Anda di halaman 1dari 11

Syi’ar Vol. 18 No.

2 Juli-Desember 2018

Pengembangan Dakwah Melalui Gerakan Kebudayaan


Oleh Ashadi Cahyadi*

Abstract

Development of Da'wah through the Cultural Movement is a model in broadcasting


religious teachings that must be considered, through the formation of jama'ah as a social unit
(Community). The fact shows that the Indonesian people have a broad cultural diversity and
diversity. The most important way that must be done is that a missionary leader, both
individually and in groups, must be a figure who is always creative, innovative and tries to
have a cultural representative who is then proven in the missionary movement. Every
missionary movement needs to formulate a missionary plan whose content of mission remains
in accordance with Islamic teachings contained in the Qur'an and Al-Sunnah.

Keywords: Da’wah, Culture Movement

A. Pendahuluan kebudayaan yang menyertainya.


Karenanya, di satu sisi secara makro
Perkembangan zaman yang demikian
aktifitas dakwah harus berperan di kancah
pesat menuntut dakwah islam terus
global, sekaligus mengendalikan dan
memformulasi bentuknya yang tepat,
mewarnainya, di sisi lain secara mikro ia
Dakwah merupakan bagian yang esensial
juga harus tetap berpijak pada
dalam kehidupan seorang muslim dimana
kepentingan-kepentingan lokal. Kedua
esnsinya berada pada ajakan, dorongan,
sifat gerakan dakwah ini mesti berjalan
rangsangan serta bimbingan terhadap
secara sinergis dan kohesif untuk
orang lain untuk menerima ajaran islam
menghasilkan dakwah yang efektif dan
dengan penuh kesadaran. Secara
efisien yang mampu memenuhi dua
sunatullah komunitas manusia etnis dan
kepentingan sekaligus, yakni kepentingan
daerah memiliki kekhasan dalam budaya.
lokal dan kepentingan global. Dalam
Dalam melakukan dakwah islam, corak
kerangka pemikiran dakwah seperti inilah
budaya yang dimiliki komunitas tertentu
kemudian para pemikir dan pelaku dakwah
dapat dijadikan sebagai media dakwah.
melakukan perumusan berbagai model
Sebagai sebuah gerakan suci yang
pengembangan dakwah melalui gerakan
bersifat universal dan fleksibel, dakwah
kebudayaan.
senantiasa berkembang sesuai dengan
Dakwah dapat juga dimaknai dengan
ritme perkembangan zaman dan
upaya menciptakan kondisi yang kondusif

*Penulis adalah Dosen Jurusan Dakwah IAIN Bengkulu


73
Ashadi Cahyadi
Pengembangan Dakwah Melalui Gerakan Kebudayaan

untuk terjadinya perubahan pemikiran, manajemen puncak untuk memperbaiki


keyakinan, sikap dan perilaku yang lebih proses pemecahan masalah dan pembaruan
Islami. Oleh karena itu, dakwah hendaklah organisasi. Secara individual
dikemas dengan baik sehingga mampu pengembangan yang berorientasi kepada
menarik perhatian mad’u, misalnya dengan perilaku para da’i memiliki beberapa
mengkompromikan nilai-nilai atau ajaran keuntungan potensial dalam proses
Islam dengan nilai-nilai tradisi atau budaya pergerakan dakwah khususnya bagi parah
lokal. Dalam konteks sekarang, pada pemimpin dakwah. Di antara keuntungan-
pelaksanaannya, dakwah akan selalu keuntungan. Di antara lain adalah:
berhadapan, bertemu, bersinggungan 1. Terciptanya hubungan kerja sama
dengan budaya masyarakat di mana yang bersifat mutualisme antara
dakwah dilaksanakan. Oleh karena itu seseorang manajer atau pemimpin
meskipun dakwah itu berhasil, namun dakwah serta pada anggota lainnya.
hasil dakwah itu tetap akan dipengaruhi 2. Dapat mengidentifikasi dan
oleh budaya masyarakat. menyiapkan orang untuk mengisi
B. Pembahasan posisi-posisi tertentu dengan rasa

1. Pengertian Pengembangan Dakwah tanggung jawab yang lebih besar


dalam organisasi.
Pengembangan (developing)
3. Dapat memberikan suatu rasa
merupakan salah satu perilaku manajerial
kepuasan karena membantu
yang meliputi pelatihan (couching) yang
anggotanya untuk tumbuh dan
digunakan sebagai sarana untuk
berkembang.ii
meningkatkan keterampilan seseorang dan
memudahkan penyelesaian terhadap 2. Prinsip-prinsip pengembangan
dakwah
pekerjaan dan kemajuan karirnya. Proses
pengembangan ini didasarkan atas usaha Dalam sebuah proses pengembangan
untuk mengembangkan sebuah kesadaran, terhadap beberapa prinsip yang akan
kemauan, keahlian, serta keterampilan para membawah kearah pengembangan
elemen dakwah agar proses dakwah dakwah. Prinsip-prinsip tersebut antara
berjalan secara efektif dan efesien. i lain adalah:
Dalam dunia manajemen, proses
1. Mengidentifikasi kebutuhan akan
pengembangan (Organization
pelatihan.
Delevopment) merupakan sebuah usaha
jangka panjang yang didukung oleh

74
Syi’ar Vol. 18 No. 2 Juli-Desember 2018

Proses pengembangan demikian penjelasan dapat diterima


keterampilan da’i bertujuan untuk sesuai dengan pemahaman yang
menentukan apa yang mereka dimiliki.
ketahui dalam menyiapkan untuk 4. Membuat uraian pelatihan untuk
terjun lansung ke objek dakwah. memudahkan dalam pembelajaran.
Kebutuhan akan lebih banyak Jika diadakan pelatihan
pelatihan dapat didentifikasi pada formal atau pun nonformal, maka
perbedaan antara keterampilan sebelum mengajarkan suatu
yang dimiliki sekarang dengan pengetahuan harus dijelaskan
keterampilan yang dibutuhkan, terlebih dahulu mengenai prosedur
yaitu dengan melakukan analisis keterampilan yang akan diajarkan.
terhadap kinerja para da’i. Selain hal tersebut dalam
2. Membantu rasa percaya diri da’i penyampaian teori harus
Melatih (coach) akan lebih diusahakan untuk memberikan
berhasil jika da’i merasa yakin teori-teori yang mudah terlebih
bahwa ia akan berhasil dahulu, kemudian setelah itu baru
mempelajari suatu keterampilan. teori-teori yang lebih kompleks.
Dalam hal ini manajer dakwah 5. Membuat uraian pelatihan untuk
harus memberikan peluang yang memudahkan dalam pembelajaran.
cukup bagi para da’i untuk Setelah semua materi
memperoleh kemajuan dan diberikan, maka sehendaknya
keberhasilan dalam menguasai memberikan kesempatan untuk
materi keterampilan, oleh karena memperaktekkan atau
itu dibutuhkan sebuah kesabaran. mendemonstrasikan materi-materi
3. Membuat penjelasan yang berarti yang telah disiapkan. Ketika
Dalam proses peningkatan memperaktekkan maka instruktur
pemahaman serta daya ingat harus mampu mengkondisikan
selama pelatihan harus dibangun keadaan. Apa bila terjadi kesalahan
atas dasar pengetahuan. Pada saat dalam memperaktekkan materi
menjelaskan sebuah prosedur maka tersebut maka instruktur harus
harus diupayakan untuk mampu membenarkan dan
menggunakan bahasa yang jelas, menyakinkan para da’i bahwa
lugas, dan menghindari intruksi kesalahan-kesalahan itu merupakan
yang kontradiktif. Dengan sebuah proses pengalaman belajar

75
Ashadi Cahyadi
Pengembangan Dakwah Melalui Gerakan Kebudayaan

bukan suatu kegagalan pribadi. 1. Pemimpin dakwah harus


Memberikan aplaus atas kemajuan memiliki perencanaan dakwah
da’i juga merupakan sebuah segesti yang cukup untuk melakukan
baginya akan sebuah keberhasilan. perencanaan dan pelatihan.
6. Memeriksa apakah program 2. Menghadiri program pelatihan
pelatihan itu berhasil dakwah sendiri.
Langkah terpenting dalam 3. Menyediakan recources,
program pengembangan adalah bantuan logistik, serta
dengan ditinjau atau memeriksa prasarana lainnya.
kembali, apakah keterampilan dan 4. Membuat kebijakan-kebijakan
pengetahuan yang ditargetkan telah untuk mengenali menghargai
berhasil dipelajari. Indikator individu-individu
keberhasilannya adalah dengan yang ingin berkembang.
membuat standar bahwa proses Cara terpenting yang harus
keberhasilan itu dapat diukur dilakukan adalah seorang pemimpin
dengan melakukan sebuah praktek dakwah harus menjadi figure yang selalu
yang kemudian diselesaikan kreatif, inovatif dan berusaha untuk
dengan teori yang telah diberikan. menambah ilmu pengetahuan dan
7. Mendorong aplikasi dari keterampilan yang kemudian dibuktikan
keterampilan dalam kerja dakwah secara aktual dalam memimpin organisasi
Setelah dilakukan proses dakwah. Peningkatan dan penyempurnaan
pelatihan kepada para da’i, maka terhadap proses dakwah dapat dilakukan
langkah penting selanjutnya pada setelah diadakan penelitian dan penilaian
manajer dakwah adalah terhadap jalannya proses dakwah secara
mengaplikasikan beberapa prinsip meyeluruh setelah suatu proses usaha
peserta prosedur dalam pemecahan selesai. iv
masalah-masalah actual yang 3. Dakwah melalui gerakan
berhubungan dengan kerja kebudayaan
dakwah. iii a. Pengertian gerakan
Ada beberapa cara yang dapat
Pengertian Gerakan Menurut Kamus
dilakukan oleh pemimpin dakwah untuk
Besar Bahasa Indonesia, gerakan adalah
mengembangkan kemampuan para da’i
tindakan atau agitasi terencana yang
dalam aktifitas dakwah di antaranya
dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat
adalah:

76
Syi’ar Vol. 18 No. 2 Juli-Desember 2018

yang disertai program terencana dan untuk terjadinya perubahan pemikiran,


ditujukan pada suatu perubahan atau keyakinan, sikap dan perilaku yang lebih
sebagai gerakan perlawanan untuk Islami. Dengan kata lain, dengan adanya
melestarikan pola-pola dan lembaga dakwah seseorang atau sekelompok orang
masyarakat yang ada (Suharso, 2009:340). akan berubah pemikiran, keyakinan, sikap
Ada empat unsur utama yang perlu dan perilakunya kearah yang lebih positif
ditekankan dalam sebuah gerakan, yaitu: yaitu kearah yang sesuai dengan ajaran
1. interakisnya bersifat informal atau atau nilai-nilai Islam. Misalnya dari tidak
tidak terstruktur. Dengan kata lain ada
mengenal Tuhan ke mengenal Tuhan, dari
ikatan ide dan komitmen bersama di
antara para anggota atau konstituen berTuhan banyak ke Tuhan yang satu, dari
gerakan itu meskipun mereka tidak shalat menjadi shalat, dari perilaku
dibedakan dalam profesi, kelas sosial, jelek menjadi perilaku baik, dari kondisi
dll.
miskin yang pasrah terhadap nasib menjadi
2. Ada sharing keyakinan dan solidaritas
sadar dan mau merubah nasib dan
di antara mereka.
3. Ada aksi bersama dengan membawa sebagainya. Oleh karena itu, dakwah
isu yang bersifat konfliktual. Ini hendaklah dikemas dengan baik sehingga
berkaitan dengan penentangan atau mampu menarik perhatian mad’u,
desakan terhadap perubahan tertentu.
misalnya dengan mengkompromikan nilai-
4. Aksi tuntutan itu bersifat kontinyu
tetapi tidak terinstitusi dan mengikuti nilai atau ajaran Islam dengan nilai-nilai
prosedur rutin seperti dikenal dalam tradisi atau budaya lokal.
organisasi atau agama. (Syarbaini, Menurut Simuh pendekatan
2009:156)
kompromis/berdamai ini pernah dilakukan
oleh para wali Songo dalam menyebaran
Dakwah v adalah proses transformasi
Islam di tanah Jawa yang sebelumnya
ajaran dan nilai-nilai Islam dari seorang
memang kental akan nilai-nilai budaya
atau sekelompok orang kepada seorang
Hindu dan Budha vi (meskipun tentu ada
atau atau sekelompok mad’u dengan
ajaran-ajaran Islam yang tidak bisa
tujuan agar seseorang atau sekelompok
dikompromikan seperti tata cara shalat).
orang yang menerima transformasi ajaran
Para wali tidak berusaha secara frontal
dan nilai-nilai Islam itu terjadi pencerahan
dalam menghadapi masyarakat setempat,
iman dan juga perbaikan sikap serta
tetapi ada starategi budaya yang
perilaku yang Islami.
dikembangkan agar Islam bukan
Dakwah dapat juga dimaknai dengan
merupakan sesuatu yang asing bagi
upaya menciptakan kondisi yang kondusif
masyarakat setempat, tetapi merupakan

77
Ashadi Cahyadi
Pengembangan Dakwah Melalui Gerakan Kebudayaan

sesuatu yang akrab karena sarana, bahasa keImanan, keIslaman dan keIhsanannya
dan pendekatan yang dipakai merupakan sama seperti yang diajarkan oleh
hal-hal yang sudah dekat dengan mereka Rasulullah, maka perlu pemaknaan budaya
seperti selamatan, kenduri, dan setempat yang mempengaruhi nilai-nilai
sebagainya. Pendekatan pendekatan yang dan ajaran Islam agar keImanan,
kompromis inilah yang melahirkan banyak keIslaman dan keIhsanan tersebut tidak
produk budaya dan masyarakat, yang tentu tercampur dengan hal-hal yang sifatnya
saja mengandung ajaran-ajaran disamping syirik.
seni dan hiburan yang mendapat Dakwah kultural adalah aktivitas
menyampaikan misi Islam yang rahmatan dakwah yang menekankan pendekatan
li al’ alamin. Islam kultural. Islam kultural adalah salah
Dalam konteks sekarang, pada satu pendekatan yang berusaha meninjau
pelaksanaannya, dakwah akan selalu kembali kaitan doktrin yang formal antara
berhadapan, bertemu, bersinggungan Islam dan politk atau Islam dan negara.
dengan budaya masyarakat di mana Dakwah kultural hadir untuk
dakwah dilaksanakan. Oleh karena itu mengukuhkan kearifan-kearifan lokal yang
meskipun dakwah itu berhasil, namun ada pada suatu pola budaya tertentu
hasil dakwah itu tetap akan dipengaruhi dengan cara memisahkannya dari unsur-
oleh budaya masyarakat. Misalnya dakwah unsur yang bertentangan dengan nilai-
pada masyarakat Banjar akan dipengaruhi nilai. Dakwah kultural tidak menganggap
oleh Budaya Banjar, dakwah pada power politik sebagai satu-satunya alat
masyarakat Jawa akan dipengaruhi oleh perjuangan dakwah. Dakwah kultural
Budaya Jawa atau kejawen, dakwah pada menjelaskan bahwa dakwah itu sejatinya
masyarakat Bugis akan dipengaruhi oleh adalah membawa masyarakat agar
Budaya Bugis, dan dakwah masyarakat mengenal kebaikan universal, kebaikan
minang akan dipengaruhi oleh budaya yang diakui oleh semua manusia tanpa
minang dan sebagainya, bahkan pada mengenal batas ruang dan waktu.
tingkat internasional, kita mengenal ada Dakwah kultural merupakan upaya
muslim afganistan, muslim pakistan, menanamkan nilai-nilai Islam dalam
muslim Maroko, muslim Malaysia dan seluruh dimensi kehidupan dengan
sebagainya, yang semuanya nilai-nilai memperhatikan potensi dan
budaya setempat mempengaruhi ajaran- kecenderungan manusia sebagai makhluk
ajaran atau nilai-nilai agama. Oleh karena budaya secara luas dalam rangka
itu agar dakwah berhasil dalam artian mewujudkan masyarakat Islam yang

78
Syi’ar Vol. 18 No. 2 Juli-Desember 2018

sebenar-benarnya. Dakwah kultural hanya mengejar kekuasaan yang instan.


mencoba memahami potensi dan Oleh karena itu, dakwah kulturar harus
kecenderungan manusia sebagai makhluk tetap ada hingga akhir zaman. Menurut
budaya berarti memahami ide-ide, adat Prof. Dr. Said Aqil Siradji, M.A., jika
istiadat, kebiasaan, nilai-nilai, norma, dilihat secara hiostoris dakwah kultural
sistem aktivitas, symbol dan hal-hal fisik sudah ada sejak zaman Muawiyah yang
yang memilki makna tertentu dan hidup dipelopori oleh Hasan Bashri (w. 110 H)
subur dalam kehidupan masyarakat. yaitu dengan mendirikan forum kajian
Dikatakan dakwah kultural, karena yang nantinya melahirkan para ilmuwan
dakwah yang dilakukan menawarkan dari berbagai disiplin ilmu, hingga
kultur baru yang bernilai islami. Dari kemudian diteruskan oleh para Walisongo,
ikhtiar untuk menawarkan kultur baru
KH. Hasyim Asy’ari, KH. Ahmad dahlan
yang bernilai islami, dari teks Kitab Suci
Al-Qur’an lahirlah seni baca al-Qur’an dan dan lain sebagainya.
seni kaligrafi. 5. Fungsi Dakwah Kultural

4. Ciri-Ciri Dakwah Kultural Dalam permainannya yang dimainkan


oleh cendekiawan Muslim, dakwah
Ciri dakwah kultural ini pernah
Kultural mempunyai dua fungsi utama
dipraktekkan Rasulullah SAW, ketika
yaitu fungsi ke atas dan fungsi kebawah.
memperlakukan Tsumamah bin Utsal,
Dalam fungsinya ke lapisan atas antara
kepala suku Bani Hanifah. Kreatifitas dan
lain adalah tindakan dakwah yang
inovasi kultural dalam berdakwah juga
mengartikulasikan aspirasi rakyat (umat
dilakukan oleh K.H. Ahmad Dahlan,
muslim) terhadap kekuasaan. Fungsi ini
dengan mendirikan lembaga pendidikan,
bertujuan untuk mengekspresikan aspirasi
rumah sakit, panti asuhan dan lain-
rakyat yang tidak mampu mereka
lain. Secara substansial misi dakwah
ekspresikan sendiri dan karena ketidak
kultural adalah upaya melakukan
mampuan parlemter untuk mengartikulasi
vii
dinamisasi dan purifikasi viii . Beberapa
aspirai rakyat. Fungsi ini berbeda dengan
cirri-ciri dari dakwah kultural adalah
pola dakwah struktural karena pada fungsi
: Dinamis, Kreatif dan Inovatif .
ini lebih menekankan pada tersalurkannya
Dakwah Kultural memiliki peran yang
aspirasi masyarakat bawah pada kalangan
sangat penting dalam kelanjutan misi
penentu kebijakan. Sedangkan fungsi
Islam di Bumi ini. Suatu peran yang tak
dakwah kultural yang bersifat ke bawah
diwarisi Islam Politik atau struktural yang
adalah penyelenggaraan dakwah dalam

79
Ashadi Cahyadi
Pengembangan Dakwah Melalui Gerakan Kebudayaan

bentuk penerjemahan ide-ide intelektual 4. Ketidak tegasan pemerintahan


tingkat atas bagi umat muslim serta rakyat terhadap lahirnya aliran-aliran
umumnya untuk membawakan sesat di Indonesia
transformasi sosial. Hal yang paling utama 7. Kebudayaan: sebuah pemahaman
dalam fungsi ini adalah penerjemahan awal
sumber-sumber agama (Al-Quran dan
Istilah kebudayaan dalam bahasa
Sunnah) sebagai way of life.
Indonesia secara etimologis berasal dari
6. Konsep Dakwah Kultural bahasa sanseketra budaya (bentuk jama’
Dalam penyampaiannya, Dakwah dan budhi) yang berarti budi atau akal.
Kultular sangat mengedepankan Karena itu kebudayaan dimaknai sebagai
penanaman nilai, kesadaran, kepahaman sesuatu yang berkaitan dengan akal. Ada
ideologi dari sasaran dakwah. Dakwah juga yang berpendapat bahwa kebudayaan
kultular melibatkan kajian antara disiplin berasal dari bentuk dasar budaya yang
Ilmu dalam rangka meningkatkan serta merupakan perkembangan dari istilah
memberdayakan masyarakat. Aktivitas budi-daya yang berarti daya dari budi yang
dakwah kultural meliputi seluruh aspek berupa cipta, rasa dan karsa.
kehidupan, baik yang menyangkut aspek Pemahaman yang kedua ini
sosial budaya, pendidikan, ekonomi, menunjukkan bahwa kebudayaan
kesehatan, alam sekitar dan lain merupakan bagian dari hasil cipta, rasa dan
sebagainya. Keberhasilan dakwah kultural karsa manusia. Sedangkan kebudayaan
ditandai dengan teraktualisasikan dan secara istilah ada bermacam-macam
terfungsikannya nilai-nilai islam dalam pengertian, hal ni terjadi karena para pakar
kehidupan pribadi, rumah tangga membahas pengertian kebudayaan
kelompok dan masyarakat. disesuaikan dengan bidang ilmu yang
Alasan dakwah kultural harus mereka tekuni. Di antara pakar yang
dilakukan adalah: mendefinisikan kebudayaan adalah
1. Betapa kuatnya kultural koentjaraningrat yang melihat dari kaca
masyarakat kita mata ilmu antropologi. Kebudayaan,
2. Semakin berubahnya tatanan menurutnya, adalah keseluruhan sistem
strategi dakwah tradisional. gagasan, tindakan dan hasil karya manusia
3. Semakin merebaknya dalam rangka kehidupan masyarakat yang
permasalahan sosial kultural di dijadikan milik diri manusia dengan
masyarakat. belajar.ix

80
Syi’ar Vol. 18 No. 2 Juli-Desember 2018

Pemahaman terhadap kebudayaan menyingkirkan batu tersebut, bahkan


tidak terlepas dari unsur-unsurnya yang banyak orang yang menghindari dan
meliputi: membiarkan batu itu tetap di tengah jalan.
a. Bahasa Oleh karena itu seorang da’i harus
b. Sistem pengetahuan memahami wawasan budaya agar hal-hal
c. Organisasi sosial yang disampaikan tidak menjadi “buah
d. Sistem perlatan hidup simalakama” bagi para audiens (mad’u).
e. Sistem mata pencaharian hidup Hal-hal yang tidak pas dengan ajaran
f. Sistem agama agama namun dianggap atau dijadikan
g. Kesenianx pedoman hidup (budaya) oleh masyarakat
perlu dikaji dan dicermati apa yang salah
Ketujuh unsur kebudayaan itu
dengan budaya itu, diluruskan dengan
menjelma dalam tiga wujud kebudayaan
memberikan makna budaya tersebut
yaitu nilai budaya, pola tindakan dan hasil
sehingga masyarakat (mad’u) menjadi
karya. Dari ketiga wujud budaya tersebut
paham dengan apa maksud dan tujuan dari
bila budaya merupakan tingkat paling
budaya tersebut. Da’i yang memaksakan
tinggi dari adat istiadat. Hal ini disebabkan
kehendak supaya masyarakat (mad’u) mau
nilai budaya merupakan konsep mengenai
mengikuti ajaran-ajaran yang disampaikan
apa yang hidup dalam pikiran sebagai
dan tidak memperhatikan kepentingan
besar dari warga masyarakat tentang
masyarakat itu sendiri dijamin tidak akan
sesuatu yang dianggap paling penting dan
sukses dalam dakwahnya.
berharga yang berfungsi sebagai pedoman
Kenyataan menunjukkan bahwa
kehidupan masyarakat tersebut.
bangsa Indonesia memiliki kekayaan
Pentingnya wawasan budaya bagi da’i
budaya yang luas dan beragaman.
Setiap orang akan mengatakan bahwa
Keluasan dan beragaman tersebut
wawasan budaya adalah penting, tetapi
ditunjukkan dengan keberadaan budaya
belum tentu setiap orang mau menerapkan
desa di samping budaya kraton, budaya
makna pentingnya wawasan budaya itu.
populer di samping budaya luhur yang
Setiap orang akan mengerti bahwa batu di
masing-masing memiliki pola hidup dan
tengah jalan itu tidak baik dan berbahaya
perkembangannya sendiri. Diantara
karena dapat mencelakakan setiap
budaya yang berkaitan dengan religi dan
pengendara atau pengguna jalan, tetapi
masih kuat dilaksanakan pada masyarakat
tidak semua orang akan timbul
khususnya Jawa sampai saat ini adalah:
pengertiannya untuk mangambil dan

81
Ashadi Cahyadi
Pengembangan Dakwah Melalui Gerakan Kebudayaan

1. Yang berhubungan dengan hari- tradisi. Nilai tradisi ini jika tidak dimaknai
hari atau bulan penting dalam akan menjerumuskan masyarakat pada
Islam seperti padusan (menjelang masalah-masalah yang sifatnya syirik.
ramadhan), kupatan (pada saat C. Kesimpulan
hari raya idul fitri dan satu
minggu setelah hari raya idul Pengembangan Dakwah Melalui

fitri), maulud (memperingati Gerakan Kebudayaan termasuk sebuah

lahirnya nabi) dan sebagainya. model aktivitas dakwah yang harus

2. Yang berhubungan dengan kala diperhatikan, kenyataan menunjukkan

rotasi dalam kehidupan manusia bahwa bangsa Indonesia memiliki

seperti pernikahan, mitung kekayaan budaya yang luas dan

wulang (hamil 7 bulan), selapan beragaman. Cara terpenting yang harus

(35 hari setelah kelahiran), dilakukan adalah seorang pemimpin

sunatan, tahlilan. dakwah baik secara individu maupun

3. Yang berhubungan dengan kelompok harus menjadi figure yang selalu

pekerjaan seperti bersih desa, kreatif, inovatif dan berusaha untuk

wiwit (upacara sebelum panen). menambah ilmu pengetahuan dan

4. Yang berhubungan dengan keterampilan yang kemudian dibuktikan

kebutuhan insidintal seperti secara aktual dalam pergerakan dakwah,

masang molo, menempati rumah Dalam konteks sekarang, pada

baru, ngur pelaksanaannya, dakwah akan selalu

Pemakanaan budaya tersebut di atas berhadapan, bertemu, bersinggungan

menjadi sangat penting dalam kaitannya dengan budaya masyarakat di mana

dengan dakwah, sehingga masyarakat dakwah dilaksanakan. Tujuan dari

memahami maksud dan tujuan pengembangan dakwah melalui gerakan

pelaksanaan ritual-ritual tersebut. Uraian kebudayaan agar dapat menarik simpati

di atas mencoba memaknai beberapa masyarakat secara nyata karena

budaya dalam konteks dakwah. Dengan keberhasilan dakwah itu tetap akan

perubahan masyarakat dari masyarakat dipengaruhi oleh budaya masyarakat

tradisional kemasyarakat moderen setempat.

memang berakibat pada berubahnya nilai Endnote

i
Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen
Dakwah, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group,2006). h. 243

82
ii
Ibid. h. 244
iii
Ibid, h .245-247
iv
Abd. Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah
Islam, ( Jakarta: Bulan Bintang, 1993), h. 150
v
Dakwah dalam bahasa Arab berasal dari kata
(da’a, yad’u, da’watan), fiil naqis berarti menyeru,
memanggil, mengajak, menjamu. Asal kata dakwah
dalam berbagai bentuknya (fi’il dan Isim), terulang
dalam Al-Qur’an sebanyak 211 kali, dengan rincian
dalam bentuk masdar terulang 10 kali , fi’il madhi
30 kali, fi’il mud’hari’ 112 kali, fi’il amar 32 kali,
Isim fa’il 7 kali sedangkan dengan kata du’a
sebanyak 10 kali dalam Al-Qur’an.lihat
Muhammad Fu’ad ‘Abd Al Baqi, Al-Mu’jam al-
Mufahras Lial-fazh Al-Qur’an Al-Qarim, (Beirut :
Dar Al-ma’rifah, 1992),h.326. Kata dakwah telah
menjadi salah satu kosa kata bahasa Indonesia,
yang diberi pengertian kurang tepat, sebab
tampaknya disamakan pengertian dakwah itu
dengan penyiaran agama Islam dikalangan
masyarakat. Kecuali, kata berdakwah yang berarti
mengajak (Menyeru) untuk mempelajari dan
mengamalkan Ajaran Islam. Lihat, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Balai Pustaka, Jakarta, 1990), h.181.
vi
Simuh, Sufisme Jawa : Tranformasi Tasawuf
Islam ke Mistik Jawa , Yogyakarta : (Yayasan
Bintang), 199. h . 6
vii
Dinamisasi bermakna sebagai kreasi budaya
yang memiliki kecenderungan untuk selalu
berkembang dan berubah ke arah yang lebih baik
dan islami.
viii
Purufikasi diartikan sebagai usaha pemurnian
nilai-nilai dalam budaya dengan mencerminkan
nilai-nilai tauhid.
ix
Dedi Pramono, Upaya Pengenbangan Melalui
Budaya, Makalah Disampaikan Pada Pembekalan
KKN
x
https://googleweblight.com/?lite url=https://
aziztitik.wordpress.com/2018/09/14/dakwah
melalui-pemaknaanbudaya

83

Anda mungkin juga menyukai