa remaja
akhir yaitu usia 18-21 tahun (Desmita, 2017). Menurut Erickson dalam (Desmita,
2017) mengatakan bahwa remaja memiliki tugas perkembangan yaitu mencapai
identitas diri versus bingung peran. Kemampuan dalam mencapai identitas diri
dilakukan melalui serangkaian tugas perkembangan yang harus diselesaikan oleh
remaja. Beberapa tugas perkembangan yang penting ada masa remaja yaitu mampu
menerima keadaan fisiknya, mampu menerima dan memahami peran seusai dewasa,
mamp membina hubungan baik dengan anggota kelompok, mencapai kemandirian
emosional, mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual, memahami dan
menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa, serta mengembangkan perilaku
tangguang jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa.

B. Batasan Karakteristik Perilaku Remaja


Menurut (Hidayat, 2019) Batasan Karakteristik Perilaku Remaja adalah :
1. Perkembangan yang normal: Pembentukan identitas diri
a. Menilai diri secara objektif
b. Merencanakan masa depannya
c. Dapat mengambil keputusan
d. Menyukai dirinya
e. Berinteraksi dengan lingkungannya
f. Bertanggung jawab
g. Mulai memperlihatkan kemandirian dalam keluarga
h. Menyelesaikan masalah dengan meminta bantuan orang lain yang
menurutnya mampu
2. Penyimpangan perkembangan : Bingung peran
a. Tidak menemukan ciri khas (kekuatan dan kelemahan) dirinya
b. Merasa bingung, bimbang
c. Tidak mempunyai rencana untuk masa depan
d. Tidak mampu berinteraksi dengan lingkungannya
e. Memiliki perilaku antisosial
f. Tidak menyukai dirinya
g. Sulit mengambil keputusan
h. Tidak mempunyai minat
i. Tidak mandiri

C. Proses Terjadinya Masalah


Penelitian yang dilakukan para ahli menemukan bahwa remaja yang berasal dari
keluarga yang penuh perhatian, hangat, dan harmonis mempunyai kemampuan dalam
menyesuaikan diri dan sosialisasi yang baik dengan lingkungan disekitarnya
(Diananda, 2019)
Terdapat empat masalah yang mempengaruhi sebagian besar remaja adalah:
1. Masalah penyalahgunaan obat.
2. Masalah kenakalan remaja.
3. Masalah seksual.
4. Masalah-masalah yang berkaitan dengan sekolah.
Remaja yang paling beresiko adalah remaja yang memiliki masalah lebih dari satu
masalah tersebut. Lambat laun para peneliti menemukan bahwa perilaku perilaku
bermasalah yang dialami dimasa remaja saling berkaitan. Sebagai contoh,
penyalahgunaan obat terlarang yang parah berkaitan dengan aktivitas sexual dini,
rendahnya nilai sekolah, putus sekolah, dan kenakalan. Aktivitas sexual dini berkaitan
dengan penggunaan rokok dan alkohol, penggunaan meriyuana dan obat-obatan
narkotika lainnya. Meskipun tidak seluruhnya, sebagian anak-anak muda berisiko tinggi
“melakukan semua hal tersebut”. Gejala perilaku yang menyimpang itu juga dialami oleh
negara-negara berkembang seperti Indonesia.

D. Faktor Predisiposisi dan Presipitasi Perkembangan Remaja


Menurut (Hasanah, 2017) antara lain :
1. Faktor Predisposisi
a. Biologis
1) Imunisasi lengkap
2) Tidak pernah sakit fisik berat
3) Tidak pernah merokok
b. Psikologis
1) Punya cita-cita sejak kecil
2) Tidak mengalami kehilangan orang terdekat
3) Tidak mengalami kekerasan dalam rumah tangga
4) Belum pernah putus sekolah
5) Tidak enggan menceritakan pengalamannya
c. Sosiokultural
1) Mudah bergaul
2) Mempunyai hobby yang sama dengan teman
3) Mempunyai teman lebih dari 2 orang
4) Mematuhi aturan dalam rumah atau sekolah
5) Mau menerima tugas dan tanggung jawab
6) Tidak ada labeling negative di lingkungan keluarga atau masyarakat
2. Faktor Presipitasi
a. Biologis
1) Memiliki tubuh ideal
2) Sehat fisik
3) Tidak merokok
4) Menyenangi kegiatan olahraga
5) Melakukan perawatan tubuh
b. Psikologis
1) Menerima arahan akan rencana kedepan
2) Menerima perubahan fisiknya
3) Diberikan kepercayaan menerima tugas dan tanggung jawab
4) Diberikan kesempatan menyukai tokoh idola
5) Diberikan kesempatan berpendapat
6) Dilibatkan dalam mengambil keputusan
c. Sosiokultural
1) Diberi kesempatan berteman
2) Diberikan kesempatan menjalankan hobby yang sama dengan temannya
3) Bebas menentukan pilihan tanpa campur tangan orang tua

E. Penilaian Terhadap Stressor


1. Kognitif
a. Remaja Awal (11-14 tahun) Menggali kemampuan baru untuk pikiran abstrak
yang terbatas, mencari-cari nilai dan energi baru, perbandingan terhadap
normalitas dengan sebaya yang jenis kelaminnya sama
b. Remaja Tengah (14-17 tahun) Remaja mampu berfikir tentang pikiran sendiri dan
pikiran orang lain. Remaja mulai mampu membedakan pikiran orang lain dan
pikiran sendiri dan mengintreprestasikan pikiran orang lain lebih akurat.
c. Remaja akhir (17-20 tahun) Remaja dapat menerima dan bertindak pada
pelaksanaan jangka panjang, mampu memandang masalah secara komperhensif,
identitas intelektual dan fungsional terbentuk.
2. Afektif
a. Menunjukkan perasaan gembira dan senang
b. Menunjukan keberanian yang berlebih
c. Banyak murung dan tidak dapat diterka
d. Mulai mengamati orang tua dan guru secara objektif
e. Mulai sering melamun memikirkan masa depan
3. Fisiologi
Kumalalasari dan Andhyantoro (2012) menyatakan terdapat beberapa tanda
perubahan fisik yang dialami oleh remaja:

1. Tanda-tanda seks primer, yaitu perubahan dengan organ seks. Ada beberapa
ciri-ciri seks primer pada remaja:
a) Remaja laki-laki: Dapat melakukan fungsi reproduksi yaitu mengalami
mimpi basah. Mimpi basah yaitu salah satu cara tubuh laki-laki ejakulasi.
Ejakulasi merupakan proses pengeluaran sperma saat sperma diproduksi
secara terus-menerus mimpi basah biasanya dialami saat remaja laki-laki
berumur 10-15 tahun.
b) Remaja wanita: Salah satu tanda kematangan organ reproduksi wanita
adalah di tandai oleh menstruasi (menarche). Menstruasi merupakan proses
peluruhan lapisan dalam (endometrium) yang banyak terdapat pembuluh
darah dari uterus melalui vagina. Menstruasi berlangsung terus menerus
sampai masa menopause yaitu sekitar umur 40-50 tahun.
2. Tanda-tanda seks sekunder: Berikut adalah ciri-ciri perubahan seks sekunder
pada remaja:
a) Remaja laki-laki:
1. Lengan dan tungkai bertambah panjang dan besar.
2. Bahu melebar, pundak serta dada bertambah besar dan membidang,
pinggul menyempit.
3. Pertumbuhan rambut di sekitar alat kelamin, dada, ketiak, tangan serta
kaki.
4. Tulang wajah memanjang dan membesar.
5. Tumbuh jakun dan suara terdengar besar.
6. Penis dan buah zakar membesar.
7. Kulit menjadi lebih kasar, tebal dan berminyak.
8. Produksi keringat menjadi lebih banyak.
b) Remaja wanita:
1. Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang, tangan dan kaki
bertambah besar.
2. Pinggul melebar, bulat serta membesar.
3. Mulai tumbuh bulu-bulu pada ketiak dan alat reproduksi.
4. Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar.
5. Pertumbuhan payudara, putih menjadi lebih besar dan menonjol, serta
kelenjar susu berkembang.
6. Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat, lubang pori-pori
bertambah besar, kelenjar lemak dan kelenjar keringat akan lebih
aktif.
7. Otot semakin besar dan kuat, terutapa pada saat pertengahan dan
menjelang akhir masa puber, sehingga memberikan bentuk pada bahu,
lengan, dan tungkai.
8. Suara terdengar lebih merdu.

4. Behaviour
a. Pra Remaja (11 - 14 tahun). Dikatakan juga fase ini adalah fase negatif, karena
terlihat tingkah laku yang cenderung negatif. Fase yang sukar untuk hubungan
komunikasi antara anak dengan orang tua, perubahan suasana hati yang tak
terduga.
b. Remaja Awal (14 - 17 tahun) perubahan-perubahan terjadi sangat pesat dan
mencapai puncaknya, Ketidakseimbangan emosional, mencari identitas diri.
c. Remaja Lanjut (17-20 atau 21 tahun) ingin menjadi pusat perhatian, ia ingin
menonjolkan dirinya, idealis, mempunyai cita-cita tinggi, bersemangat dan
mempunyai energi yang besar, berusaha memantapkana identitas diri, dan ingin
mencapai ketidaktergantungan emosional.
5. Sosial
a. menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum
pernah ada.
b. Harus menyesuaikan dengan orang dewasa di luar lingkungan keluarga dan
sekolah
c. Remaja diharapkan memiliki hubungan sosial yang matang dengan teman sebaya
dalam kelompok-kelompok mereka.
d. Mendapat penerimaan dalam hubungan sosial.

F. Sumber Koping
1. Personal ability
a. Memiliki pengetahuan yang cukup tentang apa yang terjadi pada dirinya.
b. Mampu mencapai pembentukan identitas diri positif
c. Dapat mencari sumber-sumber informasi yang dapat membantunya menjadi
lebih mengerti tentang perubahan pada dirinya
2. Sosial support
a. Dukungan keluarga dalam menstimulasi tumbuh kembang remaja
b. Dukungan keluarga dalam memotivasi remaja dan menumbuhkan rasa percaya
diri dengan pujian yang realistis
c. Teman sebaya
d. Asuransi kesehatan
e. Pelayanan kesehatan terdekat di lingkungannya seperti puskesmas, klinik
pengobatan, praktek dokter
3. Material asset
a. Orang tua bekerja
b. Aset pribadi seperti rumah
c. Tabungan
d. Tanah/kebun sebagai pegangan keluarga yang sewaktu-waktu kiranya dapat
digunakan untuk kepentingan remaja
4. Positif belief
a. Keyakinan positif terhadap pelayanan kesehatan
b. Orang tua/keluarga melakukan reward dan punishment sesuain usia
perkembangan
c. Orang tua/keluarga memahami perbedanaan cara berkomunikasi sesuai dengan
usia perkembangan
d. Orang tua dan keluarga memahami kesehatan anak akan mempengaruhi
tumbang anak
e. Keyakinan orang tua/keluarga bahwa anak adalah anugrah dan titipan Tuhan

G. Mekanisme Koping
a. Konstruktif: Berusaha kompromi dengan pendekatan dan penghindaran-
penghindaran seperti berusaha tetap tenang, berusaha membari tahu dan
mengalihkan perhatian
b. Dektruktif: Kesulitan dalam beradaptasi, tidak mampu menghadapi stressor

H. Diagnosa Keperawatan
1. Potensial (normal) : kesiapan peningkatan konsep diri
2. Risiko (penyimpangan) : risiko bingung peran.

I. Intervensi
Tujuan tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial remaja :

1. Remaja mampu meyebutkan karakteristik perkembangan psikososial yang normal dan


menyimpang
2. Remaja mampu menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal
3. Remaja mampu melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial yang
normal
Intervensi Diagnosa 1

1. Diskusikan ciri perkembangan psikososial remaja yang normal dan menyimpang.


2. Diskusikan cara untuk mencapai perkembangan psikososial yang normal.
3. Anjurkan remaja untuk berinteraksi dengan orang lain yang membuatnya nyaman
mencurahkan perasaan, perhatian dan kekhawatiran.
4. Anjurkan remaja untuk mengikuti organisasi yang mempunyai kegiatan positif
(olahraga, seni, bela diri, pramuka, keagamaan).
5. Anjurkan remaja untuk melakukan kegiatan di rumah sesuai dengan perannya.
6. Bimbing dan motivasi remaja dalam membuat rencana kegiatan dan melaksanakan
rencana yang telah dibuatnya
Intervensi Diagnosa 2

1. Diskusikan aspek positif atau kelebihan yang dimiliki remaja


2. Bantu mengidentifikasi berbagai peran yang dapat ditampilkan remaja dalam
kehidupannya
3. Diskusikan penampilan peran yang terbaik untuk remaja
4. Bantu remaja mengidentifikasi perannya di keluarga
DAFTAR PUSTAKA

Desmita. 2017. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Hasanah, U. (2017) „Pengaruh Terapi Kelompok Terapeutik Remaja Dan Akademi


Keperawatan Dharma Wacana Metro Email : Emailnyauus@Gmail.Com‟, Jurnal
Keperawatan, 9(1).

Hidayat, A. (2019) „Penerapan Stimulasi Psikososial Pada Remaja Dalam Pencapaian


Identitas Diri‟, 22, Pp. 16–17.

Kumalalasari, I. Andhyantoro. (2012) Kesehatan Reproduksi. Jakarta Selatan: Salemba


Medika.

Rahmi Dwi Yanti 2017 Studi Fenomenologi Pengalaman Koping Remaja Yang
Memiliki Saudara Kandung Dengan Autisme Di Sekolah Luar Biasa Kota Padang.
Jurnal Akademika Baiturrahim
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
PRODI NERS. STIKES YARSI PONTIANAK

Nama Mahasiswa : Rara Ichzawynia


NIM 891201026

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Nama Kepala Keluarga : Tn. J
Umur : 42 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : SWASTA
Alamat : JL. TANJUNG RAYA 2 GG.INDAH
Komposisi Keluarga :
No Nama Jk Hub dg KK Umur Pendidikan Pekerjaan

1 Ny. H P Istri 43 SMA IRT

2 An. I P Anak 21 SMA Mahasiswa

3 An. A P Anak 17 SMA Siswa

4 An. N P Anak 14 SMP Siswa

5 An. M L Anak 11 SD Siswa

Genogram :

Keterangan Genogram :

: Laki-laki meninggal dunia


: Perempuan meninggal dunia
: Laki-laki

: Perempuan
: Klien
: Garis Pernikahan

: Garis keturunan/generasi

a. Tipe Keluarga
Keluarga ini termasuk keluarga yang extended family, dirumah masih tinggal
Bersama kakek, dan diisi oleh kedua orang tua, serta saudara yang lengkap
b. Suku Bangsa
Keluarga klien suku melayu, berdarah arab dan kebudayaan nya yang dianut tidak
bertentangan dengan masalah Kesehatan, jika keluarga sakit mereka berobat ke
mentri, puskesmas, atau rs
c. Agama
Seluruh anggota keluarga klien beragama islam dan taat dalam beribadah
d. Status sosial ekonomi keluarga
Sumber pendapatan keluarga klien sejumlah Rp. 4.000.000,00,
kebutuhan/pengeluaran:
Makan: 1.500.000,00
Listrik: 300.000
PDAM: 300.000
Wifi: 320.000
Tabungan: setiap bulan 500.000,00
e. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan berkumpul Bersama
keluarga besar, jalanjalan. Jika dirumah nonton tv
2. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. J saat ini berada dalam tahap perkembangan remaja. tn. J memiliki
satu orang anak berusia 17 tahun , tugas perkembangannya:
1. Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab dalam
pergaulan remaja
2. Memberikan komunikasi terbuka
3. Memelihara hubungan yang baik dikeluarga
4. Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota untuk
memenuhi tumbuh kembang anggota keluarga
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dalam keluarga Tn. J yaitu
memelihara komunikasi terbuka, karena An. N lebih sering diam jika ada masalah
tidak enceritakan kepada Tn. J dn Ny. H, jarang mau berkumpul keluarga, jarang
ada dirumah lebih sering Bersama teman”nya.
c. Riwayat keluarga inti
Tn. J dan Ny. H dulu mempunyai teman, dan teman nya saling kenal lalu
dicomblangkan, dan akhirnya Tn. J dan Ny. H berpacaran lalu menikah.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. J dn Ny. H mengatakan keluarga sebelumnya baik” saja sampai saat ini tidak
ada kata bercerai di keluarga sebelum”nya
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Tipe bangunan rumah minimalis, ukuran rumah 45 dengan luas tanah 10x20,
jenis bangunan: rumah bertingkat 2, tata letak rumah memiliki sirkulasi udara
yang baik, memiliki sistem sanitasi yang yang baik, dan memiliki sistem
penerangan ruang yang baik serta lengkap dengan 1 dapur, 2 toilet, 1 kamar
mandi, 6 kamar, 2 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 ruang karoke, 1 garasi,
teras depan rumah.
Karakateristik tetangga dan komunitas RW
Hubungan antar tetangga saling membantu, bila ada tetangga sedang
menggadakan acara mereka saling membantu, jika ada kegiatan komplek mereka
saling bergotong royong.
b. Mobilitas geografis keluarga
Tn. J dan Ny.H mengatakan sebagai penduduk yang menetap.
c. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. J dan Ny. H selalu berkumpul atau mengobrol dengan tetangga pada waktu
sore hari, serta kebiasaan lain dari masyarakat di lingkungan sekitar rumah kadang
melaksanakan kerja bakti
d. Sistem pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga Tn.J ada 6 orang, 1 istri, 4 anak, 1 bapak mertua.
4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Dalam keluarga Tn. J setiap ada masalah di komunikasikan dengan baik tetapi Tn.
J yang bekerja sebagai pedagang pergi pagi pulang kerja sore, jadi jarang dirumah
dan jarang berkomunikasi, tetapi anak” tetap terbuka dalam berkomunikasi, hanya
anak kedua saja yang kurang terbuka berkomunikasi, Tn. J merasa kurang dalam
menerapkan kedisiplinan terhadap An. N (k-2)
b. Struktur kekuatan keluarga
Tn. J selalu memberikan kasih saying kepada keluarganya, memberikan perhatian,
dan juga dukungan dalam hal moral maupun material.
c. Struktur peran
Tn. J sebagai suami berperan dalam mencari nafkah, membimbing/mendidik istri
dan anak juga dalam hal kebaikan.
Ny. H berperan sebagai istri serta ibu dikeluarganya, sebagai istri Ny. H mengatur
keuangan keluarga dan mengurus anak”.
Anak” menjalankan perannya sesuai tahapan tumbuh kembangnya.
d. Nilai atau norma budaya
Keluarga percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu Allah SWT,
begitu pula dengan sehat dan sakit, jika keluarga ada yang sakit dibawa ke Mentri,
puskesmas, atau Rs terdekat.
e. Data tentang nilai, pemahaman dan norma budaya yang digunakan oleh keluarga.
Tidak terkaji
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Sikap keluarga memiliki hubungan yang baik, jika ada yang sakit langsung
dibawa ke dokter, atau ada mempunyai masalah saling terbuka dan menyelesaikan
Bersama.
b. Fungsi sosialisasi : keluarga Tn. J jarang kumpul Bersama dalam arti keluarga inti,
apalagi anak ke2 lebih sering bermain diluar Bersama teman”nya, jarang ada
dirumah.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan: keluarga Tn. J dan Ny. H
jarang ada yang sakit, Ketika ada yang sakit mereka mempercayai berobat ke
dokter.
Kemampuan keluarga mengambil keputusan: apabila ada yang sakit langsung
dibawa periksa kedokter
Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit: jika ada yang sakit
tn.j dan ny. H menjaga dan merawat keluarga yang sakit sesuai anjuran dari
dokter.
Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan: Tn. J dan Ny. Menerapkan selalu
menjaga kebersihan rumah, mencuci tangan sebelum makan, jika keluar
menggunakan masker agar tidak tepapar polusi udara yang berbahaya.
Kemampuan keluarga memanfaatkaan fasilitas kesehatan yang ada: tidak terkaji
d. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak Tn. J ada 4, masing” beda 3 tahun
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga memenuhi kebutuhan sehari” dengan penghasilan dari Tn.J
6. Stres dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka panjang dan jangka pendek
Tn. J dan Ny. H saat ini masih memikirkan bagaimana agar hubungan/
komunikasi dengan anak ke2 nya baik.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Tn. J dan Ny. H hanya bersabar, dan melihat sikap anak ke2, serta memikirkan
agar saling terbuka untuk anak ke2
c. Strategi koping
Strategi atau cara keluarga mengatasi masalah dalam keluarga dengan cara
bermusyawarah/kumpul keluarga saling terbuka
d. Strategi adaptasi disfungsional
Anak ke 2 Tn. J dan Ny. H jika di nasehati malah tak didengar jadi Tn. J dan Ny.
H biasa mendiamkan karena udah besar dan sudah bisa berfikir mana yang baik
dan mana yang buruk.
7. Harapan Keluarga
Harapan Tn. J dan Ny. H terhadap keluarganya selalu diberikan Kesehatan dan selalu
dalam lindungan Allah SWT, serta keluarga yang harmonis, memiliki hubungan yang
baik kepada anak-anaknya.
9. Data Tambahan
a. Nutrisi
Baik, 3x sehari
b. Eliminasi
BAB biasanya 1 kali sehari, BAK 3-4 kali sehari
c. Istirahat tidur
Normal 1-8 jam, tetapi tidur yang kemalaman, bangun yang kesiangan
d. Aktivitas sehari-hari
Sekolah online, Makan, main handphone, bermain Bersama teman-teman, jala-
jalan Bersama teman-teman
e. Gaya hidup tidak sehat (Merokok, tidur terlalu malam, pulang malam)
10. Pemeriksaan Fisik Head to Toe
Pemeriksaan Anak.... Ibu.... Bapak.....
Kepala Simetris, berambut Simetris, berambut Simetris, berambut
bersih, wajah tidak bersih, wajah tidak bersih, wajah tidak
pucat pucat pucat
Tanda-tanda vital 110/90 mmHg 120/70 mmHg 130/80 mmHg
BB, TB 42, 148 63, 153 73, 170
Mata tidak ada masalah, Tidak ada masalah Tidak ada masalah
agak cekung
Hidung Normal, simetris Normal, simetris Normal, simetris
Mulut Bersih, mukosa Bersih, mukosa bibir Bersih, mukosa bibir
bibir lembab, lembab, tidak ada lembab, tampak agak
tampak agak stomatitis kebiruan
kebiruan
Leher tidak ada tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran
pembesaran kelenjar tyroid. kelenjar tyroid.
kelenjar tyroid.
Dada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada
keluhan keluhan keluhan
Abdomen simetris tidak ada simetris tidak ada lesi, Agak membuncit,
lesi, tidak ada tidak ada nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan,
nyeri tekan, bunyi bunyi timpani bunyi timpani
timpani
Tangan Normal, Berfungsi Normal, Berfungsi Normal, Berfungsi
dengan baik dengan baik dengan baik
Kaki Normal, Berfungsi Normal, Berfungsi Normal, Berfungsi
dengan baik dengan baik dengan baik
Keadaan umum Kesadaran CM, Kesadaran CM, RR Kesadaran CM, RR
RR 20x/m, N 21x/m, N 81x/m, S 20x/m, N, 80x/m, S
78x/m, S 36,60 C 36,1 0C 36,2 0C

B. Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Analisa Data
Data ( sign, symptom) Masalah( P) Penyebab (E)

Ds: Ketidak mampuan Kurangnya saling


• Tn. J dan Ny.H koping keluarga mendukung
mengatakan belum bisa
menetapkan kedisiplinan Keluarga belum mampu
kepada anak ke 2 memahami perkembangan
• Tn. J dan Ny. H remaja
mengatakan jarang
berkumpul Bersama Keluarga belum mampu
anak ke2nya memodifikasi lingkungan
• Klien mengatakan orang
Keluarga belum mampu
tuanya sering
memanfaatkan fasilitas
marah/menegur klien
jika melakukan Keluarga belum mampu
kesalahan merawat
Do:

• Anak tampak tidak


banyak bicara
• Raut wajah anak yang
kurang senang
• Orang tua klien tampak
sering menegur anak
Ds: Risiko penyimpangan Keluarga belum mampu
• Tn. J dan Ny. H perilaku sehat mengenal masalah
mengatakan anak ke2
sering pulang malam Keluarga belum mampu
• Tn. J dan Ny. H mengambil keputusan
mengatakan anak ke2 nya
sering merokok secara Keluarga belum mampu
diam” didalam kamar memodifikasi lingkungan

Do: Keluarga belum mampu


memanfaatkan fasilitas
• Bibir anak tampak agak
kebiruan Keluarga belum mampu
merawat

2. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidak mampuan koping keluarga
2. Ketidak efektifan performa peran remaja

3. Skala prioritas masalah / scoring


Kriteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran

Sifat Masalah Actual


a. Aktual 3 2/3 x3 2/3
b. Resiko Tinggi
2 2
c. Potensial
1

Kemungkinan ½ Sebagian
masalah untuk
dirubah
a. Mudah
b. Sebagian 2 ½x1
c. Tidak dapat
1 ½
0

Potensial masalah 2/3 Tinggi


untuk dicegah
a. Tinggi
3 2/3 x 3
b. Cukup
c. Rendah 2 2
1

Menonjolnya 2/2 Masalah berat harus segera


Masalah ditangani
2/2 x 2
a. Segera diatasi
2 2
b. Ada masalah
tetapi tidak seger 1
diatasi
c. Masalahtidak
dirasakan

0
4. Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas
1. Ketidak mampuan koping keluarga
2. Risiko Penyimpangan perilaku sehat

C. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

No Tujuan Evaluasi Rencana


D TUM TUK Kriteri Standar Tindakan
X a
setelah Promosi perkembangan Repon Untuk 1.Diskusikan
1 dilakukan remaja: verbal meningkatka Bersama
tindakan • Mengidentifikasi tahap n keluarga
keperawata perkembangan remaja perkembanga tentang tahap
n klien bisa • Menyediakan bimbingan n fisik, perkembanga
disiplin, dan konseling Kesehatan kognitif, n remaja
merasa remaja pada remaja dan social dan 2.Membimbin
nyaman keluarga emosional g keluarga
Bersama • Memfasilitasi dari masa tentang
keluarga, kemampuan membuat anak-anak ke Kesehatan
komunikasi keputusan remeja remaja pada
saling • Mendukung keluarga
terbuka. keterampilan dalam 3.Memberika
komunikasi n fasilitas
• Mendukung respons anti yang
kekerasan dalam membuat
menyelesaikan konflik mampu dalam
• Mendukung mengambil
perkembangan dan keputusan
pertahankan hubungan 4.Menjelaska
social n
• Menjelaskanperkembang keterampilan
an normal remaja dalam
berkomunikas
• Mengajarkan untuk
i
mengenali masalah
5.Mengajarka
Kesehatan dan
n
penyimpangan pada
menyelesaika
masa remaja (merokok,
n masalah
tidur terlalu larut
tanpa
malam/mengembung/pul
kekerasan
ang malam)
6.Mengajarka
n untuk selalu
memberi
dukungan
dalam
perkembanga
n
7.Menjelaska
n kepada
orang tu
tentang
perkembanga
n remaja
secara normal
8.Mengajarka
n
anak/keluarga
untuk
mengenali
masalah
Kesehatan
dan
penyimpanga
n masa
remaja

D. Catatan Asuhan Keperawatan Keluarga

Dx: Tanggal Implementasi Evaluasi


dan
waktu
1 18 jan 1. Memberikan penyuluhan tentang tahap S:
21 perkembangan remaja kepada keluarga • Keluarga
2. Memberikan bimbingan kepada keluarga mengatakan baru
tentang Kesehatan remaja mengetahui
3. Memberikan fasilitas yang membuat tentang tahap
orangtua/anak mampu dalam mengambil perkembangan
keputusan remaja
• Keluarga
mengatakan mau
dibimbing dalam
memberikan
tentang Kesehatan
remaja
• Orang tua dan
anak mengatakan
akan belajar
dalam mengambil
keputusan dengan
baik
O:
• Keluarga sepakat
diberikan
penyuluhan
tentang tahap
perkembangan
remaja
• Keluarga tampak
mengamati
dengan baik
informasi yang
diberikan dalam
penyuluhan
• Keluarga sepakat
untuk
mendiskusikan
tentang
perkembangan
remaja di hari
selanjutnya
A:
TUK 1,2,3, tercapai
P:
Lanjutkan TUK
selanjutnya
1 19 jan 1. Memberikan penjelasan keterampilan dalam S:
21 berkomunikasi Keluarga
2. Mengajarkan kepada orang tua maupun anak mengatakan mulai
dalam menyelesaikan dengan cara yang baik memahami cara
3. Mengajarkan kepada orang tua untuk selalu berkomunikasi
memberi dukungan positif dalam dengan baik,
perkembangan anak menyelesaikan
masalah/menegur
dengan cara yang
baik, dan
memberikan
dukungan yang
positif
O:
Keluarga tampak
menyimak informasi
yang diberikan
Keluarga sepakat
untuk
mendiskusikan
tentang
perkembangan
remaja di hari
selanjutnya
A:
TUK 4,5,6, tercapai
P:
Lanjutkan TUK
selanjutnya

1 20 jan 1. Memberikan penjelasan kepada orang tua S:


21 tentang perkembangan remaja secara normal Keluarga
2. Memberikan penjelasan kepada orang tua mengatakan mulai
untuk mengenali masalah Kesehatan dan memahami tahap
penyimpangan masa remaja perkembangan anak
3. Memberikan penyuluhan kepada anak remaja secara
tentang masalah Kesehatan karena normal
penyimpangan masa remaja Anak mengatakan
mau diberikan
penyuluhan tentang
Kesehatan/bahaya
merokok
O:
Keluarga dan anak
tampak menyetujui
penyuluhan yang
diberikan
A:
TUK 7,8, tercapai
P:
TUK selesai,
hentikan tindakan.
LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN

ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA TODDLER

OLEH:

RARA ICHZAWYNIA

891201026

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
PRODI NERS KEPERAWATAN
PONTIANAK 2021
1. Pengertian
Perkembangan psikososial pada usia kanak – kanak usia 18 bulan – 3 tahun adalah
proses perkembangan kemampuan anak untuk mengembangkan kemandirian
dengan cara memberi kebebasan dan membiarkan anak untuk mempelajari
dunianya. Bila anak tidak difasilitasi untuk kebutuhannya, seperti selalu dilindungi
atau dikendalikan, maka anak akan merasa ragu – ragu, takut, tidak berani, dan
malu untuk melakukan aktivitasnya sehingga anak akan bergantung pada orang
lain. Oleh karena itu orang tua dan pengasuh penting untuk memahami dan
memiliki kemampuan dalam menstimulasi anak untuk mencapai tugas
perkembangannya yaitu kemandirian.
2. Penyebab
Perkembangan psikososial pada usia toddler usia 18 bulan – 3 tahun, adalah proses
perkembangan kemampuan anak untuk mengembangkan kemandirian dengan cara
memberi kebebasan dan membiarkan anak untuk mempelajari dunianya.
Bila anak tidak difasilitasi untuk kebutuhannya, seperti terlalu dilindungi atau
dikendalikan, maka anak - anak akan merasa ragu-ragu, takut, tidak berani dan
malu untuk melakukan aktifitasnya sehingga anak akan bergantung pada orang
lain. Sebab itu penting bagi orangtua atau pengasuh untuk memahami dan memiliki
kemampuan dan pengetahuan dalam menstimulasi anak untuk mencapai tugas
perkembangannya yaitu kemandirian.
3. Pohon Masalah

kemandirian

Simulasi tumbang (18


bulan – 3 tahun) optimal

Pengetahuan keluarga yang


efektif
4. Askep
a. Pengkajian
1) Bergaul dan mandiri :
• Mengenal dan mengakui namanya
• Sering menggunakan kata “jangan/tidak/nggak”
• Banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api, air,
ketinggian, warna dan bentuk benda)
• Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah
misalnya minum sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
• Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah
• Mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
• Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar
keluarganya.
• Hanya sebentar mau berpisah dengan orangtua.
• Menunjukkan rasa suka dan tidak suka.
• Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
• Mampu menyatakan akan buar air besar dan buang air kecil
2) Motorik kasar
Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan selama paling sedikit 2
hitungan
3) Motorik halus
Mampu membuat garis lurus
4) Berbicara, berbahasa dan kecerdasan
Mampu menyatakan keinginan paling sedikit dengan 2 kata.
b. Analisa Data
1) Data Subjektif :
• Klien mengenal dan mengakui namanya
• Klien sering mengatakan : “jangan/tidak/nggak”
• Klien banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api, air,
ketinggian, warna dan bentuk benda)
• Klien mampu menyatakan akan buang air besar dan buang air kecil
2) Data Objektif :
• Klien mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah
misalnya minum sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
• Klien mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
• Klien mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar
keluarganya.
• Klien mau berpisah dengan orangtua hanya sebentar
• Klien menunjukkan rasa suka dan tidak suka.
• Klien mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
• Klien suka membantah dan tidak menurut perintah
c. Masalah Keperawatan
Potensial mengembangkan kemandirian
d. Intervensi Keperawatan
a. Tujuan :
Untuk anak
1) Mengembangkan rasa kemandirian dalam melakukan kegiatan sehari
– hari
2) Bekerjasama dan memperlihatkan kelebihan diri diantara orang lain.
Tindakan keperawatan bagi usia toddler
Tugas Tindakan keperawatan
Perkembangan
Perkembangan a. Latih anak-anak melakukan kegiatan secara
yang normal mandiri.
kemandirian b. Puji keberhasilan yang dicapai anak
c. Tidak menggunakan kata yang memerintah tetapi
memberikan alternatif untuk memilih.
d. Hindari suasana yang membuatnya bersikap
negatif (memisahkan dengan orangtuanya,
mengambil mainannya, memerintah untuk
melakukan sesuatu)
e. Tidak menakut-nakuti dengan kata-kata maupun
perbuatan.
f. Berikanan mainan sesuai usianya (boneka, mobil-
mobilan, balon, bola, kertas gambar dan pensil
warna )
g. Saat anak mengamuk (temper tantrum) pastikan ia
aman dari bahaya cedera kemudian tinggalkan,
awasi dari jauh.
h. Beritahu tindakan-tindakan yang boleh dan tidak
boleh dilakukan, yang baik dan yang buruk dengan
kalimat positif.
Contoh :
• Mau tidak permen Nonik diambil orang?
Kalau begitu Nonik juga tidak boleh
mengambil permen Tono.
• Supaya cantik bila akan pergi Nonik harus
memakai baju yang rapi.
i. Libatkan anak dalam kegiaatan-kegiatan
keagamaan

b. Tujuan
Untuk keluarga
1) Menjelaskan perilaku yang menggambarkan perkembangan
psikososial
2) Menjelaskan cara menstimulasi perkembangan anaknya (kemandirian)
3) Mendemonstrasikan dan melatih cara memfasilitasi perkembangan
kemandirian anak
4) Merencanakan tindakan untuk menstimulasi perkembangan
kemandirian anaknya.
Tindakan keperawatan untuk keluarga
Tugas Tindakan Keperawatan
Perkembangan
Perkembangan Informasikan pada keluarga cara yang dapat
yang normal : dilakukan untuk :
Kemandirian a) Memfasilitasi perkembangan psikososial
anaknya.
• Berikan aktivitas bermain yang menggali
rasa ingin tahu anak seperti bermain tanah,
pasir, lilin, membuat mainan kertas,
mencampur warna, menggunakana cat air,
melihat barang/binatang/tanaman/orang
yang menarik perhatiannya dengan tetap
menjaga keamanannya.
• Berikan kebebasan pada anak untuk
melakukan sesuatu yang diinginkan tetapi
tetap memberi batasan. Misalnya
membolehkan anak memanjat dengan syarat
ada yang mendampingi/mengawasi atau
mengajarkan cara agar tidak jatuh
b) Menstimulasi /latihan perkembangannya :
• Melatih anak melompat ke depan dengan
kedua kaki diangkat bersamaan.
• Mengajak anak bermain menumpuk dan
menyusun balok /kubus/ kotak menjadi
“menara”, “jembatan” dan lain-lain.
• Melatih anak memilih dan
mengelompokkan benda menurut jenisnya.
(kancing, kelereng, uang logam dan lain-
lain)
• Melatih anak menghitung jumlah benda
• Melatih anak mencocokan gambar dengan
benda sesungguhnya, bicaralah tentang
sifatnya, bentuk , warna dan sebagainya
• Melatih anak menyebut namanya
• Melatih anak menyebut nama benda dan
mengenal sifatnya
• Melatih mencuci tangan/kaki dan
mengeringkannya sendiri.
• Memberi kesempatan kepada anak, untuk
memilih baju yang akan dipakai
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi pasien
Anak K, 3 tahun Perempuan, merupakan anak kedua dari pasangan Bapak Dani (
35 tahun ) pekerjaan Ojol dan Ibu Sarah ( 27 tahun ) sebagai ibu rumah tangga.
Berat badan Anak K 25 kg dan tinggi badan 102 cm. Dari hasil wawancara : ibu
Sarah mengeluh perilaku Anak K yang sudah mulai susah diatur.
2. Diagnosa Keperawatan
Potensial mengembangkan kemandirian
3. Tujuan ( keluarga )
Keluarga mengerti tentang perkembangan psikososial pada usia toddler (usia 18
bulan – 3 tahun) yang normal dan menyimpang serta cara menstimulasi
perkembangan anak.
4. Tindakan keperawatan :
a. Menjelaskan karakteristik perilaku usia toddler normal :
• Mengenal dan mengakui namanya
• Sering menggunakan kata “jangan/tidak/nggak”
• Banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api, air,
ketinggian, warna dan bentuk benda)
• Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah misalnya
minum sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
• Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah
• Mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
• Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar keluarganya.
• Hanya sebentar mau berpisah dengan orangtua.
• Menunjukkan rasa suka dan tidak suka.
• Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
• Mampu menyatakan akan buang air besar dan buang air kecil
• Motorik kasar : Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan selama paling
sedikit 2 hitungan
• Motorik halus : Mampu membuat garis lurus
• Berbicara, berbahasa dan kecerdasan : Mampu menyatakan keinginan
paling sedikit dengan 2 kata.
b. Menjelaskan kepada orang tua cara-cara menstimulasi perkembangan anak
usia toddler.
1) Informasikan pada keluarga cara yang dapat dilakukan untuk
memfasilitasi perkembangan psikososial usia toddler.
• Berikan aktivitas bermain yang menggali rasa ingin tahu anak seperti
bermain tanah, pasir, lilin, membuat mainan kertas, mencampur
warna,menggunakan cat air, melihat barang / binatang / tanaman /
orang yang menarik perhatiannya dengan tetap menjaga keamanannya.
• Berikan kebebasan pada anak untuk melakukan sesuatu yang
diinginkan tetapi tetap memberi batasan. Misalnya membolehkan anak
memanjat dengan syarat ada yang mendampingi / mengawasi atau
mengajarkan cara agar tidak jatuh.
• Sampaikan aturan umum yang dapat dimengerti oleh anak seperti
masuk rumah harus memberi salam, bila akan pergi cium tangan dulu,
sebelum dan sesudah makan cuci tangan.
• Gunakan kata larangan yang bersifat positif contoh : main hujan-
hujanan menyebabkan pilek, bila rambut dan bajunya berantakan S
menjadi tidak ngganteng.
• Berikan pilihan perilaku yang ingin dilakukan anak seperti mau mandi
atau makan dulu ?
• Latih anak mengerjakan kegiatan yang dapat dilakukan sendiri : pakai
baju, kaus kaki, makan.
• Melatih anak melompat ke depan dengan kedua kaki diangkat
bersamaan.
• Mengajak anak bermain menumpuk dan menyusun balok /kubus/ kotak
menjadi “menara”, “jembatan” dan lain-lain.
• Melatih anak memilih dan mengelompokkan benda menurut jenisnya.
(kancing, kelereng, uang logam dan lain-lain)
• Melatih anak menghitung jumlah benda
• Melatih anak mencocokan gambar dengan benda sesungguhnya,
bicaralah tentang sifatnya, bentuk , warna dan sebagainya.
• Melatih anak menyebut namanya
• Melatih anak menyebut nama benda dan mengenal sifatnya.
• Melatih mencuci tangan/kaki dan mengeringkannya sendiri.
• Memberi kesempatan kepada anak, untuk memilih baju yang akan
dipakai
2) Diskusikan dengan keluarga cara apa yang akan digunakan keluarga untuk
menstimulasi perkembangan psikososial usia toddler.
3) Latih keluarga melakukan metode tersebut dan mendampingi saat
keluarga melakukan stimulasi perkembangan anaknya.
4) Bersama keluarga menyusun tindakan yang akan dilakukan dalam
menstimulasi perkembangan anaknya.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
SP1 – keluarga :
Menjelaskan perkembangan psikososial usia toddler yang normal dan
menyimpang dan cara menstimulasi perkembangan anak.
Orientasi
Selamat pagi Bu, saya…. mahasiswa STIKes Yarsi, Bagaimana perasaan ibu
hari ini ? Nama ibu siapa ? Biasa dipanggil apa..? O.. Bu Sarah, Bagaimana
kondisi kesehatan si kecil Bu Sarah? Siapa namanya ? O.. Khaira Bagaimana
kalau kita berbincang-bincang tentang perkembangan Khaira Bu Sarah,
usianya 3 tahun ya bu ? Berapa lama Bu Sarah mau berbincang – bincang
dengan saya ? Bagaimana kalau 10 menit ?. Dimana kita akan bicara ? Di
ruangan ini saja ? Baiklah.., kita akan berbincang-bincang kurang lebih
selama 10 menit.
Kerja
Bu Sarah, kita lihat perkembangan yang normal dan menyimpang., saya akan
jelaskan satu persatu. Anak usia 1,5 – 3 tahun kemampuan utamanya adalah
mengatur keinginannya, tetapi tahu batasannya sehingga anak tidak merasa
dirinya tidak dihargai, artinya dia akan tahu mana yang bisa dan boleh
dilakukannya serta merasa percaya diri bahwa dia mampu mengatur
keinginannya. Jadi kalau Khaira tidak mau diatur oleh kita, itu adalah hal
yang wajar. Tugas kita adalah membantu mencapai kemampuan seperti yang
tertulis di brosur / leaflet ini.”
• Lakukan permainan yang bersifat menggali rasa ingin tahunya
• Memberikan kebebasan pada anak untuk melakukan aktivitas yang
diinginkan anak dengan tetap memberi sedikit batasan-batasan, misalnya
diijinkan naik tangga tetapi dijelaskan agar tidak jatuh dan dijaga.
• Melarang dengan kata-kata yang bersifat positif ( tangganya licin nanti
kalau naik Khaira bisa jatuh.
• Memberikan pilihan perilaku yang ingin dilakukan anak : pakai baju
beritahu langkah-langkahnya dan beri pujian kalau berhasil.
“ Apakah Khaira sudah sama kemampuannya seperti yang tertulis di leaflet
itu ? ” Sebagian besar sudah ? Bagus itu, ibu tinggal membantu supaya
kemampuan lain bisa tercapai. Anak yang tidak bisa mencapai kemampuan
itu akan merasa selalu ragu-ragu atau malu sehingga dia akan bergantung
terus pada orang lain dan nanti setelah besar akan akan merasa minder ”
Terminasi
“ Nah Bu Sarah, kita sudah diskusi tentang perkembangan anak usia 18 bulan
– 3 tahun yang normal dan menyimpang, bagaimana perasaan ibu sekarang?
Adakah manfaatnya ? ” Syukurlah kalau begitu, apakah Bu Sarah masih
ingat bagaimana cara merawat Khaira supaya ia berkembang lebih baik lagi ?
Betul sekali..bagus.., ibu sudah mengingat dengan baik. Kalau begitu ibu
dapat mencoba beberapa cara yang belum ibu lakukan selama ini...dan pada
pertemuan berikutnya ceritakan pada saya.”
“ Bagaimana kalau minggu depan saya kesini lagi ? Adakah yang ingin ibu
ketahui lagi? kita bisa diskusikan minggu depan?..Kalau begitu minggu
depan kita akan mempraktekkan cara-cara yang telah kita diskusikan
kepada anak ibu..Baiklah..,Saya permisi dulu Bu..Selamat sore.”
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
PRODI NERS. STIKES YARSI PONTIANAK

Nama Mahasiswa : RARA ICHZAWYNIA


NIM 891201026

A. PENGKAJIAN
8. Data Umum
Nama Kepala Keluarga: Tn. D

Umur : 35 tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ojek Online

Alamat : Jl. Selat Sumba gg sentosa

Komposisi Keluarga : Keluarga Inti

No Nama Jk Hub dg KK Umur Pendidikan Pekerjaan

1 Tn. D Orangtua 35 tahun SMA Ojek Online

2 Ny. S Orangtua 27 tahun SMA IRT

3 An. K Anak 3 tahun Belum sekolah -

4 An. N Anak 1 tahun Belum -


Sekolah

f. Tipe Keluarga
Keluarga konjungal : 1 rumah terdiri dari ayah ibu dan anak dan dilengkapi
dengan keberadaan orang tua ayah ataupun ibu
g. Suku Bangsa
Keluarga klien ada 2 unsur suku, sang bapak bersuku Madura, sang ibu bersuku
Melayu.
h. Agama
Nilai, keyakinan dan pemahaman spiritual keluarga klien lumayan baik
i. Status sosial ekonomi keluarga
Pendapatan keluarga masih terbantu oleh orangtua dan saudara lainnya
j. Aktivitas rekreasi keluarga
Menonton Tv, berinteraksi ke tetangga.
9. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga
e. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Anak klien masih melalui tahap tumbuh kembang toddler
f. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Sudah terpenuhi dari anak pertama, anak kedua juga terpenuhi karna anak
dalam kondisi sehat.
g. Riwayat keluarga inti
Terbentuknya besar yang terdiri dari 3 generasi dikarenakan orangtua an. K
masih numpang tinggal kepada orangtua dari pihak ibu an. K
h. Riwayat keluarga sebelumnya
Tidak ada riwayat kawin cerai di keluarga mereka
10. Lingkungan
f. Karakteristik rumah
Tipe bangunan dengan 2 lantai, 2 kamar di lantai bawah dan 1 kamar di lantai atas.
letak ruang makan dekat di samping dapur, suasana rumah bersih dan sejuk, sumber
air menggunakan air PDAM, ventilasi disetiap pintu dan jendela
g. Karakateristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga klien mengatakan bahwa karakteristik tetangga disekitar rumah tempat
tinggalnya sangat ramah dan saling tolong menolong jika ada acara.
h. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga sebagai penduduk yang menetap di daerah tersebut
i. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Setiap ada acara perkumpulan tetangga selalu
berkumpul
j. Sistem pendukung keluarga
Saling mendukung satu sama lainnya.
11. Struktur Keluarga
f. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga saling terbuka, dalam pengambilan keputusan biasanya
ayah dari pihak ibu An. K karena beliau yang masih bertanggung jawab di rumah
tersebut.
g. Struktur kekuatan keluarga
Anggota keluarga saling memberi kasih sayang, perhatian, dukungan moral dan
material
h. Struktur peran
Di dalam keluarga ayah yang mencari nafkah, di rumah biasanya ibu menjalankan
tugas dan perannya secara baik dan benar dalam mendidik anak-anaknya
i. Nilai atau norma budaya
Keluarga klien masih mempercayai budaya atau pantangan mitos mitos dari leluhur suku ayah
an. K.
j. Data tentang nilai, pemahaman dan norma budaya yang digunakan oleh keluarga.
Keluarga klien masih mempercayai mitos zaman dahulu
12. Fungsi Keluarga
f. Fungsi afektif
Sebagai pendidikan moral dan juga akhlak anak, sebagai perlindungan setiap anggota
keluarga, sebagai tempat mencurahkan kasih sayang.
g. Fungsi sosialisasi : membentuk sosialisasi kehidupan untuk anak
h. Fungsi perawatan kesehatan
Bila ada salah satu anggota keluarga yg sakit biasanya langsung pergi ke ttempat dokter
praktek terdekat.
i. Fungsi Reproduksi
Sang anak memiliki merupakan anak pertama dari 2 bersaudara
j. Fungsi Ekonomi
Ayah mereka sebagai ojek online di Pontianak, ibu sebagai ibu rumah tangga di
rumahnya dan mengurus anak di rumah
13. Stres dan Koping Keluarga
e. Stressor jangka panjang dan jangka pendek
Tidak ada
f. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Tidak berkepanjangan, biasanya dimusyawarahkan bagaimana baiknya
g. Strategi koping
Jika menghadapi suatu masalah biasanya didiskusikan bersama untuk mengatasinya
h. Strategi adaptasi disfungsional
Tidak terkaji
14. Harapan Keluarga
An. K dan adiknya tumbuh menjadi anak yg sehat, cerdas dan sukses.
11. Data Tambahan
a. Nutrisi, kebutuhan nutrisi sang anak tercukupi dan baik serta seimbang, biasanya
beli dipasar
b. Eliminasi, masih dibantu sama orangtua
c. Istirahat tidur, cukup
d. Aktivitas sehari-hari, klien sebagai anak biasanya hanya bermain layaknya anak
usia toddler pada umumnya
e. Gaya hidup tidak sehat, an.K sering tidur lewat dari batas ketentuan tidur malam yang sudah
ditetapkan orangtuanya.
12. Pemeriksaan Fisik Head to Toe
Pemeriksaan Anak.... Ibu.... Bapak.....

Kepala ---- ---- ----

Tanda-tanda vital ---- 120/80 -

BB, TB 65, 162 58,160

Mata Miosis miosis Miosis

Hidung Tidak ada Tidak ada Tidak ada


kelainan kelainan kelainan
Mulut Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan kelainan kelainan
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan kelainan kelainan
Dada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan kelainan kelainan
Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan kelainan kelainan
Tangan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan kelainan kelainan
Kaki Tidak ada Tidak ada Tidak ada
keainan keainan keainan
Keadaan umum normal normal Normal

B. Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Analisa Data

Data ( sign, symptom) Masalah( P) Penyebab (E)


Ds: Simulasi tumbuh Potensial
kembang
Klien sering mengatakan : mengembangkan
“jangan/tidak/nggak” kemandirian
Do:
Klien menunjukkan perilaku
membantah dan tidak mau
nurut
2. Diagnosa Keperawatan
a. Potensial mengembangkan kemandirian
3. Skala prioritas masalah / scoring
Kriteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran

Sifat Masalah
Orang tua mengatakan an.K
d. Aktual 3 skor
memiliki riwayat asmadan
e. Resiko Tinggi
2 1 demam tinggi hingga
f. Potensial x angka
1 kejang-kejang. Hal itu biasa
tertinggi
diatasi dengan membawa an.
bobot K ke dokter praktek
keluarganya biasa
berlangganan

Kemungkinan Sang anak yang memiliki


masalah untuk seorang ibu dan bapak yang
dirubah penyayang dan memiliki
keluarga yang merupakan
d. Mudah
2 suport bagi nya
e. Sebagian
f. Tidak dapat 1 2

Potensial Memiliki keluarga yang


masalah
untuk dicegah perhatian dan selalu peduli
pada keluarga lainnya
d. Tinggi
1
e. Cukup
f. Rendah 3

Menonjolnya Orang tua Klien mengatakan


Masalah 0 anaknya biasa bercerita jika
mengalami suatu masalah di
d. Segera diatasi 2
lingkungan pertemanannya
e. Ada masalah
1 karena si an. K cengeng
tetapi tidak seger
diatasi
f. Masalahtidak
dirasakan
0

5. Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas


a. Potensial mengembangkan kemandirian
C. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

Diagnosa Tujua Evalua


n si
Keperawata TUM TU Kriteria Standar
n K
Mengembangka Bekerjasama Klien mulai Perkembanga
n rasa dan melakukan n kemandirian
kemandirian memperlihatka kegiatan yang normal
dalam n kelebihan diri sendiri dan
melakukan diantara orang tidak mau
kegiatan sehari – lain. diperintah
hari. misalnya
minum
sendiri, makan
sendiri,
berpakaian
sendiri.
Klien mulai
bergaul
dengan orang
lain tanpa
diperintah
Klien mulai
bermain dan
berkomunikas
i dengan anak
lain diluar
keluarganya.

D. Catatan Asuhan Keperawatan Keluarga

Diagno Tanggal dan Implementasi Evalua


sa waktu si

kepera
watan
Informasikan pada keluarga cara Keluarga mengerti
yg tepat: tentang perkembangan
− Memfasilitasi psikososial pada usia
perkembangan toddler (usia 18 bulan –
psikososial 3 tahun) yang normal
− Menstimulasi dan menyimpang serta
perkembangan anak cara menstimulasi
Berikan kebebasan anak perkembangan anak dan
melakukan sesuatu dengan dapat
memberi batasan mempraktekkannya
secara mandiri

Anda mungkin juga menyukai