SEMESTER 1
PEDODONSIA
Pembimbing:
drg. Naninda Berliana, Sp. KGA
IDENTITAS PASIEN
No Rekam Medis : 2021-0019xx Tanggal Pemeriksaan : 26/2/2021
Nama Lengkap : Reza Rahadian
Nama Orang Tua (Pasien Anak) : Raisa
Jenis Kelamin* : Laki-laki Menarche (P) : (-)
Tempat, Tanggal Lahir/Usia : Malaysia, Agama : Islam
09/05/2013, 8 tahun
Pekerjaan/Sekolah : SD No Telp/HP : 0173214193
Alamat : Malaysia Status Pernikahan : -
I. MEDICAL AND DENTAL HISTORY (Khusus Pasien Anak)/ RIWAYAT KESEHATAN UMUM DAN GIGI
1. Any problem with physical growth / Apakah ada gangguan pertumbuhan fisik ?
Yes □ No
2. Has your child been hospitalized / Apakah anak anda pernah masuk Rumah Sakit?
Yes □ No
Reason/alasan:
3. It this your child first dental visit / Apakah ini kunjungan pertama ke dokter gigi?
Yes No □
4. Has your child ever had an unfavorable dental experience / Apakah anak anda
punya pengalaman yang kurang menyenangkan dengan dokter gigi ?
Yes □ No
If yes, when / Bila ya, kapan _ , where / dimana ;
Reason(s) / mengapa
1
5. Does (has) your child having oral sucking habit beyond 1 year of age / Apakah
anak anda punya kebiasaan buruk setelah usia 1 tahun ?
Yes □ No
7. Does (has) your child have (had) popping or clicking noise or pain during eating
or yawning / Apakah pada saat membuka mulut terasa sakit atau terdengar suara klik, popping pada sendi
rahangnya ?
Yes □ No
8. How often does your child brush / Berapa kali menyikat gigi ? 1 times / kali
Yes No □
9. Does your child use a fluoride pasta / Apakah menggunakan pasta mengandung fluor ?
Yes No □
10. Has your child ever had fluoride treatment / Pernahkah diberikan fluor?
Yes □ No
UE UE UE UE UE UE UE UE UE UE UE UE UE UE
Jarak antara gigi depan rahang atas anaknya dan jelaskan mengenai oklusi periode gigi sulung
1. Periode neo-natal
2. Periode gigi sulung
3. Periode gigi bercampur
4. Periode gigi permanen
Periode gigi sulung (primary dentition stage) dimulai dengan erupsi gigi sulung pertama yaitu gigi
insisif sentral sekitar usia 6-7 bulan. Ruang di antar gigi geligi sulung adalah ruang fisiologis atau
developmental di mana ruangan ini penting untuk erupsi gigi permanen yang normal. Jika tidak ada
ruang ini, dapat terjadinya crowding gigi permanen. Hubungan antero-posterior dari molar disebut
sebagai terminal plane di mana dapat ditentukan karena erupsi molar pertama permanen sangat
bergantung pada kontak permukaan distal molar sulung kedua pada maksila dan mandibula.
Karakteristik dari terminal plane adalah permukaan distal molar kedua sulung rahang atas dan bawah
berada pada bidang vertical. (Smith, 1982; Vegesna, Chandrasekhar and Chandrappa, 2014;
Srinivasan, Loganathan and Kumar, 2017; AAPD, 2019)
Gigi sulung harus dalam posisi dan oklusi normal setelah usia 2 tahun, dengan semua akar
terbentuk sempurna pada saat anak berusia 3 tahun. Setahun atau lebih setelah gigi erupsi
sepenuhnya dan mengambil posisi masing-masing di lengkung gigi, perkembangan rahang yang
cepat sudah cukup untuk menciptakan ruang interdental, atau diastema, di antara beberapa gigi
tersebut.
Gigi anterior terpisah dan biasanya menunjukkan ruang yang lebih besar seiring berjalannya
waktu oleh proses yang disebabkan oleh pertumbuhan rahang dan pendekatan gigi permanen dari sisi
lingual. Adanya ruang ini biasanya dimulai antara usia 4 dan 5 tahun. Gigi kaninus dan molar harus
menjaga hubungan kontak positif mereka selama pertumbuhan rahang. Namun, beberapa pergeseran
dan terjadinya ruang itu cukup sering terlihat.
Situasi ini terjadi hanya dalam waktu yang relatif singkat. Setelah pertumbuhan rahang yang
normal menghasilkan ruang yang cukup banyak, oklusi didukung dan dibuat lebih efisien dengan
erupsi dan oklusi gigi molar permanen pertama di distal molar kedua sulung.
Posisi gigi sulung pada lengkung rahang umumnya menunjukkan jarak antar gigi, yang
cenderung sedikit menurun seiring bertambahnya usia. Ukuran gigi sulung dan jarak antar gigi
memiliki hubungan dengan posisi gigi permanen dan ukuran lengkung gigi (misalnya, diperlukan
ruang interdental yang cukup agar gigi permanen dapat tumbuh ke posisi tidak crowding).
Jelaskan prosedur penambalan kelas I komposit
Alat: Mikromotor, slow handpiece, alat dasar, instrumen penumpatan komposit, cotton roll,
microbrush, light cure, bur superfine, bur karet polishing (biru dan kuning), articulating paper
Teknik:
1. Pemilihan shade warna yang bersesuaian dengan gigi yang akan direstorasi
2. Isolasi gigi yang akan ditambal dengan cotton roll
3. Keringkan kavitas
4. Aplikasi etsa pada enamel 30 detik dan pada dentin 15 detik lalu bilas dengan air dan
keringkan
5. Aplikasi bonding agent menggunakan microbrush, disemprot dengan udara hingga terlihat
moist dan melakukan light curing
6. Aplikasi komposit ke dalam kavitas secara incremental dan pada setiap increment dilakukan
light curing selama 20 detik
7. Periksa premature kontak dengan articulating paper
8. Penghalusan komposit
9. Instruksi pasien untuk datang Kembali setelah seminggu
10. Setelah satu minggu, tambalan diperiksa dan dilakukan polishing dengan bur karet biru dan
kuning (Roberson, Heymann and Swift, 2002; Cameron and Widmer, 2013)
Alat: Mikromotor, slow handpiece, bur Enhance, alat dasar, mylar strip, mixing pad, spatula GIC
untuk aduk, plastis filling instrument GIC
Teknik: