Anda di halaman 1dari 42

Materi pembelajaran berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan persiapan dalam perencanaan material jalan. 1


Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti seluruh materi pekerjaan persiapan terkait dengan kegiatan perencanaan
material jalan ini, diharapkan peserta mampu:

Elemen Kompetensi Capaian Pembelajaran


1. Mengidentifikasi lingkup a. Mengumpulkan dokumen perjanjian kerja.
pekerjaan yang akan b. Mengidentifikasi cakupan pekerjaan didalam perjanjian kerja.
dilaksanakan
c. Menetapkan lingkup pekerjaan.
2. Menetapkan referensi dan a. Menginventarisasi referensi dan standar material yang berlaku.
standar yang berlaku b. Memilih referensi dan standar yang sesuai.
c. Menetapkan referensi material berdasarkan standar yang berlaku.
3. Membuat rencana kerja a. Mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan yang tercantum dalam perjanjian
persiapan pelaksanaan kerja.
perencanaan material jalan b. Menyusun sumber daya yang diperlukan dalam perencanaan
kebutuhan material jalan.
c. Menetapkan jadwal rencana kerja.
2
Surat Perjanjian dari
Pengguna Jasa
Berita Acara
Dokumen Lelang
Surat pernyataan dari
Penyedia Jasa Usulan atau
Penawaran
Surat Perjanjian

Dokumen-Dokumen Kontrak Kerja Konstruksi


Sesuai Pasal 22 Peraturan Pemerintah 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

3
1. Surat Perjanjian termasuk Adendum
Kontrak (bila ada)
2. Surat Penunjukan Pemenang Lelang
Dokumen kontrak pekerjaan-
3. Surat Penawaran
pekerjaan konstruksi jalan dan
4. Adendum Dokumen Lelang
jembatan dengan Sistem
5. Data Kontrak
Pelelangan Nasional
6. Syarat-syarat Kontrak
(National/Local Competitive
7. Spesifikasi
Bidding) 8. Gambar-gambar
9. Daftar Kuantitas dan harga yang telah
diisi harga penawarannya
10. Dokumen lain yang tercantum dalam
Data Kontrak pembentuk bagian dari
kontrak

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 4


Dokumen Kontrak
Keppres Nomor 8 Tahun 2003 memuat ketentuan mengenai Dokumen Kontrak, terdiri dari:

1. Surat Perjanjian
2. Syarat-syarat Umum Kontrak
3. Syarat-syarat Khusus Kontrak
4. Dokumen lainnya yang merupakan bagian dari kontrak, terdiri dari:
a. Surat Penunjukan
b. Surat Penawaran
c. Spesifikasi Khusus
d. Gambar-gambar
e. Agenda dalam proses pemilihan yang kemudian dimasukkan di masing-masing substansinya
f. Dokumen lainnya, misalnya :
1) Dokumen Penawaran Lainnya
2) Jaminan Pelaksanaan
3) Jaminan Uang Muka

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 5


Isi Kontrak Kerja Konstruksi
Berdasarkan Pasal 22 UU Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi

1. Para pihak, yang memuat secara jelas identitas para pihak;


2. Rumusan pekerjaan, yang memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai pekerjaan, batasan
waktu pelaksanaan;
3. Masa pertanggungan dan/atau pemeliharaan, yang memuat tentang jangka waktu pertanggungan dan/atau
pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa;
4. Tenaga ahli, yang memuat ketentuan tentang jumlah, klasifikasi dan kualifikasi tenaga ahli untuk
melaksanakan pekerjaan konstruksi;
5. Hak dan kewajiban, yang memuat hak pengguna jasa untuk memperoleh hasil pekerjaan konstruksi serta
kewajibannya untuk memenuhi ketentuan yang diperjanjikan serta hak penyedia jasa untuk memperoleh
informasi dan imbalan jasa serta kewajibannya melaksanakan pekerjaan konstruksi;
6. Cara pembayaran, yang memuat ketentuan tentang kewajiban pengguna jasa dalam melakukan
pembayaran hasil pekerjaan konstruksi;

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 6


Isi Kontrak Kerja Konstruksi (lanj.)
Berdasarkan Pasal 22 UU Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi

7. Cidera janji, yang memuat ketentuan tentang tanggung jawab dalam hal salah satu pihak tidak
melaksanakan kewajiban sebagaimana diperjanjikan;
8. Penyelesaian perselisihan, yang memuat ketentuan tentang tata cara penyelesaian perselisihan akibat
ketidaksepakatan
9. Pemutusan kontrak kerja konstruksi, yang memuat ketentuan tentang pemutusan kontrak kerja konstruksi
yang timbul akibat tidak dapat dipenuhinya kewajiban salah satu pihak;
10.Keadaan memaksa (force majeure), yang memuat ketentuan tentang kejadian yang timbul di luar kemauan
dan kemampuan para pihak, yang menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak;
11.Kegagalan bangunan, yang memuat ketentuan tentang kewajiban penyedia jasa dan/atau pengguna jasa
atas kegagalan bangunan;
12.Perlindungan pekerja, yang memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan tenaga kerja;
13.Aspek lingkungan, yang memuat kewajiban para pihak dalam pemenuhan ketentuan tentang lingkungan.
1. Pemilik proyek/pengguna jasa diwakili
oleh Kasatker/Pinpro/Pinbagpro dan
Panitia Pengadaan
2. Kasatker/Pinpro/Pinbagpro membentuk
Panitia Pengadaan yang ditugasi untuk
menyelenggarakan proses pengadaan
dengan berpedoman pada peraturan
Tahap Pra Kontrak : perundang-undangan yang berlaku,
menyangkut pada 2 aspek yaitu aspek
Pemilik Proyek administratif dan aspek teknis
3. Aspek teknis yang harus dipedomani oleh
Panitia Pengadaan di dalam
menyelenggarakan proses pengadaan
adalah spesifikasi teknis yang telah
ditentukan oleh Pemilik Proyek, jadi
Panitia Pengadaan tidak perlu membuat
ketentuan-ketentuan teknis lagi
Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 8
1. Kontraktor perlu mempelajari secara
cermat isi Spesifikasi sebagai bahan
pertimbangan dalam menyiapkan
penawaran dalam keikutsertaannya
dalam proses pengadaan
2. Untuk memperkecil kemungkinan
terjadinya persepsi yang salah terhadap
Tahap Pra Kontrak : isi Spesifikasi, kontraktor perlu
memanfaatkan tahap aanwijzing dengan
Kontraktor mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan Spesifikasi, agar
didalam menyiapkan penawaran dapat
diperoleh besarnya penawaran yang
realistis, masih memberikan harapan
keuntungan yang wajar apabila proyek
dilaksanakan dengan prinsip tepat mutu,
tepat waktu dan tepat biaya.
Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 9
1. Spesifikasi standar yang telah ada biasanya
disebut Spesifikasi Umum. Pada tahap pra
kontrak konsultan perlu melakukan review
terhadap Spesifikasi Umum disesuaikan dengan
kebutuhan riil di lapangan, berkaitan dengan
aspek penyempurnaan perencanaan teknis yang
berakibat terhadap kemungkinan penambahan
atau pengurangan item pekerjaan.
2. Review tersebut di atas bisa berakibat perlu
Tahap Pra Kontrak : adanya tambahan item pekerjaan maupun
pengurangan item pekerjaan
Konsultan 3. Jika di dalam Spesifikasi Umum belum terdapat
item pekerjaan sebagaimana dihasilkan oleh
review dimaksud, maka konsultan tidak perlu
mengubah Spesifikasi Umum yang ada akan
tetapi harus menyiapkan Spesifikasi Khusus
sebagai tambahan terhadap Spesifikasi Umum
4. Membantu Panitia Pengadaan dalam
menjelaskan isi Spesifikasi selama proses
penjelasan lelang
Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 10
Pemilik Proyek Tanggung jawab teknis penyelenggaraan
pekerjaan konstruksi agar sesuai
dengan Spesifikasi ada pada Kasatker/
Pinpro/ Pinbagpro yang diperankan
sebagai Wakil Pemilik Proyek
Kontraktor Jika kontraktor melaksanakan item pekerjaan
yang menyimpang dari ketentuan yang telah
diatur di dalam spesifikasi, maka kontraktor
harus siap menerima kemungkinan hasil
pekerjaannya ditolak oleh Pemilik Proyek
Konsultan Pengawasan dengan berbekal Spesifikasi
tersebut dilakukan oleh konsultan di
dalam menjalankan fungsinya sebagai
Engineer's Representative

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 11


Pemeliharaan Jalan Pembangunan Jalan Perencanaan & Pengawasan
dan Jembatan dan Jembatan Jalan dan Jembatan
1. Pemeliharaan Rutin Jalan/ 1. Pembangunan Jalan/
Jembatan Jembatan
2. Pemeliharaan Berkala Jalan 2. Peningkatan Jalan
3. Pengganian Jembatan

Penggunaan Spesifikasi Pada Pekerjaan Jalan dan Jembatan 12


1. Kegiatan Penyiapan Shop Drawing
2. Kegiatan Show Cause Meeting
3. Kegiatan Penyiapan Laporan
Ketidaksesuaian
4. Kegiatan Penyiapan Contract Change Order
5. Kegiatan Material On Site (MOS)
6. Kegiatan Pengujian Bahan Olahan dan
Pelaksanaan Bahan Jadi
7. Kegiatan Penyiapan Monthly Certificate
Konstruksi (MC)
8. Kegiatan Pekerjaan Tanah
9. Kegiatan Pekerjaan Pondasi
10.Kegiatan Pekerjaan Pavement
11.Kegiatan Penyiapan As Built Drawing
12.Kegiatan Penghitungan Eskalasi dan
Kegiatan Provisional Hand Over
Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 13
Tujuan
Untuk memudahkan dan menjadi pedoman
pelaksanaan di lapangan serta pemeriksaan
1. yang merupakan rencana keseluruhan dari
pembangunan suatu proyek.
Penyiapan Shop
Drawing Shop Drawing harus menampilkan Rencana
Kerja secara detil :
Shop Drawing adalah Gambar Kerja  Lokasi dan jenis pekerjaan harus jelas
yang dibuat oleh Kontraktor dan tercantum
merupakan rencana pelaksanaan  Ukuran Konstruksi harus jelas tergambar
konstruksi; pembuatannya merujuk  Material, Jenis dan mutu bahan yang dipakai
kepada Gambar Rencana yang diterima
oleh kontraktor pada waktu kontraktor
mengikuti proses pengadaan jasa Setiap pekerjaan belum dapat dilaksanakan
konstruksi. oleh Kontraktor apabila Shop Drawing belum
mendapat persetujuan Pemberi Tugas.

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 14


Prosedur Kegiatan
1. Kontraktor membuat Shop Drawing dengan rujukan
Gambar Rencana.
2. Konsultan Pengawas mengevaluasi Shop Drawing untuk
diterima, atau revisi ulang dan untuk kembali lagi.
3. Konsultan Pengawas merekomendasikan kepada
Pemberi Tugas untuk persetujuan Shop Drawing
tersebut.
4. Setelah persetujuan Pemberi Tugas, Kontraktor dapat
melaksanakan pekerjaan fisik sesuai Shop Drawing.
5. Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ada penyimpangan
atau pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan sesuai
Shop Drawing dikarenakan kondisi lapangan, maka
atas persetujuan Pemberi Tugas (setelah ada
rekomedasi dari Konsultan Pengawas) Kontraktor dapat
melaksanakan pekerjaan berbeda dengan gambar
rencana dengan diberi tanda misalnya berupa “Gambar
Awan“ sebagai catatan untuk pembuatan As Built
Drawing nanti.

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 15


Prosedur Kegiatan SCM
1. Pejabat Pembuat Komitmen bersama konsultan
pengawas meneliti permasalahan yang
2. menyebabkan pekerjaan konstruksi terlambat;
2. Pejabat Pembuat Komitmen bersama konsultan
Show Case Meeting pengawas membahas dengan kontraktor upaya-
upaya dan membuat kesepakatan untuk
mengejar keterlambatan, kemudian kontraktor
(SCM) harus membuat pernyataan kesanggupan untuk
memenuhi kesepakatan-kesepakatan tersebut
3. Tim SCM membuat Target Uji Coba Kemampuan
Show Cause Meeting (SCM) adalah (Test Case) dalam waktu 1 (satu) bulan, dengan
menyebutkan uraian pekerjaan yang harus
pertemuan antara kontraktor selaku dikerjakan dan prosentase prestasi kerja yang
penyedia jasa dengan Pemberi Tugas harus dicapai oleh kontraktor.
selaku pengguna jasa dan konsultan 4. Kontraktor membuat jadual pelaksanaan Target
Uji Coba Kemampuan (Test Case) dan Program
(selaku penyedia jasa yang membantu Schedule secara detail dan lengkap dengan
Pemberi Tugas di dalam melakukan data-data pendukungnya.
pengawasan teknis atas pekerjaan 5. Hasil dari SCM harus dituangkan dalam suatu
Berita Acara dan dikirimkan ke berbagai pihak-
kontraktor) pihak terkait sebagai laporan.
6. Penetapan hasil SCM oleh Pejabat terkait

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 16


3.
Penyiapan Laporan
Ketidaksesuaian
Adalah laporan atau catatan yang dibuat
oleh Konsultan Pengawas dan staff Pemberi
Tugas lapangan kepada Pemberi Tugas
mengenai ketidaksesuaian suatu item
pekerjaan di lapangan baik mengenai mutu/
kwalitas, volume/ kwantitas, maupun
penampilan / tampilan.

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 17


Prosedur Kegiatan
Penyiapan Laporan Ketidaksesuaian

Sebelum verifikasi pekerjaan disetujui,


Evaluasi Hasil Kontraktor Konsultan Pengawas dan staff Pemberi Tugas
mengevaluasi hasil pekerjaan Kontraktor.

Setiap ada ketidaksesuaian pekerjaan,


Pencatatan Evaluasi Pekerjaan dicatat sebagai evaluasi pekerjaan.

Evaluasi diserahkan kepada Kontraktor


Penyerahan Hasil Evaluasi untuk persetujuan perbaikan rencana
dan lama perbaikan.

Hasil persetujuan diserahkan


Penyerahan Hasil kepada Pemberi Tugas

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 18


4.
Penyiapan Contract
Change Order (CCO)
 Perubahan Volume/ Quantity untuk setiap
item pekerjaan yang memerlukan
penyesuaian selama kontrak berlangsung
atau perubahan atas Dokumen Kontrak.
 CCO menyatakan perubahan bunyi
Kontrak tanpa merubah nilai kontrak
secara keseluruhan.

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 19


Prosedur Kegiatan Penyiapan CCO

 Hal-hal yang perlu diperhatikan:


o Perubahan Volume atau perubahan item pekerjaan tidak merubah nilai Kontrak.
o Perubahan item pekerjaan tidak mengurangi tujuan/ maksud dari pekerjaan konstruksi tersebut.
o Pengajuan permohonan CCO masih dalam Schedule Pelaksanaan.
o Dengan terbitnya Berita Acara CCO maka Kontrak Awal atau Contract Change Order lama tidak berlaku lagi
 Pemberi Tugas dapat memprakarsai CCO dengan jalan mengirim surat tertulis kepada Kontraktor
yang berisi : uraian detil, perubahan yang diusulkan dan lokasi pekerjaan di lapangan; gambar
yang telah direvisi dan spesifikasi mengenai perubahan; perkiraan waktu untuk penyelesaian
pekerjaan
 Permintaan Kontraktor untuk mengadakan permintaan perubahan kepada Pemberi Tugas,
dengan mengirim surat Permohonan Perubahan yang berisi :
o Uraian usulan perubahan.
o Keterangan alasan perubahan.
o Pengaruh terhadap jadwal pelaksanaan, kalau ada.
o Rekomendasi Konsultan Pengawas
o Pemberi Tugas membuat Berita Acara CCO
Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 20
Prosedur
 Kontraktor menyerahkan bukti pengiriman
barang yang mencantumkan type/ jenis
barang tersebut, misalnya tipe semen,
karakteristik besi tulangan, material agregat
5. dari quarry yang telah disetujui dan tipe aspal

Material on Site (MoS) kepada konsultan pengawas.


 Konsultan Pengawas mengecek kebenaran
material tersebut, sesuai atau tidak dengan
Material on Site adalah material/ bahan
spesifikasi yang sudah ditentukan.
yang akan dipergunakan sebagai bahan
konstruksi yang sudah ada di lapangan  Konsultan Pengawas merekomendasikan
dan disetujui/memuaskan Pemberi Tugas untuk menerima atau menolak material
untuk dipakai sebagai bahan konstruksi. tersebut kepada Pemberi Tugas sebagai
material on site.
Material yang dapat digolongkan sebagai
 Pemberi Tugas menyetujui material tersebut
“Material on Site” adalah: Semen sebagai “Material on Site”
(penyimpanan dan penanganan), Besi
tulangan, Baja-baja bangunan, Aspal,
Agregat
Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 21
Hal yang perlu diperhatikan
 Pengujian bahan olahan meliputi bahan
campuran dari beberapa bahan hasil
6. alam/quarry yang telah ditest dan disetujui
dengan bahan hasil produksi pabrik untuk
Pengujian Bahan dipergunakan sebagai bahan bangunan

Olahan dan Bahan Jadi kontruksi jembatan, gedung atau jalan.


 Pengujian bahan jadi meliputi bahan hasil
produksi dari bahan olahan tersebut setelah
jadi di lapangan
 Bahan hasil alam : pasir, batu kali, air
 Bahan hasil produksi pabrik/bahan olahan :
semen, aspal, agregat.
 Bahan jadi : beton, aspal beton

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 22


Prosedur
Kegiatan Pengujian Bahan Olahan dan Bahan Jadi

1 3 5
Pengajuan Request Kontraktor Rekomendasi Konsultan Verifikasi
24 jam sebelum melaksanakan testing Konsultan merekomendasikan atau Request testing bahan
bahan olahan dan bahan jadi, Kontraktor menolak peralatan untuk pengujian di olahan dan bahan jadi
mengajukan request permohonan laboratorium dan di lapangan yang ditutup dengan verifikasi.
pengetesan. diajukan oleh kontraktor.

Cek Kesiapan Kontraktor Persetujuan Pemberi Tugas


Konsultan Pengawas dan staff Pemberi Tugas menyetujui pengetesan
pemberi tugas mengecek kesiapan setelah Konsultan Pengawas
Kontraktor. memberikan rekomendasi.
2 4

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 23


Penyiapan MC
 Tujuan Penyiapan :
1. Kontraktor dapat dibayar sesuai kemajuan pekerjaan
7. yang telah diverifikasi.
2. Pemberi Tugas dapat memonitor hasil pekerjaan fisik

Penyiapan Monthly atau cash flow setiap bulannya.


3. Merupakan tambahan modal bagi kontraktor untuk
melanjutkan pekerjaan.
Certificate (MC)  Prosedur Kegiatan:
1. Setiap akhir bulan Kontraktor menyampaikan MC dan
back up data kepada konsultan pengawas.
Monthly Certificate adalah sertifikat 2. Setelah 7(tujuh) hari diterima, Konsultan Pengawas
pembayaran bulanan yang diajukan menyimpulkan hasil pemeriksaan Monthly Certificate.
oleh Kontraktor dan dicek secara rinci 3. Jika Monthly Certificate kurang betul/ lengkap
Konsultan Pengawas mengadakan perubahan,
oleh Konsultan Pengawas kemudian memberitahukan Kontraktor secara tertulis dan detail
alasan atau mengembalikan untuk perbaikan dan
diserahkan kepada Pemberi Tugas untuk dikembalikan lagi.
untuk disetujui dan dibayar. 4. Hasil pemeriksaan yang telah disetujui, diserahkan
kepada Pemberi Tugas untuk persetujuan.
5. Konsultan mengevaluasi/memeriksa kuantitas dan
data pendukung secara keseluruhan.
6. Dan bersama staf Pemberi Tugas mencek kelengkapan
administrasi untuk persetujuan Monthly Certificate.
7. Bendaharawan memproses Administrasi Keuangan
dan pembayaran. 24
Penjelasan Umum
 Keberhasilan pelaksanaan pembangunan
suatu pekerjaan konstruksi dalam rangka
mencapai umur rencana yang ditentukan,
8. sangat erat kaitannya dengan keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan pondasi.
Pekerjaan Pondasi  Oleh karena itu, semua langkah pencegahan,
pengarahan dan perbaikan harus diambil
apabila ada kekeliruan pada saat
Pondasi bawah dan pondasi atas pelaksanaan Pekerjaan Pondasi supaya tidak
adalah suatu konstruksi di bawah lapis timbul kesalahan dalam rangka mencapai
permukaan jalan, yang merupakan umur rencana suatu pekerjaan konstruksi
pendukung dan penyebar beban baik
tetap maupun sementara.

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 25


Prosedur Kegiatan
Pengajuan Request 1
Pekerjaan Pondasi
24 Jam sebelum memulai pekerjaan Kontraktor
mengajukan request/permohonan Pekerjaan Pondasi,
yang dilengkapi dengan sketsa : gambar, lokasi,
bahan, tenaga, peralatan dan lain-lain sebagai 2 Cek Kesiapan Kontraktor
penunjang request.
Konsultan Pengawas beserta staff Pemberi Tugas lapangan
mengecek kesiapan Kontraktor di lapangan dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan pondasi.
Evaluasi Lapangan 3
Hasil Evaluasi lapangan secepatnya di
rekomendasikan atau ditolak untuk dilengkapi
kembali.
4 Persetujuan Pemberi Tugas
Pemberi Tugas menyetujui pelaksanaan setelah mendapat
rekomendasi dari Konsultan Pengawas.

Verifikasi Pekerjaan 5
Request / permohonan ditutup dengan Verifikasi
pekerjaan pondasi.
Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 26
Prosedur Kegiatan
1. 24 jam sebelum memulai pekerjaan,
Kontraktor mengajukan request
9. 2. Konsultan Pengawas dan staff Pemberi
Tugas lapangan mengecek :
Pekerjaan Pavement 3. Kesesuaian lokasi rencana pekerjaan dengan
(Lapis Permukaan Jalan) lapangan
4. Persiapan lokasi pekerjaan ; memenyangkut
Fungsi : kebersihan, batas ketinggian perkerasan dan
• Memikul dan membagi beban lalu lintas ke
lapisan di bawahnya lain-lain
• Mencegah masuknya air ke dalam lapis 5. Hasil evaluasi secepatnya direkomendasikan
pondasi atau ditolak untuk dilengkapi.
• Membentuk lapisan tahan gelincir (Skid
Resistance) 6. Kesiapan kontraktor, peralatan, bahan dan
Tujuan : tenaga.
• Membentuk lapisan aus yang kedap air, 7. Pemberi Tugas menyetujui pelaksanaan
sehingga air hanya mengalir/lewat diatas
permukaan jalan tersebut setelah mendapat rekomendasi Konsultan
• Memberikan kenyamanan dan keamanan Pengawas.
bagi kendaraan pengguna jalan tersebut
Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 27
Prosedur Kegiatan
1. Kontraktor mengajukan request pekerjaan
beton 24 jam sebelum pekerjaan dimulai.
2. Selama waktu tersebut Konsultan Pengawas
mengevaluasi semua kesiapan administrasi
dan teknis.
Pekerjaan Beton 3. Konsultan Pengawas merekomendasikan
kepada Pemberi Tugas untuk memastikan
Seluruh pembuatan struktur beton apakah pelaksanaan pekerjaan dapat
termasuk tulangan dan struktur komposit. dimulai atau b pekerjaan belum bisa
Penyiapan tempat kerja dimana pekerjaan dilaksanakan.
beton akan ditempatkan 4. Setelah pekerjaan selesai request pekerjaan
(perancah/scaffolding, bekisting), ditutup dengan verifikasi pekerjaan beton.
termasuk galian pondasi, penyiapan dan
pemeliharaan pondasi, pengadaan
penutup beton, pemompaan untuk galian
pondasi dan pengukuran kembali
disekitar struktur dengan tanah yang
dipadatkan, apabila ada.
Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 28
10.
Penyiapan
As Built Drawing
As Built Drawing adalah Gambar
Pelaksanaan yang terjadi dilapangan yang
menggambarkan seluruh pekerjaan di
lapangan sesuai dengan volume pekerjaan
yang dibayar setiap bulan sesuai dengan
penagihan Kontraktor dalam Monthly
Certificate (M.C.).

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 29


Prosedur Kegiatan
Penyiapan As Built Drawing

Setiap pekerjaan yang terlaksana di


lapangan sudah direkomendasikan

1 2
oleh Konsultan Pengawas bahwa Pembuatan As Built Drawing
pekerjaan tersebut dapat diterima dan memuat perubahan sesuai
Pemberi Tugas menyetujui, maka Kondisi lapangan.
Kontraktor berkewajiban membuat As
Built Drawing Pekerjaan tersebut.

Atas rekomendasi Konsultan

3 4
Konsultan Pengawas
Pengawas, Pemberi Tugas
berkewajiban mengevaluasi As
menyetujui As Built Drawing
Built Drawing.
tersebut.

As Built Drawing memuat juga gambar perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh Contract Change
Order (CCO) dan modifikasi lapangan karena adanya hal-hal yang tidak terdapat pada Gambar Rencana,
misalnya : kabel PLN, kabel Telkom dan utilitas lainnya
Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 30
Prosedur Kegiatan
1. Kontraktor mengajukan klaim untuk
penyesuaian fluktuasi harga kepada
11a. Konsultan Pengawas

Penghitungan Eskalasi 2. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah


Kontraktor mengajukan claim eskalasi,
– De Eskalasi Konsultan Pengawas harus memberi jawaban
merekomendasikan atau menolak, klaim
tersebut
Eskalasi – De Eskalasi adalah
3. Pemberi Tugas menyetujui klaim untuk
penyesuaian fluktuasi harga untuk pay-
penyesuaian fluktuasi harga setelah
item / komponen pekerjaan mayor direkomendasikan oleh Konsultan Pengawas.
dalam suatu proyek pada schedule
pelaksanaan yang masih berlangsung

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 31


11b. Kegiatan Provisional Hand Over (PHO)

Pengertian
 Yang dimaksud dengan PHO adalah serah terima
awal dari seluruh pekerjaan fisik yang dilaksana-
kan oleh Kontraktor dengan baik dan benar.
 Pada umumnya dipersyaratkan bahwa PHO
dapat diusulkan oleh kontraktor jika pekerjaan
major sudah mencapai prestasi 100%.

Tujuan
Memastikan bahwa seluruh pekerjaan yang
telah dikerjakan oleh Kontraktor, secara
prinsip telah dapat diterima, namun secara
total Kontraktor masih harus menyelesaikan
sisa pekerjaan yang masih belum
terselesaikan dan harus terus memeliharanya
sampai batas FHO dinyatakan selesai
Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 32
Prosedur Kegiatan PHO

1. Paling sedikit pekerjaan telah mencapai 100 % pekerjaan major item dan 97 % dari seluruh nilai
kontrak dan modifikasinya, Kontraktor mengajukan tertulis (request PHO) kepada Konsultan
Pengawas untuk PHO.
2. Konsultan Pengawas meneliti dan mengajukan permohonan tersebut kepada Pemberi Tugas
dalam tempo paling lama 10 hari sejak hari permohonan Kontraktor.
3. Konsultan membuat rekomendasi kepada Pemberi Tugas tentang usulan PHO yang diajukan oleh
kontraktor.
4. Pemberi Tugas memproses pembentukan Panitia Penilai PHO
5. Panitia Penilai PHO membuat daftar kerusakan dan kekurangan dari pekerjaan dan hasil
pengujian yang relevan harus dilampirkan pada proses verbal PHO.
6. Untuk perbaikan penyimpangan-penyimpangan dan kerusakan-kerusakan, Panitia Penilai hanya
memberi ijin satu periode penundaan tidak lebih dari 30 hari sejak terakhir penyelesaian
pelaksanaan pekerjaan (atau perpanjangannya).
7. Dibuat Berita Acara PHO jika seluruh persyaratan telah dipenuhi,
Standar
Penggunaan standar yang tercantum dalam Spesifikasi ini mencakup, tetapi tidak terbatas
pada, standar yang dirumuskan oleh badan-badan dan organisasi-organisasi berikut:

SII Standar Industri Indonesia Berikut detail dari STANDAR


SNI Standar Nasional Indonesia
AASHTO American Association of State Highway and
Transportation Officials
ACI American Concrete Institute
AISC American Institute of Steel Construction
ANSI American National Standard Institute
ASTM American Society for Testing and Materials
AWS American Welding Society Inc.
CRSI Concrete Reinforcing Steel Institute
NEC National Electrical Code
BS British Standard Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 34
Prinsip Umum
Manajemen Proyek
Penyelenggaraan proyek tergantung
pada 2 faktor utama yaitu SUMBER
DAYA dan FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
35
Manusia

 Diartikan sebagai tenaga kerja baik yang


terlibat langsung dengan proyek maupun
yang tidak terlibat langsung dengan
proyek
 Yang terlibat langsung dengan proyek
adalah tenaga kerja yang berada di
kelompok pemberi pekerjaan (pengguna
jasa), di kelompok kontraktor (penyedia
jasa) dan di kelompok konsultan
(penyedia jasa)
 Tenaga kerja dikelompokkan sebagai
“tenaga ahli” dan “tenaga terampil”

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 36


Uang

Pengertian Pengertian dalam Civil Works


 Merupakan salah satu sumber  Pengertian “uang” di dalam
daya yang diperlukan untuk penyelenggaraan proyek (civil works)
rekruitmen manusia (tenaga adalah untuk:
kerja), penggunaan jasa tenaga
• pembiayaan pelaksanaan konstruksi
kerja (tenaga ahli, tenaga
oleh kontraktor
terampil, tenaga non skill),
penggunaan peralatan (alat-alat • pembiayaan pengawasan konstruksi
oleh konsultan
berat maupun alat-alat
laboratorium), pembelian bahan • Pengendalian konstruksi oleh
dan material, pengolahan bahan pengguna jasa dalam suatu kurun
dan material, dan lain waktu yang telah disepakati
sebagainya, baik yang berada
pada kelompok pengguna jasa
maupun penyedia jasa.
Alat Berat
• Harus sesuai dengan kebutuhan ditinjau dari jenis, jumlah,
kapasitas maupun waktu yang tersedia.
• Cara penggunaannya harus mengikuti prosedur pengoperasian,
sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan.

Alat Laboratorium
 merupakan komponen dari sumber daya yang difungsikan dalam
rangka pengendalian mutu.
 Jenis, jumlah dan waktu diperlukannya peralatan-peralatan
laboratorium tersebut tergantung pada ruang lingkup kegiatan
pengawasan atas pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan.

Penyediaan Alat

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 38


Klasifikasi dan Jenis Alat Berat

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 39


Jenis Pengujian dan Alat Yang Digunakan
Jenis Pengujian Peralatan
• Sampling for soil test
• Atterberg Limit Soil Classification Test for Soils
Pekerjaan Tanah • Liquid Limit test
• Plastic Limit Test
• CBR Test for Soils
• Sampling of aggregate base and sub base
• Atterberg limits for aggregate base and sub base
• Particle size analyss test
• Extent of Fractured Faces test
Pondasi dan Pondasi Bawah • Los Aneles Abrasion Test
• Moisture density test for aggregate base and sub base
• California Bearing Value Test for aggregate base and sub base
• Compaction control
• Sampling and mechanical soundness test
• Particle size analysis test
• Sodium sulphates soundness test
• Coating and stripping of bitumen aggregate mixture
Aspal Campuran Panas • Spesific gravity of course and fine aggregate
• Mineral filler Marshall Testing
• Testing for ashpalt mix design and plant control
• Testing f Bitumen

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 40


Bahan

 Bahan baku yang kemudian diolah menjadi bahan olahan dan setelah diproses bahan
olahan tersebut digunakan menjadi item pekerjaan sebagaimana dituangkan di dalam
dokumen kontrak.
 Bahan baku (tanah, batu, pasir dll.) dan bahan olahan (agregat, besi beton, pofil baja,
semen, aspal dll.) adalah merupakan sumber daya yang harus diperhitungkan secara
cermat di dalam manajemen proyek karena pengaruhnya di dalam perhitungan biaya proyek
sangat besar.
 Mencari lokasi bahan baku yang tidak terlalu jauh dari lokasi proyek, yang memenuhi syarat
untuk diolah menjadi bahan olahan, akan menjadi faktor penting di dalam manajemen
penyelenggaraan proyek.

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 41


TERIMA KASIH
Atas Perhatiannya dan Semoga Memberikan Tambahan Pengetahuan

42

Anda mungkin juga menyukai