Film ini bercerita tentang seorang pria bernama Anand Kumar yang diperankan oleh
Hrithik Roshan dan seperti film India lainnya film ini juga terdapat terdapat sedikit kisah cinta
di mana perempuannya bernama Priya yang diperankan oleh Mrunal Takur.
Film ini bercerita tentang yang Anand Kumar dan 30 muridnya dimana film ini dimulai
dengan Anand kumar yang sedang menerima medali emas. Anand adalah siswa yang miskin
tapi cerdas dan dia mempunyai bakat yang besar di bidang matematika juga fisika. Anand
mempunyai tekad yang kuat untuk belajar setiap minggunya ia rela menaiki kereta api ke kota
lain hanya untuk menuju ke perpustakaan di perpustakaan kota tersebut Ia belajar menyelesaikan
soal matematika dari jurnal asing hingga suatu hari ia ketahuan oleh penjaga perpustakaan dan
diusir dari pustakaan tersebut. Penjaga perpustakaan mengatakan jika ia ingin membaca jurnal
gratis maka cobalah memulai menulis di situ.
Setelah itu akhirnya Anand kemudian bekerja menjual papad keliling untuk menghidupi
keluarganya. Papad adalah kerupuk yang sering dimakan untuk kawan nasi atau sebagai
cemilan. Suatu hari anda mendapat tawaran untuk mengajar di suatu bimbel punya seorang
pejabat sehingga ekonomi keluarga Anand membaik. Namun suatu hari Anand melihat anak-
anak miskin tidak mendapat pendidikan layak yang akhirnya membuat dia ikut merasakan apa
yang mereka rasakan karena nasibnya sama seperti mereka yang akhirnya tidak dapat sekolah ke
Amerika hanya karena tidak ada biaya. Dan akhirnya Anand memutuskan untuk meninggalkan
bimbel dan mulai membuka kelas untuk mereka yang tidak mampu yang harusnya mereka
mempunyai kesempatan belajar yang sama. Hal ini membuat si Pemilik bimbel tadi marah dan
melakukan segala hal untuk membuat anak kembali ke bimbel.
Anand selain seorang yang pintar jenius dia juga sangat pandai mengajar. Dia mampu
membuat anak-anak membayangkan apa yang sedang mereka pelajari padahal mereka hanya
sedang duduk di kelas yang bahkan kelas itu boleh dikatakan tidak layak. Anand mengajar
dengan cara yang menyenangkan mudah dimengerti dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Mereka belajar dengan melihat langsung apa-apa yang terjadi seperti halnya saat belajar Fisika
tentang soal kereta api maka Anand mengajak anak muridnya untuk melihat kereta api lalu
sambil melihat Anand menjelaskan dan memberi mereka soal secara lisan dan anak-anak
muridnya tersebut dapat menjawabnya dengan baik.
Anand didukung penuh oleh keluarganya. Keluarganya membantu sebisa yang mereka
membantu semua biaya pendidikan termasuk tempat tinggal dan makan gratis. Sekolah yang
sedanya itu menjadi tempat belajar yang sangat menyenangkan. Kelas yang seadanya itu tidak
membuat mereka menyerah. Namun pada akhirnya mereka kembali kekurangan uang muridnya
mulai kelaparan dan Anand berhadapan lagi dengan kemiskinan dan akhirnya Anand kembali
meminta tolong kepada pemilik bimbel. Tapi pemilik bimbel memberikan saran kepada Anand
bahwa dia akan memenuhi segala permintaan Anand dengan syarat anak murid Anand harus
diadu kepintarannya dengan anak murid bimbel jika murid anak menang maka pemilik bimbel
akan memenuhi segala permintaan Anand dan sebaliknya jika anak murid Anand kalah maka
sekolah Anand harus dibubarkan dan Anand harus kembali mengajar di bimbel.
Karena sudah tidak ada pilihan lain maka akhirnya Anand memutuskan untuk menyetujui
syarat dari pemilik bimbel. anak murid Anand pun belajar keras dengan segala yang sudah
diajarkan kepada mereka. Bahkan mereka bisa membuat alat-alat sendiri dari hasil pelajaran
yang diajarkan oleh Anand sehingga salah satunya berbentuk seperti proyektor yang membuat
soal mereka bisa dilihat bersama-sama dan ditampilkan di suatu layar dengan alat-alat sederhana
yang mereka buat sendiri. Anandpun terharu dengan karya anak muridnya dan ia semakin ingin
memperjuangkan anak-anak didiknya itu.
Akhirnya hari untuk ujian murid Anand dan murid bimbel tiba. Setelah melaksanakan
laksanakan ujian tersebut akhirnya keluarlah hasilnya dan ternyata pemenangnya adalah anak
murid dari bimbel. Anand pun sedih sedangkan pemilik bimbel sangat bahagia dan ia meminta
Anand untuk naik ke atas panggung dan membaca surat perjanjian yang telah dibuat oleh Anand
dan dirinya. Disitu telah hadir seorang Notaris yang memegang surat perjanjian tersebut
bersama istrinya di sebelahnya. Ternyata istrinya adalah Priya mantan pacar Anand. Priya sudah
menikah dengan orang lain yaitu notaris tersebut. Saat notaris membuka tasnya dan ingin
mengambil surat perjanjian tersebut ternyata suratnya sudah tidak ada dan sepertinya Priya lah
yang telah meninggalkan atau membuang surat tersebut. Namun karena si notaris itu tahu bahwa
istrinya lah yang melakukannya dan dia tidak ada sangkut-pautnya dengan perjanjian itu maka
iapun tidak mau ambil pusing dan akhirnya karena surat perjanjian itu tidak ada maka hilanglah
kesepakatan antara Anand dan pemilik bimbel. Anand pun bahagia karena ia tidak perlu
meninggalkan sekolahnya.
Namun di sisi lain Anand harus berjuang dan berpikir keras bagaimana caranya agar
biaya untuk anak-anak didiknya tercukupi dan mereka dapat belajar dengan baik. Namun pemilik
bimbel tetap melakukan segala cara untuk menjatuhkan Anand karena ia sudah tidak bisa lagi
mengajak Anand ke bimbelnya maka Ia memutuskan untuk ingin membunuh Anand dan
akhirnya sampailah di scene anand di tembak masuk ke rumah sakit dengan luka parah. Di
rumah sakit dokter tidak mau mempedulikan Anand karena tidak ada ada biaya sampai akhirnya
ada seorang perawat yang memperjuangkan agar Anand bisa dirawat dan perawat itu memarahi
dokter tersebut dan mengatakan bahwa dokter itu sekolah dengan biaya pemerintah dan dan
pantaskah dokter melakukan semua ini hanya karena ketidakadaan biaya dokter rela
mengorbankan nyawa seseorang dan akhirnya Anand pun dirawat.
Namun di sisi lain pemilik bimbel tetap ingin menghabisi nyawa Anand. Dia pun
mengerahkan anak buahnya untuk menghabisi Anand di rumah sakit. Anak murid Anand
mengetahui rencana tersebut dan berbekal pelajaran yang mereka pelajari mereka mencoba
membuat ilusi sehingga tidak nampak orang yang berada di dalam ruangan dengan dengan
Berbekal Pelajaran fisika yang mereka pelajari dan akhirnya Anand selamat dari rencana
pembunuhan tersebut.
Akhir dari film Ini akhirnya anak-anak didik dari Anand Kumar semuanya lulus di
Institut Teknologi India yang merupakan salah satu Institut terkemuka di India dan kisahpun
berakhir bahagia. Ternyata film ini diadaptasi dari kisah nyata dan Anand Kumar yang asli
benar-benar ada sampai sekarang.