Anda di halaman 1dari 4

MASTER STANDING ORDER

 Standing order ini merupakan tambahan dari peraturan perusahan atau instruksi yang diperuntukkan bagi keselamatan disaat melakukan kegiatan diatas kapal yang
digunakan dari waktu kewaktu.
 Setiap crew harus paham dan berpengalaman menggunakan peralatan tertentu saat melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab nya.
 Setiap crew harus mengetahui dan mengerti prosedure pekerjaan yang akan dilakukan.
 Setiap crew agar selalu bersifat waspada dan hati hati baik untuk diri sendiri maupun rekan kerja dalam menjalankan tugas.

A. STANDING ORDER LIFTING CARGO

1. Ketahui dan Komunikasikan rencana pengangkatan sesuai jenis cargo yang akan diangkat.

2. Kondisi cuaca, ketinggian ombak maximum 1 Mtr, Kecepatan angin kurang dari 25 knots.

3. Memastikan kondisi kapal dapat dimaneuver dengan baik.

4. Visibility minimum 500 Mtr dan tidak ada hujan.

5. Pastikan pencahayaan geledak dan lampu cukup untuk operasi pada malam hari.

6. Memastikan alat komunikasi (VHF radio) bekerja dengan baik dan stanby di working chanel yang telah ditentukan ( CH.08 )

7. Memastikan lokasi rencana poenenpatan cargo clear dan aman.

8. Crew yang terlibat wajib menggunakan APD lengkap dan mengisi checklist pengangkatan barang.

9. Minimal 1 orang crew yang bertugas sebagai signal man (Komunikasi dengan Nakhoda dan kapal (Tanker)) dan 1 crew sebagai Rigger.

10. Memastikan tugline telah terpasang pada cargo hook crane yang panjangnya disesuakian dengan kondisi.

11. Pengangkatan cargo dapat dimulai setelah mendapat instruksi dari Master ( kapal sudah pada posisi aman untuk menerima cargo )

12. Saat proses pengangkatan crew tidak boleh berada dibawah cargo hook.

13. Setelah boom crane melewati badan kapal (Tanker) komando di ambil alih oleh signal man S Anna ( begitupun sebaliknya ) – Komunikasikan dengan kapal (Tanker)

14. Signalman memastikan hook clear, lalu informasikan ke Nakhoda untuk bermanuver.
B. STANDING ORDER PERSONAL TRANSFER.

1. Ketahui dan Komunikasikan rencana Perpindahan Personil.

2. Kondisi cuaca, ketinggian ombak maximum 1 Mtr, Kecepatan angin kurang dari 25 knots.

3. Memastikan kondisi kapal dapat dimaneuver dengan baik.

4. Visibility minimum 500 Mtr.

5. Pastikan pencahayaan geledak dan lampu cukup untuk operasi pada malam hari.

6. Memastikan alat komunikasi (VHF radio) bekerja dengan baik dan stanby di working chanel yang telah ditentukan ( CH.08 )

7. Crew yang terlibat wajib menggunakan APD lengkap

8. Menentukan 1 orang crew yang bertugas sebagai signal man selama transfer passenger dan berkomunikasi dengan gangway operator/ signal man kapal (Tanker)

9. 1 orang crew bertugas untuk membantu passenger yang naik/turun dari gangway dan bertugas berkomunikasi ke bridge untuk memberi informasi jarak aman
kapal dengan gangway.

10. Memastikan semua passenger yang akan naik/turun menggunakan work vest.

11. Transfer passenger naik/turun ke gangway dapat dimulai setelah mendapat instruksi dari Master ( posisi kapal sudah steady dan aman )

12. Passenger tidak dibolehkan naik/turun membawa barang yang berat di gangway.

13. Barang penumpang yang berat naik/turun menggunakan tali/net.

14. Sebelum kapal bergerak mundur untuk keluar, pastikan posisi haluan kapal clear dan aman dari gangway.

C. STANDING ORDER BUNKER

1. Ketahui dan Komunikasikan rencana Bunker


2. Kondisi cuaca, ketinggian ombak maximum 1 Mtr, Kecepatan angin kurang dari 25 knots.

3. Memastikan kondisi kapal dapat dimaneuver dengan baik.

4. Visibility minimum 500 Mtr.

5. Pastikan pencahayaan geledak dan lampu cukup untuk operasi pada malam hari.

6. Memastikan alat komunikasi (VHF radio) bekerja dengan baik dan stanby di working chanel yang telah ditentukan ( CH.08 )

7. Crew yang terlibat wajib menggunakan APD lengkap

8. Minimal 1 orang crew yang bertugas sebagai signal man (Komunikasi dengan Nakhoda dan kapal (Tanker)) dan 1 crew sebagai Rigger.

9. Pastikan manifold yang akan digunakan beserta tools yang akan digunakan.

10. Pastikan Deck plug telah terpasang.

11. Pastikan sopep dan alat pemadam tersedia dan siap.

12. Posisikan sedekat mungkin (sejajar) antara manifold supplier dengan manifold S anna.

13. Memastikan tugline telah terpasang pada cargo hook crane yang panjangnya disesuakian dengan kondisi.

14. Saat proses pengangkatan crew tidak boleh berada dibawah cargo hook.

15. Sebelum hose dipasang di manifold terlebih dahulu hose di ikat di dekat manifold sebagai pengaman.

16. Komunikasikan ke bunkerman tekanan pompa yang digunakan

17. Komunikasikan kenaikan atau penurunan pumping rate sesuai dengan kondisi

18. Pastikan selalu update volume bunker yang telah diterima.

19. Selalu lakukan pengecekan volume yang diterima dengan Tank Table

20. Setelah bunker operation selesai, Pastikan kondisi Hook dan hose clear baru dapat dilanjutkan dengan manuver kapal.

Anda mungkin juga menyukai