Anda di halaman 1dari 11

Analisis Sinyal Praktikum - V

27 April 2020
“KONVOLUSI’’

Norliani
1707045035

ABSTRAK
Dalam analisis sinyal, konvolusi merupakan cara untuk mengkombinasikan dua buah
deret angka yang menghasilkan deret angka ketiga. Pada praktikum ini dilakukan
pembangkitan sinyal untuk mencari nilai konvolusi dari persamaan gelombang sinus yang
telah diberikan dan untuk mengetahui hasil dari konvolusi ketika diberikan noise pada sinyal
tersebut. Pada praktikum didapatkan hasil grafik pada pembangkitan sinyal diskrit berupa
gelombang sinus, dimana gelombang sinus pertama dan kedua memiliki titik sampel seratus.
Setelah sinyal sinus pertama dan kedua dibangkitkan, didapatkan hasil konvolusi dengan
jumlah titik sampel dua ratus. Pada praktikum pemberian noise pada sinyal, maka bentuk
sinyal tersebut akan mengalami kerusakan dan bentuknya pun akan jauh dari kriteria sinyal
aslinya.

Kata Kunci : Konvolusi, Noise, Sinyal diskrit

I. Latar Belakang hidup manusia modern saat ini. Adapun


Dalam era modern sekarang ini, beberapa contoh penggunaan sinyal digital
istilah digital tentu sudah tidak asing misalnya aplikasi pengolahan suara pada
lagi di telinga. Hampir semua peralatan kanal telepon, pemrosesan citra. Citra tampak
elektronik di sekitar kita saat ini telah dalam kehidupan sehari-hari: foto, gambar,
menggunakan sistem digital dalam dan lukisan, sedangkan citra tidak tampak
pemrosesannya. Sistem digital ini salah misalnya: data gambar dalam file (citra
satunya digunakan dalam pemrosesan digital), dan citra yang direpresentasikan
sinyal, yang biasa dikenal dengan sinyal menjadi fungsi matematis. Di antara jenis
digital. Dalam kehidupan sehari-hari, citra tersebut, hanya citra digital yang dapat
pemrosesan sinyal digital lebih banyak diolah menggunakan computer yang
digunakan untuk berbagai aplikasi dan merupakan pengaplikasian dari metode
telah menjadi suatu kebutuhan yang konvolusi.
hampir tak bisa dipisahkan dari gaya

Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok II


FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - V
27 April 2020
Berbicara mengenai sinyal, konvolusi ketika diberikan noise pada sinyal
diketahui bahwa sinyal merupakan tersebut.
aliran informasi dari pengirim ke Adapun manfaat yang didapatkan dari
penerima. Pada Modul Analisis Sinyal praktikum analisis sinyal pada konvolusi
dijelaskan bahwasanya sinyal adalah dapat mengetahui pembangkitan sinyal
merupakan sebuah fungsi yang berisi dalam mencari nilai konvolusi dari persamaan
informasi mengenai keadaan tingkah gelombang sinus yang telah diberikan dan
laku dari sebuah sistem secara fisik. dapat mengetahui hasil dari konvolusi ketika
Kemudian pada praktikum kali ini diberikan noise pada sinyal tersebut.
yang akan dibahas adalah konvolusi.
Konvolusi sendiri memiliki definisi II. Tinjauan Pustaka
sebagai operasi penjumlahan dua fungsi Sinyal merupakan sesuatu yang secara
setelah fungsi satu dicerminkan dan kuantitatif bisa terdeteksi dan digunakan
digeser sehingga menghasilkan fungsi untuk memberikan informasi yang berkaitan
ketiga yang merupakan modifikasi dari dengan fenomena fisik. Contoh sinyal yang
kedua fungsi aslinya. Ciri khas dari kita temui dalam kehidupan sehari hari, suara
waktu sistem linier, waktu kontinyu, manusia, cahaya, temperatur, kelembaban,
waktu invarian (tak berubah) dengan gelombang radio, sinyal listrik, dsb. Sinyal
masukan sinyal x (t ) dan keluaran y (t) listrik secara khusus akan menjadi
dinyatakan dengan integral konvolusi, pembicaraan di dalam praktikum ini, secara
karena pada dasarnya prinsip kerja dari normal diskpresikan di dalam bentuk
konvolusi adalah integral yang gelombang tegangan atau arus. Dalam
mencerminkan jumlah lingkupan dari aplikasi bidang rekayasa, banyak sekali
sebuah fungsi a yang di geser atas dijumpai bentuk sinyal-sinyal lingkungan
fungsi b sehingga menghasilkan fungsi yang dikonversi ke sinyal listrik untuk tujuan
ketiga, yaitu fungsi c. memudahkan dalam pengolahannya (Santoso,
Oleh karena itu, tujuan 2012).
dilakukannya praktikum analisis sinyal Representasi sinyal dalam impuls artinya
pada konvolusi adalah dilakukan adalah menyatakan sinyal sebagai fungsi dari
pembangkitan sinyal untuk mencari impuls, atau menyatakan sinyal sebagai
nilai konvolusi dari persamaan kumpulan dari impuls-impuls. Sembarang
gelombang sinus yang telah diberikan sinyal diskret dapat dinyatakan sebagai
dan untuk mengetahui hasil dari penjumlahan dari impuls-impuls diskret dan

Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok II


FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - V
27 April 2020
sembarang sinyal kontinyu dapat v [i−n]=0 untuk semua integer n – i < 0 (atau
dinyatakan sebagai integral impuls. n < i). Sehingga jumlahan pada persamaan
Secara umum, sebuah sinyal diskret (2.3) akan menempati dari nilai i = 0 sampai
sembarang x [n] dapat dinyatakan dengan i = n (Santoso, 2012).
sebagai penjumlahan impuls-impuls: Konvolusi adalah operator matematika

yang penting untuk banyak operator dalam
x [ n ] = ∑ x [ k ] δ [n−k ] (2.1)
k=−∞ image processing. Konvolusi menyediakan
Seperti pada sistem diskret, sebuah cara untuk menggabungkan dua array,
sinyal kontinyu sembarang dapat biasanya untuk ukuran array yang berbeda,
dinyatakan sebagai integral dari impuls- tetapi untuk dimensi array yang sama
impuls: menghasilkan array ketiga yang mempunyai

dimensi yang sama. Konvolusi dapat
x [ t ] =∫ x ( T ) δ (t−T )dT (2.2)
−∞ digunakan dalam image processing untuk
(Mukhaiyar, 2018). menerapkan operator yang mempunyai nilai
Keluaran sebuah sistem disebut output dari piksel yang berasal dari kombinasi
juga respon. Jika sinyal berupa unit linear nilai input piksel tertentu (Gazali,
impulse masuk ke dalam sistem, maka 2012).
sistem akan memberi respon yang Sinyal diprepsentasikan secara matematis
disebut respon impuls (impulse sebagai fungsi dari suatu variable bebasatau
response). Respon impuls biasa diberi lebih. Sebagai contoh,sinyal pembicaraan
simbol h. Jika sistemnya diskret, respon dapat dipresentasikan secara matematis oleh
impulsnya diberi simbol h [n ] dan jika tekanan akustik sebagai fungsi waktu,dan
sistemnya kontinyu, respon impulsnya gambar dapat di prensentasikan oleh terang
diberi simbol h ( t )(Mukhaiyar, 2018). sebagai fungsi dua variable ruang. Untuk
Konvolusi antara dua sinyal diskrit mudahnya, secara umum kita kan merunjuk
x [n] dan v [n ] dapat dinyatakan sebagai: pada variable bebas sebagai waktu, meskipun

dalam keyataannya, varibel bebas ini tidak
x [ n ]∗v [ n ] = ∑ x [ i ] −[n−i] (2.3)
i=−∞ mempersentasikan waktu dalam aplikasi yang
Bentuk penjumlahan yang ada di bagian khusus sebagai contoh dalam geofisika,
kanan pada persamaan (2.3) disebut sinyal-sinyal dalam mempersentasikan
sebagai convolution sum. Jika x [n] dan variasi-variasi dengan besarnya kuantitas
v [n ] memiliki nilai 0 untuk semua secara fisik seperti kerapatan, porositas, dan
integer pada n < 0, selanjutnya x [i]=0 tahan listrik digunakan untuk mempelajari
untuk semua integer pada i < 0 dan
Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok II
FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - V
27 April 2020
struktur bumi. Juga, pengetahuan Sinyal derau yang dibangkitkan pada
variasi tekanan udara, suhu, dan sinyal sinusoida adalah sinyal acak yang
kecepatan angin terhadap ketinggian terdistribusi normal, sedangkan pada sinyal
sangat penting dalam menyelidiki ilmu audio, ditambahkan sinyal white gaussian
meteorlogi (Iqbal, 2016). noise (WGN). Noise gaussian memiliki
Sinyal audio adalah salah satu intensitas yang sesuai dengan distribusi
bentuk sinyal informasi yang normal yang memiliki rerata (mean) dan
kualitasnya dapat dipengaruhi derau varian tertentu. Sinyal diskrit didapatkan
(noise). satu metode yang digunakan dengan mekanisme pencuplikan sinyal analog
untuk mengurangi derau pada sinyal dengan terlebih dahulu menentukan frekuensi
adalah metode konvolusi. Metode ini sampling atau frekuensi pencuplikan
dapat digunakan sebagai algoritma yang (Khairunnisa, 2018).
sederhana untuk dibuat aplikasinya,
sehingga dapat dimanfaatkan oleh III. Metode
dosen pengajar untuk mentransfer Kasus
wawasan dan pemahaman yang lebih Konvolusi Dua Sinyal Sinus
baik kepada mahasiswa, khususnya Diketahui L=100; A1=0.5; A2 =2 dengan
tentang reduksi derau dan metode f = 5 Hz dan fasenya adalah 0 (dalam radian).
konvolusi. Derau menyebabkan Bangkitkanlah sinyal berikut, kemudian
kualitas sinyal informasi menurun carilah konvolusinya dengan persamaan
karena dapat mengganggu kenyamanan, berikut:
konsentrasi, dan menyebabkan y 1= A 1 sin(2 ω t)
terjadinya kesalahan persepsi ketika kita y 2= A 2 sin(ω t )
sedang menyimak suatu informasi dari
sinyal audio. Derau dapat timbul Konvolusi Sinyal Ber-noise dan Raise
dihampir semua kondisi. Aplikasi Cosine
peningkatan kualitas sinyal audio Bangkitkan sinyal berikut apabila
menjadi sangat penting dan digunakan diketahui, n = -8 : 6 : 10; t = 0.1 : 0.5 : 5
di banyak area terutama ketika suatu
sistem diharapkan memiliki kinerja 4 πn
sin ⁡( )
yang tahan terhadap derau 8 2 πt
dengan y= ; x=sin
4 πn 4
(Khairunnisa, 2018). 8
Kemudian diberi noise,

Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok II


FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - V
27 April 2020
1 1 4. 1 Dibangkitkan sinyal sinus asli dengan
x n=2 sin ( 2 )( ( 2 )) ( (
π 2t + 0.1 ×2 sin π 2t + 0.2 ×sin π 2 t ))
2 persamaan:
. Tampilkan hasilnya! 2 πt
x=sin
4
5. Ditambahkan noise pada sinyal sinus
dengan persamaan:
Algoritma
Konvolusi Dua Sinyal Sinus
1. Dimulai program
x n=2 sin ( 12 π 2t )+(0.1 ×2 sin ( 12 π 2t ))+(0.2 ×sin ( 12 π 2 t ))
.
2. Dimasukkan banyaknya titik sampel
6. Dilakukan konvolusi sinyal sinus ber-
(L), frekuensi (f), Fase (θ ), dan
noise dengan raise noise
amplitudo (A).
7. Diplot dan ditampilkan bentuk dari
3. Dibangkitkan sinyal sinus pertama
masing-masing sinyal tersebut
dengan persamaan:
8. Diakhiri program
y 1= A 1 sin(2 ω t)
4. Dibangkitkan sinyal sinus pertama
Flowchart
dengan persamaan:
Konvolusi Dua Sinyal Sinus
y 2= A 2 sin(ω t )
Mulai
5. Dilakukan konvolusi pada dua buah
sinyal sinus
6. Diplot dan ditampilkan bentuk dari Dimasukkan banyaknya titik sampel (L), frekuensi (f),
fase (θ ), dan amplitudo (A)
masing-masing sinyal sinus tersebut
7. Diakhiri program

Konvolusi Sinyal Bernoise dan


Dibangkitkan sinyal sinus
Raise Cosine
pertama dengan persamaan:
1. Dimulai Program
y 1= A 1 sin(2 ω t)
2. Dimasukan nilain dan nilait
3. Dibangkitkan sinyal raise cosine Dibangkitkan sinyal sinus
dengan persamaan: kedua dengan persamaan:

4 πn y 2= A 2 sin(ω t )
sin ⁡( )
8
y=
4 πn
8 Dilakukan konvolusi pada
dua buah sinyal sinus

Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok II


FMIPA – Universitas Mulawarman

Selesai
Analisis Sinyal Praktikum - V
27 April 2020
L=input('Banyaknya titik
Diplot dan ditampilkan hasilnya
sampel(>=100): ');
f1=input('Besarnya frekuensi gel
1 adalah Hz: ');
f2=input('Besarnya frekuensi gel
2 adalah Hz: ');
Konvolusi Sinyal Bernoise dan teta1=input('Besarnya fase gel
Raise Cosine 1(dalam radiant): ');

Mulai
teta2=input('Besarnya fase gel
2(dalam radiant): ');
A1=input('Besarnya amplitudo gel
Dimasukkan nilai n dan nilait
1: ');
A2=input('Besarnya amplitudo gel
2: ');
Dibangkitkan sinyal raise t=1:L;
cosine
t=2*t/L;
y1=A1*sin(2*pi*f*t + teta1*pi);
Dibangkitkan sinyal sinus
asli subplot(3,1,1)
stem(y1)
title('Sinyal Sinus
Ditambahkan noise pada
sinyal sinus Pertama','fontsize',14)
xlabel('Banyaknya Titik

Dilakukan konvolusi pada Sampel','fontsize',12)


sinyal sinus noise dengan ylabel('Amplitudo
raise noise
(m)','fontsize',12)

Diplot dan ditampilkan hasilnya %SInus kedua


t=1:L;
t=2*t/L;
y2=A2*sin(pi*f*t + teta2*pi);
Selesai
subplot(3,1,2)
stem(y2)
Script
title('Sinyal Sinus
Konvolusi Dua Sinyal Sinus
Kedua','fontsize',14)

Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok II


FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - V
27 April 2020
xlabel('Banyaknya Titik title('SinyalSinus
Sampel','fontsize',12) Bernoise','fontsize',14)
ylabel('Amplitudo xy=conv(x_n,y);
(m)','fontsize',12) subplot(4,1,4);
subplot(3,1,3) plot(xy,'linewidth',2)
stem(conv(y1,y2)) title('Hasil
title('Hasil Konvolusi Dua Konvolusi','fontsize',14)
Sinyal Sinus','fontsize',14) IV. Hasil dan Pembahasan
xlabel('Banyaknya Titik Hasil
Sampel','fontsize',12)
ylabel('Amplitudo
(m)','fontsize',12)

Konvolusi Sinyal Bernoise dan


Raise Cosine
n=-8:6:10;
t=0.1:.5:5;
y=sin(4*pi*n/8)./(4*pi*n/8); Gambar 4.1 Konvolusi Dua Sinyal Sinus
subplot(4,1,1);
plot(y,'linewidth',2) Pada Gambar 4.1 merupakan grafik
title('Sinyal Raise konvolusi dua sinyal sinus yang mana sinyal
Cosine','fontsize',14) sinus pertama dan kedua memiliki titik
x=sin(2*pi*t/4); sampel seratus, banyaknya gelombang pada
subplot(4,1,2); sinyal sinus pertama yaitu sepuluh, serta
plot(x,'linewidth',2) memiliki amplitudo maksimum dan minimum
title('Sinyal Sinus Asli yaitu 0.5 m dan -0.5 m. Pada sinyal sinus
','fontsize',14) pertama memiliki titik sampel seratus dengan
x_n=2*sin((2*pi*t)/2)+0.1*2*s amplitudo maksimum dan minimum yaitu 2
in((2*pi*10*t)/2)+0.2*2*sin(( m dan -2 m dengan banyaknya gelombang
2*pi*t)/2); yaitu lima gelombang. Pada hasil konvolusi
subplot(4,1,3); dua buah sinyal sinus memiliki titik sampel
plot(x_n,'linewidth',2) yaitu dua ratus, banyaknya gelombang yaitu
berjumlah sepuluh dengan amplitudo

Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok II


FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - V
27 April 2020
maksimum dan minimum yaitu 3 m dan Pada praktikum konvolusi yang
-3 m. dilakukan adalah pembangkitan dua buah
sinyal sinus yang kemudian dikonvolusikan
dan pembangkitan raise cosine dan sinyal
sinus yang asli yang kemudian ditambahkan
noise pada sinyal tersebut, lalu
dikonvolusikan sinyal raise cosine dengan
sinyal yang telah diberi noise.
Berbicara mengenai konvolusi, diketahui
konvolusi merupakan cara untuk
mengkombinasikan dua buah deret angka
Gambar 4.2 Konvolusi Sinyal Ber-
setelah fungsi satu dicerminkan dan digeser
noise dan Raise Cosine
sehingga menghasilkan deret angka yang
ketiga. Dari jenis sinyalnya maka jenis
Pada Gambar 4.2 merupakan
konvolusi dibedakan menjadi jumlah
grafik konvolusi sinyal ber-noise dan
konvolusi yang digunakan pada sistem waktu
raise cosine. Dimana pada sinyal raise
diskrit dan integral konvolusi yang digunakan
cosine yang memiliki amplitudo
pada sistem waktu kontinyu.
maksimum dan minimum yaitu 1 m dan
Pada praktikum kali ini yang digunakan
-0.4 m. Pada sinyal sinus asli yang
adalah jenis konvolusi antara dua sinyal
berjumlah satu sinyal berjalan dengan
diskrit. Terdapat dua percobaan yang
waktu sepuluh detik dengan amplitudo
dilakukan pada praktikum konvolusi ini yaitu
maksimum dan minimum yaitu 1 m dan
konvolusi dua sinyal sinus dan konvolusi
-1 m. Pada sinyal ber-noise yang
sinyal ber-noise dan raise cosine. Pada
memiliki dua sinyal yang berjalan
konvolusi dua sinyal sinus dapat diamati pada
dalam waktu sepuluh detik dengan
grafik sinyal sinus pertama yang mana
amplitudo maksimum dan minimum
memiliki titik sampel berjumlah seratus sesuai
yaitu 3 m dan -3 m. Pada sinyal hasil
dengan data yang diinput, begitu pula dengan
konvolusi dimana dua sinyal yang
sinyal sinus kedua yang memiliki titik sampel
diketahui memiliki amplitudo
seratus. Perbedaan dari sinyal sinus pertama
maksimum yaitu 2 m.
dan sinyal sinus kedua dapat dilihat dari
banyak gelombangnya yang mana sinyal sinus
Pembahasan
pertama memiliki sepuluh gelombang dan

Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok II


FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - V
27 April 2020
sinyal sinus kedua memiliki lima grafik Gambar 4.2, akibat pengaruh noise,
gelombang. Hal ini dipengaruhi oleh grafik tersebut sepenuhnya membentuk
persamaan gelombang sinus yang gelombang, namun sinyal gelombang yang
diberikan, dimana gelombang sinus didapatkan tidak dapat dibaca dengan jelas
pertama diberikan dua kali lipat karena perbedaan amplitudo di setiap masing-
terhadap waktu berjalan. Setelah dua masing gelombang. Hal ini dipengaruhi oleh
buah sinyal sinus dikonvolusikan sinyal raise cosine yang dikonvolusikan
didapatkan hasil konvolusi dengan titik dengan sinyal ber-noise.
sample dua ratus dan banyak
gelombang yaitu sepuluh gelombang. V. Kesimpulan
Jadi, pada percobaan konvolusi dua Dari praktikum konvolusi dua buah
buah sinyal sinus ini, sinyal sinus sinyal sinus, sinyal sinus pertama mendapat
pertama mendapat perlakuan yaitu perlakuan yaitu menggeser-geser sinyalnya
menggeser-geser sinyalnya terhadap terhadap sinyal sinus kedua sehingga pada
sinyal sinus kedua sehingga pada kondisi sebagian sinyal sinyal sinus pertama
kondisi sebagian sinyal sinyal sinus bertemu dengan sebagian sinyal sinus kedua
pertama bertemu dengan sebagian dan menghasilkan sinyal dari konvolusi dua
sinyal sinus kedua dan menghasilkan buah sinyal tersebut. Jika sinyal sinus pertama
sinyal dari konvolusi dua buah sinyal dan kedua memiliki titik sampel yaitu seratus
tersebut. dan setelah dikonvolusi menghasilkan titik
Pada percobaan konvolusi sinyal sampel yaitu dua ratus.
ber-noise dan raise cosine dapat diamati Pada percobaan konvolusi sinyal ber-
pada grafik yang didapatkan yang mana noise dan raise cosine dapat disimpulkan
pada percobaan ini dibangkitkan sinyal apabila suatu sinyal diberi noise atau
sinus yang kemudian sinyal tersebut mengalami noise maka bentuk sinyal tersebut
diubah menjadi sinyal raise cosine. akan mengalami kerusakan dan bentuknya
Setelah sinyal tersebut diberi tambahan pun akan jauh dari kriteria sinyal aslinya.
noise, sinyal tersebut berubah menjadi
sinyal sinus dengan rucingan segitiga di DAFTAR PUSTAKA
puncaknya. Kemudian, sinyal ber-noise Iqbal, Muhammad. 2016. Simulasi
tersebut dikonvolusikan dengan sinyal Pengolahan Sinyal Diskrit Untuk
sinus raise cosine dan menghasilkan Modul Pembelajaran Menggunakan
sinyal keempat yang nampak pada Matlab. E-Proceeding of Applied

Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok II


FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - V
27 April 2020
Science : Vol 2, No 3ISSN :
2442-5826
Gazali, Wikaria. 2012. Penerapan
Metode Konvolusi. Jurnal Mat
Stat Vol. 12 No. 12
Khairunnisa. 2018. Analisis Signal-To-
Noise Ratio Pada Sinyal Audio
Dengan Teknik Konvolusi.
Jurnal ELTIKOM Volume 2
Nomor 2. Banjarmasin:
Politeknik Negeri Banjarmasin.
Mukhaiyar, Riki. 2018. Sinyal dan
Sistem. Padang: Universitas
Negeri Padang
Santoso, Tri Budi. 2012. Sinyal dan
Sistem. Surabaya: Politeknik
Elektronika Negeri

Samarinda, 03 Mei 2020


Mengetahui,
Asisten Praktikan

Hadi Darmawan Norliani


NIM.1607045013 NIM.1707045035

Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok II


FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - V
27 April 2020

Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok II


FMIPA – Universitas Mulawarman

Anda mungkin juga menyukai