Anda di halaman 1dari 15

BAB III

ASKEB KOMUNITAS PADA KELUARGA

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL


PADA Ny. R DI PUSKESMAS NILAM SARI
TAHUN 2021

KUNJUNGAN 1

Tanggal Pengkajian : 04/02/2021


Jam pengkajian :12:00
Dikaji Oleh : MAY SYARAH

I . PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas / Biodata
Nama Ibu :.NY.R Nama Suami :. TN.A
Umur :24 TH Umur : 28th
Suku / Bangsa :PILI/Indonesia Suku / Bangsa : sikumbang/indonesia
Agama :islam Agama : islam
Pendidikan :SLTP Pendidikan : SLTP
Pekerjaan :iRT Pekerjaan : pedagang
Alamat rumah :koto bawah
RT /RW : 002/003
Kecamatan : mandiangin koto selayan
2. Keluhan : tidak ada
3. Riwayat Obstetri
a. Riwayat menstruasi
 Haid pertama :12 th Teratur / tidak : teratur
 Siklus :28 hari Lamanya : 7 hari
 Banyaknya :3x ganti duk Sifat darah : encer
 Dismenorhea :ada Warna darah : merah
b. Riwayat Pernikahan
 Status Perkawinan:sah Kawin : 1
 Kawin I : Umur 22th, dengan suami 26 th
Lamanya : 2 th , anak : 1 orang, abortus : 0

4. Riwayat Kehamialn, Persalinan dan Nifas yang lalu


Anak Kehamilan Persalinan Nifas

ke ANC TT Usia Penyul TTL Jenis Penolong Tempat Komplikasi BB/PB JK Keadaan Involusi Laktasi

kehamil it Persalinan Nifas (lamanya

an )
1 4x - 9 bln tdk ada 15/0 normal bidan pmb tdk ada 3400/4 l norml normal normal

4 9

5. Riwayat kehamilan Sekarang


 BB Sebelum hamil :50 HPHT : 14-09-2020
a. Trimester I
ANC :
Keluhan :
Anjuran :
Therapi :
Status T :
Tanda Bahaya :

c. Trimester II
ANC : 1x di puskesmas
Keluhan : tidak ada
Anjuran : perbanyak makan sayur
Therapi : cal,vit c,asam folat
Status T : tidak ada
Tanda Bahaya : tidak ada
Pergerakan janin pertama kali dirasakan : 16 minggu
Frekuensi pergerakan janin : 20 x
d. Trimester III
ANC :
Keluhan :
Anjuran :
Therapi :
Status T :
Tanda Bahaya :
Frekuensi pergerakan janin :
6. Riwayat Kontrasepsi :ibu tidak menggunakan kontrasepsi
7. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit yang pernah diderita seperti;Jantung,Hipertensi,dll :
jantung :tidak ada
hipertensi :tidak ada
Dm :tidak ada
Epilepsy :tidak ada
b. Riwayat Penyakit keturunan dan keluarga seperti;Jantung,Hipertensi,dll :
jantung :tidak ada
hipertensi :tidak ada
Dm :tidak ada
Epilepsy :tidak ada

c. Prilaku kesehatan
 Penggunaan alkohol / obat sejenisnya : tidak ada
 Obat/jamu yang sering digunakan : tidak ada
 Rokok, makan sirih : tidak ada
8. Aktifitas sehari - hari
a. Pola makan
 Frekuensi sebelum hamil : 3 x sehari
 Frekuensi sekarang : 3 x sehari
 Menu :pagi :1 priring nasi,1 mangkok sayur,1 potong ikan
:siang: 1 piring nasi,1 ptong ayam
Malam: 1 piring nasi ,1 potong ikan

 Keluhan : tidak ada

b. Pola minum
 Frekuensi sebelum hamil : 6-7 gelas /hari
 Frekuensi sekarang : 6-7 gelas /hari
 Jenis : air mineral dan susu
 Keluhan : tidak ada

c. Pola Eliminasi
BAK BAB Personal higiene
Frekuensi : 5x sehari Frekuensi : 2xsehari Mandi : 2x sehari
Warna : kuning Warna : kuning Keramas : 1x2hari
Bau : khas Konsistensi : lunak Gosok gigi : 2xsehari
Keluhan : tidak ada Keluhan : tidak ada Ganti pakaian dalam :
2xsehari
Ganti pakaian luar :
2xsehari

d. Pola istirahat dan tidur


 Tidur malam : 8jam
 Istirahat siang : 30 menit
 Istirahat terakhir : malam

e. Kegiatan sehari — hari : mengurus rumah tangga

f. Pola Seksualitas : 3x seminggu

9. Keadaan Ekonomi
 Penghasilan per bulan : Rp 800-1.000.000
 Penghasilan per tahun : Rp 9.800-12.000.000
10. Psikososial
a. Psikologis : ibu kurang senang dengan kehamilan nya
b. Sosial : hubungan ibu dengan keluarga dan suami baik
c. Spritual : ibu ada mengerjakan ibadah
d. Kultural :ibu tidak percaya mitos
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. kesadaran : composmentis
b. Keadaan emosional : stabil
c. Postur tubuh : lordosis
d. TB : 154 cm
e. BB : 58 kg
f. LILA : 25 cm
g. Vital sign
 TD :110/80 mmhg Nadi : 80x/i
RR :20 x/i Suhu : 36,5 c
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
 Warna rambut : hitam
 Pedikulus humanus : tidak ada
 Ketombe : tidak ada
 Pembengkakan : tidak ada
 Kerontokan :tidak ada
b. Muka
 Simetris : simetris kiri dan kanan
 Pucat : tidak pucat
 Oedema : tidak oedema
 Cloasma gravidarum : tidak ada
b. Mata
 Simetris : simetris kiri dan kanan
 Palpebra : tidak oedema
 Konjungtiva : tidak pucat
 Sklera : tidak iterik
d. Hidung
 Simetris : simetris kiri dan kanan
 Kebersihan : bersih
 Pembengkakan : tidak ada
e. Gigi/mulut :
 Simetris : simetris atas bawah
 Bibir : tidak pucat
 Lidah : bersih
 Stomatits : tidak ada
 Caries : ada
 Tonsil : tidak meradang
f. Telinga
 Simetris : simetris kiri dan kanan
 Kebersihan : bersih
 Radang : tidak ada
g. Leher
 Kelenjar lymfe : tidak ada pembengkakakan
 Kelenjer tiroid : tidak ada pembengkakan
 Vena jugularis : tidak ada pelebaran
h. Payudara
 Simetris : simetris kiri dan kanan
 Striae : tidak ada
 Areola mamae : hyperpigmentasi
 Papilla mamae : menonjol
 Retraksi : tidak ada
 Massa : tidak ada
 Pengeluaran : tidak ada
 Kebersihan : bersih
i. Abdomen
 Pembesaran perut : sesuai usia kehamilan
 Bekas luka operasi : tidak ada
 Striae : ada
 Linea : ada
k. Pemeriksaan kebidanan
 Palpasi uterus
 Leopold I : Tfu 2 jari di bawah pusat ,ballotement +

 Leopold II :tidak dilakukan


 Leopold III :tidak dilakukan
 Leopold IV :tidak dilakukan
 TFU : 22 cm
 Auskultasi
 Frekwensi :142x/i
 Punctum Maks : kuadran 4
l. Irama : teratur
m. Ekstremitas
 Atas
 Oedema : tidak oedema
 Sianosis : tidak sianosis
 Kuku : bersih
 Bawah
 Oedema :tidak oedema
 Sianosis : tidak sianosis
 Kuku : bersih
 Varises : tidakada
 Reflek patella ka/ki :+
n. Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan karena tidak ada keluhan

3. Pemeriksaan penunjang
 HB : 11,1 gr%
 Protein urin :-
 Glukosa urin :-
 Golongan darah :B
 Hbsag :NR
 HIV : NR
 SIPILIS :NR
II. INTERPRESTASI DATA
 Diagnosa
IBU G2P1A0H1 Usia kehamilan 20-21 minggu Ballotement + janin hidup intrauterin
keadaaan umum ibu dan janin baik.

 Data Dasar
Data subjektif
1. Ibu mengataan hamil anak ke 2
2. Ibu mengatahKan hpht:14/09/2020
3. Tp:21/06/2021
Data objektif
1. Keadaan umum ibu :baik
2. Tb:154
3. Bb:58 kg
4. Ttv normal:
Td :110/80
Nadi:80x/i
Rr:20x/i
5. Tfu:22 cm
6. Usia kehamilan:20-21 minggu
7. Palpasi uterus:
Leopold 1:ballotement +
Leopold 2:tidak dilakukan
Leopold 3:tidak dilakukan
Leopold 4: tidak dilakukan
8 djj:142x/i

 Masalah
Jarak anak terlalu dekat dengan kehamilan
 Kebutuhan
1. Informasi
2. Penkes nutrisi gizi ibu hamil
3. Penkes tanda bahaya kehamilan
4. Kunjungan ulang

III. IDENTIFIKASI MASALAH DAN DIAGNOSA POTENSIAL


IBU G2P1A0H1 HAMIL RESTI dengan jarak anak terlalu dekat potensi yang akan terjadi
pendarahan,BBLR_________________________________________________
IV. TINDAKAN SEGERA
PEMBERIAN PMT DAN SUSU IBU HAMIL
V. RENCANA ASUHAN
1. Informasikan hasil pemeriksaan kehamilan ibu
2. Berikan penkes nutrisi gizi ibu hamil
3. Penkes tanda-tanda bahaya pada ibu hamil
4. Ajurkan kunjungan ulang
VI. PELAKSANAAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu yaitu
Data subjektif
4. Ibu mengataan hamil anak ke 2
5. Ibu mengatahKan hpht:14/09/2020
6. Tp:21/06/2021
Data objektif
8. Keadaan umum ibu :baik
9. Tb:154
10. Bb:58 kg
11. Ttv normal:
Td :110/80
Nadi:80x/i
Rr:20x/i
12. Tfu:22 cm
13. Usia kehamilan:20-21 minggu
14. Palpasi uterus:
Leopold 1:ballotement +
Leopold 2:tidak dilakukan
Leopold 3:tidak dilakukan
Leopold 4: tidak dilakukan
15.djj :142x/i
2.menjelaskan kepada ibu nutrisi yang baik untuk memperbaiki gizi ibu hamil
Yang harus di perbanyak makan makanan yang mengandung karbo hidrat
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi yang penting bagi ibu hamil. Konsumsilah
karbohidrat kompleks yang juga mengandung serat, agar ibu terhindar dari sembelit. Contoh
karbohidrat kompleks adalah nasi merah, roti gandum, kacang-kacangan, serta sayuran dan
buah, misalnya jagung dan durian.
Protein
Protein berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan sel atau jaringan, termasuk
sel otak janin. Selain itu, protein juga membantu pertumbuhan jaringan payudara pada ibu
hamil, serta meningkatkan suplai darah dalam tubuh.Kebutuhan asupan protein untuk ibu
hamil adalah sekitar 75—100 gram atau 2—3 porsi sumber protein per hari. Adapun sumber
protein yang baik untuk ibu hamil meliputi daging sapi tanpa lemak, ikan, daging ayam,
daging domba, tahu, dan hati sapi.
Lemak
Saat hamil, ibu hamil juga dianjurkan untuk mengonsumsi lemak. Namun, pilihlah sumber
lemak baik atau lemak tak jenuh, seperti kacang-kacangan, alpukat, minyak zaitun, serta
ikan salmon. Lemak baik yang mengandung omega-3 berperan penting untuk mendukung
pertumbuhan otak dan mata bayi sebelum lahir serta perkembangan kognitif dan penglihatan
anak sesudah kelahiran. Selain itu, lemak juga membantu pertumbuhan plasenta dan jaringan
lainnya, serta menurunkan risiko terjadinya kelahiran prematur dan baby blues.
Mikronutrien
Mikronutrien merupakan komponen makanan yang meliputi vitamin dan mineral. Di bawah
ini akan dijelaskan mengenai beberapa mikronutrien yang kebutuhannya perlu diutamakan
saat hamil.
Kalsium
Tak hanya menguatkan tulang dan gigi Anda, kalsium juga berguna untuk membangun
tulang dan gigi janin. Selain itu, kalsium berperan dalam membantu tubuh Anda mengatur
cairan, membantu kerja fungsi saraf dan kontraksi otot.Selama hamil, Anda membutuhkan
kalsium sekitar 1000 miligram. Anda bisa memperoleh kalsium dari susu, keju, yoghurt,
ikan sarden atau salmon, dan bayam.
Asam Folat
Asam folat berperan penting dalam mengurangi risiko cacat lahir, termasuk cacat
pembentukan tabung saraf pada janin yang memengaruhi otak serta saraf tulang
belakangnya. Contohnya adalah spina bifida dan anencephaly.Kebutuhan asam folat harian
di masa kehamilan adalah 600—800 mikrogram. Sumber asam folat di antaranya adalah
sayuran hijau, kacang-kacangan, telur, hati sapi, buah jeruk, stroberi, lemon, mangga, dan
tomat.
Zat Besi
Zat besi memiliki fungsi untuk meningkatkan volume darah dan mencegah anemia. Asupan
harian yang ideal di masa kehamilan adalah 27 miligram, namun biasanya dokter juga akan
memberikan suplemen besi yang perlu diminum setiap hari.Adapun sumber zat besi bisa
yang bisa Anda konsumsi, yaitu lobak, sayuran hijau seperti bayam, selada, kubis, biji-
bijian, roti, sereal, oatmeal, daging sapi dan sea food.
Kebutuhan Vitamin Ibu Hamil yang Harus Dipenuhi
Asupan vitamin selama hamil juga perlu dilengkapi untuk mendukung kesehatan ibu hamil
dan bayi di kandungannya. Adapun vitamin yang diperlukan di masa kehamilan meliputi:

Vitamin A, untuk kesehatan kulit dan mata, serta pertumbuhan tulang. Vitamin ini bisa
diperoleh dari wortel, sayuran hijau, dan umbi-umbian
Vitamin C, untuk kesehatan gigi, gusi, tulang, serta membantu penyerapan zat besi. Vitamin
ini bisa diperoleh dari buah jeruk, brokoli, tomat
Vitamin B6, untuk pembentukan sel darah merah serta untuk efektivitas manfaat protein,
lemak, dan karbohidrat. Vitamin ini bisa didapat dari sereal, biji-bijian utuh seperti gandum,
dan buah pisang
Vitamin B12, untuk pembentukan sel darah merah dan menjaga kesehatan sistem saraf.
Vitamin ini bisa diperoleh dari daging, ikan, dan susu
Vitamin D, untuk kesehatan tulang dan gigi, serta membantu penyerapan kalsium. Vitamin
ini bisa diperoleh dari jamur susu, sereal, dan rot
3.menjelaskan tanda-tanda bahaya pada ibu hamil yaitu Bagi ibu hamil

Kehamilan dengan jarak yang terlalu dekat akan meningkatkan risiko perdarahan, keguguran,
hingga kematian pasca persalinan. Wanita yang sebelumnya mengalami kehamilan normal
bahkan tidak luput dari risiko ini.

Ibu hamil juga berisiko mengalami placenta previa dan/atau placenta accreta. Placenta previa
adalah kondisi ketika ari-ari berada di bawah rahim dan menutupi jalur lahir, sedangkan
placenta accreta menyebabkan ari-ari tumbuh jauh di dalam dinding rahim.Tidak hanya itu,
komplikasi lain dapat terjadi pada ibu hamil yang mengalami kegemukan, penyakit diabetes,
serta risiko kehamilan lain yang belum sempat diperbaiki. Pada kasus kehamilan yang terlalu
cepat setelah persalinan caesar, risiko robekan rahim juga dapat meningkat.
- Bagi janin
Jarak kehamilan yang terlalu dekat turut menimbulkan bahaya bagi kesehatan janin.
Dampak utama yang paling mengkhawatirkan adalah kelahiran prematur, sebab bayi yang lahir
prematur lebih berisiko mengalami kematian setelah lahir.Selain itu, pertumbuhan dan
perkembangan janin selama berada dalam kandungan juga bisa terhambat karena ibu kesulitan
memenuhi kebutuhan nutrisi selama hamil. Dampaknya adalah ukuran tubuh bayi yang kecil
serta berat badan lahir rendah.
Dan tanda bahaya lain nya pada trimester 2 ini adalah
1. Pendarahan saat hamil
Keguguran tetap dapat terjadi pada trimester kedua, walaupun lebih jarang dibandingkan
trimester pertama. Gejala pertama yang menunjukkan keguguran adalah pendarahan hebat
disertai dengan kram pada rahim.

Keguguran pada trimester kedua atau terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu dapat
disebabkan berbagai faktor, di antaranya:

Kelainan bentuk rahim. Rahim terbagi menjadi dua bagian yang dipisahkan oleh lapisan dinding
otot atau jaringan ikat fibrosa (septum).
Inkompetensi rahim. Leher rahim terbuka terlalu cepat sehingga menyebabkan persalinan
prematur.
Penyakit autoimun. Misalnya saja lupus atau skleroderma. Penyakit autoimun disebabkan sistem
kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang sehat.
Kelainan kromosom pada janin. Bila janin memiliki kelainan kromosom, kehamilan kerap
berakhir dengan keguguran atau janin mengalami gangguan pertumbuhan.
Selain itu, pendarahan pada trimester kedua juga dapat disebabkan oleh persalinan prematur dan
kelainan plasenta seperti plasenta previa dan solusio plasenta. Kondisi ini umumnya terjadi pada
trimester 3, tapi juga bisa terjadi pada akhir trimester 2 kehamilan.

2. Persalinan prematur
Normalnya janin siap dilahirkan pada usia kehamilan 37—40 minggu, sehingga siap lahir di
antara waktu tersebut. Namun, bila kurang dari usia 37 minggu sudah lahir, disebut lahir
prematur.

Berbagai faktor penyebab persalinan prematur di antaranya adalah:


1) Infeksi saluran kemih (ISK)
2) Kebiasaan merokok
3) Penyakit kronis seperti diabetes atau ginjal
Di samping itu, risiko persalinan prematur juga meningkat bila Bunda memiliki riwayat
persalinan prematur sebelumnya, kehamilan kembar atau lebih dari dua janin, kelebihan air
ketuban, serta infeksi pada kantong ketuban atau air ketuban.

3. Ketuban pecah dini


Semestinya ketuban pecah saat Bunda telah memasuki proses persalinan. Saat ketuban pecah
sebelum waktunya, hal ini dapat membahayakan janin. Kantong ketuban melindungi janin dari
bakteri. Karena itu saat ketuban pecah dini, janin dapat terkena infeksi.

Penyebab ketuban pecah dini masih belum diketahui secara jelas, namun seringkali disebabkan
oleh infeksi pada kantong ketuban. Kondisi ini dapat menyebabkan persalinan prematur.

Gejala ketuban pecah dini adalah keluarnya cairan ketuban melalui vagina, bisa merembes
sedikit-sedikit atau mengalir deras. Kadang Bunda yang mengalaminya mengira dia
mengompol, padahal ketubannya pecah. Bedanya dengan urine, air ketuban tidak berwarna dan
tidak berbau.

Gejala lain ketuban pecah dini di antaranya adalah:


1) Merasa ingin buang air kecil terus
2) Cairan vagina yang lebih banyak dari biasanya
3) Pendarahan dari vagina
4) Rasa nyeri atau kram pada panggul
Saat ketuban pecah dini di trimester 2, umumnya dokter akan melakukan tindakan untuk
mencegah persalinan prematur seperti memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi,
kortikosteroid untuk mempercepat perkembangan paru-paru janin, serta obat-obatan untuk
mencegah kontraksi.
4. Inkompetensi serviks
Salah satu tanda bahaya kehamilan trimester 2 yang perlu diwaspadai Bunda adalah
inkompetensi serviks. Normalnya, saat kehamilan telah memasuki usia 37—40 minggu, serviks
(leher rahim) mulai terbuka dan memendek agar bayi dapat keluar. Namun, jika serviks
mengalami kondisi ini pada trimester 2 sebelum waktu persalinan, istilahnya disebut dengan
inkompetensi serviks. Biasanya disebabkan faktor bawaan dan ketahuan setelah Bunda
mengalami kelahiran prematur yang berulang kali.

Risiko inkompetensi serviks akan meningkat pada ibu hamil yang memiliki riwayat luka pada
serviks, biopsi pada serviks, atau operasi lainnya pada serviks. Umumnya kondisi inkompetensi
serviks tidak disertai rasa nyeri atau kontraksi, namun bisa disertai gejala pendarahan atau
keluarnya lendir dari vagina.

Ultrasonografi dapat mendeteksi adanya inkompetensia serviks sebelum terjadinya kelahiran


prematur, yaitu dengan pengukuran panjang serviks yang kurang dari 3.5 cm.

Bila Bunda terdiagnosa dengan inkompetensi serviks, upaya yang bisa dilakukan untuk
mencegah kelahiran prematur adalah dengan mengikat leher rahim (cervical cerclage).
Umumnya, pengikatan mulut rahim dilakukan pada usia kehamilan 14 minggu.
5. Preeklampsia
Preeklampsia umumnya terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu. Kondisi ini biasanya ditandai
dengan peningkatan tekanan darah, adanya protein pada urine, atau pembengkakan tiba-tiba
pada wajah, tangan, atau kaki.

Selain itu, preeklamsia juga kerap ditandai dengan gejala sakit kepala yang tak kunjung reda
bahkan setelah minum obat pereda nyeri, pandangan mengabur atau melihat bercak-bercak,
nyeri hebat di bagian perut atau sisi kanan tubuh, dan gampang memar.

4.Menganjurkan ibu untuk kunjngan ulang 1 bulan lagu tanggal 2 maret 2021_

VII. EVALUASI
1. Ibu mengerti dan paham dengan hasil pemeriksaan kehamilan nya yang sekarang
2. Ibu mengerti dengan penkes nutrisi untuk ibu hamil dan apa-apa saja yang harus di konsumsi
oleh ibu agar ibu dan janin sehat dan ibu bersedia untuk mengikuti anjuran yang diberikan
tenaga kesehatan kepada ibu.
3. Ibu telah mengerti dan paham apa saja tanda bahaya yang dapat terjadi pada kehamilan ibu
saat ini dan ibu bersedia menjaga kehamilan nya dan memperhatikan setia gejala yang akan
terjadi dan ibu bersedia jika tanda bahaya itu terjadi akan pergi ke tenaga kesehatan scepat
nya
4. Ibu akan kunjungan ulang 1 bulan lagi tagl 2 maret 2020
________________________________________________________________

Diketahui :
Mahasiswa Pembimbing lapangan

Pembimbing Akademik

Anda mungkin juga menyukai