Anda di halaman 1dari 10

“Mouth Rinsing Flour”

Disusun Oleh:

Devi yolanda htb

TINGKAT II-C

POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 DEFINISI
FLUOR......................................................................................................... 2
1.2 PERANAN FLUOR DALAM
GIGI.................................................................................. 2
1.3 JENIS FLUOR YANG ADA DALAM
KEHIDUPAN............................................................ 2
BAB II ISI
2.1 TOPIKAL FLUORIDE......................................................................................... 4
2.2 OBAT KUMURBERFLUORIDE..................................................................... 4
2.3 MACAM – MACAM OBAT KUMURBERFLUORIDE........................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Definisi Fluor
Fluor merupakan unsur yang penting dalam pembentukan gigi dan tulang.
Kekerasan gigi dan tulang ditentukan oleh kadar senyawa-senyawa kalsium yang
tinggi di dalam tulang. Fluor adalah mineral yang secara alamiah terdapat di semua
sumber air termasuk laut. Fluor tidak pernah ditemukan dalam bentuk bebas di alam.
Ia bergabung dengan unsur lain membentuk senyawa fluoride.

1.2 Peranan Fluor Dalam Gigi


Tubuh kita pasti sangat membutuhkan senyawa gula untuk menjaga stamina dan
energi kita didalam tubuh. Kebanyakan orang jika ingin menjaga stamina pasti
mengkonsumsi susu. Fluor ini berperan dalam pembentukan email gigi dan
membuat struktur gigi lebih kuat sehingga akan membuat gigi lebih tahan terhadap
pengikisan oleh asam. Asam itu sendiri dibentuk ketika bakteri di dalam plak
memecah gula dan karbohidrat yang berasal dari makanan. Serangan asam yang
berulang-ulang akan merusak gigi yang dapat menyebabkan gigi berlubang. Di sini
fluor berperan mengurangi kemampuan bakteri untuk membentuk asam. Fluor juga
berfungsi merangsang pembentukkan mineral kembali yang akan menghentikan
proses terjadinya gigi berlubang.

1.3 Jenis Fluor yang Ada dalam Kehidupan


Fluor yang berbentuk senyawa ada 2 macam, sitemik dan topikal. Yaitu
sebagai berikut:
1. Pemberian Fluor Secara Sistemik
Fluoride sistemik adalah fluoride yang diperoleh tubuh melalui pencernaan dan
ikut membentuk struktur gigi. Fluoride sistemik juga memberikan perlindungan
topikal karena fluoride ada di dalam air liur yang terus membasahi gigi. Fluoride
sistemik ini meliputi fluoridasi air minum dan melalui pemberian makanan tambahan
fluoride yang berbentuk tablet, tetes atau tablet isap. Namun di sisi lain, para ahli
sudah mengembangkan berbagai metode penggunaan fluor, yang kemudian dibedakan
menjadi metode perorangan dan kolektif. Contoh penggunaan kolektif yaitu fluoridasi
air minum (biasa kita peroleh dari air kemasan) dan fluoridasi garam dapur.
2. Penggunaan Fluor Secara Topikal
Tujuan penggunaan fluor adalah untuk melindungi gigi dari karies, fluor bekerja
dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak yang dapat memfermentasi
karbohidrat melalui perubahan hidroksil apatit pada enamel menjadi fluor apatit yang
lebih stabil dan lebih tahan terhadap pelarutan asam. Reaksi kimia :
Ca10(PO4)6(OH)2+F Ca10(PO4)6(OHF) menghasilkan enamel yang lebih tahan→
asam sehingga dapat menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan
remineralisasi. Remineralisasi adalah proses perbaikan kristal hidroksiapatit dengan
cara penempatan mineral anorganik pada permukaan gigi yang telah kehilangan
mineral tersebut . Demineralisasi adalah proses pelarutan kristal hidroksiapatit email
gigi, yang terutama disusun oleh mineral anorganik yaitu kalsium dan fosfat, karena
penurunan pH plak sampai mencapai pH kritis (pH 5) oleh bakteri yang
menghasilkan asam. Penggunaan fluor sebagai bahan topikal aplikasi telah dilakukan
sejak lama dan telah terbukti menghambat pembentukan asam dan pertumbuhan
mikroorganisme sehingga menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam
mempertahankan permukaan gigi dari proses karies. Penggunaan fluor secara topikal
dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
1. Topikal apliksi yang mengandung fluor
2. Kumur-kumur dengan larutan yang mengandung fluor
3. Menyikat gigi dengan pasta yang mengandung fluor
BAB II
ISI
2.1 TOPIKAL FLUORIDE
Topikal fluoride adalah fluoride yang diaplikasikan langsung ke gigi,
misalnya pasta gigi dan obat kumur. Penggunaan fluor sebagai bahan
topikal aplikasi telah dilakukan sejak lama dan telah terbukti menghambat
pembentukan asam dan pertumbuhan mikroorganisme sehingga
menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam mempertahankan
permukaan gigi dari proses karies.
Penggunaan fluor secara topikal dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
1. Topikal aplikasi yang mengandung fluor
2. Kumur-kumur dengan larutan yang mengandung fluor
3. Menyikat gigi dengan pasta yang mengandung fluor

Pada makalah ini kami akan membahas mengenai penggunaan topikal fluor
dalam bentuk obat kumur.

2.2 OBAT KUMUR BERFLUORIDE


Senyawa fluoride yang paling umum digunakan pada obat kumur adalah
natrium fluoride. Obat kumur lebih efektif bagi mereka yang berisiko tinggi
untuk karies, tapi biasanya kontra indikasi untuk anak-anak, terutama di
daerah dengan air minum berfluoride. Namun, di daerah tanpa air minum
berfluoride, obat kumur mengandung fluoride ini kadang-kadang diresepkan
untuk anak-anak.

2.3 MACAM - MACAM OBAT KUMUR BERFLUORIDE


1. KIN Mouthwash
- Deskripsi
KIN mouthwash mengandung chlorhexidine 0,12% dan Natrium Fluoride 0,05%.
Chlorhexidine sebagai bahan utama mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan
bakteri plak, sehingga meningkatkan fungsi jaringan gingiva. Chlorhexidine
merupakan jenis antiseptik yang broad spektrum sehingga bisa membunuh bakteri
gram positif, negatif, aerob dan anaerob, yeast serta fungi.Pada pasien rawat ICU,
chlorhexidine berfungsi untuk antiseptik di 3 reservoir VAP (Ventilator Associated
Pneumonia) yaitu di oral,nasal dan mencegah bakteri dental plak.Fluoride sebagai
bahan sekunder KIN GINGIVAL membuat enamel gigi lebih resisten terhadap aksi
pelarutan asam yang dihasilkan oleh plak, memblokir mekanisme terjadinya karies,
dan secara bersamaan membuat gigi menjadi tidak terlalu sensitif.
- Keuntungan:
 a. Mencegah progresivitas dan relaps kasus periodontal
 b. Mencegah periimplantitis
 c. Mencegah terjadinya VAP pada pasien ICU
- Efek samping :
Noda pada gigi dan tumpatan dapat terjadi pasca penggunaan jangka
panjang dan pasca kontak dengan tembakau serta beberapa makanan dan
minuman seperti anggur merah dan kopi. Noda ini tidak permanen dan
dapat dengan mudah dihilangkan oleh dokter gigi.
- Kemasan : Botol 250ml
- Komposisi :
 Chlorhexidine digluconate..................0,12 g
 Sodium fluoride.................................0,05 g
 Sodium Saccharin.............................0,06 g
 Exipient s.q.f....................................100 ml
- Indikasi :
 Mencegah terbentuknya bakteri plak
 Mengurangi nafas tak sedap
 Sebagai antiseptik mulut pra dan pasca bedah
 Mencegah terjadinya gigi berlubang
- Cara Pemakaian :
1. 2 kali sehari pagi dan malam kumur dengan 15 ml larutan selama 30detik
2. Jangan berkumur dengan air setelahnya,
3. Jangan menelan produk ini

2. Listerine Total Care Anticavity Mouthwash, Fresh Mint


- Komposisi :
a. Bahan Aktif: Sodium Fluoride (0,0221% (b 0,01% / v ion Fluorida))
b. Bahan aktif: Air, Sorbitol Solution, Alkohol (21,6%), Flavor,
Poloxamer 407, Sodium Lauryl Sulfate, Asam fosfat, Sucralose,
Natrium Fosfat Dibasic, D & C Red 33, FD & C Blue 1
- Cara pemakaian :
Digunakan 2 kali sehari, dikumur selama 30 detik
- Indikasi :
a. Membantu mencegah gigi berlubang
b. Memperkuat gigi
c. Membunuh kuman bau mulut
d. Menyegarkan nafas

3. Reach Junior Alcohol Free Fluoride Mouthwash With Yum Flavour


- Komposisi :
Aqua, Glycerin, Propylene Glycol, Poloxamer 407, Polysorbate 80,
Aroma, Limonene, Sodium Benzoate, Sodium Fluoride, Sodium
Phosphate, Disodium Phosphate, Benzyl Alcohol, Cetylpyridinium
Chloride, Sodium Saccharin, Calcium Disodium EDTA, CI 17200.
- Cara Pemakaian :
gunakan satu kali sehari setelah menggosok gigi. Kumur selama 30 detik.

4. AP-24 Mouthwash Fluoride


- Komposisi :
Aktif: Sodium Fluoride (0,02%).Plak Fighting: AP-24 *.
Lain: Air, Sorbitol, Glycerin, Flavor, Sodium Fosfat, Asam fosfat, Dinatrium EDTA,
Sodium Saccharin, Sodium Benzoate.
- Indikasi :
a. Membersihkan mulut dan membantu melawan plak.
b. Membantu mengurangi plak tanpa merugikan flora normal.
c. Mengandung fluoride yang membantu dalam pengurangan gigi berlubang.
d. Membuat nafas terasa segar tanpa efek negatif dari alkohol.
- Cara pemakaian :
Orang dewasa dan anak-anak usia 6 tahun dan lebih tua: Gunakan setiap hari
setelah menggosok gigi dengan pasta gigi. Kumur sekitar 1 menit kemudian
dikeluarkan dari dalam mulut,jangan ditelan,Jangan makan atau minum selama 30
menit setelah berkumur. Instruksikan anak di bawah usia 12 tahun dalam kebiasaan
berkumur (untuk meminimalkan menelan).. Anak-anak di bawah usia 6 tahun: untuk
penggunaan konsultasi dengan dokter gigi terlebih dahulu

5. Tom's Mouthwash Anti-Cavity Fluoride


- Komposisi :
Bahan aktif : sodium fluoride
Bahan lain : Air, gliserin, xylitol,Poloxamer 407, Asam benzoat, Teh hijau
glycerite, Monosodium fosfat.
- Indikasi :
Pencegahan pada gigi berlubang.
Membuat nafas menjadi segar
Membantu penderita mulut kering
- Cara Pemakaian :
Gunakan satu kali sehari setelah menggosok gigi. Kumur selama 30 detik

. 6.ACT Anticavity Fluoride Rinse


- Komposisi :
Sodium Fluoride at 0.05% (0.02% w/v fluoride ion)
- Indikasi :
Memperkuat gigi dan mencegah kerusakan gigi
- Cara pemakaian :
Digunakan dua kali dalam sehari dan Instruksikan anak-anak di bawah 12
tahun dalam kebiasaan bilasan yang baik dalam rangka meminimalkan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai