Anda di halaman 1dari 3

KONSEP STRATEGI PEMASARAN MUSEUM FATAHILAH SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KOTA

TUA JAKARTA
NOPI WIDIYASWATI
Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian mengenai Museum Fatahillah yang dibahas dalam bab

sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Museum Fatahillah memiliki potensi dan daya tarik wisata, baik potensi

fisik maupun potensi non fisik. Potensi fisik dapat dilihat dengan adanya

koleksi peninggalan sejarah seperti: Peralatan Batu Kasar (serrpih bilah, batu

asahan), Peralatan Batu Baru (Beling Peregi, Belincung, Gerabah, Jenis

Perhiasan seperti Gelang Batu, Manik-manik, Gelang Perunggu), Kapak

Perungggu, Ruang Penjara, Meriam Si jagur, Ethnografi betawi berupa

diorama, miniature, lithografi, foto, yang menggambarkan situasi sosial budaya

Betawi tempo dulu.

2. Museum Fatahillah memiliki berbagai potensi non fisik yang berbasis

budaya. Potensi non fisik berbasis budaya diantaranya adalah adanya

pertunjukan kesenian kuda lumping yang terdapat didepan gedung Museum

Fatahillah yang menampilkan atraksi yang beraneka ragam diantaranya adalah

debus serta tarian khas Jakarta yang dikemas oleh salah satu perkumpulan

kesenian yang terdapat di Jakarta.

3. Pemasaran di Museum Fatahillah yang meliputi aspek prodak, harga,

tempat, dan promosi di Museum Fatahillah baik terlihat dari jumlah kunjungan

wisataan yang selalu meningkat. Ditunjang dengan alat pemasarannya yaitu

77
KONSEP STRATEGI PEMASARAN MUSEUM FATAHILAH SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KOTA
TUA JAKARTA 78
NOPI WIDIYASWATI
Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

dengan brosure, pamflet¸dan website yang dapat memprovokasi wisatawan

untuk berkunjung ke Museum Fatahillah. Peningkatan pemasaran sangat

dibutuhkan di Museum Fatahillah agar dapat mempertahankan kunjungan

wisatawan dengan optimalisasi keempat aspek tersebut dibutuhkan untuk

mendukung kegiatan pemasaran.

4.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan

sebelumnya, maka diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi

bahan pertimbangan bagi pengelola Museum Fatahillah, dan demi

perkembangan pariwisata di Jakarta. Beberapa saran tersebut adalah :

1. Bekerjasama dengan Pemerintah Daerah guna memperbaiki sistem

perdagangan kaki lima menuju Museum Fatahillah agar pada saat ada

kunjungan rombongan ataupun personal, aksesibilitasnya tidak terganggu.

2. Bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Jakarta dalam upaya promosi dan

pemasaran wisatanya, misalnya memasukkan jadwal event wisata yang ada di

Museum Fatahillah ke dalam website Dinas Pariwisata Jakarta.

3. Menjalin kerjasama dengan biro perjalanan wisata atau travel agent untuk

membuat paket wisata yang mengikutsertakan Museum Fatahillah sebagai

salah satu destinasi wisata.

4. Menjalin kerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk

melakukan penyuluhan akan pentingnya kesadaran wisata masyarakat, dan

pentingnya peran serta masyarakat dalam mewujudkan Museum Fatahillah

sebagai destinasi wisata unggulan yang peduli terhadap kebersihan di Jakarta.


KONSEP STRATEGI PEMASARAN MUSEUM FATAHILAH SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KOTA
TUA JAKARTA 79
NOPI WIDIYASWATI
Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

5. Penanaman pohon agar lebih teduh dan rindang, terutama di sekitar area

parkir motor agar area tersebut tidak gersang dan panas terutama pada saat

musim kemarau.

Anda mungkin juga menyukai