Anda di halaman 1dari 43

VICO Indonesia

PEDOMAN PERLINTASAN
PADA JALUR PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI
WILAYAH KERJA VICO INDONESIA

Untuk Perlintasan Industri Pertambangan Batubara,


Perkebunan dan Industri Lainnya

VICO Indonesia

April 2010
TIM PENYUSUN

PEDOMAN PERLINTASAN
PADA JALUR PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI
WILAYAH KERJA VICO INDONESIA

Untuk Perlintasan Industri Pertambangan Batubara,


Perkebunan dan Industri Lainnya

STEERING COMMITTEE

Agus Suryono BPMIGAS - Kepala Perwakilan Wilayah Kalimantan &


Sulawesi
Rudi Hertanto BPMIGAS - Kepala Dinas Operasi Pengangkutan &
Penyimpanan
Suyanto BPMIGAS - Kepala Dinas Fasilitasi Teknis Operasi
Richard Sugeng VICO Indonesia – VP Operations
Parluhutan Sibuea VICO Indonesia – VP HSES & Field Services
Nanang Wasis VICO Indonesia – PCT Manager
Budi Aryanto VICO Indonesia – PCT Manager
Boedijanto VICO Indonesia – Security & External Manager
Surya Safari VICO Indonesia – Security & External Manager

TECHNICAL COMMITTEE

Bahari Abbas BPMIGAS – Kepala Operasi Wilayah Kalimantan & Sulawesi


Suyanto VICO Indonesia – PCT HSE Superintendent
Ahmad Zuhal Fachri VICO Indonesia – PCT HSE Superintendent
Darmenrawangsah VICO Indonesia – PCT Civil Engineer
Bagus Kurniawan VICO Indonesia – PCT Civil Engineer
Rudi H Marbun VICO Indonesia – Claim & Land Superintendent
Gideon Sagala VICO Indonesia – Claim & Land Superintendent
Dwi Widanto VICO Indonesia – Land & Survey Engineer

i
VICO Indonesia

Edisi 1 Halaman 2 dari 41

April 2010

REVISION SUMMARY

Date Revision Description of Revision Issued by Checked Approved


DAFTAR ISI

PEDOMAN PERLINTASAN
PADA JALUR PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI
WILAYAH KERJA VICO INDONESIA

Untuk Perlintasan Industri Pertambangan Batubara,


Perkebunan dan Industri Lainnya

Hal.

Daftar Isi ……..…........…………………………….…………………………........………… 3

1 Pendahuluan ………………………………………………….………………………..…....... 6

1.1 Latar Belakang .....………………………………………….…………………....... 6

1.2 Tujuan ….........................................................................................……. 7

1.3 Hukum dan Standar …....................................................................……. 7

1.4 Ruang Lingkup …............................................................................……. 7

1.5 Definisi dan istilah …......................................................................……. 8

2 Peran dan Tanggung Jawab …………………………….………………………..…....... 10

2.1 BPMIGAS ...............………………………………………….…………………....... 10

2.2 VICO Indonesia ....………………………………………….…………………...... 10

2.3 Pemohon Perlintasan ...………………………………….…………………....... 10

3 Prinsip Umum ………..………………………………….………………………..…....... 12

4 Penentuan Lokasi Perlintasan ………………………….………………………..…....... 14

4.1 Kelas Lokasi Pipa .………………………………………….…………………....... 14

4.2 Aspek Keselamatan Publik dan K3LL Operasi Migas ………………....... 14

4.3 Aspek Keselamatan Lalu – Lintas ………………………………………....... 15

4.4 Aspek Keselamatan Pipa ……………….................................................. 15

4.5 Aspek Perawatan Pipa ………………....................................................... 16

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 3 dari 41
5 Bentuk dan Spesifikasi Teknis Perlintasan yang Diizinkan …………..….......... 17

5.1 Konveyor .……………..............…………………………….…………………....... 17

5.1.1 Kriteria Umum ……………………...….…………………………………….17

5.1.2 Gambar ……………………...….……………………………………………. 18

5.1.3 Spesifikasi dan Dimensi …………………………………..………………. 18

5.1.4 Aspek Keselamatan ……………………...………………………………. 18

5.2 Jembatan ........…………............................................................……....... 19

5.2.1 Kriteria Umum ……………………...….………………………………….. 19

5.2.2 Gambar ……………………...….……………………………………………. 20

5.2.3 Spesifikasi dan Dimensi …………………………………..………………. 21

5.2.4 Aspek Keselamatan ……………………...………………………………. 22

6 Inspeksi dan Pemeliharaan Perlintasan ……....……..............................……...... 24

6.1 Ketentuan Umum …………….. ….….............................………………......... 24

6.2 Konveyor .………….................................................................................. 24

6.3 Jembatan .………….................................................................................. 24

7 Prosedur Perijinan Pembangunan Perlintasan ……....……...................……........ 25

7.1 Prosedur Umum .…………….. ….…..............................………………......... 25

7.2 Detail Prosedur Evaluasi Umum dan Evaluasi Teknis .…………............. 27

7.2.1 Review Kemampuan Umum Pemohon Perlintasan (Manajerial &


Finansial ………………………………………………………………......…. 28

7.2.2 Review Lokasi Awal Perlintasan ………….…………………………...... 28

7.2.3 Probing Pipa dan Sondeer ………….………………………………....… 28

7.2.4 Perhitungan Desain Perencanaan ………….…………………...……… 29

7.2.5 Pembuatan Gambar Desain Kontruksi Perlintasan


dan Presentasi ………….………………………………………………...… 29

7.2.6 Review Manajemen Teknis (Kontruksi & operasi) ….……………..… 30

7.2.7 Pemenuhan Persyaratan lain ……….……….………………………..… 30

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 4 dari 41
8 Ketentuan – Ketentuan Lain ……....…….................................................……...... 31

8.1 Asesmen Kelayakan .…………….. ….…………………................................ 31

8.2 Masa Berlaku Ijin Perlintasan .…………….. ….………………….................. 31

8.3 Pelaporan dan Monitoring Perlintasan .…… ….…………………............... 31

8.4 Penghentian / Pembongkaran Perlintasan .……..........……….. ….…...... 32

8.5 Ketentuan Pengalihan Hak Property dan Hak Operasional .…………... 32

8.6 Perlintasan Dari Pihak lain selain Pemegang ijin Perlintasan .………...32

8.7 Lain – Lain .…………..............................................….…………………....... 33

LAMPIRAN

A Peta Jalur Pipa Penyalur Migas Kalimantan Timur ……………………...... 34

B Penetapan Koridor Perlintasan ............................................................. 35

C Lembar Evaluasi Dokumen Umum ........................................................ 40

D Lembar Pengesahan Teknis ................................................................. 41

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 5 dari 41
VICO Indonesia

PEDOMAN PERLINTASAN
PADA JALUR PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI
WILAYAH KERJA VICO INDONESIA

Untuk Perlintasan Industri Pertambangan Batubara,


Perkebunan dan Industri Lainnya

1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Perkembangan industri pertambangan batubara dan perkebunan di Kalimantan yang


sedemikian pesat memerlukan infrastruktur berupa jalan untuk menyalurkan produk
dari lokasi industri ke pelabuhan. Salah satu daerah yang bertumbuh pesat mulai dari
Desa Handil, Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara di wilayah Selatan
sampai Kota Bontang di wilayah Utara. Pantai dan pelabuhan terletak di sebelah timur
dari daerah industri dan di tengahnya terdapat jalur pipa penyalur migas (Right-of-Way)
sebagai sarana utama transmisi gas ke LNG Plant dan industri lainnya di Bontang
dengan jumlah gas sekitar 3.100 MMSCFD, minyak bumi sekitar 11.000 BOPD, dan
kondensat sekitar 28.000 BOPD. Sejalan dengan hal tersebut, banyak proposal dari
perusahaan pertambangan batubara dan perkebunan untuk dapat membangun dan
mengoperasikan fasilitas perlintasan pada jalur pipa penyalur migas.

Di sisi lain, kelancaran dan keselamatan industri migas merupakan hal yang sangat
penting dan kritikal, mengingat jalur pipa penyalur migas bertekanan tinggi dan
menimbulkan resiko bahaya yang besar terhadap komunitas dan lingkungan hidup di
sekitarnya serta berpotensi menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi negara dan
perusahaan, serta masyarakat. Oleh karena itu, proposal perlintasan perlu disikapi
dengan cermat.

Faktor utama penyebab kerusakan pipa adalah kegiatan manusia di sepanjang jalur
pipa, antara lain:
– konstruksi bangunan, infrastruktur dan perlintasan jalan, serta
– aktivitas penduduk

VICO Indonesia (VICO) merupakan operator jalur pipa penyalur migas di Kalimantan
Timur (peta terlampir) mewakili para KKKS yang tergabung dalam Pipeline Operation
and Maintenance Agreement (POMA). VICO juga memiliki fasilitas pipa penyalur migas
dari sumur ke station pengumpul dan selanjutnya ke jalur pipa induk migas. Untuk itu,
VICO perlu membuat suatu pedoman untuk melaksanakan penilaian dalam menangani
proposal perlintasan sepanjang jalur pipa penyalur migas tersebut.

Pengoperasian dan pemeliharaan pipa penyalur migas wajib memenuhi hukum dan
standar industri migas yang berlaku. Karenanya VICO wajib memenuhi standar tersebut
dan dapat mengambil tindakan pengamanan yang diperlukan untuk melindungi dan
menjaga keselamatan umum dari bahaya kebocoran, kebakaran atau ledakan.

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 6 dari 41
1.2 Tujuan

Pedoman ini bertujuan untuk dipakai dalam koordinasi, evaluasi, persetujuan, dan
acuan perjanjian atas proposal perlintasan pada jalur pipa penyalur migas wilayah kerja
VICO dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

(i) Memberikan panduan kepada semua pihak yang terkait dengan perlintasan jalur
pipa penyalur migas di Kalimantan Timur yang dikelola VICO, termasuk jalur pipa
Penyalur Migas yang masuk dalam POMA.

(ii) Memastikan desain dan operasi perlintasan oleh pemohon perlintasan sesuai
dengan standar keselamatan, teknis proteksi, jaminan asuransi, dan adanya
komitmen penggunaannya oleh pihak lain.

(iii) Sebagai masukan kepada Pemerintah Daerah dalam menyusun rencana


pembangunan daerah yang akan datang.

1.3 Hukum dan Standar

Dalam menilai proposal perlintasan jalur pipa penyalur migas, harus memperhatikan
hal-hal berikut:

1.3.1 Hukum

(i) Undang-Undang Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

(ii) Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 300.K/38/M.PE/1997


tentang Keselamatan Kerja Pipa Penyalur Minyak dan Gas Bumi.

1.3.2 Standar

(i) SPM 50.54.2 dan SPM 5D.54.0 tentang Jalur Pipa Induk Gas Alam

(ii) SPM 50.54.1 tentang Jalur Pipa Induk Barang Cair

(iii) ANSI/ASME B-31.8: Gas Transmission and Distribution Piping Systems

(iv) ANSI/ASME B-31.4: Pipeline Transportation Systems for Liquid Hydrocarbons


and Other Liquids

(v) VICO Engineering Standard

(vi) VICO HSE Management System

1.4 Ruang lingkup

Pedoman ini ditujukan untuk perlintasan jalan industri pertambangan, industri


perkebunan, dan industri lainnya terhadap jalur pipa penyalur migas yang dikelola
VICO, termasuk jalur pipa penyalur migas yang masuk dalam POMA.

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 7 dari 41
Pembangunan perlintasan untuk kepentingan publik ataupun pemerintah serta
masyarakat lokal akan diatur tersendiri.

1.5 Definisi dan Istilah

• ASME : American Society for Mechanical Engineering (Asosiasi


Teknik Mesin Amerika)

• ANSI : American National Standard Institute (Lembaga Standar


Nasional Amerika)

• Boundary : Batas tanah yang dikuasai oleh VICO ditandai dengan


adanya patok beton/besi yang disahkan oleh Badan
Pertanahan Nasional.

• BPMIGAS : Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas


Bumi – Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul)

• CCTV : Closed Circuit Television

• ERCD : External Relations and Community Development


Department

• Kelas Lokasi : Acuan dalam penentuan desain pipa penyalur yang


(Class Location) dipersyaratkan oleh standar ASME.

• Konveyor : Perlintasan yang menggunakan sabuk berjalan dan


melintas pada ketinggian tertentu.

• KP Batubara : Kuasa Pertambangan Batubara

• K3LL (HSE) : Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta Lindung


Lingkungan (Health, Safety and Environment)

• Migas : Minyak dan gas bumi

• PCT Department : Production Coordination and Transmission Department

• Perlintasan : Sarana bagi kendaraan, orang atau material yang


/Crossing digunakan untuk melintasi jalur pipa penyalur migas,

• PKP2B : Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara

• POMA : Pipeline Operation and Maintenance Agreement

• PPLB : Perjanjian Pemanfaatan Lahan Bersama

• Rights-of-Way : Area sepanjang pipa penyalur, termasuk jalan,


(ROW) jembatan, pagar, dan marka pipa.

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 8 dari 41
• SNI : Standar Nasional Indonesia

• SPM : Standar Peraturan Migas

• Titik Lokasi : Penandaan lokasi jalur pipa yang ditandai oleh


(KM/PK/Sta) marka/petunjuk jarak pipa, KM diukur untuk daerah
utara (Badak-bontang) dengan titik 0,000 di Badak
hingga titik 57,000 di Bontang; PK untuk daerah selatan
(Handil-Badak) dengan titik 0,000 di Handil CPA hingga
titik 66.700 di Badak; dan Sta untuk daerah jalur pipa
area utara dan selatan dengan titik-titik referensi
mengacu pada lokasi fasilitas tertentu (satelit ke satelit
atau plant ke plant)

• VICO : VICO Indonesia

• Venting Point : Fasilitas keselamatan terkait dengan pelepasan aliran


migas (vent / drain) ke udara bebas, baik bersifat cair
(liquid) maupun gas

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 9 dari 41
2 Peran dan Tanggung Jawab

Peran dan tanggung jawab masing-masing pihak yang terkait dalam Pedoman ini
antara lain :

2.1 BPMIGAS

1. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan KKKS.

2. Memfasilitasi pembahasan, perundingan dan pembuatan perjanjian atas proposal


pemohon perlintasan dengan KKKS.

2.2 VICO Indonesia

1. Merupakan KKKS / Operator migas yang ditunjuk pemerintah.

2. Berperan sebagai operator POMA.

3. Mengkoordinasikan pembahasan proposal perlintasan dengan BPMIGAS dan


anggota POMA.

4. Mengevaluasi kelengkapan dokumen pemohon perlintasan.

5. Mengevaluasi kemampuan manajemen dan finansial pemohon perlintasan.

6. Menerima atau menolak proposal perlintasan berdasarkan evaluasi manajemen dan


finansial pemohon perlintasan.

7. Mengevaluasi dan memberikan persetujuan teknis atas kelayakan desain,


konstruksi dan operasi perlintasan.

8. Mengawasi aktifitas operasi perlintasan.

9. Membuat perjanjian dengan pihak pemohon perlintasan sesuai dengan ketentuan.

2.3 Pemohon Perlintasan

1. Membuat proposal permohonan perlintasan serta melengkapi dokumen dan


persyaratan yang diminta (seperti pada Butir 3. Prinsip Umum).

2. Membuat sistem manajemen K3LL terkait perlintasan yang sesuai dengan K3LL
yang berlaku di VICO.

3. Membuat sistem manajemen perlintasan, mulai dari desain konstruksi, pelaksanaan


konstruksi, operasi, pemeliharaan, dan pembongkaran.

4. Melaksanakan operasi perlintasan.

5. Melaporkan aktifitas operasi perlintasan kepada VICO (sesuai Butir 7.3 Pelaporan
dan Monitoring Perlintasan).

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 10 dari 41
6. Meminta persetujuan VICO atas pengalihan hak property dan hak operasional
perlintasan, serta (sesuai Butir 8.5 Ketentuan Pengalihan Hak Property dan Hak
Operasional).

7. Meminta persetujuan VICO atas akses perlintasan untuk pihak lain (sesuai Butir 8.6
Perlintasan Dari Pihak Lain Selain Pemegang Ijin Perlintasan).

8. Mengasuransikan resiko yang dapat timbul dari operasi perlintasan sesuai dengan
ketentuan VICO.

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 11 dari 41
3 Prinsip Umum

A. Aspek-aspek umum yang harus diperhatikan dalam evaluasi proposal perlintasan,


antara lain:

1. Setiap kesepakatan suatu fungsi internal dengan perusahaan pemohon perlintasan,


harus dinyatakan bahwa kesepakatan tersebut terbatas pada wewenang fungsi
tersebut dan patuh terhadap wewenang di atasnya.

2. Setiap kesepakatan akhir VICO dengan pihak pemohon perlintasan, harus


dinyatakan bahwa kesepakatan tersebut patuh terhadap wewenang BPMIGAS dan
ketentuan pemerintah yang berlaku. Kesepakatan dapat ditinjau kembali apabila
tidak sesuai dengan wewenang dan ketentuan tersebut.

3. Syarat-syarat pemohon perlintasan:

a. Berbentuk badan hukum atau koperasi.

b. Untuk perusahaan batubara:


• Telah memiliki ijin KP / PKP2B tahap eksploitasi atau operasi
produksi batubara, dan/atau telah memiliki PPLB.
• Perlintasan merupakan bagian dari jalan hauling

c. Untuk perusahaan perkebunan:


• Telah memiliki ijin budidaya perkebunan dan ijin lokasi, dan/atau
telah memiliki PPLB.
• Perlintasan merupakan bagian dari jalan transportasi hasil
perkebunan.

d. Memiliki kemampuan manajemen dan finansial yang memadai, yang


ditunjukkan dengan adanya:
• profil korporasi tertulis yang jelas, termasuk dukungan dari
perusahaan induk (holding) jika ada.
• Profil manajemen perusahaan.
• sistem manajemen konstruksi perlintasan.
• sistem manajemen operasi perlintasan.
• Sistem manajemen purna operasi perlintasan.

4. Pemohon Ijin Perlintasan setuju memberikan akses kepada perusahaan batubara,


perkebunan, dan industri lain yang berdekatan untuk memakai perlintasan yang
telah terlebih dahulu dibangun dengan memperhatikan kapasitas terpasang,
tingkat pemakaian perlintasan, biaya pembangunan, dan pemeliharaan yang wajar.

5. Pemohon Ijin Perlintasan juga setuju operasi perlintasan dihentikan oleh VICO
bilamana Pemohon Ijin Perlintasan tidak memberikan akses kepada perusahaan
batubara, perkebunan, dan industri lain yang berdekatan dengan alasan yang tidak
berdasar.

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 12 dari 41
B. Aspek-aspek teknis perlintasan yang harus diperhatikan dalam evaluasi terhadap
proposal perlintasan, antara lain:

(i) Kelas Lokasi Pipa

(ii) Aspek Keselamatan Publik dan Operasi Migas

(iii) Keselamatan Perjalanan/Lalu Lintas

(iv) Keselamatan Pipa

(v) Akses Perawatan Pipa

Pelanggaran ataupun kelalaian terhadap aspek-aspek teknis perlintasan tersebut, dapat


menyebabkan meningkatnya dampak resiko kerugian, keselamatan, kesehatan, dan
pencemaran lingkungan hidup.

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 13 dari 41
4 Penentuan Lokasi Perlintasan

Dalam menentukan lokasi perlintasan, VICO harus memperhatikan Kelas Lokasi Pipa dan
Aspek Keselamatan Publik dan operasi migas.

4.1 Kelas Lokasi Pipa dan Jarak Antar Perlintasan

Kelas lokasi pipa merupakan acuan dalam penentuan spesifikasi pipa penyalur migas
berdasarkan jumlah bangunan yang berada sepanjang jarak 1 (satu) mil dengan lebar
201 meter (1/8 mil) masing-masing di sebelah kiri dan kanan pipa penyalur (sesuai
standar ASME B31.8 dan Standar Nasional Indonesia).

Berdasarkan standar migas, jalur pipa penyalur migas VICO masuk dalam kategori
Class Location 1. dimana jumlah rumah maksimum 10 sepanjang jarak 1 (satu) mil
dengan lebar 1/8 mil.

Perlintasan dapat berpotensi memacu pertumbuhan populasi, sehingga berakibat


meningkatnya Kelas Lokasi pipa. Peningkatan Kelas Lokasi pipa tersebut
mengharuskan VICO melakukan tindakan-tindakan yang memerlukan biaya yang
sangat besar, antara lain :

(i) Penggantian pipa dengan yang lebih tebal,

(ii) Menurunkan tekanan operasi pipa,

(iii) Membebaskan lahan lebih luas di kiri dan kanan jalur pipa,

(iv) Membuat proteksi terhadap pipa.

Dengan demikian, VICO menetapkan jarak antar perlintasan yang diijinkan sebagai
berikut:

• Untuk perlintasan berbentuk jembatan dengan jembatan, jarak terdekat 3 (tiga)


kilometer yang diukur secara bergulir.

• Untuk perlintasan berbentuk konveyor dengan konveyor, jarak terdekat 1 (satu)


kilometer yang diukur secara bergulir.

• Untuk perlintasan berbentuk jembatan dengan konveyor, jarak terdekat 1 (satu)


kilometer yang diukur secara bergulir.

4.2 Aspek Keselamatan Publik dan K3LL Operasi Migas

Lokasi perlintasan harus berada pada lokasi yang aman dengan mempertimbangkan
keselamatan publik dan operasi pipa penyalur migas.

Penentuan koridor perlintasan memperhatikan berbagai aspek, antara lain:

(i) Kondisi lingkungan dan masyarakat sekitar ROW sesuai Kelas Lokasi Pipa.

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 14 dari 41
(ii) Adanya fasilitas penting migas (critical facilities), seperti keberadaan station,
valve, venting point, dan lain-lain.

Pemegang Ijin Perlintasan juga harus memperhatikan aspek K3LL pada saat konstruksi,
operasional, pemeliharaan, sampai dengan pembongkaran perlintasan sesuai dengan
sistem manajemen konstruksi, operasi dan purna operasi yang telah disampaikan
kepada VICO pada saat pengajuan ijin perlintasan. Apabila terdapat kerusakan yang
ditimbulkan akibat aktifitas perlintasan, pemohon perlintasan wajib bertanggung jawab
atas kerugian yang ditimbulkan kepada VICO maupun masyarakat sekitar.

4.3 Aspek Keselamatan Lalu – Lintas

Posisi konstruksi perlintasan harus terletak pada kontur tanah yang datar dan bebas
dari hambatan pandangan pengemudi kendaraan, baik pengemudi kendaraan
pengguna perlintasan maupun pengemudi kendaraan yang melewati jalan jalur pipa
penyalur migas, dengan jarak pandang minimum 200 meter.

4.4 Aspek Keselamatan Pipa

Perlintasan yang dibuat tidak mengganggu operasi jalur pipa (transmisi), baik pada
kondisi normal maupun darurat. Hal ini mengacu pada Keputusan Menteri
Pertambangan dan Energi Nomor 300.K/38/M.PE/1997 tentang Keselamatan Kerja Pipa
Penyalur Minyak dan Gas Bumi.

Desain perlintasan harus memperhatikan jenis dan daya dukung tanah.

Posisi konstruksi perlintasan tidak berada pada lokasi tanah yang labil yang dapat
menyebabkan terjadinya pergerakan tanah (landslide) sehingga pipa yang ada di
bawahnya ikut bergeser. Hal ini didukung dengan hasil penyelidikan tanah yang
dilakukan oleh pemohon perlintasan dan diverifikasi oleh VICO.

Metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi perlintasan tidak berpengaruh pada kondisi


pipa penyalur akibat vibrasi atau hal lain yang ditimbulkan oleh peralatan kerja.

Setiap area membutuhkan risk assessment oleh VICO untuk menetapkan apakah layak
sebagai perlintasan atau tidak.

PCT Department VICO telah melakukan penilaian terhadap kondisi lapangan secara
aktual dan telah menetapkan beberapa koridor yang dapat digunakan dan tidak dapat
digunakan sebagai perlintasan (lihat pada Lampiran B. Rekomendasi Koridor
Perlintasan).

VICO akan melakukan pembaruan data koridor perlintasan yang layak untuk
perlintasan setiap tahun atau dapat dilakukan setiap saat bilamana terdapat perubahan
kondisi lapangan yang cukup signifikan. Untuk area yang belum ditetapkan
penilaiannya, akan dilakukan penilaian secara khusus.

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 15 dari 41
4.5 Perawatan dan Perbaikan Pipa

Secara umum, desain perlintasan yang dibangun harus mempertimbangkan


kemudahan akses perawatan pipa antara lain :

• Lebar atau jarak tiang pancang dengan pipa minimal 3 (tiga) meter. Apabila
jarak tersebut tidak memungkinkan, maka perlu dilakukan evaluasi ulang.

• Desain proteksi harus dibuat per segment sesuai dengan lokasi pipa.

• Dalam hal emergency, konstruksi perlintasan harus dapat dibuka dalam waktu
paling lambat 1 x 9 jam (termasuk mobilisasi peralatan) di segmen pipa yang
akan dirawat atau diperbaiki.

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 16 dari 41
5 Bentuk dan Spesifikasi Teknis Perlintasan yang Diizinkan

Bentuk perlintasan yang diizinkan ada 2 (dua) macam, yaitu:

(i) Konveyor (conveyor)

(ii) Jembatan (bridge)

5.1 Konveyor

Konveyor adalah bentuk perlintasan yang menggunakan belt sebagai sarana


perpindahan material (batubara maupun material lain). Konveyor berdiri pada
ketinggian tertentu sehingga kendaraan operasional VICO dapat lewat di bawahnya.

Gambar 5.1.1: Ilustrasi Konstruksi Konveyor

Tampak Depan

Min. 15 m

Min. 3 m

VICO Min. 3 m
Boundary VICO
Boundary

5.1.1 Kriteria Umum

(i) Secara umum konstruksi berbahan dasar baja.

(ii) Pondasi konstruksi harus kokoh dan berada pada tanah keras.

(iii) Bentuk konstruksi dan proses pelaksanaan pekerjaan diupayakan seminimal


mungkin terjadinya efek vibrasi yang berdampak langsung pada pipa.

(iv) Konstruksi bersifat knock-down atau mudah untuk dibongkar pasang dan
dipastikan bebas dari korosi yang dapat menyulitkan proses pelepasan baut.

(v) Konstruksi didesain sedemikian rupa dalam segmen-segmen, sehingga tidak


mengganggu proses pelaksanaan pembongkaran pada saat ada pekerjaan pada
Jalur Pipa yang berada dibawahnya.

(vi) Konstruksi didesain agar mudah untuk diinspeksi dan diperbaiki apabila
terdapat kerusakan.

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 17 dari 41
5.1.2 Gambar

(i) Gambar desain yang diajukan Pemohon Perlintasan ke VICO berupa gambar
layout perencanaan lengkap dengan posisi pipa yang ada pada jalur
perlintasan, gambar potongan-potongan memanjang dan melintang, serta
gambar-gambar detail yang mengacu pada hasil perhitungan desain sebagai
lampiran yang tidak terpisahkan.

(ii) Gambar acuan perencanaan untuk konstruksi konveyor ini dapat dilihat pada
Gambar 5.1.1

5.1.3 Spesifikasi dan Dimensi

(i) Posisi loading dan unloading berada di luar batas boundary tanah VICO.

(ii) Tinggi konveyor dari permukaan tanah minimal berjarak 15 meter, apabila
tidak memungkinkan mencapai 15 meter, maka desain konveyor harus bersifat
“knock-down” atau dapat diangkat.

(iii) Jumlah pondasi utama yang berada dalam ROW maksimum 2 (dua) unit.
Pondasi tambahan dapat dibangun sesuai dengan kebutuhan keselamatan
setelah dilakukan evaluasi oleh VICO.

(iv) Jarak antara sisi samping terluar pipa dengan pondasi konstruksi minimum 3
(tiga) meter.

(v) Kedalaman pondasi konstruksi minimum adalah 3 (tiga) meter dari bagian
bawah pipa yang terdalam.

(vi) Konstruksi memiliki jalur man-inspection sepanjang konveyor untuk keperluan


pemeliharaan dan perbaikan.

5.1.4 Aspek Keselamatan

(i) Konveyor harus didesain sedemikian rupa agar tidak terjadi tumpahan atau
ceceran material batubara ke dalam ROW.

(ii) Konveyor harus memiliki penyemprot air yang berfungsi untuk mengikat
partikel debu batubara agar tidak berterbangan atau jatuh ke ROW maupun
lingkungan sekitarnya.

(iii) Rambu “Hati-hati ada Perlintasan Batubara. Ketinggian Konveyor 15 meter”


dipasang pada jarak minimum 50 meter sebelum perlintasan di kedua sisi.

(iv) Rambu ketinggian Konveyor dipasang pada kedua sisi dengan lokasi
penempatan persis di atas jalur inspeksi.

(v) Terdapat penerangan yang memadai untuk menerangi konstruksi konveyor


pada malam hari.

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 18 dari 41
Gambar 5.1.2: Ilustrasi Aspek Keselamatan Konveyor

Batas
Tampak Depan Ketinggian
Conveyor (m) Lampu
Penerangan

15 m

Proteksi
tumpahan

50 m
Tampak Atas

50 m Rambu Hati-hati
ada Perlintasan
VICO
Boundary VICO
Boundary

(vi) Menempatkan CCTV untuk memonitor dan merekam aktifitas lalu lintas pada
perlintasan secara terus-menerus (continuous recording) dan dapat beroperasi
pada malam hari. Rekaman aktifitas perlintasan disampaikan kepada VICO
secara berkala sekali setiap bulan dan setiap waktu apabila diperlukan.

5.2 Jembatan

Jembatan adalah suatu konstruksi yang dipergunakan untuk memfasilitasi transportasi


kendaraan dan manusia dari suatu area ke area yang lain dengan tidak mengganggu
bagian atau fasilitas yang ada di bawahnya.

5.2.1 Kriteria Umum

(i) Secara umum konstruksi dapat dibuat dari baja, beton atau komposit antara
konstruksi baja dengan konstruksi beton.

(ii) Pondasi konstruksi harus kokoh dan berada pada tanah keras.

(iii) Bentuk konstruksi dan proses pelaksanaan pekerjaan diupayakan seminimal


mungkin terjadinya efek vibrasi yang berdampak langsung pada pipa.

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 19 dari 41
(iv) Konstruksi dibuat bersifat mudah untuk diangkat atau dilepas (segment)
terutama pada posisi diatas pipa sehingga memudahkan pelaksanaan
pembongkaran pada saat adanya pekerjaan pada pipa dan/atau saat
emergency.

(v) Segment yang akan dilepas, beratnya sesuai dengan peralatan angkat yang
disediakan dilapangan.

(vi) Segment yang dimaksud diatas harus dipastikan bebas dari korosi atau hal lain
yang dapat menyulitkan proses pelepasan.

(vii) Konstruksi harus memperhatikan sistem drainase sekitar perlintasan.

Gambar 5.2.1: Ilustrasi Konstruksi Jembatan

Min. 1,3 m
Tampak Depan

VICO Min. 3 m
Boundary VICO
Boundary

6 m

Tampak Samping 13 m 1m
Kelandaian Max 10%

Arah pergerakan kendaraan VICO

5.2.2 Gambar

(i) Gambar desain yang diajukan Pemohon Perlintasan kepada VICO Indonesia
berupa gambar layout perencanaan lengkap dengan posisi pipa yang ada pada
jalur perlintasan, gambar potongan-potongan memanjang dan melintang, serta
gambar-gambar detail yang mengacu pada hasil perhitungan desain sebagai
lampiran yang tidak terpisahkan.

(ii) Gambar acuan perencanaan untuk konstruksi jembatan ini dapat dilihat pada
lampiran 5.2.1.

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 20 dari 41
Gambar 5.2.2: Ilustrasi Aspek Keselamatan Jembatan (1)

Tampak Depan

1.5 m

Min. 3 m

Min. 3 m

VICO
VICO Boundary
Boundary

5.2.3 Spesifikasi dan Dimensi

(i) Posisi loading dan unloading berada di luar batas boundary tanah VICO.

(ii) Untuk mempermudah visual inspection, jarak antara jembatan dan permukaan
tanah minimal 1,30 m.

(iii) Batas toleransi defleksi:


• Baja : L / 200 (L= Panjang Bentang dalam satu abutment)
• Beton :- (Nihil)

(iv) Jarak antara sisi samping terluar pipa dengan pondasi konstruksi (abutment)
minimum 3 (tiga) meter.

(v) Lebar perlintasan maksimal 6 (enam) meter per lajur.

(vi) Jumlah lajur perlintasan maksimal 2 (dua) lajur untuk 2 (dua) arah berlawanan.
Apabila satu lajur dalam kondisi emergency atau perbaikan, lajur lainnya dapat
dipergunakan dengan arah berlawanan secara bergantian.

(vii) Kelandaian oprit menuju perlintasan jembatan maksimal 10%.

(viii) Pada sisi kiri dan kanan oprit sebelum dan sesudah perlintasan dari jalur
inspeksi dipasang tiang penahan (safety barrier) sepanjang minimal 13,00
meter. Jarak antar tiang adalah 1 (satu) meter.

(ix) Pemasangan railing disepanjang jembatan dengan tinggi minimal 1,50 meter
dengan desain yang mampu menahan kendaraan bila tergelincir.

(x) Jarak minimal antara diameter terluar pipa bagian bawah dengan dasar pondasi
minimal 3 (tiga) meter.

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 21 dari 41
Gambar 5.2.2: Ilustrasi Aspek Keselamatan Jembatan (2)

Portal

Tampak Atas 50 m
Rotary Lamp
20 m

P
5 m
5 m
20 m Speed trap

Portal
50 m

Rambu Hati-
VICO hati ada
Boundary Perlintasan VICO
Boundary

5.2.4 Aspek Keselamatan

Aspek keselamatan yang perlu diperhatikan oleh pengguna perlintasan untuk


mencegah terjadinya kecelakaan, antara lain :

(i) Desain perlintasan memiliki kekuatan minimum 2 (dua) kali beban maksimal
kendaraan pengguna perlintasan dengan muatan penuh.

(ii) Bobot kendaraan maksimum per sumbu adalah 10 ton.

(iii) Kecepatan maksimum kendaraan pengguna perlintasan adalah 10 km/jam.

(iv) Maksimum intensitas lintasan kendaraan batubara / perkebunan setiap 2 (dua)


menit per kendaraan. Kendaraan tidak boleh berpapasan di atas perlintasan
pada perlintasan satu jalur.

(v) Penempatan rambu-rambu peringatan, bertuliskan:


• ”Hati-hati perlintasan pipa bertekanan tinggi. Kecepatan max. 10
km/jam,” yang ditujukan bagi pengguna perlintasan dengan ukuran
minimum 1,2 meter x 2,4 meter. Rambu peringatan dipasang pada jarak
50 meter sebelum memasuki perlintasan.
• ”Hati-hati perlintasan jalan batubara / perkebunan” yang ditujukan bagi
pengguna jalan pipa dengan ukuran minimum 1,2 meter x 2,4 meter.
Rambu dipasang pada jarak 50 meter sebelum memasuki perlintasan.

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 22 dari 41
• “STOP” yang ditujukan bagi pengguna perlintasan dan dipasang
sebelum memasuki perlintasan pada kedua sisi.

(vi) Pemasangan Rotary Lamp berwarna kuning dengan ketinggian minimum 3


(tiga) meter masing-masing 1 (satu) buah yang dipasang pada tengah
perlintasan dan kedua sisi minimum 10 (meter) sebelum perlintasan di jalan
perusahaan batubara/perkebunan.

(vii) Memasang portal di kedua sisi sebelum perlintasan dengan jarak minimum 20
meter dari Perlintasan untuk membatasi ukuran kendaraan dan mencegah
penggunaan kendaraan di luar kesepakatan perlintasan.

(viii) Speed trap dipasang di jalan perusahaan batubara/perkebunan pada jarak


minimum 5 (lima) meter sebelum memasuki area VICO .

(ix) Pagar pengaman (safety barrier) dipasang di sepanjang perlintasan yang


melewati jalur pipa, dengan ketinggian minimum 1,50 meter dan kekuatan
yang diperhitungkan cukup menahan kendaraan dengan muatan maksimum
yang bila tergelincir sesuai dengan standar yang direkomendasikan oleh VICO.

(x) Menempatkan pengawas perlintasan yang siaga selama 24 jam atau selama
berlangsungnya operasi perlintasan. Pengawas perlintasan harus memakai alat
pelindung diri yang memenuhi standar K3LL dan dilengkapi bendera sinyal.
Posisi pengawas berada pada pos yang berada di titik aman perlintasan.

(xi) Menempatkan CCTV untuk memonitor dan merekam aktifitas lalu lintas pada
perlintasan secara terus-menerus (continuous recording) dan dapat beroperasi
pada malam hari. Rekaman aktifitas perlintasan disampaikan kepada VICO
secara berkala sekali setiap bulan dan setiap waktu apabila diperlukan.

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 23 dari 41
6 Inspeksi dan Pemeliharaan Perlintasan

6.1 Ketentuan Umum

- Struktur perlintasan harus dilakukan inspeksi dan pemeliharaan oleh Pemegang Ijin
Perlintasan secara teratur dan melaporkan hasil inspeksi dan pemeliharaan perlintasan
kepada PCT Department VICO setiap bulannya.

- Pemegang ijin perlintasan menjelaskan detail metode inspeksi dan pemeliharaan yang
akan dilakukan dalam Sistem Manajemen Operasi Perlintasan dan merupakan materi
evaluasi kelayakan oleh VICO.

6.2 Konveyor

- Metode inspeksi yang dilakukan harus mencakup kebutuhan penilaian untuk kelayakan
konstruksi, termasuk kelayakan struktur, kelayakan belt, kelendutan/defleksi
konstruksi, dan fasilitas pendukung kritikal lainnya.

- Metode pemeliharaaan yang dilakukan harus mencakup proteksi terhadap korosi,


sarana pencegahan tumpahan material, dan metode perbaikan yang diperlukan.

6.3 Jembatan:

- Metode inspeksi yang dilakukan harus mencakup kebutuhan penilaian untuk kelayakan
konstruksi, termasuk struktur, kelendutan/defleksi, kelayakan baut atau engsel yang
dipakai pada konstruksi yang akan dibuka-tutup/diangkat, dan fasilitas pendukung
kritikal lainnya.

- Metode pemeliharaan yang dilakukan harus mencakup proteksi terhadap korosi,


sarana keselamatan berkendara, dan metode perbaikan yang diperlukan.

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 24 dari 41
7 Prosedur Perijinan Pembangunan Perlintasan

7.1 Prosedur Umum

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 25 dari 41
• Pemohon mengajukan permohonan perlintasan secara formal kepada BPMIGAS dengan
tembusan kepada External & Security Department VICO. Dalam permohonan tersebut,
disampaikan titik lokasi awal perlintasan yang direncanakan.

• BPMIGAS sebagai fasilitator akan mengadakan “kick-off meeting” dengan mengundang


pemohon dan pihak terkait.

• Bilamana pada “kick-off meeting” dinyatakan proses dilanjutkan, maka ditetapkan


persyaratan-persyaratan yang harus disediakan oleh Pemohon.

• Dalam rangka Evaluasi Umum, Pemohon Perlintasan menyampaikan dokumen-


dokumen yang diminta oleh VICO berkaitan dengan penjelasan kemampuan
manajemen dan finansial perusahaan Pemohon Perlintasan.

• External & Security Department VICO akan melakukan evaluasi kemampuan


manajemen dan finansial pemohon perlintasan, sekaligus me-review titik lokasi awal
perlintasan yang diajukan (Tahapan evaluasi mengacu pada butir 7.2. Detail Prosedur
Evaluasi Umum dan Evaluasi Teknis). Yang melakukan evaluasi adalah pejabat VICO
minimal setingkat Manager, atau personil yang ditunjuk secara tertulis yang memiliki
kompetensi dan kualifikasi yang memadai.

• Bilamana pada Evaluasi Umum dinyatakan proses dilanjutkan, maka ditetapkan


persyaratan-persyaratan yang harus disediakan oleh Pemohon Perlintasan untuk
Evaluasi Teknis.

• Dalam rangka Evaluasi Teknis, Pemohon Perlintasan menyampaikan dokumen-


dokumen yang diminta oleh VICO berkaitan dengan desain dan perencanaan
konstruksi perlintasan, sistem manajemen konstruksi perlintasan, dan sistem
manajemen operasi perlintasan.

• PCT Department VICO akan melakukan evaluasi teknis, manajemen konstruksi, dan
manajemen operasi perlintasan (Tahapan evaluasi mengacu pada butir 7.2. Detail
Prosedur Evaluasi Umum dan Evaluasi Teknis).

• Bilamana pada Evaluasi Teknis dinyatakan proses dilanjutkan, maka ditetapkan


persyaratan-persyaratan yang harus disediakan (asuransi, ketentuan legal, dan lain-
lain) oleh Pemohon Perlintasan untuk penyusunan perjanjian.

• BPMIGAS akan memfasilitasi penyusunan perjanjian perlintasan berdasarkan informasi


kemajuan pembahasan yang disampaikan oleh VICO. BPMIGAS dapat mengundang
VICO sebelum penyusunan perjanjian.

• Penandatanganan perjanjian perlintasan dilakukan oleh VICO dan pemohon perlintasan


dengan diketahui oleh BPMIGAS.

• Apabila titik lokasi awal perlintasan yang diajukan pemohon perlintasan berdekatan
dengan perlintasan yang telah memiliki ijin perlintasan atau pemohon pemanfaat
perlintasan yang telah ada, maka pemohon tersebut harus terlebih dahulu
berkoordinasi dengan pemegang ijin perlintasan yang telah ada untuk bergabung.
Bilamana kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan, maka pemohon tersebut
dapat meminta bantuan mediasi VICO (External & Security Department).

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 26 dari 41
7.2 Detail Prosedur Evaluasi Umum dan Evaluasi Teknis

Pengajuan Perlintasan

VICO - External Relation Dept.


Review permohonan & dokumen
persyaratan umum

Pemohon Perlintasan
Dokumen Tidak Melengkapi kembali dokumen
Lengkap persyaratan umum
Ya ?

VICO - PCT Dept.


Review dokumen teknis

Tidak Pemohon Perlintasan


Terpenuhi Melengkapi kembali dokumen
? teknis
Ya

Pemohon & VICO - PCT Dept.


Ya Review lokasi Perlintasan

Tidak Pemohon Perlintasan


Lokasi
Disetujui Pengajuan Lokasi Alternatif

Ya ?

Pemohon & VICO - PCT Dept.


Probing Pipa & Sondeer

Tidak
Terpenuhi
?
Ya

Pemohon Perlintasan
Membuat dan Mempresentasikan
Desain & Gambar Konstruksi
Perlintasan

VICO - PCT Dept.


Review Desain & Gambar
Konstruksi Crossing

Pemohon Perlintasan
Desain
Disetujui Revisi Desain & Gambar
Tidak
?
Ya

VICO - PCT Dept.


Persetujuan Teknis

Pemohon & VICO-related Dept.


Pemenuhan Persyaratan Lain
(Asuransi, dll.)

Pemohon Perlintasan
Terpenuhi Pemenuhan kembali Persyaratan
? Lain
Tidak
Ya
Penyusunan Perjanjian

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 27 dari 41
7.2.1 Review Kemampuan Umum Pemohon Perlintasan (Manajemen & Finansial)

External & Security Dept. VICO akan melakukan evaluasi terhadap kemampuan
manajemen dan finansial pemohon perlintasan.

a. Manajemen Perusahaan

Evaluasi manajemen perusahaan merupakan bentuk evaluasi untuk melihat


kemampuan manajemen dan akuntabilitas perusahaan pemohon dalam
menangani pembangunan dan pengoperasian Perlintasan. Kemampuan tersebut
harus dapat meyakinkan VICO bahwa kegiatan pemohon dapat berlangsung
dengan lancar dan jelas pertanggungjawabannya. Evaluasi mencakup:

- Struktur organisasi perusahaan


- Job Description fungsi secara singkat, termasuk penanganan
Perlintasan.
- Struktur joint venture/holdings
- Business coverage
- Pengalaman perusahaan

b. Finansial Perusahaan

Evaluasi finansial merupakan bentuk evaluasi untuk melihat kemampuan finansial


perusahaan pemohonan untuk mendukung pembangunan dan pengoperasian
perlintasan. Kemampuan tersebut harus dapat meyakinkan VICO bahwa kegiatan
pemohon dapat berlangsung dengan lancar dan kontinyu. Evaluasi mencakup:

- Pemegang saham (investor)


- Permodalan dan pendukung keuangan (bank, financial services, dll.)
- Kesediaan Asuransi dan besarannya

Hasil evaluasi dituangkan dalam Lembar Evaluasi Dokumen Umum (Lampiran C).

7.2.2 Review Lokasi Awal Perlintasan

Apabila hasil evaluasi seperti butir 7.2.1 telah memenuhi persyaratan, maka dapat
dilanjutkan dengan kunjungan ke lapangan oleh PCT Department dan External &
Security Department VICO bersama dengan pemohon perlintasan.

PCT Department VICO memastikan apakah lokasi perlintasan telah sesuai atau
tidak dengan persyaratan yang telah ditentukan dalam Pedoman ini.

7.2.3 Probing Pipa dan Sondeer

Apabila persyaratan pada butir 7.2.2 di atas telah terpenuhi, dapat dilanjutkan
dengan probing pipa dan sondeer.

Probing pipa merupakan pencucukan tanah di lokasi yang sudah disepakati untuk
mengetahui kedalaman pipa yang tertanam serta mengetahui jarak antara pipa
satu dengan pipa lainnya.

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 28 dari 41
Sondeer dilakukan pada titik lokasi perlintasan untuk mengetahui daya dukung
tanah atau material guna membuat desain perlintasan yang disesuaikan dengan
beban yang melintas.

Pelaksanaan probing pipa dan sondeer dapat dilakukan setelah pemohon


menyampaikan surat permohonan tertulis kepada PCT Department VICO.

Probing pipa dan sondeer dilakukan oleh pemohon perlintasan atau dapat
menggunakan pihak ketiga yang memiliki kompetensi atau dapat menggunakan
kontraktor VICO yang telah memahami kondisi lapangan. Biaya yang timbul pada
kegiatan ini menjadi beban pemohon perlintasan.

Hasil probing pipa dan sondeer disampaikan oleh pemohon kepada PCT
Department VICO secara tertulis.

7.2.4 Perhitungan Desain Perencanaan

Setelah dilakukan probing pipa dan sondeer sesuai butir 7.2.3 di atas, pemohon
melakukan perhitungan desain perencanaan berdasarkan hasil probing pipa dan
sondeer serta kebutuhan operasi.

Apabila hasil perhitungan desain perencanaan yang dilakukan dianggap tidak


memenuhi syarat teknis, maka pemohon perlintasan dapat mengajukan alternatif
lokasi lain.

7.2.5 Pembuatan Gambar Desain Konstruksi Perlintasan dan Presentasi

Pemohon membuat gambar desain konstruksi perlintasan berdasarkan site visit,


hasil probing pipa, sondeer, dan perhitungan desain perencanaan yang telah
disetujui sesuai butir 7.2.3 dan 7.2.4 di atas.

Desain Gambar Konstruksi tersebut disampaikan kepada PCT Dept. VICO secara
formal guna diperiksa kelayakannya. Kemudian PCT Dept. VICO akan meminta
pemohon untuk mempresentasikan bilamana diperlukan.

PCT Dept. VICO akan meminta pemohon untuk melakukan revisi dari hasil evaluasi
dan presentasi bilamana diperlukan sampai Desain Gambar Konstruksi tersebut
memenuhi standar yang ditetapkan oleh VICO.

Gambar desain konstruksi meliputi:


(i) Layout perlintasan (lengkap kontur & posisi pipa)
(ii) Potongan (memanjang & melintang)
(iii) Detail-detail
(iv) Fasilitas lalu lintas dan keselamatan

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 29 dari 41
7.2.6 Review Manajemen Teknis (Konstruksi & Operasi)

Apabila persyaratan pada butir 7.2.5 di atas telah terpenuhi, dapat dilanjutkan
dengan review dokumen dan presentasi manajemen teknis (manajemen konstruksi
dan manajemen operasi).

Pemohon menyampaikan Dokumen Manajemen Teknis yang menjelaskan secara


rinci mengenai Manajemen Teknis Konstruksi dan Manajemen Teknis Operasi
Perlintasan secara formal kepada PCT Dept. VICO.

a. Manajemen Teknis Konstruksi, mencakup penjelasan tentang:


- Perusahaan pelaksana konstruksi perlintasan
- Bentuk Supervisi kepada perusahaan pelaksana
- Time schedule dan project management
- Mekanisme Pelaporan (Reporting)
- Approval (komitmen terhadap prosedur kerja dan K3LL VICO)

b. Manajemen Teknis Operasi, mencakup penjelasan tentang:


- Perusahaan pelaksana konstruksi perlintasan
- Perusahaan pelaksana operasi perlintasan
- Bentuk Supervisi kepada perusahaan pelaksana
- Management System (SOP, emergency response, dan lain-lain)
- Mekanisme Pelaporan (Reporting)

Hasil evaluasi dituangkan dalam Lembar Pengesahan Teknis (Lampiran D).

7.2.7 Pemenuhan Persyaratan Lain

Pemohon perlintasan wajib mengasuransikan resiko perlintasan sesuai besaran


asuransi yang ditetapkan oleh VICO yang dinyatakan dalam Perjanjian
Pemanfaatan Lahan Bersama (PPLB), Jalan Hauling dan Perlintasan.

Sebelum dibuat PPLB, pemohon perlintasan wajib membuat surat pernyataan yang
berisikan komitmen:
- Memahami dan selalu melakukan kegiatan sesuai ketentuan K3LL yang
berlaku di VICO.
- Patuh terhadap ketentuan dan peraturan pemerintah daerah dan
pemerintah pusat.
- Bersedia bertanggung jawab atas setiap kerusakan dan kerugian yang
dilakukan terhadap pihak lain atau VICO.
- Selalu melakukan komunikasi tertulis dan lisan serta senantiasa
berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
- Melakukan kegiatan pembangunan konstruksi perlintasan serta operasi
perlintasan sesuai dengan manajemen konstruksi dan manajemen operasi
yang telah disampaikan kepada VICO.
- Membebaskan VICO dan BPMIGAS dari tanggung jawab atas kerusakan dan
kerugian yang ditimbulkan akibat operasi perlintasan dan jalan hauling.
- Memberikan ijin kepada perusahaan lainnya dalam menggunakan
perlintasan sesuai spesifikasi teknis dan pengenaan biaya yang wajar.
- Pemberian ijin kepada perusahaan lain setelah mendapatkan persetujuan
dari VICO.
- VICO dapat menggunakan fasilitas perlintasan dan jalan hauling.

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 30 dari 41
8 Ketentuan – Ketentuan Lain

8.1 Asesmen Kelayakan

VICO berhak melakukan penilaian (asesmen) kelayakan atau kemampuan pihak


Pemohon Perlintasan dalam memenuhi segala ketentuan terkait dengan perlintasan
yang diajukan.

8.2 Masa Berlaku Ijin Perlintasan

Masa berlaku ijin perlintasan adalah :


• Maksimal 10 (sepuluh) tahun
• Kondisi perlintasan tidak memadai berdasarkan asesmen teknis, K3LL dan legal.
• Berakhirnya ijin KP/PKP2B bagi perusahaan batubara atau HGU bagi perusahaan
perkebunan. Pihak lain berhak mendapatkan ijin melalui pengalihan atau
perpanjangan bilamana disetujui oleh VICO berdasarkan evaluasi teknis
perlintasana dan kemampuan manajemen serta keuangan pihak yang menerima
pengalihan.
• Keperluan operasi KKKS yang tidak dapat dihindari.
• Berakhirnya kontrak KKKS

Apabila berdasarkan asesmen, Pemegang Ijin Perlintasan tidak memenuhi ketentuan


teknis, K3LL ataupun legal, maka VICO berhak menghentikan operasi perlintasan dan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 hari kalender perlintasan tersebut harus
dibongkar atas biaya Pemegang Ijin Perlintasan.

8.3 Pelaporan dan Monitoring Perlintasan

• Setiap tahun Pemegang Ijin Perlintasan harus memberikan data penilaian


kondisi perlintasan.

• Setiap bulan Pemegang Ijin Perlintasan harus menyampaikan laporan inspeksi


kelayakan fisik konstruksi kepada VICO.

• Setiap bulan Pemegang Ijin Perlintasan harus menyampaikan laporan operasi


perlintasan kepada VICO, termasuk data intensitas perlintasan (frekuensi
kendaraan, beban muatan), ketersediaan dan kelayakan fasilitas keselamatan
(rotary lamp, safety barrier, CCTV, portal, rambu-rambu, speed trap, dan lain-
lain), dan rekaman CCTV.

• Setiap kuartal (tiga bulan sekali), VICO dan pemegang izin perlintasan
melakukan inspeksi bersama (joint inspection).

• Setiap saat bila diperlukan, VICO dapat melakukan inspeksi (teknis dan K3LL)
terhadap kelayakan perlintasan maupun kepatuhan terhadap perjanjian
perlintasan.

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 31 dari 41
8.4 Penghentian dan Pembongkaran Perlintasan

Untuk perlintasan berbentuk jembatan, bila dihentikan pengoperasiannya, maka


Pemegang Ijin diwajibkan untuk menghentikan operasi saat dinyatakan dihentikan dan
melakukan pembongkaran perlintasan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah penghentian
operasi perlintasan. Bilamana perlintasan akan digunakan lagi untuk kepentingan
Pemegang Ijin atau pihak lainnya, maka harus terlebih dahulu mendapat persetujuan
dari VICO berdasarkan evaluasi teknis dan kelayakan pihak yang akan
mengoperasikan, serta membuat perjanjian baru perlintasan (merujuk pada butir 7.2).
Biaya pembongkaran menjadi tanggung jawab Pemegang Ijin Perlintasan. Bila
diputuskan untuk tidak dibongkar dan digunakan untuk kepentingan publik, maka
biaya pemeliharaan harus ditetapkan terlebih dahulu oleh pihak-pihak terkait
(termasuk Pemda setempat).

Untuk perlintasan berbentuk konveyor, bila dihentikan pengoperasiannya, maka


Pemegang Ijin Perlintasan diwajibkan untuk menghentikan operasi saat dinyatakan
dihentikan dan melakukan pembongkaran perlintasan paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah penghentian operasi perlintasan. Bilamana Pemegang Ijin Perlintasan lalai atau
tidak melakukan pembongkaran, maka VICO dapat menunjuk pihak ketiga untuk
melakukan pembongkaran dan membebankan biaya tersebut kepada Pemegang Ijin
Perlintasan.

8.5 Ketentuan Pengalihan Hak Property dan Hak Operasional

Apabila terjadi Pengalihan Hak Property dan/atau Hak Operasional dari perusahaan
pemegang ijin perlintasan kepada perusahaan yang lain, maka perusahaan yang
menerima pengalihan wajib membuat surat pernyataan bahwa perusahaan tersebut
mengetahui, mengakui, dan bertanggung jawab atas isi perjanjian perlintasan
sebelumnya dengan VICO dan meminta persetujuan dari VICO secara tertulis.

VICO melakukan evaluasi kemampuan manajemen dan finansial perusahaan penerima


pengalihan tersebut di atas sebelum memberikan persetujuan pengalihan. Berdasarkan
hasil evaluasi yang dilakukan, VICO berhak memutuskan apakah pengalihan diterima
atau tidak. Evaluasi dilakukan mengacu pada Lembar Evaluasi Dokumen Umum
(Lampiran C).

Apabila VICO tidak menerima atau menyetujui pengalihan ijin perlintasan, maka pihak
Pemegang Ijin Perlintasan harus melakukan pembongkaran (seperti butir 8.4).

8.6 Perlintasan Dari Pihak Lain Selain Pemegang Ijin Perlintasan

Pemegang Ijin Perlintasan harus mendapatkan persetujuan dari VICO ketika


mengijinkan pihak lain (perusahaan batubara, perkebunan dan industri lain) untuk
menggunakan perlintasan melalui usulan tertulis kepada VICO.

Setelah mendapatkan ijin dari VICO, perusahaan lain tersebut harus membuat surat
perjanjian kerja sama dengan Pemegang Ijin Perlintasan yang mengacu kepada
perjanjian Pemegang Ijin Perlintasan dengan VICO ditambah kewajiban dan tanggung
jawab kepada Pemegang Ijin Perlintasan.

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 32 dari 41
8.7 Lain – Lain

• Untuk persetujuan perlintasan yang diajukan oleh Pemda atau masyarakat


sekitar akan ditetapkan pada pedoman lainnya.
• Untuk persetujuan perlintasan berbentuk di luar yang ditetapkan dalam
pedoman ini akan ditetapkan pada pedoman lainnya.

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 33 dari 41
LAMPIRAN A

Peta Jalur Pipa Penyalur Migas Kalimantan Timur

VILLAGE 
 
H 
   

 
H VILLAGE

  

ROAD P.U H

INDOMINCO
ROAD CROSSING-KM 50

COMPANY CODE :
H
VICO INDONESIA
TOTALFINAL ELF H

 





 
UNOCAL INDONESIA & UNOCAL MAKASAR H

PT BADAK NGL
H
KFP/KMI/KPA/KPI & PERTAMINA SKG
VILLAGE VILLAGE







 
 
 H

VILLAGE VILLAGE

VILLAGE

VILLAGE






 
 
 H

VILLAGE

VILLAGE

VILLAGE
H

  
  
   

VILLAGE

  
  


 


 
 

 
 
H







H

 


 


  
 

VILLAGE
 

KUTAI LAMA
RIVER
H

  
  
SANGA-SANGA
RIVER 
 

PULAU
KAMBING H

VILLAGE

H
HELIPAD
PK-29







 
 


VILLAGE HELIPAD
TIRAM H PK-8.7
RIVER DONDANG
RIVER








  

H

H







  


  

  







  


  


  

  


  
 H

LEGEND
( NOT TO SCALE )

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 34 dari 41
LAMPIRAN B

Rekomendasi Koridor Perlintasan


Per 1 Januari 2010

(1) Road Crossing di Area Utara KM 0,00 (Badak) – KM 57,000 (Bontang)


1. Road crossing area diijinkan setelah persimpangan Semberah di Km 19,000 ke
Utara karena traffic kegiatan produksi VICO Semberah cukup tinggi sehingga
adanya perlintasan akan membuat potensi kecelakaan meningkat.
2. Radius aman dari venting point gas adalah 1 (satu) kilometer, venting point ada
di Km 41.500, Km 28.350 dan Km 14.700, Km 19.200, Km 26,000 dan PSV di
Km 3.500 dan km 53.000
3. Radius aman dari drain/venting point liquid hydrocarbon adalah 500 meter, ada
di Km 35.000, Km 37.000, Km 39.000

(2) Road Crossing di Area Kutai Lama (PK 36.00) - Badak (PK 66,700)
1. Road crossing area di jinkan setelah simpang tiga Kutai lama shop di PK-
38,500 sampai ke arah Badak di PK 65,000
2. Radius aman dari venting point gas adalah 1 (satu) kilometer, venting point ada
di PK 38,000, PK 41,000, PK 52,000, PK 64,000, PK 65,000
3. Radius aman dari drain/venting point liquid hydrocarbon adalah 500 meter, ada
di PK 63,000

(3) Road Crossing di Area Dondang (PK 08.00) – Sanga-Sanga (PK 30,500)
1. Road crossing area di jinkan setelah simpang Security Post (PK 9,500) sampai
ke arah Sanga-sanga di PK 30,500
2. Radius aman dari venting point gas adalah 1 (satu) kilometer, venting point ada
di PK 08,500, PK 10,500, PK 29,500, PK 30,500
3. Radius aman dari drain/venting point liquid hydrocarbon adalah 500 meter, ada
di PK 29,500

(4) Road Crossing di Area PK 1.400 – PK 07,00 (Handil)


1. Road crossing area di jinkan setelah simpang PK 3,950 sampai ke arah PK
07,000
2. Radius aman dari venting point gas adalah 1 (satu) kilometer, venting point ada
di PK 1.400, PK 06,300

(5) Road Crossing di Area Mutiara #8 (Sta 00.00) – Mutiara Central (Sta 12,700)
1. Road crossing area di ijinkan setelah Sta 0,000 sampai ke arah Mutiara Central
di Sta 12,700

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 35 dari 41
2. Radius aman dari venting point gas adalah 1 (satu) kilometer, venting point ada
di Sta 05,750
3. Radius aman dari drain/venting point liquid hydrocarbon adalah 500 meter, ada
di Sta: 0,700, Sta 02,450, Sta 4.950, Sta 5,300, Sta 6,050, Sta 6,950, Sta
7,250, Sta 8,200, Sta 8,600, Sta 9,500, Sta 11,950

VICO Indonesia Revisi : 00


Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 36 dari 41
VICO Indonesia Revisi : 00
Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 37 dari 41
VICO Indonesia Revisi : 00
Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 38 dari 41
VICO Indonesia Revisi : 00
Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 39 dari 41
Lampiran C. Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Wilayah Kerja VICO Indonesia

LEMBAR EVALUASI DOKUMEN UMUM
Nama Perusahaan  : ________________________________________________________
Alamat Perusahaan  : ________________________________________________________
  ________________________________________________________
No. Telp : ________________________________________________________
No. Fax : ________________________________________________________
Nama Direktur : ________________________________________________________

Tidak 
Aktifitas Lengkap  Lengkap Catatan Paraf
A SYARAT UMUM PEMOHON PERLINTASAN

1 Memiliki akta pendirian perusahaan atau koperasi
2 Untuk Perusahaan Batubara:
‐ Ijin KP / PKP2B tahap eksploitasi atau operasi produksi batubara, 
dan/atau telah memiliki PPLB
‐ Perlintasan merupakan bagian dari jalan hauling

3 Untuk Perusahaan Perkebunan:
‐ Ijin budidaya perkebunan dan ijin lokasi, dan/atau telah memiliki 
PPLB
‐ Perlintasan merupakan bagian dari jalan transportasi hasil 
perkebunan
B KEMAMPUAN MANAJERIAL PERUSAHAAN
1 Struktur organisasi perusahaan

2 Job Description fungsi secara singkat

3 Struktur joint venture/holdings

4 Business coverage

5 Pengalaman perusahaan
C KEMAMPUAN FINANSIAL PERUSAHAAN
1 Pemegang saham (investor)

Permodalan yang cukup untuk :
1. Pendanaan perlintasan dan pemeliharaan
2
2. Rencana Kerja Operasi Penambangan/Perkebunan yang 
Berkelanjutan Skala Menengah untuk minimum 5 tahun

3 Asuransi yang dipersyaratkan oleh VICO

PERNYATAAN

 Dapat diteruskan ke Evaluasi Teknis

  Tidak dapat diteruskan ke Evaluasi Teknis
Lembar Evaluasi ini dipergunakan sebagai salah satu dasar untuk melakukan evaluasi teknis dan penyusunan perjanjian 
antara pihak VICO dengan pemohon sebagaimana mestinya.

Muara Badak, ……………………………………………..

Diajukan oleh: Diperiksa oleh: Diketahui oleh:


Pemohon Perlintasan VICO Indonesia VICO Indonesia

Direktur Claim & Land Acq. Superintendent External & Security Manager


VICO Indonesia Revisi  : 00
Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 40 dari 41
Lampiran D. Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Wilayah Kerja VICO Indonesia

LEMBAR PENGESAHAN TEKNIS
Nama Perusahaan  : ________________________________________________________
Alamat Perusahaan  : ________________________________________________________
 ________________________________________________________
No. Telp : ________________________________________________________
No. Fax : ________________________________________________________
Nama Direktur : ________________________________________________________

Tidak 
No. Aktifitas Lengkap Paraf Catatan
Lengkap
1 Penentuan Lokasi Awal & Desain Umum Perlintasan

2 Probing

3 Sondeer

4 Perhitungan desain perencanaan

5 Gambar‐gambar perencanaan Lengkap:

‐ Layout perlintasan (lengkap kontur & posisi pipa)

‐ Potongan (memanjang & melintang)

‐ Detail‐detail

‐ Safety & traffic facilities

6 Presentasi Desain & Gambar (Final)

7 Review Dokumen Manajemen Konstruksi

8 Review Dokumen Manajemen Operasi

PERNYATAAN
PCT Department ‐ VICO Indonesia dengan ini menyatakan bahwa pengajuan perlintasan dengan
Lokasi (Koridor) :  ________________________________________________________
Posisi  :  ________________________________________________________
Konstruksi :  ________________________________________________________

 Belum memenuhi persyaratan teknis

 Telah memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur
 Migas Di Wilayah Kerja VICO Indonesia.

Lembar Evaluasi ini dipergunakan sebagai salah satu dasar untuk penyusunan perjanjian antara pihak VICO dengan pemohon
 sebagaimana mestinya.

Muara Badak, ……………………………………………..

Diajukan oleh: Disetujui oleh: Diketahui oleh:


Pemohon Perlintasan VICO Indonesia VICO Indonesia

Direktur PCT Manager VP Operation / Ka. Teknik Tambang


VICO Indonesia Revisi  : 00
Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur Migas Tanggal : April 2010
Wilayah Kerja VICO Indonesia (Industri) Halaman : 41 dari 41

Anda mungkin juga menyukai