PEDOMAN PERLINTASAN
PADA JALUR PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI
WILAYAH KERJA VICO INDONESIA
VICO Indonesia
April 2010
TIM PENYUSUN
PEDOMAN PERLINTASAN
PADA JALUR PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI
WILAYAH KERJA VICO INDONESIA
STEERING COMMITTEE
TECHNICAL COMMITTEE
i
VICO Indonesia
April 2010
REVISION SUMMARY
PEDOMAN PERLINTASAN
PADA JALUR PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI
WILAYAH KERJA VICO INDONESIA
Hal.
1 Pendahuluan ………………………………………………….………………………..…....... 6
8.6 Perlintasan Dari Pihak lain selain Pemegang ijin Perlintasan .………...32
LAMPIRAN
PEDOMAN PERLINTASAN
PADA JALUR PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI
WILAYAH KERJA VICO INDONESIA
1 Pendahuluan
Di sisi lain, kelancaran dan keselamatan industri migas merupakan hal yang sangat
penting dan kritikal, mengingat jalur pipa penyalur migas bertekanan tinggi dan
menimbulkan resiko bahaya yang besar terhadap komunitas dan lingkungan hidup di
sekitarnya serta berpotensi menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi negara dan
perusahaan, serta masyarakat. Oleh karena itu, proposal perlintasan perlu disikapi
dengan cermat.
Faktor utama penyebab kerusakan pipa adalah kegiatan manusia di sepanjang jalur
pipa, antara lain:
– konstruksi bangunan, infrastruktur dan perlintasan jalan, serta
– aktivitas penduduk
VICO Indonesia (VICO) merupakan operator jalur pipa penyalur migas di Kalimantan
Timur (peta terlampir) mewakili para KKKS yang tergabung dalam Pipeline Operation
and Maintenance Agreement (POMA). VICO juga memiliki fasilitas pipa penyalur migas
dari sumur ke station pengumpul dan selanjutnya ke jalur pipa induk migas. Untuk itu,
VICO perlu membuat suatu pedoman untuk melaksanakan penilaian dalam menangani
proposal perlintasan sepanjang jalur pipa penyalur migas tersebut.
Pengoperasian dan pemeliharaan pipa penyalur migas wajib memenuhi hukum dan
standar industri migas yang berlaku. Karenanya VICO wajib memenuhi standar tersebut
dan dapat mengambil tindakan pengamanan yang diperlukan untuk melindungi dan
menjaga keselamatan umum dari bahaya kebocoran, kebakaran atau ledakan.
Pedoman ini bertujuan untuk dipakai dalam koordinasi, evaluasi, persetujuan, dan
acuan perjanjian atas proposal perlintasan pada jalur pipa penyalur migas wilayah kerja
VICO dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
(i) Memberikan panduan kepada semua pihak yang terkait dengan perlintasan jalur
pipa penyalur migas di Kalimantan Timur yang dikelola VICO, termasuk jalur pipa
Penyalur Migas yang masuk dalam POMA.
(ii) Memastikan desain dan operasi perlintasan oleh pemohon perlintasan sesuai
dengan standar keselamatan, teknis proteksi, jaminan asuransi, dan adanya
komitmen penggunaannya oleh pihak lain.
Dalam menilai proposal perlintasan jalur pipa penyalur migas, harus memperhatikan
hal-hal berikut:
1.3.1 Hukum
(i) Undang-Undang Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
1.3.2 Standar
(i) SPM 50.54.2 dan SPM 5D.54.0 tentang Jalur Pipa Induk Gas Alam
Peran dan tanggung jawab masing-masing pihak yang terkait dalam Pedoman ini
antara lain :
2.1 BPMIGAS
2. Membuat sistem manajemen K3LL terkait perlintasan yang sesuai dengan K3LL
yang berlaku di VICO.
5. Melaporkan aktifitas operasi perlintasan kepada VICO (sesuai Butir 7.3 Pelaporan
dan Monitoring Perlintasan).
7. Meminta persetujuan VICO atas akses perlintasan untuk pihak lain (sesuai Butir 8.6
Perlintasan Dari Pihak Lain Selain Pemegang Ijin Perlintasan).
8. Mengasuransikan resiko yang dapat timbul dari operasi perlintasan sesuai dengan
ketentuan VICO.
5. Pemohon Ijin Perlintasan juga setuju operasi perlintasan dihentikan oleh VICO
bilamana Pemohon Ijin Perlintasan tidak memberikan akses kepada perusahaan
batubara, perkebunan, dan industri lain yang berdekatan dengan alasan yang tidak
berdasar.
Dalam menentukan lokasi perlintasan, VICO harus memperhatikan Kelas Lokasi Pipa dan
Aspek Keselamatan Publik dan operasi migas.
Kelas lokasi pipa merupakan acuan dalam penentuan spesifikasi pipa penyalur migas
berdasarkan jumlah bangunan yang berada sepanjang jarak 1 (satu) mil dengan lebar
201 meter (1/8 mil) masing-masing di sebelah kiri dan kanan pipa penyalur (sesuai
standar ASME B31.8 dan Standar Nasional Indonesia).
Berdasarkan standar migas, jalur pipa penyalur migas VICO masuk dalam kategori
Class Location 1. dimana jumlah rumah maksimum 10 sepanjang jarak 1 (satu) mil
dengan lebar 1/8 mil.
(iii) Membebaskan lahan lebih luas di kiri dan kanan jalur pipa,
Dengan demikian, VICO menetapkan jarak antar perlintasan yang diijinkan sebagai
berikut:
Lokasi perlintasan harus berada pada lokasi yang aman dengan mempertimbangkan
keselamatan publik dan operasi pipa penyalur migas.
(i) Kondisi lingkungan dan masyarakat sekitar ROW sesuai Kelas Lokasi Pipa.
Pemegang Ijin Perlintasan juga harus memperhatikan aspek K3LL pada saat konstruksi,
operasional, pemeliharaan, sampai dengan pembongkaran perlintasan sesuai dengan
sistem manajemen konstruksi, operasi dan purna operasi yang telah disampaikan
kepada VICO pada saat pengajuan ijin perlintasan. Apabila terdapat kerusakan yang
ditimbulkan akibat aktifitas perlintasan, pemohon perlintasan wajib bertanggung jawab
atas kerugian yang ditimbulkan kepada VICO maupun masyarakat sekitar.
Posisi konstruksi perlintasan harus terletak pada kontur tanah yang datar dan bebas
dari hambatan pandangan pengemudi kendaraan, baik pengemudi kendaraan
pengguna perlintasan maupun pengemudi kendaraan yang melewati jalan jalur pipa
penyalur migas, dengan jarak pandang minimum 200 meter.
Perlintasan yang dibuat tidak mengganggu operasi jalur pipa (transmisi), baik pada
kondisi normal maupun darurat. Hal ini mengacu pada Keputusan Menteri
Pertambangan dan Energi Nomor 300.K/38/M.PE/1997 tentang Keselamatan Kerja Pipa
Penyalur Minyak dan Gas Bumi.
Posisi konstruksi perlintasan tidak berada pada lokasi tanah yang labil yang dapat
menyebabkan terjadinya pergerakan tanah (landslide) sehingga pipa yang ada di
bawahnya ikut bergeser. Hal ini didukung dengan hasil penyelidikan tanah yang
dilakukan oleh pemohon perlintasan dan diverifikasi oleh VICO.
Setiap area membutuhkan risk assessment oleh VICO untuk menetapkan apakah layak
sebagai perlintasan atau tidak.
PCT Department VICO telah melakukan penilaian terhadap kondisi lapangan secara
aktual dan telah menetapkan beberapa koridor yang dapat digunakan dan tidak dapat
digunakan sebagai perlintasan (lihat pada Lampiran B. Rekomendasi Koridor
Perlintasan).
VICO akan melakukan pembaruan data koridor perlintasan yang layak untuk
perlintasan setiap tahun atau dapat dilakukan setiap saat bilamana terdapat perubahan
kondisi lapangan yang cukup signifikan. Untuk area yang belum ditetapkan
penilaiannya, akan dilakukan penilaian secara khusus.
• Lebar atau jarak tiang pancang dengan pipa minimal 3 (tiga) meter. Apabila
jarak tersebut tidak memungkinkan, maka perlu dilakukan evaluasi ulang.
• Desain proteksi harus dibuat per segment sesuai dengan lokasi pipa.
• Dalam hal emergency, konstruksi perlintasan harus dapat dibuka dalam waktu
paling lambat 1 x 9 jam (termasuk mobilisasi peralatan) di segmen pipa yang
akan dirawat atau diperbaiki.
5.1 Konveyor
Tampak Depan
Min. 15 m
Min. 3 m
VICO Min. 3 m
Boundary VICO
Boundary
(ii) Pondasi konstruksi harus kokoh dan berada pada tanah keras.
(iv) Konstruksi bersifat knock-down atau mudah untuk dibongkar pasang dan
dipastikan bebas dari korosi yang dapat menyulitkan proses pelepasan baut.
(vi) Konstruksi didesain agar mudah untuk diinspeksi dan diperbaiki apabila
terdapat kerusakan.
(i) Gambar desain yang diajukan Pemohon Perlintasan ke VICO berupa gambar
layout perencanaan lengkap dengan posisi pipa yang ada pada jalur
perlintasan, gambar potongan-potongan memanjang dan melintang, serta
gambar-gambar detail yang mengacu pada hasil perhitungan desain sebagai
lampiran yang tidak terpisahkan.
(ii) Gambar acuan perencanaan untuk konstruksi konveyor ini dapat dilihat pada
Gambar 5.1.1
(i) Posisi loading dan unloading berada di luar batas boundary tanah VICO.
(ii) Tinggi konveyor dari permukaan tanah minimal berjarak 15 meter, apabila
tidak memungkinkan mencapai 15 meter, maka desain konveyor harus bersifat
“knock-down” atau dapat diangkat.
(iii) Jumlah pondasi utama yang berada dalam ROW maksimum 2 (dua) unit.
Pondasi tambahan dapat dibangun sesuai dengan kebutuhan keselamatan
setelah dilakukan evaluasi oleh VICO.
(iv) Jarak antara sisi samping terluar pipa dengan pondasi konstruksi minimum 3
(tiga) meter.
(v) Kedalaman pondasi konstruksi minimum adalah 3 (tiga) meter dari bagian
bawah pipa yang terdalam.
(i) Konveyor harus didesain sedemikian rupa agar tidak terjadi tumpahan atau
ceceran material batubara ke dalam ROW.
(ii) Konveyor harus memiliki penyemprot air yang berfungsi untuk mengikat
partikel debu batubara agar tidak berterbangan atau jatuh ke ROW maupun
lingkungan sekitarnya.
(iv) Rambu ketinggian Konveyor dipasang pada kedua sisi dengan lokasi
penempatan persis di atas jalur inspeksi.
Batas
Tampak Depan Ketinggian
Conveyor (m) Lampu
Penerangan
15 m
Proteksi
tumpahan
50 m
Tampak Atas
50 m Rambu Hati-hati
ada Perlintasan
VICO
Boundary VICO
Boundary
(vi) Menempatkan CCTV untuk memonitor dan merekam aktifitas lalu lintas pada
perlintasan secara terus-menerus (continuous recording) dan dapat beroperasi
pada malam hari. Rekaman aktifitas perlintasan disampaikan kepada VICO
secara berkala sekali setiap bulan dan setiap waktu apabila diperlukan.
5.2 Jembatan
(i) Secara umum konstruksi dapat dibuat dari baja, beton atau komposit antara
konstruksi baja dengan konstruksi beton.
(ii) Pondasi konstruksi harus kokoh dan berada pada tanah keras.
(v) Segment yang akan dilepas, beratnya sesuai dengan peralatan angkat yang
disediakan dilapangan.
(vi) Segment yang dimaksud diatas harus dipastikan bebas dari korosi atau hal lain
yang dapat menyulitkan proses pelepasan.
Min. 1,3 m
Tampak Depan
VICO Min. 3 m
Boundary VICO
Boundary
6 m
Tampak Samping 13 m 1m
Kelandaian Max 10%
5.2.2 Gambar
(i) Gambar desain yang diajukan Pemohon Perlintasan kepada VICO Indonesia
berupa gambar layout perencanaan lengkap dengan posisi pipa yang ada pada
jalur perlintasan, gambar potongan-potongan memanjang dan melintang, serta
gambar-gambar detail yang mengacu pada hasil perhitungan desain sebagai
lampiran yang tidak terpisahkan.
(ii) Gambar acuan perencanaan untuk konstruksi jembatan ini dapat dilihat pada
lampiran 5.2.1.
Tampak Depan
1.5 m
Min. 3 m
Min. 3 m
VICO
VICO Boundary
Boundary
(i) Posisi loading dan unloading berada di luar batas boundary tanah VICO.
(ii) Untuk mempermudah visual inspection, jarak antara jembatan dan permukaan
tanah minimal 1,30 m.
(iv) Jarak antara sisi samping terluar pipa dengan pondasi konstruksi (abutment)
minimum 3 (tiga) meter.
(vi) Jumlah lajur perlintasan maksimal 2 (dua) lajur untuk 2 (dua) arah berlawanan.
Apabila satu lajur dalam kondisi emergency atau perbaikan, lajur lainnya dapat
dipergunakan dengan arah berlawanan secara bergantian.
(viii) Pada sisi kiri dan kanan oprit sebelum dan sesudah perlintasan dari jalur
inspeksi dipasang tiang penahan (safety barrier) sepanjang minimal 13,00
meter. Jarak antar tiang adalah 1 (satu) meter.
(ix) Pemasangan railing disepanjang jembatan dengan tinggi minimal 1,50 meter
dengan desain yang mampu menahan kendaraan bila tergelincir.
(x) Jarak minimal antara diameter terluar pipa bagian bawah dengan dasar pondasi
minimal 3 (tiga) meter.
Portal
Tampak Atas 50 m
Rotary Lamp
20 m
P
5 m
5 m
20 m Speed trap
Portal
50 m
Rambu Hati-
VICO hati ada
Boundary Perlintasan VICO
Boundary
(i) Desain perlintasan memiliki kekuatan minimum 2 (dua) kali beban maksimal
kendaraan pengguna perlintasan dengan muatan penuh.
(vii) Memasang portal di kedua sisi sebelum perlintasan dengan jarak minimum 20
meter dari Perlintasan untuk membatasi ukuran kendaraan dan mencegah
penggunaan kendaraan di luar kesepakatan perlintasan.
(x) Menempatkan pengawas perlintasan yang siaga selama 24 jam atau selama
berlangsungnya operasi perlintasan. Pengawas perlintasan harus memakai alat
pelindung diri yang memenuhi standar K3LL dan dilengkapi bendera sinyal.
Posisi pengawas berada pada pos yang berada di titik aman perlintasan.
(xi) Menempatkan CCTV untuk memonitor dan merekam aktifitas lalu lintas pada
perlintasan secara terus-menerus (continuous recording) dan dapat beroperasi
pada malam hari. Rekaman aktifitas perlintasan disampaikan kepada VICO
secara berkala sekali setiap bulan dan setiap waktu apabila diperlukan.
- Struktur perlintasan harus dilakukan inspeksi dan pemeliharaan oleh Pemegang Ijin
Perlintasan secara teratur dan melaporkan hasil inspeksi dan pemeliharaan perlintasan
kepada PCT Department VICO setiap bulannya.
- Pemegang ijin perlintasan menjelaskan detail metode inspeksi dan pemeliharaan yang
akan dilakukan dalam Sistem Manajemen Operasi Perlintasan dan merupakan materi
evaluasi kelayakan oleh VICO.
6.2 Konveyor
- Metode inspeksi yang dilakukan harus mencakup kebutuhan penilaian untuk kelayakan
konstruksi, termasuk kelayakan struktur, kelayakan belt, kelendutan/defleksi
konstruksi, dan fasilitas pendukung kritikal lainnya.
6.3 Jembatan:
- Metode inspeksi yang dilakukan harus mencakup kebutuhan penilaian untuk kelayakan
konstruksi, termasuk struktur, kelendutan/defleksi, kelayakan baut atau engsel yang
dipakai pada konstruksi yang akan dibuka-tutup/diangkat, dan fasilitas pendukung
kritikal lainnya.
• PCT Department VICO akan melakukan evaluasi teknis, manajemen konstruksi, dan
manajemen operasi perlintasan (Tahapan evaluasi mengacu pada butir 7.2. Detail
Prosedur Evaluasi Umum dan Evaluasi Teknis).
• Apabila titik lokasi awal perlintasan yang diajukan pemohon perlintasan berdekatan
dengan perlintasan yang telah memiliki ijin perlintasan atau pemohon pemanfaat
perlintasan yang telah ada, maka pemohon tersebut harus terlebih dahulu
berkoordinasi dengan pemegang ijin perlintasan yang telah ada untuk bergabung.
Bilamana kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan, maka pemohon tersebut
dapat meminta bantuan mediasi VICO (External & Security Department).
Pengajuan Perlintasan
Pemohon Perlintasan
Dokumen Tidak Melengkapi kembali dokumen
Lengkap persyaratan umum
Ya ?
Ya ?
Tidak
Terpenuhi
?
Ya
Pemohon Perlintasan
Membuat dan Mempresentasikan
Desain & Gambar Konstruksi
Perlintasan
Pemohon Perlintasan
Desain
Disetujui Revisi Desain & Gambar
Tidak
?
Ya
Pemohon Perlintasan
Terpenuhi Pemenuhan kembali Persyaratan
? Lain
Tidak
Ya
Penyusunan Perjanjian
External & Security Dept. VICO akan melakukan evaluasi terhadap kemampuan
manajemen dan finansial pemohon perlintasan.
a. Manajemen Perusahaan
b. Finansial Perusahaan
Hasil evaluasi dituangkan dalam Lembar Evaluasi Dokumen Umum (Lampiran C).
Apabila hasil evaluasi seperti butir 7.2.1 telah memenuhi persyaratan, maka dapat
dilanjutkan dengan kunjungan ke lapangan oleh PCT Department dan External &
Security Department VICO bersama dengan pemohon perlintasan.
PCT Department VICO memastikan apakah lokasi perlintasan telah sesuai atau
tidak dengan persyaratan yang telah ditentukan dalam Pedoman ini.
Apabila persyaratan pada butir 7.2.2 di atas telah terpenuhi, dapat dilanjutkan
dengan probing pipa dan sondeer.
Probing pipa merupakan pencucukan tanah di lokasi yang sudah disepakati untuk
mengetahui kedalaman pipa yang tertanam serta mengetahui jarak antara pipa
satu dengan pipa lainnya.
Probing pipa dan sondeer dilakukan oleh pemohon perlintasan atau dapat
menggunakan pihak ketiga yang memiliki kompetensi atau dapat menggunakan
kontraktor VICO yang telah memahami kondisi lapangan. Biaya yang timbul pada
kegiatan ini menjadi beban pemohon perlintasan.
Hasil probing pipa dan sondeer disampaikan oleh pemohon kepada PCT
Department VICO secara tertulis.
Setelah dilakukan probing pipa dan sondeer sesuai butir 7.2.3 di atas, pemohon
melakukan perhitungan desain perencanaan berdasarkan hasil probing pipa dan
sondeer serta kebutuhan operasi.
Desain Gambar Konstruksi tersebut disampaikan kepada PCT Dept. VICO secara
formal guna diperiksa kelayakannya. Kemudian PCT Dept. VICO akan meminta
pemohon untuk mempresentasikan bilamana diperlukan.
PCT Dept. VICO akan meminta pemohon untuk melakukan revisi dari hasil evaluasi
dan presentasi bilamana diperlukan sampai Desain Gambar Konstruksi tersebut
memenuhi standar yang ditetapkan oleh VICO.
Apabila persyaratan pada butir 7.2.5 di atas telah terpenuhi, dapat dilanjutkan
dengan review dokumen dan presentasi manajemen teknis (manajemen konstruksi
dan manajemen operasi).
Sebelum dibuat PPLB, pemohon perlintasan wajib membuat surat pernyataan yang
berisikan komitmen:
- Memahami dan selalu melakukan kegiatan sesuai ketentuan K3LL yang
berlaku di VICO.
- Patuh terhadap ketentuan dan peraturan pemerintah daerah dan
pemerintah pusat.
- Bersedia bertanggung jawab atas setiap kerusakan dan kerugian yang
dilakukan terhadap pihak lain atau VICO.
- Selalu melakukan komunikasi tertulis dan lisan serta senantiasa
berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
- Melakukan kegiatan pembangunan konstruksi perlintasan serta operasi
perlintasan sesuai dengan manajemen konstruksi dan manajemen operasi
yang telah disampaikan kepada VICO.
- Membebaskan VICO dan BPMIGAS dari tanggung jawab atas kerusakan dan
kerugian yang ditimbulkan akibat operasi perlintasan dan jalan hauling.
- Memberikan ijin kepada perusahaan lainnya dalam menggunakan
perlintasan sesuai spesifikasi teknis dan pengenaan biaya yang wajar.
- Pemberian ijin kepada perusahaan lain setelah mendapatkan persetujuan
dari VICO.
- VICO dapat menggunakan fasilitas perlintasan dan jalan hauling.
• Setiap kuartal (tiga bulan sekali), VICO dan pemegang izin perlintasan
melakukan inspeksi bersama (joint inspection).
• Setiap saat bila diperlukan, VICO dapat melakukan inspeksi (teknis dan K3LL)
terhadap kelayakan perlintasan maupun kepatuhan terhadap perjanjian
perlintasan.
Apabila terjadi Pengalihan Hak Property dan/atau Hak Operasional dari perusahaan
pemegang ijin perlintasan kepada perusahaan yang lain, maka perusahaan yang
menerima pengalihan wajib membuat surat pernyataan bahwa perusahaan tersebut
mengetahui, mengakui, dan bertanggung jawab atas isi perjanjian perlintasan
sebelumnya dengan VICO dan meminta persetujuan dari VICO secara tertulis.
Apabila VICO tidak menerima atau menyetujui pengalihan ijin perlintasan, maka pihak
Pemegang Ijin Perlintasan harus melakukan pembongkaran (seperti butir 8.4).
Setelah mendapatkan ijin dari VICO, perusahaan lain tersebut harus membuat surat
perjanjian kerja sama dengan Pemegang Ijin Perlintasan yang mengacu kepada
perjanjian Pemegang Ijin Perlintasan dengan VICO ditambah kewajiban dan tanggung
jawab kepada Pemegang Ijin Perlintasan.
VILLAGE
H
H VILLAGE
ROAD P.U H
INDOMINCO
ROAD CROSSING-KM 50
COMPANY CODE :
H
VICO INDONESIA
TOTALFINAL ELF H
UNOCAL INDONESIA & UNOCAL MAKASAR H
PT BADAK NGL
H
KFP/KMI/KPA/KPI & PERTAMINA SKG
VILLAGE VILLAGE
H
VILLAGE VILLAGE
VILLAGE
VILLAGE
H
VILLAGE
VILLAGE
VILLAGE
H
VILLAGE
H
H
VILLAGE
KUTAI LAMA
RIVER
H
SANGA-SANGA
RIVER
PULAU
KAMBING H
VILLAGE
H
HELIPAD
PK-29
VILLAGE HELIPAD
TIRAM H PK-8.7
RIVER DONDANG
RIVER
H
H
H
LEGEND
( NOT TO SCALE )
(2) Road Crossing di Area Kutai Lama (PK 36.00) - Badak (PK 66,700)
1. Road crossing area di jinkan setelah simpang tiga Kutai lama shop di PK-
38,500 sampai ke arah Badak di PK 65,000
2. Radius aman dari venting point gas adalah 1 (satu) kilometer, venting point ada
di PK 38,000, PK 41,000, PK 52,000, PK 64,000, PK 65,000
3. Radius aman dari drain/venting point liquid hydrocarbon adalah 500 meter, ada
di PK 63,000
(3) Road Crossing di Area Dondang (PK 08.00) – Sanga-Sanga (PK 30,500)
1. Road crossing area di jinkan setelah simpang Security Post (PK 9,500) sampai
ke arah Sanga-sanga di PK 30,500
2. Radius aman dari venting point gas adalah 1 (satu) kilometer, venting point ada
di PK 08,500, PK 10,500, PK 29,500, PK 30,500
3. Radius aman dari drain/venting point liquid hydrocarbon adalah 500 meter, ada
di PK 29,500
(5) Road Crossing di Area Mutiara #8 (Sta 00.00) – Mutiara Central (Sta 12,700)
1. Road crossing area di ijinkan setelah Sta 0,000 sampai ke arah Mutiara Central
di Sta 12,700
LEMBAR EVALUASI DOKUMEN UMUM
Nama Perusahaan : ________________________________________________________
Alamat Perusahaan : ________________________________________________________
________________________________________________________
No. Telp : ________________________________________________________
No. Fax : ________________________________________________________
Nama Direktur : ________________________________________________________
Tidak
Aktifitas Lengkap Lengkap Catatan Paraf
A SYARAT UMUM PEMOHON PERLINTASAN
1 Memiliki akta pendirian perusahaan atau koperasi
2 Untuk Perusahaan Batubara:
‐ Ijin KP / PKP2B tahap eksploitasi atau operasi produksi batubara,
dan/atau telah memiliki PPLB
‐ Perlintasan merupakan bagian dari jalan hauling
3 Untuk Perusahaan Perkebunan:
‐ Ijin budidaya perkebunan dan ijin lokasi, dan/atau telah memiliki
PPLB
‐ Perlintasan merupakan bagian dari jalan transportasi hasil
perkebunan
B KEMAMPUAN MANAJERIAL PERUSAHAAN
1 Struktur organisasi perusahaan
2 Job Description fungsi secara singkat
3 Struktur joint venture/holdings
4 Business coverage
5 Pengalaman perusahaan
C KEMAMPUAN FINANSIAL PERUSAHAAN
1 Pemegang saham (investor)
Permodalan yang cukup untuk :
1. Pendanaan perlintasan dan pemeliharaan
2
2. Rencana Kerja Operasi Penambangan/Perkebunan yang
Berkelanjutan Skala Menengah untuk minimum 5 tahun
3 Asuransi yang dipersyaratkan oleh VICO
PERNYATAAN
Dapat diteruskan ke Evaluasi Teknis
Tidak dapat diteruskan ke Evaluasi Teknis
Lembar Evaluasi ini dipergunakan sebagai salah satu dasar untuk melakukan evaluasi teknis dan penyusunan perjanjian
antara pihak VICO dengan pemohon sebagaimana mestinya.
Muara Badak, ……………………………………………..
LEMBAR PENGESAHAN TEKNIS
Nama Perusahaan : ________________________________________________________
Alamat Perusahaan : ________________________________________________________
________________________________________________________
No. Telp : ________________________________________________________
No. Fax : ________________________________________________________
Nama Direktur : ________________________________________________________
Tidak
No. Aktifitas Lengkap Paraf Catatan
Lengkap
1 Penentuan Lokasi Awal & Desain Umum Perlintasan
2 Probing
3 Sondeer
4 Perhitungan desain perencanaan
5 Gambar‐gambar perencanaan Lengkap:
‐ Layout perlintasan (lengkap kontur & posisi pipa)
‐ Potongan (memanjang & melintang)
‐ Detail‐detail
‐ Safety & traffic facilities
6 Presentasi Desain & Gambar (Final)
7 Review Dokumen Manajemen Konstruksi
8 Review Dokumen Manajemen Operasi
PERNYATAAN
PCT Department ‐ VICO Indonesia dengan ini menyatakan bahwa pengajuan perlintasan dengan
Lokasi (Koridor) : ________________________________________________________
Posisi : ________________________________________________________
Konstruksi : ________________________________________________________
Belum memenuhi persyaratan teknis
Telah memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan Pedoman Perlintasan Pada Jalur Pipa Penyalur
Migas Di Wilayah Kerja VICO Indonesia.
Lembar Evaluasi ini dipergunakan sebagai salah satu dasar untuk penyusunan perjanjian antara pihak VICO dengan pemohon
sebagaimana mestinya.
Muara Badak, ……………………………………………..