Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN ANALISIS TERMAL DAN PENCAHAYAAN BANGUNAN

FISIKA BANGUNAN

Dosen Pengampu:
Rifqi Ikhwanuddin, S.T., M.T.

Penyusun:

Kelompok 11

Anggota:

1. Saarah Salsabila Shofa 24117124


2. Usman Salim Sunjaya 24117130
3. Siti Fauziyah Rahmawati 24117142
4. Nadia Kamila 24117118
5. Nabila Nanda Resta 24117112
6. M. Razin Arfando 24117126

Mata Kuliah : Fisika Bangunan


Kelas : RB Arsitektur

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat yang diberikan pada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yaitu
membuat laporan yang berjudul “Analisis Termal Dan Pencahayaan Bangunan “
untuk menyelesaikan tugas fisika bangunan.

Laporan kami ini berisikan tentang hasil analisis kami terhadap aspek termal dan
pencahayaan suatu bangunan yang sudah kami tentukan. Namun kami menyadari
bahwa laporan kami ini jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati kami mohon para pembaca memberikan saran dan kritikan yang
membangun demi perbaikan. Untuk itu kami ucapkan selamat membaca dan
semoga laporan kami bermanfaat bagi kita semua.
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Sebuah bangunan di katakan nyaman dan baik bagi penggunanya apabila


memenuhi beberapa aspek yang dapat dibuktikan dengan fisika,
khususnya fisika bangunan yang sedang dipelajari kali ini. Teori dalam
fisika dapat mengubah sebuah bangunan yang tadinya tidak nyaman
menjadi sangat nyaman. Dimana hal tersebut dapat meningkatkan nilai
jual bangunan itu sendiri. Terdapat beberapa aspek yang harus dipenuhi
sebuah bangunan untuk meningkatkan kenyamanan penggunanya
diantaranya yaitu aspek termal dan pencahayaan. Oleh karena itu, kami
dari kelompok 11 akan menganalisis aspek termal dan pencahayaan suatu
bangunan yang nilai jualnya bergantung sekali dari penggunanya, yaitu
sebuah Cafe. Analisis ini dapat menjadi sebuah laporan sekaligus
memperbaiki desain Cafe tersebut bila perlu dalam rangka memperbaiki
kenyamanan termal dan pencahayaannya.

2. TUJUAN
a. Mengetahui hasil analisis dari aspek termal sebuah bangunan.
b. Mengetahui hasil analisis dari aspek pencahayaan sebuah
bangunan.
BAB II

ISI

1. WAKTU DAN TEMPAT

a. Tempat: Cafe Eatboss


b. Alamat: Jalan Wolter Monginsidi Nomor 43, Tanjung Karang,
Bandar Lampung
c. Waktu Survey: Rabu, 30 Oktober 2018, 13.00 - 20.00 WIB

2. EATBOSS
Eatboss merupakan sebuah cafe atau restoran yang pertama kali dibuka di
Indonesia pada tahun 2015 di Bandung .Eatboss memiliki beberapa cabang
di seluruh Indonesia salah satunya di Lampung yang beralamat di Jalan
Wolter Monginsidi Nomor 43. Eatboss di seluruh Indonesia memiliki
desain yang sama dengan arsitek yang sama. Keindahan merupakan poin
yang paling dikejar dalam desain bangunan Eatboss. Kaca merupakan
material yang mendominasi dalam fasad bangunannya dan menggunakan
konstruksi baja yang diwarnai hitam. Eatboss memiliki 2 lantai dan
masing-masing lantai memiliki 1 ruangan indoor dan 1 ruangan outdoor.

3. ANALISIS
a. Analisis Termal
Analisis termal yang dimaksud disini adalah mencermati dan
melaporkan keadaan termal berupa kenyamanan suhu, kelembapan,
dan udara yang bertempat di Cafe Eatboss pada waktu siang hari
dan malam hari.

SIANG
i. Lantai 1

Terdapat 2 ruangan di lantai 1 Eatboss yaitu indoor dan outdoor. Keadaan termal
pada siang hari di lantai 1 indoor sangat nyaman karena menggunakan pendingin
ruangan yaitu air conditioner atau biasa disebut AC. Terdapat beberapa AC di
indoor lantai 1 Eatboss yang membuat ruangan menjadi nyaman dansejuk, jadi
walaupun siang hari dan matahari sedang terik, keadaan di indoor Eatboss tetap
terasa nyaman dan sejuk. Keadaan termal pada siang hari di lantai 1 outdoor
nyaman karena banyak angin yang masuk.

Ruangan indoor di lantai 1 Eatboss memiliki beberapajendela hidup yang bisa


dibuka jika AC sedang tidak berfungsi atau alasan lainnya. Jadi, jika AC di dalam
ruangan sedang tidak berfungsi, jendela hidup tersebut bisa dibuka agar membuat
sirkulasi udara di dalam ruangan tetap berjalan dengan lancar dan membuat orang-
orang yang berada di dalam ruangan tetap merasa nyaman.

ii. Lantai 2

 Indoor
Ruangan yang terdapat pada lantai 2 Café Eatboss terbagi menjadi dua
ruangan yakni Indoor dan Outdoor. Pada gambar pertama merupakan ruangan
Indoor yang menjadi transisi dari ruangan di lantai satu dan lantai dua. Ukuran
dari ruangan Indoor sebenarnya tidak terlalu luas karena bukan merupakan
main point dari ruangan di lantai dua tersebut sehingga ruangan hanya di
fungsikan bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana yang lebih private
karena jumlah kursi dan meja yang tidak banyak juga menjadi faktor ruangan
indoor ini bisa dikatakan salah satu yang private. Namun karena ruangannya
yang kecil dan hanya menjadi transisi ini menjadi faktor terdapatnya
kekurangan kenyaman termal pada ruangan ini yakni pada sirkulasi udaranya.
Meskipun di desain sedemikian rupa sehingga menjadi ruangan yang tetap
menyajikan suasana dingin denganhanya mengandalkan air conditioner
sebagai pendingin ruangan, tetapi ruangan tersebut tetaplah memberikan kesan
yang pengap secara kualitatif menurut kami.Sehingga tetap diperlukan adanya
ventilasi agar apabila AC tidak menyala ruangan tetap memiliki sirkulasi
udara yang baik bagi pengunjung yang memilih untuk berada di dalam
ruangan.
Saran Perbaikan: Jendela terbuka dapat menjadi salah satu alternatif
yang dapat diterapkan pada ruangan ini untuk mencegah adanya kesan
pengap yang dirasakan oleh pengunjung. Kemudian pada ruangan tersebut
juga dapat ditambahkan ventilasi udara diatas jendela atau dibagian
belakang AC agar udara yang masuk dapat lebih maksimal sehingga efek
kenyamanan termal yang diberikan dapat berfungsi dengan baik.

MALAM

i. Lantai 1

Pada lantai 1 Café inimemiliki ruangan indoor dan outdoor. Ruangan indoor yang
ber-AC menghasilkan keadaan ruangan yang cukup sejuk dan membuat
pengunjung merasa cukup nyaman di dalamnya. Terdapat cukup banyak jendela
yang dapat dibuka guna alternative jika Air Conditioner (AC) tidak dapat
digunakan. Di bagian outdoor terdapat kolam air mancur dan banyak didapati
tumbuhan yang menghasilkan nuansa sejuk bagi para pengunjung.

ii. Lantai 2

Lantai 2 Café Eatboss juga dibagi 2 tempat, yaitu indoor dan outdoor. Bagian
indoor Café ini juga terdapat AC yang membua truangan menjadi cukup sejuk
dan nyaman, tetapi tidak didapati jendela yang dapat dibuka alias semua
jendela mati. Sehingga ketika AC tidak dapat dinyalakan, ruangan pasti akan
terasa pengap dan panas, sebaiknya ruangan tersebut diberi jendela yang bisa
dibuka agar ruangan tidak terasa pengap ketika AC tidak difungsikan. Di
bagian outdoor, banyak terdapat tumbuh-tumbuhan di sekitar mejamakan yang
tersusun rapi. Ini membuat ruang ini sejuk dan nyaman untuk berlama-lama di
tempat tersebut.

b. Analisis Cahaya
Analisis cahaya yang dimaksud disini adalah mencermati dan
melaporkan pencahayaan yang berupa lighting dan glare pada
masing-masing ruangan yang bertempat di Cafe Eatboss. Analisis
cahaya dilaporkan dari dua waktu yaitu pada keadaan siang dan
malam hari. Pencahayaan dapat berupa cahaya alami maupun
cahaya buatan.
SIANG
i. Lantai 1
Pencahayaan pada lantai 1 di waktu siang hari sangat baik
tanpa bantuan lampu, ditandai dengan meratanya cahaya
matahari ke dalam seluruh ruangan di lantai 1, tanpa
menyisakan satu ruangpun yang gelap. Sinar matahari juga
tidak langsung mengenai pengunjung atau mengakibatkan
glare sehingga pengunjung merasa nyaman. Sinar matahari
langsung/berlebihan pada siang hari di halangi oleh tirai-
tirai yang ada di jendela, walaupun tirai tersebut ditutup,
ruangan tetap berada di kondisi cahaya yang cukup dan
masih efektif untuk beraktifitas seperti menulis, membaca,
dll.
ii. Lantai 2

 Indoor
Pencahayaan pada lantai 2 indoor di siang hari tanpa lampu
tidak terlalu baik. Pencahayaan yang redup membuat
kondisi di ruangan menjadi senyap dan sempit. Apalagi,
jendela hanya terletak di satu sisi ruang saja, hal itu
membuat cahaya minim masuk ke ruangan. Pembuatan
jendela satu sisi ruangan ini juga dapat menimbulkan glare
apabila pengunjung duduk menghadap sisi jendela itu
dimana jendela tersebut meneruskan cahaya matahari
langsung.
Perbaikan: sebaiknya ditambah jendela di sisi kanan kiri
bangunan sehingga cahaya bisa mencukupi dan kondisi
ruangan tidak sesak.

 Outdoor
Pencahayaan pada lantai 2 outdoor di siang hari sangat
baik, hal ini ditunjukan dengan cahaya yang tidak terlalu
menyilaukan walau ruangan ini berada di luar dan tidak
dibatasi dinding. Sama sekali tidak glare karena sudut
datang sinar matahari dihalangi oleh kantilever yang di
pasang di atap balkon outdoor ini. Kantilever yang kurang
lebih berukuran 1 m itu dapat melindungi pengunjung dari
cahaya matahari langsung dan menyeimbangkan
pencahayaan di ruang outdoor ini.
MALAM
i. Lantai 1

 Indoor
Pada lantai satu bagian indoor pencahayaan menggunakan lampu led
berwarna kuning dan putih. Di sepanjang jalan pada ruangan
digunakan lampu led yang berwarna kuning untuk memberikan
kesan redup pada ruangan. Di atas meja makan pengunjung, lampu
led yang digunakan berwarna putih untuk menerangi area tempat
makan pengunjung.

 Outdoor
Bagian outdoor pada lantai satu terdapat di bagian belakang. Lampu
yang digunakan pada outdoor adalah lampu yang berwarna putih.
Karena ruangan terbuka langsung ke belakang dan tidak ada
pencahayaan lain selain dari lampu pada bagian luar kamar mandi
dan lampu di dalam kolam ikan,lampu yang digunakan berwarna
putih agar bagian outdoor tidak terkesan terlalu gelap untuk
pengunjung.
Lampu pada kamar mandi dan kolam ikan juga berwarna putih.
Karena posisi kamar mandi berada pada luar ruangan paling
belakang, lampu putih digunakan agar kamar mandi tidak terlalu
gelap dan memberikan kesan menyeramkan ketika pengunjung ke
kamar mandi. Di depan kamar mandi ada kolam ikan kecil yang
memanjang di depan wastafel, ada lampu putih yang berada di dalam
kolam dengan posisi berhadapan untuk menerangi ikan yang ada di
dalam kolam.

ii. Lantai 2
 Indoor

Pada lantai dua bagian indoor lampu yang digunakan masih


berwarna kuning dan putih, namun digunakan juga lampu yang
berbentuk memanjang. Lampu putih yang panjang ini digunakan di
bagian atas meja pengunjung yang memanjang di dekat tembok agar
memberikan kesan terang pada saat pengunjung makan di majanya.
Di tengah-tengah lampu panjang ada lampu led yang berwarna
kuning dan putih agar ruangan masih terkesan hangat dan agak
redup, selain itu lampu berwarna putih dan kuning digunakan untuk
menyeimbangkan suhu di malam hari.

Pada bagian tangga menuju ke lantai dua digunakan lampu-lampu


kecil yang dipasang di dekat tembok di samping tangga. Lampu yang
digunakan berwarna putih dengan jarak tertentu sehingga ketika
lampu menyinari tangga tidak seluruh bagian tangga terkena sinar
tersebut. Cahaya dari lampu tidak terlalu terang dan memberikan
kesan menyambut ketika pengunjung melali anak tangga.
 Outdoor

Bagian outdoor pada lantai dua berada di bagian depan dan bias
terlihat dari depan restoran. Digunakan lampu led berwarna kuning
dan kuning pada meja makan yang dekat dengan tanaman untuk
memberikan kesan hangat seperti berada di taman-taman. Pada
bagian meja pengunjung yang dekat dengan tembok digunakan
lampu led yang berwarna putih dan kuning untuk memberikan
kesan yang redup tetapi tidak terlalu gelap pada saat pengunjung
berada di meja tersebut. Pada bagian atas digunakan lampu
memanjang berwarna putih agar outdoor di bagian atas tidak
terlalu gelap karena langsung menghadap ke luar.
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Café Eatboss adalah café yang mengedepankan estetika dibandingkan
fungsi. Akan tetapi secara fungsi dan kenyamananpun tetap terjaga,
khususnya kenyamanan termal dan pencahayaan baik. Hanya saja
terdapat kekurangan kenyamanan termal dan pencahayaan pada lantai 2
indoor yang disebabkan oleh kesalahan desain bersangkutan.

2. SARAN

Pada lantai 2 indoor, jendela terbuka dapat menjadi salah satu alternatif
yang dapat diterapkan pada ruangan ini untuk mencegah adanya kesan
pengap yang dirasakan oleh pengunjung. Kemudian pada ruangan tersebut
juga dapat ditambahkan ventilasi udara diatas jendela atau dibagian
belakang AC agar udara yang masuk dapat lebih maksimal sehingga efek
kenyamanan termal yang diberikan dapat berfungsi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai