Anda di halaman 1dari 9

“UPAYA - UPAYA PREVENTIF”

Disusun Oleh:

Devi yolanda hutabarat

TINGKAT II-C

POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Scaling dan root planingadalah proses membuang plak dan karang gigi yang
dapat menyebabkan inflamasi untuk memulihkan kesehatan gusi secara menyeluruh
(Dibart, 2010). Scaling dan root planing merupakan salah satu prosedur periodontal
yang perlu dikuasai oleh praktisi kesehatan gigi. Untuk menguasai keterampilan
tersebut diperlukan latihan yang intensif, salah satu caranya yaitu melalui simulasi
medis khusus kesehatan gigi (dental simulator).
Dental simulator dapat berupa seperangkat alat kedokteran gigi dengan boneka
peraga (dental mannequin), ada pula yang dijalankan dengan komputer (virtual dental
simulator). Dental simulator jenis pertama biasanya digunakan sebagai bahan
praktikum di laboratorium universitas, sedangkan untuk kebutuhan latihan pribadi
digunakan dental simulator jenis kedua, yaitu virtual dental simulator.
Virtual dental simulator khusus untuk prosedur scaling dan root planing telah
dikembangkan sebelumnya pada penelitian yang dilakukan oleh Wang et al. (2012).
Pada penelitian ini, perangkat masukan yang digunakan adalah haptic devices.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan Leap Motion Controller sebagai
perangkat masukan untuk simulasi virtual scaling dan root planing. Leap Motion
Controller merupakan alat sensor yang didesain khusus untuk mendeteksi gerakan
tangan dan posisi jari serta orientasi tangan (Weichert et al, 2013). Keunggulan alat
ini dibandingkan alat sensor lainnya yakni lebih praktis karena ukurannya yang kecil,
dan harga yang lebih terjangkau.

1.2 Rumusan Masalah.


1. Pengertian Root Planning
2. Teknik root planning
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Root Planning

Scaling dan root planingadalah proses membuang plak dan karang gigi yang dapat
menyebabkan inflamasi untuk memulihkan kesehatan gusi secara menyeluruh.
Scaling adalah proses dimana plak dan karang gigi dibuang dari permukaan
supragingiva (bagian atas gusi) dan subgingiva (bagian bawah gusi), sementara root
planing adalah proses dimana sisa karang gigi yang berada di sementum dikeluarkan
dari akar gigi untuk menghasilkan permukaan gigi yang halus, keras, dan bersih.
Scaling dan root planing bukan merupakan dua prosedur yang terpisah; keduanya
termasuk dalam perawatan periodontal dasar (Dibart, 2010).

Peralatan yang digunakan pada proses scaling dan root planing disebut scaler.
Ada dua tipe scaler, yaitu scaler manual dan scaler ultrasonik. Scaler manual
mengandalkan kekuatan tangan operator dalam pemakaiannya, sedangkan scaler
ultrasonik menggunakan tenaga listrik. Scaler ultrasonik terbagi dua berdasarkan tipe
gerakannya, yaitu magnetostictive (elips) dan piezoelectric(linear). Dewasa ini, pada
umumnya praktisi kesehatan gigi menggunakan scaler ultrasonik karena lebih praktis,
efektif, dan efisien dibandingkan dengan scaler manual (Kamath et al, 2013).
Untuk melakukan scaling dan root planing, terdapat tahapan prosedur yang perlu
dijalani secara bertahap. Tahapan prosedur tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pemeriksaan kedalaman poket periodontal.
Poket periodontal merupakan celah sempit yang terletak di antara gigi dan
gusi. Mengukur kedalaman poket periodontal penting untuk mengetahui tingkat
inflamasi pada gusi.
2. Deteksi karang gigi
Karang gigi, atau dalam istilah kedokteran disebut kalkulus (calculus), yaitu
plak yang mengeras dan mengumpul di permukaan gigi. Karang gigi berwarna
kekuningan dan sulit dihilangkan jika hanya dilakukan dengan menyikat gigi
atau flossing. Ukuran, bentuk, dan lokasi karang gigi merupakan parameter yang
perlu diperhatikan saat pendeteksian karang gigi dilakukan. Ciri khas gigi yang
mengandung karang gigi adalah permukaan gigi terasa kasar dan terdapat
endapan kekuningan pada permukaannya.
3. Proses scaling dan root planing
Proses ini terdiri dari:
a. Scaling supragingiva: membersihkan karang gigi yang terdapat di bagian
atas gusi, tepatnya pada mahkota gigi.

b. Scaling subgingiva: membersihkan karang gigi yang terdapat di bagian


bawah gusi, tepatnya pada akar gigi

c. Root planing: kelanjutan dari scaling subgingiva; membersihkan sisa karang


gigi pada sementum akar gigi.
2.2 Teknik Root Planning

Teknik root planning dapat dilakukan dengan kuret melalui cara berikut:

1. Kuret dipegang dengan menggunakan teknik modified pen grasp.


2. Dibutuhkan tumpuan yang tepat untuk kestabilan alat.
3. Blade diadaptasikan secara ringan pada permukaan gigi.
4. Blade dimasukkan dengan pelan ke dalam ephitelium junction.
5. Sudut kerja harus lebih dari 45 derajat dan kurang dari 90 derajat.
6. Exploratory strokes dilakukan hingga kalkulus atau kekasaran pada
permukaan ditemukan.
7. Jika kalkulus telah ditemukan, dilakukan scalling strokes dengan tekanan
lateral yang kuat, pendek, terkontrol dan berulang hingga semua kalkulus
terangkat.
8. Jika bekerja pada permukaan akar, root planning strokes dengan tekanan
lateral yang kuat dan dilanjutkan dengan strokes yang panjang, berulang dan
mengikis hingga permukaan akar halus dan keras.
9. Lalu kita lakukan pengecekan dengan menjalankan eksplorer atau sonde ke
semua permukaan gigi dan akar gigi.
10. Poles permukaan gigi dengan menggunakan rubber cups dan pasta poles.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-root-planning/5585/2
2. https://www.google.com/search?
q=scaling+subgingival&safe=strict&sxsrf=ACYBGNQgF0yx7DHd-
exuVxLCcABMP2satw:1581346379942&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEw
i34PipnsfnAhX9H7cAHefoCaIQ_AUoAXoECAwQAw&biw=1366&bih=608
3. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/67315/Chapt
er%20I.pdf?sequence=3&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai