Anda di halaman 1dari 1

JIKA NOTARIS DIPANGGIL PENYIDIK KARENA DIANGGAP MELANGGAR KETENTUAN PASAL 15 AYAT (2)

UUJN - P, HURUF :

a. MENGESAHKAN TANDA TANGAN DAN MENETAPKAN KEPASTIAN TANGGAL SURAT DI BAWAH


TANGAN DENGAN MENDAFTAR DALAM BUKU KHUSUS;

b. MEMBUKUKAN SURAT DI BAWAH TANGAN DENGAN MENDAFTAR DALAM BUKU KHUSUS;

c. MEMBUAT KOPI DARI ASLI SURAT DI BAWAH TANGAN BERUPA SALINAN YANG MEMUAT URAIAN
SEBAGAIMANA DITULIS DAN DIGAMBARKAN DALAM SURAT YANG BERSANGKUTAN;

d. MELAKUKAN PENGESAHAN KECOCOKAN FOTOKOPI DENGAN SURAT ASLINYA;

UUJN, PERLUKAN IZIN DARI MKNW ?

Terhadap hal-hal tersebut ada 2 (pandangan), yaitu :

1. Bahwa kewenangan MKNW sangat limitatif sebagaimana yang ditegaskan dalam


Permenkumham No. 7/2016 - Pasal 20 , yaitu : Kewenangan Majelis Kehormatan Notaris Wilayah
berdasarkan keputusan rapat Majelis Kehormatan Notaris Wilayah meliputi:

a. pemeriksaan terhadap Notaris yang dimintakan persetujuan kepada Majelis Kehormatan Notaris
Wilayah oleh penyidik, penuntut umum, atau hakim;

b.pemberian persetujuan atau penolakan terhadap permintaan persetujuan pengambilan fotokopi


minuta akta dan/atau surat-surat yang dilekatkan pada minuta akta atau protokol Notaris dalam
penyimpanan Notaris; dan

c. pemberian persetujuan atau penolakan terhadap permintaan persetujuan pemanggilan Notaris untuk
hadir dalam penyidikan, penuntutan, dan proses peradilan yang berkaitan dengan akta atau protokol
Notaris yang berada dalam penyimpanan Notaris.

Jadi tafsirnya jika Notaris dipanggil Penyidik berkaitan dengan Pasal 15 ayat (2) UUJN – P huruf a, b, c
dan d tidak perlu izin MKNW, karena MKNW tidak diberi kewenangan untuk melakukkanya, artinya
hadapi saja sendiri oleh Notaris yang bersangkutan.

2. Bahwa ada juga yang berpendapat, meskipun hal yang disebutkan dalam Pasal 15 ayat (2) UUJN
– P huruf a, b, c dan d tidak dan bukan kewenangan MKNW, MKNW tetap harus melakukan mengambil
keputusan karena semua yang dilakukan Notaris sebagaimana tersebut dalam Pasal 15 UUJN – P sebagai
tindakkan dalam Jabatan Notaris. Dalam kaitan ini MKNW wajib mengambil DISKRESI yang melekat pada
jabatan MKNW.

Saya berpendapat yang nomor 2 (dua) yang harus dilakukan oleh MKNW, sebagai upaya melindungi
jabatan Notaris. Tapi apakah MKNW mau ?

Kita berharap organisasi bisa menginisiasi kedua hal tersebut, sehingga menjadi patokan dan pedoman
kita semua. (HBA – INC).

Anda mungkin juga menyukai