Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah subhânahu wa ta‘âlâ , atas izinya saya
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula saya kirimkan
sholawat serta salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad shallallâhu ‘alaihi
wa sallam. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas individu dengan mata kuliah
Keselamatan dan kesehatan kerja

 Pembuatan makalah CBR ini menggunakan metode study pustaka, yaitu


mengumpulkan dan mengkaji materi Keselamatan dan kesehatan kerja dari 2
referensi buku. Saya gunakan metode pengumpulan data ini, agar makalah yang
kami susun dapat memberikan informasi yang akurat dan bisa dibuktikan. Saya
sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam
penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu,
saya mohon maaf atas segala kekurangannya.

Semoga makalah CBR ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-


besarnya, baik bagi penulis maupun bagi para pembaca. Terima kasih.

Medan, September 2019

Penyusun/Penulis

Naurah S.A Zebua

1
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR.......................................................1

DAFTAR PUSTAKA...........................................................2
BAB I

PENDAHULUAN............................................................. 3

A. LATAR BELAKANG.............................................. 3
B. RUMUSAN MASALAH....................................... 3
C. TUJUAN.................................................................. 3

Identitas Buku ...................................................................... 4

Ringkasan Buku I................................................................... 5

Ringkasan Buku II.................................................................. 8

BAB II

PEMBAHASAN.................................................................. 13

A. Persamaan................................................................... 13
B. Perbedaan.................................................................... 13
C. Kelebihan ................................................................. 13
D. Kekurangan.............................................................. 14

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
       Critical book  adalah hasil kritik/bandingan tentang suatu topik materi yang
pada umumnya di perkuliahan terhadap buku yang berbeda. Penulisan critical
book  ini pada dasarnya adalah untuk membandingkan satu buku , dengan buku
yang akan dijadikan sumber referensi. Setiap buku yang dibuat oleh penulis
tertentu pastilah mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Kelayakan suatu buku dapat kita ketahui jika kita melakukan resensi terhadap
buku itu dengan perbandingan terhadap buku lainnya. Suatu buku dengan
kelebihan yang lebih dominan dibandingkan dengan kekurangan nya artinya buku
ini sudah layak untuk dipakai dan dijadikan sumber referensi bagi khalayak
ramai. 

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa dan Bagaimana CBR ?
2. Ringkasan masing – masing buku secara singkat.!
3. Apa kelebihan dan kekurangan , persamaan dan perbedaan yang
terdapat pada masing – masing buku.
C. TUJUAN
Adapun tujuan critical book review ini untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan isi buku, menguji kualitas buku dengan membandingkan
terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya. Kemudian
manfaatnya untuk memenuhi tugas kuliah Strategi Belajar Mengajar dan
untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana mengkritik sebuah
buku.

3
INDENTITAS BUKU I

Judul Buku : K3 dan Higiene Sanitasi

Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud

Penulis : Evi Susanti

Tahun Terbit : 2016

Cetakan : Pertama

Jumlah Halaman : 250

INDENTITAS BUKU II

Judul Buku : Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)

Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud

Penulis : Sudehwi Yohga

Tahun Terbit : 2016

Cetakan : Pertama

Jumlah Halaman : 170

4
Ringkasan Buku I

1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3)


Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) juga dapat ditinjau dari
beberapa aspek diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Aspek filosofi: menyatakan bahwa K3 adalah suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan hak jasmaniah
maupun rohaniah, hasil karya dan budaya tenaga kerja menuju
masyarakat adil dan makmur.
b. Aspek ilmu: menyatakan bahwa K3 adalah ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam upaya mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
c. Aspek praktis/etimologi: menyatakan bahwa K3 merupakan suatu
upaya perlindungan tenaga kerja dan orang lain yang memasuki
area kerja agar selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama
melakukan pekerjaan di tempat kerja serta penggunaan sumber dan
proses produksi secara aman dan effisien.
2. Pengertian Keselamatan dan Kecelakaan Kerja
keselamatan kerja seperti tertuang pada Bab III pasal 3 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 menyatakan bahwa tujuan
keselamatan kerja adalah untuk:
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
e. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
f. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.
3. Jenis dan Akibat Kecelakaan Kerja
Jenis kecelakaan kerja cukup banyak tergantung pada jenis pekerjaan dan
area kerja, namun yang kemungkinan terjadi pada usaha makanan atau
katering antara lain yaitu:

5
a. Terjatuh
b. Tertimpa benda jatuh
c. Tertumbuk
d. Terjepit
e. Terkilir
f. Terbakar
g. Tersengat arus listrik
h. Terpapar radiasi/panas
i. Termakan makanan tercemar
Kecelakaan kerja dapat mengakibatkan hal-hal berikut yaitu:
1) Patah tulang
2) Keseleo
3) Memar dan luka dalam
4) Luka bakar (arus listrik, terbakar)
5) Luka buka
6) Keracunan, bisa akibat makanan atau akibat racun kimia
7) Mati lemas
8) Cacat fisik
9) Kekurangan pekaan panca indera terhadap sesuatu
4. Pengertian Hygiene dan Sanitasi Makanan
Permenkes Nomor 329/Menkes/Per/VI/1976 tentang Produksi dan
Peredaran Makanan berbunyi:
a. Pasal 1 butir (1) Makanan adalah barang yang digunakan sebagai
makanan atau minuman manusia, termasuk permen karet dan
sejenisnya akan tetapi bukan obat.
b. Pasal 2 Makanan yang diproduksi dan diedarkan di wilayah
Indonesia harus memenuhi syarat-syarat keselamatan, kesehatan,
standar mutu atau persyaratan yang ditetapkan oleh Menteri untuk
tiap jenis makanan

6
5. Ruang Lingkup Hygiene dan Sanitasi Makanan
Hygiene dan sanitasi terkait dengan hal-hal berikut:
1. Persyaratan bahan mentah sampai produk akhir
2. Pekerja
3. Bangunan dan lingkungan
4. Kontrol terhadap mikroorganisme
a. Penerimaan, penyimpanan, pengolahan, dan;
b. Penyajian, pengemasan)
5. Peralatan
6. Penyediaan air bersih
7. Penanganan limbah
6. Resiko Hygiene
adalah resiko atau kemungkinan kejadian yang dapat timbul akibat tidak
diterapkannya prosedur hygiene secara konsisten atau ketat. Resiko
hygiene meliputi antara lain:
a. Aspek ekonomi antara lain:
1) Biaya yang harus dikeluarkan jika terjadi
resiko hygiene.
2) Kehilanggan pelanggan setelah terjadinya
resiko hygiene sehingga menurunkan atau
menghilangkan pendapatan.
3) Kebangkrutan usaha karena hilangnya
kepercayaan konsumen
4) Mempengaruhi usaha lain yang sejenis
b. Penyebaran penyakit antara lain:
1) Hepatitis
2) Cacingan
3) Disentri
4) Demam tipus
c. Kerusakan dan pembusukan makanan
d. Keracunan makanan, meliputi :

7
1) Keracunan makanan karena infeksi: yaitu
keracunan makanan yang disebabkan bakteri
dalam makanan yang cukup banyak dan
masuk ke tubuh manusia, sehingga
menginfeksi manusia.
2) Keracunan makanan karena intoksikasi:
yaitu keracunan makanan yang disebabkan
oleh racun yang dikeluarkan oleh bakteri
dalam makanan.

Ringkasan Buku II

PENGERTIAN DAN MANFAAT SANITASI DAN HYGIENE


A. Hygiene
Kata “hygiene” berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu
untuk membentuk dan menjaga kesehatan (Streeth, J.A. and Southgate,
H.A, 1986). Dalam sejarah Yunani, Hygiene berasal dari nama seorang
Dewi yaitu Hygea (Dewi pencegah penyakit). Arti lain dari Hygiene
ada beberapa yang intinya sama yaitu:
1. Ilmu yang mengajarkan cara-cara untuk mempertahankan kesehatan
jasmani, rohani dan social untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang
lebih tinggi.
2. Suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan
perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut
berada.
3. Keadaan dimana seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan aman
(sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga,
atau binatang lainnya.
.
B. Sanitasi
Pengertian sanitasi ada beberapa yaitu:
1. Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan
kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.

8
2. Upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang, makanan, tempat kerja
atau peralatan agar hygienis (sehat) dan bebas pencemaran yang
diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.

a) Manfaat Hygiene dan Sanitasi


1) Menjamin tempat kerja yang bersih
2) Melindungi para pasien dan karyawan dari faktor lingkungan
pengolahan dapur rumah sakit yang dapat merugikan kesehatan fisik
maupun mental.
3) Mencegah timbulnya penyakit menular.
4) Mencegah kecelakaan dalam bekerja.
a) Hygiene Perorangan
Dalam hal ini perlu ditekankan kepada juru masak agar
selalu menjaga hygiene diri sendiri dalam hal ini petugas
atau karyawan yang berhubungan langsung dengan bahan-
bahan makanan, baik sebelum, sedang dan sesudah bahan
makanan diolah, sehingga makanan yang dihasilkanpun
merupakan makanan yang aman, bebas dari pencemaran
dan bakteri atau lainnya yang mungkin bisa timbul dari
rangkaian kegiatan tersebut.
Hygiene perorangan mencakup semua segi kebersihan dari
pribadi karyawan tersebut. Menjaga hygiene perorangan
berarti menjaga kebiasaan hidup bersih dan menjaga
kebersihan seluruh anggota tubuh
b) Hygiene Makanan
Bahan makanan yang dipergunakan dalam pengelolaan
makanan sebagian besar berupa bahan makanan nabati yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti sayur, buah. Sedang
bahan hewani berasal dari binatang seperti daging, unggas,
ikan dan lain-lain. Bahan makanan hewani lebih mudah
busuk/rusak jika dibandingkan dengan bahan makanan
nabati. Namun demikian, dengan kemajuan teknologi saat

9
ini, banyak ditemukan teknik pengawetan bahan makanan
sehingga dapat mempertahankan dan memperpannjang
masa penyimpanan bahan makanan tersebut. Jadi
penyimpanan bahan makanan juga harus diperhatikan agar
saat bahan digunakan bahan tersebut masih dalam kondisi
yang baik.

c) Sanitasi Dan Hygiene Tempat Kerja


Menerapkan kepada juru masak agar pakaian kerja harus
dalam kondisi bersih dan rapi, tidak menggunakan
aksesoris secara berlebihan dan menggunakan pengharum
badan yang baunya tidak terlalu tajam dan menyengat.saat
akan menyajikan makanan, makanan terlebih dahulu kami
periksa, untuk menghindari adanya kotoran seperti debu
atau rambut pada makanan.
d) Sanitasi Dan Hygiene Barang Dan Peralatan
Selain itu juga harus diterapkan kepada juru masak agar
para juru masak selalu menjaga kebersihan dan
kelengkapan barang-barang dan peralatan kitchen.Jadi,
setiap juru masak atau petugas yang berkaitan dengan
kitchen harus dapat menjaga sanitasi dan hygiene area
kitchen dan juga peralatan serta bahan makanan, gunanya
agar produk yang dihasilkan bisa lebih higienies dan bersih
dan secara otomatis akan meningkatkan mutu atau kualitas
dari makanan tersebut.
e) Sanitasi Pembuangan Sampah
Sampah merupakan salah satu penyebab tercemarnya
makanan. Untuk menghindarinya maka pada setiap pusat-
pusat bekerja, misalnya meja kerja, bak cuci bahan
makanan, tempat pengolahan, tempat pemorsian disediakan
tempat sampah yang tidak permanen agar mudah
dibersihkan dan diangkat.Umumnya bak sampah ini terbuat

10
dari plastik ringan lengkap dengan penutupnya. Sebelum
digunakan terlebih dahulu dilapisi dengan kantong plastic
sampah agar bila telah penuh ujung dari kantong plastic
tersebut diikat lalu diangkat keluar dari bak sampah
tersebut dan diganti dengan kantong plastic baru.
f) Sanitasi Tempat Penyimpanan Bahan Makanan
Untuk menjaga ruang penyimpanan bahan makanan maka
ada dua hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu: bahan
makanan yang disimpan dan ruangan
penyimpanannya.Bahan makanan yang akan disimpan
harus dalam keadaan bersih. Ruang penyimpanan
dibersihkan secara rutin, dan bila ada yang tumpah harus
dibersihkan sesegera mungkin untuk menghindari
datangnya binatang-binatang dan serangga, misalnya semut
dan kecoa. Seandainya bahan makanan yang disimpan ada
yang busuk harus cepat dibuang dan sebaiknya ruang
penyimpanan disemprot dengan desinfektan pada waktu-
waktu tertentu. Perlu diperhatikan bahwa ada saat
penyemprotan bahan makanan tidak boleh berada di dalam
gedung.
g) Sanitasi Alat Dapur
Bahan makanan atau makanan dapat terkontaminasi oleh
alat dapur yang kotor. Oleh sebab itu, pencucian alat dapur
seharusnya mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh.
Pencucian perlengkapan dapur dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu secara manual dan machine.
h) Sanitasi Wilayah Steward
Lemari dan rak penyimpanan alat-alat masak dalam gudang
(stewarding room) prlu diawasi sehingga kemungkinan
adanya kerusakan karena berkarat dapat diketahui lebih
dini. Selain itu pengaturan dan penyimpanan alat-alat
masak dalam lemari dan rak-rak tersebut perlu disusun

11
secara rapi dan bersih. Di dekat kamar mandi disediakan
tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun, serbet
kertas, dan kalau mungkin alat pengering tangan dari listrik
sehinggan karyawan yang baru dari kamar mandi langsung
mencuci tangannya terlebih dahulu sebelum mulai kerja
kembali.

12
BAB II

PEMBAHASAN

A. Persamaan
Persamaan buku satu dan buku dua sama-sama menggunakan
Bahasa yang lebih dimengerti, sama-sama membahasa K3 dan
Sanitasi Dan Hygiene.
B. Perbedaan
1. Buku satu banyak menggunakan gambar hamper disetiap
babny
2. Buku satu lebih banyak sub tema di dalamnya dari pada
buku dua.
C. Kelebihan Buku
a) Buku I
1. Buku ini menjelaskan dengan gambar dan pengertian
sehingga mudah di mengerti
2. Buku ini memiliki warna gambar yang menarik
3. Isi bukunya sesuai dengan judulnya, mencakup judul
yang diterterakan,
4. Mempunyai pembahasan setiap bab- babnya
b) Buku II
1. Buku ini menjelaskan lebih detail tentang sub bab, dan
setiap babnya ada kata rangkuman khusus, yang
memepermudahkan untuk di mengerti
2. Menjabarkan setiap sub bab dan isinya. Dengan peta
konsep di awal bab.

13
D. Kekurangan Buku
a) Buku I
1. Buku ini juga membahas hal hal lain , seperti ciri-ciri
bahan makanan , atau banyk bab yang membahas yang
tidak sesuai judul
2. Letak penyusunan bukunya, lompat- lompat atau tidak
sesuai dengan bab besarnya
3. Gambar pola – pola atau minimap yang sulit di pahami
b) Buku II
1. Buku ini sedikit mengulas tentang K3 atau sudah
menggabungkan K3 dengan Sanitasi Dan Hygiene di
dalam pembahasanya
2. Gambar buku yang terlalu sedikit

14

Anda mungkin juga menyukai