OLEH:
POLIKLINIK GIZI
PROMOSI KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALI MANDARA
PROVINSI BALI
2021
LAPORAN SATUAN ACUAN PENYULUHAN
DIET RENDAH NATRIUM UNTUK PASIEN HIPERTENSI
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
seperti yang telah tercantum dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992,
yaitu “Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi”. Dan untuk
mencapai hal tersebut, maka pemerintah menerapkan visi Kemenkes 2019, yaitu
“Terwujudnya Masyarakat Sehat, Produktif, Mandiri, dan Berkeadilan untuk Menuju
Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong
Royong”.
Salah satu tantangan terbesar di Indonesia adalah penyakit Hipertensi. Hipertensi
merupakan kondisi yang sering di temukan di berbagai pelayanan kesehatan.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Departemen Kesehatan RI pada
tahun 2018, diperoleh prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan pengukuran pada
penduduk dengan umur > 18 tahun sebanyak 34,11%. Prevalensi tersebut diperoleh
melalui pengukuran tekanan darah berdasarkan pada kriteria JNC VII yaitu bila tekanan
darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg. Prevalensi ini lebih
tinggi dibandingkan pada tahun 2013 sebesar 25,8%. Peningkatan prevalensi hipertensi
juga terjadi di berbagai daerah termasuk di Provinsi Bali yaitu sebanyak 30,97%.
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah
sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg atau lebih. (Barbara
Hearrison 1997). Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik.
Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan
perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi yaitu
Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atautransport Na,
Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah
meningkat, Lingkungan: Stres, Pola makan, dan Hilangnya Elastisitas jaringan dan
arterisklerosis pada orang tua serta pelabaran pembuluh darah.
Gejela terjadinya penyakit hipertensi yang biasanya dirasakan yaitu : Peningkatan
tekanan darah > 140/90 mmHg, Sakit kepala, Epistaksis, Pusing / migraine, Rasa berat
ditengkuk, Sukar tidur, Mata berkunang kunang, Lemah dan lelah, dan Muka pucat.
Upaya untuk mencegah serta menanggulangi terjadinya penyakit hipertensi yaitu
dengan menerapkan diet Rendah Garam yaitu dengan mengontrol penggunaan
garam/natrium dalam makanan yang dikonsumsi setiap hari.
Diet bagi pasien Hipertensi merupakan komponen yang sangat penting dalam
mengontrol tekanan darah agar tetap stabil. Untuk itu, penting untuk dilakukan edukasi
kepada pasien beserta keluarganya akan pentingnya pendidikan tentang gizi dan
makanan serta cara menerapkan pola makan yang sehat di dalam keluarga dengan
memperhatikan jumlah kalori yang dibutuhkan, jadwal, dan jenis makanan yang baik
dikonsumsi.
UPT Rumah Sakit Umum Bali Mandara Provinsi Bali merupakan salah satu
sarana kesehatan yang memberikan pelayanan di bidang kesehatan sehingga perlu
diberikannya edukasi kepada pengunjung, keluarga dan pasien untuk dapat menerapkan
pola makan sehat dan seimbang.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang penerapan diet Rendah
Natrium untuk penyakit Hipertensi.
2. Tujuan Khusus
a. Pasien dan keluarga dapat menjelaskan tujuan diet Rendah Natrium.
b. Pasien dan keluarga dapat menjelaskan syarat diet Rendah Natrium.
c. Pasien dan keluarga dapat menjelaskan prinsip diet Rendah Natrium.
d. Pasien dan keluarga dapat menjelaskan bahan makanan yang dianjurkan.
e. Pasien dan keluarga dapat menjelaskan bahan makanan yang tidak dianjurkan
(dibatasi/dikurangi).
C. MATERI
1. Tujuan Diet Rendah Natrium
a. Membantu menghilangkan penimbunan garam/air dalam jaringan tubuh
b. Membantu menurunkan tekanan darah pada tekanan darah tinggi/ hipertensi.
2. Syarat dan Prinsip Diet Rendah Natrium
a. Energi cukup, jika pasien dengan berat badan 115% dari berat badan ideal
disarankan untuk diet rendah kalori dan olahraga.
b. Protein cukup, menyesuaikan dengan kebutuhan pasien.
c. Karbohidrat cukup, menyesuaikan dengan kebutuhan pasien.
d. Membatasi konsumsi lemak jenuh dan kolesterol.
e. Asupan Natrium dibatasi <2300 mg/hari, jika penurunan tekanan darah belum
mencapai target dibatasi hingga mencapai 1500 mg/hari.
f. Konsumsi kalium 4700 mg/hari, terdapat hubungan antara peningkatan asupan
kalium dan penurunan asupan ratio Na-K dengan penurunan tekanan darah.
g. Memenuhi kebutuhan asupan kalsium harian sesuai usia untuk membantu
penurunan tekanan darah, asupan kalsium >800 mg/hari dapat menurunkan
tekanan darah sistolik hingga 4 mmHg dan 2 mmHg tekanan darah distolik.
h. Asupan magnesium memenuhi kebutuhan harian (DRI) serta dapat ditambah
dengan suplementasi magnesium 240-1000 mg/hari dapat menurunkan tekanan
darah sistolik 1-5,6 mmHg.
i. Pada pasien hipertensi dengan penyakit penyerta lainnya, seperti penyakit ginjal
kronik dengan hemodialysis atau sirosis hati maka syarat dan prinsip diet harus
dimodifikasi/disesuaikan dengan kondisi penyakit.
E. Media
1. Laptop
2. LCD
3. Leaflet
4. Food model
F. Kegiatan
N Waktu Kegiatan Pendidikan Kesehatan Respon Sasaran
o
1 5 menit Pembukaan : a. Menjawab
a. Mengucapkan salam salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan dan
penyuluhan memperhatikan
d. Menyebutkan materi
pokok bahasan yang akan
disampaikan
G. Evaluasi
1. Diharapkan pengunjung, keluarga dan pasien dapat menyebutkan tujuan diet
rendah natrium.
2. Diharapkan pengunjung, keluarga dan pasien dapat menyebutkan syarat diet
rendah natrium.
3. Diharapkan pengunjung, keluarga dan pasien dapat menyebutkan prinsip diet
rendah natrium.
4. Diharapkan pengunjung, keluarga dan pasien dapat menyebutkan bahan makanan
yang dianjurkan untuk penderita hipertensi.
5. Diharapkan pengunjung, keluarga dan pasien dapat menyebutkan bahan makanan
yang tidak dianjurkan (dibatasi/dikurangi) untuk penderita hipertensi.
6. Diharapkan pengunjung, keluarga dan pasien dapat menyebutkan contoh
pembagian makan sehari untuk penderita hipertensi.
H. Daftar Pustaka
1. Almatsier, Sunita. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
2. PERSAGI, AsDI. 2020. Penuntun Diet dan Terapi Gizi Edisi 4. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.