Anda di halaman 1dari 38

Oleh: Luqman hakim, M.

H
Advokat & Legal Konsultan
Kantor Hukum Jallu & Associates
Ruko Square No.11 JLS Salatiga, Dukuh Sidomukti Kota Salatiga
• Konsultasi adalah suatu proses yang biasanya didasarkan pada karakteristik hubungan yang sama yang ditandai
dengan saling mempercayai dan komunikasi yang terbuka, bekerja sama dalam mengidentifikasikan masalah,
menyatukan sumber-sumber pribadi untuk mengenal dan memilik strategi yang mempunyai kemungkinan dapat
memecahkan masalah yang telah diidentifikasi, dan pembagian tanggung jawab dalam pelaksanaan dan evaluasi
program atau strategi yang telah direncanakan.
• Konsultasi adalah teknik layanan untuk mengembangkan hubungan kerja sama antara konselor dan klien.

Menurut Audit Commission konsultasi adaslah bagian dari proses dialog yang mengarah kepada sebuah keputusan.
Definisi tersebut menyiratkan tiga aspek dalam konsultasi, yaitu :
• Konsultasi adalah sebuah dialog, yang di dalamnya ada aktifitas berbagai dan bertukar informasi dalam rangka untuk
memastikan pihak yang berkonsultasi agar mengetahui lebih dalam tentang suatu tema. Oleh karenanya konsultasi
adalah sesuatu yang edukatif dan inklusif;
• Konsultasi adalah sebuah proses. Konsultasi adalah sebuah proses yang interaktif dan berjalan;
• Konsultasi adalah tentang aksi dan hasil. Konsultasi harus dapat memastikan bahwa pandangan yang dikonsultasikan
mengarah kepada sebuah pengambilan keputusan. Oleh karenanya konsultasi adalah tentang aksi dan berorientasi
kepada hasil.
Proses Konsultasi:

1. Provision, artinya adalah konsultan memberikan layanan langsung kepada konsultee


yang tidak memiliki waktu ataupun keterampilan dalam menyelesaikan masalahnya.
Konsultan memberikan solusi, dan konsultee bebas menentukan cara menyelesaikan
masalahnya;
2. Prescription, artinya adalah konsultan memberikan nasehat dan tidak turut dalam
membantu proses penyelesaian masalah yang sedang dihadapi oleh konsultee;
3. Mediation, artinya adalah konsultan berperan sebagai mediator dalam menyelesaikan
masalah yang dihadapi oleh konsultee;
4. Collaboration, artinya konsultan bersama dengan konsultee menyelesaikan masalah
yang dihadapi.
Tahapan dalam konsultasi:

1. Pre Entry (sebelum masuk). Konsultan menjelaskan nilai-nilai kebutuhan, anggapan, dan tujuan tentang individu, kelompok,
organisasi serta menilai kemampuan dan keterampilan konsultan sendiri;
2. Entry (masuk). Pernyataan masalah diungkapkan, dihubungkan, dirumuskan, dan menetapkan langkah-langkah yang perlu
diikuti;
3. Gathering Information (pengumpulan informasi). Untuk menjelaskan masalah dengan cara mendengarkan, mengamati, memberi
pernyataan, pencatatan yang baku, interview, dan pertemuan kelompok;
4. Defining Problem (merumuskan masalah). Penilaian informasi digunakan dalam menentukan tujuan untuk perubahan;
5. Determining Problem Solution (menentukan solusi masalah). Informasi dianalisis dan disintesis untuk menemukan pemecahan
masalah yang paling efektif terhadap masalah yang dihadapi konsulti;
6. Stating Objectives (menetapkan sasaran). Hasil yang dicapai diukur dalam suatu periode tertentu, kondisi tertentu, dan
mendeskripsikan pemecahan masalah dan didukung oleh faktor-faktor lain untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan;
7. Implementing The Plan (mengimplementasikan rencana). Intervensi diimplementasikan dengan mengikuti garis
pedoman/langkah, dengan cara memberitahukan semua bagian yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, siapa yang
bertanggung jawab, dan hasil-hasil yang diharapkan;
8. Evaluation (evaluasi). Aktivitas-aktivitas yang sedang berjalan dimonitor, proses, penaksiran hasil diperlukan untuk mengevaluasi
aktivitas konsultan;
9. Termination (pemberhentian). Kontak langsung dengan konsultan berhenti, tetapi pengaruh proses diharapkan berlanjut. Putusan
dibuat untuk menunda perbuatan, perancangan kembali, dan melaksanakan kembali, serta mengakhirinya dengan sempurna.
• UU No 16 Tahun 2011 tentang Bantuan HukumBantuan Hukum adalah jasa hukum yang
diberikan oleh Pemberi Bantuan Hukum secara cuma-cuma kepada Penerima Bantuan
Hukum.
• UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat Bantuan hukum adalah jasa yang diberikan oleh
advokat secara cuma-cuma kepada klien yang tidak mampu
• PP No. 83 Tahun 2008 tentang Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-Cuma Bantuan
Hukum Secara cuma-cuma adalah jasa hukum yang diberikan Advokat tanpa menerima
pembayaran honorarium meliputi pemberian konsultasi hukum, menjalankan kuasa, mewakili,
mendampingi, membela, dan melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan pencari
keadilan yang tidak mampu.

Sekilas tentang BANTUAN HUKUM


SECARA DOKTRINER
• Membantu mencari kebenaran materil; Seperti (idenfikasi korban sulit,;
• Melindungi hak hak tersangka/ terdakwa;
• Sosial education tujuanya untuk memberantas mafia peradilan,kasus jaksa nakal,hakim nakal, polisi
nakal, Advokat nakal)

SECARA UMUM
• Mempromosikan, melindungi, memfasilitasi, dan menyediakan Bantuan Hukum
• Menjamin hak-hak penerima Bantuan Hukum;
• Menjamin / Memastikan Bantuan Hukum dilaksanakan secara luas /merata.

SIAPA PENERIMA BANTUASN HUKUM?


Penerima Bantuan Hukum ialah orang /kelompok orang miskn hak penerima Bantuan
Hukum psl 12 UU Bantuan Hukum.
Kepribadian advokat Indonesia adalah : WNI
yang bertqwa kepada Tuhan YME, bersikap
kesatria, jujur dalam mempertahankan
keadilan dan kebenaran, dilandasi moralitas
tinggi, luhur dan mulia, menjunjung tinggi
- Advokat adalah orang yang berpraktek member jasa-jasa hukum, UU RI, kodet, serta sumpah
jabatan.(Ps. 2)
hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan yang
Dapat menolak perkara jika bertentangan
memenuhi persyaratan berdasarkan undang-undang yang dengan hati nurai dan tidak ahli. Selebihnya
tidak boleh menolak dengan alasan
berlaku, UU 18/2003 Pasal 1 Ayat 1. perbedaan apapun.

- Jasa hukum adalah jasa yang diberikan advokat berupa Profesi advokat tidak mencari duit semata,
tetapi harus disertai semangat turut
memberikan konsultasi hukum, bantuan hukum, menenggakkan hukum, kebenaran dan
keadadilan.
menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela, dan
Profesi yang bebas dan mandiri, tetapi harus
melakukan tindakan hukum untuk kepentingan klien. menjunjung tinggi HAM.

- Advokat adalah penegak hukum yang memiliki kedudukan Pribadi advokat wajib memiliki solidaritas
diantara teman sejawat, wajib membela jika
setara dengan penegak hukum lainnya yakni Hakim, Jaksa, terkena masalah.

Profesi advokat tidak boleh nyambi dengan


dan Polisi. (Pasal 5 Ayat 1 UU Advokat) pekerjaan yang merendahkan martabat.

Harus menjunjung tinggi officium nobile.

Wajib bersikap sopan.

Tidak boleh merangkap jabatan Negara


(Pasal 3)
Secara umum mediasi adalah salah satu alternatif penyelesaian
sengketa melalui proses perundingan untuk memperoleh kesepakatan
dengan dibantu oleh mediator.

• Semua perkara perdata yang masuk di pengadilan wajib menempuh Seorang yang memfasilitasi
proses mediasi sebelum dilakukan pemeriksaan terhadap pokok penyelesaian sengketa melalui
perkara. Dasar hukum mediasi di pengadilan adalah Peraturan proses perundingan untuk
Mahkamah Agung (PERMA) No.1 Tahun 2008. memperoleh kesepakatan
antara pihak yang berselisih
• Mediasi Penal adaslah Penyelesaian Perkara Pidana diluar proses
pengadilan, misalnya melalui diskresi aparat penegak hukum,
mekanisme perdamaian, lembaga adat dan sebagainya;

CONTOH: Kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga yang


sebenarnya memiliki unsur pidana seringkali diselesaikan melalui
musyawarah meskipun tindak pidana yang dilakukan oleh pelaku
bukan merupakan delik aduan.
TAMBAHAN

Pada Pasal 1 angka 2 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur
Mediasi di Pengadilan (“Perma 1/2016”), disebutkan bahwa:

Mediator adalah Hakim atau pihak lain yang memiliki Sertifikat Mediator sebagai pihak netral yang
membantu Para Pihak dalam proses perundingan guna mencari berbagai kemungkinan penyelesaian
sengketa tanpa menggunakan cara memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian.
SIAPA MEDIATOR?
• Mediator adalah pihak netral yang membantu para pihak dalam proses
perundingan guna mencari berbagai kemungkinan penyelesaian
sengketa tanpa menggunakan cara memutus atau memaksakan
sebuah penyelesaian. Mediator dipilih berdasarkan kesepakatan
antara pihak sengketa dengan pilihan mediatornya adalah hakim-
hakim bukan pemeriksa pokok perkara pada pengadilan agama atau
Surat Kapolri Surat Kapolri No. Pol:
advokat atau akademisi hukum yang bersertifikat mediator dari B/3022/XII/2009/SDEOPS tanggal 14
lembaga yang telah memperoleh akreditasi dari Mahkamah Agung Desember 2009 tentang Penanganan
Republik Indonesia. Kasus Melalui Alternatif Dispute
Resolution (ADR) yang menekankan
penyelesaian kasus pidana dengan
menggunakan ADR sepanjang
disepakati oleh pihak-pihak yang
Jika mediasi dilakukan dengan bantuan mediator hakim, maka mediasi wajib berperkara.
dilaksanakan di salah satu ruangan di dalam gedung Pengadilan tingkat pertama
dan pembebanan biaya adalah hanya terbatas untuk pemanggilan para pihak
yang jumlahnya tergantung pada biaya radius yang telah ditetapkan Pengadilan.
Namun apabila mediasi dilakukan dengan bantuan mediator non hakim (advokat /
akademisi hukum), maka para pihak boleh/dapat memilih penyelenggaraan
mediasi di tempat lain di luar gedung pengadilan tingkat pertama, dan
pembebanan biaya tergantung pada kesepakatan antara para pihak dengan
mediator. Sedangkan apabila mediasi melibatkan seorang ahli, maka semua biaya
untuk kepentingan ahli ditanggung para pihak berdasarkan kesepakatan.
SIAPAPUN dapat menjadi paralegal, sepanjang ia bukan Advokat dan mau
bekerja sukarela untuk kepentingan masyarakat miskin,Seperti pemuka
masyarakat, pemuda, Ketua Adat, aktivis serikat buruh, guru, mahasiswa,
petani, nelayan dll Seseorang yang bukan
Dalam Permenkumham no 1 tahun 2018 Advokat, yang memiliki
a. warga negara Indonesia; pengetahuan dibidang
b. berusia paling rendah 18 (delapan belas) tahun;
hukum, baik hukum materiil
c. memiliki pengetahuan tentang advokasi masyarakat; dan/atau
d. memenuhi syarat lain yang ditentukan oleh Pem beri Bantuan Hukum.
maupun hukum acara,
dengan pengawasan atau
organisasi bantuan hukum,
yang berperan membantu
masyarakat pencari keadilan.
Logika menunjukan adanya ketepatan penalaran.
Penalaran adalah bentuk pemikiran.

Bentuk pemikiran, antara lain: Salah 1 Prasarat penting jika


seorang menjadi Advokat,
- pengertian atau konsep (concept) Mediator atau Paralegal
- proposisi atau pernyataan (statement)
- penalaran (reasoning)

Tidak ada pernyataan tanpa konsep dan


tidak ada penalaran tanpa pernyataan
1.Mewawancarai seorang klien dan menyediakan mereka dengan nasihat hukum ahli.
2.Meneliti dan dapat mempersiapkan kasus dan menghadirkan mereka di pengadilan.
3.Menulis sebuah dokumen hukum dan menyiapkan pembelaan tertulis untuk kasus perdata.
4.Penghubung dengan suatu profesional lain seperti pengacara.
5.Mengkhususkan diri dalam bidang hukum yang tertentu.
6.Mewakili para klien di pengadilan, pertanyaan publik, arbitrase dan pengadilan.
7.Mempertanyakan seorang saksi.
8.Melakukan negosiasi.
1.Sebagai seorang pengawal konstitusi dan hak asasi manusia.
2.Memperjuangkan hak-hak asasi manusia dalam suatu negara hukum Indonesia.
3.Melaksanakan sebuah kode etik advokat.
4.Memberikan suatu nasehat hukum; (legal advice).
5.Memberikan sebuah konsultasi hukum (legal consultation).
6.Memberikan suatu pendapat hukum (legal opinion).
7.Menyusun suatu kontrak-kontrak (legal drfting).
8.Memberikan suatu informasi hukum (legal information).
9.Membela suatu kepentingan para klien (litigation).
10.Mewakili para klien di muka pengadilan ( legal representation).
11.Memberikan sebuah bantuan hukum dengan cuma-cuma kepada masyarakat yang
sangat lemah dan tidak mampu (legal aid).
Tugas Mediator
1. Mediator wajib mempersiapkan usulan jadwal pertemuan mediasi kepada para pihak untuk
dibahas dan disepakati.
2. Mediator wajib mendorong para pihak untuk secara langsung berperan dalam proses
mediasi.
3. Apabila dianggap perlu, mediator dapat melakukan kaukus atau pertemuan terpisah selama
proses mediasi berlangsung.
4. Mediator wajib mendorong para pihak untuk menelusuri dan menggali kepentingan mereka
dan mencari berbagai pilihan penyelesaian yang terbaik bagi para pihak.

Fungsi Mediator
1. Membuat Perkara Lebih sederhana dari pada penyelesaian melalui proses hukum.
2. Membuat lebih Efisien dan Efektif
3. Mampu Menjaga hubungan baik para pihak;
4. Membuat Akses yang luas bagi para pihak yang bersengketa untuk memperoleh rasa keadilan
FUNGSI PARALEGAL
Memberikan penyuluhan hukum;
Memberikan konsultasi hukum;
Investigasi perkara, baik secara elektronik maupun non-elektronik;
Melakukan mediasi dan atau Negosiasi
Pemberdayaan masyarakat;
Pendampingan di luar pengadilan;
Perancangan dokumen hukum;

TUGAS PARALEGAL
Menghubungkan komunitas yang mengalami ketidakadilan atau
pelanggaran HAM dengan sistem hukum yang ada;
Menjalankan fungsi fungsi mediasi, advokasi (litigasi/non
litigasi/perubahan kebijakan) dan pedampingan masyarakat.

Tugas dan Fungsi Pasralegal


Dalam UU 16 Tahun 2011 tentang Bantuan hukum, peran paralegal ditemukan di dalam fungsi sebagai
pemberi bantuan hukum (PBH),
FUNGSI DAN TUJUAN KODE ETIK
- Kodet ibarat kompas yang menunjukan arah bagi suatu profesi dan menjamin mutu moral
profesi di masyarakat (bertens).
- Fungsi/tujuan : menjaga dan meningkatkan kualitas moral, kualitas profesional, dan
kualitas kesejahteraan.
- Sebagai batas terhadap kebebasan profesi. Karena dibelakangnya ada kepentingan
umum.
- Kodet bertujuan : mencegah perilaku advokat yang tidak etis.
Untuk menjaga martabat dan kehormatan profesi advokat Indonesia.
MAKNA KODE ETIK
- Secara harfiyah : etika yang dikodifikasikan, etika yang dituliskan.
- Secara istilah : rumusan kongret dari sitem etika bagi professional (advokat).
- Seperangkat kaidah perilaku sebagai pedoman yang harus dipatuhi dalam
mengemban suatu profesi (sidharta).

KODE ETIK ADVOKAT


DASAR HUKUM KODE ETIK ADVOKAT
- UU no. 18/2003 tentang advokat (khususunya pasal 26, 27, 29, 33),
mewajibkan kepada organisasi advokat memiliki dan melaksanakan kode etik
advokat.
- Kode etik yang disusun tidak boleh bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
- Semua advokat termasuk advokat asing, harus tunduk dan patuh.
- Pengawasan terhadap tingkah laku advokat sehari-hari dilakukan komisi
pengawas yang dibentuk oleh organisasi advokat (pasal 12 ayat 1)
- Dewan kehormatan memeriksa dan mengadili pelanggaran kodet.

Kodet 7 organisasi advokat yang ditetapkan bersama pada tanggal 23 Mei 2002
berlaku sampai ada yang baru.
KEPRIBADIAN ADVOKAT

- Kepribadian advokat Indonesia adalah : WNI yang bertqwa kepada Tuhan YME,
bersikap kesatria, jujur dalam mempertahankan keadilan dan kebenaran, dilandasi
moralitas tinggi, luhur dan mulia, menjunjung tinggi hukum, UU RI, kodet, serta sumpah
jabatan.(Ps. 2)
- Dapat menolak perkara jika bertentangan dengan hati nurai dan tidak ahli. Selebihnya
tidak boleh menolak dengan alasan perbedaan apapun.
- Profesi advokat tidak mencari duit semata, tetapi harus disertai semangat turut
menenggakkan hukum, kebenaran dan keadadilan.
- Profesi yang bebas dan mandiri, tetapi harus menjunjung tinggi HAM.
- Pribadi advokat wajib memiliki solidaritas diantara teman sejawat, wajib membela jika
terkena masalah.
- Profesi advokat tidak boleh nyambi dengan pekerjaan yang merendahkan martabat.
- Harus menjunjung tinggi officium nobile.
- Wajib bersikap sopan.
- Tidak boleh merangkap Jabatan Negara (Pasal 3)
1. Pasal 9-10 UU 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum.
2. Putusan MK No. 88/PUU-X/2012 tanggal 19 Desember 2013
3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2013 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian
Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum
4. Permenkumham Nomor 1 Tahun 2018 tentang Paralegal dalam Pemberian Bantuan
Hukum

DASAR HUKUM PARALEGAL


YANG HARUS DILAKUKAN KETIKA MENJADI PARALEGAL

Pertama Identifikasi,
identifikasi para pihak yang terlibat dalam kasus hukum, seperti korban, pelaku, saksisaksi dan pihak
terkait lainnya.
Kedua, pahami alur perkara hukum secara umum
Ketiga, membuat ringkasan kasus
Keempat, membuat teori kasus:
Teori kasus untuk merumuskan bagaimana seorang paralegal dan Advokat bekerjasama dalam
menangani kasus, membuat argumen berdasarkan dalil hukum dan fakta-fakta yang relevan;
suatu penyelesaian secara adil
Restor
ative yang melibatkan pelaku, korban,
keluarga mereka dan pihak lain
yang terkait dalam suatu tindak
pidana, secara bersama-sama
mencari penyelesaian terhadap
tindak pidana tersebut dan
implikasinya, dengan
Justice menekankan pemulihan dan
bukan pembalasan.

Yang harus dilakukan oleh Advokat, Mediator masupun Paralegal


Honorarium adalah imbalan atas jasa hukum yang diterima oleh Advokat berdasarkan
kesepakatan dengan Klien.
Advokat berhak menerima Honorarium atas Jasa Hukum yang telah diberikan kepada
Kliennya.
Besarnya Honorarium atas Jasa Hukum advokat ditetapkan secara wajar berdasarkan
persetujuan kedua belah pihak. Yang dimaksud dengan secara wajar adalah dengan
memperhatikan resiko, waktu, kemampuan, dan kepentingan klien.

Honorarium ADVOKAT Menurut UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat


Honorarium advokat berdasarkan metode penghitungannya.
• Honorarium advokat berdasarkan porsi keuntungan yang dimenangkan klien (tarif
kontingensi);
• Honorarium advokat berdasarkan unit waktu yang digunakan (tarif per jam);
• Honorarium berdasarkan periode waktu tertentu;
• honorarium berdasarkan nilai borongan perkara hingga selesai yang dibayar sekaligus di
muka atau bertahap (tarif pasti).

Jenis Honorarium Advokat


Pada Pasal 1792 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata ("KUHPer"). Pemberian kuasa
ini dapat diberikan dan diterima dengan suatu akta umum, dengan surat di bawah tangan
bahkan dengan sepucuk surat ataupun dengan lisan.

SURAT KUASA
JENIS SURAT KUASA

1. Surat Kuasa Khusus


Surat kuasa khusus adalah pemberian kuasa yang dilakukan hanya untuk satu kepentingan tertentu atau lebih
(lihat Pasal 1975 KUHPer). Dalam surat kuasa khusus, di dalamnya dijelaskan tindakan-tindakan apa saja
yang boleh dilakukan oleh penerima kuasa. Jadi, karena ada tindakan-tindakan yang dirinci dalam surat kuasa
tersebut, maka surat kuasa tersebut menjadi surat kuasa khusus.
2. Surat Kuasa Umum
Surat kuasa umum, berdasarkan Pasal 1796 KUHPer, dinyatakan bahwa pemberian kuasa yang dirumuskan
dengan kata-kata umum, hanya meliputi perbuatan-perbuatan pengurusan. Sehingga, surat kuasa umum
hanya boleh berlaku untuk perbuatan-perbuatan pengurusan saja. Sedangkan, untuk memindahtangankan
benda-benda, atau sesuatu perbuatan lain yang hanya boleh dilakukan oleh pemilik, tidak diperkenankan
pemberian kuasa dengan surat kuasa umum, melainkan harus dengan surat kuasa khusus.
Contoh Surat Kuasa
PENGAWASAN DAN PENINDAKAN PADA ADVOKAT

Pengawaasan Advokat dilakukan oleh DEWAN KEHORMATAN


- DK dibentuk oleh organisasi advokat,
- DK berwenang memeriksa dan mengadili pelanggaran kodet
- Dalam mengadili pelanggaran kodet DK membentuk majlis yang susunannya terdiri dari unsur :
DK, pakar atau ahli hukum, dan tokoh masuarakat yang memahami kodet.
- Pengadilan ada dua tingkat : tingkat pertama oleh DK Cabang/Daerah, dan tingkat
kedua/banding/terakhir oleh DK pusat.
- Biaya yang diperlukan untuk sidang kode etik dari DPC/D/DPP teradu.
TATA CARA PEMERIKSAAN TINGKAT PERTAMA
- 14 hari setelah aduan masuk, wajib memberitahukan kepada teradu dilampiri surat aduan,
- 21 hari teradu harus member jawaban jika tidak pemberitahuan yang ke 2, 14 hari tidak ada jawaban
maka gugur hak jawab dan bisa diputus tanpa kehadiran teradu,
- Para pihak dipanggil secara patut minimal 3 hari sebelum sidang panggilan sudah diterima,
- Pengadu dan teradu harus hadir sendiri dan boleh didampingi advokat,
- Pengadu dan teradu berhak mengajukan bukti,
- Agenda sidang I : majelis DK menjelaskan tata cara, upaya damai (jika perdata) dan kedua belah pihak
diminta mengemukakan halnya secara bergiliran,
- Jika salah satu tidak hadir maka ditunda 14 hari dengan panggilan yang ke dua,
- Pengadu tidak hadir pengaduannya gugur dan tidak boleh maju lagi, jika teradu tidak hadir pemeriksaan
bisa dilanjtkan dan bisa memutus tanpa kehadiran teradu.
TATA CARA SIDANG ADVOKAT
- Harus bentuk majelis ganjil minimal 3 orang,
- Anggota Majelis : DK, dan bisa ditambah dengan anggota majelis ed hok dari orang luar
ahli dan menjiwai kodet,
- Majelis dibentuk dalam rapat DKC/D,
- Setiap sidang harus dibuat BAP,
- Sidang secara tertutup, Putusan dalam sidang terbuka.

Sanki oleh dewan kehormatan Kepada Advokat dapat berupa :


- Peringatan biasa,
- Peringatan keras,
- Pemberhentian sementara,
- Pemecatan dari keanggotaan organisasi.
TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN bagi ADVOKAT
• Setelah pemerikasaan dianggap cukup, dengan mempertimbangkan : Pengadu, pembelaan, surat-surat
bukti, saksi-saksi, diambilah keputusan majelis DK berupa :
1. Menyatakan pengaduan tidak diterima,
2. Menerima pengaduan Pengadu dan mengadili serta menjatuhkan sanksi-sanksi kepada Teradu,
3. Menolak pengaduan Pengadu.
• Putusan harus disertai alasan hukum kodet;
• Keputusan harus dengan suara terbanyak, anggota yang kalah boleh melampirkan catatan kebertannya;
• Diucapkan dalam sidang terbuka dengan atau tanpa kehadiran para pihak;
• 14 hari,salput harus disampaikan ke Pengdau, teradu, DPC/D/DPP dari semua organisasi, DKP, instansi
yang terkait.
TAKTIK DAN STRATEGI PEMBELAAN PERKARA PIDANA DAN PERDATA

1. Pahami Masalah
Salah satu hal yang sangat penting dalam pembelaan di pengadilan adalah mengetahui secara detail masalahnya.
2. Kuasai Hukum
Hukum tidak hanya berasal dari Peraturan Perundang-Undangan, tetapi juga dapat ditemukan dalam teori, prinsip maupun
pendapat pakar atau ahli hukum yang berkaitan dengan problem hukum yang sedang dihadapi;
3. Lengkapi Bukti
Tidak semua bukti harus diajukan di muka persidangan, melainkan bukti-bukti yang dapat menguatkan dan mendukung
perkara. Bukti-bukti tersebut wajib anda amankan, karena tidak jarang bukti yang bersifat vital akan diperebutkan;
4. Persiapkan Strategi
Strategi dalam berperkara biasanya tidak banyak didapatkan hanya dengan membaca Peraturan Perundang-Undangan
maupun dalam buku-buku teks yang berkaitan dengan perkara namun juga dibutuhkan pengalaman yang cukup dan
kematangan dalam menganalisa kebutuhan, terhadap pilihan strategi yang akan digunakan.
5. Pembelaan yang berkualitas
Kualitas pembelaan yang dimaksud tidak hanya berkaitan dengan kemampuan argumentasi secara lisan, akan tetapi juga
harus didukung oleh argumentasi tertulis melalui pemilihan kata-kata yang berkualitas sesuai dengan prinsip-prinsip dan
bahasa hukum kontemporer.
6. Jangan Menyerah
Keuletan bagi seorang pembela untuk berupaya secara maksimal dalam mematahkan argumentasi yang dapat
melemahkan atau tidak mendukung argumentasi yang kita ajukan. Tentunya tetap dalam koridor hukum sebagai acuannya.
Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat (UU Advokat) dan Putusan perkara Nomor 35/PUU-
XVI/2018 berdasar pada Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PUU-XIV/2016 yang dalam
pertimbangan hukumnya, di antaranya bahwa Pasal 28 ayat (1) UU Advokat arahnya menuju single bar
organizations dan berdasarkan data dari PERADI ada 8 organisasi yang mengemban tugas sementara
organisasi advokat yakni:

1. Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin);


2. Asosiasi Advokat Indonesia (AAI);
3. Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI);
4. Serikat Pengacara Indonesia (SPI);
5. Himpunan Advokat Pengacara Indonesia (HAPI);
6. Asosiasi Konsultan Hukum Indonesia (AKHI);
7. Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM);
8. Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI)
• Badan mediasi Indonesia;
• AMSI (asosiasi mediator syariah Indonesia)
• lembaga alternatif penyelesaian sengketa perbankan indonesia (LAPSPI)
• Badan arbitrase dan mediasi penjaminan indonesia (BAMPI);
• Badan arbitrase pasar modal indonesia (BAPMI);
• Badan mediasi asuransi indonesia (BMAI);
• badan mediasi dana pensiun (BMDP)
• Dll
Pasal 2
Paralegal yang diatur dalam Peraturan Menteri ini merupakan Paralegal yang melaksanakan
pemberian bantuan hukum dan terdaftar pada Pemberi Bantuan Hukum.
Pasal 3
1. Pemberi Bantuan Hukum memberikan Bantuan Hukum secara litigasi dan nonlitigasi kepada
Penerima Bantuan Hukum.
2. Dalam memberikan Bantuan Hukum, Pemberi Bantuan Hukum berhak melakukan rekrutmen
Paralegal sebagai pelaksana Bantuan Hukum.
3. Pemberi Bantuan Hukum dapat merekrut Paralegal di luar pelaksana Bantuan Hukum yang telah
terdaftar jika:
1) ketersediaan jumlah pelaksana Bantuan Hukum tidak mencukupi dalam menangani
perkara; dan/atau
2) tidak terdapat Pemberi Bantuan Hukum di wilayah tempat tinggal Penerima Bantuan
Hukum.

Paralegal berada di bawah supervisi Advokat dan atau LBH


Demikian ulasan materi TKBH selasma 1 semester, untuk kekurangan materi dan
tambahanya askan saya berikan dalam sela perkuliahan.

Anda mungkin juga menyukai