SCALLING MANUAL
Dosen Pembimbing:
drg. Inneke Cahyani, MDSc., Sp.Perio
Disusun Oleh:
Hani Kurnia Marlina
G4B016063
Dosen Pembimbing:
drg. Inneke Cahyani, MDSc., Sp.Perio
Disusun Oleh:
Hani Kurnia Marlina
G4B016063
Komponen
Pembelajaran
Daring Resume Diskusi Tindakan Kontrol
Nilai
Tanda Tangan
DPJP
A. Penyakit Periodontal
Jaringan peridontal merupakan jaringan yang mengelilingi gigi dan
berfungsi sebagai jaringan penyangga gigi yang terdiri dari gingiva,
sementum, jaringan ikat peridontal dan tulang alveolar. Ada dua tipe
penyakit periodontal yang berkaitan dengan akumulasi plak yaitu
gingivitis dan periodontitis (Fedi dkk., 2000).
1. Gingivitis
Gingivitis merupakan inflamasi gingiva. Pada kondisi gingivitis
tidak terjadi kehilangan perlekatan. Gambaran klinis dari gingivitis
antara lain kemerahan di margin gingiva, terdapat pembengkakan
gingiva, perdarahan saat probing dengan tekanan ringan dan
perubahan bentuk gingiva. Pada kondisi ini terdapat penambahan
kedalaman probing dan biasanya pada gingivitis tidak ada rasa sakit
(Amaliya, 2000).
2. Periodontitis
Periodontitis adalah suatu penyakit inflamasi destruktif pada
jaringan penyangga gigi yang diakibatkan oleh mikroorganisme
spesifik sehingga menghasilkan kerusakan pada ligamen periodontal
dan tulang alveolar dengan terbentuknya poket, resesi gingiva maupun
keduanya. Periodontitis biasanya berkembang dari gingivitis,
meskipun tidak semua gingivitis berkembang menjadi periodontitis
(Kodir, 2014).
B. Perawatan untuk Gingivitis dan Periodontitis
1. Gingivitis
Perawatan terdiri dari tiga komponen yang dapat dilakukan secara
bersamaan meliputi (Eley dan Manson, 1993)
a) Instruksi kebersihan mulut
Pasien bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan mulutnya
sendiri. Dokter gigi berperan untuk memberikan instruksi kepada
pasien mengenai cara menjaga kebersihan mulut pada saat akan
dilakukan tindakan scalling.
b) Menghilangkan plak dan kalkulus dengan scalling
Scalling merupakan usaha membersihkan semua deposit pada
gigi, kalkulus supragingiva, kalkulus subgingiva, plak dan noda.
Tindakan scalling harus dilakukan secara menyeluruh meliputi
semua gigi. Teknik scalling hanya dapat dikuasai dengan latihan
yang teratur, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar
dapat melakukan teknik ini secara efektif antara lain.
1) Tindakan ini harus dilakukan secara sistematis yaitu
menyeluruh meliputi semua gigi dan berurutan tiap gigi.
2) Harus menggunakan peralatan scalling yang tepat untuk
permukaan gigi yang akan dibersihkan.
3) Setiap gerakan alat harus digerakan dengan tepat dan efektif.
Penggunaan alat yang tidak tepat sering menimbulkan luka
goresan atau kerusakan permukaan gigi.
Berikut peralatan yang digunakan dalam tindakan scalling yaitu:
1) Scalling manual
Skeler merupakan alat untuk melakukan pembersihan karang
gigi dan untuk melakukan root planning. Skeler memiliki dua
ukuran yaitu skeler yang berukuran besar (makro skeler)
yang digunakan untuk mengambil kalkulus supragingiva dan
skeler yang berukuran kecil (mikro skeler) digunakan untuk
mengambil kalkulus subgingiva. Macam-macam alat skeler
manual antara lain (Putri dkk., 2010).
a) Sickle scaler
Sickle scaler memiliki bentuk seperti bulan sabit.
Working end memiliki permukaan datar dan dua sisi
potong yang mengerucut dan membentuk sudut lancip
pada ujungnya. Sickle scaler digunakan untuk
mengambil kalkulus supra atau subgingiva pada
permukaan proksimal gigi anterior dan posterior.
b) Kuret
Kuret merupakan alat yang bentuknya mirip
sendok dan digunakan untuk mengambil kalkulus
subgingival, menghaluskan permukaan akar dari jaringan
nekrotik, dan mengkuret jaringan lunak nekrotik pada
dinding poket. Kuret memiliki dua sisi potong yang
bertemu pada ujung alat dengan bentuk membulat.
Perbedaan dengan sickle skeler, kuret lebih tipis dan
tidak memiliki ujung yang tajam sehingga dapat
mencapai poket yang lebih dalam serta trauma yang
ditimbulkan pada jaringan lunak bersifat minimal.
Pada potongan melintang, kedua sisi potongnya
berbentuk setengah lingkaran sehingga mudah
beradaptasi dengan permukaan akar dibandingkan
dengan sickle skeler. Terdapat dua jenis kuret yaitu kuret
universal dan kuret khusus. Kuret universal memiliki sisi
potong yang dapat dimasukan pada sebagian besar area
gigi dengan cara mengubah dan mengadaptasikan jari-
jari dan posisi tangan operator. Kuret area khusus yaitu
kuret Gracey.
Kuret gracey adalah satu set kuret yang terdiri dari
beberapa instrumen yang didesain dan diberi lekukan
untuk dapat beradaptasi pada area anatomis tertentu pada
gigi geligi. Alat ini dan modifikasinya merupakan alat
yang paling tepat untuk tindakan scalling area
subgingiva maupun tindakan root planning karena dapat
beradaptasi secara maksimal pada berbagai anatomi akar
yang beragam. Kuret Gracey yang berujung ganda
(double ended) tersedia dengan nomor sebagai berikut.
1) Gracey #1-2 dan 3-4 : untuk gigi anterior
2) Gracey #5-6 : untuk gigi anterior dan
premolar
3) Gracey #7-8 dan 9-10 : untuk gigi posterior bagian
labial dan lingual
4) Gracey #11-12 : untuk gigi posterior bagian
mesial
5) Gracey #13-14 : untuk gigi posterior bagian
distal
c) Hoe scaler
Hoe skeler merupakan alat skeler yang memiliki bentuk
seperti cangkul. Alat ini berfungsi untuk meratakan dan
menghaluskan permukaan akar sehingga bebas dari sisa-
sisa kalkulus.
d) File
File merupakan skeler yang memiliki bentuk seperti
kikir. Alat ini berfungsi untuk menghancurkan kalkulus
yang besar. File dapat menyebabkan permukaan akar
menjadi kasar jika penggunaanya tidak tepat.
e) Chisel
Chisel merupakan alat yang bentuknya seperti pahat.
Chisel skeler didesain untuk bagian proksimal gigi-gigi
anterior. Chisel dimasukkan dari permukaan labial.
Berikut Gambar Instrumen Skeler Manual.
A. Identitas Pasien
Pasien : Sdr. N.
Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
B. SOAP
1. Subjektif
a) Chief complain : Pasien datang ingin dibersihkan karang giginya
b) Present illness : Pasien tidak mengeluhkan adanya perdarahan
saat menyikat gigi.
c) Past dental history : Pasien pernah melakukan tindakan
penambalan gigi
d) Past medical history: Pasien tidak memiliki kelainan sistemik
e) Family history : Keluarga pasien tidak dicurigai menderita
kelainan
f) Social history : Pasien seorang wirausahawan
2. Objektif
a) Resume pemeriksaan keadaan umum: compos mentis, tidak ada
kelainan
b) Resume pemeriksaan ekstraoral : tidak ada kelainan
c) Resume pemeriksaan intraoral
Tabel pemeriksaan intra oral.
Pemeriksaan Kunjungan I Kunjungan II
Lesi intraoral Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Perdarahan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
spontan
Pembengkakan Anterior rahang Anterior rahang
gusi bawah bawah
Stippling Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Dehinsence Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Fenestration Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Resesi dan CAL Tidak ada kelainan Tidak ada
OHI-S 0,5 (Baik) 0,5 (Baik)
Plak skor (O’leary) 30 % 16,66 %