Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MODUL

SEMESTER 1
PEDODONSIA

Adam Nuqman Abd Karim


160112182027

Pembimbing:
drg. Naninda Berliana, Sp. KGA

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2021
Nama drg muda : Adam Nuqman Abd Karim
PROGRAM STUDI NPM : 160112182027
PROFESI DOKTER GIGI
Nama Pasien : Reza Rahadian
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Padjadjaran TTD DPK :

LEMBAR KERJA DAN DISKUSI


ILMU KESEHATAN GIGI ANAK
ANAMNESIS: Pasien laki laki usia 8 tahun datang ke praktek gigi Bersama ibunya
dengan keluhan gigi belakang kiri bawah sakit berdenyut sejak 3-4 hari yang lalu.
Pasien merasakan sakit giginya lebih parah saat makan manis dan minum dingin.
Pasien belum mengkonsumsi obat untuk mengurangi rasa sakitnya. Pasien belum
pernah ke dokter gigi sebelum ini. Pasien tidak menjaga kebersihan mulutnya
dengan baik. Ibu pasien menyatakan pasien hanya menyikat gigi pada pagi hari
saja. Ibu pasien berharap keluhan pasien dapat diatasi.

IDENTITAS PASIEN
No Rekam Medis : 2021-0019xx Tanggal Pemeriksaan : 26/2/2021
Nama Lengkap : Reza Rahadian
Nama Orang Tua (Pasien Anak) : Raisa
Jenis Kelamin* : Laki-laki Menarche (P) : (-)
Tempat, Tanggal Lahir/Usia : Malaysia, Agama : Islam
09/05/2013, 8 tahun
Pekerjaan/Sekolah : SD No Telp/HP : 0173214193
Alamat : Malaysia Status Pernikahan : -

CHILD’S PHYCISIAN / PEDIATRICIAN / Dokter / Dokter Anak :

I. MEDICAL AND DENTAL HISTORY (Khusus Pasien Anak)/ RIWAYAT KESEHATAN UMUM DAN GIGI

1. Any problem with physical growth / Apakah ada gangguan pertumbuhan fisik ?
Yes □ No 
2. Has your child been hospitalized / Apakah anak anda pernah masuk Rumah Sakit?
Yes □ No 
Reason/alasan:

3. It this your child first dental visit / Apakah ini kunjungan pertama ke dokter gigi?
Yes  No □
4. Has your child ever had an unfavorable dental experience / Apakah anak anda
punya pengalaman yang kurang menyenangkan dengan dokter gigi ?

Yes □ No 
If yes, when / Bila ya, kapan _ , where / dimana ;
Reason(s) / mengapa

1
5. Does (has) your child having oral sucking habit beyond 1 year of age / Apakah
anak anda punya kebiasaan buruk setelah usia 1 tahun ?

Finger sucking / Isap jari  Lip biting / Gigit bibir □


Tongue thrust / mendorongkan lidah □
6. Does (has) your child have (had) difficulty openings his / her jaw / Apakah anak
anda sedang / pernah mengalami kesulitan membuka mulut ?

Yes □ No 
7. Does (has) your child have (had) popping or clicking noise or pain during eating
or yawning / Apakah pada saat membuka mulut terasa sakit atau terdengar suara klik, popping pada sendi
rahangnya ?

Yes □ No 
8. How often does your child brush / Berapa kali menyikat gigi ? 1 times / kali

Yes  No □
9. Does your child use a fluoride pasta / Apakah menggunakan pasta mengandung fluor ?
Yes  No □
10. Has your child ever had fluoride treatment / Pernahkah diberikan fluor?
Yes □ No 

II. PATIENT BEHAVIOUR RATINGS / Peringkat Perilaku Pasien

Rating Before During


Frankl Scale Treatment / Treatment /
No Sebelum Perawatan Selama Perawatan
1. Definitely negative, refusal of treatment,
crying forcefully, fearful, extreme negativism /
Sangat negative, penolakan perawatan, menangis meronta-ronta,
ketakutan, negatif ekstrim
2. Negative, reluctant, uncooperative, limited
negativism, withdrawn / Negatif, keberatan, tidak
koperatif, negatif terbatas
3. Positive, accept treatment but may be
cautious or reserve, follows directions/ Positif,

menerima perawatan dengan waspada, mengikuti instruksi
4. Definitely positive, good rapport, interested in
dental procedure, laugh and enjoy / Sangat positif,

hubungan yang simpatik, tertarik dengan prosedur dental
III. EXTRA ORAL EXAMINATION / PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL
1. Facial form / Bentuk wajah
a. Bilateral symmetry / Simetri bilateral  Asymmetry/ Asimetri
b. Profile / Profil : straight / Lurus  convex / Cembung
concave / Cekung
2. Lips seal / Katup bibir
Positive  Negative □
4. Body posture / Postur tubuh :

Straight / Tegap  Kiphosis / Kifosis □ Scoliosis / Skoliosis □


Lordosis / Lordosis □

IV. INTRA ORAL EXAMINATION / PEMERIKSAAN INTRA ORAL

1. Stage of dentition / Tahapan geligi :


Primary / Sulung □ Mixed /Campuran early / awal  Late / lanjut □
Permanent / Tetap □
2. Soft tissue status / Status jaringan lunak :
a. Gingivitis : region (-)
b. Stomatitis : region 51
c. Gum boil/ fistulae : region (-)
3. Dental anomaly / Anomali gigi: Yes □ No 
4. Premature loss / Gigi tanggal dini : gigi 85

5. Over retained primary tooth / Persintensi gigi sulung : -


V. ORAL FINDING DIAGNOSIS & TREATMENT PLAN / Diagnosa & Rencana Perawatan

Oral Finding / Temuan Diagnosis / Diagnosa Treatment Planning / Rencana


Perawatan
16/CS/Oklusal/V Reversible pulpitis Pro-fissure sealant

55/CP/MO/V Irreversible Pulpitis Pro-pulpotomy vital


Asymptomatic Pro-SCC
54/CM/MD/V Reversible Pulpitis Pro-penambalan komposit kelas II

64/CM/DO/V Reversible Pulpitis Pro-penambalan komposit kelas II

65/CM/Oklusal/V Reversible Pulpitis Pro- SCC

75/CM/Oklusal/V/Bleeding when Irreversible Pulpitis Pro-direct pulp capping follow-up


Excavation Symptomatic pro-penambalan komposit kelas I
74/CP/Oklusal/NV Nekrosis Pulpa Pro-pulpotomy non-vital follow-up
pro-penambalan SCC
84/CM/DO/V Reversible Pulpitis Pro-penambalan komposit kelas II

85/Missing teeth Premature tooth loss Pro-pembuatan space maintainer

46/CS/Oklusal/V Reversible pulpitis Pro-fissure sealant

Tanggal Pemeriksaan : 28 Februari 2021


Dosen Pendidik Klinik : drg. Naninda
NIP :
TTD :
UE UE UE UE UE UE UE UE UE UE UE UE UE

UE UE UE UE UE UE UE UE UE UE UE UE UE UE

Gambar: Odontogram pasien


Kasus (2)

 Jarak antara gigi depan rahang atas anaknya dan jelaskan mengenai oklusi periode gigi sulung

Perkembangan oklusi dapat dibagikan ke beberapa periode yaitu:

1. Periode neo-natal
2. Periode gigi sulung
3. Periode gigi bercampur
4. Periode gigi permanen

Periode gigi sulung (primary dentition stage) dimulai dengan erupsi gigi sulung pertama yaitu gigi
insisif sentral sekitar usia 6-7 bulan. Ruang di antar gigi geligi sulung adalah ruang fisiologis atau
developmental di mana ruangan ini penting untuk erupsi gigi permanen yang normal. Jika tidak ada
ruang ini, dapat terjadinya crowding gigi permanen. Hubungan antero-posterior dari molar disebut
sebagai terminal plane di mana dapat ditentukan karena erupsi molar pertama permanen sangat
bergantung pada kontak permukaan distal molar sulung kedua pada maksila dan mandibula.
Karakteristik dari terminal plane adalah permukaan distal molar kedua sulung rahang atas dan bawah
berada pada bidang vertical. (Smith, 1982; Vegesna, Chandrasekhar and Chandrappa, 2014;
Srinivasan, Loganathan and Kumar, 2017; AAPD, 2019)

Gambar: Urutan erupsi gigi sulung


Gambar: Erupsi gigi sulung

Gambar: Karakteristik terminal plane pada gigi molar kedua sulung

Gigi sulung harus dalam posisi dan oklusi normal setelah usia 2 tahun, dengan semua akar
terbentuk sempurna pada saat anak berusia 3 tahun. Setahun atau lebih setelah gigi erupsi
sepenuhnya dan mengambil posisi masing-masing di lengkung gigi, perkembangan rahang yang
cepat sudah cukup untuk menciptakan ruang interdental, atau diastema, di antara beberapa gigi
tersebut.

Gigi anterior terpisah dan biasanya menunjukkan ruang yang lebih besar seiring berjalannya
waktu oleh proses yang disebabkan oleh pertumbuhan rahang dan pendekatan gigi permanen dari sisi
lingual. Adanya ruang ini biasanya dimulai antara usia 4 dan 5 tahun. Gigi kaninus dan molar harus
menjaga hubungan kontak positif mereka selama pertumbuhan rahang. Namun, beberapa pergeseran
dan terjadinya ruang itu cukup sering terlihat.

Situasi ini terjadi hanya dalam waktu yang relatif singkat. Setelah pertumbuhan rahang yang
normal menghasilkan ruang yang cukup banyak, oklusi didukung dan dibuat lebih efisien dengan
erupsi dan oklusi gigi molar permanen pertama di distal molar kedua sulung.

Posisi gigi sulung pada lengkung rahang umumnya menunjukkan jarak antar gigi, yang
cenderung sedikit menurun seiring bertambahnya usia. Ukuran gigi sulung dan jarak antar gigi
memiliki hubungan dengan posisi gigi permanen dan ukuran lengkung gigi (misalnya, diperlukan
ruang interdental yang cukup agar gigi permanen dapat tumbuh ke posisi tidak crowding).
 Jelaskan prosedur penambalan kelas I komposit

Alat: Mikromotor, slow handpiece, alat dasar, instrumen penumpatan komposit, cotton roll,
microbrush, light cure, bur superfine, bur karet polishing (biru dan kuning), articulating paper

Bahan: Komposit, etsa, bomding agent

Teknik:

Teknik penambalan komposit adalah teknik yang sensitif terhadap moisture.

1. Pemilihan shade warna yang bersesuaian dengan gigi yang akan direstorasi
2. Isolasi gigi yang akan ditambal dengan cotton roll
3. Keringkan kavitas
4. Aplikasi etsa pada enamel 30 detik dan pada dentin 15 detik lalu bilas dengan air dan
keringkan
5. Aplikasi bonding agent menggunakan microbrush, disemprot dengan udara hingga terlihat
moist dan melakukan light curing
6. Aplikasi komposit ke dalam kavitas secara incremental dan pada setiap increment dilakukan
light curing selama 20 detik
7. Periksa premature kontak dengan articulating paper
8. Penghalusan komposit
9. Instruksi pasien untuk datang Kembali setelah seminggu
10. Setelah satu minggu, tambalan diperiksa dan dilakukan polishing dengan bur karet biru dan
kuning (Roberson, Heymann and Swift, 2002; Cameron and Widmer, 2013)

Gambar: Kavitas yang telah dipreparasi (Dungal et al., 2002)


Gambar: Kavitas dilakukan penumpatan dengan komposit (Dungal et al., 2002)

Gambar: Post-penambalan dengan komposit (Dungal et al., 2002)

 Jelaskan prosedur penambalan kelas III GI

Alat: Mikromotor, slow handpiece, bur Enhance, alat dasar, mylar strip, mixing pad, spatula GIC
untuk aduk, plastis filling instrument GIC

Bahan: GIC, Vaseline, dentin conditioner

Teknik:

1. Kavitas dibersihkan dan dikeringkan


2. Ulaskan dentin conditioner pada kavitas selama 15 detik
3. Manipulasi bahan GIC atas mixing pad, diaduk dengan Gerakan memutar dan melipat
hingga homogen
4. Pemasangan mylar strip pada proksimal gigi yang akan ditambal
5. Aplikasi kavitas dengan GIC yang telah dimanipulasi dengan instrument plastis
6. Lingkari mylar strip pada gigi dan tahan hingga GIC mengeras
7. Pembuangan sisa GIC dan penghalusan menggunakan bur Enhance
8. Aplikasikan Vaseline atas tambalan yang telah dilakukan
9. Instruksi pasien untuk datang Kembali setelah satu minggu (Cameron and Widmer, 2013)
REFERENSI

AAPD, A. A. of P. D. (2019) ‘Guideline on Management of Developing and Occlusion in Pediatric


Dentistry’, American Academy of Pediatric Dentistry.
Cameron, A. C. and Widmer, R. P. (2013) Handbook of Pediatric Dentistry. Forth Edit. Edinburg:
Mosby Elsevier.
Dungal, M. et al. (2002) Restorative Technique in Paediatric Dentistry: An Illustration Guide to the
Restoration of Carious Primary Teeth. Second Edi. United Kingdom: Martin Dunitz.
Roberson, T. M., Heymann, H. O. and Swift, E. J. (2002) Studervant’s Art and Science of Operative
Dentistry. Fourth Edi. Mosby, Inc.
Smith, R. J. (1982) ‘Development of Occlusion and Malocclusion’, Pediatric Clinics of North
America, 29(3).
Srinivasan, D., Loganathan, D. and Kumar, S. S. (2017) ‘An Evaluation of Occlusal Relationship and
Primate Space in Decidiuous Dentition in Kancheepuram District, Tamil Nadu, India’,
Journal of Pharmacy and Bioallied Sciences, 9(1).
Vegesna, M., Chandrasekhar, R. and Chandrappa, V. (2014) ‘Occlusal Characteristics and Spacing
in Primary Dentition: A Gender Comparative Cross-Sectional Study’, Hindawi Publishing
Corporation International Scholarly Research Notices.

Anda mungkin juga menyukai