Anda di halaman 1dari 64

Vol.

27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV


________________________________________________________________________________

PRESENTASI ORAL

FERTILITAS Hasil: Hasil uji statistika faktor risiko pasien


ENDOKRINOLOGI REPRODUKSI penderita adenomiosis berdasarkan skor VAS yang
dilakukan operasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin pada
periode tahun 2015 – 2017 menunjukkan nilai P pada
FAKTOR RISIKO REKURENSI ADENOMIOSIS variabel frekuensi menikah dan menarche lebih besar
BERDASARKAN SKOR VAS PADA PASIEN dari 0.05 (nilai P>0.05) yang berarti tidak signifikan
YANG TELAH DILAKUKAN OPERASI DI atau tidak bermakna secara statistik pada kelompok
RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN PERIODE pasien kasus dan kontrol, sedangkan nilai P pada
TAHUN 2015 – 2017 variabel usia, paritas, dan usia anak terkecil lebih kecil
dari 0.05 (nilai P<0.05). Hasil uji statistika pada
Dewi AK, Ritonga MA, Purwara BH, Kurniadi A. kelompok penelitian diperoleh nilai P pada variabel skor
VAS kelompok kasus dan kontrol lebih kecil dari 0.05
Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas (nilai P<0.05) yang berarti terdapat perbedaan rerata
Kedokteran Universitas Padjadjaran/ yang signifikan secara statistik antara variabel skor
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung VAS Pre dan Post pada kelompok pasien kasus dan
kontrol.
Latar Belakang: Adenomiosis merupakan kondisi Kesimpulan: Rekurensi adenomiosis berhubungan
ginekologi yang sering terjadi pada wanita di semua dengan skor VAS yang dipengaruhi faktor risiko
usia. Adenomiosis adalah suatu keadaan yang ditandai diantaranya usia, paritas dan usia anak terkecil.
dengan adanya endometrium dan stroma di dalam
miometrium, dikelilingi oleh otot halus yang Kata Kunci: Rekurensi adenomiosis; faktor
hiperplasia. Manifestasi adenomiosis adalah risiko; skor VAS
dismenorea, menoragia, dan nyeri pelvis yang kronik
namun tidak terdiagnosis. Penatalaksanaan adenomiosis
digunakan untuk mengatasi gejala, salah satunya nyeri. METODE SIMPAN BEKU OVARIUM SEBAGAI
Nyeri pada setiap pasien bervariasi, dipengaruhi oleh UPAYA PRESERVASI FUNGSI REPRODUKSI
faktor–faktor risiko yang dimiliki, sehingga perlu
adanya penelitian untuk mengetahui hubungan antara Budi Wiweko1,2,3, Sarah Chairani Zakirah1,3*, Aida
faktor risiko dengan rekurensi nyeri berdasarkan skor Riyanti1,3, Mila Maidarti1,3, Eliza Mansyur3, Tita
VAS pada pasien adenomiosis. Yuningsih3, Aulia Ahmad4, Arief Boediono5, Soegiharto
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk Soebijanto1,3, Biran Affandi3
menganalisis faktor risiko rekurensi adenomiosis
1
berdasarkan skor VAS pada pasien yang telah dilakukan Divisi Fertilitas Endokrinologi dan Reproduksi,
operasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin pada periode Departemen Obstetri and Ginekologi, Fakultas
tahun 2015 – 2017. Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta, 10430,
Metode: Penelitian ini merupakan studi Indonesia, 2Klinik Yasmin IVF, RSUP Dr. Cipto
observasional dengan rancangan case-control. Subjek Mangunkusumo, Jakarta, 10430, Indonesia, 3Klaster
penelitian ini adalah seluruh pasien penderita Human Reproductive, Infertility and Family Planning
adenomiosis yang dilakukan wawancara dan Research Center, Indonesia Medical Education and
pengukuran skor VAS yang telah dilakukan operasi di Research Institute(IMERI), Fakultas Kedokteran,
Rumah Sakit Hasan Sadikin pada periode tahun 2015 – Universitas Indonesia, Jakarta, 10430, Indonesia,
4
2017. Populasi kasus adalah 101 orang dan didapatkan Departemen Histologi, Fakultas Kedokteran
31 kasus yang memenuhi Universitas Indonesia, Jakarta, 10430, Indonesia,
5
kriteria inklusi dan eksklusi. Maka didapatkan 31 Departemen Anatomi and Fisiologi, Institut Pertanian
sampel sebagai kasus dan 31 sampel sebagai kontrol. Bogor, Bogor, Indonesia
Untuk analisis data numerik diuji dengan menggunakan *Korespondensi: sarahchairani@gmail.com
uji Mann Whitney. Untuk analisis pada data kategorik
diuji dengan menggunakan uji statistika Chi Square.

3
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

Tujuan: Usia harapan hidup dan 5-year survival Latar belakang: Sindrom ovarium polikistik
rate pasien dengan radioterapi dan kemoterapi semakin adalah kelainan endokrin yang sangat umum terjadi
meningkat. Tetapi, banyak pasien yang menjalani pada wanita dalam masa reproduksi. sindrom ini paling
pengobatan kanker mengalami depresi akibat efek banyak diperdebatkan dan menimbulkan pendapat-
sampingnya. Para pakar telah berupaya untuk preservasi pendapat yang kontroversial dalam bidang ginekologi
fungsi reproduksi. Kriopreservasi jaringan gonad, endokrinologi dan reproduksi. Terdapat 50-70% kasus
misalnya oosit, embrio, dan ovarium meningkatkan sindrom ovarium polikistik yang berkaitan dengan
ekspektasi pasien untuk mendapatkan anak. Artikel ini adanya resistensi insulin. Peran agen sensitisasi insulin
bertujuan untuk menilai efek dari metode simpan beku seperti metformin diharapkan dapat memperbaiki
ovarium terhadap jumlah dan morfologi folikel. kondisi lemak dan testosteron bebas yang tinggi
Metode: Metode simpan beku ovarium dilakukan sehingga memperbaiki gejala klinis pasien dengan
sebagai upaya preservasi fungsi ovarium. Penelitian sindrom ovarium polikistik. Namun beberapa pengamat
dilakukan dengan mengumpulkan ovarium dari 10 gagal menjelaskan perubahan biokimia yang disebabkan
wanita usia 28-40 tahun yang menjalani operasi akibat oleh metformin.
tumor jinak ovarium. Analisis 167 folikel yang di Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui
warnai dengan hematoksilin-eosin dilakukan dibawah perbedaan kadar testosteron dan lemak viseral pasien
mikroskop. Kualitas folikel diamati berdasarkan sindrom ovarium polikistik sebelum dan sesudah diberi
intergritas morfologi jaringan, misalnya oosit, sel pengobatan metformin.
granulosa, dan mebrana basalis. Penelitian dilaukan Metode: Populasi penelitian didapatkan dari data
menggunakan T-test untuk data yang berdistribusi penelitian DLBS 3233 yaitu 29 kasus wanita sindrom
normal dan Mann-Whitney untuk data yang tidak ovarium polikistik yang datang untuk berobat di Klinik
berdistribusi normal. Chi-Square dan Fisher’s exact juga Aster RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung periode
digunakan untuk mendapatkan proporsi. Januari 2013 - Desember 2017, dengan menggunakan
Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah metode experimental design dengan pendekatan one
folikel di ovarium mempunyai hubungan yang tidak group pretest-posttest design. Pengambilan sampel
signifikan dengan metode simpan beku ovarium. penelitian dilakukan secara purposing sampling yang
Morfologi sel granulosa, stroma, dan kolagen, sebelum diambil secara retrospektif pada data sekunder yang
dan setelah simpan beku juga mempunyai hubungan terdapat dalam rekam medik.
yang tidak signifikan dengan metode simpan beku Hasil: Didapatkan rata-rata kadar testosteron
ovarium (p>0.05). Hal ini dapat disebabkan karena bebas sebelum pemberian terapi metformin 5.68±5.385
kurangnya jumlah responden dalam penelitian. Tetapi, dan sesudah pemberian terapi 4.02±5.060. Rata-rata
terdapat hubungan yang signifikan antara usia dan kadar lemak visceral sebelum pemberian terapi
jumlah folikel (p<0.012). terdapat kecenderungan metformin 10.27±2.589 dan sesudah pemberian terapi
penurunan jumlah folikel seiring dengan peningkatan 8.00±1.488. Sehingga disimpulkan terdapat perbedaan
usia. signifikan kadar testosteron (p:0.035) dan lemak
Kesimpulan: Metode simpan beku ovarium dapat visceral (p:0,0001) pada pasien sindrom ovarium
digunakan sebagai pilihan utama pada wanita dengan polikistik sebelum dan sesudah pemberian terapi
risiko tinggi penurunan fungsi ovarium karena manfaat metformin.
potensialnya.
Kata kunci: Sindrom ovarium polikistik ;
Kata Kunci: Kriopreservasi, Fungsi Reproduksi, Metformin ; Viseral fat
Simpan Beku Ovarium

KORELASI LEUKOTRIEN TERHADAP


PERBANDINGAN KADAR TESTOSTERON DAN DENSITAS MASSA TULANG PADA WANITA
LEMAK VISERAL PASIEN SINDROM OVARIUM MENOPAUSE
POLIKISTIK DI POLIKLINIK ASTER RSUP DR.
HASAN SADIKIN BANDUNG SEBELUM DAN Irwansyah Putra
SETELAH PEMBERIAN TERAPI METFORMIN
Divisi Fertilitas Endokrinologi Reproduksi
Imelda R.Siagian, Mulyanusa Amarullah Ritonga, M. Departemen Obstetri dan Ginekologi
Rizkar.A.S, Maringan DLT Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Departemen Obstetri & Ginekologi FK-UNPAD/RSUP Tujuan: Untuk mengetahui korelasi nilai leuko-
Dr. Hasan Sadikin Bandung trien dengan densitas tulang pada wanita menopause.

4
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kelompok swim up (19,02 ± 16,19 dan 11,78 ± 13,71).
deskriptif dengan pendekatan case Penelitian ini Rerata peningkatan persentase total sperma motil lebih
dilakukan di SMF Obstetri dan Ginekologi RSUP H. baik pada kelompok densitas gradien dibandingkan
Adam Malik, Departemen Obstetri dan Ginekologi FK kelompok swim up (2,53 ± 1,41 dan 2,39 ± 1,06)
USU dilakanakan Desember 2018 sampai Februari namun tidak signifikan (p>0,05). Kehamilan bio-
2019. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan kimiawi dan kehamilan klinis lebih tinggi pada
eksklusi kemudian diambil darahnya dan diperiksa kelompok densitas gradien (27,5% dan 22,5%)
kadar Leukotrien serum kemudian dilakukan pe- dibandingkan kelompok swim up (25% dan 17,5%)
meriksaan Bone Mass Density (BMD). Lalu dilakukan namun tidak signifikan (p>0,05).
analisa korelasi secara statistik untuk menilai hubungan Simpulan: Preparasi sperma dengan metode
kadar leukotrien dan Bone Mass Density wanita densitas gradien memberikan hasil yang lebih baik dari
Menopause. segi peningkatan sperma progresif cepat, namun tidak
Hasil: Sebagian besar subjek penelitian tergolong ditemukan perbedaan signifikan pada kehamilan
dalam klasifikasi osteopenia yaitu sebanyak 23 orang biokimia dan kehamilan klinis antara kedua kelompok
(76.7%), pada penelitian ini juga terdapat 2 (6.7%) metode preparasi sperma.
subjek yang mengalami osteoporosis dan sisanya dalam
keadaan normal sebanyak 5 orang (16.7%). Kata kunci: Inseminasi intra-uterin, preparasi
Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan adanya sperma, swim up, densitas gradien
korelasi yang signifikan antara kadar leukotrien dengan
densitas massa tulang (r=- 0,533; p=0.020) dengan
korelasi dengan r hitung untuk densitas massa tulang OVARIAL ENDOMETRIOSIS PADA WANITA
lebih besar dari r tabel dan bernilai negatif. PASCA MENOPAUSE

Kata Kunci: Menopause, Leukotrien, Bone Mass Setiaji J, Mamengko L, Laihad BJ


Density
Department of Obstetrics and Gynecology, Faculty of
Medicine University of Sam Ratulangi
PERBANDINGAN TINGKAT KEBERHASILAN
PREPARASI SPERMA METODE SWIM UP Latar Belakang: Endometriosis adalah kelainan
DENGAN DENSITAS GRADIEN PADA ginekologi jinak, estrogen dependent dengan gejala
INSEMINASI INTRAUTERIN nyeri panggul dan infertilitas. Endometriosis dikaitkan
dengan siklus menstruasi, 2% hingga 5% wanita
Irwansyah Putra pascamenopause mengalami endometriosis. Endo-
metriosis pasca menopause merupakan penyakit yang
Departemen Obstetri dan Ginekologi jarang terjadi. Estrogen dependent dianggap penting
Divisi Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Fakultas pada proses patofisiologis. Endometriosis dapat
Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan, berkembang pada wanita menopause yang menjalani
Indonesia terapi sulih hormon atau karena faktor lain, dan dapat
disebabkan oleh estrogen eksogen atau mungkin
Tujuan: Untuk mengetahui tingkat keberhasilan independen. Meskipun ada beberapa laporan yang
preparasi sperma metode swim-up dengan densitas sukses dengan perawatan seperti aromatase inhibitor,
gradien pada inseminasi intrauterin. pembedahan harus dilakukan sebagai langkah pertama
Metode: Penelitian analitik komparatif dilakukan dalam pengelolaan ovarium pascamenopause endo-
di Klinik Fertilitas Halim, Rumah Sakit Ibu dan Anak metriosis.
Stella Maris Medan, Divisi Fertilitas Endokrinologi, Laporan Kasus: Wanita 69 tahun P0A0 mengeluh
dan Reproduksi Fakultas Kedokteran Universitas nyeri pada perut bagian bawah hilang timbul dan
Sumatera Utara. Sebanyak delapan puluh pasangan terdapat benjolan pada perut. Pasien menarche umur 15
infertil dibagi secara acak ke dalam dua kelompok tahun, nyeri saat haid dirasakan sejak awal haid, riwayat
berdasarkan metode preparasi sperma yang digunakan haid teratur dan menopause saat umur 51 tahun. Tidak
pada IUI yaitu swim up atau densitas gradien. ada riwayat penggunaan kontrasepsi. Pemeriksaan fisik
Dilakukan evaluasi terhadap progresifitas sperma, total didapatkan berat badan 65 kg, tinggi badan 146 cm
sperma motil, kehamilan biokimiawi dan kehamilan (BMI:30,5). Pemeriksaan abdomen tampak cembung
klinis. dan teraba massa kistik setinggi 2 jari di bawah
Hasil: Rerata peningkatan persentase sperma umbilikus. Pemeriksaan ginekologi adneksa sebelah kiri
progresif cepat dijumpai lebih tinggi secara signifikan teraba massa kistik berukuran sebesar bola voli.
(p<0,05) pada kelompok densitas gradien dibandingkan Pemeriksaan laboratorium darah lengkap normal, Ca-

5
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

125 14,80 u/ml. Pemeriksaan ultrasonografi tampak dengan siklus menstruasi yang normal (21-35 hari),
gambaran massa kistik berasal dari adneksa ukuran 12,3 menginginkan kontrasepsi Gestin F2 atau Cyclofem
cm x 8,06 cm x 11,1 cm dan CT-Scan abdomen-pelvik OC. Diikuti keluhan, flour albus, sakit kepada sakit
didapatkan kista multiloculated septa tipis dengan dada, perdarahan pervaginam tak teratur dan perubahan
eggshell calcification ovarium kesan benigna ukuran berat badan. Serta alasan penghentian pemakaian
11,81 cm x 11,50 cm x 9,60 cm. Dilakukan laparotomi kontrasepsi. Penelitian adalah Random Uji Klini
potong beku hasil patologi anatomi kista endometriosis terkontrol label yang terbuka permuted block
ovarii. randomization method dari kelompok yang menerima
Kesimpulan: Mekanisme terjadinya endometriosis injeksi Gestin F2 dibandingkan dengan injeksi
pascamenopause masih belum jelas, kemungkinan Cyclofem. Data dianalisa dengan metoda statistik.
terdapat produksi estrogen oleh lesi endometriotik itu Hasil: Efek samping dari Gestin F2, dibandingkan
sendiri ataupun faktor lain. Wanita dengan endo- dengan Cyclofem, setelah dua belas bulan pemakaian 13
metriosis pasca menopause memiliki risiko transformasi (3.80%) peserta dan 3 (0.90%) peserta. Problem yang
ganas lebih tinggi. Manajemen bedah direkomendasikan terutama adalah Flour albus. Injeksi kontrasepsi dapat
sebagai lini pertama pada wanita pasca menopause dikatakan efektif untuk 12 bulan pemakaian, dengan
dengan endometriosis. angka kegagalan (0.1%). Penerimaan injeksi Gestin F-2
were 87 per 100 wanita; dan cyclofem injeksi 85 per
Kata Kunci: Endometriosis, pasca menopause, 100 wanita.
kista Kesimpulan: Efek samping yang terutama adalah
flour albus. Tidak dijumpai efek yang tidak diinginkan
dari subjek. Kejadian yang tidak diinginkan dalam batas
UJI KLINIK TERKONTROL TERBUKA normal yang tidak memerlukan interfensi untuk aktifitas
PERBANDINGAN EFFICACY, SAFETY DAN kesehatan. Gestin F2 dan Cyclofem keduanya dapat
ACCEPTABILITY ANTARA SUNTIKAN KB, dihubungkan dengan banyak peserta yang puas dan
ESTRADIOL SIPIONAT 7,5 MGRAM DENGAN toleransi yang baik.
MPA 25 MGRAM (GESTIN F2(R DAN ESTRADIOL
SIPIONAT (ES) 5 MGRAM (CYCLOFEM (R)) Kata kunci: kontrasepsi injeksi, Gestin F2,,
Cyclofem, Efek Samping.
Muhar Yunan Tanjung1,Delfi Lutan1, Ichwanul Adenin1,
Herri S Sastramihardja2, Kuswinarti2, Taufiqurrahman
Rahim3, Mira Yustiawati3, Maftachah Rochmanti4, VAGINISMUS BUKAN KURANG RILEKS:
Ashon Sa’adi4, Retno Budiarti Farid5, Monica Fitria INFERTILITAS YANG TERBENGKALAI
Farid5
Robbi Asri Wicaksono1, Tono Djuwantono2
1
Departemen Obstetri dan Ginecologi. Fakultas
1
Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Medan. Bagian Obstetri & Ginekologi Rumah Sakit Ibu Anak
2
Departemen Farmakologi dan Therapi. Fakulas Limijati Bandung, 2Bagian Obstetri & Ginekologi
Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung. RSUP Dr. Hasan Sadikin-FK Universitas Padjajaran
3
Departemen Obstetri dan Ginecologi. Fakulas Bandung)
Kedokteran, Universitas Lampung, Lampung.
4
Departemen Farmakologi. Fakultas Kedokteran, Latar Belakang: Vaginismus adalah penyakit
Universitas Airlangga, Surabaya. 5 Departemen ginekologis yang cenderung diabaikan dan jarang
Obstetri dan Ginecologi. Fakultas Kedokteran, didiskusikan pada pertemuan ilmiah kedokteran. Respon
Universitas Hasanudin, Makassar keliru “Anda hanya kurang rileks!”, membuat pasien
tersudutkan tanpa mendapatkan solusi medis. Penetrasi
Tujuan: Untuk mengetahui efficacy, safety and vagina (seksual dan non seksual) tidak bisa terjadi pada
acceptability dari kontrasepsi suntikan dengan penderita vaginismus, sehingga pemeriksaan medis
menggunakan estradiol sipionat 7,5 mg (Gestin F2(R)) yang melalui vagina juga tidak dapat dilakukan. Padahal
dan kontrasepsi suntikan MPA 25 mg dengan estradiol pemeriksaan-pemeriksaan itu sangat diperlukan untuk
sipionat (ES) 5 mg (Cyclofem (R)). Hasil utamanya me- diagnostik dan tindak lanjut penyakit organ reproduksi,
ngetahui kepuasan peserta.. serta reproduksi berbantu. Pasca dilakukan prosedur
Metode: 22 bulan Phase III penelitian, yang dilatasi berbantu (total intravenous anesthesia, injeksi
dilakukan pada multisenter penelitian pada 5 senters botulinum toxin tipe A, dilatasi progresif, supervisi
dengan 359 and 360, total 719 subjek pada masa dilatasi), pasien dapat dilakukan pemeriksaan medis
penelitian 24 bulan. Wanita ingin menunda atau men- melalui vagina.
jarangkan kelahiran di lokasi penelitian, 18-40 tahun,

6
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

Tujuan: Memaparkan informasi vaginismus dari beragam. Pemahaman mengenai faktor-faktor penentu
sudut pandang infertilitas sehingga bisa meminimalisasi keberhasilan program IIU sangat penting dan dapat
kebuntuan yang sering terjadi. menjadi acuan untuk evaluasi tahapan IIU serta
Metode: Penelitian deskriptif ini merupakan memaksimalkan setiap aspek dalam IIU sehingga dapat
pelayanan pasien vaginismus di RSIA Limijati meningkatkan keberhasilan angka kehamilan dan bayi
Bandung, periode Januari 2017-April 2019, dengan lahir hidup sesuai harapan.
jumlah pasien 374 orang. Pemantauan hasil dilakukan Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang mem-
bertahap setiap bulan hingga tujuan tercapai, atau pengaruhi keberhasilan inseminasi intra uterin (IIU)
melalui konfirmasi personal setiap pasien kepada dokter protokol klomifen sitrat dan gonadotropin di Rumah
penanggung jawab. Sakit Umum Bali Royal, Denpasar, Bali.
Hasil: Rata-rata usia pasien 30,3 tahun, termuda Metode: Penelitian ini merupakan penelitian
21, tertua 56 tahun. Lama menikah/aktif secara seksual, observasional dengan metode potong lintang (cross
rata-rata 3,97 tahun, tersingkat 1 bulan, terlama 25 sectional) yang melibatkan 70 pasangan suami istri
tahun. Merupakan kasus infertilitas primer 95,46%, non yang menjalani program inseminasi intra uterin (IIU)
infertilitas (mengalami splash pregnancy) sebanyak 17 protokol klomifen sitrat dan gonadotropin di Rumah
kasus. Ditemukan 10 kasus vaginismus yang dengan Sakit Umum Bali Royal, Denpasar, Bali selama periode
endometriosis yang terbengkalai. Pada 9 kasus, 1 Januari 2018 sampai dengan 31 Desember 2018 yang
sebelumnya telah dilakukan teknik reproduksi berbantu tercatat dalam rekam medik. Variabel yang diteliti
tanpa USG transvaginal/disertai pembiusan. Derajat antara lain faktor istri (usia, ketebalan endometrium,
keparahan vaginismus pasien, I (1), II (9), III (67), IV jumlah folikel preovulasi, diameter folikel pre-ovulasi)
(236), V (61). Jumlah total prosedur dilatasi berbantu dan faktor suami (jumlah sperma, konsentrasi sperma,
235. Keberhasilan melakukan dilatasi mandiri pasca motilitas sperma). Luaran yang dinilai adalah terjadinya
prosedur 99,5%. Keberhasilan pemeriksaan medis kehamilan.
melalui vagina 97,7%. Rata-rata keberhasilan penetrasi Hasil: Angka keberhasilan program inseminasi
penis 75,9% dalam 4,6 minggu. Pasca prosedur dilatasi intrauterin (IIU) protokol klomifen sitrat dan gonado-
berbantu, pasien mengalami kehamilan alami pada 55 tropin di Rumah Sakit Umum Bali Royal, Denpasar,
pasien. Bali adalah sebesar 17,1% (12/70 kasus). Faktor yang
Kesimpulan: Vaginismus merupakan masalah berpengaruh secara signifikan adalah diameter folikel
infertilitas yang nyata dan memerlukan perhatian khusus pre-ovulasi (p=0,000) dan jumlah folikel pre-ovulasi
agar solusi medis dapat diberikan. Keberhasilan pe- (p=0,000). Faktor usia istri, usia suami, jumlah sperma,
meriksaan medis pasca prosedur dilatasi berbantu dapat konsentrasi sperma, ketebalan endometrium, dan
dicapai secara nyata, sehingga pemeriksaan medis dan motilitas sperma tidak berpengaruh signifikan (p> 0,05).
teknik reproduksi berbantu dapat dilakukan tanpa Kesimpulan: Faktor diameter folikel pre-ovulasi
kendala yang berarti. dan jumlah folikel pre-ovulasi berhubungan dengan
keberhasilan program inseminasi intrauterin (IIU)
Kata kunci: Vaginismus, infertilitas, dilatasi protokol klomifen sitrat dan gonadotropin di Rumah
Sakit Umum Bali Royal, Denpasar, Bali.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH Kata kunci: IIU, keberhasilan, RS Bali Royal


TERHADAP KEBERHASILAN INSEMINASI
INTRA UTERIN (IIU) PROTOKOL KLOMIFEN
SITRAT DAN GONADOTROPIN DI RUMAH PERBEDAAN EKSPRESI PROTEIN GENE
SAKIT UMUM BALI ROYAL, DENPASAR, BALI PRODUCT 9.5 (PGP 9.5) PADA PROSES
NEUROGENESIS DALAM KASUS MIOMA
Made Angga Diningrat1, Anom Suardika2, IB Putra UTERI DISERTAI NYERI DENGAN MINOMA
Adnyana2 UTERI TANPA NYERI
1.
PPDS-2 Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi Aya Sofia Filayeti
Departemen/KSM Obstetrik dan Ginekologi FK
UNUD/RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, 2.Staff Divisi Departemen Kebidanan dan Kandungan RS Hasan
Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi, Departemen/ Sadikin/ Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran
KSM Obstetrik dan Ginekologi FK UNUD/RSUP
Sanglah, Denpasar, Bali Tujuan:: Tujuan penelitian untuk mengetahui
perbedaan neurogenesis melalui ekspresi PGP 9.5 pada
Latar Belakang: Angka keberhasilan inseminasi penderita mioma uteri dengan dan tanpa nyeri.
intrauterin (IIU) di Indonesia secara umum masih sangat

7
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

Metode: Jenis penelitian studi kontrol. Jumlah stem cell pada jaringan endometrium, dengan
sampel sebanyak 92 yang terdiri dari 62 mioma uteri penyuntikan platelet rich plasma subendometrial atau
dan 30 uterus normal. Data yang digunakan data primer. pengaplikasian selaput amnion pada endometrium.
Analisa data menggunakan Chi-Square, Mann-Whitney, Diskusi: Endometrium tipis dapat disebabkan oleh
dan Analisis korelasi rank. faktor vaskularisasi dan infeksi endometrium. Sehingga
Hasil: Ekspresi PGP 9.5 pada mioma uteri tatalaksana dapat diberikan sesuai faktor resiko. Pada
dibandingkan uterus normal, terdapat perbedaan yang pemberian hormonal dapat memberikan efek penebalan
bermakna pada intensitas, distribusi dan histoskor. hingga lebih dari 7 mm dan keberhasilan kehamilan
Ekspresi PGP 9.5 pada mioma uteri dengan nyeri lebih hingga 70% pada pemberian Estradiol pervaginam.
tinggi dibandingkan mioma uteri tanpa nyeri dilihat dari Sedangkan keberhasilan penurunan angka amenorrhea
intensitas dan distribusi (Chi-Square, p<0,001) serta pada pasien yang menjalani operasi amniotic graft dari
pada nilai histoskor (Mann-Whitney). Nilai histoskor 39% (preoperatif) hingga sebesar 4,3% (postoperatif). 4
PGP 9.5 berhubungan dengan ukuran mioma yang Kesimpulan: Endometrial tipis dapat menjadi
bermakna (p<0,001) secara statistik pada mioma uteri faktor resiko amenorea sekunder. Dari hasil pe-
dengan nyeri, berdasarkan uji rank Spearman. meriksaan menunjukkan penipisan endometrium yang
Kesimpulan: Ekspresi PGP 9.5 tidak ditemukan tidak responsif terhadap terapi hormonal. Untuk kasus
pada uterus normal. Makin kuat ekspresi PGP 9.5 pada ini masih dianggap sebagai endometritis dan mendapat
mioma uteri yang mengalami nyeri, maka makin nyeri. terapi antibiotik. Pada saat ini modalitas terapi terbaru
PGP 9.5 dapat mendeteksi neurogenesis pada mioma dengan stem cell dipikirkan juga untuk regenerasi
uteri. jaringan endometrium.

Kata Kunci: neurogenesis, ekspresi PGP 9.5, Kata kunci: Endometrium tipis, amenorea
mioma uteri, nyeri sekunder, stem cell.

ENDOMETRIUM TIPIS TIDAK RESPON


DENGAN TERAPI HORMONAL: LAPORAN HIPOTIROD SEBAGAI PENYEBAB KISTA
KASUS OVARIUM REVERSIBEL. SEBUAH KASUS
TENTANG SINDROM VAN WYK DAN
Charly Haposan, Riyan Hari Kurniawan, Raden GRUMBACH
Muharam
Elia T, Nusrattudin A, Suzanna S.P
Fakultas Kedokteran, Departemen Obstetri dan
Ginekologi, Universitas Indonesia Divisi Fertilitas dan Endokrinologi Bagian Obstetri dan
Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas
Latar belakang: Endometrium tipis merupakan Hasanuddin
faktor resiko amenorea sekunder (5,1 mm (95% CI: 4,2-
7,5)) dapat disebabkan oleh riwayat kuretase Latar belakang: Hipotiroid perlu dipertimbang-
sebelumnya dan gangguan aksis hipotalamus-pituitari- kan pada pasien dengan kista ovarium, Walaupun kasus
dan ovarium.1 Pada beberapa kasus dapat disebabkan sindrom Van Wyk and Grumbach jarang, menjadi
oleh endometritis sehingga perlu mendapat terapi krusial untuk menghindari pembedahan yang tidak
antibiotik (angka sensitivitas 81%, namun angka perlu.
spesifitas 12%).2 Suatu studi menyebutkan endometrium Tujuan: Melaporkan dan memberikan gambaran
tipis merupakan faktor resiko menyebabkan infertilitas.3 singkat mengenai sindrom van wyk and Grumbach
Laporan Kasus: Pasien dengan kondisi tidak syndrome
mengalami menstruasi selama 3 bulan pasca kuretase Laporan kasus: Kami melaporkan anak
atas indikasi abortus inkomplit. Diberikan terapi perempuan 7 tahun datang dengan perdarahan
hormonal dengan kontrasepsi Pil Oral Kombinasi pervaginam yang disertai pembesaran payudara bilateral
selama sebulan dan kombinasi anti androgen dan tanner 5, dari pemeriksaan fisis didapatkan kista
estradiol, namun tidak terdapat respons. Hasil USG ovarium kanan yang besar disertai multikistik ovarium
endometrium dengan tebal 2 mm. Terapi kombinasi anti kiri, Hipotiroid berat dan peningkatan hormon prolactin,
androgen dan estradiol, tidak menunjukkan hasil esterogen, TSH yang signifikan sehingga kami
signifikan. Ketebalan endometrium hanya mencapai mendiagnosis pasien dengan van wyk dan grumbach
maksimal 5 mm. Pasca terapi kombinasi anti androgen syndrome, dan diputuskan untuk memberikan terapi
dan estradiol terdapat perdarahan withdrawal yang pengganti hormone tiroid selama 3 bulan
siklik.Pada pasien dipikirkan untuk dilakukan terapi

8
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

Hasil: Setelah pemberian hormone tiroid selama 3 tuba. Hasil IVF pada kedua kelompok dicatat, dan
bulan terjadi penurunan ukuran payudara, Perdarahan dinyatakan positif apabila ditemukan denyut jantung
pervaginam yang terhenti, disertai, regeresi dari kista janin pada usia kehamilan 3 – 4 minggu dengan
ovarium kiri dan kanan, penurunan kadar hormon menggunakan USG. Data kemudian dianalisa dengan
prolactin, esterogen, dan TSH. menggunakan SPSS dan analisa statistik dengan uji chi
Kesimpulan: Pada laporan kasus ini kami square.
melaporkan anak perempuan yang berumur 7 tahun Hasil: Dari 106 pasien yang termasuk dalam
dengan yang menderita van wijk and grumbach kelompok azoospermia, sebagian besar (43,4%) berusia
syndrome, yang mengalami regresi spontan dengan >40 tahun. Sebanyak 83% pasien mengalami infertilitas
pemeberian terpai pengganti hormon tiroid. Hipotiroid primer. Pada kelompok oklusi tuba terdapat 193 pasien,
perlu dipertimbangkan pada pasien dengan kista dimana sebagian besar (59,6%) berusia <35 tahun dan
ovarium, Walaupun kasus sindrom Van Wyk and sebanyak 26,9% memiliki IMT 18,5 – 22,9. Sebagian
Grumbach jarang, menjadi krusial untuk menghindari besar dari kelompok oklusi tuba mengalami infertilas
pembedahan yang tidak perlu primer (85%). Kehamilan pada kelompok azoospermia
dan oklusi tuba berturut – turut adalah 28,3% dan 24,4%
Kata Kunci: Hipotiroid, Pubertas prekoks, Kista dengan nilai P=0,45.
ovarium Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan pada luaran fertilisasi pasien azoospermia
dibandingkan dengan pasien oklusi tuba.
LUARAN FERTILISASI IN VITRO PADA
PASIEN AZOOSPERMIA DIBANDINGKAN Kata Kunci: Fertilisasi in Vitro, Azoospermia,
DENGAN OKLUSI TUBA Oklusi Tuba

Elisia Atnil1, Anggi Lewis Reso Putro1, Budi


Wiweko1,2, Oki Riayati1, Sarah Zakirah1, R Muharam1,2, LAJU KEHAMILAN PADA PASIEN
Andon Hestiantoro1,2, Achmad Kemal Harzif1,2, Gita FERTILISASI IN VITRO YANG BERUSIA LEBIH
Pratama1,2, Eliza Mansyur2, Tita Yuningsih2, Siti DARI 40 TAHUN
Mariyam2, Endang Purdiningsih2
Elisia Atnil1, Anggi Lewis Reso Putro1, Budi
1
Human Reproductive, Infertility and Family Planning Wiweko1,2, Oki Riayati1, Sarah Zakirah1, R Muharam1,2,
Research Center, Indonesia Medical Education and Andon Hestiantoro1,2, Achmad Kemal Harzif1,2, Gita
Research Institute (IMERI), Fakultas Kedokteran Pratama1,2, Eliza Mansyur2, Tita Yuningsih2, Siti
Universitas Indonesia, 2Klinik IVF Yasmin, Rumah Sakit Mariyam2, Endang Purdiningsih2
Cipto Mangunkusumo
1
Human Reproductive, Infertility and Family Planning
Latar Belakang: Fertilisasi in vitro merupakan Research Center, Indonesia Medical Education and
salah satu teknik reproduksi buatan untuk membantu Research Institute (IMERI), Fakultas Kedokteran
pasangan dengan masalah infertilitas untuk mencapai Universitas Indonesia,
2
kehamilan. Keberhasilan konsepsi ditentukan oleh Klinik IVF Yasmin, Rumah Sakit Cipto
faktor fertilitas pria dan wanita. Secara statistik, faktor Mangunkusumo2
pria berpengaruh 30 – 40%, wanita 40 – 55%, dan
keduanya 10%. Infertilitas merupakan sebuah masalah Latar Belakang: Kegagalan implantasi setelah
yang banyak ditemukan pada pasangan dengan berbagai transfer embrio sampai saat ini masih menjadi salah satu
penyebab yang berbeda. Salah satu penyebab infertilitas masalah terpenting dalam fertilisasi in vitro (FIV). Salah
pada pria adalah azoospermia, sedangkan pada wanita satu faktor yang berperan adalah usia. Telah diketahui
adalah oklusi tuba. bahwa dengan penambahan usia, terdapat pengurangan
Tujuan:.Mengetahui luaran fertlisasi in vitro pada respon pada stimulasi ovarium, jumlah oosit yang
pasien azoospermia dibandingkan dengan oklusi tuba. berkurang, dan kualitas oosit yang menurun, yang tentu
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian saja nantinya akan mempengaruhi keberhasilan
analitik potong lintang retrospektif yang dilakukan di implantasi.
Klinik Yasmin, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Tujuan: Mengetahui laju kehamilan pada pasien
Jakarta, Indonesia dari tahun 2013 – 2018. Penelitian fertilisasi in vitro yang berusia lebih dari 40 tahun.
dilakukan pada pasangan infertil yang ingin melakukan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian
IVF, dan dibagi menjadi dua kelompok sesuai indikasi analitik potong lintang retrospektif yang dilakukan di
IVF. Didapatkan 115 pasien dalam kelompok Klinik Yasmin, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,
azoospermia dan 178 pasien dalam kelompok oklusi Jakarta, Indonesia. Data diambil dari rekam medis

9
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

pasien infertil yang mengikuti program FIV dari tahun optimal untuk vitrifikasi serta data vitrifikasi jaringan
2013 – 2018. Usia wanita dan evaluasi kehamilan ovarium manusia masih terbatas dan berlainan hasil
dicatat. Data kemudian dianalisa dengan menggunakan Tujuan: Mengevaluasi metode vitrifikasi
SPSS dan analisa statistik dengan uji chi square. modifikasi Suzuki pada folikel primordial jaringan
Hasil: Dari 1637 pasien yang mengikuti program korteks ovarium
FIV, sebagian besar (69%) melakukan transfer embrio Metode: Metode penelitian ini menggunakan uji
segar. Sebanyak 24,1% memiliki IMT 18,5 – 22,9. eksperimental jenis one shot case study dengan
Sebagian besar subjek dalam penelitian mengalami menggunakan 28 jaringan korteks ovarium kambing
infertilitas primer, yaitu sebanyak 86,2%. Pasien (Capra aegagrus hircus) yang terbagi dalam 4
kemudian dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan perlakuan yaitu jaringan korteks ovarium fresh non
usia, yaitu ≤ 40 tahun sebanyak 1402 orang dan>40 transplan, jaringan fresh ditransplantasikan ke CAM
tahun sebanyak 235 orang. Rata-rata durasi infertilitas (chorioallantoic membrane) ayam, jaringan di vitrifikasi
pada kelompok usia ≤ 40 tahun adalah 7 (1-23) tahun non transplan dan jaringan di vitrifikasi yang
dan pada kelompok >40 tahun adalah 9 (1-21). Median ditransplantasikan ke CAM. Penilaian fragmentasi DNA
jumlah oosit pada kedua kelompok berturut – turut folikel primordial pada setiap grup dilakukan dengan
adalah 9 (1-47) dan 4 (1-31), dengan nilai P=0,00. metode TUNEL (TdT-mediated dUTP-biotin nick end
Pengukuran kadar AMH juga dilakukan, dan didapatkan labeling) yang dilakukan di laboratorium fisiologi
median sebesar 2,4 (0,01-34,06) dan 1,2 (0,01-19,20), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan
dengan nilai P=0,00. Laju kehamilan pada kedua Keperawatan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
kelompok berturut – turut adalah 28,7% dan 10,6% Analisis statistik data penelitian dilakukan dengan uji
dengan P=0,00. ANOVA.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan Hasil: Rerata fragmentasi DNA pada grup fresh
pada kedua kelompok usia, baik dari segi durasi non transplan: 2.71 (± 2.75), fresh transplan: 2.14 (±
infertilitas, jumlah oosit, kadar AMH, dan juga laju 1.06), vitrifikasi non transplan: 1.71 (± 1.6) dan
kehamilan. Peluang keberhasilan hamil dengan FIV vitrifikasi transplan 1.71 (± 1.79). Uji komparasi 4 grup
ditemukan lebih tinggi secara signifikan pada kelompok didapatkan p=0.731 (p<0.05).
usia ≤ 40 tahun. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan signifikan
fragmentasi DNA folikel primordial jaringan korteks
Kata Kunci: Infertilitas, Usia, FIV ovarium antara fresh non transplan, fresh transplan,
vitrifikasi non transplan dan vitrifikasi transplan yang
menunjukkan metode vitrifikasi modifikasi Suzuki
dapat mempertahankan folikel dari fragmentasi DNA.
PERBANDINGAN FRAGMENTASI DNA
FOLIKEL PRIMORDIAL JARINGAN KORTEKS Kata Kunci: Kriopreservasi, vitrifikasi, fragmentasi
OVARIUM FRESH NON TRANSPLAN, FRESH DNA, TUNEL
TRANSPLAN, VITRIFIKASI NON TRANSPLAN
DAN VITRIFIKASI TRANSPLAN PADA MODEL
BINATANG KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN
PRESERVASI FERTILITAS PADA PENDERITA
Edy Priyanto1, Shofwal Widad2, KANKER DI INDONESIA : SEBUAH
Agung Dewanto2 PEMBELAJARAN DARI SERIAL KASUS
1
Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Kemal Harzif1,2,3,Shofi Faiza1,Heidi Dewi
Soedirman/RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Mutia1, Mila Maidarti1,2,3, Budi Wiweko1,2,3
Purwokerto, 2Fakultas Kedokteran, Kesehatan
Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah 1
Indonesian Reproductive Medicine Research and
Mada/RSUP dr.Sardjito Yogyakarta Training Center, 2Departemen Obstetri dan Ginekologi
RSUP Cipto Mangunkusumo, 3Fakultas Kedokteran
Latar Belakang: Kriopreservasi jaringan ovarium Universitas Indonesia
merupakan salah satu pendekatan cara mempertahankan
fertilitas pada wanita yang diprediksi mengalami Tujuan: Pengobatan kanker mempengaruhi fungsi
kegagalan ovarium prematur sebagai konsekuensi dari reproduksi wanita karena dapat merusak ovarium.
kemoterapi, radioterapi atau kelainan genetik. Hilangnya kesuburan dapat menjadi permasalahan pada
Kriopreservasi dengan vitrifikasi menjadi fokus penderita kanker. Namun, Preservasi Fertilitas saat ini
investigasi meskipun masih terdapat kontroversi sudah tersedia. Studi kasus ini membandingkan kasus
terhadap hasil akhirnya, karena belum ada protokol

10
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

yang berhasil dan gagal dalam menyediakan preservasi dari hubungan intim (100%). Kesimpulan: penderita
fertilitas pada penderita kanker di Indonesia. kanker serviks yang telah menjalani radiasi komplit
Laporan Kasus: Kasus 1. Seorang wanita, 20 mengalami menopause dan mengalami penurunan
tahun, belum menikah, dengan tumor ovarium sel kualitas hidup yang cukup berarti.
germinal, AMH 1.27 ng/ml. Pasien telah dilakukan
pembedahan fertilitysparing dan berencana untuk Kata kunci: Menopause, kanker serviks pasca
kemoterapi. Pasien telah mendapat informasi dari dokter radiasi komplit, MENQOL.
tentang preservasi fertilitas dan setuju untuk dilakukan
oocyte pickup. Stimulasi ovarium dilakukan sebelum
prosedur. 15 oosit berhasil dibekukan. Kasus 2. Seorang APLIKASI AMNIOTIC GRAFT PADA SINDROM
wanita, 17 tahun, belum menikah, dengan tumor ASHERMAN
ovarium tipe yolk sac, telah menjalani pembedahan
fertility sparing, AMH 0,6 ng/ml. Pasien dikonsultasi- Sulaeman Andrianto Susilo, Agus Surur
kan sehari sebelum kemoterapi, namun pasien menolak
untuk menjalani prosedur Preservasi Fertilitas. Latar belakang: Adesi intrauterin/Sindrom
Berdasarkan wawancara, orang tua pasien dengan Asherman dapat terjadi setelah prosedur intrauterin
menyesal mengatakan seandainya mereka mendapatkan invasif yang disebabkan proses penyembuhan dari
informasi lebih awal, mungkin akan memilih untuk kerusakan endometrium/miometrium. Gejala yang di-
menjalani preservasi fertilitas. Pada kasus ini, terdapat timbulkan seperti amenore, dengan atau tanpa nyeri haid
pembelajaran bahwa semakin awal informasi mengenai berat, oligomenore, infertilitas, atau keguguran
preservasi fertilitas diberikan secara lengkap, memiliki berulang. Sindrom ini terjadi paling banyak karena
dampak positif untuk keberhasilan program ini. kuretase berulang oleh abortus inkompit (50%),
Kesimpulan: Informasi yang komprehensif perdarahan postpartum (24%), dan aborsi elektif
tentang preservasi fertilitas dapat mempengaruhi (17.5%).
keputusan pasien yang mengarah pada tingkat Ilustrasi kasus: Ny A, 34 tahun, P0A1 pada tahun
keberhasilan program ini. 2010 dilakukan kuretase ai kematian mudigah di RSUD
Pasar Rebo. Pada tahun 2016 dilakukan histeroskopi
Kata kunci: Preservasi fertilitas, kanker ovarium, reseksi, didiagnosis dengan SA. Pada pertengahan 2018
tatalaksana kanker. pasien dilakukan histeroskopi ulang dan dipasang IUD
karena keluhan menstruasi sedikit. Awal 2019 pasien
berobat kembali dengan keluhan tidak menstruasi,
KELUHAN MENOPAUSE PADA PASIEN sehingga diputuskan untuk dilakukan pemasangan
KANKER SERVIKS PASCA RADIASI KOMPLIT amniotic graft. Tiga bulan kemudian pasca aplikasi
MENGGUNAKAN MENOPAUSE QUALITY OF amnion graft, pasien melaporkan menstruasi kembali
LIFE (MENQOL) dengan lama haid 3 hari, ganti pembalut 3 kali per
harinya.
Iman Helmi Effendi, M. Gamal Darus, M. Fidel Ganis Diskusi: Terapi pemberian selaput ketuban
Siregar, Riza Rivany, Hotma Partogi Pasaribu, M. Rhiza (amniotic membrane graft) berhubungan dengan durasi
Z. Tala, Cut Adeya Adella menstruasi, dan risiko rekurensi dari adesi intrauterin
berat. Penelitian lain menunjukkan bahwa amniotic
Tujuan: Untuk mengetahui keluhan dan kualitas graft meningkatkan volume menstruasi darah setelah
hidup pasien-pasien kanker serviks pasca radiasi histeroskopi adesiolosis. Namun terapi ini gagal
komplit yang telah mengalami menopause dengan mengurangi rekurensi adesi intrauterin dan tidak
menggunakan Menopause Quality of Life (MENQOL). berhubungan dengan kehamilan pascaterapi. Berdasar-
Metode: Penelitian ini adalah suatu penelitian deskriptif kan Lugan et al, penggunaan amniotic graft setelah
dengan pendekatan poting lintang. Hasil: Dari 52 orang prosedur histeroskopi dapat mengurangi adesi
subjek penelitian, 71,2% berada pada kelompok usia 35- intrauterin lebih kuat dibandingkan tampak histeroskopi
45 tahun, 59,7% telah mengalami menopause 7-12 Kesimpulan: Sindrom Asherman merupakan
bulan, 63,5% penderita kanker serviks stadium IIB. suatu penyakit kompleks yang dapat mengganggu
Menggunakan MENQOL, pada dimensi vasomotor kualitas hidup seseorang.Pada pasien ini kesuksesan
semua keluhan dialami oleh sebahagian besar subjek, dari terapi ini adalah kembalinya haid pasien kembali.
pada dimensi psikososial, keluhan terbesar adalah Namun, pada pasien ini perlu adanya evaluasi lebih
depresi (81%), pada dimensi fisik keluhan terbesar lanjut dari dinding endometrium dan kejadian
adalah merasa cepat lelah dan nyeri otot/sendi masing- kehamilan. Aplikasi amnion graft dapat menjadi suatu
masing 90%. dan pada dimensi seksual semua subjek pilihan untuk terapi SA.
mengalmi penurunan keinginan seksual dan menghindar

11
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

ENDOMETRIUM TIPIS TIDAK RESPON HIPOTIROD SEBAGAI PENYEBAB KISTA


DENGAN TERAPI HORMONAL OVARIUM REVERSIBEL SEBUAH KASUS
TENTANG SINDROM VAN WYK DAN
Charly Haposan, Riyan Hari Kurniawan, Raden GRUMBACH
Muharam
Elia Tombe M, Nusrattudin A, Suzanna S.P
Fakultas Kedokteran, Departemen Obstetri dan
Ginekologi, Universitas Indonesia Divisi Fertilitas dan Endokrinologi Bagian Obstetri dan
Ginekologi, Fakultas KedokteranUniversitas
Latar belakang: Endometrium tipis merupakan Hasanuddin
faktor resiko amenorea sekunder (5,1 mm (95% CI: 4,2- Email : eliatombe@gmail.com, 082190246300
7,5)) dapat disebabkan oleh riwayat kureta sebelumnya
dan gangguan aksishipotalamus pituitari-dan ovarium. Latar belakang: Hipotiroid perlu
Pada beberapa kasus dapat disebabkan oleh endometritis dipertimbangkan pada pasien dengan kista ovarium,
sehingga perlu mendapat terapi antibiotik ( angka walaupun kasus sindrom Van Wyk and Grumbach
sensitivitas 81%, namun angka spesifitas 12%). Suatu jarang, menjadi krusial untuk menghindari pembedahan
studi menyebutkan endometrium tipis merupakan faktor yang tidak perlu.
resiko menyebabkan infertilitas. Tujuan: Melaporkan dan memberikan gambaran
Laporan kasus: Pasien dengan kondisi tidak singkat mengenai sindrom van wyk and Grumbach
mengalami menstruasiselama 3 bulan pasca kureta syndrome
seatas indikasi abortus inkomplit. Diberikan terapi Laporan kasus: Kami melaporkan anak
hormonal dengan kontrasepsi Pil Oral Kombinasi perempuan 7 tahun datang dengan perdarahan per-
selama sebulan dan kombinasi anti androgen dan vaginam yang disertai pembesaran payudara bilateral
estradiol, namun tidak terdapat respons. Hasil USG tanner 5, dari pemeriksaan fisis didapatkan kista
endometrium dengan tebal 2 mm. Terapi kombinasi anti ovarium kanan yang besar disertai multikistik ovarium
androgen dan estradiol, tidak menunjukkan hasil kiri, hipotiroidberat dan peningkatan hormon prolactin,
signifikan. Ketebalan endometrium hanya mencapai esterogen, TSH yang signifikan sehingga kami
maksimal 5 mm. Pasca terapi kombinasi anti androgen mendiagnosis pasien dengan van wyk dan grumbach
dan estradiol terdapat perdarahan with drawal yang syndrome, dan diputuskan untuk memberikan terapi
siklik. Pada pasien dipikirkan untuk dilakukan terapi pengganti hormone tiroid selama 3 bulan.
stem cell pada jaringan endometrium, dengan pe- Hasil: Setelah pemberian hormone tiroid selama 3
nyuntikan platelet rich plasma sub endometrial atau bulan terjadi penurunan ukuran payudara, perdarahan
pengaplikasian selaput amnion pada endometrium. pervaginam yang terhenti, disertai, regeresi dari kista
Diskusi: Endometrium tipis dapat disebabkan oleh ovarium kiri dan kanan, penurunan kadar hormon
faktor vaskularisasi dan infeksi endometrium. Sehingga prolactin, esterogen, dan TSH.
tatalaksana dapat diberikan sesuai faktor resiko. Pada Kesimpulan dan saran: Pada laporankasus ini
pemberian hormonal dapat memberikan efek penebalan kami melaporkan anak perempuan yang berumur 7
hingga lebih dari 7 mm dan keberhasilan kehamilan tahun dengan yang menderita van wijk and grumbach
hingga 70% pada pemberian Estradiol pervaginam. syndrome, yang mengalami regresi spontan dengan
Sedangkan keberhasilan penurunan angka amenorrhea pemeberian terpai pengganti hormon tiroid. Hipotiroid
pada pasien yang menjalani operasi amniotic graftdari perlu dipertimbangkan pada pasien dengan kista
39% (preoperatif) hinggasebesar 4,3% (postoperatif). ovarium, walaupun kasus sindrom Van Wyk and
Kesimpulan: Endometrial tipis dapat menjadi Grumbach jarang, menjadi krusial untuk menghindari
faktor resiko amenorea sekunder. Dari hasil pembedahan yang tidak perlu.
pemeriksaan menunjukkan penipisan endometrium yang
tidak responsif terhadap terapi hormonal. Untuk kasus Kata kunci: Hipotiroid, pubertas prekoks, kista
ini masih dianggap sebagai endometritis dan mendapat ovarium.
terapi antibiotik. Pada saat ini modalitas terapi terbaru
dengan stem cell dipikirkan juga untuk regenerasi
jaringan endometrium. HASIL PATOLOGI ANATOMI OPERASI
HISTERESKOPI OPERATIF DI RSUP DR.
Kata kunci: Endometrium tipis, amenorea KARIADI SEMARANG TAHUN 2015-2018
sekunder, stem cell.
Yoshi Riantyoko1, Hary Tjahjanto2

12
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

Bagian/SMF Obstetri Ginekologi FK Undip/ RSUP Dr. Kesimpulan: Selama periode 4 tahun, ditemukan
Kariadi Semarang, 1Residen PPDS-1 Obstetri dan bahwa polip endometrium merupakan diagnosis dan
Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas hasil patologi anatomi yang paling sering ditemui pada
Diponegoro, RSUP Dr. Kariadi Semarang tindakan histeroskopi operatif di RSUP Dr. Kariadi
2
Staf Pengajar Divisi Fertilitas, Endokrinologi dan Semarang.
Reproduksi PPDS-1 Obstetri dan Ginekologi, Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro, RSUP Dr. Kariadi Kata kunci: Histeroskopi, polip endometrium,
Semarang infertilitas.

Latar belakang: Histeroskopi merupakan suatu


prosedur endoskopik untuk mendapatkan visualisasi EFEK FUKOSANTIN TERHADAP LUAS
langsung kanalis endoservikalis dan kavum uterus. IMPLAN ENDOMETRIOSIS PADA MENCIT
Tindakan histeroskopi ditujukan sebagai prosedur MODEL
diagnostik maupun operatif untuk kelainan ginekologi.
Indikasi dilakukan histeroskopi untuk diagnostik bila Rini Aryani, Stefani Harum Sari,Fathia Kesuma Dinanti
hasil biopsi endometrium yang abnormal, curiga polip
dan fibroid, perdarahan uterus abnormal, kasus Tujuan: Mengetahui hubungan pemberian
infertilitas, evaluasi anatomi uterus, dan curiga IUD fukosantin, injeksi leuprolide acetate dan kombinasinya
tidak pada posisi yang tepat. Sedangkan, indikasi untuk terhadap luas implan pada peritoneum mencit model
operatif, yaitu ablasi atau reseksi endometrium, endometriosis.
polipektomi endometrium, biopsi langsung, miom- Metode: Desain penelitian eksperimental dengan
ektomi, pembuangan lesi pada endoservik, eksisi adhesi rancangan post-test only group design. Penelitian
intrauterin, perbaikan septum uteri, sterilisasi dilakukan pada Juli - Desember 2018 di Fakultas
histeroskopik, tuboplasti atau kanulasi, salphingo- Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya.
graphy, dan Asherman’s syndrome. Mencit berjumlah 28 ekor yang memenuhi kriteria
Tujuan: Mengetahui karakteristik hasil inklusi dibagi dalam empat kelompok masing-masing
pemeriksaan patologi anatomi pada operasi histeroskopi berjumlah 7 ekor. Kelompok kontrol positif (K),
operatif di RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2015- kelompok leuprolide acetate (P1) kelompok fukosantin
2018. (P2), kelompok kombinasi leuprolide acetate dan
Rancangan : Penelitian deskriptif observasional. fukosantin (P3). Luas implan endometriosis diukur dari
Metode: Penelitian ini menggunakan metode luas penampangnya, lalu diukur menggunakan tracing
deskriptif terkait hasil pemeriksaan patologi anatomi computer. Analisis data dilakukan dengan Kruskal
pada operasi histeroskopi operatif di RSUP Dr. Kariadi, Wallis dilanjutkan dengan uji perbedaan antarkelompok
Semarang. Data diambil dari rekam medis pasien yang Post Hoc (Mann Whitney U Test).
dilakukan operasi histeroskopi operatif selama periode 1 Hasil: Didapatkan hasil yang bermakna pada
Januari 2015 – 31 Desember 2018. perbedaan luas implan dengan p = 0,001. Rerata luas
Hasil: Selama kurun waktu 4 tahun terdapat 126 implan cenderung tinggi pada kelompok K (control
pasien yang dilakukan operasi histeroskopi operatif di positif) (60,45±1,74) dan cenderung rendah pada
RSUP Dr. Kariadi Semarang. Rerata usia pasien adalah kelompok P1 (Leuprolide acetate) (25,79±8,22).
32,10 ± 5,55 tahun, usia termuda adalah 21 tahun dan Kesimpulan: Fukosantin mempunyai hubungan
usia tertua adalah 50 tahun. Tindakan histeroskopi pada luas implan jaringan endometriosis di peritoneum
paling banyak pada rentang umur 31-40 tahun, yaitu mencit model pada ke-empat kelompok perlakuan.
sebesar 61 kasus (48,4%), diikuti rentang umur 21-30
tahun sebesar 54 kasus (42,9%). Status infertilitas pada Kata kunci: endometriosis, fukosantin, luas
pasien dengan infertilitas primer sebesar 49,2% dan implan.
sekunder sebesar 1,6%. Diagnosis terbanyak adalah
polip endometrium yaitu 94 pasien (74,60%), kemudian
diikuti oleh AUB 25 pasien (19,85%). Hasil patologi OVARIAL ENDOMETRIOSIS PADA WANITA
anatomi terbanyak adalah polip endometrium fungsional PASCA MENOPAUSE
yaitu 64 pasien (50,79%) kemudian diikuti oleh polip
endometrium fungsional disertai servisitis 40 pasien Setiaji J, Mamengko L, Laihad BJ
(31,74%), polip endometrium fungsional disertai
endometritis 8 pasien (6,35%), leimyoma uteri 8 pasien Department of Obstetrics and Gynecology, Faculty of
(6,35%), polip endometrium fungsional disertai hiper- Medicine University of Sam Ratulangi
plasia endometrium 6 pasien (4,77%).

13
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

Latar belakang: Endometriosis adalah kelainan Departemen Obstetri dan Ginekologi, Divisi Fertilitas
ginekologi jinak, estrogen dependent dengan gejala Endokrinologi Reproduksi, Fakultas Kedokteran
nyeri panggul dan infertilitas. Endometriosis dikaitkan Universitas Sumatera Utara Medan, Indonesia
dengan siklus menstruasi, 2% hingga 5% wanita
pascamenopause mengalami endometriosis. Endo- Tujuan: Untuk mengetahui tingkat keberhasilan
metriosis pascamenopause merupakan penyakit yang preparasi sperma metode swim-up dengan densitas
jarang terjadi. Estrogen dependent dianggap penting gradien pada inseminasi intrauterin.
pada proses patofisiologis. Endometriosis dapat Metode: Penelitian analitik komparatif dilakukan
berkembang pada wanita menopause yang menjalani di Klinik Fertilitas Halim, Rumah Sakit Ibu dan Anak
terapi sulih hormon atau karena faktor lain, dan dapat Stella Maris Medan, Divisi Fertilitas Endokrinologi, dan
disebabkan oleh estrogen eksogen atau mungkin Reproduksi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
independen. Meskipun ada beberapa laporan yang Utara. Sebanyak delapan puluh pasangan infertil dibagi
sukses dengan perawatan seperti aromatase inhibitor, secara acak ke dalam dua kelompok berdasarkan
pembedahan harus dilakukan sebagai langkah pertama metode preparasi sperma yang digunakan pada IUI yaitu
dalam pengelolaan ovarium pascamenopause endo- swim up atau densitas gradien. Dilakukan evaluasi
metriosis. terhadap progresifitas sperma, total sperma motil,
Kasus: Wanita 69 tahun P0A0 mengeluh nyeri kehamilan biokimiawi dan kehamilan klinis.
pada perut bagian bawah hilang timbul dan terdapat Hasil: Rerata peningkatan persentase sperma
benjolan pada perut. Pasien menarche umur 15 tahun, progresif cepat dijumpai lebih tinggi secara signifikan
nyeri saat haid dirasakan sejak awal haid, riwayat haid (p<0,05) pada kelompok densitas gradien dibandingkan
teratur dan menopause saat umur 51 tahun. Tidak ada kelompok swim up (19,02 ± 16,19 dan 11,78 ± 13,71).
riwayat penggunaan kontrasepsi. Pemeriksaan fisik Rerata peningkatan persentase total sperma motil lebih
didapatkan berat badan 65 kg, tinggi badan 146 cm baik pada kelompok densitas gradien dibandingkan
(BMI:30,5). Pemeriksaan abdomen tampak cembung kelompok swim up (2,53 ± 1,41 dan 2,39 ± 1,06) namun
dan teraba massa kistik setinggi 2 jari di bawah tidak signifikan (p>0,05). Kehamilan biokimiawi dan
umbilikus. Pemeriksaan ginekologi adneksa sebelah kiri kehamilan klinis lebih tinggi pada kelompok densitas
teraba massa kistik berukuran sebesar bola voli. gradien (27,5% dan 22,5%) dibandingkan kelompok
Pemeriksaan laboratorium darah lengkap normal, Ca- swim up (25% dan 17,5%) namun tidak signifikan
125 14,80 u/ml. Pemeriksaan ultrasonografi tampak (p>0,05).
gambaran massa kistik berasal dari adneksa ukuran 12,3 Kesimpulan: Preparasi sperma dengan metode
cm x 8,06 cm x 11,1 cm dan CT-Scan abdomen-pelvik densitas gradien memberikan hasil yang lebih baik dari
didapatkan kista multiloculated septa tipis dengan segi peningkatan sperma progresif cepat, namun tidak
eggshell calcification ovarium kesan benigna ukuran ditemukan perbedaan signifikan pada kehamilan
11,81 cm x 11,50 cm x 9,60 cm. Dilakukan laparotomi biokimia dan kehamilan klinis antara kedua kelompok
potong beku hasil patologi anatomi kista endometriosis metode preparasi sperma.
ovarii.
Kesimpulan: Mekanisme terjadinya endometriosis Kata kunci: Inseminasi intrauterin, preparasi
pascamenopause masih belum jelas, kemungkinan sperma, swim up, densitas gradien.
terdapat produksi estrogen oleh lesi endometriotik itu
sendiri ataupun faktor lain. Wanita dengan endo-
metriosis pasca menopause memiliki risiko transformasi TEMUAN LAPAROSKOPI ADENOMIOSIS
ganas lebih tinggi. Manajemen bedah direkomendasikan TERINFEKSI
sebagai lini pertama pada wanita pasca menopause
dengan endometriosis. Hesti Nurmala Rizqi1, Setyo Hermanto2
1
Kata kunci: Endometriosis, pasca menopause, Departemen Obstetri dan Ginekologi, Rumah Sakit
kista. Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, 2SMF Obstetri dan
Ginekologi, Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati
PERBANDINGAN TINGKAT KEBERHASILAN
PREPARASI SPERMA METODE SWIM UP Latar belakang: Adenomiosis merupakan
DENGAN DENSITAS GRADIEN PADA kelainan ginekologi yang ditemukan pada 25% dari
INSEMINASI INTRAUTERIN seluruh spesimen uterus pasca histerektomi. Patogenesis
terjadinya adenomiosis masih menjadi pertanyaan bagi
Irwansyah Putra banyak peneliti, namun teori yang umum diterima
adalah invaginasi lapisan basalis endometrium ke dalam

14
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

miometrium. Adenomioma kistik merupakan salah satu Latar belakang: Angka kejadian osteoporosis
bentuk adenomiosis dengan gambaran hipoekoik pada pada wanita menopause di seluruh dunia masih tinggi,
imaging yang diduga merupakan gambaran bekuan dan diperkirakan akan semakin meningkat. Menurut
darah yang dikelilingi miometrium. Namun pada WHO, 30% wanita menopause akan mengalami
kondisi yang jarang, adenomioma kistik bukan berisi osteoporosis. Menurut data SIRS tahun 2010, insidensi
darah, namun cairan abses dengan patogenesis diduga patah tulang sekitar 200/100.000 kasus pada wanita
serupa dengan kista endometriosis terinfeksi. menopause akibat osteoporosis. Sebagai tindakan
Kasus: Pada kasus, seorang wanita 45 tahun preventif, diperlukan suatu pemeriksaan untuk
dengan benjolan pada abdomen hingga 2 jari di atas mendiagnosis osteoporosis yang noninvasif, mudah, dan
umbilikus, datang dengan nyeri haid. Nyeri kemudian murah. Kadar osteocalcin akan meningkat sehubungan
dirasakan diluar haid sejak 1 minggu sebelum dilakukan dengan penurunan densitas massa tulang. Sehingga,
operasi. Pasien tidak mempunyai gejala dan tanda osteocalcin urin dapat digunakan untuk diagnosis
infeksi lainnya seperti demam dan leukositosis. Pada osteoporosis pada wanita menopause.
pemeriksaan MRI didapatkan gambaran adenomiosis Tujuan: Penelitian ini diharapkan dapat
dengan multipel kistik. Pasien kemudian dilakukan total mengetahui korelasi antara osteocalcin urin dengan
laparoscopic hysterectomy (TLH) dan salpingo- densitas tulang pada wanita menopause.
ooforektomi bilateral. Temuan intraoperatif didapatkan Metode: Penelitian deskriptif dengan rancangan
miometrium berisi pus yang keluar saat spesimen uterus case series yang dilakukan di Departemen Obstetri dan
dilakukan morselasi. Kista endometriosis bilateral juga Ginekologi RSUP H. Adam Malik Medan dan
ditemukan pada pasien namun tanpa tanda infeksi yang Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran Universitas
tampak. Pemeriksaan diagnostik gold standard Sumatera Utara dan RS. Setia Budi untuk pengukuran
histopatologi menunjukkan spesimen uterus dengan DEXA Scan pada bulan Januari 2019. Sampel penelitian
jaringan adenomiosis disertai abses yang meng- diambil sejumlah 21 orang wanita menopause dengan
konfirmasi diagnosis adenomiosis terinfeksi. Pasien menggunakan non-probability sampling dengan teknik
kemudian dirawat selama 3 hari dengan pemberian consecutive sampling. Analisa hubungan osteocalcin
antibiotik intravena dan dipulangkan dalam kondisi urin dengan densitas tulang menggunakan korelasi
baik. Pearson.
Diskusi: Penegakan diagnosis dan tatalaksana Hasil: Nilai rerata osteocalcin urin pada wanita
pasien dengan adenomiosis terinfeksi berbeda dengan dengan densitas massa tulang yang normal adalah 6,67
adenomiosis tanpa komplikasi. Laporan kasus ± 0,53, nilai rerata untuk kelompok wanita osteopenia
pyoadenomiosis sebelumnya yang diberikan antibiotik adalah 9,05 ± 1,30. Hasil korelasi Pearson menunjukkan
sebelum tidak menunjukkan respons yang baik. Pada skor r -0,8203 dan p < 0,001. Hal ini menunjukkan
kasus ini antibiotik baru diberikan setelah tindakan bahwa semakin tinggi kadar osteocalcin urin, semakin
histerektomi menjadi pilihan lainnya dalam tatalaksana rendah skor T pada penelitian ini.
adenomiosis terinfeksi. Kesimpulan: Menunjukkan korelasi negatif
Kesimpulan: Adenomiosis terinfeksi jarang di- signifikan yang sangat kuat antara kadar osteocalcin
temukan sehari-hari, sehingga perlu dikembangkan urin dengan densitas tulang (Skor T) pada wanita
metode diagnosis dan tatalaksana yang paling efektif menopause
bagi pasien.
Kata kunci: Osteocalcin, densitas massa tulang,
Kata kunci: Adenomiosis terinfeksi, menopause.
pyoadenomyosis, laparoskopi.

UJI KLINIK TERKONTROL TERBUKA


KORELASI KADAR OSTEOCALCIN URIN PERBANDINGAN EFFICACY, SAFETY DAN
TERHADAP DENSITAS MASSA TULANG PADA ACCEPTABILITY ANTARA SUNTIKAN KB,
WANITA MENOPAUSE DI RSUP H. ADAM ESTRADIOL SIPIONAT 7,5 MGRAM DENGAN
MALIK MEDAN MPA 25 MGRAM (GESTIN F2(R DAN
ESTRADIOL SIPIONAT (ES) 5 MGRAM
Dwi Fenny Amir, M. Fidel Ganis Siregar, Deri Edianto, (CYCLOFEM (R) )
Christoffel L. Tobing, M. Fahdhy, Cut Adeya Adella
Muhar Yunan Tanjung1,Delfi Lutan1, Ichwanul
Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Adenin1, Herri S Sastramihardja2, Kuswinarti2,
Kedokteran Universitas Sumatera Utara, RSUP H. Taufiqurrahman Rahim3, Mira Yustiawati3, Maftachah
Adam Malik Medan Rochmanti4, Ashon Sa’adi4, Retno Budiarti Farid5,
Monica Fitria Farid5

15
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

1
Departemen Obstetri dan Ginecologi. Fakultas Adi Sukrisno1, Fiorentina Wahyutama2
Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Medan.
2 1
Departemen Farmakologi dan Therapi. Fakulas Departemen Obstetri & Ginekologi FK UPN Veteran
Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung. Jakarta
3 2
Departemen Obstetri dan Ginecologi. Fakulas Program Studi Pendidikan Dokter FK UPN Veteran
Kedokteran , Universitas Lampung, Lampung. Jakarta
4
Departemen Farmacologi. Fakultas Kedokteran,
Universitas Airlangga, Surabaya. Latar belakang: Dismenore merupakan gangguan
5
Departemen Obstetri dan Ginecologi. Fakultas ginekologi yang paling umum terjadi pada perempuan.
Kedokteran, Universitas Hasanudin, Makassar 10-25% diantara perempuan usia reproduktif mengalami
dismenore primer berat.
Tujuan: Untuk mengetahui efficacy, safety and Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
acceptability dari kontrasepsi suntikan dengan meng- pengaruh posisi uterus, volume uterus, dan ukuran
gunakan estradiol sipionat 7,5 mg (Gestin F2(R)) dan ovarium terhadap kejadian dismenore primer pada
kontrasepsi suntikan MPA 25 mg dengan estradiol mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas
sipionat (ES) 5 mg (Cyclofem (R) ). Hasil utamanya Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
mengetahui kepuasan peserta. . Metode: Penelitian ini menggunakan desain
Metode: 22 bulan Phase III penelitian, yang penelitian analitik observasional dengan pendekatan
dilakukan pada multisenter penelitian pada 5 senters potong lintang. Sebanyak 66 mahasiswi Fakultas
dengan 359 and 360, total 719 subjek pada masa Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional
penelitian 24 bulan. Wanita ingin menunda atau men- “Veteran” Jakarta digunakan sebagai sampel pada
jarangkan kelahiran dilokasi penelitian, 18-40 tahun, penelitian ini. Pengambilan sampel dilakukan
dengan siklus menstruasi yang normal (21-35 hari), menggunakan metode Stratified Random Sampling.
menginginkan kontrasepsi Gestin F2 atau Cyclofem Data diperoleh melalui kuesioner dan hasil pemeriksaan
OC. Diikuti keluhan, flour albus, sakit kepada sakit ultrasonografi 2-Dimensi terhadap subjek.
dada, perdarahan pervaginam tak teratur dan perubahan Hasil: Mayoritas subjek berusia 18 tahun (25,8%),
berat badan. Serta alasan penghentian pemakaian mengalami dismenore (78,8%), mengalami nyeri ringan
kontrasepsi. Penelitian adalah Random Uji Klini (33,3%), dan memiliki riwayat keluarga dengan
terkontrol label yang terbuka permuted block dismenore (53,0%). Mayoritas subjek memiliki posisi
randomization method dari kelompok yang menerima uterus antefleksi-anteversi (63.6%), volume uterus lebih
injeksi Gestin F2 dibandingkan dengan injeksi dari normal (72,7%), dan ukuran ovarium normal
Cyclofem. Data dianalisa dengan metoda statistik. (89,4%). Berdasarkan uji Chi-Square dan uji regresi
Hasil: Efek samping dari Gestin F2, dibandingkan logistik, posisi uterus (OR 0,207) dan volume uterus
dengan Cyclofem, setelah dua belas bulan pemakaian (OR 9,167) memiliki hubungan yang signifikan dengan
13 (3.80%) peserta dan 3 (0.90%) peserta . Problem kejadian dismenore primer sedangkan ukuran ovarium
yang terutama adalah Flour albus. Injeksi kontrasepsi tidak berhubungan dengan kejadian dismenore primer.
dapat dikatakan efektif untuk 12 bulan pemakaian, Kesimpulan: Dengan demikian, volume uterus
dengan angka kegagagan (0.1%). Penerimaan injeksi menjadi faktor yang paling mempengaruhi terjadinya
Gestin F-2 were 87 per 100 wanita; dan cyclofem dismenore primer pada mahasiswi Fakultas Kedokteran
injeksi 85per 100 wanita. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
Kesimpulan: Efek samping yang terutama adalah
flour albus.tidaka dijumpai efekyang tidak diinginkan Kata kunci: Dismenore primer, posisi uterus,
dari subjek. Kejadian yang tidak diinginkan dalam batas volume uterus.
normal yang tidak memerlukan interfensi untuk aktifitas
kesehatan. Gestin F2 dan Cyclofem keduanya dapat
dihubungkan dengan banyak peserta yang puas dan
toleransi yang baik. FETOMATERNAL

Kata kunci: kontrasepsi injeksi, gestin F2,


cyclofem, efek samping.
STRATEGI PENCEGAHAN KELAHIRAN
PRETERM: PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN
ULTRASONOGRAFI GENITALIA INTERNA D3 TERHADAP EKSPRESI GEN
PADA MAHASISWI DENGAN DISMENORE CORTICOTROPHIN RELEASING HORMONE
PRIMER (CRH), CORTICOTROPHIN RELEASING

16
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

HORMONE-RECEPTOR 1 (CRH-R1), DAN menunjukkan hubungan negatif antara penambahan


CONNEXIN-43 (CON-43) PADA PROFIL vitamin D3 dengan rendahnya kadar ROS, ekspresi gen
REGULASI KONTRAKTILITAS SEL LINI CRH, ekspresi gen CRH-R1, dan ekspresi gen CON-43
PHM1-41 YANG MENGALAMI STRES pada sel lini PHM1-41 dalam kondisi stres oksidatif.
OKSIDATIF Simpulan bahwa vitamin D3 memiliki potensi dalam
mencegah kelahiran preterm.
M. Alamsyah Aziz, Sofie R Krisnadi,1 Budi
Setiabudiawan,2 Budi Handono1 Kata kunci: CRH, CRH-R1, CON-43, hipoksia,
Vitamin D3
1
Divisi Fetomaternal, Departemen Obstetri dan
Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran/Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung, PERSALINAN IBU HAMIL DENGAN OBESITAS
Indonesia.2Departemen Kesehatan Anak, Fakultas DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA TAHUN
Kedokteran Universitas Padjadjaran/ Rumah Sakit dr. 2017 – 2018
Hasan Sadikin Bandung, Indonesia.
Amirah1, Khanisyah Erza Gumilar2
Latar Belakang: Kelahiran preterm merupakan 1
salah satu penyebab kematian neonatal yang masih PPDS1 Departemen/SMF Obstetri dan Ginekologi
menjadi permasalahan di seluruh dunia. Data WHO RSUD Dr. Soetomo, Fakultas Kedokteran Universitas
menunjukkan bahwa Indonesia memiliki rasio kelahiran Airlangga Surabaya, 2 Staf Pengajar Departemen/ SMF
preterm yang masih cukup tinggi sebesar 15,5% per 100 Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr. Soetomo, Fakultas
kelahiran hidup. Data Maternal Perinatal Registrasi Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya
Indonesia yang terkumpul dari 11 rumah sakit di Jawa
Barat, didapatkan insiden persalinan preterm sebesar Latar Belakang: Obesitas merupakan suatu
15,82%. Salah satu mekanisme patofisiologis yang kondisi akumulasi lemak tubuh yang berlebihan yang
menyebabkan terjadinya kelahiran preterm adalah dapat membahayakan seseorang dan dianggap sebagai
aktivitas sumbu Hipotalamus-Pituitari-Adrenal (HPA). faktor risiko kelima untuk kematian global. Menururut
Stres maternal biologis berupa kondisi hipoksia Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia tahun
merupakan penyebab terjadinya kelahiran preterm 2018, tingkat obesitas orang dewasa di Indonesia
melalui jalur aktivasi sumbu HPA. Kondisi stres ini meningkat menjadi 21,8%. Prevelensi ini meningkat
mengakibatkan aktivasi sumbu HPA dan meningkatkan dari hasil Riskesdas tahun 2013 yang menyebut bahwa
CRH, CRH-R1, dan CON-43 sebagai pemicu terjadinya angka obesitas di Indonesia hanya mencapai 14,18%.
proses kontraksi. Vitamin D3 sebagai sumber ion Ca2+ Tujuan: Melihat komplikasi dari persalinan ibu
dan antioksidan dibutuhkan untuk mekanisme kontraksi hamil dengan obesitas di RSUD Dr Soetomo yang
dan relaksasi otot halus miometrium. merupakan Rumah Sakit terbesar di Indonesia dan pusat
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah meng- rujukan Indonesia Timur.
analisis hubungan penambahan vitamin D3 dengan Metode: Studi ini merupakan studi deskriptif
kadar ROS, ekspresi gen CRH, CRH-R1, dan CON-43 retrospektif. Kasus Persalinan Ibu Hamil dengan
pada sel lini PHM1-41 dalam kondisi stres oksidatif. obesitas di RSUD Dr. Soetomo pada bulan Januari
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian 2017– Desember 2018. Data pada studi ini diperoleh
eksperimental menggunakan sel lini otot halus melalui data register di VK Bersalin dan Poli Hamil
miometrium uterus manusia PHM1-41 sebagai model in RSUD Dr.Soetomo.
vitro yang diberi perlakuan stres oksidatif hipoksia dan Hasil: Angka kejadian Persalinan ibu hamil
penambahan vitamin D3 (5, 10, 50 dan 150nM). dengan Obesitas di RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun
Dilakukan uji viabilitas untuk toksisitas vitamin D3 2017 – 2018 sebanyak 612 Kasus dari 2763 persalinan
terhadap sel yang akan diuji. Sel PHM1-41 yang telah (22%), mayoritas penderita berusia 20-34 tahun dan
dikultur dalam keadaan hipoksia selama 24 jam diberi wanita multipara (70%). Faktor Komorbid terbesar
penambahan vitamin D3, kemudian diukur kadar ROS adalah Preeklampsia (82%), Diabetes gestasional
menggunakan DCFDA fluoresen. Selain itu, RNA sel (10%), Macrosomia (5%), dan Kelainan kongenital
diisolasi kemudian dianalisis ekspresi gen yang (3%). Persalinan Perabdominam terjadi pada mayoritas
diperiksa sebagai profil regulasi kontraktilitas. kasus Obesitas. Terdapat 3 kasus kematian pada
Hasil: Hasil menunjukkan kadar ROS turun dari persalinan ibu hamil dengan obesitas.
19,49±1,76% menjadi 7,16± 0,23% dan ekspresi seluruh Kesimpulan: Mayoritas ibu hamil dengan
gen lebih rendah pada kelompok yang diberi Obesitas yang melahirkan di RSUD Dr. Soetomo tahun
penambahan vitamin D3 150 nM dibandingkan 2017 – 2018 adalah wanita multipara berusia 22-34
kelompok kontrol hipoksia. Hasil korelasi Pearson tahun dengan faktor komorbid terbanyak Preeklampsia,
DM Gestasional, Macrosomia, dan Kelainan Kon-

17
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

genital. Mayoritas penderita menjalani persalinan per- akreta. Diagnosis dan tatalaksana yang tepat pada
abdominam.Terdapat 3 kasus kematian pada persalinan fasilitas terbatas dibutuhkan untuk menghentikan
ibu hamil dengan obesitas. perdarahan dan menyelamatkan ibu.

Kata Kunci: Obesitas, Hamil, Persalinan Kata kunci: plasenta akreta, dukun kampung,
perdarahan postpartum, retensio plasenta

TEMUAN PLASENTA AKRETA INSIDENTAL


DAN TATALAKSANA DI DAERAH TERPENCIL: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN
SEBUAH LAPORAN KASUS TOKOLITIK NIFEDIPIN DAN ISOKSUPRIN
TERHADAP KONTRAKSI UTERUS PADA
Putri A,1 Wahono WT,1 Saroyo YB,2 Nugroho AJ,1 KEJADIAN ANCAMAN PERSALINAN PRETERM
Marjono B3 DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG
1
RSUD Puruk Cahu, Kalimantan Tengah Herry Aktyar Matondang
2
Departemen Obstetri dan Ginekologi, Universitas
Indonesia, Jakarta, 3RS Medistra, Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Padjadja ran, RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung
Latar belakang: Plasenta akreta merupakan suatu
kondisi dimana plasenta melekat pada miometrium Latar Belakang: Persalinan preterm masih
secara patologis dan dapat menyebabkan komplikasi menjadi masalah utama di bidang obstetri karena
berbahaya termasuk perdarahan post-partum yang hebat. mengakibatkan angka mortalitas dan morbiditas
Salah satu hipotesis menyatakan bahwa penyebabnya neonatal yang tinggi. Salah satu upaya pencegahan
adalah defek dari lapisan antara endometrium- persalinan preterm yaitu dengan pemberian tokolitik
miometrium sehingga desidualisasi pada area bekas luka untuk memberikan kesempatan pemberian kortiko-
pada uterus menjadi abnormal. Evaluasi melalui steroid sebagai obat pematangan paru. Nifedipin dan
ultrasonografi merupakan hal yang penting. Pada kasus isoksuprin merupakan tokolitik yang keduanya efektif
tidak tersedianya evaluasi ultrasonografi, faktor risiko tetapi protokol pemberiannya diberbagai senter masih
klinis dapat membantu prediksi plasenta akreta, seperti bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
riwayat persalinan sesar sebelumnya. Insiden plasenta perbedaan perubahan frekuensi dan kekuatan uterus
akreta pada wanita tanpa riwayat persalinan sesar antara pemberian nifedipin dengan isoksuprin.
sebelumnya sebesar 0.24% dan meningkat mencapai 3% Metode: Penelitian ini merupakan penelitian
bila disertai dengan plasenta previa. randomized controlled trial (RCT) dengan metode
Tujuan: Deskripsi diagnosis dan tatalaksana randomisasi double blind. Subjek penelitian adalah
temuan insidental kasus plasenta akreta dalam wanita hamil yang memenuhi kriteria penelitian (n=16).
keterbatasan di daerah terpencil Perlakuan diberikan selama 48 jam. Parameter yang
Kasus: Wanita 39 tahun, P5, dengan syok diukur yaitu frekuensi dan kekuatan kontraksi sebelum
hipovolemik karena perdarahan postpartum et causa dan sesudah pemberian terapi tokolitik nifedipin dan
retensio plasenta pada persalinan spontan pervaginam isoksuprin. Penelitian dilakukan di RSUP Dr. Hasan
yang dibantu dukun kampung. Tidak didapatkan riwayat Sadikin pada bulan Januari sampai dengan Maret 2019.
sesar atau kuretase sebelumnya dan tidak pernah Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat
melakukan antenatal care. Resusitasi cairan dan penurunan frekuensi dan kekuatan kontraksi uterus lebih
transfusi darah diberikan bersamaan dengan manual pla- besar setelah pemberian tokolitik isoksuprin selama 48
senta, dimana plasenta sulit untuk dipisahkan dari jam dibandingkan dengan tokolitik nifedipin dan
dinding uterus dan tercabik saat dikeluarkan. signifikan secara statistik dengan nilai p 0,0001
Diputuskan untuk dilakukan laparotomi dan dilanjutkan (p<0,05) menggunakan uji Mann Whitney.
dengan histerektomi subtotal untuk menghentikan Kesimpulan: Pemberian tokolotik isoksuprin
perdarahan. Hasil histopatologi didapatkan adanya sel lebih efektif untuk menurunkan frekuensi dan kontraksi
trophoblast hingga lapisan myometrium, sesuai dengan uterus dibandingkan dengan nifedipin terhadap ancaman
plasenta akreta. Kasus ini merupakan kasus plasenta persalinan preterm.
akreta tanda riwayat operasi ataupun kuretase
sebelumnya, dengan temuan insidental pada kasus Kata kunci: Nifedipin, Isoksuprin, Frekuensi dan
retensio plasenta. kekuatan kontraksi, Ancaman persalinan preterm
Kesimpulan: Pada kasus ini tidak adanya riwayat
sesar dan kuretase sebelumnya ataupun plasenta previa
tidak menyingkirkan kemungkinan terjadinya plasenta

18
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

PENGGUNAAN TAMPON EKSTERNAL UTERUS


SEBAGAI ALTERNATIF PERTOLONGAN Kata Kunci: PPS, tampon eksternal uterus
PERTAMA MANAJEMEN PERDARAHAN
PASCASALIN DENGAN SUMBER DAYA
TERBATAS DETERMINAN LUARAN BAYI BERAT LAHIR
RENDAH PADA WANITA DENGAN KETUBAN
Qonita Prasta Agustia, Arifian Juari, Pande Made PECAH DINI
Dwijayasa
Sarah Chairani Zakirah1,3,4*, Putri Chairani Eyanoer5,
RSIA Puri Bunda Kota Malang Dina Fadilla4, Budi Wiweko1,2,3
1
Latar Belakang. Perdarahan pasca-salin (PPS) Divisi Fertilitas Endokrinologi dan Reproduksi,
merupakan penyebab kematian langsung maternal Departemen Obstetri and Ginekologi, Fakultas
terutama di negara berkembang. Modalitas terapi yang Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta, 10430,
digunakan pada kasus PPS yang gagal dengan Indonesia, 2Klinik Yasmin IVF, RSUP Dr. Cipto
pemberian uterotonika adalah dengan pemasangan Mangunkusumo, Jakarta, 10430, Indonesia. 3Klaster
tampon balon kateter yang telah terbukti efektif. Akan Human Reproductive, Infertility and Family Planning
tetapi, tindakan ini memerlukan keahlian dan Research Center, Indonesia Medical Education and
pengalaman khusus. Dibutuhkan alternatif tindakan Research Institute(IMERI), Fakultas Kedokteran,
pertolongan pertama yang mudah dan efektif serta dapat Universitas Indonesia, Jakarta, 10430, Indonesia.
4
dilakukan oleh semua tenaga kesehatan tanpa Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara,
pengalaman dan keahlian khusus. Salah satunya adalah Medan, Indonesia. 5Departemen Kedokteran
dengan menggunakan tampon eksternal uterus, yaitu Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera
melakukan pemasangan ‘sabuk’ benda padat untuk Utara, Medan, Indonesia
menahan fundus uteri setinggi umbilikus, serta menahan *Korespondensi: sarahchairani@gmail.com
bagian bawah uterus melalui pemasangan tampon kassa
padat di dalam vagina. Dengan demikian uterus Latar Belakang: Berbagai faktor dikatakan
‘terjepit’, sehingga tidak dapat membesar dan terisi sebagai risiko terkait BBLR.
darah. Penulis melaporkan pengalaman beberapa kasus Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk meng-
PPS yang diatasi dengan menggunakan pemasangan evaluasi faktor risiko antenatal yang berperan terhadap
tampon eksternal uterus. luaran BBLR pada wanita usia reproduktif yang
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengalami KPD.
melaporkan kasus penggunaan tampon eksternal uterus Metode: Penelitian ini merupakan penelitian
sebagai alternatif pertolongan pertama dalam observasional analitik dengan desain penelitian cross-
manajemen PPS. sectional, dimana mengkaji hubungan antara beberapa
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian faktor risiko terkait kejadian BBLR pada wanita dengan
deskriptif dengan pendekatan serial kasus yang PROM. Sampel diambil dengan menggunakan cara
dilaksanakan di RSIA Puri Bunda, Kota Malang. Data consecutive sampling dari tanggal 22 April 2018 hingga
diambil dari rekam medis pasien pada periode Januari 15 Mei 2018 di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit
2019 – Maret 2019. Pada penelitian ini, sampel diambil Umum Kertha Usada, Buleleng, Bali. Data yang
dengan teknik consecutive sampling. digunakan pada penelitian ini adalah data non-
Hasil: Pada penelitian ini ditemukan sebanyak 6 parametrik yaitu berupa data nominal dan ordinal
kasus PPS dimana tampon eksternal uterus ini berhasil dengan analisis data menggunakan uji Chi-Square atau
menghentikan perdarahan pada keseluruhan kasus Kruskal-Wallis jika data tidak memenuhi syarat.
(100%) dengan rerata waktu lama penggunaan adalah Hasil: Pada penelitian ini, terdapat jumlah
85 menit SD ± 39,8 pada keseluruhan kasus tanpa responden PROM dan PPROM sebanyak 260 orang,
menimbulkan komplikasi seperti syok ataupun inter- dimana 48 orang tidak memenuhi kriteria, sehingga
vensi lanjut seperti operasi. Tatalaksana transfusi pasca terdapat 212 orang yang memenuhi kriteria. Dari 212
perdarahan hanya terjadi pada 1 kasus (16,6%) orang diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yakni
dikarenakan Hb awal pasien yang rendah (9,6 gr/dL). BBLN, BBLB, BBLR. Responden BBLN sebanyak 200
Kesimpulan: Penggunaan tampon eksternal uterus bayi (94.3%), BBLB sebanyak 6 bayi (2.8%), BBLR
ini dapat menjadi alternatif modalitas awal yang mudah sebanyak 6 bayi (2.8%). Data menunjukkan bahwa
pada penanganan pertama PPS. Dibutuhkan penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara variable usia
lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar kehamilan (p<0.01) dan NLR (p=0.048) dengan bayi
untuk mengetahui efektivitas penggunaan tampon berat lahir rendah (BBLR).
eksternal uterus ini.

19
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

Kesimpulan: Kecilnya usia kehamilan dan LATE ONSET DI RSUD DR. SOETOMO
tingginya NLR dapat digunakan sebagai prediktor faktor SURABAYA TAHUN 2017-2018
risiko luaran BBLR. Penelitian dengan sampel yang
lebih besar dan pemerataan jumlah sampel dengan Nila Krisna Sari, Nareswari Cininta
BBLB dan BBLR dibutuhkan mengingat penelitian ini
responden terbanyak berasal dari kelompok BBLN. Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas
Kedokteran, Universitas Airlangga, RSUD Dr Soetomo,
Kata Kunci: BBLR, KPD, Faktor Risiko Surabaya

Tujuan: Memperoleh gambaran faktor-faktor


ANALISIS KOMPARASI DIAGNOSIS GAWAT yang berhubungan dengan luaran maternal dan neonatal
JANIN BERDASARAKAN GAMBARAN KTG pasien preeklampsia berat Early onset dan Late onset di
KATEGORI 3 (NICHHD) DENGAN PENILAIAN Rumah sakit dr. Soetomo tahun 2017-2018
MAEDA DI RSUP SANGLAH DENPASAR Metode: Deskriptif retrospektif menggunakan data
PERIODE 1 JANUARI 2015 – 31 DESEMBER 2016 sekunder register kamar bersalin, buku perinatologi,
rekam medis, laporan pagi Rumah Sakit Dr. Soetomo
Mervinna Giovanni, AAN Jaya Kusuma, I Wayan mulai Januari 2017 sampai dengan Desember 2018.
Artana Putra, AA Putra Wiratnyana, I Wayan Kriteria inklusi: pasien preeklampsia berat yang lahir di
Megadhana Rumah Sakit Dr. Soetomo surabaya tahun 2017-2018.
Kriteria eksklusi: pasien preeklampsia berat yang
Divisi Fetomaternal SMF/Bagian Obstetri dan melahirkan di luar Rumah Sakit Dr. Soetomo, pasien
Ginekologi RSUP Sanglah/ Universitas Udayana, Bali, dengan hipertensi kronis.
Indonesia Hasil: Angka kejadian preeklampsia berat di
RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2017 – 2018
Latar Belakang: Diagnosis Gawat Janin selama sebanyak 550 kasus dari 2763 persalinan (19,9%).
persalinan sangatlah penting, Kardiotokografi (KTG) Didapatkan kasus late onset sebanyak 55% early onset
merupakan alat pantau yang paling lazim digunakan, 45%, mayoritas kasus rujukan sebanyak 84,5%, berusia
namun metode ini memiliki spesitifitas yang rendah 17-34 th sebanyak 59%, multigravida 72%, obesitas
sehingga pada pengunaannya mengakibatkan me- kelas I 29%. Indikasi terminasi karena faktor janin
ningkatnya angka persalinan secara operatif, tanpa adalah pertumbuhan janin terhambat 45%, fetal distress
menurunkan mortalitas perinatal. 19%, sedangkan dari faktor ibu adalah edema paru 35%,
Metode: Pada penelitian deskriptif ini kami akan sindroma HELLP 32%, impending eklampsia 26%.
mecari perbandingan KTG Kategori 3 dengan penilaian Metode persalinan dengan seksio sesarea 71%, ekstraksi
MAEDA pada keluaran pada bayi, yang dilakukan di forsep 13%. Luaran neonatus pada early onset terbanyak
RSUP Sanglah pada periode 1 Januari 2015-31 dengan berat<1500 g sebanyak 53,1%, skor apgar 4-6
Desember 2016. 36,7%, sedangkan pada late onset terbanyak dengan
Hasil: Sampel penelitian sebanyak 11 gambaran berat>3000 g sebanyak 28,5% dan skor apgar 7-10
KTG Kategori 3 yang dilakukan SC yang didapatkan 66,3%. Angka kematian maternal sebanyak 2,3%,
dengan keluaran bayi, 81,8% memiliki nilai APGAR kematian neonatal sebanyak 13,5% dan kematian janin
<7, dan 90% mengalami asiodosis dilihat dari pH dalam rahim 7,2%.
analisis gas darah umbilikal. Dari KTG Kategori 3 yang Kesimpulan: Angka kejadian late onset lebih
dilakukan penilaian MAEDA, 54,5% didapatkan dengan banyak daripada early onset. Pada kasus early onset
nilai >15. Pada nilai MAEDA >15 semuanya didapatkan maupun late onset terbanyak adalah kasus rujukan, usia
dengan APGAR <7, dan pH analisis gas darah umbilikal 17-34 th, multigravida, obesitas kelas I. Indikasi
<7,2. Pada penelitian ini didapatkan sensitifitas dari terminasi pada kasus early onset maupun late onset
Penilaian MAEDA pada gawat janin dengan gambaran terbanyak adalah pertumbuhan janin terhambat dan
KTG Kategori 3 adalah 88,9%, dan spesitifitas sebesar edema paru.
50%.
Kata Kunci: preeklampsia berat, early onset, late
Kata Kunci: Kardiotokografi, Kategori 3, onset
Penilaian MAEDA, Gawat Janin.

PERBEDAAN ANTARA PARAMETER KLINIS


LUARAN MATERNAL DAN NEONATAL PADA DAN LABORATORIUM SAAT PERSALINAN
PREEKLAMPSIA BERAT EARLY ONSET DAN DAN 6 MINGGU PASCA SALIN PADA

20
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

PREEKLAMSIA KOMPLIKASI DAN PERAN EKSTRAK ANGKAK BERAS MERAH


PREEKLAMSIA TANPA KOMPLIKASI DALAM MEMPERBAIKI KERUSKAN SEL
ENDOTEL SECARA IN VITRO MELALUI
Noroyono Wibowo, Rima Irwinda, Andri Welly PERUBAHAN KADAR HMOX-1, SFLT-1, PLGF
PADA LINI SEL HUVEC
Departemen Obstetri dan Ginekologi – Divisi
Fetomaternal, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Ridwan A Putra1, Jusuf S Effendi1, Wiryawan Permadi1,
Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia Ria Bandiara1, Prima N Fauziah2
1
Latar belakang: Preeklamsia merupakan suatu Medical Faculty Padjajaran University, Dr. Hasan
sindrom spesifik kehamilan, yang berkontribusi ter- Sadikin General Hospital,
2
hadap tingginya angka kesakitan dan kematian maternal School of Health Science Jendral Achmad Yani,
dan perinatal, serta berhubungan dengan risiko jangka Bandung-Indonesia
panjang untuk kemudian hari. Sehingga dibutuhkan
suatu pemantauan dari parameter-parameter klinis dan Latar belakang: Iskemik plasenta dan
laboratorium pada preeklamsia saat 6 minggu pasca ketidakseimbangan angiogenik diduga merupakan
salin untuk menilai perbaikan, ataupun progesifitas dari faktor penyebab utama dari preeklamsi. Ketidak-
suatu kehamilan dengan preeklamsia. seimbangan angiogenik terjadi akibat meningkatnya
Tujuan: Mengetahui tekanan darah sistolik, kadar sFlt-1 dan penurunan PlGF. Pemulihan
tekanan darah diastolik dan mean arterial pressure keseimbangan angiogenik berpotensi dapat me-
(MAP), hemoglobin, hematokrit, trombositopenia, nyembuhkan preeklamsi. Diketahui derivat statin
proteinuria kualitatif, gula darah puasa, asam urat, LDH, diyakini dapat mengurangi ketidakseimbangan angio-
SGOT, SGPT, ureum dan kreatinin pada saat persalinan genik sehingga berperan dalam proses pemulihan
dan saat 6 minggu pasca salin pada kelompok preeklamsi dengan cara menginduksi ekspresi Hmox-1
preeklamsia tanpa komplikasi dan kelompok preeklam- sehingga menghambat pelepasan sFlt-1. Lovastatin
sia dengan komplikasi. yang secara alami dapat diperoleh dari pangan hasil
Metode: Desain kohort prospektif dengan metode fermentasi pada angkak beras merah diyakini memiliki
analisis pengukuran berulang parameter-parameter potensi efek menjaga keseimbangan angiogenik dengan
klinis dan laboratorium pada kelompok preeklamsia jalur tersebut. Penggunaan angkak beras merah sebagai
tanpa komplikasi dan preeklamsia dengan komplikasi. pangan tradisional Indonesia nantinya diharapkan dapat
Hasil: Didapatkan perbedaan hasil pemeriksaan digunakan sebagai alternatif penatalaksanaan
fisik dan laboratorium (tekanan darah sistolik, tekanan peeklampsia.
darah diastolik, MAP, trombosit, proteinuria, gula darah Tujuan: Untuk mengetahui efek angkak beras
puasa, asam urat, LDH, SGOT, SGPT, ureum dan merah dalam proses angiogenesis preeklamsi melalui
kreatinin) pada kelompok preeklamsia tanpa komplikasi perubahan kadar Hmox-1, sFlt-1 dan PlGF.
(p <0.05) pada saat persalinan dibandingkan saat 6 Metode: Penelitian ini dilakukan secara eks-
minggu pasca salin. Serta didapatkan perbedaan hasil perimental post test only control group design yakni
pada seluruh variabel pemeriksaan fisik dan dengan cara menganalisis kadar Hmox-1, sFlt-1 dan
laboratorium pada kelompok preeklamsia dengan PlGF secara in vitro pada lini sel HUVEC ATCC CRL
komplikasi (p <0.05) pada saat persalinan dibandingkan 1730 yang diinduksi serum normal dan preeklamsi lalu
saat 6 minggu pasca salin. Didapatkan normalisasi nilai diberikan perlakuan ekstrak angkak beras merah dengan
pengukuran pada semua variabel pemeriksaan fisik dan masa inkubasi 72 jam.
pemeriksaan laboratorium baik pada kelompok Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan nilai
preeklamsia tanpa komplikasi ataupun dengan LC50 adalah 500 µg/ml dan serial konsentrasi yang
komplikasi. digunakan mulai dari 0,977-250 µg/ml. Efek ekstrak
Kesimpulan: Pada saat pengukuran 6 minggu angkak beras merah terhadap peningkatan kadar Hmox-
pasca salin, didapatkan normalisasi dari parameter- 1 dan PlGF secara bermakna terlihat pada konsentrasi
parameter yang dinilai, baik pada kelompok pr- 31,25 dan 1,953 µg/ml serta penurunan kadar sFlt-1
eeklamsia tanpa komplikasi ataupun kelompok pada konsentrasi 31,25 µg/ml (p≤0,005). Penelitian ini
preeklamsia dengan komplikasi. mendapatkan bahwa angkak beras merah dapat
meningkatkan kadar Hmox-1 dan PlGF dan me-
Kata kunci: Enam minggu pasca salin, persalinan, nurunkan kadar sFlt-1 pada sel HUVEC serta
preeklamsia dengan komplikasi, preeklampsia tanpa perubahannya yang dipengaruhi oleh konsentrasi dan
komplikasi. jenis serum.
Kesimpulan: Temuan ini menunjukkan bahwa
angkak beras merah dapat berperan sebagai agen yang

21
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

menjaga keseimbangan angiogenesis sehingga dapat Keterlibatan tim multidisiplin diperlukan untuk
mencegah dan memperbaiki kerusakan sel endotel yang menghasilkan keluaran yang lebih baik.
pada akhirnya dapat digunakan sebagai alternatif untuk Kesimpulan: Perlu dilakukan deteksi dini pada
penetalaksanaan preeklamsi di masa yang akan datang. gigantomastia gestasional dan penanganan multidisiplin
untuk mendapatkan keluaran yang lebih baik.
Kata kunci: Angkak beras merah, preeklamsi,
Hmox-1, sFlt-1, PlGF. Kata kunci: Gigantomastia, komplikasi,
kehamilan.

TATALAKSANA GIGANTOMASTIA
GESTASIONAL – SEBUAH LAPORAN KASUS INFEKSI VIRUS VARICELLA ZOSTER DALAM
LANGKA KEHAMILAN

Leonita Triwachyuni A S, Bram Pradipta Aditiya Maulana

Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Departemen Kebidanan dan Kandungan, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Umum Kedokteran Universitas YARSI / RSPAD Gatot
Daerah Koja Jakarta Soebroto, Jakarta

Latar belakang: Gigantomastia gestasional Latar belakang: Insiden Varicella zoster virus
adalah suatu kelainan pembesaran salah satu atau kedua (VZV) hanya sekitar 2% terjadi pada orang dewasa.
payudara selama masa kehamilan yang jarang Lesi pada varicella mempunyai gambaran yang khas
ditemukan (angka kejadian 1 : 28.000 hingga 1 : yaitu terdapatnya semua stadium lesi secara bersamaan
100.000 kehamilan). Gigantomastia umumnya pada satu saat. Ibu hamil yang terkena infeksi VZV
berkembang dengan cepat selama kehamilan dan primer dapat menularkan infeksi kepada janinnya secara
kembali pada kondisi normal setelah kehamilan. transplasental. Penelitian pada orang dewasa sehat
Terdapat kasus-kasus di mana penanganan lebih lanjut dengan infeksi Varicella primer yang diberi terapi awal
dibutuhkan, baik berupa penanganan medis maupun acyclovir oral menunjukkan perbaikan yang bermakna.
bedah. Dengan patogenesis yang masih belum Tujuan: Mengenal infeksi dan tatalaksana
sepenuhnya diketahui, berbagai teori dikembangkan Varicella zoster pada kehamilan.
untuk menjelaskan kejadian gigantomastia, seperti Laporan Kasus: Seorang wanita usia 35 tahun
hipersensitivitas organ dan ketidakseimbangan hormon. G2P1A0 hamil 20 minggu datang dengan keluhan gatal
Gejala yang terjadi dapat berkembang menjadi dan timbul lenting – lenting seluruh tubuh sejak satu
komplikasi yang membahayakan jiwa pasien. hari yang lalu. Lenting – lenting berisi cairan dimulai
Tujuan: Mendeskripsikan tatalaksana sebuah dari wajah dan semakin banyak menyebar ke seluruh
kasus langka yaitu kehamilan dengan gigantomastia. tubuh. Memiliki riwayat kontak dengan penderita cacar
Laporan Kasus: Ny S, 36 tahun, G6P3A2 hamil air. Sebelumnya pasien mengaku tidak memiliki riwayat
31-32 minggu dengan gigantomastia. Pembesaran cacar air. Dari pemeriksaan fisik status dermatologis
payudara diketahui dari peningkatan ukuran bra regio generalisata, terdapat vesikel – vesikel berukuran
(awalnya 36A, pada kehamilan ini 46). Pada hari numuler – lentikuler yang tersebar di atas kulit
perawatan ke-3 pasien mengalami perburukan yang eritematus dan terdapat krusta di sebagian tempat. Lain
diawali dengan sesak napas berat, demam dan – lain dalam batas normal. Pemeriksaan penunjang
takikardia, kemudian diikuti penurunan kesadaran. seperti Laboratorium, CTG dan USG Transabdominal
Pasien meninggal dunia pada perawatan hari ke-4. dalam batas normal. Berdasarkan anamnesis dan
Pembahasan: Gigantomastia gestasional adalah pemeriksaan fisik, pasien didiagnosa G2P1A0, hamil 20
kelainan pembesaran payudara secara masif dan difus, minggu dengan infeksi varicella zoster. Setelah
mencapai 10-20 kali ukuran payudara atau >1.5 kg intervensi dengan pemberian acyclovir oral 5 x 800mg
massa payudara awal. Komplikasi yang ditimbulkan selama 5 hari di ruang isolasi dan pemberian suportif
berupa infeksi, nekrosis, kelainan saraf, hingga sepsis lainnya keadaan pasien membaik.
yang berujung kepada kematian. Mengingat penyakit Kesimpulan: Infeksi Varicella zoster jarang pada
autoimun merupakan faktor risiko, deteksi dini ibu hamil. Bagi ibu yang sedang hamil, Varicella
gigantomastia perlu dilakukan agar penanganan yang merupakan masalah yang penting karena pada orang
diberikan holistik dan komprehensif. Penatalaksanaan dewasa penyakitnya lebih berat dari pada anak-anak.
yang mencakup pembedahan dan non-pembedahan Acyclovir telah digunakan secara aman pada ribuan
bergantung pada kondisi masing-masing pasien. wanita selama kehamilan.

22
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

Kata kunci: Varicella zoster, kehamilan,


acyclovir. 1Staff SMF Obstetrik dan Ginekologi FK UNUD/RSUP
Badung Mangusada, Bali
2PPDS-2 Divisi Fetomaternal Departemen/KSM
LAPORAN KASUS: DIAGNOSIS DAN Obstetrik dan Ginekologi FK UGM
TATALAKSANA TWIN-TO-TWIN TRANFUSION 3Staff SMF Ilmu Spesialis Jantung dan Pembuluh
SYNDROME TAHAP V DI DAERAH TERPENCIL Darah RSUP Badung Mangusada, Bali
4Staff SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUP Badung
Bennovry J, Daud S Mangusada, Bali
5Staff SMF Ilmu Anestesi dan Reanimasi RSUP Badung
RS H. Lalu Manambai Abdulkadir, Sumbawa Besar, Mangusada, Bali
Nusa Tenggara Barat, Indonesia 6PPDS-1 Departemen/KSM Obstetrik dan Ginekologi
FK UNUD/RSUP Sanglah, Denpasar, Bali
Twin-to-Twin Transfusion Syndrome (TTTS)
merupakan salah satu kelainan perkembangan janin Latar belakang: Peripartum cardiomyopathy
multifetal monokorionik. Kasus TTTS termasuk kasus (PPCM) merupakan salah satu penyebab gagal jantung
yang jarang ditemukan namun memiliki tingkat dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi.
mortalitas dan morbiditas yang tinggi terhadap janin. Tingginya kadar prolaktin dan produksi fragmen
TTTS didiagnosis melalui ultrasonografi dengan dua proteolitik prolaktin (16 kDa N-terminal fragment)
kriteria yakni, kehamilan ganda monokorionik- berperan penting pada patofisiologi PPCM. Prolaktin
diamnionik dan adanya gambaran polihidramnion pada dan fragmen prolaktin memicu kerusakan endotel dan
janin resipien dan oligohidramnion pada janin disfungsi kardiomiosit melalui inflamasi dan stress
pendonor. Kasus ini cukup sulit didiagnosis dan oksidatif. Bromokriptin menghambat sekresi prolaktin
dibedakan dengan kasus lain seperti kehamilan ganda kelenjar pituitari dan secara klinis dapat memperbaiki
tanpa TTTS dan TRAP. Pada minggu ke-27-28, janin-2 fungsi ventrikel kiri.
mengalami IUFD yang meningkatkan kecurigaan Laporan Kasus: Seorang wanita hamil, 29 tahun,
terhadap TTTS. Tatalaksana yang menjadi standar datang ke IGD kamar bersalin dengan keluhan sesak
adalah amnioreduksi dan ablasi laser. Namun, pada nafas sejak 3 hari. Riwayat hipertensi sejak usia
daerah terpencil, tatalaksana tersebut sulit dilakukan kehamilan 24 minggu. Tidak ada riwayat penyakit
karena terbatasnya fasilitas, faktor sosioekonomi, dan jantung atau penyakit medis lain sebelumnya. Primary
demografi. Ibu dan janin diobservasi melalui kunjungan survey ditemukan kesadaran compos mentis, jalan nafas
antenatal secara rutin setiap dua minggu. Pada setiap paten, pernafasan spontan, RR 28 x/menit, saturasi
kunjungan antenatal, dilakukan pemeriksaan oksigen 88%, TD 187/120 mmHg, nadi 150 x/menit.
menyeluruh pada ibu dan janin serta dilakukan Ditemukan ronki kedua lapang paru dan pitting edema
pemeriksaan ultrasonografi. Observasi dilakukan hingga pada kedua kaki. Pemeriksaan obstetri ditemukan janin
24 jam setelah persalinan. Pasien dilakukan seksio tunggal/hidup, presentasi bokong, TBJ 2800 gram, DJJ
sesarea (SC) terjadwal dengan indikasi janin-1 176, NST tidak reaktif. Pemeriksaan laboratorium
mengalami IUGR dan janin-2 IUFD. Dengan berbagai ditemukan proteinuria +4 dan asidosis metabolik.
pertimbangan, kehamilan dipertahankan dengan Ekokardiografi menunjukkan EF 26%, LA dilatation,
observasi ketat pada ibu dan janin. Kasus TTTS tahap V global hypokinetic, MR Mild, TR Mild. Diagnosis awal
di daerah terpencil dapat dilakukan secara konservatif, Fetal Distress, Impending Gagal Nafas, Suspek PPCM,
yakni dengan pemantauan ketat melalui kunjungan Edema Paru Akut, Preeklamsia Berat, Presentasi
antenatal setiap dua minggu, meskipun dengan Bokong, G2P1A0 36 minggu. Terapi awal meliputi
terbatasnya alat diagnosis dan tatalaksana. oksigen, drip nikardipin, furosemid, dan magnesium
sulfat. Dilakukan SC emergensi atas indikasi fetal
Kata kunci: daerah terpencil, kematian janin distress, lahir bayi laki-laki, 2400 gram, AS 4-7,
tunggal, tatalaksana konservatif, TTTS. kelainan kongenital (-). Konsultasi dengan sejawat
Kardiologi ditemukan ADHF profil B ec PPCM, post
SVT, AF RVR. Terapi gagal jantung meliputi diuretik,
PEMBERIAN BROMOKRIPTIN PADA KASUS antihipertensi, antiaritmia, dan inotropik. Pasien dirawat
KARDIOMIOPATI PERIPARTUM: LAPORAN di ruang ICU selama 6 hari. Pada periode postpartum,
KASUS DAN TINJAUAN PUSTAKA diberikan terapi bromokriptin dengan dosis 2,5 mg/hari
selama 2 minggu dilanjutkan dengan 1,25 mg/hari
I Wayan Sumardhi 1, I Made Ariyana1,2, A. A Istri selama 2 minggu berikutnya. Evaluasi ekokardiografi
Murwitha Prasanti3, I Gede Widhyasa4, I Made Adi postpartum menunjukkan perbaikan fungsi ventrikel kiri
Kusuma5, Ketut Yoga Mira Pratiwi6, Erliana Fani6 (LVEF 61,9%).

23
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

Kesimpulan: Pemberian bromokriptin sebagai di pusat kesehatan tersier. Pilihan metode persalinan
tambahan terapi standar gagal jantung pada kasus sebaiknya dengan Seksio sesarea dengan anestesi
PPCM dapat memperbaiki luaran klinis pasien. epidural dan narkotik sebagai analgetik dalam dosis
yang tepat. Pemantauan ketat volume darah selama
Kata kunci: PPCM, bromokriptin, luaran klinis, periode postpartum merupakan hal yang penting.
multidisiplin.
Kata kunci: Sindrom eisenmenger, kehamilan.

SINDROM EISENMENGER DALAM


KEHAMILAN APAKAH SELALU BERAKHIR HUBUNGAN KADAR PROGESTERON SALIVA
DENGAN KEMATIAN? DENGAN KEJADIAN ANCAMAN PERSALINAN
PREMATUR
Febia Erfiandi, Ita Fatati, Imelda Rosmaida Siagian,
Muhammad Alamsyah Aziz Dewi Maharsita Sri Prajanta Putri, Hadi Susiarno, Budi
Handono
Departmen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran/RSUP. Dr. Hasan Latar Belakang: Persalinan preterm adalah
Sadikin, Jalan Pasteur No. 38, Bandung 40161, persalinan yang terjadi pada usia kehamilan 20 minggu
Indonesia atau lebih sampai dengan kurang dari 37 minggu.
Persalinan preterm menyebab-kan peningkatan
Latar Belakang: Sindrom Eisenmenger dalam mortalitas dan morbiditas neonatal. Progesteron
kehamilan adalah kasus yang jarang, namun angka merupakan hormon steroid yang bertanggungjawab
kematian pada bayi dan ibu sangatlah tinggi, terutama dalam mempertahankan status quiscence miometrium.
saat kondisi peripartum (>50%). Kondisi Sindrom Onset persalinan baik aterm maupun preterm
Eisenmenger didefiniskan sebagai kondisi hipertensi diperkirakan disebabkan oleh penurunan aktivitas
pulmonal secara sistemik yang disebabkan adanya fungsional progesteron didalam uterus sehingga terjadi
resistensi yang tinggi di pembuluh darah pulmonal inisiasi proses persalinan dan modulasi kontraktilitas
dengan aliran darah dari jantung kanan ke jantung kiri. serta eksibilitas miometrium.
Perubahan fisiologi dalam kehamilan dapat Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk
menyebabkan aliran dari kanan ke kiri yang melalui mengetahui apakah kadar progesteron saliva berkorelasi
defek kongenital pada jantung memburuk, dengan kejadian persalinan preterm. Jika kadar
menyebabkan hipoksia berat, dan prognosis yang buruk progesteron berkorelasi dengan persalinan preterm
bagi ibu dan bayi. kemudian dicari nilai cut off progesteron untuk
Laporan Kasus: Dalam laporan kasus ini, dibahas memprediksi risiko persalinan preterm.
2 kasus sindrom Eisenmenger pada kehamilan. Kasus Metode: Rancangan penelitian adalah analitik
pertama berakhir dengan kematian ibu, sedangkan kasus observasional dengan studi Cross Sectional yaitu
kedua ibu keluar rumah sakit dengan kondisi tanpa membandingkan kadar progesteron pada kelompok
keluhan. Kami memberikan pengobatan standar untuk ancaman persalinan preterm pada wanita hamil usia
kedua kasus berupa seperti sildenafil sitrat, anti- gestasi 28-36 minggu. Kelompok ancaman persalinan
koagulan, dan diuretik. Namun diberikan anti hipertensi preterm yang masuk dalam subjek penelitian harus
dan magnesium pada kasus pertama karena preeklamsia memenuhi kriteria inklusi dengan besaran sampel n= 68.
berat. Namun perbedaanya, obatnya lebih lama pada Periode penelitian berlangsung dari bulan Januari-
kasus kedua. Pada hari kedua kami merawat pasien di Maret 2019 dengan mengambil sampel yang berobat di
unit perawatan intensif selama 5 hari, dipindahkan ke RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Sampel saliva
unit perantara selama sekitar 3 hari, dan kemudian kami diambil dan dilakukan pengamatan terhadap subjek
merawatnya di ruang rawat biasa selama seminggu. selama perawatan konservatif di rumah sakit. Kelompok
Kami memberikan analgesik intravena selama sekitar 5 yang lahir preterm dalam perawatan dimasukkan dalam
hari di unit perawatan intensif melalui epidural dan kelompok dengan preterm dan kelompok yang berhasil
diberhentikan pada hari ke-14. Beberapa referensi dalam perawatan konservatif dimasukkan dalam
menyebutkan pemberian anastesi lokal dan narkotik kelompok tanpa preterm. Pada kedua kelompok
dapat menghambat resistensi vaskular perifer. Dan dari dilakukan pemeriksaan kadar progesteron dengan
Serial laporan kasus ini dapat disimpulkan kehamilan metode ELISA(enzyme linked immunosorbent assay).
tidak disarankan bagi wanita dengan sindrom Hasil: Hasil penelitian menunjukkan kadar
Eisenmenger karena luaran yang buruk untuk ibu dan progesteron rata-rata pada kelompok dengan persalinan
bayi, namun wanita yang memilih hamil harus dirawat preterm sebesar 411,75 pg/ml sedang kelompok tanpa
secara komprehensif oleh tim dengan multi disiplin ilmu persalinan preterm sebesar 1082,54 pg/ml. Perbedaan

24
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

kadar rata-rata progesteron pada kedua kelompok


1
tersebut bermakna dengan nilai p Divisi Fertilitas Endokrinologi dan Reproduksi,
Departemen Obstetri and Ginekologi, Fakultas
Kata kunci: Progesteron saliva, persalinan Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta, 10430,
preterm, ancaman persalinan pre. Indonesia, 2Klinik Yasmin IVF, RSUP Dr. Cipto
Mangunkusumo, Jakarta, 10430, Indonesia.
3
Klaster Human Reproductive, Infertility and Family
ANALISIS KOMPARASI DIAGNOSIS GAWAT Planning Research Center, Indonesia Medical
JANIN BERDASARAKAN GAMBARAN KTG Education and Research Institute (IMERI), Fakultas
KATEGORI 3 (NICHHD) DENGAN PENILAIAN Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta, 10430,
MAEDA DI RSUP SANGLAH DENPASAR Indonesia, 4Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera
PERIODE 1 JANUARI 2015 – 31 DESEMBER 2016 Utara, Medan, Indonesia, 5Departemen Kedokteran
Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera
Mervinna Giovanni, AAN Jaya Kusuma, I Wayan Utara, Medan, Indonesia
Artana Putra, AA Putra Wiratnyana, I Wayan *Korespondensi: sarahchairani@gmail.com
Megadhana
Tujuan: Berbagai faktor dikatakan sebagai risiko
Divisi Fetomaternal SMF/Bagian Obstetri dan terkait BBLR. Penelitian ini bertujuan untuk
Ginekologi RSUP Sanglah/ Universitas Udayana, Bali, mengevaluasi faktor risiko antenatal yang berperan
Indonesia terhadap luaran BBLR pada wanita usia reproduktif
yang mengalami KPD.
Latar Belakang: Diagnosis Gawat Janin selama Metode: Penelitian ini merupakan penelitian
persalinan sangatlah penting, Kardiotokografi (KTG) observasional analitik dengan desain penelitian cross-
merupakan alat pantau yang paling lazim digunakan, sectional, dimana mengkaji hubungan antara beberapa
namun metode ini memiliki spesitifitas yang rendah faktor risiko terkait kejadian BBLR pada wanita dengan
sehingga pada pengunaannya mengakibatkan me- PROM. Sampel diambil dengan menggunakan cara
ningkatnya angka persalinan secara operatif, tanpa consecutive sampling dari tanggal 22 April 2018 hingga
menurunkan mortalitas perinatal. 15 Mei 2018 di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit
Metode: Pada penelitian deskriptif ini kami akan Umum Kertha Usada, Buleleng, Bali. Data yang
mecari perbandingan KTG Kategori 3 dengan penilaian digunakan pada penelitian ini adalah data non-
MAEDA pada keluaran pada bayi, yang dilakukan di parametrik yaitu berupa data nominal dan ordinal
RSUP Sanglah pada periode 1 Januari 2015-31 dengan analisis data menggunakan uji Chi-Square atau
Desember 2016. Kruskal-Wallis jika data tidak memenuhi syarat.
Hasil: Sampel penelitian sebanyak 11 gambaran Hasil: Pada penelitian ini, terdapat jumlah
KTG Kategori 3 yang dilakukan SC yang didapatkan responden PROM dan PPROM sebanyak 260 orang,
dengan keluaran bayi, 81,8% memiliki nilai APGAR dimana 48 orang tidak memenuhi kriteria, sehingga
<7, dan 90% mengalami asiodosis dilihat dari pH terdapat 212 orang yang memenuhi kriteria. Dari 212
analisis gas darah umbilikal. Dari KTG Kategori 3 yang orang diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yakni
dilakukan penilaian MAEDA, 54,5% didapatkan dengan BBLN, BBLB, BBLR. Responden BBLN sebanyak 200
nilai >15. Pada nilai MAEDA >15 semuanya didapatkan bayi (94.3%), BBLB sebanyak 6 bayi (2.8%), BBLR
dengan APGAR <7, dan pH analisis gas darah umbilikal sebanyak 6 bayi (2.8%). Data menunjukkan bahwa
<7,2. Pada penelitian ini didapatkan sensitifitas dari terdapat hubungan yang signifikan antara variable usia
Penilaian MAEDA pada gawat janin dengan gambaran kehamilan (p<0.01) dan NLR (p=0.048) dengan bayi
KTG Kategori 3 adalah 88,9%, dan spesitifitas sebesar berat lahir rendah (BBLR).
50%. Kesimpulan: Kecilnya usia kehamilan dan
tingginya NLR dapat digunakan sebagai prediktor faktor
Kata kunci: Kardiotokografi, kategori 3, penilaian risiko luaran BBLR. Penelitian dengan sampel yang
maeda, gawat janin. lebih besar dan pemerataan jumlah sampel dengan
BBLB dan BBLR dibutuhkan mengingat penelitian ini
responden terbanyak berasal dari kelompok BBLN.
DETERMINAN LUARAN BAYI BERAT LAHIR
RENDAH PADA WANITA DENGAN KETUBAN Kata kunci: BBLR, KPD, faktor risiko.
PECAH DINI

Sarah Chairani Zakirah1,3,4*, Putri Chairani Eyanoer5,


Dina Fadilla4, Budi Wiweko1,2,3

25
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

OPTIMASI PEMAPARAN SINAR MATAHARI terputus-putus. Untuk warna kulit tipe III-IV tercatat
UNTUK MENCEGAH DEFISIENSI VITAMIN D kebutuhan waktu pemaparan kontinyu selama 37,5
PADA IBU HAMIL: LAPORAN DARI KOHOR menit bila berpakaian kasual dan 64,5 menit bila
IBU HAMIL DI JAWA BARAT berhijab.
Kesimpulan: Prevalensi defisiensi vitamin D pada
Raden Tina Dewi Judistiani1* Sefita Aryuti Nirmala1,2, ibu hamil masih sangat tinggi. Optimalisasi pemaparan
Meilia Rahmawati3, Reni Ghrahani4, Yessika Adelwin sinar matahari perlu dilakukan antara pukul 10.00-
Natalia1, Adhi Kristianto Sugianli5, Agnes Rengga 13.00, secara kontinyu selama 37,5 menit untuk ibu
Indriati5, Oki Suwarsa6, Budi Setiabudiawan4 hamil berpakaian kasual (18,59 % LPT) dan 64,5 menit
bila hanya menampakkan wajah dan tangan.
1
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran, Kata kunci: Ibu hamil, pemaparan sinar matahari,
2
Program Studi D.IV Kebidanan Fakultas Kedokteran vitamin D.
Universitas Padjadjaran, 3Program Studi D.III
Kebidanan Universitas Islam Sultan Agung Semarang
4
Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN
Kedokteran Universitas Padjadjaran, TOKOLITIK NIFEDIPIN DAN ISOKSUPRIN
5
Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran TERHADAP KONTRAKSI UTERUS PADA
Universitas Padjadjaran, 6Departemen Ilmu Kesehatan KEJADIAN ANCAMAN PERSALINAN
Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas PRETERM DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN
Padjadjaran, BANDUNG
*Koresponden: tina.d.judistiani@unpad.ac.id
Herry Aktyar Matondang
Latar belakang: Peran vitamin D dalam trimester
pertama penting untuk fetal programming. Konversi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, RSUP
vitamin D di bawah kulit oleh radiasi sinar matahari Dr. Hasan Sadikin Bandung
lebih aman dibandingkan mengkonsumsi suplemen.
Diduga waktu dan durasi pemaparan, ketinggian lokasi, Latar belakang: Persalinan preterm masih
derajat pigmentasi, tipe pakaian, luas permukaan area menjadi masalah utama di bidang obstetri karena
tubuh (LPT) yang terpapar sinar matahari turut mengakibatkan angka mortalitas dan morbiditas
berpengaruh. neonatal yang tinggi. Salah satu upaya pencegahan
Tujuan: Mengetahui prevalensi defisiensi vitamin persalinan preterm yaitu dengan pemberian tokolitik
D ibu hamil trimester pertama, perilaku ibu hamil untuk memberikan kesempatan pemberian kortiko-
terkait pemaparan terhadap sinar matahari, mengetahui steroid sebagai obat pematangan paru. Nifedipin dan
rekomendasi waktu dan durasi pemaparan sinar isoksuprin merupakan tokolitik yang keduanya efektif
matahari untuk menghindarkan defisiensi. tetapi protokol pemberiannya diberbagai senter masih
Metode: Studi kohor mengikutsertakan 304 ibu bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hamil trimester 1 dari 4 kota di Jawa Barat. Kadar perbedaan perubahan frekuensi dan kekuatan uterus
vitamin D diukur dengan metode ELISA, pencatatan antara pemberian nifedipin dengan isoksuprin.
aktivitas ibu hamil selama 3 hari meliputi waktu, durasi Metode: Penelitian ini merupakan penelitian
dan LPT terpapar sinar matahari. Besaran radiasi sinar randomized controlled trial (RCT) dengan metode
matahari diperoleh dari Lembaga Antariksa dan randomisasi double blind. Subjek penelitian adalah
Penerbangan Nasional di Bandung bulan September wanita hamil yang memenuhi kriteria penelitian (n=16).
2016 sd Maret 2017. Perlakuan diberikan selama 48 jam. Parameter yang
Hasil: Prevalensi defisiensi vitamin D ibu hamil diukur yaitu frekuensi dan kekuatan kontraksi sebelum
trimester 1 mencapai 80,6%. Rerata kadar vitamin D dan sesudah pemberian terapi tokolitik nifedipin dan
sebesar 14.7 ng/mL, median 13.6 ng/mL. Kadar isoksuprin. Penelitian dilakukan di RSUP Dr. Hasan
tertinggi vitamin D mencapai 39ng/mL, namun 42 ibu Sadikin pada bulan Januari sampai dengan Maret 2019.
hamil (13,8%) kadarnya sangat rendah (<8,1 g/mL). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat
Nilai median LPT terpapar sinar matahari 0,48m2 atau penurunan frekuensi dan kekuatan kontraksi uterus lebih
18.59%. Terdapat korelasi antara kadar vitamin D besar setelah pemberian tokolitik isoksuprin selama 48
dalam serum dengan LPT terpapar sinar matahari dalam jam dibandingkan dengan tokolitik nifedipin dan
m2 (r= 0.36, p<0.002) atau prosentasenya (r=0.39, signifikan secara statistik dengan nilai p 0,0001
p<0.001) dan intensitas radiasi (r=0.15, p=0.029). (p<0,05) menggunakan uji Mann Whitney.
Radiasi ultraviolet optimal diperoleh pukul 10.00-13.00, Kesimpulan: Pemberian tokolotik isoksuprin
namun durasi pemaparan responden sangat rendah dan lebih efektif untuk menurunkan frekuensi dan kontraksi

26
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

uterus dibandingkan dengan nifedipin terhadap ancaman tidak menyingkirkan kemungkinan terjadinya plasenta
persalinan preterm. akreta. Diagnosis dan tatalaksana yang tepat pada
fasilitas terbatas dibutuhksan untuk menghentikan
Kata kunci: Nifedipin, isoksuprin, frekuensi dan perdarahan dan menyelamatkan ibu.
kekuatan kontraksi, ancaman persalinan preterm.
Kata kunci: Plasenta akreta, dukun kampung,
perdarahan postpartum, retensio plasenta.
TEMUAN PLASENTA AKRETA INSIDENTAL
DAN TATALAKSANA DI DAERAH TERPENCIL:
SEBUAH LAPORAN KASUS PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PEMASANGAN
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Putri A1, Wahono WT1, Saroyo YB2, Nugroho AJ1, PASCASALIN ANTARA TEKNIK MANUAL DAN
Marjono B3 MENGGUNAKAN ALAT BANTU
1
RSUD Puruk Cahu, Kalimantan Tengah Virdy Kurniawan, John Rambulangi, Masita Fujiko
2
Departemen Obstetri dan Ginekologi, Universitas
Indonesia, Jakarta Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas
3
RS Medistra, Jakarta Kedokteran, Universitas Hasanuddin

Latar belakang: Plasenta akreta merupakan suatu Latar belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) pada
kondisi dimana plasenta melekat pada miometrium tahun 2007 adalah 228 per 100.000 pada tahun 2012
secara patologis dan dapat menyebabkan komplikasi menunjukkan peningkatan AKI menjadi 359 per
berbahaya termasuk perdarahan postpartum yang hebat. 100.000 kelahiran hidup. Program Keluarga Berencana
Salah satu hipotesis menyatakan bahwa penyebabnya (KB) adalah upaya preventif untuk mencegah
adalah defek dari lapisan antara endometrium- morbiditas dan mortalitas ibu. AKDR (Alat Kontrasepsi
miometrium sehingga desidualisasi pada area bekas luka Dalam Rahim) merupakan salah satu jenis alat
pada uterus menjadi abnormal. Evaluasi melalui kontrasepsi non hormonal yang termasuk metode
ultrasonografi merupakan hal yang penting. Pada kasus kontrasepsi jangka panjang dimana dapat dipakai lebih
tidak tersedianya evaluasi ultrasonografi, faktor risiko dari 5 tahun. Sampai saat ini belum ada metode yang
klinis dapat membantu prediksi plasenta akreta, seperti efektif untuk mengurangi efek samping pasca
riwayat persalinan sesar sebelumnya. Insiden plasenta pemasangan.
akreta pada wanita tanpa riwayat persalinan sesar Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk Menilai
sebelumnya sebesar 0.24% dan meningkat mencapai 3% efektifitas pemasangan AKDR pascasalin dengan teknik
bila disertai dengan plasenta previa. manual dan menggunakan alat bantu
Tujuan: Deskripsi diagnosis dan tatalaksana Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik
temuan insidental kasus plasenta akreta dalam observasional dengan desain Penelitian ini adalah cohort
keterbatasan di daerah terpencil. prospektif yang pengambilan sampelnya secara random
Kasus: Wanita 39 tahun, P5, dengan syok (randomized clinical trial, atau randomized controlled
hipovolemik karena perdarahan postpartum et causa trial). Pada penelitian ini terdapat 180 orang partisipan
retensio plasenta pada persalinan spontan pervaginam yang terdiri dari 90 orang pasien yang memasang
yang dibantu dukun kampung. Tidak didapatkan riwayat AKDR dengan alat bantu (kelly’s forcep) dan 90 orang
sesar atau kuretase sebelumnya dan tidak pernah pasien memasang AKDR dengan metode manual yang
melakukan antenatal care. Resusitasi cairan dan menjalani persalinan di RSUD Labuang Baji. RS
transfusi darah diberikan bersamaan dengan manual Pelamonia, RSKDIA Sitti Fatimah, serta RSIA Sitti
plasenta, dimana plasenta sulit untuk dipisahkan dari Khadijah I di Kota Makassar.
dinding uterus dan tercabik saat dikeluarkan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Diputuskan untuk dilakukan laparotomi dan dilanjutkan penggunaan alat bantu berupa Kelly’s Forcep
dengan histerektomi subtotal untuk menghentikan mengurangi secara signifikan efek pasca pemasangan
perdarahan. Hasil histopatologi didapatkan adanya sel AKDR berupa nyeri dibandingkan dengan metode
trophoblast hingga lapisan myometrium, sesuai dengan manual (p<0.001). Namun tidak terdapat perbedaan
plasenta akreta. Kasus ini merupakan kasus plasenta bermakna pada efek lainnya berupa perdarahan,
akreta tanda riwayat operasi ataupun kuretase ekspulsi, perforasi, serta tingkat drop out. (p>0.05)
sebelumnya, dengan temuan insidental pada kasus Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, dapat
retensio plasenta. disimpulkan bahwa penggunaan kelly’s forcep akan
Kesimpulan: Pada kasus ini tidak adanya riwayat mengurangi efek nyeri pasca pemasangan AKDR
sesar dan kuretase sebelumnya ataupun plasenta previa dibandingkan metode manual.

27
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

Kata kunci: AKDR, efek pasca pemasangan, EKSTRAK PHALERIA MACROCARPA


Kelly’s Forcep. MENURUNKAN OTOFAGI MELALUI TNF-α &
MDA PADA KULTUR HUVEC MODEL
PREEKLAMPSIA
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA SELECTIVE
INTRAUTERINE GROWTH RESTRICTION (s- Leo Simanjuntak1,2, M Fidel Ganis Siregar3, Johannes C
IUGR) DI RSUD PURUK CAHU: LAPORAN Mose4, Sarma N Lumbanraja3
KASUS
1
Program Studi Doktor, Fakultas Kedokteran,
1 2
Chatrine Sutandi , William Timotius Wahono Universitas Sumatera Utara, Medan
2
Departmen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas
1
Dokter PTT RSUD Puruk Cahu Kedokteran, Universitas HKBP, Nommensen, Medan
2 3
Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD Puruk Cahu Departmen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas
Rumah Sakit Umum Daerah Puruk Cahu, Kalimantan Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Medan
4
Tengah Departmen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas
Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung

Latar belakang: S-IUGR pada kehamilan Latar belakang: Etiopatogenesis pasti


Monochorionic Diamniotic (MCDA) didefinisikan preeklampsia belum diketahui namun disfungsi endotel
sebagai taksiran berat janin di bawah persentil 10th pada dan stres oksidatif diyakini memegang peranan penting.
janin yang kecil. Prevalensi S-IUGR dilaporkan sebesar TNF-α merupakan salah satu penanda khusus untuk
10-15% pada kehamilan kembar monokorionik. preeklampsia. MDA merupakan produk akhir
Tujuan: Laporan kasus ini bertujuan untuk peroksidasi lipid dan penanda stres oksidatif. Otofagi
mengetahui cara diagnosis dan tatalaksana mengenai s- juga berperan dalam preeklampsia seperti yang diamati
IUGR. pada kegagalan invasi trofoblas dan remodelling arteri
Laporan kasus: Ny. LSP berumur 37 tahun spiralis. LC3-II digunakan sebagai penanda pem-
dengan G2P1 Hamil 35 minggu gemelli monokorionik bentukan otofagosom pada proses otofagi. Pada kultur
diamniotik dengan s-IUGR. Pada tanggal 31 Desember sel trofoblas terbukti bahwa pemberian TNF-α
2018, pasien kontrol pertama kali ke poli kandungan meningkatkan ekspresi LC3-II. Penyebab lain terjadinya
untuk Antenatal Care (ANC) pada usia kehamilan 29 otofagi adalah stres oksidatif.
minggu 3 hari. Didapatkan kehamilan kembar dengan Metode: Penelitian ini menggunakan kultur
monokorionik diamniotik. Pada tanggal 15 Februari HUVEC sebagai model in-vitro. Phaleria macrocarpa
2019 pasien kontrol kembali ke poli kandungan. juga dikenal sebagai Mahkota Dewa secara luas
Didapatkan hasil USG: Janin A: Janin presentasi kepala, digunakan sebagai anti-inflamasi dan antioksidan.
Indeks Cairan Amnion (ICA) cukup, DJJ (+), TBJ 2500 Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gram, laki-laki. Janin B: Janin presentasi bokong, efek ekstrak Phaleria macrocarpa pada inflamasi, stres
ICA<2 cm, DJJ (+), TBJ 1780 gram, bladder tidak oksidatif dan otofagi pada sel endotel dengan mengukur
tervisualisasi, laki-laki. Biometri sesuai dengan 35 kadar TNF-α, MDA dan LC3-II pada HUVEC yang
minggu 3 hari. Taksiran berat janin B di bawah persentil diinduksi serum preeklampsia.
10%, serta terdapat perbedaan taksiran berat janin Hasil: Ekstrak Phaleria macrocarpa menurunkan
keduanya sebesar 28,8 %. Terjadi pertumbuhan janin kadar TNF-α secara signifikan pada konsentrasi 7.813
terhambat dan oligohidramnion pada salah satu bayi. μg/mL dan konsentrasi 62.5 μg/mL menurunkan kadar
Pada kasus ini, tidak dapat dilakukan pemeriksaan UA TNF-α ke kadar normal. MDA mengalami penurunan
Doppler karena kemampuan alat USG yang terbatas di secara signifikan pada konsentrasi 3.906 μg/mL dan
RSUD Puruk Cahu. Didapatkan hasil kardiotokografi konsentrasi 15.625 μg/mL menurunkan ke kadar
pada janin B non reaktif, sehingga dilakukan terminasi normal. Tidak terdapat penurunan signifikan kadar
kehamilan. LC3-II dan konsentrasi lebih dari 250 μg/mL
Kesimpulan: Pemantauan secara berkala setiap dibutuhkan untuk menurunkan ke kadar normal. TNF-α
dua minggu dengan ultrasound dianjurkan untuk dan MDA masing-masing memiliki korelasi positif yang
mengenali secara dini s-IUGR dari kehamilan MCDA. bermakna dengan LC3-II dengan tingkat korelasi sangat
Pemantauan secara berkala dan terminasi yang tepat kuat (r=0.958 dan r=0.847), dimana penurunan kadar
pada janin dengan gangguan pertumbuhan diterima TNF-α sebesar 1 pg/mL akan menurunkan kadar LC3-II
secara luas. sebesar 0.413 pg/mL dan penurunan kadar MDA
sebesar 1 pmol/mL akan menurunkan kadar LC3-II
Kata kunci: S-IUGR, monokorionik diamniotik. sebesar 0.222 pg/mL.

28
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

Kesimpulan: Penurunan kadar TNF-α memiliki Kasus kedua, histeroskopi didapatkan sisa produk
tingkat korelasi yang lebih kuat dibandingkan MDA kehamilan diismus uteri anterior dan dilakukan reseksi
terhadap kadar LC3-II. Dengan demikian, ekstrak menggunakan cutting loop pada area implantasi
Phaleria macrocarpa dapat digunakan untuk mengatasi kehamilan, jaringan dikirim ke patologi anatomi. Hasil
disfungi endotel, stres oksidatif dan otofagi pada pemeriksaan patologi anatomi kedua kasus mendukung
preeklampsia. gambaran plasenta akreta. Kedua pasien tersebut pulang
dalam keadaan baik.
Kata kunci: Preeclampsia, MDA, LC3-II.
Kesimpulan: caesarean scar pregnancy yang
ditemukan pada kehamilan trimester pertama sangat
TATALAKSANA CAESAREAN SCAR berkaitan dengan insidensi plasenta akreta. Hanya
PREGNANCY, HISTEREKTOMI VERSUS sedikit literatur yang menunjukkan tatalaksana efektif
KONSERVATIF HISTEROSKOPI: SEBUAH pada kasus caesarean scar pregnancy. Histeroskopi
LAPORAN KASUS merupakan tatalaksana yang efektif dengan tetap
mempertahankan fungsi fertilitas, sedangkan hister-
Brilian Utama Putra, Eric Edwin Yuliantara, Nutria ektomi menjadi pilihan utama apabila perdarahan massif
Widya Purna Anggraini tidak dapat teratasi.

Program Pendidikan Dokter Spesialias Obstetri dan Kata kunci: Caesarean scar pregnancy,
Ginekologia, Fakultas Kedokteran RSUD dr. Moewardi histeroskopi, histerektomi.
Surakarta

Latar belakang: Caesarean scar pregnancy STRATEGI PENCEGAHAN KELAHIRAN


merupakan suatu kehamilan ektopik yang sangat jarang PRETERM: PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN
ditemukan. Dalam satu dekade terakhir, kejadian D3 TERHADAP EKSPRESI GEN
caesarean scar pregnancy semakin meningkat, seiring CORTICOTROPHIN RELEASING HORMONE
peningkatan frekuensi persalinan seksio sesaria. (CRH), CORTICOTROPHIN RELEASING
Penegakan diagnosis dini mengarah kepada tatalaksana HORMONE-RECEPTOR 1 (CRH-R1), DAN
yang tepat dan mengurangi morbiditas dan mortalitas CONNEXIN-43 (CON-43) PADA PROFIL
ibu. Hingga saat ini masih belum ada konsensus yang REGULASI KONTRAKTILITAS SEL LINI PHM1-
jelas mengenai penatalaksanaan caesarean scar 41 YANG MENGALAMI STRES OKSIDATIF
pregnancy.
Tujuan: Melaporkan kasus caesarean scar M. Alamsyah Aziz, Sofie R. Krisnadi,1 Budi
pregnancy dan pilihan tatalaksana serta hasil luaran Setiabudiawan,2 Budi Handono1
yang didapat
1
Laporan kasus: Melaporkan dua kasus caesarean Divisi Fetomaternal, Departemen Obstetri dan
scar pregnancy. Kasus Pertama Seorang wanita usia 37 Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas
tahun, G3P2A0, usia kehamilan 17 minggu dengan Padjadjaran/Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung,
diagnosis abortus inkomplet. Riwayat seksio sesaria 2 Indonesia
2
kali. Sonografi prenatal insersi plasenta di korpus Departemen Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran
anterior meluas menutupi OUI. Saat Kuretase terjadi Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit dr. Hasan
perdarahan masif sehingga diputuskan laparotomi Sadikin Bandung, Indonesia
eksplorasi emergency. Kasus kedua seorang wanita usia
36 tahun, P2A3, usia kehamilan 9 minggu, pasien Latar Belakang: Kelahiran preterm merupakan
rujukan dengan diagnosis perdarahan post kuret abortus salah satu penyebab kematian neonatal yang masih
inkomplet, riwayat seksio sesaria 2 kali, riwayat menjadi permasalahan di seluruh dunia. Data WHO
kuretase 2 kali. Sonografi prenatal didapatkan janin di menunjukkan bahwa Indonesia memiliki rasio kelahiran
1/3 distal, post kuretase terjadi perdarahan, dilakukan preterm yang masih cukup tinggi sebesar 15,5% per 100
pemasangan balon kateter 50 cc, saat evaluasi per- kelahiran hidup. Data Maternal Perinatal Registrasi
darahan merembes masih terjadi, diputuskan dilakukan Indonesia yang terkumpul dari 11 rumah sakit di Jawa
prosedur histeroskopi. Barat, didapatkan insiden persalinan preterm sebesar
Hasil: Kasus pertama durante operasi tampak 15,82%. Salah satu mekanisme patofisiologis yang
plasenta insersi di segmen bawah rahim bekas operasi menyebabkan terjadinya kelahiran preterm adalah
seksio sesaria sebelumnya, melekat erat dengan dinding aktivitas sumbu Hipotalamus-Pituitari-Adrenal (HPA).
posterior vesica urinaria sehingga diputuskan Stres maternal biologis berupa kondisi hipoksia
histerektomi. Jaringan dikirim ke patologi anatomi. merupakan penyebab terjadinya kelahiran preterm

29
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

melalui jalur aktivasi sumbu HPA. Kondisi stres ini bab non-obstetrik terbanyak kematian ibu di Indonesia,
mengakibatkan aktivasi sumbu HPA dan meningkatkan dan RHD merupakan penyebab kematian terbanyak oleh
CRH, CRH-R1, dan CON-43 sebagai pemicu terjadinya karena penyakit jantung. Tujuan: Menggambarkan
proses kontraksi. Vitamin D3 sebagai sumber ion Ca2+ karakteristik ibu hamil dengan RHD di RSUD Dr.
dan antioksidan dibutuhkan untuk mekanisme kontraksi Soetomo tahun 2012-2016.
dan relaksasi otot halus miometrium. Metode: Penelitian retrospektif observasional
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dengan desain cross sectional. Data sekunder
hubungan penambahan vitamin D3 dengan kadar ROS, menggunakan rekam medik elektronik periode 1 Januari
ekspresi gen CRH, CRH-R1, dan CON-43 pada sel lini 2012 – 31 Desember 2016.
PHM1-41 dalam kondisi stres oksidatif. Hasil: Didapatkan 93 pasien hamil dengan RHD
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian (dari 198 pasien hamil dengan kelainan jantung) dengan
eksperimental menggunakan sel lini otot halus karakteristik: 43% berumur 21-30 tahun, 79%
miometrium uterus manusia PHM1-41 sebagai model in multigravida, 67% pasien datang pada usia kehamilan
vitro yang diberi perlakuan stres oksidatif hipoksia dan 28-32 minggu, 85% dari rujukan luar RSUD Dr
penambahan vitamin D3 (5, 10, 50 dan 150nM). Soetomo, 12% pasien telah dilakukan PTMC, 36%
Dilakukan uji viabilitas untuk toksisitas vitamin D3 didominasi Mitral Stenosis. Komplikasi tersering adalah
terhadap sel yang akan diuji. Sel PHM1-41 yang telah hipertensi pulmonal (33%), dengan 24% hipertensi
dikultur dalam keadaan hipoksia selama 24 jam diberi pulmonal berat. 62% pasien melahirkan perabdominam
penambahan vitamin D3, kemudian diukur kadar ROS (39,6% dengan indikasi hipertensi pulmonal berat). Dari
menggunakan DCFDA fluoresen. Selain itu, RNA sel 9 pasien hamil dengan RHD yang meninggal, 7 pasien
diisolasi kemudian dianalisis ekspresi gen yang berasal dari rujukan, 8 pasien belum dilakukan PTMC, 7
diperiksa sebagai profil regulasi kontraktilitas. pasien dengan hipertensi pulmonal berat dan gagal
Hasil: Hasil menunjukkan kadar ROS turun dari jantung, dan 6 pasien meninggal saat usia kehamilan 28-
19,49±1,76% menjadi 7,16±0,23% dan ekspresi seluruh 32 minggu. Didapatkan luaran bayi 71% dengan berat
gen lebih rendah pada kelompok yang diberi badan lahir di bawah 2500g dan 67% lahir dengan skor
penambahan vitamin D3 150nM dibandingkan Apgar di bawah 6.
kelompok kontrol hipoksia. Hasil korelasi Pearson Kesimpulan: Sebagian besar pasien hamil dengan
menunjukkan hubungan negatif antara penambahan RHD yang dirawat di RSUD Dr Soetomo berasal dari
vitamin D3 dengan rendahnya kadar ROS, ekspresi gen rujukan dan mengalami komplikasi berat. Jenis kelainan
CRH, ekspresi gen CRH-R1, dan ekspresi gen CON-43 katup didominasi mitral stenosis, dengan komplikasi
pada sel lini PHM1-41 dalam kondisi stres oksidatif. yang paling banyak hipertensi pulmonal berat.
Kesimpulan: Vitamin D3 memiliki potensi dalam Pemahaman penanganan pasien hamil dengan RHD
mencegah kelahiran preterm. diperlukan untuk mendapatkan luaran ibu dan bayi yang
lebih baik.
Kata kunci: CRH, CRH-R1, CON-43, hipoksia,
vitamin D3. Kata kunci: Kehamilan, jantung, rematik.

KEHAMILAN DENGAN RHEUMATIC HEART KARAKTERISTIK KEHAMILAN WANITA


DISEASE DI RSUD DR. SOETOMO TAHUN 2012- DENGAN STENOSIS MITRAL YANG
2016 DIAKIBATKAN OLEH PENYAKIT JANTUNG
RHEUMATIK DI RSUD DR. SOETOMO
Lalita Eka P.1, Khanisyah Erza G.2 SURABAYA TAHUN 2015 - 2017
1
PPDS-1 Obstetri Ginekologi, FK Universitas Joseph Chandra Relmasira1, Budi Wicaksono2
Airlangga – RSUD Dr. Soetomo, Surabaya
2 1
Staf Divisi Fetomaternal, Departemen/SMF Obstetri Residen Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr. Soetomo, ,
Ginekologi, FK Universitas Airlangga–RSUD Dr. Universitas Airlangga, Surabaya
2
Soetomo, Surabaya Konsultan Divisi Fetomaternal, Departemen Obstetri
*Koresponden: lalita.eka@gmail.com, dan Ginekologi RSUD Dr. Soetomo, Universitas
+6281232496922 Airlangga, Surabaya

Latar belakang: Penyakit jantung akibat Tujuan: Tujuan utama penelitian ini adalah untuk
Rheumatic Heart Disease (RHD) merupakan masalah mempelajari luaran maternal dan fetal yang diakibatkan
yang mendominasi (90%) penyakit jantung pada oleh penyakit jantung rheumatik terutama stenosis
kehamilan di dunia. Penyakit jantung merupakan penye- mitral.

30
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

Metode: Penelitian ini menggunakan metode 2018, tingkat obesitas orang dewasa di indonesia
retrospektif melibatkan 36 kasus wanita hamil dengan meningkat menjadi 21,8% . Prevelensi ini meningkat
penyakit stenosis mitral yang diakibatkan oleh penyakit dari hasil Riskesdas tahun 2013 yang menyebut bahwa
jantung rheumatik selama periode 3 tahun dari tahun angka obesitas di Indonesia hanya mencapai 14,18%.
2015 - 2017. Data luaran maternal dan fetal kemudian Tujuan: Melihat komplikasi dari persalinan ibu
kami evaluasi secara deskriptif. hamil dengan obesitas di RSUD Dr Soetomo yang
Hasil: Usia kehamilan sebagian besar kasus antara merupakan Rumah Sakit terbesar di Indonesia dan pusat
29 - 34 minggu dengan mayoritas (61,1 %) mengalami rujukan Indonesia Timur.
gagal jantung kelas II. Derajat stenosis mitral sebanyak Metode: Studi ini merupakan studi deskriptif
75 % untuk kasus derajat sedang dan 25 % untuk kasus retrospektif. Kasus Persalinan Ibu Hamil dengan
derajat berat, dengan angka mortalitas sebesar 11,1 % (4 obesitas di RSUD Dr. Soetomo pada bulan Januari
dari 36 kasus). Indikasi perawatan terutama adalah 2017– Desember 2018. Data pada studi ini diperoleh
gagal jantung (50 % dari seluruh kasus). Dari hasil melalui data register di VK Bersalin dan Poli Hamil
penelitian kami, penyakit jantung katup penyerta RSUD Dr. Soetomo.
terbanyak adalah regurgitasi trikuspid (66,67 %), Hasil: Angka kejadian persalinan ibu hamil
regurgitasi mitral (36,11 %) dan regurgitasi aorta (25 dengan Obesitas di RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun
%). Usia kehamilan pada saat dilakukan terminasi untuk 2017 – 2018 sebanyak 612 Kasus dari 2763 persalinan
kasus derajat sedang adalah pada usia lebih dari 34 (22%), mayoritas penderita berusia 20-34 tahun dan
minggu (75 %), sedangkan pada derajat berat mayoritas wanita multipara (70%). Faktor Komorbid terbesar
(52,94 %) dilakukan terminasi dibawah usia kehamilan adalah Preeklampsia (82%), Diabetes gestasional
34 minggu. Persalinan perabdominam merupakan (10%), Macrosomia (5%), dan Kelainan kongenital
metode persalinan yang paling banyak dilakukan pada (3%). Persalinan Perabdominam terjadi pada mayoritas
seluruh kasus. Luaran bayi dengan berat lahir kurang kasus Obesitas. Terdapat 3 kasus kematian pada
dari 2000 gram didapatkan pada kasus stenosis mitral persalinan ibu hamil dengan obesitas.
berat (88,87 %), dan mayoritas bayi memiliki skor Kesimpulan: Mayoritas ibu hamil dengan
APGAR kurang dari 8. Obesitas yang melahirkan di RSUD Dr. Soetomo tahun
Kesimpulan: Dengan angka kematian sebesar 2017 – 2018 adalah wanita multipara berusia 22-34
11,1 % dan lebih dari 90 % kasus stenosis mitral berat tahun dengan faktor komorbid terbanyak Preeklampsia,
akan mengalami gagal jantung selama kehamilan, DM Gestasional, Macrosomia, dan Kelainan
konseling prakonsepsi dan pertimbangan intervensi Kongenital. Mayoritas penderita menjalani persalinan
bedah pada kasus tertentu merupakan langkah yang perabdominam. Terdapat 3 kasus kematian pada
sangat penting untuk mencegah komplikasi maternal persalinan ibu hamil dengan obesitas.
dan fetal yang diakibatkan oleh penyakit ini selama
kehamilan. Kata kunci: Obesitas, hamil, persalinan.

Kata kunci: Kehamilan, penyakit jantung


rheumatik, stenosis mitral. PENGGUNAAN TAMPON EKSTERNAL UTERUS
SEBAGAI ALTERNATIF PERTOLONGAN
PERTAMA MANAJEMEN PERDARAHAN
PERSALINAN IBU HAMIL DENGAN OBESITAS PASCASALIN DENGAN SUMBER DAYA
DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA TAHUN TERBATAS
2017 – 2018
Qonita Prasta Agustia, Arifian Juari, Pande Made
Amirah1, Khanisyah Erza Gumilar2 Dwijayasa
1
PPDS1 Departemen/SMF Obstetri dan Ginekologi RSIA Puri Bunda Kota Malang
RSUD Dr. Soetomo, Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga Surabaya, 2Staf Pengajar Departemen/SMF Latar belakang: Perdarahan pascasalin (PPS)
Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr. Soetomo, Fakultas merupakan penyebab kematian langsung maternal
Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya terutama di negara berkembang. Modalitas terapi yang
digunakan pada kasus PPS yang gagal dengan
Latar belakang: Obesitas merupakan suatu pemberian uterotonika adalah dengan pemasangan
kondisi akumulasi lemak tubuh yang berlebihan yang tampon balon kateter yang telah terbukti efektif. Akan
dapat membahayakan seseorang dan dianggap sebagai tetapi, tindakan ini memerlukan keahlian dan
faktor risiko kelima untuk kematian global. Menururut pengalaman khusus. Dibutuhkan alternatif tindakan
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia tahun pertolongan pertama yang mudah dan efektif serta dapat

31
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

dilakukan oleh semua tenaga kesehatan tanpa Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas
pengalaman dan keahlian khusus. Salah satunya adalah Padjadjaran
dengan menggunakan tampon eksternal uterus, yaitu
melakukan pemasangan ‘sabuk’ benda padat untuk Latar Belakang: Ferritin adalah protein
menahan fundus uteri setinggi umbilikus, serta menahan penyimpanan zat besi yang juga terdapat secara
bagian bawah uterus melalui pemasangan tampon kassa ekstraseluler dalam serum, dimana ferritin berfungsi
padat di dalam vagina. Dengan demikian uterus sebagai penanda klinis status simpanan zat besi tubuh
‘terjepit’, sehingga tidak dapat membesar dan terisi Tujuan: Mengetahui hubungan asupan protein dan
darah. Penulis melaporkan pengalaman beberapa kasus zat besi dengan kadar ferritin serum ibu hamil trimester
PPS yang diatasi dengan menggunakan pemasangan pertama.
tampon eksternal uterus. Bahan dan Metode Penelitian potong lintang
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melapor- dengan desain analisis korelasi dilakukan sebagai
kan kasus penggunaan tampon eksternal uterus sebagai bagian dari penelitian kohor ibu hamil dengan judul
alternatif pertolongan pertama dalam manajemen PPS. Peran Vitamin D dalam Menurunkan Angka Kematian
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Ibu dan Bayi di Jawa Barat. Jumlah sampel disesuaikan
deskriptif dengan pendekatan serial kasus yang dengan alokasi dana yang tersedia, dan berhasil direkrut
dilaksanakan di RSIA Puri Bunda, Kota Malang. Data sebanyak 150 ibu hamil secara konsekutif dari wilayah
diambil dari rekam medis pasien pada periode Januari kerja RSUD Al Mulk dan RSUD Waled. Analisis
2019 – Maret 2019. Pada penelitian ini, sampel diambil korelasi dilakukan dengan uji non parametrik: (1)
dengan teknik consecutive sampling. analisis bivariat dengan uji korelasi gamma (2) analisis
Hasil: Pada penelitian ini ditemukan sebanyak 6 multivariat dengan uji regresi ordinal dengan Interval
kasus PPS dimana tampon eksternal uterus ini berhasil Kepercayaan 95%.
menghentikan perdarahan pada keseluruhan kasus Hasil: Hubungan antara asupan zat besi dengan
(100%) dengan rerata waktu lama penggunaan adalah kadar ferritin serum diperoleh p=0,009, OR=5,181;
85 menit SD ± 39,8 pada keseluruhan kasus tanpa IK=-(2,881-0,410). Hubungan antara asupan protein
menimbulkan komplikasi seperti syok ataupun dengan kadar ferritin serum diperoleh p=0,041,
intervensi lanjut seperti operasi. Tatalaksana transfusi OR=0,142; IK=(0,084-3,823).
pasca perdarahan hanya terjadi pada 1 kasus (16,6%) Simpulan: Terdapat hubungan yang bermakna,
dikarenakan Hb awal pasien yang rendah (9,6 gr/dL). baik antara asupan protein maupun antara asupan zat
Kesimpulan: Penggunaan tampon eksternal uterus besi dengan kadar ferritin serum. Asupan protein dan
ini dapat menjadi alternatif modalitas awal yang mudah zat besi dengan kategori kurang berhubungan secara
pada penanganan pertama PPS. Dibutuhkan penelitian bermakna dengan kadar ferritin serum kurang sebagai
lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar faktor risiko.
untuk mengetahui efektivitas penggunaan tampon
eksternal uterus ini. Kata kunci: Zat besi, Protein, Ferritin Serum

Kata kunci: PPS, tampon eksternal uterus.

MENENTUKAN CUT-OFF POINT KENAIKAN


BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN UNTUK
MEMPREDIKSI BAYI BERAT LAHIR RENDAH
OBSTETRI GINEKOLOGI SOSIAL PADA BAYI CUKUP BULAN DARI IBU DENGAN
INDEKS MASSA TUBUH NORMAL

KORELASI ASUPAN ZAT BESI DAN PROTEIN Rosinta Pratiwi, Vicky Admiral Aprizano, Risanto
DENGAN KADAR FERRITIN SERUM IBU Siswosudarmo
HAMIL DI KABUPATEN WALED DAN
SUKABUMI Departemen Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada/RS
Lani Gumilang1, Sefita Aryuti Nirmala1, Puspa Sari1, Sardjito, Yogyakarta
Mochamad Ari Wibowo2, Raden Tina Dewi Judistiani1,
Delita Prihatni3 Tujuan: Untuk menentukan cut-off point kenaikan
berat badan selama kehamilan hubungannya dengan
1
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas bayi berat lahir rendah pada bayi cukup bulan dari ibu
Kedokteran Universitas Padjadjaran, 2Fakultas dengan indeks masa tubuh normal.
Kedokteran Universitas Padjadjaran, 3Departemen

32
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

Metode: Merupakan penelitian potong lintang facilities c) communication facilities. Three strategic
yang dilakukan di Rumah Sakit Sardjito dan 9 rumah areas to accurate the reduction of maternal mortality,
sakit afiliasi di Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini interventions with their respective indicators have been
memasukkan 619 perempuan yang memenuhi kriteria indentified and prioritized.
kelayakan. Digunakan kurva ROC dan chi-square test Results: There are 3 determinants factors that may
untuk analisis statistik. be considered key drivers in the reduction of maternal
Hasil: Rerata dan deviasi standar index massa mortality, there are also specific potential measures
tubuh, kenaikan berat badan selama kehamilan, dan directly aimed at reducing maternal mortality that can
berat lahir bayi masing-masing adalah 21,28 ± 1,87 be adopted in the health sector. The contribution of
kg/m2, 11,62 ± 4,33 kg dan 3041,61 ± 385,70 gram. working ethos variable is 36,8%, the contribution of
Jumlah bayi berat lahir rendah <2.500 gram adalah 6%. blood facilities is 36,7% and the contribution of
Kurva ROC menunjukkan bahwa cut-off point kenaikan communication facilities is 26, 3% in Clinical
berat badan selama kehamilan dan kaitannya dengan Management model in order to reduce maternal
bayi berat lahir rendah adalah 8,5 kg. Analisis lanjut mortality in government-owned type C hospitals.
menunjukkan angka bayi berat lahir rendah sebanyak Conclusion: Based on the official data provided
21,1% untuk kenaikan berat badan selama kehamilan by Minister of Health Indonesia, the region’s maternal
<8,5 kg dibandingkan dengan 1,3% untuk kenaikan mortality rates decreased 35% in late
berat badan selama kehamilan ≥ 8,5 kg. Risiko 2015.Approximately 90% of maternal mortality could
terjadinya bayi berat lahir rendah pada ibu dengan be prevented using knowledge already available in this
kenaikan berat badan selama kehamilan ≥ 8,5 kg lebih country.
tinggi secara signifikan (Resiko Relatif 16,59; 95%
Interval Kepercayaan 7,06 – 38,98). Key words: working ethos variable, the
Kesimpulan: Cut-off point kenaikan berat badan contribution of blood facilities is 36, the contribution of
selama kehamilan untuk menghindari kejadian bayi communication facilities, Clinical Management model.
berat lahir rendah pada banyi cukup bulan pada ibu
dengan index massa tubuh normal adalah 8,5 kg. Risiko
memiliki bayi berat lahir rendah adalah 16,59 kali lebih HEALTH POLICY DECISION MAKING IN SAFE
besar jika kenaikan berat badan selama kehamilan di MOTHERHOOD REGIONAL ISSUE
bawah 8,5 kg.
Gulam Gumilar, Sardjana Atmadja
Kata kunci: bayi berat lahir rendah, indeks masa
tubuh normal, kenaikan berat badan selama kehamilan. Department of Obstetrics and Gynecology
Faculty of Medicine Islamic State of Syarif
Hidayatullah University Jakarta
THREE STRATEGIC AREAS INTERVENTION Objectives: To reduce maternal and morbidity in
WITH THEIR RESPECTIVE INDICATORS half by the 2017, the safe motherhood initiative was
HAVE BEEN IDENTIFIED THAT MAY BE launched
CONSIDERED KEY DRIVERS REDUCTION OF Methods: Mobilizing political will, involving
MATERNAL MORTALITY IN INDONESIA community members,sharing information,sharing the
media and sensitizing men to the issues
Gulam Gumilar, Sardjana Atmadja Results: More than 365 /100.000 life birth women
die every year because of complications related to
Department of Obstetrics and Gynecology Syarif pregnancy and child birth. The disparity between
Hidayatullah State Islamic University Jakarta maternal death rates in developing and developed
countries is greater than for any other common category
Objectives: The main objective is to assess the of death. Poor maternal health during pregnancy is
progress made in reducing maternal morbidity and directly linked to poor health in the infant. Therefore, a
mortality in Indonesia and to help to implement the mother’s health and survival continues to be critically
corrective measures needed at implement the corrective important throughout a child’s life. Pregnant women
measures needed at different stages. This requires and children suffer first and most under poor
strengthening of the on going monitoring system. socioeconomic conditions. The success of safe
Material and Method: Data will be verified using motherhood initiative depends on the active
sources such as an Operational Research System participation of a wide range of individuals and
Analysis (ORSA), and was carried out in government- organizations who can contribute ideas, skills, and
owned type C hospitals in Indonesia. The main funds, because the problem stems not only from
variables observed were a) working ethos b) blood inadequate health services, but mostly also from the

33
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

social, cultural, and economic environment in which KEGAGALAN ANTENATAL CARE DALAM
women live. MENDETEKSI PREEKLAMPSIA PADA KASUS
Conclusions: Health policy decision making in EKLAMPSIA: LAPORAN KASUS DARI
safe motherhood at least should be based on the KETAPANG, KALIMANTAN BARAT
assessment of Maternal Health situation and health
services and the assessment of sociocultural aspects of Setiawan V, Sugiarto A, Avriyani R, Hidayat F
safe motherhood of each region.
RSUD Agoesdjam, Ketapang,
Key words: Maternal health, infant health and Kalimantan Barat, Indonesia
child survival, health policy in safe motherhood
Latar Belakang: Preeklampsia dan eklampsia
adalah salah satu penyebab utama mortalitas dan
DETERMINAN RENDAHNYA AKSEPTOR morbiditas maternal dan perinatal di seluruh dunia.
KELUARGA BERENCANA (KB) DI WILAYAH Insiden preeklampsia di negara berkembang tujuh kali
PUSKESMAS WAKAI KABUPATEN TOJO UNA- lebih tinggi daripada di negara maju. Hal ini disebabkan
UNA TAHUN 2018 rendahnya kualitas dan kuantitas antenatal care dalam
upaya deteksi dan penanganan terhadap risiko terjadinya
Sepfrita Katerina Aftabuddin preeklampsia.
Laporan Kasus: Perempuan, 28 tahun, hamil
Puskesmas Wakai, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi ketiga datang ke rumah sakit dengan kejang tiga kali
Tengah dan tekanan darah 190/110 mmHg disertai proteinuria
(+3) saat usia kehamilan 39 minggu. Keluhan nyeri
Latar belakang: Modal utama suatu negara dalam kepala dan pandangan kabur muncul dua hari
menunjang ekonominya adalah jumlah penduduk. sebelumnya namun diabaikan. Pasien hanya kontrol
Pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol menjadi kehamilan sebanyak lima kali hingga usia kehamilan 34
masalah besar bagi suatu negara. Penggunaan kontra- minggu dan tidak ditemukan tekanan darah tinggi serta
sepsi efektif dalam menurunkan angka populasi namun pemeriksaan protein urine tidak pernah dilakukan.
kesadaran masyarakat masih sangat rendah Pasien memiliki riwayat kejang pada kehamilan pertama
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah enam tahun yang lalu. Pemeriksaan ultrasonografi pada
menganalisis faktor determinan yang menyebabkan usia kehamilan 34 minggu menunjukkan janin tunggal
rendahnya akseptor keluarga berencana di wilayah intrauterin, plasenta di posterior, letak kepala, dan
Puskesmas Wakai Kabupaten Tojo Una-una. taksiran berat janin 2100 gram. Terminasi kehamilan
Metode: Penelitian ini menggunakan analitik dilakukan dengan seksio sesarea. Lahir bayi perempuan
observasional dengan pendekatan cross sectional. langsung menangis dengan berat 3000 gram dan
Pengambilan sampel menggunakan teknik simple panjang 46 cm. Pasien dipulangkan pada hari ke-6
random sampling dan dilakukan analisis univariat, dengan kondisi stabil dan tekanan darah normal.
bivariat dan multivariat. Diskusi: World Health Organization
Hasil: Hasil menunjukkan bahwa 80,88% merekomendasikan delapan kali kunjungan antenatal
responden tidak menggunakan kontrasepsi dan 19,12% care selama kehamilan dan lima diantaranya pada
responden yang menggunakan kontrasepsi. Analisis trimester ketiga, karena 90% kasus preeklampsia terjadi
bivariat menunjukkan bahwa faktor yang mem- diatas usia kehamilan 34 minggu. Pada fasilitas
pengaruhi penggunaan kontrasepsi adalah faktor usia (p: kesehatan primer dengan sumber daya terbatas,
0,114), sosial budaya (p: 0,003), rasa aman (p: 0,000), diharapkan preeklampsia dapat dideteksi dengan
pengetahuan (p: 0.767), paritas (p: 0,000), perencaan identifikasi gejala, pengukuran tekanan darah, protein
kehamilan (p: 0,000) dan faktor ekonomi (p: 0,513) urine, dan berat badan. Pada fasilitas kesehatan yang
kemudian dilakukan analisis multivariat. lebih tinggi dapat disertai dengan pemeriksaan jumlah
Kesimpulan: Faktor sosial budaya, rasa aman, trombosit dan serum kreatinin. Diharapkan dengan
paritas dan perencaan kehamilan merupakan faktor yang standar pemeriksaan seperti ini tidak ada kasus
ditemukan mempengaruhi rendahnya akseptor keluarga preeklampsia yang tidak terdeteksi, terutama pada
berencana di wilayah Puskesmas Wakai. pasien yang berisiko tinggi.
Kesimpulan: Preeklampsia dapat dideteksi mulai
Kata kunci: Akseptor, Keluarga Berencana, dari fasilitas dengan sumber daya terbatas jika
Kontrasepsi menerapkan antenatal care dengan kualitas dan
kuantitas yang baik. Perlu adanya standar pemeriksaan
dalam mendeteksi preeklampsia yang mudah diterapkan

34
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

mulai dari fasilitas kesehatan primer serta edukasi untuk sedangkan pasien yang dirujuk post partum 33,33%
melakukan antenatal care sesuai jadwal. berasal dari rujukan kota Surabaya. Berdasarkan jenis
rujukan, kasus rujukan terlambat dalam kehamilan
Kata Kunci: preeklampsia, antenatal care sebanyak 60% kasus merupakan rujukan gawat darurat
dan pada kasus yang rujukan post partum sebanyak
93,3% merupakan rujukan gawat darurat.
STUDI EPIDEMIOLOGI: RUJUKAN Kesimpulan: Kasus rujukan terlambat kelainan
TERLAMBAT PADA KELAINAN SPEKTRUM spektrum plasenta akreta di RSUD dr. Soetomo
PLASENTA AKRETA PADA PUSAT RUJUKAN Surabaya masih didapatkan jumlah yang tinggi.
TERSIER PLACENTA AKRETA TAHUN 2014- Sosialisasi dan pelatihan mengenai managemen
2018 kelainan spektrum plasenta akreta masih dibutuhkan.

Diana Apriliyana Nur1, Rizki Pranadyan2, Rozi Aditya2 Kata Kunci: akreta, rujukan terlambat
1
PPDS-I Departemen/SMF Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr. Soetomo, Fakultas Kedokteran Universitas KORELASI ASUPAN ZAT BESI DAN PROTEIN
Airlangga Surabaya, 2Staf Pengajar Departemen/ SMF DENGAN KADAR FERRITIN SERUM IBU
Obstetri dan Ginekologi RSUD dr. Soetomo, Fakultas HAMIL DI KABUPATEN WALED DAN
Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya SUKABUMI

Latar belakang: Kehamilan dengan kelainan Lani Gumilang1, Sefita Aryuti Nirmala1, Puspa Sari1,
spektrum plasenta akreta merupakan masalah obstetrik Mochamad Ari Wibowo2, Raden Tina Dewi Judistiani1,
yang jumlahnya semakin meningkat setiap tahun. Kasus Delita Prihatni3
ini memerlukan penanganan secara tepat, cepat dan
1
multidisiplin. Patogenesis yang belum jelas, belum Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
adanya modalitas diagnostik yang pasti, serta belum Kedokteran Universitas Padjadjaran
2
adanya konsensus nasional mengenai kasus ini Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
3
menyebabkan angka rujukan terlambat yang menimbul- Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran
kan morbiditas dan resiko mortalitas masih cukup Universitas Padjadjaran
tinggi.
Tujuan: Mengetahui karakteristik dan luaran Latar belakang: Ferritin adalah protein
maternal kasus rujukan terlambat kelainan spektrum penyimpanan zat besi yang juga terdapat secara
plasenta akreta di RSUD dr. Soetomo Surabaya tahun ekstraseluler dalam serum, dimana ferritin berfungsi
2014- 2018. sebagai penanda klinis status simpanan zat besi tubuh
Metode: Penelitian retrospektif dengan data Tujuan: Mengetahui hubungan asupan protein dan
sekunder dari rekam medis (RM) di RSUD Dr. Soetomo zat besi dengan kadar ferritin serum ibu hamil trimester
Surabaya tahun 2014-2018 pertama.
Hasil: Kasus kelainan spektrum plasenta akreta Metode: Potong lintang dengan desain analisis
pada periode Januari 2014- Desember 2018 sebanyak korelasi dilakukan sebagai bagian dari penelitian kohor
163 kasus, sebanyak 123 kasus merupakan rujukan tepat ibu hamil dengan judul Peran Vitamin D dalam
waktu sedangkan 40 kasus merupakan rujukan Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Jawa
terlambat. Dari 40 kasus rujukan terlambat, sebanyak Barat. Jumlah sampel disesuaikan dengan alokasi dana
37,5% merupakan rujukan post partum. Berdasarkan yang tersedia, dan berhasil direkrut sebanyak 150 ibu
faktor resiko didapatkan 84% memiliki riwayat SC, 4% hamil secara konsekutif dari wilayah kerja RSUD Al
dengan riwayat kuret dan 12% dengan riwayat SC Mulk dan RSUD Waled. Analisis korelasi dilakukan
disertai kuretase. Pada kasus rujukan post partum, tujuh dengan uji non parametrik: (1) analisis bivariat dengan
kasus dirujuk karena didapatkan perdarahan post SC uji korelasi gamma (2) analisis multivariat dengan uji
dan dua kasus dirujuk dengan plasenta insitu, lima kasus regresi ordinal dengan Interval Kepercayaan 95%.
internal bleeding setelah caesarean histerektomi. Hasil: Hubungan antara asupan zat besi dengan
Hampir semua kasus rujukan post partum dilakukan kadar ferritin serum diperoleh p = 0,009, OR = 5,181;
operasi ulang dengan jumlah perdarahan durante operasi IK = -(2,881-0,410). Hubungan antara asupan protein
yang lebih banyak daripada sebelumnya. Didapatkan 5 dengan kadar ferritin serum diperoleh p = 0,041, OR =
kasus kematian maternal yang disebabkan oleh syok 0,142; IK = (0,084-3,823).
hipovelemik irreversible. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna,
Berdasarkan asal rujukan, pasien yang dirujuk baik antara asupan protein maupun antara asupan zat
dalam kondisi hamil 44% berasal dari kota Surabaya, besi dengan kadar ferritin serum. Asupan protein dan

35
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

zat besi dengan kategori kurang berhubungan secara Tujuan: Mencari perbedaan faktor determinan
bermakna dengan kadar ferritin serum kurang sebagai (karakteristik dan faktor risiko), morbiditas dan
faktor risiko. mortalitas ibu dan bayi dalam kasus preeklamsi pada
periode sebelum dan saat program Jaminan Kesehatan
Kata kunci: Zat besi, protein, ferritin serum. Nasional dilaksanakan.
Metode: Rancangan penelitian ini adalah studi
cross-sectional terhadap data sekunder untuk meng-
PERBANDINGAN FAKTOR DETERMINAN DAN analisis karakteristik faktor risiko, morbiditas dan
LUARAN PREEKLAMSI DI RUMAH SAKIT mortalitas pada kejadian preeklamsi di RSUP Dr. Hasan
HASAN SADIKIN PERIODE SEBELUM DAN Sadikin periode Maret hingga September 2012 dan 1
SAAT PROGRAM JAMINAN KESEHATAN Januari 2016 hingga 31 Desember 2017. Penelitian ini
NASIONAL DILAKSANAKAN dilakukan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada
bulan Februari hingga Mei 2018.
Irene Leha Hasil: Didapatkan perbedaan yang bermakna (P <
0,05) pada karakteristik dan faktor risiko subjek
Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas penelitian. Didapatkan peningkatan angka seksio
Kedokteran Universitas Padjadjaran, Rumah Sakit Dr. sesarea pada kasus preeklamsi (p < 0,001). Tidak
Hasan Sadikin Bandung ditemukan perbedaan yang bermakna pada angka
kematian ibu dengan kasus preeklamsi (p = 0,366).
Latar belakang: Sindrom preeklamsi berarti Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada hasil
hipertensi dan proteinuria pada perempuan hamil yang luaran perinatal pada subjek penelitian dari segi skor
sebelumnya normotensif setelah kehamilan 20 minggu APGAR, kejadian stillbith dan kematian neonatal dini.
atau pada periode pascasalin dini. Sindrom preeklamsi Kesimpulan: Pada periode saat program JKN
(preeklamsi maupun hipertensi kronis yang diperberat dilaksanakan terdapat perbedaan karakteristik dan faktor
preeklamsi) merupakan masalah kedokteran yang serius risiko ibu preeklamsi, serta terdapat peningkatan angka
dan memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. Penyakit seksio sesarea. Tidak didapatkan perbedaan angka
hipertensi terjadi pada 5-10% kehamilan, bersama mortalitas ibu dan luaran (morbiditas dan mortalitas)
perdarahan dan infeksi membentuk trias yang memati- bayi.
kan yang berperan besar dalam angka morbiditas dan
mortalitas ibu. Sekitar 18% dari seluruh kematian ibu di Kata kunci: Preeklamsi, jaminan kesehatan
seluruh dunia disebabkan oleh hipertensi dalam nasional, luaran ibu dan bayi.
kehamilan (HDK), dengan perkiraan 62.000 - 77.000
kematian per tahun. Untuk setiap wanita yang
meninggal, diperkirakan bahwa 20 orang lain menderita ANALISIS KEAKURATAN DIAGNOSIS DAN
morbiditas berat atau disability. Sekitar 57,5% penyebab CODING KASUS SEKSIO SESAREA KELAS III
kematian ibu di RSUP Dr. Hasan Sadikin tahun 2009- BPJS KESEHATAN TERHADAP SELISIH
2013 adalah preeklamsi dan eklamsi. Penyakit KLAIM INA CBGS RSUPN DR. CIPTO
hipertensi dalam kehamilan merupakan penyebab MANGUNKUSUMO
tersering kedua morbiditas dan mortalitas perinatal.
Suatu penelitian systematic review oleh Comfort dkk Imam Rahmadi
yang menilai hubungan antara jaminan kesehatan
dengan luaran kesehatan ibu mengemukakan bahwa Department of Obstetrics and Gynecology, Faculty of
dengan memiliki jaminan kesehatan dapat memperbaiki Medicine Universitas Indonesia Dr. Cipto
derajat kesehatan ibu melalui peningkatan penggunaan Mangunkusumo Hospital, Jakarta
layanan kesehatan ibu dan perbaikan kualitas pelayanan
kesehatan. Sejak tanggal 1 Januari 2014 di Indonesia Latar belakang: Kementerian Kesehatan
telah diberlakukan program Jaminan Kesehatan Republik Indonesia sejak Januari 2014 telah
Nasional (JKN) yang penanggulangan biaya kesehatan- menerapkan mekanisme pembayaran prospektif dalam
nya ditangani oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial rangka menekan biaya pelayanan kesehatan yang
(BPJS) Kesehatan. Perbedaan pola penanggulangan cenderung naik akibat sistem sebelumnya yang bersifat
biaya kesehatan ini diduga akan berdampak pada pola retrospektif. Sistem pembayaran ini dikenal sebagai
penyakit dan derajat kesehatan di Indonesia termasuk Indonesian Case Based Groups (INA CBGs). Salah satu
preeklamsi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. pembiayaan tindakan yang mempunyai kecenderungan
Seberapa besarkah dampak yang terjadi? Sampai saat kenaikan adalah seksio sesarea
ini belum pernah dievaluasi. Tujuan: Keakuratan koding diagnosis dan
prosedur medis serta faktor-faktor yang mempengaruhi

36
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

terjadinya perbedaan klaim INA CBGs RSUPN Dr. Hasil: Data Januari 2018-April 2019: jumlah ibu
Cipto Mangunkusumo. hamil yang melahirkan di fasilitas kesehatan sebanyak
Metode: Deskriptif observasional, simple random 351 orang dan non-faskes 76 orang. Dari 351 ibu
sampling, perhitungan kuantitatif menggunakan data didapatkan 22 yang melakukan sei dan tatobi di rumah
retrospektif, data resume medis elektronik pasien. bulat; melakukan sei dan tatobi di rumah besar/kamar
Hasil: Didapatkan 43% coding diagnosis utama tidur sebanyak 192 orang; hanya melakukan tatobi saja
oleh dokter tidak sesuai. 62% koding diagnosis sebanyak 35 orang; tidak melakukan sei dan tatobi
sekunder DPJP tidak sesuai, namun mengalami sebanyak 102 orang. Dari 76 ibu yang melahirkan non-
perbaikan setelah dilakukan reseleksi dan entry data faskes didapatkan 46 orang melakukan sei dan tatobi di
oleh coder sebesar 97%. Kesesuaian coding prosedur rumah bulat dan 30 orang melakukan sei dan tatobi di
medis sebesar 98% dan 100% grouper yang sesuai, tapi rumah besar/kamar tidur. Akibat yang terjadi dan
masih ditemukan kesalahan coding dan severity level dilaporkan adalah ISPA sebanyak 18 orang, luka bakar
sebesar 27,7%. Akibat ketidaksesuaian coding dan 7 orang, dehidrasi 11 orang dan syok hipovolemik 2
grouping severity level menimbulkan kerugian Rp orang. Bayi baru lahir didapatkan kasus luka bakar 1
584.099 per kasus pada tahun 2016, dan bila dihitung orang, bronkopneumonia 4 orang dan kematian 1 orang.
berdasarkan biaya riil terhadap klaim INA CBGs maka Kesimpulan: Akibat yang nyata terjadi dari
didapatkan selisih negatif yang jauh lebih besar yaitu Rp budaya sei dan tatobi belum bisa merubah pola pikir
17.263.241 per kasus. masyarakat tentang budaya tersebut.
Kesimpulan: Penyebab kerugian klaim RSUPN
Dr. Cipto Mangunkusumo diakibatkan ketidakcermatan Kata kunci: Budaya Se’i dan tatobi, ibu nifas dan
dokter dalam penulisan resume medis elektronik dan BBL, suku timor.
coding, serta diperburuk oleh ketidaktelitian coder
dalam melakukan reseleksi dan prosedur entry coding.
TELAAH PENCAPAIAN IPSG
Kata kunci: Analisis keakuratan, seksio sesarea, (INTERNATIONAL PATIENT SAFETY GOALS)
BPJS, INA CBGs. OLEH TENAGA KESEHATAN DI DEPARTEMEN
OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSCM (RUMAH
SAKIT CIPTO MANGUNKUSUMO) DAN
BUDAYA SE’I DAN TATOBI SERTA AKIBAT FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA
YANG TERJADI PADA IBU NIFAS DAN BAYI
BARU LAHIR (BBL) PADA MASYARAKAT J.M Seno Adjie
SUKU TIMOR DI KECAMATAN AMANATUN
SELATAN, NUSA TENGGARA TIMUR Latar belakang: Masalah keselamatan pasien
adalah masalah yang ada di seluruh belahan dunia. Pada
Heldasari Sianturi tahun 2011 terdapat sebuah penelitian di RSCM yang
menilai kualitas pelayanan dari dimensi keandalan, daya
Puskesmas Oinlasi, Kecamatan Amanatun Selatan, NTT tanggap, jaminan, empati dan keberwujudan. Dari
penelitian tersebut diperoleh bahwa 73,2% dari 112
Latar belakang: Masyarakat Suku Timor terkenal pasien yang diteliti menyatakan tidak puas dengan
dengan beraneka ragam budaya yang masih melekat pelayanan yang diberikan. Untuk meningkatkan kualitas
hingga saat ini. Salah satunya adalah budaya se’i dan pelayanannya, RSCM sudah mengikuti akreditasi JCI
tatobi. Budaya se’i dan tatobi adalah proses perawatan pada 2013.
ibu paska bersalin selama 40 hari yang dilakukan di Tujuan: Mengetahui pencapaian IPSG oleh tenaga
dalam ume’k bubu (rumah bulat). Se’i adalah panggang kesehatan di departemen obstetri dan ginekologi RSCM
dengan bara api dan tatobi adalah kompres air panas. dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
Masyarakat suku Timor percaya dengan budaya tersebut Metode: Penelitian ini menggunakan disain
dapat mengeluarkan ‘darah kotor’ masa nifas, potong lintang di RSCM dengan menggunakan kuisio-
mengembalikan kekuatan dan bentuk tubuh setelah ner. Responden yang memenuhi kriteria inklusi dicatat
melahirkan. dan data yang diperoleh diolah secara statistik.
Tujuan: untuk mengidentifikasi akibat-akibat Hasil: Dari data yang dikumpulkan sejak Mei
yang bisa terjadi dari budaya Se’i dan Tatobi pada hingga Agustus 2018 didapatkan pencapaian IPSG oleh
masyarakat suku Timor. tenaga kerja di departemen obstetri dan ginekologi di
Metode: jenis penelitian deskriptif dengan pen- RSCM yaitu untuk IPSG 1 92,4%, IPSG 2 94,4%, IPSG
dekatan kualitatif melalui Foccus Group Discussion 3 95,1%, IPSG 4 88,7%, IPSG 5 88,7% dan IPSG 6
(FGD). 84,9 %. Lama bekerja di unit yang bersangkutan, lama
kerja sejak lulus, harapan gaji yang diterima, supervisi

37
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

yang dirasakan oleh tenaga kesehatan dan tingkat OBSTETRI DAN GINEKOLOGI TERENCANA DI
pendidikan terakhir tenaga kesehatan memiliki RS CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA
hubungan yang bermakna terhadap pencapaian IPSG.
Kesimpulan: Pencapaian IPSG oleh tenaga Finna Hardjono, Andrijono
kesehatan di departemen obstetri dan ginekologi RSCM
adalah cukup tinggi. Pencapaian yang cukup tinggi Departemen Obstetri dan Ginekologi, RS
tersebut berhubungan dengan beberapa karakteristik, Ciptomangunkusumo, Jakarta, Indonesia
faktor psikologis dan faktor organisasi.
Latar belakang: Tindakan pembedahan atau
Kata kunci: IPSG, patient safety, RSCM. operasi merupakan tindakan yang sangat berkaitan erat
dengan bidang obstetri dan ginekologi. Masing-masing
kasus akan bervariasi dan memiliki resiko dan jenis
DETERMINAN RENDAHNYA AKSEPTOR komplikasi tersendiri. Sistem pelayanan di RSCM saat
KELUARGA BERENCANA (KB) DI WILAYAH ini telah mengalami perubahan pengaturan menjadi
PUSKESMAS WAKAI KABUPATEN TOJO UNA- sistem Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
UNA TAHUN 2018 sejak tahun 2009. Belum ada penelitian di Indonesia
yang menyimpulkan bagaimana pengaruh sistem DPJP
Sepfrita Katerine Aftabuddin terhadap angka komplikasi pembedahan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Latar belakang: Modal utama suatu negara dalam insidens kasus komplikasi dalam tindakan pembedahan
menunjang ekonominya adalah jumlah penduduk. obstetri dan ginekologi di RSCM pada masa sebelum
Pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol menjadi dan sesudah DPJP
masalah besar bagi suatu negara. Penggunaan kontra- Metode: Penelitian dekriptif observasional ini
sepsi efektif dalam menurunkan angka populasi namun dilakukan di RS Cipto Mangunkusumo sejak Desember
kesadaran masyarakat masih sangat rendah. 2017 hingga Februari 2018. Data sebelum sistem DPJP
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah yaitu tahun 2007-2008 dan sistem DPJP yaitu tahun
menganalisis faktor determinan yang menyebabkan 2010-2011. Data tindakan pembedahan dijabarkan
rendahnya akseptor keluarga berencana di wilayah secara deskriptif dan insiden morbiditas diolah dengan
Puskesmas Wakai Kabupaten Tojo Una-una. analisis bivariat.
Metode: Penelitian ini menggunakan analitik Hasil: Insidens terjadinya komplikasi pembedahan
observasional dengan pendekatan cross sectional. di RSCM pada masa sebelum versus sesudah DPJP
Pengambilan sampel menggunakan teknik simple adalah sebesar 2,7% versus 1,01%. Perubahan sistem
random sampling dan dilakukan analisis univariat, menjadi DPJP di RSCM mempunyai resiko komplikasi
bivariat dan multivariat. yang lebih rendah yaitu sebanyak 22 dan pada sesudah
Hasil: Hasil menunjukkan bahwa 80,88% DPJP menjadi 18 kasus bermakna secara statistik
responden tidak menggunakan kontrasepsi dan 19,12% dengan nilai (p<0,05) dengan OR 0,41. Pada kasus
responden yang menggunakan kontrasepsi. Analisis ginekologi, sistem DPJP bermakna secara statistik
bivariat menunjukkan bahwa faktor yang mem- (p<0,05) dengan nilai OR 0,23. Untuk onkologi tidak
pengaruhi penggunaan kontrasepsi adalah faktor usia (p: ada perbedaan bermakna, morbiditas pada kelompok pra
0,114), sosial budaya (p: 0,003), rasa aman (p: 0,000), DPJP sebesar 4,1% dan pada DPJP sebesar 2% dengan
pengetahuan (p: 0.767), paritas (p: 0,000), perencaan nilai p 0,07. Dari jenis pembedahan laparotomi, system
kehamilan (p: 0,000) dan faktor ekonomi (p: 0,513) DPJP bermakna secara statistik (p<0,05) dengan nilai
kemudian dilakukan analisis multivariat. OR 0,41.
Kesimpulan: Faktor sosial budaya, rasa aman, Kesimpulan: Perubahan sistem menjadi DPJP di
paritas dan perencaan kehamilan merupakan faktor yang RSCM mempunyai resiko komplikasi yang lebih rendah
ditemukan mempengaruhi rendahnya akseptor keluarga dibandingkan dengan sistem sebelum DPJP.
berencana di wilayah Puskesmas Wakai.
Kata kunci: Sistem DPJP system, komplikasi
Kata kunci: Akseptor, keluarga berencana, operasi, operasi obstetri ginekologi.
kontrasepsi.

KARAKTERISTIK WANITA MENOPAUSE


HUBUNGAN SISTEM DOKTER PENANGGUNG YANG MENGALAMI PROLAPSUS UTERI DI
JAWAB PELAYANAN (DPJP) TERHADAP DAERAH PESISIR SULAWESI TENGGARA
ANGKA KOMPLIKASI PEMBEDAHAN

38
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

Juminten Saimin1, Indria Hafizah2, Nina Indriyani2, Tujuan: Untuk menentukan cut-off point kenaikan
Ashaeryanto2, Satrio Wicaksono2 berat badan selama kehamilan hubungannya dengan
bayi berat lahir rendah pada bayi cukup bulan dari ibu
1
Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran dengan indeks masa tubuh normal.
Universitas Halu Oleo, 2Bagian Biomedik Fakultas Metode: Merupakan penelitian potong lintang
Kedokteran Universitas Halu Oleo yang dilakukan di Rumah Sakit Sardjito dan 9 rumah
sakit afiliasi di Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini
Latar belakang: Prolapsus uteri merupakan salah memasukkan 619 perempuan yang memenuhi kriteria
satu masalah kesehatan reproduksi, terutama pada masa kelayakan. Digunakan kurva ROC dan chi-square test
menopause. Prolapsus uteri dapat mempengaruhi untuk analisis statistik.
aktivitas dan kualitas hidup wanita. Wanita dengan Hasil: Rerata dan deviasi standar index massa
prolapsus uteri dapat mengalami masalah fisik dan tubuh, kenaikan berat badan selama kehamilan, dan
psikososial. berat lahir bayi masing-masing adalah 21,28 ± 1,87
Tujuan: Mengetahui karakteristik wanita meno- kg/m2, 11,62 ± 4,33 kg dan 3041,61 ± 385,70 gram.
pause yang mengalami prolapsus uteri di daerah pesisir Jumlah bayi berat lahir rendah < 2.500 gram adalah 6%.
Sulawesi Tenggara. Kurva ROC menunjukkan bahwa cut-off point kenaikan
Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif analitik berat badan selama kehamilan dan kaitannya dengan
yang dilakukan di Poliklinik Kandungan Alfa Kendari bayi berat lahir rendah adalah 8,5 kg. Analisis lanjut
pada bulan Januari sampai Desember 2017. Diagnosis menunjukkan angka bayi berat lahir rendah sebanyak
prolapsus uteri berdasarkan sistem Pelvic Organ 21,1% untuk kenaikan berat badan selama kehamilan <
Prolapse Quantification (POP-Q). Sampel diambil 8,5 kg dibandingkan dengan 1,3% untuk kenaikan berat
secara consecutive sampling. Data disajikan dalam badan selama kehamilan ≥ 8,5 kg. Risiko terjadinya
bentuk distribusi frekuensi dan analisisnya. bayi berat lahir rendah pada ibu dengan kenaikan berat
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat 21 badan selama kehamilan ≥ 8,5 kg lebih tinggi secara
responden yang mengalami prolapsus uteri. Responden signifikan (Resiko Relatif 16,59; 95% Interval
terbanyak berusia 61-70 tahun (42,8%), pekerjaan Kepercayaan 7,06 – 38,98).
sebagai ibu rumah tangga (71,4%), dan paritas lebih dari Kesimpulan: Cut-off point kenaikan berat badan
4 (85,7%). Keluhan yang paling sering dialami pada selama kehamilan untuk menghindari kejadian bayi
saat pertama datang adalah terasa benjolan di jalan lahir berat lahir rendah pada banyi cukup bulan pada ibu
(81,0%), dengan diagnosis prolapsus uteri derajat 3 dengan index massa tubuh normal adalah 8,5 kg. Risiko
(57,1%), dan disertai penyakit penyerta (66,7%). memiliki bayi berat lahir rendah adalah 16,59 kali lebih
Kesimpulan: Prolapsus uteri pada wanita besar jika kenaikan berat badan selama kehamilan di
menopause di daerah pesisir ditemukan pada ibu rumah bawah 8,5 kg.
tangga, usia 61-70 tahun, grande multipara, dengan
keluhan utama terasa benjolan di jalan lahir disertai Kata kunci: Bayi berat lahir rendah, indeks masa
penyakit penyerta, dan didiagnosis derajat 3. Perlu tubuh normal, kenaikan berat badan selama kehamilan.
dilakukan penyuluhan, konseling dan edukasi mengenai
gejala dan penatalaksanaan prolapsus uteri.
PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP
Kata kunci: Daerah pesisir, prolaps uteri, wanita DENSITAS MASSA TULANG PADA
menopause. PEREMPUAN USIA REPRODUKTIF DENGAN
INDEKS MASSA TUBUH NORMAL

MENENTUKAN CUT-OFF POINT KENAIKAN Pravitasari, Yahya Nurlianto, Phyowai Ganap, Risanto
BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN UNTUK Siswosudarmo
MEMPREDIKSI BAYI BERAT LAHIR RENDAH
PADA BAYI CUKUP BULAN DARI IBU DENGAN Departmen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas
INDEKS MASSA TUBUH NORMAL Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan,
Universitas Gadjah Mada/RS Sardjito Yogyakarta
Rosinta Pratiwi, Vicky Admiral Aprizano, Risanto
Siswosudarmo Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh aktivitas
fisik terhadap densitas massa tulang pada perempuan
Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas usia reproduktif dengan indeks massa tubuh normal.
Kedokteran, Universitas Gadjah Mada/RS Sardjito, Metode: Penelitan ini menggunakan rancangan
Yogyakarta potong lintang. Sampel diambil dari perempuan
angkatan udara Lanud Adisucipto Yogyakarta. Se-

39
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

banyak 40 sampel yang menenuhi kriteria diambil, intrauterin, plasenta di posterior, letak kepala, dan
terdiri atas 23 perempuan yang melakukan aktivitas taksiran berat janin 2100 gram. Terminasi kehamilan
fisik berat dan 17 aktifitas fisik ringan. Densitas massa dilakukan dengan seksio sesarea. Lahir bayi perempuan
tulang diukur dengan metode Dual X-rays langsung menangis dengan berat 3000 gram dan
Absorptiometry di bagian Radiologi RS Hardjolukito. panjang 46 cm. Pasien dipulangkan pada hari ke-6
T-test dan Chi-square test dipakai untuk analisis dengan kondisi stabil dan tekanan darah normal.
statistika. Diskusi: World Health Organization me-
Hasil: Kedua kelompok sebanding dalam umur rekomendasikan delapan kali kunjungan antenatal care
dan indeks massa tubuh, tetapi tidak dalam kadar E2. selama kehamilan dan lima diantaranya pada trimester
Kadar E2 pada kelompok aktivitas fisik ringan lebih ketiga, karena 90% kasus preeklampsia terjadi diatas
tinggi dbanding kelomok aktivitas fisik berat (108,31 ± usia kehamilan 34 minggu. Pada fasilitas kesehatan
83,24 vs. 59,06 ± 48,39 pg/mL). DMT pada mereka primer dengan sumber daya terbatas, diharapkan
yang melakukan aktivitas fisik berat tidak berbeda preeklampsia dapat dideteksi dengan identifikasi gejala,
dengan yang melakukan aktifitas fisik ringan baik pengukuran tekanan darah, protein urine, dan berat
secara klinis maupun statistik pada kedua kelompok badan. Pada fasilitas kesehatan yang lebih tinggi dapat
yakni 0,991 ± 0,120 vs. 0,960 ± 0,097 (∆ means -0,031; disertai dengan pemeriksaan jumlah trombosit dan
95% CI -0,1028 – 0, 041; p = 0,39). Pada penelitian ini serum kreatinin. Diharapkan dengan standar pe-
tidak terlihat adanya penurunan DMT meriksaan seperti ini tidak ada kasus preeklampsia yang
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan aktivitas tidak terdeteksi, terutama pada pasien yang berisiko
fisik tidak mempengaruhi DMT pada perempuan usia tinggi.
reproduktif. Kesimpulan: Preeklampsia dapat dideteksi mulai
dari fasilitas dengan sumber daya terbatas jika
Kata kunci: Aktivitas fisik, perempuan usia menerapkan antenatal care dengan kualitas dan kuan-
reproduktif, densitas massa tulang. titas yang baik. Perlu adanya standar pemeriksaan dalam
mendeteksi preeklampsia yang mudah diterapkan mulai
dari fasilitas kesehatan primer serta edukasi untuk
KEGAGALAN ANTENATAL CARE DALAM melakukan antenatal care sesuai jadwal.
MENDETEKSI PREEKLAMPSIA PADA KASUS
EKLAMPSIA: LAPORAN KASUS DARI Kata kunci: Preeklampsia, antenatal care.
KETAPANG, KALIMANTAN BARAT

Setiawan V, Sugiarto A, Avriyani R, Hidayat F PROFIL KASUS PERDARAHAN PASCA


PERSALINAN DI RSUD JOMBANG PERIODE
RSUD Agoesdjam, Ketapang, Kalimantan Barat, BULAN JANUARI-DESEMBER 2016
Indonesia
Ayu Prima Kusuma Putri,
Latar belakang: Preeklampsia dan eklampsia
adalah salah satu penyebab utama mortalitas dan Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang
morbiditas maternal dan perinatal di seluruh dunia. Email: ayu.endra2012@gmail.com
Insiden preeklampsia di negara berkembang tujuh kali
lebih tinggi daripada di negara maju. Hal ini disebabkan Latar belakang: Perdarahan post partum adalah
rendahnya kualitas dan kuantitas antenatal care dalam perdarahan yang terjadi setelah persalinan melebih 500
upaya deteksi dan penanganan terhadap risiko terjadinya cc setelah melahirkan. Di Indonesia, terbukti masih
preeklampsia. tinggi angka kematian ibu yang disebabkan karena
Laporan Kasus: Perempuan, 28 tahun, hamil perdarahan post partum (PPP).
ketiga datang ke rumah sakit dengan kejang tiga kali Tujuan: untuk mengetahui profil perdarahan
dan tekanan darah 190/110 mmHg disertai proteinuria pasca persalinan di RSUD Jombang pada periode
(+3) saat usia kehamilan 39 minggu. Keluhan nyeri januari-desember 2016.
kepala dan pandangan kabur muncul dua hari Metode: Jenis penelitian ini bersifat deskriptif
sebelumnya namun diabaikan. Pasien hanya kontrol analitik dengan menggunakan teknik total sampling
kehamilan sebanyak lima kali hingga usia kehamilan 34 dimana sampel di ambil dari data rekam medik
minggu dan tidak ditemukan tekanan darah tinggi serta penderita perdarahan pasca persalinan di RSUD
pemeriksaan protein urine tidak pernah dilakukan. Jombang periode januari-desember 2016. Data-data
Pasien memiliki riwayat kejang pada kehamilan pertama sampel yang dikumpulkan di analisis dengan uji Chi-
enam tahun yang lalu. Pemeriksaan ultrasonografi pada Square.
usia kehamilan 34 minggu menunjukkan janin tunggal

40
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

Hasil: Pada penelitian ini terdapat 73 kasus Metode: Metode Penelitian ini bersifat analitik
Perdarahan Pasca Persalinan dari total 2089 (3,5%) observasional, dengan pendekatan secara Crossectional
persalinan selama periode januari-desember 2016 study. Dianalisis dengan Chi Square.
dengan usia ibu rata rata 29,05 tahun. Semua kasus Hasil: Pada penelitian ini terdapat 36 Sampel yang
perdarahan pasca persalianan melahirkan secara spontan sesuai dengan kriteria inklusi didapatkan 18 pasien
100%. Sebanyak 93,15% (68 pasien) kasus adalah dengan KPD usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan
rujukan baik dari Bidan praktek swasta, puskesmas, 18 pasien dengan KPD usia kehamilan lebih dari 37
maupun rumah sakit. Pasien yang mengalami minggu. KPD banyak terjadi pada ibu yang hamil
Perdarahan pasca persalinan paling banyak pada multigravida sebanyak 58,3% yaitu 21 pasien. Pasien
parietas ke 2 yaitu 45,2% (33 pasien). Penyebab dengan usia kehamilan 38-39 minggu banyak meng-
Perdarahan Pasca persalianan tersering adalah sisa alami ketuban pecah dini. Pada penelitian ini didapatkan
plasenta dan retensio plasenta masing masing 36,99% sebanyak 18 ibu dengan persalinan preterm terdeteksi, 9
dan 34,35%. leukosituri positif dan 9 lainnya leukosituri negative.
Kesimpulan: Pada penelitian ini dapat ditarik Sementara pada persalinan aterm sebanyak 1 ibu
kesimpulan bahwa kasus terbanyak perdarahan pasca terdeteksi leukosituri positif.
persalinan di RSID Jombang disebabkan karena Kesimpulan: Hasil analisis antara kejadian
jaringan baik sisa maupun tertinggal (retensio) dan persalinan preterm usia kehamilan kurang dari 36
banyak di dapatkan dari rujukan. minggu) dengan leukosituri didapatkan hubungan yang
Saran: Dari penelitian ini disarankan untuk bermakna.
memberikan pelatihan secara berkala kepada petugas
kesehatan terutama di faskes tingkat pertana baik dokter Kata kunci: Leukosituria, ketuban pecah dini usia
umum maupun bidan supaya lebih tahu tentang kehamilan kurang dari 37 minggu.
persalinan sehat dan normal untuk mengurangi angka
kematian ibu.
PROFIL ANGKA KEMATIAN IBU DI
Kata kunci: Profil perdarahan pasca persalinan, KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA, NUSA
RSUD Jombang, periode Januari-Desember 2016. TENGGARA TIMUR TAHUN 2018

Scovani L, Kartiningsih A
HUBUNGAN LEUKOSITURIA TERHADAP
KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI USIA Rumah Sakit Umum Daerah Kefamenanu, Timor
KEHAMILAN KURANG DARI 37 MINGGU DI Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG PERIODE 2015- Latar belakang: Berdasarkan data ASEAN
2017 Statistical Report on Millenium Development Goals
2017, Angka Kematian Ibu di Indonesia menempati
Ayu Prima Kusuma Putri, Mochamad Ma’roef urutan kedua tertinggi. Tingginya angka kematian ibu
terutama terdapat pada beberapa provinsi pada bagian
Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang Timur Indonesia yang masih belum mencapai target
Email: ayu.endra2012@gmail.com Rencana Strategis pemerintah. Nusa Tenggara Timur
merupakan salah satu provinsi yang belum mencapai
Latar belakang: Masalah KPD memerlukan target cakupan yang ditentukan oleh pemerintah. Salah
perhatian yang lebih besar, karena prevalensinya yang satunya Kabupaten Timor Tengah Utara mengalami
cukup besar dan cenderung meningkat. Kejadian KPD lonjakan kasus kematian ibu selama tahun 2018. Untuk
pada atau lebih dari usia kehamilan 37 minggu (aterm) mengerti dan mencari solusi permasalahan ini
terjadi pada sekitar 6,45-15,6% kehamilan cukup bulan diperlukan kerjasama dari berbagai pihak.
(aterm) dan KPD pada usia kehamilan kurang dari 37 Tujuan: Mengembangkan pemahaman mengenai
minggu terjadi pada sekitar 2-3 persen dari semua kematian ibu di Kabupaten Timor Tengah Utara.
kehamilan tunggal dan 7,4% pada kehamilan kembar. Metode: Deskriptif kuantitatif dengan populasi
Tujuan: Tujuan Penelitian ini adalah untuk masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara. Pen-
mengetahui hubungan antara leukosituria terhadap gambilan data didapatkan dari dokumentasi pelaporan
kejadian Ketuban pecah dini usia kehamilan kurang dari Kematian Ibu pada Dinas Kesehatan Kabupaten Timor
37 minggu di Rumah Sakit Umum Universitas Tengah Utara, laporan rujukan Rumah Sakit Umum
muhammadiyah Malang periode 2015-2017. Daerah Kefamenanu, Timor Tengah Utara, profil serta
data demografis Kabupaten Timor Tengah Utara

41
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

berdasarkan data Dinas Kependudukan Timor Tengah socioeconomic conditions. The success of safe
Utara. motherhood initiative depends on the active
Hasil: Pada tahun 2018 dibandingkan dengan participation of a wide range of individuals and
tahun 2017, kematian ibu masih disebabkan tiga organizations who can contribute ideas, skills, and
penyebab utama yaitu perdarahan, preeklampsia- funds, because the problem stems not only from
eklampsia, dan infeksi. Walaupun sebanyak 70% proses inadequate health services, but mostly also from the
persalinan sudah ditolong oleh tenaga kesehatan, namun social, cultural, and economic environment in which
masih terdapat masalah yaitu 60% ibu berusia diatas 35 women live.
tahun, 80% kematian ibu mengalami kesulitan akses Conclusions: Health policy decision making in
terhadap fasilitas kesehatan serta lamanya pengambilan safe motherhood at least should be based on the
keputusan menyebabkan meningkatnya kejadian assessment of Maternal Health situation and health
kematian Ibu. Dinas Kesehatan Timor Tengah Utara services and the assessment of socio-cultural aspects of
telah mengusulkan solusi yaitu Rencana Pembangunan safe motherhood of each region.
Jangka Menengah Daerah namun masih terdapat
kelemahan pada pelaksanaannya. Keywords: Maternal health, infant health and
Kesimpulan: Meningkatnya angka kematian ibu child survival, health policy in safe motherhood.
pada Kabupaten Timor Tengah Utara di tahun 2018
tidak hanya disebabkan oleh faktor internal pasien,
namun terdapat faktor eksternal yang harus diperhatikan 3 STRATEGIC AREAS INTERVENTION WITH
sehingga dapat mencegah terjadinya kematian ibu. THEIR RESPECTIVE INDICATORS HAVE BEEN
Dibandingkan dengan tahun 2017 hanya tercatat satu IDENTIFIED THAT MAY BE CONSIDERED KEY
kematian ibu namun belum disertai dengan pencatatan DRIVERS REDUCTION OF MATERNAL
dan pelaporan kejadian yang lengkap sehingga ke- MORTALITY IN INDONESIA
nyataannya tidak terwakili dengan baik. Diperlukan
kerjasama multidisipliner dan juga peran masyarakat Gulam Gumilar, Sardjana Atmadja
demi mewujudkan turunnya angka kematian ibu.
Department of Obstetrics and Gynecology Syarif
Kata kunci: Angka kematian ibu, Timor Tengah Hidayatullah State Islamic University Jakarta
Utara.
Objectives: The main objective is to assess the
progress made in reducing maternal morbidity and
HEALTH POLICY DECISION MAKING IN SAFE mortality in Indonesia and to help to implement the
MOTHERHOOD REGIONAL ISSUE corrective measures needed at implement the corrective
measures needed at different stages. This requires
Gulam Gumilar, Sardjana Atmadja strengthening of the on- going monitoring system.
Material and Method: Data will be verified using
Department of Obstetrics and Gynecology, Faculty of sources such as an Operational Research System
Medicine Islamic State of Syarif Hidayatullah Analysis (ORSA) and was carried out in government-
University, Jakarta owned type C hospitals in Indonesia. The main
variables observed were a) working ethos b) blood
Objectives: To reduce maternal and morbidity in facilities c) communication facilities. Three strategic
half by the 2017, the safe motherhood initiative was areas to accurate the reduction of maternal mortality,
launched. interventions with their respective indicators have been
Methods: Mobilizing political will, involving indentified and prioritized.
community members, sharing information, sharing the Results: There are 3 determinants factors that may
media and sensitizing men to the issues. be considered key drivers in the reduction of maternal
Results: More than 365 /100.000 life birth women mortality, there are also specific potential measures
die every year because of complications related to directly aimed at reducing maternal mortality that can
pregnancy and child birth. The disparity between be adopted in the health sector. The contribution of
maternal death rates in developing and developed working ethos variable is 36,8 %, the contribution of
countries is greater than for any other common category blood facilities is 36,7 % and the contribution of
of death. Poor maternal health during pregnancy is communication facilities is 26, 3 % in Clinical
directly linked to poor health in the infant. Therefore, a Management model in order to reduce maternal
mother’s health and survival continues to be critically mortality in government-owned type C hospitals.
important throughout a child’s life. Pregnant women Conclusion: Based on the official data provided
and children suffer first and most under poor by Minister of Health Indonesia, the region’s maternal

42
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

mortality rates decreased 35 % in late 2015. Kemoterapi Paklitaksel-Karboplatin dapat meningkat-


Approximately 90% of maternal mortality could be kan kualitas hidup pasien kanker serviks terlihat dengan
prevented using knowledge already available in this adanya penurunan nilai mean yaitu dari 5,36 menjadi
country. 9,73 (p<0,001).
Kesimpulan: Kualitas hidup pasien kanker serviks
Keywords: working ethos variable, the stadium IIB-IIIB sel skuamosa yang diberikan
contribution of blood facilities is 36, the contribution of kemoterapi regimen Paklitaksel-Karboplatin di RSUD
communication facilities, Clinical Management model. dr. Saiful Anwar Malang akan mengalami peningkatan
kualitas hidup.

PENILAIAN KUALITAS HIDUP PASIEN Keywords: Kualitas hidup, kemoterapi, kanker


KANKER SERVIKS DENGAN KEMOTERAPI serviks.
PAKLITAKSEL-KARBOPLATIN DI RSUD DR.
SAIFUL ANWAR
EFEKTIFITAS KEGEL EXERCISE UNTUK
I Wayan Subage, Edy Mustofa, Yahya Irwanto PENCEGAHAN POSTPARTUM FEMALE
SEXUAL DYSFUNCTION DALAM UPAYA
Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, PENINGKATAN KUALITAS KELUARGA
FK Universitas Brawijaya
Catharina Galuh Suryondari, Eka Yuni Indah Nurmala,
Latar belakang: Kanker serviks merupakan jenis Dewa Gede Setya Budhidharma, Edy Mustofa,
kanker yang menempati urutan kedua setelah kanker Mulyohadi Sungkono
payudara yang menyerang kaum perempuan. Tipe sel
kanker yang terbanyak adalah tipe sel skuamosa dengan Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi,
stadium yang paling banyak terdiagnosis adalah IIB- Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya – RSUD dr
IIIB. Penatalaksanaan pada pasien kanker serviks Saiful Anwar Malang
stadium lanjut (stadium IIB-IIIB) yang non-operabel
yaitu dengan pemberian kemoterapi. Menurut panduan Latar belakang: Kelahiran merupakan suatu
praktek klinis RSUD dr Saiful Anwar, kemoterapi yang peristiwa yang meningkatkan rasa stres pada sebagian
dapat diberikan pada pasien kanker serviks stadium IIB- besar perempuan dan dapat meningkatkan kejadian
IIIB salah satunya adalah regimen Paklitaksel- disfungsi seksual pada perempuan tersebut. Kenyataan-
Karboplatin yang memliki efektivitas tinggi namun efek nya kepuasan seksual yang menunjang kestabilan
samping yang ditimbulkan juga cukup tinggi. mental perempuan sering dilupakan. Kehamilan dan
Tujuan: Untuk mengetahui kualitas hidup pasien persalinan menyebabkan perubahan mekanik dan
kanker serviks yang diberi terapi kombinasi Paklitaksel- denervasi otot-otot dasar panggul yang menimbulkan
Karboplatin di RSUD dr Saiful Anwar. keluhan stres inkotinensia, prolaps organ panggul dan
Metode: Penelitian kualitas hidup pasien yang gangguan seksual sehingga menurunkan kualitas hidup
diberikan kemoterapi regimen Paklitaksel-Karboplatin pasien. Latihan otot dasar panggul atau Kegel exercise
dilakukan secara observasional dengan rancangan case yang dapat menguatkan otot dasar panggul. Latihan ini
study. Populasi penelitian adalah pasien yang menderita berhubungan dengan berbagai perubahan yang terjadi
penyakit kanker serviks stadium IIB-IIIB tipe sel pada kekuatan otot dasar panggul seperti sphincter
skuamosa dan baru pertama kali menjalani kemoterapi uretra dan sphincter anal.
Paklitaksel-Karboplatin, dengan jumlah sampel Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
sebanyak 22 pasien dengan metode consecutive menganalisis bagaimana pelaksanaan Kegel exercise
sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan meng- untuk mencegah disfungsi seksual pada ibu postpartum
gunakan kuesioner EORTC QLQ C30.Uji normalitas sehingga akan meningkatkan kualitas hidup ibu dalam
data dilakukan dengan menggunakan Uji Shapiro-Wilk. keluarga yang harmonis.
Data yang memiliki distribusi normal seperti domain Metode: Penelitian ini merupakan penelitian
fungsi fisik dianalisis menggunakan Paired T test. Data komparatif dengan pendekatan case control dengan
yang berdistribusi tidak normal ditranformasi dengan perbandingan responden 1:1 dengan jumlah masing-
mengunakan fungsi log. Data hasil transformasi yang masing 20 responden.
tidak berdistribusi normal dianalisis menggunakan Uji Hasil: Hasil penelitian menunjukkan perlakuan
Wilcoxon. kegel exercise akan menurunkan kejadian disfungsi
Hasil: Terdapat perbedaan bermakna pada nilai seksual (p=0,034).
kualitas hidup sebelum dan setelah diberikan Kesimpulan: Kegel exercise akan menurunkan
kemoterapi regimen Paklitaksel-Karboplatin (p<0,05). kejadian disfungsi seksual pada wanita postpartum

43
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas partum 33,33% berasal dari rujukan kota Surabaya.
keluarga yang harmonis. Berdasarkan jenis rujukan, kasus rujukan terlambat
dalam kehamilan sebanyak 60% kasus merupakan
Kata kunci: Kegel exercise, disfungsi seksual. rujukan gawat darurat dan pada kasus yang rujukan post
partum sebanyak 93,3% merupakan rujukan gawat
darurat.
STUDI EPIDEMIOLOGI: RUJUKAN Kesimpulan: Kasus rujukan terlambat kelainan
TERLAMBAT PADA KELAINAN SPEKTRUM spektrum plasenta akreta di RSUD dr. Soetomo
PLASENTA AKRETA PADA PUSAT RUJUKAN Surabaya masih didapatkan jumlah yang tinggi.
TERSIER PLACENTA AKRETA TAHUN 2014- Sosialisasi dan pelatihan mengenai managemen
2018 kelainan spektrum plasenta akreta masih dibutuhkan.

Diana Apriliyana Nur1, Rizki Pranadyan2, Rozi Aditya2 Kata kunci: Akreta, rujukan terlambat.
1
PPDS-I Departemen/SMF Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr. Soetomo, Fakultas Kedokteran Universitas HUBUNGAN ANTARA SKIN PREPARATION
Airlangga Surabaya, 2Staf Pengajar Departemen/SMF DENGAN INFEKSI LUKA OPERASI POST
Obstetri dan Ginekologi RSUD dr. Soetomo, Fakultas SECTIO CAESAREA DI RS ACHMAD
Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya MOCHTAR BUKITTINGGI

Latar belakang: Kehamilan dengan kelainan Calvindra Leenesa, Roza Sriyanti


spektrum plasenta akreta merupakan masalah obstetrik
yang jumlahnya semakin meningkat setiap tahun. Kasus Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas
ini memerlukan penanganan secara tepat, cepat dan Kedokteran Universitas Andalas, RSUP Dr. M. Djamil
multidisiplin. Patogenesis yang belum jelas, belum Padang
adanya modalitas diagnostik yang pasti, serta belum
adanya konsensus nasional mengenai kasus ini Latar belakang: Infeksi luka operasi merupakan
menyebabkan angka rujukan terlambat yang masalah yang sering ditemukan saat ini dalam tindakan
menimbulkan morbiditas dan resiko mortalitas masih pembedahan. Departemen Kesehatan RI melaporkan
cukup tinggi. sebanyak 55,1% infeksi luka operasi ditemukan di
Tujuan: Mengetahui karakteristik dan luaran rumah sakit pemerintah. Hal tersebut sejalan dengan
maternal kasus rujukan terlambat kelainan spektrum sectio caesarea rate di Indonesia yang tercatat sebesar
plasenta akreta di RSUD dr. Soetomo Surabaya tahun 6%, berdasarkan data dari WHO (World Health
2014- 2018. Organization). Skin preparation dapat digunakan untuk
Metode: Penelitian retrospektif dengan data mencegah infeksi luka operasi, dengan cara mengurangi
sekunder dari rekam medis (RM) di RSUD Dr. Soetomo jumlah kuman pada kulit sebelum dilakukan insisi.
Surabaya tahun 2014-2018 Tujuan: Untuk melihat hubungan antara skin
Hasil: Kasus kelainan spektrum plasenta akreta preparation dengan infeksi luka operasi post sectio
pada periode Januari 2014- Desember 2018 sebanyak caesarea di RS Achmad Mochtar Bukittinggi.
163 kasus, sebanyak 123 kasus merupakan rujukan tepat Metode: Penelitian yang dilakukan bersifat
waktu sedangkan 40 kasus merupakan rujukan analitik mengunakan desain cross sectional study
terlambat. Dari 40 kasus rujukan terlambat, sebanyak dengan melihat rekam medis subjek sesuai waktu dan
37,5% merupakan rujukan post partum. Berdasarkan tempat penelitian. Sampel adalah seluruh rekam medis
faktor resiko didapatkan 84% memiliki riwayat SC, 4% ibu melahirkan secara sectio caesarea di Bagian Obstetri
dengan riwayat kuret dan 12% dengan riwayat SC dan Ginekologi RS Achmad Mochtar Bukittinggi pada
disertai kuretase. Pada kasus rujukan post partum, tujuh periode 1 Januari 2017 sampai 31 Desember 2017.
kasus dirujuk karena didapatkan perdarahan post SC Sampel diambil dari populasi yang memenuhi kriteria
dan dua kasus dirujuk dengan plasenta insitu, lima kasus inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel mengunakan
internal bleeding setelah caesarean histerektomi. teknik simple random sampling yang diambil dari
Hampir semua kasus rujukan post partum dilakukan rekam medis RS Achmad Mochtar Bukittinggi. Analisis
operasi ulang dengan jumlah perdarahan durante operasi statistik untuk menilai kemaknaan menggunakan uji chi-
yang lebih banyak daripada sebelumnya. Didapatkan 5 square.
kasus kematian maternal yang disebabkan oleh syok Hasil: Pada kelompok sectio caesarea yang tidak
hipovelemik irreversible. Berdasarkan asal rujukan, dilakukan skin preparation memiliki jumlah responden
pasien yang dirujuk dalam kondisi hamil 44% berasal tertinggi sebesar 59,8%, dengan jumlah responden yang
dari kota Surabaya, sedangkan pasien yang dirujuk post mengalami infeksi luka operasi post sectio caesarea

44
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

sebesar 70,7%, dengan menyingkirkan semua faktor trofoblas ganas bermanifestasi hiperekoik, dengan
pemberat, yaitu obesitas, penyulit persalinan dan massa padat dan gambaran massa kistik hipervaskular.
penyakit penyulit. Kemoterapi merupakan terapi umum pada mola invasif,
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara skin sedangkan histerektomi diindikasikan jika terdapat
preparation dengan infeksi luka operasi post sectio perforasi uterus. Pada penyakit trofoblas ganas usia tua
caesarea yang bermakna (p<0,021) di RS Achmad dan tidak membutuhkan reproduksi kembali, hister-
Mochtar Bukittinggi. ektomi dianggap menurunkan mortalitas-morbiditas dan
menurunkan kebutuhan siklus kemoterapi. Pasien
Kata kunci: Sectio caesarea, skin preparation dan menjalani kemoterapi EMA siklus 1 dan pemantauan β-
infeksi luka operasi. hCG.
Kesimpulan: Kasus mola invasif yang berasal dari
kehamilan cukup bulan merupakan kasus yang langka.
Peran ultrasonografi dalam mendiagnosis mola invasif
ONKOLOGI GINEKOLOGI dengan tepat dapat menurunkan morbiditas dan
mencegah kesalahan terapi. Kemoterapi merupakan
terapi umum dan histerektomi dilakukan jika terdapat
KASUS LANGKA MOLA INVASIF SETELAH indikasi.
KEHAMILAN CUKUP BULAN, TERDIAGNOSIS
DENGAN ULTRASONOGRAFI: SEBUAH Kata kunci: mola invasif, color doppler
LAPORAN KASUS DAN STUDI LITERATUR ultrasound, histerektomi

Agung Sari Wijayanti, Heru Priyanto


HUBUNGAN TIPE HISTOPATOLOGI DENGAN
Fakultas Kedokteran UNS, Rumah Sakit dr. Moewardi, RESPON KEMOTERAPI NEOADJUVANT PADA
Surakarta KANKER SERVIKS STADIUM IB2 DAN IIA2

Latar belakang: Mola invasif dapat timbul dari Gistin Husnul Khatimah
berbagai peristiwa kehamilan meskipun dalam
kebanyakan kasus didiagnosis setelah kehamilan mola. Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi, Fakultas
Mola invasif yang timbul dari kehamilan cukup bulan Kedokteran Universitas Andalas.
sebelumnya merupakan kasus yang jarang. RSUP Dr. M. Djamil Padang
Tujuan: Mendemonstrasikan peran ultrasonografi
dalam mendiagnosis mola invasif dan menjelaskan Latar belakang: Kanker serviks menempati
mengenai tatalaksana mola invasif pada kasus ini urutan keempat di seluruh dunia dan urutan kedua di
Laporan kasus: Wanita 52 tahun P4A0 datang ke Indonesia yang paling umum terjadi pada wanita.
Rumah Sakit dr. Moewardi, Surakarta dengan Kemoterapi telah dievaluasi sebagai salah satu strategi
perdarahan dari jalan lahir, nyeri perut tidak khas, pengobatan kanker serviks stadium IB2 dan IIA2.
gangguan gastrointestinal dan diagnosis awal mola Namun penggunaan kemoterapi neoadjuvant masih
hidatidosa dimana didapatkan gambaran sonografi kontroversi, pada pasien yang resisten dengan
honey-comb appearance. Pasien tidak aktif secara kemoterapi akan menunda pemberian terapi definitif,
seksual dengan riwayat kehamilan sebelumnya adalah sehingga sangat penting untuk menemukan penanda
kehamilan cukup bulan, 16 tahun yang lalu. Hasil yang dapat mengidentifikasi pasien mana yang relatif
pemeriksaan β-hCG 19.333 IU/ml dengan ultrasonografi lebih resisten terhadap kemoterapi. Tipe squamous cell
dari divisi ginekologi onkologi menunjukan adanya lesi carcinoma (SCC) diketahui memiliki respon kemoterapi
ireguler hipoekoik sebagian hiperekoik menginvasi neoadjuvant yang lebih baik dibandingkan dengan non-
miometrium dan hipervaskuler (color score 4) dengan squamous cell carcinoma (NSCC) namun belum ada
gambaran end-lake pattern. Didapatkan diskontinuitas penelitian yang dilakukan di RSUP M Djamil Padang
pada miometrium dan perimetrium dengan gambaran mengenai hal ini sebelumnya.
hipoekoik di cavum douglasi, sesuai gambaran Tujuan: Untuk melihat Hubungan Tipe
perforasi. Pasien menjalani histerektomi atas indikasi Histopatologi Dengan Respon Kemoterapi Neo-
perforasi. Hasil patologi anatomi menunjukan gambaran adjuvant Pada Kanker Serviks Stadium IB2 Dan IIA2.
mola invasif. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik
Hasil: Perkembangan jaringan mola invasif dapat cohort yang dilakukan di RSUP Dr. M. Djamil Padang
menembus miometrium, menyebabkan perforasi uterus. pada 35 sampel pasien kanker serviks stadium IB2 dan
Ultrasonografi berperan penting dalam menegakan IIA2 yang diberikan kemoterapi neoadjuvant. Peng-
diagnosis mola invasif. Secara sonografis, penyakit ambilan sampel dilakukan dengan teknik consecutive

45
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

sampling. Data meliputi hasil gambaran histopatologi Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna
serta hasil pemeriksaan ultrasonografi sebelum dan antara pemakaian DMPA selama 12 bulan dengan
sesudah diberikan kemoterapi neoadjuvant. Analisis faktor koagulasi (p>0,05).
data mengunakan uji Chi-Square.
Hasil: CR+PR pada kelompok SCC adalah sebesar Kata kunci: Depot Medroxyprogesterone Acetate,
32% dan NSCC adalah 50%, sedangkan SD+PD adalah perdarahan, faktor koagulasi
sebesar 68% pada kelompok SCC dan 50% pada
kelompok NSCC.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang KESESUAIAN HASIL TEMUAN IVA
bermakna antara tipe histopatologi dengan respon DOKUMENTASI “DOVIA” TERHADAP HASIL
kemoterapi neoadjuvant pada kanker serviks stadium TEMUAN KOLPOSKOPI SEBAGAI METODE
IB2 dan IIA2 (p=0.44). SKRINING KANKER SERVIKS

Kata kunci: histopatolgi, kemoterapi, kanker Renny S. Wardany, Laila Nuranna


serviks
Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto
HUBUNGAN PEMAKAIAN AKSEPTOR DEPOT Mangunkusumo, Jl. Salemba Raya No.6, 10430
MEDROXYPROGESTERONE ACETATE (DMPA) Indonesia
SELAMA 12 BULAN DENGAN FAKTOR
KOAGULASI Latar belakang: Kanker serviks merupakan
kanker dengan jumlah kasus baru terbanyak urutan
Mega Sari Dewi, Anisya Friska Sari Hasibuan, Delfi kedua di Indonesia (Globocan 2018). Penyebab kanker
Lutan, Elida R Sidabutar, Letta S Lintang, Hanudse serviks telah diketahui yaitu Infeksi Human Papilloma
Hartono, Rhiza Z Tala Virus (HPV) sehingga telah diketahui perjalanan
penyakitnya maupun metode deteksi dininya. Inspeksi
Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas visual dengan asam asetat (IVA) merupakan salah satu
Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan metode deteksi dini yang dipilih menjadi program
nasional di Indonesia. Namun kurang efektifnya
Latar Belakang: Sebagai salah satu program Safe pelaksanaan program penapisan kanker serviks ini
Motherhood Initiative, program Keluarga Berencana masih menjadi masalah di Indonesia. Berkembangnya
diharapkan mampu menurunkan angka fertilitas di teknologi untuk mengambil gambaran foto serviks
Indonesia. Kontrasepsi suntik yaitu DMPA, diyakini menggunakan perangkat telepon seluler menjadi suatu
memiliki tingkat kegagalan <0,5%. Namun, salah satu gagasan metode penapisan alternatif berupa dokumen-
efek DMPA yaitu perdarahan yang tidak teratur akibat tasi hasil temuan IVA “DoVIA” yang dapat disebut
gangguan faktor koagulasi. sebagai mini colposcopy.
Tujuan: Menilai hubungan pemakaian (DMPA) Tujuan: Untuk mengetahui hasil kesesuaian
selama 12 bulan dengan faktor koagulasi. temuan dokumentasi IVA (Documentation of Visual
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Inspection with Acetic Acid / DoVIA) terhadap hasil
analitik dengan rancangan potong lintang yang temuan kolposkopi sebagai standar baku skrining
dilakukan di Puskesmas Medan Johor pada bulan Juli kanker serviks.
2017. Subjek penelitian berjumlah 40 wanita pengguna Metode: Penelitian ini merupakan penelitian
DMPA selama 12-16 bulan dipilih dengan metode deskriptif, menggunakan desain potong lintang yang
consecutive sampling. Data dianalisis menggunakan uji dilaksanakan pada Maret tahun 2017 - April 2019
T-berpasangan. dengan mengikutsertakan 71 sampel foto dokumentasi
Hasil: Karakteristik subjek penelitian paling yang diambil oleh peneliti yaitu peserta program
banyak dijumpai adalah kelompok usia 30-39 tahun pendidikan dokter spesialis (PPDS) Program Studi
(72,5%), multipara (82,5%), memiliki indeks massa Obstetri dan Ginekologi Universitas Indonesia.
tubuh overweight (37,5%) serta memiliki siklus dan Hasil: Penelitian ini mengolah 71 dokumentasi
lama menstruasi tidak normal (72,5%). Rerata nilai PT, serviks menggunakan DoVIA dan kolposkopi, sebelum
TT dan APTT berturut-turut sebesar 13,19±0,64 detik, dan sesudah dilakukan IVA. Kategori penilaian yang
17,17±1,28 detik dan 0,65±4,19 detik, serta tidak dilakukan pada kedua gambar adalah ketajaman
dijumpai adanya hubungan bermakna antara pemakaian gambar, kualitas foto dokumentasi serviks berupa
DMPA selama 12 bulan dengan faktor koagulasi kejelasan tampilan sambungan skuamo kolumnar
(p=0,948). (SSK), dan kejelasan tampilan epitel putih pada serviks.
Hasil yang didapatkan berdasarkan kategori tersebut

46
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

untuk DoVIA terhadap kolposkopi dengan penilaian yang lebih baik dibandingkan dengan regimen MTX-FA
baik yaitu 55% : 6%, 34% : 7%, dan 18% : 4%. Pada (OR, 12.49; 95% CI, 2.87–54.34; P < 0.01). Biaya Act-
hasil uji kesesuaian hasil gambar DoVIA sama baik D pulsatil sebesar $4,000 (rata-rata jumlah siklus: 4),
dengan kolposkopi 12.7%, kriteria lebih baik dibanding MTX mingguan sebesar $155 (8 siklus), dan MTX 5
kolposkopi sebesar 85,9%. Hasil IVA positif pada hari sebesar $454 (3 siklus).
DoVIA 21%, sedangkan pada kolposkopi 18%. Total Kesimpulan: Hasil dari penelitian saat ini
skoring penilaian DoVIA 496 lebih baik dibanding menunjukan bahwa Act- D memiliki respon yhang lebih
skoring kolposkopi 348. baik dibanding MTX pada pasien LRTGN, MTX
Kesimpulan: Hasil kesesuaian kualitas memiliki biaya rata-rata lebih rendah dibanding Act-D
dokumentasi DoVIA terhadap kolposkopi adalah 12,7% dan tidak terdapat perbedaan efek samping pada Act-D
sedangkan 85,9% hasil DoVIA lebih baik dibandingkan dan MTX.
kolposkopi.
Kata kunci: Neoplasia Tropoblas Gestasional
Kata kunci: Skrining kanker serviks, DoVIA, Risiko Rendah (LRGTN), MTX, Act-D.
kolposkopi.

HUBUNGAN EKSPRESI TOLL LIKE


ACTINOMYCIN-D MEMILIKI RESPON LEBIH RECEPTORS 4 (TLR 4) DAN HYPOXIA
BAIK DIBANDINGKAN METHOTREXATE INDUCIBLE FACTOR 1 PADA LESI
UNTUK NEOPLASIA TROPOBLASTIK PRAKANKER SERVIKS DAN KANKER
GESTASIONAL RISIKO RENDAH: SEBUAH SERVIKS STADIUM IB - IIA
LAPORAN KASUS BERBASIS BUKTI
Gustaf Irianto, Maringan, Siti Salima
Heru Prasetyo1, Tofan Widya Utami2
Departemen Obstetri Ginekologi FK Universitas
1
Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Padjajaran
Kedokteran Universitas Indonesia – RSUPN Dr Cipto
Mangunkusumo, 2Divisi Ginekologi Onkologi, Latar belakang: Peranan imunitas didapatkan
Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas dalam proses terjadinya kanker. Penanda untuk imunitas
Kedokteran Universitas Indonesia – RSUPN Dr Cipto Toll-like receptor 4 merupakan peran kunci dalam
Mangunkusumo respon imun terhadap infeksi yang merupakan salah
satu sistem kekebalan bawaan yang akan diekspresikan
Latar belakang: Insidensi penyakit tropoblas pada kanker serviks dan lesi prakanker. Penilaian
gestasional (GTD) bervariasi di seluruh dunia. progresivitas serta prognosis pasien kanker serviks
Indonesia memiliki angka GTD yang tinggi, sekitar 10 dikaitkan dengan kadar ekspresi dari TLR 4 tersebut.
per 1000 kehamilan. Berdasarkan sistem penilaian Adanya perbedaan antara beberapa hasil penelitian
FIGO/WHO, GTN risiko rendah (LRGTN) didefinisi- mengenai ekspresi TLR 4 yang didapat pada lesi
kan sebagai FIGO stadium I-III dan skor WHO enam prakanker dan kanker serviks merupakan salah satu
atau lebih rendah. Regimen terbaik untuk pasien dengan alasan penelitian ini dibuat. Penelitian ini juga
LRGTN masih diperdebatkan. menghubungkan pada biomarker molekuler dari
Tujuan: Untuk membandingkan efektivitas MTX hipoksia yakni Hypoxia-Inducible Factor 1α. Pada lesi
dan Act-D terhadap LRGTN. prakanker serviks dan kanker serviks stadium IB-IIA
Metode: Pencarian melalui di PubMed dan ditemukan adanya peningkatan biomarker molekuler
Cochrane untuk artikel yang relevan. Pencarian terakhir jaringan yaitu HIF-1α. Pada penelitian ini akan dilihat
pada 27 Oktober 2018. Daftar referensi dari seluruh hubungan reseptor TLR 4 serta HIF-1α yang nantinya
penelitian yang memenuhi kriteria kelayakan dan dapat digunakan sebagai landasan teori untuk target
tinjauan kritis juga dilakukan untuk artikel lain yang terapi pada kanker serviks.
relevan namun terlewat pada pencarian awal. Metode: Penelitian ini adalah penelitian obser-
Hasil: Pada kelompok MTX, 68.8 % (MTX 8 hari) vasional analitik dengan rancangan cross-sectional.
dan 59.5% (MTX mingguan) respon terhadap terapi, Subjek penelitian adalah parafin blok pasien lesi
untuk kelompok Act-D 83.3% (pemberian Act-D prakanker serviks dan kanker serviks stadium IB - IIA
pulsatil 2 minggu) dan 80% (Act-D 5 hari) respon di bagian Obstetri dan Ginekologi, Rumah Sakit Dr.
terhadap terapi. Pemberian Act-D IV pulsatile lebih baik Hasan Sadikin Bandung yang telah menjalani
dibandingkan dengan pemberian MTX pada kondisi pengobatan. Parafin blok pasien yang diikutsertakan
respon komplit (OR, 4.86; 95% CI,1.83–12.90). adalah pasien yang memenuhi kriteria inklusi (n=40)
Regimen IV Act-D 5 hari berhubungan dengan respon Hasil: Pada penelitian diperoleh perbedaan yang

47
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

signifikan antara ekspresi TLR 4 pada kanker serviks Hasil: Untuk pemeriksaan IVA bulan ke-0 pada
dan lesi prakanker (P0.05). Keterkaitan antara ekspresi kelompok BCG kategori positif sebanyak 9 (100.0%)
TLR 4 dengan ekspresi HIF-1α pada kanker serviks dan sedangkan untuk pemeriksaan IVA bulan ke-12 pada
lesi prakanker dengan menggunakan analisis statistik kelompok BCG kategori positif sebanyak 3 (33.3%) dan
Spearman menunjukan bahwa tidak adanya korelasi negatif menjadi sebanyak 6 (66.7%). Hasil uji statistik
yang signifikan (P>0.05). pada kelompok perlakuan diperoleh informasi nilai p
Kesimpulan: Pada penelitian ini menyimpulkan <0.05.
bahwa ekspresi TLR 4 pada kanker serviks stadium IB- Kesimpulan: Terdapat peranan pemberian vaksin
IIA lebih tinggi dibandingkan lesi prakanker serviks. BCG) terhadap lesi prakanker serviks derajat rendah.
Sedangkan ekspresi HIF-1α pada kanker serviks
stadium IB-IIA dibandingkan lesi prakanker serviks Kata kunci: Vaksin BCG, pemeriksaan IVA, lesi
tidak ditemukan perbedaan. Ekspresi TLR 4 dan HIF-1α prakanker serviks.
pada kanker serviks dan prakanker serviks tidak
ditemukan korelasi diantara keduanya.
GAMBARAN CAKUPAN PEMERIKSAAN
Kata kunci: Karsinoma serviks, toll-like receptor INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT
4, hypoxia-inducible. (IVA) OLEH TENAGA KESEHATAN TERLATIH
DI WILAYAH ENDE TAHUN 2016 – 2018

PERANAN BACILLE CALMETTE-GUERIN Nessyah Fatahan1, Kartiwa Hadi Nuryanto2, Laila


(BCG) TERHADAP LESI PRAKANKER SERVIKS Nuranna2, Lidya F. Nembo3, Fransisca N. Ero3
DERAJAT RENDAH
1
Female Cancer Program Jakarta, Fakultas Kedokteran
Tendi Robby Setia, Yudi Mulyana Hidayat, Putut Giri Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto
Saputro Mangunkusumo, 2Departemen Obstetri dan Ginekologi,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah
Departemen Obstetri Ginekologi FK Universitas Sakit Cipto Mangunkusumo, 3Female Cancer Program
Padjajaran/ RS Hasan Sadikin Ende, Nusa Tenggara Timur, Indonesia

Latar belakang: Lesi prakanker serviks Latar belakang: Data Globocan tentang jumlah
merupakan awal dari perubahan menuju kanker serviks. kasus baru kanker serviks di Indonesia tahun 2018 yaitu
Banyak teori mengenai lesi prakanker yang dapat urutan kedua setelah kanker payudara. Hal ini sangatlah
berkembang menjadi keganasan. Terdapat bukti ilmiah memprihatinkan dikarenakan kanker serviks merupakan
mengenai peran sistem imun dalam perkembangan dan penyakit yang dapat dicegah dengan deteksi dini.
progresivitas lesi prakanker serta vaksin BCG yang Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) merupakan
berperan dalam modulasi sistem imun. Vaksin BCG pilihan deteksi dini kanker serviks yang memadai untuk
dapat digunakan sebagai vaksin terapi kanker dengan di Indonesia namun membutuhkan tenaga kesehatan
dasar BCG dapat mendorong reaksi imun terhadap terlatih yang mampu menginterpretasi hasil pe-
antigen vaksin. meriksaannya. Sejak tahun 2005, pelatihan deteksi dini
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kanker serviks telah dilakukan di Indonesia. Salah satu
eksperimental dengan rancangan pretest- posttest with penyelenggaranya adalah Female Cancer Program
control design di Poliklinik Rumah Sakit Dr. Hasan (FCP) yang berkolaborasi dengan dinas kesehatan
Sadikin Bandung pada bulan Desember 2017-Desember setempat. Ende merupakan salah satu wilayah di Timur
2018. Populasi target adalah pasien dengan hasil Indonesia yang telah melaksanakan program ini sejak
pemeriksaan inspeksi visual asam asetat 3-5% (IVA) tahun 2015. Namun hingga saat ini belum ada tulisan
positif yang kemudian dilakukan kolposkopi dan yang menghubungkan antara cakupan pemeriksaan IVA
dilanjutkan biopsi terarah dengan hasil biopsi cervical dibanding jumlah tenaga kesehatan terlatih di wilayah
intraepithelial neoplasia (CIN) 1. Pasien dengan hasil tersebut.
biopsi CIN 1 secara acak diberikan suntikan BCG atau Tujuan: Untuk mengetahui cakupan pemeriksaan
suntikan plasebo yang kemudian akan dilakukan inspeksi visual dengan asam asetat (IVA) dibandingkan
observasi selama 1 tahun dan dilakukan pemeriksaan dengan jumlah tenaga kesehatan terlatih di wilayah
IVA kembali. Subjek penelitian yang memenuhi kriteria Ende.
inklusi adalah 18 pasien, terdiri dari 9 sampel yang Metode: Penelitian deskriptif retrospektif tahun
diberikan suntikan vaksin BCG (kelompok perlakuan) 2016 - 2018 pada data yang terkumpul oleh FCP dan
dan 9 sampel yang diberikan suntikan plasebo Dinas Kesehatan kota Ende.
(kelompok kontrol).

48
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

Hasil: Program deteksi dini kanker serviks dengan darahan dari jalan lahir, nyeri perut tidak khas,
metode inspeksi visual dengan asam asetat (IVA) telah gangguan gastrointestinal dan diagnosis awal mola
berjalan di hampir seluruh puskesmas di Kabupaten hidatidosa dimana didapatkan gambaran sonografi
Ende (92%). Hal ini dikarenakan, puskesmas tersebut honey-comb appearance. Pasien tidak aktif secara
telah memiliki tenaga kesehatan terlatih untuk seksual dengan riwayat kehamilan sebelumnya adalah
pemeriksaan IVA. Total cakupan pemeriksaan IVA kehamilan cukup bulan, 16 tahun yang lalu. Hasil
selama tahun 2016 – 2018 sebanyak 5301 orang. Angka pemeriksaan β-hCG 19.333 IU/ml dengan ultrasonografi
cakupan ini meningkat pertahunnya yaitu sebanyak 54% dari divisi ginekologi onkologi menunjukan adanya lesi
dan 124% (berturut-turut dari tahun 2016-2018). ireguler hipoekoik sebagian hiperekoik menginvasi
Peningkatan cakupan ini seiring dengan peningkatan miometrium dan hipervaskuler (color score 4) dengan
jumlah tenaga kesehatan terlatih di wilayah tersebut gambaran end-lake pattern. Didapatkan diskontinuitas
dengan total tenaga kesehatan terlatih sebanyak 96 pada miometrium dan perimetrium dengan gambaran
orang pada tahun 2018. Rerata tenaga kesehatan terlatih hipoekoik di cavum douglasi, sesuai gambaran
di masing-masing puskesmas adalah 3 orang, dengan perforasi. Pasien menjalani histerektomi atas indikasi
jumlah paling sedikit yaitu 1 orang dan paling banyak perforasi. Hasil patologi anatomi menunjukan gambaran
adalah 10 orang. Persentase cakupan pemeriksaan IVA mola invasif.
tertinggi di tahun 2018 adalah Puskesmas Wolowaru Hasil: Perkembangan jaringan mola invasif dapat
yaitu sebesar 17.5 % atau sebanyak 521 orang (dengan menembus miometrium, menyebabkan perforasi uterus.
rasio pemeriksa dan cakupannya sebesar 1: 174), Ultrasonografi berperan penting dalam menegakan
sedangkan persentase cakupan pemeriksaan IVA tahun diagnosis mola invasif. Secara sonografis, penyakit
2018 di Puskesmas Rukun Lima (sebagai puskesmas trofoblas ganas bermanifestasi hiperekoik, dengan
dengan tenaga kesehatan terlatih terbanyak) adalah 2.9 massa padat dan gambaran massa kistik hipervaskular.
%, atau sebanyak 120 orang (dengan rasio pemeriksa Kemoterapi merupakan terapi umum pada mola invasif,
dan cakupannya sebesar 1:12). Persentase cakupan sedangkan histerektomi diindikasikan jika terdapat
pemeriksaan terendah adalah Puskesmas Roga yaitu perforasi uterus. Pada penyakit trofoblas ganas usia tua
sebesar 0.5%, atau sebanyak 5 orang (dengan rasio dan tidak membutuhkan reproduksi kembali, hister-
pemeriksa dan cakupannya sebesar 1: 3). ektomi dianggap menurunkan mortalitas-morbiditas dan
Kesimpulan: Cakupan pemeriksaan IVA di Ende menurunkan kebutuhan siklus kemoterapi. Pasien
sejak tahun 2016 hingga tahun 2018 adalah 5301 orang. menjalani kemoterapi EMA siklus 1 dan pemantauan β-
Cakupan pemeriksaan IVA tidak berbanding lurus hCG.
dengan jumlah tenaga kesehatan terlatih di wilayah Kesimpulan: Kasus mola invasif yang berasal dari
Ende. kehamilan cukup bulan merupakan kasus yang langka.
Peran ultrasonografi dalam mendiagnosis mola invasif
Kata Kunci: IVA, tenaga kesehatan terlatih, ende. dengan tepat dapat menurunkan morbiditas dan
mencegah kesalahan terapi. Kemoterapi merupakan
terapi umum dan histerektomi dilakukan jika terdapat
KASUS LANGKA MOLA INVASIF SETELAH indikasi.
KEHAMILAN CUKUP BULAN, TERDIAGNOSIS
DENGAN ULTRASONOGRAFI : SEBUAH Kata kunci: Mola invasif, color doppler
LAPORAN KASUS DAN STUDI LITERATUR ultrasound, histerektomi.

Agung Sari Wijayanti, Heru Priyanto


HUBUNGAN PEMAKAIAN AKSEPTOR DEPOT
Fakultas Kedokteran UNS, Rumah Sakit dr. Moewardi, MEDROXYPROGESTERONE ACETATE (DMPA)
Surakarta SELAMA 12 BULAN DENGAN FAKTOR
KOAGULASI
Latar belakang: Mola invasif dapat timbul dari
berbagai peristiwa kehamilan meskipun dalam Mega Sari Dewi, Anisya Friska Sari Hasibuan, Delfi
kebanyakan kasus didiagnosis setelah kehamilan mola. Lutan, Elida R Sidabutar, Letta S Lintang, Hanudse
Mola invasif yang timbul dari kehamilan cukup bulan Hartono, Rhiza Z Tala
sebelumnya merupakan kasus yang jarang.
Tujuan: Mendemonstrasikan peran ultrasonografi Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas
dalam mendiagnosis mola invasif dan menjelaskan Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan, Juli
mengenai tatalaksana mola invasif pada kasus ini. 2019
Laporan kasus: Wanita 52 tahun P4A0 datang ke
Rumah Sakit dr. Moewardi, Surakarta dengan per-

49
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

Latar belakang: Sebagai salah satu program Safe informasi mengenai data USG, kadar CA125, skor RMI,
Motherhood Initiative, program Keluarga Berencana klasifikasi IOTA Simple Rules, dan membandingkannya
diharapkan mampu menurunkan angka fertilitas di dengan luaran histopatologis.
Indonesia. Kontrasepsi suntik yaitu DMPA, diyakini Hasil: Penelitian menunjukkan sensitivitas dan
memiliki tingkat kegagalan <0,5%. Namun, salah satu spesifisitas klasifikasi IOTA Simple Rules di RSHS
efek DMPA yaitu perdarahan yang tidak teratur akibat masing-masing 94,23% dan 97,06%, dengan meng-
gangguan faktor koagulasi. gabungkan kelompok IOTA inkonklusif dengan
Tujuan: Menilai hubungan pemakaian (DMPA) kelompok ganas. Penghitungan sensitivitas dan spesifi-
selama 12 bulan dengan faktor koagulasi. sitas skor RMI memberikan nilai 95,51% dan 14,71%
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan cut-off-point skor RMI 200.
analitik dengan rancangan potong lintang yang Kesimpulan: Sensitivitas dan spesifisitas klasif-
dilakukan di Puskesmas Medan Johor pada bulan Juli ikasi IOTA Simple Rules lebih baik dibandingkan
2017. Subjek penelitian berjumlah 40 wanita pengguna dengan skor RMI dalam memprediksi keganasan suatu
DMPA selama 12-16 bulan dipilih dengan metode tumor ovarium.
consecutive sampling. Data dianalisis menggunakan uji
T-berpasangan. Kata kunci: Keganasan ovarium, IOTA, RMI.
Hasil: Karakteristik subjek penelitian paling
banyak dijumpai adalah kelompok usia 30-39 tahun
(72,5%), multipara (82,5%), memiliki indeks massa FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
tubuh overweight (37,5%) serta memiliki siklus dan AKURASI RMI SKOR 2 PADA PENDERITA
lama menstruasi tidak normal (72,5%). Rerata nilai PT, SUSPEK TUMOR GANAS OVARIUM DI RSUP
TT dan APTT berturut-turut sebesar 13,19±0,64 detik, DR. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2017 -
17,17±1,28 detik dan 0,65±4,19 detik, serta tidak 2018
dijumpai adanya hubungan bermakna antara pemakaian
DMPA selama 12 bulan dengan faktor koagulasi Arieff Kustiandi, Yudi Mulyana Hidayat, Andi
(p=0,948). Kurniadi, RM Sonny Sasotya.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna
antara pemakaian DMPA selama 12 bulan dengan Departemen Obstetri & Ginekologi FK UNPAD/RSUP
faktor koagulasi (p > 0,05). Dr. Hasan Sadikin Bandung
Kata kunci: Depot medroxyprogesterone acetate,
perdarahan, faktor koagulasi. Latar belakang: Keganasan ovarium memiliki
angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi karena
umumnya ditemukan pada stadium lanjut.
PERBANDINGAN NILAI PREDIKTIF ANTARA Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
RISK-OF-MALIGNANCY INDEX (RMI) DAN spesifitas dan sensitivitas RMI skor 2 dalam menentu-
KLASIFIKASI IOTA SIMPLE RULES DALAM kan keganasan ovarium. Kadar CA 125 dan RMI skor 2
PREDIKSI KEGANASAN PADA KASUS TUMOR kemudian dilihat histopatologinya sebagai gold
OVARIUM DI RSUP DR. HASAN SADIKIN standard. Penelitian ini dilakukan di RSUP dr. Hasan
BANDUNG Sadikin Bandung periode Januari 2017 s.d. Desember
2018.
Toriq H, Pribadi A, Hidayat YM, Suardi D Metode: Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional.
Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Sumber data diperoleh dengan meneliti rekam medis
Kedokteran Universitas Padjadjaran/ RSUP Dr. Hasan pasien di poli ginekologi onkologi RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung Sadikin Bandung berdasarkan angka RMI skor 2 pada
penderita suspek tumor ganas ovarium di RSUP Dr.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk Hasan Sadikin Bandung.
mengevaluasi penggunaan dua metode diagnostik yang Hasil: Sampel berjumlah 172 dengan 31
telah digunakan di RSHS, yaitu skor RMI dan berkategori jinak dan 141 berkategori ganas berdasarkan
Klasifikasi IOTA Rules untuk memprediksi keganasan hasil histopatologinya. Analisis data dilakukan secara
suatu tumor ovarium selama periode 2017-2018. univariat dan bivariat. Data kategorik diuji dengan uji
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian chi-square atau uji Exact Fisher. Data numerik
komparatif dengan pengambilan data secara retro- digunakan uji-t tidak berpasangan atau uji Mann
spektif. Sumber data diperoleh dari rekam medis pasien Whitney. Hasil penelitian menunjukkan nilai median
yang menjalani operasi pengangkatan dan pemeriksaan CA 125 kelompok ganas dibanding kelompok jinak
histopalogis tumor ovarium. Dilakukan pengumpulan (437, 05 vs 212,14) bermakna secara statistik p = 0,001

50
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

(nilai p < 0,05). Cut off point RMI skor 2 pada hasil histopatologi berupa CIN I (43,1%), penanganan
penelitian ini adalah > 200 dengan sensitivitas 95,74% lesi prakanker serviks yaitu krioterapi (56,2%).
dan spesifisitas 16,12%. Kesimpulan: Profil penderita lesi prakanker
Kesimpulan: Penelitia ini adalah RMI skor 2 serviks di RSUP Sanglah Denpasar periode Januari –
adalah cara yang berguna sebagai prediktor keganasan Desember 2017 paling banyak ditemukan pada
ovarium. Hal ini sangat berguna digunakan dengan kelompok umur 36-45 tahun, tingkat pendidikan dasar,
kombinasi CA 125 dengan hasil pemeriksaan IMT yang gemuk, multipara, berhubungan seksual
Ultrasonografi (USG) dan status menopause atau pertama kali pada usia 16-20 tahun, pengguna
dikenal dengan Risk Malignancy Index (RMI skor 2 cut kontrasepsi IUD. Hasil sitologi terbanyak didapatkan
off point > 200) dengan sensitivitas 95,74%, spesifisitas ASC-US, hasil histopatologi biopsi paling banyak
16,12%dan akurasi 81,39 %. berupa CIN I, penanganan lesi prakanker serviks paling
banyak dilakukan yaitu krioterapi.
Kata kunci: CA 125, prediktor keganasan, RMI
skor 2. Kata kunci: Lesi prakanker serviks, kanker
serviks.

PROFIL LESI PRAKANKER SERVIKS DI RSUP


SANGLAH DENPASAR PERIODE JANUARI – PROPORSI KESINTASAN LIMA TAHUN PASCA
DESEMBER 2017 RADIASI PASIEN KARSINOMA SEL
SKUAMOSA SERVIKS STADIUM IIB-IIIB DAN
Ida Bagus Rendra Kurniawan Artha1, I Nyoman Gede HUBUNGANNYA DENGAN INFEKSI HPV
Budiana2
Syifa Mardhatillah Syafitri1*, Andrijono2
1
PPDS-1 Departemen/KSM Obstetri dan Ginekologi FK
UNUD/RSUP Sanglah, 2Divisi Onkoginekologi, 1
Department of Obstetrics and Gynecology, Universitas
Departemen/KSM Obstetri dan Ginekologi FK Indonesia, Cipto Mangunkusumo hospital
2
UNUD/RSUP Sanglah Division of Oncology Gynecology, Department of
Obstetrics and Gynecology, Universitas Indonesia,
Latar belakang: Sampai saat ini kanker serviks Cipto Mangunkusumo Hospital
masih menjadi masalah kesehatan perempuan di *Korespondensi: sms_ifa@yahoo.com
Indonesia. Kanker serviks berkembang dari lesi
prakanker yang ditandai dengan adanya displasia pada Tujuan: Untuk mengetahui proporsi kesintasan
epitel serviks. Dengan mendeteksi suatu lesi prakanker lima tahun pasca radioterapi penderita KSS serviks
serviks dapat dilakukan penanganan yang adekuat dan stadium IIB-IIIB dan hubungannya dengan infeksi HPV
menghambat perkembangannya menjadi kanker serviks. serta faktor lain yang mempengaruhi
Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui profil lesi Metode: Penelitian ini merupakan penelitian
prakanker serviks di RSUP Sanglah Denpasar periode kohort untuk menilai kesintasan pasien lima tahun
Januari – Desember 2017. setelah terapi radiasi lengkap. Populasi terjangkau
Metode: Penelitian deskriptif observasional adalah penderita karsinoma serviks stadium IIB dan
dengan pengambilan data berasal dari rekam medis IIIB dengan hasil biopsi serviks KSS yang telah
pasien yang didiagnosa lesi prakanker serviks pada menjalani radioterapi di RSCM dan dilakukan
periode Januari - Desember 2017 di RSUP Sanglah pemeriksan DNA HPV pre dan post radiasi. Dilakukan
Denpasar. penilaian kesintasan pasien serta dilakukan penilaian
Hasil: Dalam kurun waktu 1 Januari 2017 – 31 hubungan kesintasan dengan infeksi HPV dan faktor
Desember 2017, tercatat sebanyak 276 kasus (2,88%) lain yang mempengaruhi. Analisis statistik digunakan
pasien lesi prakanker serviks yang berkunjung di dengan uji prognostik Kaplan Meier.
Poliklinik Onkologi Ginekologi RSUP Sanglah Hasil: Dari 31 sampel penelitian pendahuluan,
Denpasar. Lesi prakanker serviks paling tinggi hanya 27 subjek yang dapat difollow up. Angka
ditemukan pada kelompok umur 36-45 tahun (37,7%), kesintasan lima tahun adalah sebesar 35,5%. Tidak
memiliki tingkat pendidikan dasar (42,7%), IMT yang didapatkan hubungan yang bermakna antara kesintasan
tergolong gemuk (53,5%), multipara (73,9%), ber- dengan infeksi HPV, persistensi infeksi HPV, lama
hubungan seksual pertama kali pada usia 16-20 tahun radiasi, LVSI, stadium, diferensiasi, ukuran tumor
(41,3%), menggunakan kontrasepsi berupa IUD dengan masing-masing nilai p 0,921, 0,586, 0,718, 0,65,
(41,4%). Hasil sitologi didapatkan Atypical Squamous 0,139, 0,78, dan 0,139. Terdapat hubungan yang
Cells of Undetermined Significance (ASC-US) (43,2%), bermakna antara respon radiasi dengan survival, dengan
median time survival 2 tahun (p 0,016).

51
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

Kesimpulan: Angka kesintasan 5 tahun pasca Kesimpulan: Kualitas hidup berhubungan dengan
radiasi pada penderita kanker serviks stadium IIB-IIIB skor paliatif, semakin rendah skor paliatif maka kualitas
adalah 35,5%. Tidak ada hubungan yang bermakna hidup semakin baik.
antara infeksi HPV, LVSI, stadium, differensiasi dan
ukuran tumor dengan kesintasan 5 tahun pasca radiasi. Kata kunci: Kanker ginekologi, kualitas hidup,
Terdapat hubungan yang bermakna antara respon radiasi skor paliatif.
dengan kesintasan 5 tahun pasca radiasi.

Kata kunci: Kanker serviks, kesintasan, infeksi PERAN KRITERIA KLINIS DAN PATOLOGI
HPV, tipe HPV, radiasi, prognosis. ANATOMI DALAM MENENTUKAN TUMOR
PRIMER PADA KASUS KANKER
ENDOMETRIOID: SEBUAH LAPORAN KASUS
HUBUNGAN KUALITAS HIDUP DAN
KEBUTUHAN PERAWATAN PALIATIF PASIEN David Tambunan1, Fara VS2
KANKER GINEKOLOGI DI RUMAH SAKIT
1
HASAN SADIKIN Department of Obstetrics and Gynecology, Faculty of
Medicine University of Indonesia- Cipto
Rizna Tyrani Rumanti, A. Yogi Pramatirta, Ali Budi Mangunkusumo hospital
2
Harsono, Jusuf Sulaeman Effendi Department of Obstetrics and Gynecology, Fatmawati
General Hospital, south of Jakarta
Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran / RSUP Dr. Hasan Angka kejadian sinkronisasi kanker primer dari
Sadikin Bandung endometrium dan ovarium ditemukan pada 10% pada
populasi wanita dengan kanker ovarium dan 5% pada
Latar belakang: Perawatan paliatif terutama populasi wanita dengan kanker endometrium. Sebuah
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan kasus di RS Fatmawati menunjukkan kasus kanker
keluarga mereka. Perawatan paliatif saat ini secara ovarium tipe endometrioid carcinoma dengan metastasis
keliru telah berubah menjadi perawatan akhir-hidup. ke endometrium. Wanita 48 tahun dengan kanker
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk ovarium stadium lanjut dengan riwayat operasi
mengetahui bagaimana hubungan kualitas hidup dan salpingektomi kiri 2 tahun yang lalu dengan hasil
kebutuhan perawatan paliatif pada pasien kanker patologi didapatkan adenocarcinoma ovarium. Paska
ginekologi yang dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin total histerektomi dan salpingooforektomi kanan, hasil
pada bulan November-Desember 2018. patologi anatomi menyatakan endometrioid carcinoma
Metode: Subjek penelitian ini adalah seluruh grade 1 pada endometrium dan ovarium kanan, tumbuh
pasien kanker ginekologi yang dirawat di Rumah Sakit < ½ ketebalan myometrium. Tujuan tulisan ini untuk
Hasan Sadikin pada bulan November-Desember 2018. menjabarkan beberapa data seperti kesamaan histologi
Penelitian ini merupakan studi observasional dengan dari kanker, adanya invasi miometrium dari kanker
rancangan case-control. Data yang diperoleh dianalisis endometrium, adanya invasi pembuluh darah kanker
secara bivariat dengan menggunakan chi square dengan endometrium dan ovarium, tidak ada bukti penyebaran
α = 0,05, untuk mengetahui hubungan antara kualitas dari kanker, kanker ovarium unilateral atau bilateral,
hidup dengan kebutuhan perawatan paliatif. kanker ovarium pada daerah parenkim ataupun lapisan
Hasil: Karakteristik pasien kanker ginekologi yang luar ovarium dan ketidaksamaan gambaran genetik
dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin pada bulan molekuler ataupun kariotiping pada tumor kedua
November-Desember 2018 yang terbanyak berusia > 50 tempat untuk menegakkan asal tumor primer, sehingga
tahun (65,67%), pendidikan dasar (70,15%), ibu rumah dapat tepat menegakkan staging dan menetapkan
tangga (89,55%), pendapatan di atas upah minimum tatalaksana.
regional (61,19 %), tujuan rawat inap terbanyak adalah
kemoterapi (47,76%) dan tipe kanker terbanyak adalah Kata kunci: Endometrioid carcinoma, Synchron-
karsinoma serviks (43,28%). Subjek penelitian dengan ous Endometrium and Ovarium Carcinoma (SEOC).
skor paliatif ≥ 4 sebanyak 25 orang (37,31%). Keluhan
yang terbanyak adalah berat badan turun dan tidak nafsu
makan (86,57 %). Kualitas hidup pasien kategori baik DISEASE-FREE SURVIVAL DAN OVERALL
sebanyak 29 orang, sedang 36 orang dan kurang 2 SURVIVAL PASIEN KANKER SERVIKS PASCA
orang. Kualitas hidup pasien kanker ginekologi HISTEREKTOMI RADIKAL DAN
berhubungan dengan kebutuhan perawatan paliatif LIMFADENEKTOMI PELVIK DI RSUD DR.
dengan nilai signifikansi p 0,004. SOETOMO

52
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

HUBUNGAN TIPE HISTOPATOLOGI DENGAN


Ardi Eko Marsanto RESPON KEMOTERAPI NEOADJUVANT PADA
KANKER SERVIKS STADIUM IB2 DAN IIA2
RSUD Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur
Gistin Husnul Khatimah
Latar belakang: kanker serviks masih menjadi
masalah besar di negara berkembang. Pada stadium IB Bagian/SMF Obstetri dan GinekologiFakultas
sampai IIB, histerektomi radikal dan limfadenektomi Kedokteran Universitas Andalas, RSUP Dr. M. Djamil
pelvik atau sering disebut Radical Hysterectomy and Padang
Pelvic Lymph-Node Dissection (RH-PLND), dengan
atau tanpa Neoadjuvant Chemotherapy (NAC) dan Latar belakang: Kanker serviks menempati
Adjuvant Therapy (AT), menjadi pilihan terapi karena urutan keempat di seluruh dunia dan urutan kedua di
akses menuju kemoradioterapi konkuren di RSUD Dr. Indonesia yang paling umum terjadi pada wanita.
Soetomo masih terbatas, namun belum ada data tentang Kemoterapi telah dievaluasi sebagai salah satu strategi
kesintasan (survival) pada pasien-pasien tersebut. pengobatan kanker serviks stadium IB2 dan IIA2.
Tujuan: mengetahui rekurensi, mortalitas, Namun penggunaan kemoterapi neoadjuvant masih
Disease-Free (DFS) dan Overall Survival (OS) tiga kontroversi, pada pasien yang resisten dengan kemo-
tahun pada pasien kanker serviks pasca RH-PLND, terapi akan menunda pemberian terapi definitif,
dengan atau tanpa NAC dan AT. sehingga sangat penting untuk menemukan penanda
Metode: deskriptif retrospektif observasional yang dapat mengidentifikasi pasien mana yang relatif
terhadap rekurensi, mortalitas, DFS dan OS dari 60 lebih resisten terhadap kemoterapi. Tipe squamous cell
pasien kanker serviks pasca RH-PLND di RSUD Dr. carcinoma (SCC) diketahui memiliki respon kemoterapi
Soetomo periode tahun 2012 - 2014. neoadjuvant yang lebih baik dibandingkan dengan non-
Hasil: sampel dibagi menjadi empat kelompok squamous cell carcinoma (NSCC) namun belum ada
[kelompok 1: RH-PLND; kelompok 2: RH-PLND + AT penelitian yang dilakukan di RSUP M Djamil Padang
(kelompok operabel); kelompok 3: NAC + RH-PLND + mengenai hal ini sebelumnya.
AT; kelompok 4: NAC + RH-PLND (kelompok Tujuan: Untuk melihat Hubungan Tipe
inoperabel)]. Didapatkan total delapan rekurensi dan Histopatologi Dengan Respon Kemoterapi Neoadjuvant
enam mortalitas, dengan DFS dan OS 3 tahun tertinggi Pada Kanker Serviks Stadium IB2 Dan IIA2.
pada kelompok 2 (91,7%) dan 1 (100%), berurutan. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik
Kelompok 3 memiliki DFS dan OS 3 tahun terendah cohort yang dilakukan di RSUP Dr. M. Djamil Padang
dibanding semua kelompok (67,4 dan 65,6%, pada 35 sampel pasien kanker serviks stadium IB2 dan
berurutan). Rekurensi dan mortalitas terbanyak di- IIA2 yang diberikan kemoterapi neoadjuvant. Peng-
dapatkan pada kelompok pasien inoperabel (lima dan ambilan sampel dilakukan dengan teknik consecutive
empat pasien, berurutan). sampling. Data meliputi hasil gambaran histopatologi
Kesimpulan: kesintasan pasien yang mendapat serta hasil pemeriksaan ultrasonografi sebelum dan
tiga modalitas terapi (neoajuvan, operasi dan ajuvan) sesudah diberikan kemoterapi neoadjuvant. Analisis
tidak memiliki prognosis yang lebih baik. Tindakan data mengunakan uji Chi-Square.
histerektomi radikal dan limfadenektomi pelvik, dengan Hasil: CR+PR pada kelompok SCC adalah sebesar
atau tanpa pemberian terapi neoajuvan dan ajuvan 32% dan NSCC adalah 50%, sedangkan SD+PD adalah
sesuai kondisi klinis, masih merupakan terapi yang sebesar 68 % pada kelompok SCC dan 50% pada
sesuai untuk pasien kanker serviks di RSUD Dr. kelompok NSCC.
Soetomo. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara tipe histopatologi dengan respon
Kata kunci: Kanker serviks, histerektomi radikal, kemoterapi neoadjuvant pada kanker serviks stadium
kesintasan. IB2 dan IIA2 (p=0.44).

Kata kunci: Histopatolgi, kemoterapi, kanker


serviks.

53
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

seperti thalidomide. Penanganan dapat dilakukan


dengan metode operatif maupun non-operatif. Pada
UROGINEKOLOGI kasus ini metode operatif dipilih dengan menggunakan
teknik modifikasi vaginal mold karena teknik ini lebih
mudah dikerjakan dan menggunakan alat sederhana.
Kesimpulan: Neovaginalisasi dan anastomosis
NEOVAGINALISASI DAN ANASTOMOSIS uterovagina dengan menggunakan modifikasi vaginal
UTEROVAGINA PADA AGENESIS CERVIX mold pada pasien dengan agenesis cervix dan vagina
DAN VAGINA PROKSIMAL DISERTAI proksimal merupakan salah satu pilihan tatalaksana
HEMATOMETRA DAN HEMATOKOLPOS dengan teknik yang lebih mudah dikerjakan dengan
DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI luaran optimal.
VAGINAL MOLD
Kata kunci: Neovaginalisasi, Agenesis Cervix-
Benny Yafet Lalompoh, Kadek Fajar Marta Vagina, Vaginal Mold.

PPDS-I Departemen/ KSM Obstetrik dan Ginekologi


FK UNUD/ RSUP Sanglah KARAKTERISTIK PENDERITA SEPTUM
Divisi Uroginekologi, Departemen/ KSM Obstetrik dan VAGINA YANG DILAKUKAN TINDAKAN INSISI
Ginekologi FK UNUD/ RSUP Sanglah SEPTUM DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
TAHUN 2014-2018
Tujuan: Melaporkan kasus neo-vaginalisasi dan
anastomosis uterovagina menggunakan modifikasi M. Rizalul Rosyiadi, Gatut Hardianto
vaginal mold sebagai penatalaksanaan agenesis cervix
dan vagina proksimal disertai hematometra dan Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas
hematokolpos. Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Indonesia
Kasus: Pasien perempuan 26 tahun, menikah,
rujukan dari Sumba (NTB) ke RSUP Sanglah Denpasar Latar Belakang: Anomali vagina mencakup 10%
dengan diagnosis agenesis cervix-vagina. Pasien dari abnormalitas saluran reproduksi wanita. Anomali
mengeluhkan nyeri perut dan tidak pernah menstruasi. vagina dapat diikuti anomali saluran genital dan
Pada pemeriksaan fisik didapatkan vagina sepanjang 3 ekstragenital. Salah satu yang tersering adalah septum
cm, tidak tampak adanya portio, teraba bulging mass 5 vagina. Septum vagina dapat muncul dengan amenore
cm dari anal kanal kesan hematokolpos. Teraba primer, nyeri siklik panggul atau perut. Distensi vagina
diskontinuitas pada dinding vagina posterior sampai dapat terjadi karena obstruksi, ditandai dengan nyeri
menembus anus ukuran ± 1.5 cm merupakan fistula punggung, nyeri buang air besar, atau kesulitan buang
rektovagina, dicurigai sebagai komplikasi tindakan air kecil.
evakuasi clot tahun 2016-2018 di RS Sumba. Pada Metode: Penelitian ini adalah penelitian
pemeriksaan USG, didapatkan uterus ukuran retrospektif observasional di RSUD Dr. Soetomo
7.4x5.3x7.7 cm, tampak massa hipoechoic intrauterin Surabaya, dengan sampel pasien septum vagina yang
ukuran 1.7x2.6 cm mengesankan suatu hematometra, dirawat dan ditatalaksana dari Januari 2014 hingga
tidak tampak cervix dan vagina proksimal. Preoperasi, Desember 2018. Didapatkan 30 pasien. Data diambil
pasien diberi terapi depoprovera injeksi untuk dari rekam medis. Dilakukan penjabaran karakteristik,
menangani hematokolpos dan hematometra, kemudian komplikasi, tindakan yang dilakukan dan keluhan paska
dilakukan tindakan operatif neovaginalisasi dan operasi.
anastomosis uterovagina lalu dipasang Foley kateter Hasil: Dari 30 penderita septum vagina, 14
intrauterin dengan modifikasi vaginal mold, serta penderita dilakukan tindakan insisi/eksisi dan drainase.
dilakukan repair fistula rektovagina. Pasca operasi Dari 30 pasien tersebut, terbanyak usia <20 tahun (22
pasien kontrol rutin untuk mengantisipasi kemungkinan pasien), 20-35 tahun (7 pasien) dan sisanya >35 tahun (1
terjadinya stenosis vagina. pasien). Mayoritas pasien belum menikah (24 pasien).
Diskusi: Kelainan kongenital agenesis vagina baik Terkait riwayat menstruasi, 15 pasien (50%)
total atau sebagian terjadi akibat gangguan pernah menstruasi dan 15 (50%) lainnya tidak. Penyerta
perkembangan duktus Mulleri dengan kejadian berkisar terbanyak adalah hematometra-hematocolpos (12
antara 1: 4.000-10.000 kelahiran. Etiologi secara pasti pasien). Dari 30 pasien semua dilakukan USG, 5 pasien
belum jelas, beberapa peneliti mengatakan hal ini terjadi dilakukan MRI. Berdasarkan jenis tindakan, 10 pasien
karena gangguan pada gen autosomal resesif, gangguan dilakukan insisi-drainase, 8 pasien dilakukan pembuatan
pada transmitted sex-linked autosomal dominant, neo-vagina, 4 pasien dilakukan eksisi-drainase, 4 pasien
adanya hormon antimullerian atau pengaruh obat-obatan belum dilakukan tindakan. Dari 30 pasien, 9 pasien

54
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

pernah dilakukan repair. Mayoritas pasien (26 pasien) Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan signifikan
tidak melaporkan keluhan paska operasi, 3 pasien antara gejala POP dengan variable yag diteliti (usia,
mengeluhkan nyeri akibat stenosis ulang. lama menopause, jumlah paritas, riwayat persalinan
Kesimpulan: Septum vagina merupakan kelainan pervaginam), namun terapat hubungan signifikan
pada wanita yang ditandai dengan adanya sekat pada dengan usia awal menopause dan merupakan factor
vagina. Mayoritas pasien septum vagina di RSUD dr. resiko gejala tonjolan turun dari vagina dan buang air
Soetomo pada periode Januari 2014-Desember 2018 besar tidak lancer pada pasien di Poli Geriatri RSUD
berusia muda dengan sebagian pasien masih mengalami Dr Soetomo.
menstruasi. Penyerta terbanyak adalah hematometra-
hematocolpos. Mayoritas pasien dilakukan insisi- Kata kunci: Prolapse Organ Panggul, POPDI-6,
drainase. Mayoritas pasien tidak melaporkan keluhan Menopause, Geriatri.
paska operasi.

FEMALE GENITAL MUTILATION TIPE IV


ANALISIS FAKTOR RESIKO GEJALA
PROLAPS ORGAN PANGGUL (POP) PADA Annisa Ika Nurrahmayanti Syakir1, Irwan2, Trika
PASIEN MENOPAUSE DI POLI GERIATRI Irianta3
RSUD DR. SOETOMO
1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
1 2
Rizqy Rahmatyah , Gatut Hardiyanto , Dwi Hasanuddin, 2Department Obstetri & Ginekologi RS
Susanti3 Bhayangkara Makassar, 3Divisi Uroginekologi,
Department Obstetri & Ginekologi Fakultas
1
Mahasiswa S1 Pendidikan Dokter Kedokteran Universitas Hasanuddin, POGI Cabang
2
Staf Pengajar Departemen Obstetri dan Makassar
Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga, 3Staf Pengajar Departemen Ilmu Latar Belakang: Female Genital Mutilation
Kesehatan Masyarakat-Kedokteran Pencegahan (FGM) atau dikenal dengan sunat pada perempuan,
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ialah segala jenis tindakan yang melibatkan pemotongan
sebagian/seluruh alat kelamin eksternal perempuan, atau
Latar Belakang: Prolapse organ panggul (POP) perlukaan lain pada alat kelamin perempuan tanpa
didefinisikan penurunan atau herniasi dari organ alasan medis yang mendasarinya. Sekitar 200 juta
panggul yang meliputi uterus (uterine prolaps), ujung perempuan di 30 negara diperkirakan telah menjalani
vagina (apical vaginal prolaps), vagina anterior praktek FGM. Resolusi PBB tahun 2012 memandang
(cystocele), atau vagina posterior (rectocele). Pelvic FGM sebagai tindakan kekerasan terhadap perempuan
Organ Prolapse Distress Inventory-6 (POPDI-6 dan anak perempuan. Beberapa upaya telah dilakukan,
merupakan satu bentuk kuisioner guna mengetahui namun FGM sulit untuk dihilangkan. Hal ini karena
kualitas hidup bagi wanita dengan kelainan otot pada negara-negara yang menganut FGM memiliki akar
panggul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sosial yang dalam. FGM melanggar hak asasi manusia
karakteristik pasien menopause dengan tanda-tanda dan hak untuk mendapatkan kesehatan yang layak, oleh
gejala POP di Poli Geriatri RSUD Dr. Soetomo. karena itu kami melaporkan kasus ini.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik Tujuan: Melaporkan kasus FGM tipe IV di RS.
observasional dengan metode cross-sectional Bhayangkara Makassar.
menggunakan teknik pusposive sampling. Penelitian Kasus: Seorang perempuan usia 23 tahun datang
dilakukan pada Agustus 2016. Populasi dalam dengan keluhan tidak dapat berhubungan seksual
penelitian ini adalah pasien Poli Geriatri RSUD Dr. dengan pasangannya karena vagina yang tertutup.
Soetomo. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan Riwayat pernah dilakukan tindakan tradisional berupa
data. SPSS digunakan untuk mendapatkan analisa data. penjahitan pada alat kelamin sewaktu berumur delapan
Hasil: Terdapat 56 pasien yang menjadi subyek tahun di negara asalnya Somalia. Pasien telah menikah
pada penelitian ini. Data dianalisis dengan uji chi- sejak tiga bulan yang lalu dan sejak saat itu tidak dapat
square, mann-whitney dan uji korelasi Spearman’s rho berhubungan seksual normal dengan pasangannya
menggunakan SPSS 21.0. Didapatkan 13 responden karena vagina yang tertutup dan meminta untuk
(23.2%) yang memiliki gejala POP berdasar POPDI-6, dilakukan pencabutan/perlepasan penjahitan. Pada
namun dengan hasil skor tertinggi hanya 45.8 (cut-off pemeriksaan ginekologi, tampak labia minora kiri dan
75). Korelasi signifikan didapatkan pada hubungan usia kanan menyatu membentuk dinding dan menutup
awal menopause dengan gejala berkemih tidak tuntas orificium vagina, tampak lubang ukuran sekitar 1 x 1
(p=0.036). cm di bagian antero lateral introitus vagina. Pemeriksa-

55
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

an ultrasonografi didapatkan organ reproduksi dalam pemeriksaan medis melalui vagina 97,7%. Rata-rata
batas normal. Pasien kemudian di diagnosis dengan keberhasilan penetrasi penis 75,9% dalam 4,6 minggu.
sinekia labia minora et causa FGM Tipe IV. Pasca prosedur dilatasi berbantu, pasien mengalami
Kesimpulan: FGM merupakan tindakan ekstrim kehamilan alami pada 55 pasien. Pada 43 kasus pasca
terhadap kehidupan perempuan yang berhubungan erat prosedur, dilakukan penanganan bersama psikiater
dengan kultur sosial, kesehatan fisik, dan psikologis dan untuk menghilangkan hambatan psikis yang masih ada,
sangat bertentangan dengan hak asasi perempuan. sehingga hasil yang diharapkan tercapai lebih lancar dan
Perlunya sosialisasi pada masyarakat maupun praktisi cepat.
kesehatan dalam menangani perempuan dengan FGM Kesimpulan: Upaya diagnostik dan penanganan
agar tindakan ini tidak dilakukan. secara fisik memberikan hasil yang nyata dan segera.
Diperlukan penelitian lebih lanjut agar aspek medis
vaginismus bisa terungkap lebih banyak.
KEBERHASILAN PENETRASI VAGINA PASCA
MODALITAS TERAPI GINEKOLOGIS PADA 374 Kata Kunci: Vaginismus, penetrasi vagina,
PASIEN VAGINISMUS dilatasi

Robbi Asri Wicaksono


LAPORAN KASUS SEORANG ANAK DENGAN
Bagian Obstetri & Ginekologi Rumah Sakit Ibu Anak SINDROM MRKH DAN VACTERL
Limijati Bandung
T Mirza Iskandar1, Erwinanto2, Lubena1
Latar Belakang: Vaginismus menurut ICD-10
1
merupakan penyakit organ reproduksi dan saluran Divisi Ginekologi Onkologi, 2Divisi Uroginekologi,
kemih, dengan kode N94.2 yaitu kaku otot dinding Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas
vagina yang tidak bisa dikendalikan oleh penderitanya Kedokteran Universitas Diponegoro, RSUP dr. Kariadi,
sehingga menyebabkan kendala maupun kegagalan Semarang
penetrasi. Penanganan fisik vaginismus belum menjadi
perhatian, karena selama ini dikelirukan sebagai Latar Belakang: VACTERL (Vetebral Defect,
“penyakit yang bersumber dari pikiran”. Dilatasi adalah Anal Atresia, Cardiac Defect, Tracheoesophageal
upaya fisik yang terbukti bisa menghasilkan Fistula/ Atresia, Renal Defect, Limb Defect, amd Limb
keberhasilan penetrasi. Pada kasus vaginismus dengan Defect) dan sindrom Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser
derajat menengah-berat, pasien tidak bisa melakukan merupakan keadaan yang jarang ditemui. Kookurensi
dilatasi, sehingga dibutuhkan upaya tertentu agar VACTERL dan sindrom MRKH sangat langka dan
dilatasi bisa terjadi. Prosedur dilatasi berbantu belum banyak laporan kasus yang dipublikasikan.
memadukan proses anestesi, injeksi botulinum toxin, Meskipun dengan koreksi bedah yang optimal, pasien
dilatasi progresif, dan supervisi dilatasi, dengan dengan kelainan VACTERL memiliki risiko mengalami
keberhasilan penetrasi yang tinggi. nyeri punggung, inkontinensia fekal dan gangguan
Tujuan: Memaparkan aspek diagnostik dan fungsional (anomali ekstremitas). Tantangan medis
penatalaksanaan vaginismus secara ginekologis. yang timbul bergantung pada jenis dan tingkat
Metode: Studi deskriptif ini merupakan pelayanan keparahan malformasi yang timbul. Perempuan dengan
pasien vaginismus di RSIA Limijati Bandung, periode sindrom MRKH yang tidak dapat hamil dapat memicu
Januari 2017-April 2019, berjumlah 374 pasien. stres, gangguan psikologis dan kepercayaan diri.
Hasil: Rata-rata usia 30,3 tahun (21-56 tahun). Pelaporan kasus-kasus yang jarang ditemukan sangatlah
Lama menikah rata-rata 3,97 tahun (1 bulan-25 tahun). penting untuk memperluas pengetahuan mengenai
Vaginismus primer 366 kasus (97,8%), vaginismus etiologi, tatalaksana, dan keluaran pada keadaan
sekunder 8 kasus. Penanganan psikis sebelumnya tersebut.
(Psikiater dengan obat penenang) pada 63 kasus. Laporan Kasus: Kami melaporkan suatu kasus
Terdapat 4 kasus yang sebelumnya telah dilakukan yang jarang terjadi, seorang anak 10 tahun dengan
tindakan pembedahan pada vagina. Derajat keparahan MRKH dan suspek VACTERL, dengan keluhan utama
vaginismus pasien, I (1), II (9), III (67), IV (236), V nyeri perut yang berulang setiap bulan dan pasien belum
(61). Terdapat 1 kasus kelainan struktur genitalia yaitu pernah menstruasi. Pasien mengalami perkembangan
sinekia labia minora. Jumlah prosedur dilatasi berbantu seksual sekunder normal (tanner 3). Pasien terlahir
adalah 235. Pada 3 kasus ditemukan kelainan struktur dengan atresia ani dan menjalani colostomy dan surgical
genitalia, yaitu 1 kasus septum transversum 1/3 atas, repair pada usia 1 tahun. Pasien juga mengalami
dan 2 kasus septate hymen. Keberhasilan melakukan inkontinensia urine dan alfi, serta menjalani operasi
dilatasi mandiri pasca prosedur 99,5%. Keberhasilan daerah lumbal usia 3 tahun, kedua tungkai pasien

56
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

mengalami equinovarus. Hasil pemeriksaan karyotyping tidak terdistribusi normal digunakan ujikorelasi
normal 46, XX. Problem utama pasien adalah nyeri Spearman.
perut berulang setiap bulan, diputuskan dilakukan Hasil: Nilai rerata hs-CRP pasien OAB 1,33±0,23,
pengangkatan uterus. Hasil operasi didapatkan uterus pasien tanpa OAB 0,66±0,34. Pasien dengan OAB, nilai
bicornu dengan hematometra. Tidak didapatkan serviks rerata BDNF 430,87±73,58, tanpa OAB 230,97±29,88.
dan vagina. Didapatkan bilateral hematosalping dan Kadar hs-CRP urin pasien OAB adalah>1,04 mg/L
kista coklat ovarium kanan. sebanyak 38 pasien (100%), pasien tidak OAB <1,04
Kesimpulan: Kelainan VACTERL dan sindrom mg/L sebanyak 37 pasien (97,3%) dengan p=0,001.
MRKH merupakan kejadian yang langka. Kami telah Kadar BDNF pasien OAB >305,5 pg/L, 38 pasien
melaporkan seorang anak usia 10 tahun dengan kelainan (100%) dan tidak OAB kadar >305,5 pg/L sebanyak 38
tersebut. Pemahaman dan ketelitian klinispenting untuk pasien (100%), nilai p=0,001. Korelasi antara hs-CRP
menegakkan diagnosis. Edukasi dan konseling terhadap dan BDNF pasien OAB, didapatkan korelasi positif
pasien dan keluarga sebelum dan selama menjalani sedang dengan r=0,525 dan p<0,001. Sedangkan
terapi sangat penting dilakukan. Bantuan psikologis dan korelasi antara hs-CRP dan BDNF pasien tanpa OAB,
medis akan membantu dalam menangani kasus tersebut didapatkan korelasi tidak signifikan, r=0,128 dan
terutama berkaitan dengan kehidupan seksual dan p=0,442 (p<0,001).
reproduksi pasien. Kesimpulan: Terdapat peningkatan kadar hs-CRP
dan kadar BDNF urin menopause dengan OAB
Kata kunci: MRKH, VACTERL, atresia ani dibandingkan dengan non OAB. Terdapat peningkatan
rerata kadar hs-CRP dan BDNF urin menopause dengan
OAB dibandingkan non OAB. Terdapat korelasi positif
KORELASI ANTARA KADAR (HS-CRP) HIGH sedang yang signifikan antara kadar hs-CRPdan kadar
SENSITIVITY-C-REACTIVE PROTEIN DAN BDNF urin menopause dengan overactive bladder.
KADAR BDNF(BRAIN DERIVED
NEUROTROPHIC FACTOR) URIN MENOPAUSE Kata Kunci: High sensitivity-C-reactive protein,
DENGAN OVERACTIVE BLADDER Brain Derived Neurotrophic Factor, overactive
bladder, menopause.
Roy Christian Bangun, Nutrisia Latjindung, Edy
Ardiansyah, M. Fidel Ganis Siregar, Herbert Sihite, M.
Rhiza Z Tala, Dwi Faradina DYSPAREUNIA DAN OBSTETRICS ANAL
SPINCHTER INJURIES (OASIS)
Departemen Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, M. Dimas Abdi Putra1, Eighty Mardian Kurniawati2,
RSUP H. Adam Malik Medan Hari Paraton2, Gatut Hardianto3, Azami Denas2
1
Latar Belakang: Terdapat setidaknya 50-100 juta PPDS-1 Obstetri dan Ginekologi RSUD dr.
pasien overactive bladder diseluruh dunia dan wanita Soetomo/FK Universitas Airlangga Surabaya, 2Staf
menopause memiliki risiko lebih tinggi terkena Pengajar Divisi Uroginekologi Dept Obstetri dan
overactive bladder. Overactive bladder lebih rentan Ginekologi RSUD dr. Soetomo/FK Universitas
pada wanita dengan kadar C-reactive protein (CRP). Airlangga Surabaya
Digunakannya Brain Derived Neurothropic Factor
(BDNF) penanda lebih spesifik. Latar Belakang: Dyspareunia pasca melahirk-an
Tujuan: Penelitian menilai korelasi antara kadar merupakan keluhan yang umum terjadi. Studi
High-Sensitivity-C-reactive protein (hs-CRP), kadar retrospektif menunjukkan bahwa derajat laserasi
Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF) urin perineum merupakan salah satu independent risk factor
menopause dengan overactive bladder. untuk terjadinya dyspareunia, yang dapat bertahan
Metode: Penelitian analitik observasional, desain hingga enam bulan pasca melahirkan. Beberapa bahkan
penelitian case control pada wanita paramedis melakukan abstinensia hingga 14 tahun. Penelitian ini
menopause mengalami overactive bladder dan tidak dilakukan untuk menganalisis hubungan antara dyspa-
mengalami overactive bladder diRSUP Adam Malik reunia dengan kasus OASIs.
bulan januari 2019. Sampel dengan metode Tujuan: Melakukan analisis hubungan antara
nonprobability, teknik consecutive sampling. Anamne- dyspareunia dengan kasus OASIs.
sis menentukan derajat OAB dengan skor OAB, diukur Metode: Melakukan penelusuran database dari
kadar hs-CRP dan BDNF dilaboratorium terpadu. Data Cochrane, PubMed dan Elsevier Sciencedirect dengan
terdistribusi normal digunakan uji korelasi Pearson, data jenis penelitian case-control, dapat diakses full text,
berbahasa Inggris dengan luaran dyspareunia. Kata

57
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

kunci menggunakan terminologi yang disepakati oleh dilakukan teknik ileostomi protektif dengan
MesH (PubMed) seperti dyspareunia, sexual, episiot- pemasangan stoma.
omy, OASIs, dysfunction, perineal laceration. Dan juga Laporan Kasus: Terdapat 2 pasien pada periode
menggunakan Boolean Logic. Resiko bias dievaluasi tahun 2012-2019 yang telah dilakukan operasi sigmoid
dengan instrumen STROBE (Strengthening of Obser- vaginoplasti dengan pemasangan stoma di RSUP DR
vational Studies in Epidemiology). Data diolah Sardjito. Pemasangan stoma ini dilakukan sebagai
menggunakan program Rev Manager by Cochrane. teknik ileostomi protektif, karena saat durante operasi
Hasil: Dari hasil penelusuran database secara didapatkan cedera rektum iatrogenik. Penyembuhan
online didapatkan 28 penelitian. Setelah artikel pasca operasi sigmoid vaginoplasti hingga pasca operasi
duplikasi dikeluarkan, dan hanya artikel case-control penutupan stoma pada kedua pasien ini memberikan
yang dapat diakses full text berbahasa inggris yang hasil yang baik. Tidak didapatkan stenosis ataupun
dilibatkan, didapatkan lima penelitian yang dilakukan striktur vagina pada kedua pasien ini selama follow-up
analisis. Seluruh penelitian menggunakan kuesioner rutin.
untuk evaluasi dyspareunia, dengan waktu evaluasi Kesimpulan: Teknik operasi sigmoid vaginoplasti
yang berbeda (3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 25-34 bulan sudah banyak digunakan untuk menangani kasus
dan 25 tahun). Empat penelitian menggunakan laserasi agenesis vagina. Pemasangan stoma sebagai ileostomi
perineum derajat 1 dan derajat 2 sebagai kelompok protektif dapat digunakan sebagai alternatif pilihan pada
kontrol. Sedangkan satu penelitian menggunakan paritas operasi sigmoid vaginoplasti karena memberikan luaran
dan tanggal persalinan yang sama sebagai kelompok yang cukup baik pada pasien.
kontrol. Penelitian ini menunjukkan nilai p<0,0001
didapatkan pada kelompok kontrol. Kata kunci: agenesis vagina, sigmoid vaginoplasti,
Kesimpulan: Hasil meta-analisis ini ileostomi protektif
menunjukkan bahwa bahkan pada laserasi perineum
derajat satu dan dua (non-OASIs), dyspareunia banyak
dialami oleh pasien pasca melahirkan. LAPORAN KASUS: SEPTUM VAGINA
TRANSVERSAL DAN TATALAKASANA
OPERATIF (EKSISI SEPTUM DAN AMNION
LAPORAN KASUS SIGMOID VAGINOPLASTI GRAFT)
DENGAN PEMASANGAN STOMA PADA KASUS
AGENESIS VAGINA DI RSUP DR SARDJITO, Ranti Pratiwi Permatasari, Suskhan Djusaad, Alfa Putri
YOGYAKARTA Meutia

Ratih Kumalasari1, Nuring Pangastuti2 Departemen Kandungan dan Kebidanan RSUP Cipto
Mangunkusumo, Jakarta
Departemen Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Septum vagina transversal adalah salah satu tipe
Keperawatan, Universitas Gadjah Mada-RSUP DR anomaly dari mullerian yang menyebabkan obstruksi
Sardjito Yogyakarta dan saluran keluar genital. Penyebabnya adalah
gagalnya kanalisasi lempeng vagina di titik sinus
Latar Belakang: Agenesis vagina merupakan urogenital saat bertemu dengan duktus mulerian.1,2
suatu bentuk kelainan kongenital dimana tidak Tipe-tipe septum bermacam-macam yaitu berdasarkan
terbentuknya vagina dengan perkembangan seks tebal septum dan posisi di vagina seperti pada sepertiga
sekunder yang normal. Penanganan agenesis vagina distal, medial dan proksimal.1 Septum dapat tebal atau
melalui teknik operasi vaginoplasti dengan meng- tipis dan tidak jarang ditemukan mikroperforasi.3 Pada
gunakan segmen usus yaitu bagian sigmoid telah laporan kasus ini, kami melaporkan tatalaksana operatif
banyak digunakan dan terbukti lebih baik dibandingkan yang berbeda pada septum vagina transversal yaitu
penggunaan segmen usus yang lain sebagai graf. dengan eksisi septum dan penggunaan amnion graft.
Perlukaan pada rektum dan vesica urinaria dapat Kasus ini menampilkan pasien remaja dengan amenorea
menjadi komplikasi saat durante operasi sigmoid primer dan nyeri siklik, pada pemeriksaan bimanual
vaginoplasti. Apabila terdapat cedera iatrogenik pada didapatkan vagina yang pendek dan teraba massa
rektum, dapat dilakukan tindakan ileostomi protektif abdomen. Laporan kasus ini mempresentasikan dua
dengan pemasangan stoma yang berguna untuk pilihan tatalaksana operatif yang berbeda untuk septum
melindungi anastomosis colorectal. vagina transversal yang tebal dan tipis.
Tujuan: Tulisan ini menggambarkan kasus
sigmoid vaginoplasti pada agenesis vagina dimana Kata kunci: Septum vagina transversal, eksisi
septum, amnion graft.

58
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

LAPORAN KASUS SIGMOID VAGINOPLASTI Nenny Yoanitha


DENGAN PEMASANGAN STOMA PADA KASUS
AGENESIS VAGINA DI RSUP DR SARDJITO Departemen Obstetri Dan Ginekologi FK Universitas
YOGYAKARTA Padjadjaran Bandung

Ratih Kumalasari1, Nuring Pangastuti2 Latar belakang: Penurunan kekuatan otot levator
ani dianggap mendasari secara primer terjadinya
Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas prolapsus uteri pada wanita usia lanjut. Secara umum
Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, pada usia menopause akan terjadi kelemahan seluruh
Universitas Gadjah Mada-RSUP DR Sardjito otot tubuh. Manajemen yang terfokus pada tindakan
Yogyakarta operatif ternyata memiliki kelemahan yaitu dengan
angka rekurensi pasca rekonstruksi yang cukup tinggi,
Latar belakang: Agenesis vagina merupakan sehingga diperlukan upaya pencegahan progresifitas dan
suatu bentuk kelainan kongenital dimana tidak rekurensinya. Vitamin D diduga memiliki peran dalam
terbentuknya vagina dengan perkembangan seks fungsi fisiologi otot lurik melalui proses regenerasi otot.
sekunder yang normal. Penanganan agenesis vagina Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan
melalui teknik operasi vaginoplasti dengan mengguna- penelitian apakah suplementasi vitamin D sebelum
kan segmen usus yaitu bagian sigmoid telah banyak dilakukan operasi rekonstruksi berpengaruh terhadap
digunakan dan terbukti lebih baik dibandingkan kekuatan kontraksi levator ani.
penggunaan segmen usus yang lain sebagai graf. Tujuan: Melihat perbedaan kekuatan kontraksi
Perlukaan pada rektum dan vesica urinaria dapat otot levator ani setelah suplementasi vitamin D3,
menjadi komplikasi saat durante operasi sigmoid dengan demikian diharapkan pemberian vitamin ini
vaginoplasti. Apabila terdapat cedera iatrogenik pada dapat mengurangi insidensi rekurensi prolapsus uteri
rektum, dapat dilakukan tindakan ileostomi protektif pasca operasi rekonstruksi.
dengan pemasangan stoma yang berguna untuk Metode: Penelitian ini merupakan penelitian
melindungi anastomosis colorectal. eksperimental quasi dengan rancangan sebelum dan
Tujuan: Tulisan ini menggambarkan kasus sesudah pemberian vitamin D3 pada pasien prolapsus
sigmoid vaginoplasti pada agenesis vagina dimana uteri. Subjek penelitian adalah pasien prolapsus uteri
dilakukan teknik ileostomi protektif dengan yang memenuhi kriteria inklusi penelitian (n=19).
pemasangan stoma. Dilakukan pemeriksaan kadar vitamin D serum, peng-
Laporan Kasus: Terdapat 2 pasien pada periode ukuran kekuatan otot levator ani (perineometer
tahun 2012-2019 yang telah dilakukan operasi sigmoid peritronTM) dan otot lurik gastrocnemius soleus (hand
vaginoplasti dengan pemasangan stoma di RSUP DR held dynamometer) sebagai otot pembanding sebelum
Sardjito. Pemasangan stoma ini dilakukan sebagai dan sesudah pemberian 3 bulan vitamin D3. Penelitian
teknik ileostomi protektif, karena saat durante operasi dilakukan di Poliklinik Ginekologi FKUP/RSHS, Poli-
didapatkan cedera rektum iatrogenik. Penyembuhan klinik Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FKUP /RSHS
pasca operasi sigmoid vaginoplasti hingga pasca operasi dan Laboratorium serologi Klinik Patologi Klinik
penutupan stoma pada kedua pasien ini memberikan FKUP/RSHS pada bulan Januari – April 2019
hasil yang baik. Tidak didapatkan stenosis ataupun Hasil: Terdapat peningkatan kekuatan kontraksi
striktur vagina pada kedua pasien ini selama follow-up otot levator ani dengan nilai p<0,001, dan peningkatan
rutin. kekuatan kontraksi otot gastrocnemius soleus dengan
Kesimpulan: Teknik operasi sigmoid vaginoplasti nilai p<0,001 setelah subjek mendapatkan suplemen
sudah banyak digunakan untuk menangani kasus vitamin D3.
agenesis vagina. Pemasangan stoma sebagai ileostomi Kesimpulan: Suplementasi vitamin D3 dapat
protektif dapat digunakan sebagai alternatif pilihan pada meningkatkan kekuatan kontraksi otot levator ani dan
operasi sigmoid vaginoplasti karena memberikan luaran otot gastrocnemius soleus pada penderita prolapsus
yang cukup baik pada pasien. uteri.

Kata kunci: Agenesis vagina, sigmoid vagino- Kata kunci: vitamin D, prolapsus uteri, kekuatan
plasti, ileostomi protektif. otot levator ani, kekuatan otot gastrocnemius soleus,
hand held dynamometer, perineometer.

PENGARUH SUPLEMENTASI VITAMIN D3


TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN PERSALINAN SPONTAN PADA UTERUS
KONTRAKSI OTOT LEVATOR ANI PADA BIKORNU DAN SEPTUM VAGINA
PENDERITA PROLAPSUS UTERI LONGITUDINAL

59
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

Richo L. Kaesmetan1*, R. Bagus Prakoso1, Amir Fauzi2 Roy Christian Bangun, Nutrisia Latjindung, Edy
Ardiansyah, M. Fidel Ganis Siregar, Herbert Sihite, M.
1
RSUD Sultan Muhammad Jamalludin 1, Kabupaten Rhiza Z Tala, Dwi Faradina
Kayong Utara, Kalimantan Barat
2
Departemen Obstetri dan Ginekologi, Universitas Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas
Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan Kedokteran Universitas Sumatera Utara, RSUP H.
*Korespondensi: richo_kaesmetan@yahoo.com Adam Malik Medan

Latar belakang: Uterus bikornu adalah kelainan Latar belakang: Terdapat setidaknya 50-100 juta
fusi dari duktus Mulleri, mempunyai dinding di pasien overactive bladder diseluruh dunia dan wanita
dalamnya dan terbagi dua di bagian luarnya. Defek menopause memiliki risiko lebih tinggi terkena
kongenital ini biasanya terjadi antara 6-22 minggu in overactive bladder. Overactive bladder lebih rentan
utero. Anomali ini terjadi pada 1-10% dari populasi pada wanita dengan kadar C-reactive protein (CRP).
acak, 2-8% dari populasi wanita infertil, dan 5-30% dari Digunakannya Brain Derived Neurothropic Factor
wanita dengan riwayat keguguran. Insiden abortus (BDNF) penanda lebih spesifik.
spontan dan persalinan prematur 66%. Septum vagina Tujuan: Penelitian menilai korelasi antara kadar
longitudinal terjadi karena defek fusi lateral dan dari High-Sensitivity-C-reactive protein(hs-CRP), kadar
absorpsi yang tidak sempurna dari bagian sinus Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF) urin
urogenital. menopause dengan overactive bladder.
Tujuan: Untuk mengetahui diagnosis dan pe- Metode: Penelitian analitik observasional, desain
nanganan pada kasus persalinan spontan dengan uterus penelitian case control pada wanita paramedis meno-
bikornu dan septum vagina longitudinal. pause mengalami overactive bladder dan tidak meng-
Kasus: Seorang perempuan berusia 29 tahun, alami overactive bladder diRSUP Adam Malik bulan
Gravida 2 Para 1 Abortus 0 dengan usia kehamilan 33 januari 2019. Sampel dengan metode non-probability,
minggu dirujuk ke RSUD dengan pembukaan lengkap. teknik consecutive sampling. Anam-nesis menentukan
Bayi perempuan dilahirkan spontan pervaginam dengan derajat OAB dengan skor OAB, diukur kadar hs-CRP
berat badan 1940 gram. Pada pemeriksaan post partum dan BDNF dilaboratorium terpadu. Data terdistribusi
didapatkan septum vagina longitudinal dan pemeriksaan normal digunakan uji korelasi Pearson, data tidak
USG transabdominal dan transvaginal didapatkan terdistribusi normal digunakan ujikorelasi Spearman.
gambaran uterus bikornu dengan serviks tunggal dan Hasil: Nilai rerata hs-CRP pasien OAB 1,33±0,23,
pada ginjal bilateral normal. pasien tanpa OAB 0,66±0,34. Pasien dengan OAB,
Diskusi: Kehamilan dengan uterus bikornu dapat nilai rerata BDNF 430,87±73,58, tanpa OAB
menyebabkan persalinan prematur ataupun pertumbuh- 230,97±29,88. Kadar hs-CRP urin pasien OAB adalah
an janin yang terhambat karena ukuran rahim hanya >1,04mg/L sebanyak 38 pasien(100%), pasien tidak
berukuran setengah dari normal. Pada uterus bikornu OAB <1,04mg/L sebanyak 37 pasien(97,3%) dengan
tidak selalu diperlukan intervensi bedah dan menimbul- p=0,001. Kadar BDNF pasien OAB >305,5 pg/L, 38
kan hanya sedikit masalah reproduksi. Pada pasien ini, pasien (100%) dan tidak OAB kadar >305,5pg/L
vagina dengan septum longitudinal tidak menghalangi sebanyak 38 pasien (100%), nilai p=0,001. Korelasi
jalannya persalinan dan juga tidak ditemukan kelainan antara hs-CRP dan BDNF pasien OAB, didapatkan
anorektal dan kelainan ginjal. korelasi positif sedang dengan r=0,525 dan p<0,001.
Kesimpulan: Kasus ini mengilustrasikan suatu Sedangkan korelasi antara hs-CRP dan BDNF pasien
konsepsi spontan dan persalinan spontan dapat terjadi tanpa OAB, didapatkan korelasi tidak signifikan,
tanpa komplikasi pada pasien dengan uterus bikornu r=0,128 dan p=0,442(p<0,001).
dan septum vagina longitudinal. Bayi yang kecil Kesimpulan: Terdapat peningkatan kadarhs-CRP
mungkin menjadi salah satu faktor keberhasilan dankadar BDNF urin menopause dengan OAB
persalinan ini tanpa komplikasi. dibandingkandengan non OAB. Terdapat peningkatan
rerataka darhs-CRP dan BDNF urin menopause dengan
Kata kunci: Persalinan spontan, uterus bikornu, OAB dibandingkan non OAB. Terdapat korelasi positif
septum vagina longitudinal. sedang yang signifikan antara kadar hs-CRPdan kadar
BDNF urin menopause dengan overactive bladder.

KORELASI ANTARA KADAR (HS-CRP) HIGH Kata kunci: High sensitivity-C-reactive protein,
SENSITIVITY-C-REACTIVE PROTEIN DAN brain derived neurotrophic factor, overactive bladder,
KADAR BDNF (BRAIN DERIVED menopause.
NEUROTROPHIC FACTOR) URIN MENOPAUSE
DENGAN OVERACTIVE BLADDER

60
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

NEOVAGINALISASI DAN ANASTOMOSIS Kesimpulan: Neovaginalisasi dan anastomosis


UTEROVAGINA PADA AGENESIS CERVIXDAN uterovagina dengan menggunakan modifikasi vaginal
VAGINA PROKSIMAL DISERTAI mold pada pasien dengan agenesis cervix dan vagina
HEMATOMETRA DAN HEMATOKOLPOS proksimal merupakan salah satu pilihan tatalaksana
DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI dengan teknik yang lebih mudah dikerjakan dengan
VAGINAL MOLD luaran optimal.

Benny Yafet Lalompoh1, Kadek Fajar Marta2 Kata kunci: Neovaginalisasi, agenesis cervix-
vagina, vaginal mold.
1
PPDS-I Departemen/ KSM Obstetrik dan Ginekologi
FK UNUD/ RSUP Sanglah, 2Divisi Uroginekologi,
Departemen/ KSM Obstetrik dan Ginekologi FK EKSPRESI MATRIKS METALOPROTEINASE-2
UNUD/ RSUP Sanglah (MMP-2) YANG TINGGI PADA LIGAMENTUM
SAKROUTERINA SEBAGAI FAKTOR RISIKO
Tujuan: Melaporkan kasus neovaginalisasi dan TERJADINYA PROLAPS UTERUS DERAJAT III-
anastomosis uterovagina menggunakan modifikasi IV
vaginal mold sebagai penatalaksanaan agenesis cervix
dan vagina proksimal disertai hematometra dan Ketut Yoga Mira Pratiwi, I Gede Megaputra, Ketut
hematokolpos. Suwiyoga, I Made Darmayasa, I Nyoman Bayu
Kasus: Pasien perempuan 26 tahun, menikah, Mahendra, I Gede Ngurah Harry Wijaya Surya
rujukan dari Sumba (NTB) ke RSUP Sanglah Denpasar
dengan diagnosis agenesis cervix-vagina. Pasien Departemen/KSM Obstetrik dan Ginekologi FK
mengeluhkan nyeri perut dan tidak pernah menstruasi. UNUD/RSUP Sanglah
Pada pemeriksaan fisik didapatkan vagina sepanjang 3
cm, tidak tampak adanya portio, teraba bulging mass 5 Latar belakang: Prolaps uterus adalah turunnya
cm dari anal kanal kesan hematokolpos. Teraba uterus ke dalam liang vagina atau keluar liang vagina
diskontinuitas pada dinding vagina posterior sampai sebagai akibat gagalnya ligmentum penyokong dasar
menembus anus ukuran ± 1.5 cm merupakan fistula panggul, salah satunya ligamentum sakrouterina.
rektovagina, dicurigai sebagai komplikasi tindakan Kekuatan ligamentum sakrouterina ditentukan oleh
evakuasi clot tahun 2016-2018 di RS Sumba. Pada fibroblast dan matriks ekstraselular. Kekuatan matriks
pemeriksaan USG, didapatkan uterus ukuran ekstraselular sendiri dipengaruhi oleh regulator-
7.4x5.3x7.7 cm, tampak massa hipoechoic intrauterin regulator seperti TGF-β, TSP-1 dan matriks metalo-
ukuran 1.7x2.6 cm mengesankan suatu hematometra, protease (MMPs). Beragam MMP yang berperan dalam
tidak tampak cervix dan vagina proksimal. Preoperasi, degradasi matriks ekstraselular dimana MMP-2 salah
pasien diberi terapi depoprovera injeksi untuk satu diantaranya.
menangani hematokolpos dan hematometra, kemudian Tujuan: Membuktikan ekspresi MMP-2 yang
dilakukan tindakan operatif neovaginalisasi dan tinggi pada ligamentum sakrouterina sebagai faktor
anastomosis uterovagina lalu dipasang Foley kateter risiko terjadinya prolaps uterus derajat III-IV.
intrauterin dengan modifikasi vaginal mold, serta Metode: Penelitian ini merupakan penelitian
dilakukan repair fistula rektovagina. Pasca operasi observasional dengan metode kasus kontrol. Terdapat
pasien kontrol rutin untuk mengantisipasi kemungkinan 22 kasus prolaps uterus derajat III-IV sebagai kelompok
terjadinya stenosis vagina. kasus dan 22 kasus non prolaps sebagai kelompok
Diskusi: Kelainan kongenital agenesis vagina baik kontrol. Penelitian ini dikerjakan di Rumah Sakit Umum
total atau sebagian terjadi akibat gangguan perkembang- Pusat Sanglah dan Laboratorium Patobiologi Fakultas
an duktus Mulleri dengan kejadian berkisar antara 1 : Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Sampel
4.000-10.000 kelahiran. Etiologi secara pasti belum diambil dari ligamentum sakrouterina pasien prolaps
jelas, beberapa peneliti mengatakan hal ini terjadi uterus derajat III-IV dan non-prolaps uterus yang telah
karena gangguan pada gen autosomal resesif, gangguan dilakukan histerektomi total. Ekspresi MMP-2 dinilai
pada transmitted sex-linked autosomal dominant, dengan metode pengecatan immunohistokimia.
adanya hormon antimullerian atau pengaruh obat-obatan Hasil: Ekspresi MMP-2 yang tinggi pada ligamen-
seperti thalidomide. Penanganan dapat dilakukan tum sakrouterina meningkatkan kejadian prolaps uterus
dengan metode operatif maupun non-operatif. Pada derajat III - IV sebesar 6,5 kali (Rasio Odds =6,5;
kasus ini metode operatif dipilih dengan menggunakan Interval Kepercayaan 95% =1,64-25,76; nilai p =0,005).
teknik modifikasi vaginal mold karena teknik ini lebih Kesimpulan: Ekspresi MMP-2 yang tinggi pada
mudah dikerjakan dan menggunakan alat sederhana. ligamentum sakrouterina merupakan faktor risiko
terjadinya prolaps uterus derajat III-IV.

61
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

dan mortalitas pada ibu. Kasus ini mengingatkan staf


Kata kunci: MMP-2, prolaps uterus derajat III-IV. medis untuk lebih berhati-hati dalam pemantauan ibu
paska persalinan. Penanganan dan diagnosa yang cepat
bisa mengurangi morbiditas dan mortalitas pasien.
HEMATOMA VULVOVAGINAL
INFRALEVATOR PASKA PERSALINAN DI Kata kunci: Hematoma vulvovaginal, paskasalin,
RUMAH SAKIT SILOAM BANGKA infralevator.

Maya Okta Lestari, Hendra Susanto


AMENORE PRIMER PADA PASIEN KELAINAN
Departemen Obstetri dan ginekologi, Rumah Sakit UTERUS UNIKORNUS DENGAN AGENESIS
Siloam Bangka SERVIKS DAN ATRESIA VAGINA PROKSIMAL

Latar belakang: Hematoma vulvovaginal paska Muhamad Husen Ali1*, Josua Hisar Simanjuntak1,
persalinan merupakan kasus relatif jarang terjadi dan Harnovin Kuanda2, Advent Christianus T. Conterius3
bila tidak di tangani dengan baik dapat meyebabkan
1
morbidtas dan mortalitas. Dokter Internsip RSUD dr. T. C. Hillers Maumere,
Tujuan: Menyampaikan satu kasus hematoma Kabupaten Sikka, NTT, 2Puskesmas Waigete,
vulvovaginal infralevator paska persalinan. Kabupaten Sikka, NTT, 3SMF Obstetri dan Ginekologi,
Metoda: Laporan kasus. RSUD Dr. T.C. Hillers Maumere, Kabupaten Sikka,
Laporan Kasus: Wanita 34 tahun, G4P2A1 hamil NTT
39-40 minggu inpartu kala 1 fase laten datang ke unit *Korespondensi: muhamadhusenali@gmail.com
emergensi RS Siloam Bangka. Pada proses persalinan,
pasien mengalami ruptur perineum grade IIa sehingga Latar belakang: Amenore primer terjadi pada
dilakukan penjahitan. Selama pemantauan kala IV, 0,1-2% wanita usia reproduktif. Sekitar 10% amenore
pasien tidak ada keluhan kemudian dipindahkan ke primer disebabkan oleh kelainan perkembangan duktus
ruang perawatan biasa. Kira-kira enam jam paska Mülleri. Stuktur organ reproduksi yang tidak normal
persalinan, pasien mengeluh nyeri hebat di daerah tentu menimbulkan masalah besar bagi pasien seperti
selangkangan terus-menerus. Akibatnya, pasien meng- gangguan fungsi reproduksi dan fungsi seksual.
ejan untuk menahan rasa nyeri dan sulit tidur. Pasien Laporan kasus: Wanita 36 tahun datang ke rumah
tidak mengeluhkan kesulitan berkemih. Pada sakit dengan keluhan belum pernah menstruasi. Keluhan
pemeriksaan didapatkan hematoma vulva kiri dengan disertai nyeri perut bawah yang dirasakan hilang timbul
diameter kurang lebih 10 cm x 5 cm dengan keadaan setiap bulan. Payudara dan rambut pubis tumbuh sejak
umum pasien presyok. Diagnosis hematoma vulvo- usia 11 tahun. Pada pemeriksaan ginekologi ditemukan
vaginal dengan presyok ditegakkan dan direncanakan blind-ending pada vagina. Hasil ultrasonografi trans
eksplorasi jahitan perineum di ruang operasi segera. abdomen menunjukkan kesan hematokolpos, hemato-
Pada saat jahitan perineum dieksplorasi, tidak metra, dan hematosalping. Dilakukan total abdominal
ditemukan adanya perdarahan aktif namun ditemukan hysterectomy dan bilateral salpingo-oophorectomy.
hematoma ukuran 10x10 cm di dalam rongga perineum Diskusi: Diagnosis dan tatalaksana kasus ini
lateralis kiri sehingga dilakukan insisi dinding lateral menjadi tantangan tersendiri terutama di daerah
vagina untuk evakuasi hematoma. Didapatkan bekuan terpencil. Modalitas pemeriksaan penunjang yang paling
darah ±600 cc serta tampak robekan otot bulbo- baik dalam penegakkan diagnosis adalah magnetic
kavernosus, transversus perinei profunda, pubo- resonance imaging. Pada kasus ini perlu penanganan
koksigeus tidak beraturan dengan perdarahan aktif multidisiplin ilmu yang mencakup tindakan bedah
sehingga dilakukan jahitan figure of eight lapis demi seperti neovaginoplasti, anastomosis utero-vagina, dan
lapis untuk menghentikan perdarahan. Ruang dead kanalisasi serviks. Namun pada pasien tidak dilakukan
space di tampon dengan absorbable hemostatic sponge. karena adanya kendala teknis, serta permintaan pasien
Paska operasi, pasien diberikan transfusi 3 kantong yang menolak untuk dirujuk.
darah serta antibiotik broadspectrum. Dua hari masa Kesimpulan: Amenore primer dan kelainan
perawatan, pasien di pulangkan. Evaluasi paska operasi duktus Mülleri merupakan kasus yang sangat jarang,
dilakukan berkala, didapatkan luka operasi baik, tidak Keberhasilan managemen kasus ini tergantung pada
ada tanda hematoma vulva, dan fungsi berkemih dan ketepatan dalam mendiagnosis serta ketersediaan tenaga
buang air besar baik. ahli dan sarana di daerah terpencil.
Kesimpulan: Hematoma vulvovaginal paska
persalinan merupakan kasus relatif jarang terjadi pada
bidang obstetri namun dapat menyebabkan morbiditas

62
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

Kata kunci: Amenore primer, kelainan duktus sehingga hasil yang diharapkan tercapai lebih lancar dan
Mülleri, atresia vagina, agenesis serviks uterus cepat.
unikornus. Kesimpulan: Upaya diagnostik dan penanganan
secara fisik memberikan hasil yang nyata dan segera.
Diperlukan penelitian lebih lanjut agar aspek medis
KEBERHASILAN PENETRASI VAGINA PASCA vaginismus bisa terungkap lebih banyak.
MODALITAS TERAPI GINEKOLOGIS PADA 374
PASIEN VAGINISMUS Kata kunci: Vaginismus, penetrasi vagina,
dilatasi.
Robbi Asri Wicaksono

Bagian Obstetri & Ginekologi Rumah Sakit Ibu Anak LAPORAN KASUS: FEMALE GENITAL
Limijati Bandung MUTILATION TIPE IV

Latar belakang: Vaginismus menurut ICD-10 Annisa Ika Nurrahmayanti Syakir1, Irwan2, Trika
merupakan penyakit organ reproduksi dan saluran Irianta3
kemih, dengan kode N94.2 yaitu kaku otot dinding
1
vagina yang tidak bisa dikendalikan oleh penderitanya Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
sehingga menyebabkan kendala maupun kegagalan Hasanuddin, 2Department Obstetri & Ginekologi RS
penetrasi. Penanganan fisik vaginismus belum menjadi Bhayangkara Makassar, 3Divisi Uro-ginekologi,
perhatian, karena selama ini dikelirukan sebagai Department Obstetri & Ginekologi Fakultas
“penyakit yang bersumber dari pikiran”. Dilatasi adalah Kedokteran Universitas Hasanuddin, POGI Cabang
upaya fisik yang terbukti bisa menghasilkan Makassar
keberhasilan penetrasi. Pada kasus vaginismus dengan
derajat menengah-berat, pasien tidak bisa melakukan Latar belakang: Female Genital Mutilation
dilatasi, sehingga dibutuhkan upaya tertentu agar (FGM) atau dikenal dengan sunat pada perempuan,
dilatasi bisa terjadi. Prosedur dilatasi berbantu ialah segala jenis tindakan yang melibatkan pemotongan
memadukan proses anestesi, injeksi botulinum toxin, sebagian/seluruh alat kelamin eksternal perempuan, atau
dilatasi progresif, dan supervisi dilatasi, dengan perlukaan lain pada alat kelamin perempuan tanpa
keberhasilan penetrasi yang tinggi. alasan medis yang mendasarinya. Sekitar 200 juta
Tujuan: Memaparkan aspek diagnostik dan perempuan di 30 negara diperkirakan telah menjalani
penatalaksanaan vaginismus secara ginekologis. praktek FGM. Resolusi PBB tahun 2012 memandang
Metode: Studi deskriptif ini merupakan pelayanan FGM sebagai tindakan kekerasan terhadap perempuan
pasien vaginismus di RSIA Limijati Bandung, periode dan anak perempuan. Beberapa upaya telah dilakukan,
Januari 2017-April 2019, berjumlah 374 pasien. namun FGM sulit untuk dihilangkan. Hal ini karena
Hasil: Rata-rata usia 30,3 tahun (21-56 tahun). pada negara-negara yang menganut FGM memiliki akar
Lama menikah rata-rata 3,97 tahun (1 bulan-25 tahun). sosial yang dalam. FGM melanggar hak asasi manusia
Vaginismus primer 366 kasus (97,8%), vaginismus dan hak untuk mendapatkan kesehatan yang layak, oleh
sekunder 8 kasus. Penanganan psikis sebelumnya karena itu kami melaporkan kasus ini.
(Psikiater dengan obat penenang) pada 63 kasus. Tujuan: Melaporkan kasus FGM tipe IV di RS.
Terdapat 4 kasus yang sebelumnya telah dilakukan Bhayangkara Makassar.
tindakan pembedahan pada vagina. Derajat keparahan Kasus: Seorang perempuan usia 23 tahun datang
vaginismus pasien, I (1), II (9), III (67), IV (236), V dengan keluhan tidak dapat berhubungan seksual
(61). Terdapat 1 kasus kelainan struktur genitalia yaitu dengan pasangannya karena vagina yang tertutup.
sinekia labia minora. Jumlah prosedur dilatasi berbantu Riwayat pernah dilakukan tindakan tradisional berupa
adalah 235. Pada 3 kasus ditemukan kelainan struktur penjahitan pada alat kelamin sewaktu berumur delapan
genitalia, yaitu 1 kasus septum transversum 1/3 atas, tahun di negara asalnya Somalia. Pasien telah menikah
dan 2 kasus septate hymen. Keberhasilan melakukan sejak tiga bulan yang lalu dan sejak saat itu tidak dapat
dilatasi mandiri pasca prosedur 99,5%. Keberhasilan berhubungan seksual normal dengan pasangannya
pemeriksaan medis melalui vagina 97,7%. Rata-rata karena vagina yang tertutup dan meminta untuk
keberhasilan penetrasi penis 75,9% dalam 4,6 minggu. dilakukan pencabutan/perlepasan penjahitan. Pada
Pasca prosedur dilatasi berbantu, pasien mengalami pemeriksaan ginekologi, tampak labia minora kiri dan
kehamilan alami pada 55 pasien. Pada 43 kasus pasca kanan menyatu membentuk dinding dan menutup
prosedur, dilakukan penanganan bersama psikiater orificium vagina, tampak lubang ukuran sekitar 1 x 1
untuk menghilangkan hambatan psikis yang masih ada, cm di bagian antero lateral introitus vagina. Pemeriksa-
an ultrasonografi didapatkan organ reproduksi dalam

63
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

batas normal. Pasien kemudian di diagnosis dengan dan 25 tahun). Empat penelitian menggunakan laserasi
sinekia labia minora et causa FGM Tipe IV. perineum derajat 1 dan derajat 2 sebagai kelompok
Kesimpulan: FGM merupakan tindakan ekstrim kontrol. Sedangkan satu penelitian menggunakan paritas
terhadap kehidupan perempuan yang berhubungan erat dan tanggal persalinan yang sama sebagai kelompok
dengan kultur sosial, kesehatan fisik, dan psikologis dan kontrol. Penelitian ini menunjukkan nilai p<0,0001
sangat bertentangan dengan hak asasi perempuan. didapatkan pada kelompok kontrol.
Perlunya sosialisasi pada masyarakat maupun praktisi Kesimpulan: Hasil meta-analisis ini menunjukkan
kesehatan dalam menangani perempuan dengan FGM bahwa bahkan pada laserasi perineum derajat satu dan
agar tindakan ini tidak dilakukan. dua (non-OASIs), dyspareunia banyak dialami oleh
pasien pasca melahirkan.

DYSPAREUNIA DAN OBSTETRICS ANAL


SPINCHTER INJURIES (OASIS) LAPORAN KASUS SEORANG ANAK DENGAN
SINDROM MRKH DAN VACTERL
M. Dimas Abdi Putra1*, Eighty Mardian Kurniawati2,
Hari Paraton2, Gatut Hardianto2, Azami Denas2 T. Mirza Iskandar1, Erwinanto2, Lubena1
1 1
PPDS-1 Obstetri dan Ginekologi RSUD dr. Divisi Ginekologi Onkologi, 2Divisi Uroginekologi
Soetomo/FK Universitas Airlangga Surabaya Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas
2
Staf Pengajar Divisi Uroginekologi Dept Obstetri dan Kedokteran Universitas Diponegoro, RSUP dr. Kariadi,
Ginekologi RSUD dr. Soetomo/FK Universitas Semarang
Airlangga Surabaya
*Korespondensi:m.dimas.ap@gmail.com, Latar belakang: VACTERL (Vetebral Defect,
+6285335888046 Anal Atresia, Cardiac Defect, Tracheoesophageal
Fistula/Atresia, Renal Defect, Limb Defect, amd Limb
Defect) dan sindrom Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser
Latar belakang: Dyspareunia pasca melahirkan merupakan keadaan yang jarang ditemui. Ko-okurensi
merupakan keluhan yang umum terjadi. Studi VACTERL dan sindrom MRKH sangat langka dan
retrospektif menunjukkan bahwa derajat laserasi peri- belum banyak laporan kasus yang dipublikasikan.
neum merupakan salah satu independent risk factor Meskipun dengan koreksi bedah yang optimal, pasien
untuk terjadinya dyspareunia, yang dapat bertahan dengan kelainan VACTERL memiliki risiko mengalami
hingga enam bulan pasca melahirkan. Beberapa bahkan nyeri punggung, inkontinensia fekal dan gangguan
melakukan abstinensia hingga 14 tahun. Penelitian ini fungsional (anomali ekstremitas). Tantangan medis
dilakukan untuk menganalisis hubungan antara yang timbul bergantung pada jenis dan tingkat
dyspareunia dengan kasus OASIs. keparahan malformasi yang timbul. Perempuan dengan
Tujuan: Melakukan analisis hubungan antara sindrom MRKH yang tidak dapat hamil dapat memicu
dyspareunia dengan kasus OASIs. stres, gangguan psikologis dan kepercayaan diri.
Metode: Melakukan penelusuran database dari Pelaporan kasus-kasus yang jarang ditemukan sangatlah
Cochrane, PubMed dan Elsevier Sciencedirect dengan penting untuk memperluas pengetahuan mengenai
jenis penelitian case-control, dapat diakses full text, etiologi, tatalaksana, dan keluaran pada keadaan
berbahasa Inggris dengan luaran dyspareunia. Kata tersebut.
kunci menggunakan terminologi yang disepakati oleh Laporan kasus: Kami melaporkan suatu kasus
MesH (PubMed) seperti dyspareunia, sexual, yang jarang terjadi, seorang anak 10 tahun dengan
episiotomy, OASIs, dysfunction, perineal laceration. MRKH dan suspek VACTERL, dengan keluhan utama
Dan juga menggunakan Boolean Logic. Resiko bias nyeri perut yang berulang setiap bulan dan pasien belum
dievaluasi dengan instrumen STROBE (Strengthening pernah menstruasi. Pasien mengalami perkembangan
of Observational Studies in Epidemiology). Data diolah seksual sekunder normal (tanner 3). Pasien terlahir
menggunakan program Rev Manager by Cochrane. dengan atresia ani dan menjalani colostomy dan surgical
Hasils: Dari hasil penelusuran database secara repair pada usia 1 tahun. Pasien juga mengalami
online didapatkan 28 penelitian. Setelah artikel inkontinensia urine dan alfi, serta menjalani operasi
duplikasi dikeluarkan, dan hanya artikel case-control daerah lumbal usia 3 tahun, kedua tungkai pasien
yang dapat diakses full text berbahasa inggris yang mengalami equinovarus. Hasil pemeriksaan karyotyping
dilibatkan, didapatkan lima penelitian yang dilakukan normal 46, XX. Problem utama pasien adalah nyeri
analisis. Seluruh penelitian menggunakan kuesioner perut berulang setiap bulan, diputuskan dilakukan
untuk evaluasi dyspareunia, dengan waktu evaluasi pengangkatan uterus. Hasil operasi didapatkan uterus
yang berbeda (3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 25-34 bulan bicornu dengan hematometra. Tidak didapatkan serviks

64
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

dan vagina. Didapatkan bilateral hematosalping dan pernah dilakukan repair. Mayoritas pasien (26 pasien)
kista coklat ovarium kanan. tidak melaporkan keluhan paska operasi, 3 pasien
Kesimpulan: Kelainan VACTERL dan sindrom mengeluhkan nyeri akibat stenosis ulang.
MRKH merupakan kejadian yang langka. Kami telah Kesimpulan: Septum vagina merupakan kelainan
melaporkan seorang anak usia 10 tahun dengan kelainan pada wanita yang ditandai dengan adanya sekat pada
tersebut. Pemahaman dan ketelitian klinispenting untuk vagina. Mayoritas pasien septum vagina di RSUD dr.
menegakkan diagnosis. Edukasi dan konseling terhadap Soetomo pada periode Januari 2014-Desember 2018
pasien dan keluarga sebelum dan selama menjalani berusia muda dengan sebagian pasien masih mengalami
terapi sangat penting dilakukan. Bantuan psikologis dan menstruasi. Penyerta terbanyak adalah hematometra-
medis akan membantu dalam menangani kasus tersebut hematocolpos. Mayoritas pasien dilakukan insisi-
terutama berkaitan dengan kehidupan seksual dan drainase. Mayoritas pasien tidak melaporkan keluhan
reproduksi pasien. paska operasi.

Kata kunci: MRKH, VACTERL, atresia ani.


ANALISIS FAKTOR RESIKO GEJALA PROLAPS
ORGAN PANGGUL (POP) PADA PASIEN
KARAKTERISTIK PENDERITA SEPTUM MENOPAUSE DI POLI GERIATRI RSUD DR.
VAGINA YANG DILAKUKAN TINDAKAN INSISI SOETOMO
SEPTUM DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
TAHUN 2014-2018 Rizqy Rahmatyah1, Gatut Hardiyanto2, Dwi Susanti3
1
M. Rizalul Rosyiadi, Gatut Hardianto Mahasiswa S1 Pendidikan Dokter
2
Staf Pengajar Departemen Obstetri dan Ginekologi
Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
3
Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Indonesia Staf Pengajar Departemen Ilmu Kesehatan
Masyarakat-Kedokteran Pencegahan Fakultas
Latar belakang: Anomali vagina mencakup 10% Kedokteran Universitas Airlangga
dari abnormalitas saluran reproduksi wanita. Anomali
vagina dapat diikuti anomali saluran genital dan ekstra- Latar belakang: Prolapse organ panggul (POP)
genital. Salah satu yang tersering adalah septum vagina. didefinisikan penurunan atau herniasi dari organ
Septum vagina dapat muncul dengan amenore primer, panggul yang meliputi uterus (uterine prolaps), ujung
nyeri siklik panggul atau perut. Distensi vagina dapat vagina (apical vaginal prolaps), vagina anterior (cysto-
terjadi karena obstruksi, ditandai dengan nyeri cele), atau vagina posterior (rectocele). Pelvic Organ
punggung, nyeri buang air besar, atau kesulitan buang Prolapse Distress Inventory-6 (POPDI-6 merupakan
air kecil. satu bentuk kuisioner guna mengetahui kualitas hidup
Metode: Penelitian ini adalah penelitian bagi wanita dengan kelainan otot panggul. Penelitian ini
retrospektif observasional di RSUD Dr. Soetomo bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien
Surabaya, dengan sampel pasien septum vagina yang menopause dengan tanda-tanda gejala POP di Poli
dirawat dan ditatalaksana dari Januari 2014 hingga Geriatri RSUD Dr. Soetomo.
Desember 2018. Didapatkan 30 pasien. Data diambil Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik
dari rekam medis. Dilakukan penjabaran karakteristik, observasional dengan metode cross-sectional meng-
komplikasi, tindakan yang dilakukan dan keluhan paska gunakan teknik pusposive sampling. Penelitian dilaku-
operasi. kan pada Agustus 2016. Populasi dalam penelitian ini
Hasil: Dari 30 penderita septum vagina, 14 adalah pasien Poli Geriatri RSUD Dr. Soetomo.
penderita dilakukan tindakan insisi/eksisi dan drainase. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data. SPSS
Dari 30 pasien tersebut, terbanyak usia <20 tahun (22 digunakan untuk mendapatkan analisa data.
pasien), 20-35 tahun (7 pasien) dan sisanya >35 tahun (1 Hasil: Terdapat 56 pasien yang menjadi subyek
pasien). Mayoritas pasien belum menikah (24 pasien). pada penelitian ini. Data dianalisis dengan uji chi-
Terkait riwayat menstruasi, 15 pasien (50%) pernah square, mann-whitney dan uji korelasi Spearman’s rho
menstruasi dan 15 (50%) lainnya tidak. Penyerta menggunakan SPSS 21.0. Didapatkan 13 responden
terbanyak adalah hematometra-hematocolpos (12 (23.2%) yang memiliki gejala POP berdasar POPDI-6,
pasien). Dari 30 pasien semua dilakukan USG, 5 pasien namun dengan hasil skor tertinggi hanya 45.8 (cut-off
dilakukan MRI. Berdasarkan jenis tindakan, 10 pasien 75). Korelasi signifikan didapatkan pada hubungan usia
dilakukan insisi-drainase, 8 pasien dilakukan pembuatan awal menopause dengan gejala berkemih tidak tuntas
neovagina, 4 pasien dilakukan eksisi-drainase, 4 pasien (p=0.036).
belum dilakukan tindakan. Dari 30 pasien, 9 pasien

65
Vol. 27, Special Issue 1, 2019 Abstract PIT POGI XXIV
________________________________________________________________________________

Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan signifikan besar tidak lancer pada pasien di Poli Geriatri RSUD Dr
antara gejala POP dengan variable yag diteliti (usia, Soetomo.
lama menopause, jumlah paritas, riwayat persalinan
pervaginam), namun terapat hubungan signifikan Kata kunci: Prolapse organ panggul, POPDI-6,
dengan usia awal menopause dan merupakan factor menopause, geriatri.
resiko gejala tonjolan turun dari vagina dan buang air

66

Anda mungkin juga menyukai