Bismillah Proposal Bab 1-3 - FANESA VERNANDA
Bismillah Proposal Bab 1-3 - FANESA VERNANDA
FANESA VERNANDA
1911316001
PEMBIMBING
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia seutuhnya yang bermula sejak saat perubahan dan berlangsung sepanjang
masa hidupnya meliputi aspek fisik, mental, sosial. Salah satu dampak
yang berakibat meningkatnya jumlah usia lanjut dengan berbagai masalah bagi
harapan hidup dan menurunnya angka kematian. Dalam waktu hamper lima
decade, persentase lanjut usia di Indonesia meningkat sekitar dua kali lipat yaitu
menjadi 9,6 persen (25,64 juta) penduduk (Badan Pusat Statistik, 2019).
Sedangkan jumlah lansia di Provinsi sumatera barat pada tahun 2019 sebanyak
dari permulaan kehidupan. Menurut Who ada empat tahapan pembagian batasan-
batasan dari lanjut usia yakni usia pertengahan (Middle age) usia 45-59 tahun,
lanjut usia (elderly) usia 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) usia 75-90 tahun, usia
sangat tua (very old) usia > 90 tahun . Merupakan proses yang berangsur-angsur
tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar (Padila, 2013).
kesehatan. Masalah kesehatan pada lansia bukan saja terletak pada aspek penyakit
kronis, melainkan pula kerentanan terhadap infeksi yang cukup tinggi. Penyakit
yang paling banyak didertita lansia adalah masalah pada sistem kardiovaskuler,
darah akan menurun setelah berumur 20 tahun. Pembuluh darah yang tadinya
lentur dan elastis akan mengeras dan kaku pengembangan dan pengerutan
pembuluh darah tidak lagi memadai untuk memasok kebutuhan aliran darah bagi
diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 milyar orang yang terkena hipertensi
dan diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta orang meninggal karena hipertensi
dan komplikasinya.
Sumatera Barat pada ummunya nampak perbedaan prevalensi yang cukup besar
(RISKESDAS, 2018).
Hipertensi atau lebih dikenal dengan sebutan penyakit darah tinggi adalah
suatu kedaan dimana keadaan tekanan darah seseorang diatas batas normal atau
optimal yaitu 120 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHG untuk diastolik (Potter,
2010). Hipertensi pada lansia mempunyai prevalensi yang tinggi pada usia diatas
65 tahun didapatkan 60-80%. Sekitar 60% hipertensi pada usia lanjut adalah
diastolik berkaitan dengan resiko yang lebih tinggi. Untuk setiap kenaikan
tekanan diastolik sebesar 7,5 mmHg maka resiko stroke meningkat 2 kali lipat.
Apabila hipertensi dapat dikendalikan dengan baik, maka resiko stroke turun
masing- masing individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya.
gaya hidup. Pola makan, berat badan berlebih, merokok dan alkohol. Pada lansia
didalam struktur pembuluh darah utama yaitu menjadi kurang elastis dan kaku,
hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer atau essensial hingga
saat ini masih belum diketahui penyebabnya bahkan terjadi pada sekitar 90%
terserang penyakit lain yang timbul kemudian. Beberapa penyakit yang timbul
yaitu penyakit jantung koroner, gagal jantung, kerusakan pembuluh darah otak,
gagal ginjal. Penyabab dari hipertensi salah satunya stress (Bustan, 2015).
Pengobatan hipertensi ada dua macam yaitu farmakologis dan non
berbeda pada orang yang berbeda. Efek smping obat anti hipertensi meliputi
pusing, gangguan tidur , mengantuk, mulut kering sakit kepala, bengkak atau
yaitu dengan cara diet rendah garam, mengurangi asupan garam dalam tubuh,
kekhawatiran bahwa hipertensi pada lansia mungkin juga meningkat dan bahwa
kasus tidak terdeteksi karena skrining yang tidak memadai pada kelompok usia
ini. Kurangnya kepatuhan terhadap obat hipertensi adalah alasan utama untuk
Tekanan darah yang tidak terkontrol (Ma, 2016). Tekanan darah yang tidak
jantung koroner, trombosis serebral, stroke, dan gagal ginjal kronis (Liu, 2011;
disengaja, terjadi saat pasien lupa untuk mengambil obat atau salah mengambil
dokter/pemberi resep melalui kelupaan (lupa untuk mengambil obat, lupa minum
obat), kecerobohan (kadang minum obat kadang tidak), dan keadaan diluar
kendali pasien (malas dan bosan minum obat). (Gadkari & Mchorney, 2012)
yang disengaja merupakan keputusan aktif dari pasien untuk mengabaikan terapi
(resepnya terlalu mahal) atau berhenti terapi pengobatan tanpa saran dari dokter
12.616 orang. Dilihat dari tingkat pendidikan, sekolah dasar dan sekolah
responden.
pada lanjut usia di Negara maju yaitu terdapat faktor pasien seperti usia, fungsi
mengambil obat. Faktor pengobatan seperti; frekuensi dosis, jumlah obat, dan
diagnosis dan akses terbatas ke layanan kesehatan. Faktor lain; dukungan sosial.
fisik maupun psikis menjadi lebih baik dan dapat mempengaruhi rasa percaya
penderita dengan baik (A.Novian, 2013). Selain itu peran petugas kesehatan
masalah dalam bidang kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat (Wahid Iqbal
Mubarak, 2009:73).
tingkat motivasi. Hal ini sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh
pasien hipertensi.
untuk membahas lebih dalam lagi informasi kepatuhan pengobatan pada lansia.
Hasil dari literature review tersebut dapat digunakan untuk membantu mengubah
untuk kelompok lansia. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
(literature review).
D. Manfaat penelitian
1) Bagi Peneliti
perkuliahan.
Universitas Andalas.
selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Lanjut usia
1. Pengertian
adaptasi, serta usia sosial yang berhubungan dengan perubahan peran dan
tidak dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimula sejak permulaan
2013 )
Lanjut usia adalah tahap akhir siklus hidup manusia, pada tahap ini
lanjut usia pada Bab I pasal 1 ayat 2 yang menyebutkan yang dimaksud
dengan lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas, baik
pria maupun wanita. Menua bukanlah suatu penyakit, akan tetapi merupakan
(Padila, 2013).
b. Depkes RI
meliputi dari sistem integumentary, sistem rangka, sistem otot, sistem saraf,
reproduksi.
1. Kulit mulai mengendur dan wajah mulai keriput serta garis-garis yang
menetap
a. Perubahan sel
itu, jumlah sel otak juga menurun, otak menjadi atrofis beratnya
(Sunaryo, 2016).
b. Sistem persyarafan
berkurangnya sel saraf yang rusak dan tidak dapat diganti. Juga
d. Sistem kardiovaskuler
normal dari penuaan yang terjadi pada jantung dan sistem vaskuler
f. Sistem pernafasan
g. Sistem integumen
h. Sistem muskuloskeletal
i. Sistem reproduksi
vagina akan
B. Hipertensi
1. Pengertian
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90
mmHg pada dua kali pengukuran pada selang waktu lima menit dalam
tekanan darah dalam arteri secara terus – menerus lebih dari suatu periode.
Hal ini terjadi bila arteriole-arterriole konstriksi. Kontriksi membuat darah
menambah beban kerja Jantung dan arteri yang bila berlanjut dapat
2. Etiologi hipertensi
a. Keturunan
(Dalimartha,2008)
b. Jenis kelamin
c. Umur
penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari berbagai faktor resiko
pembuluh darah adalah faktor penyebab hipertensi pada usia tua (Sutanto,
2010).
d. Merokok
merokok lebih dari satu pak per hari memiliki kerentanan dua kali lebih
e. Obesitas
tinggi dari penderita hipertensi yang tidak mengalami obesitas. Jika anda
hipertensi dan obesitas namun terbukti bahwa daya pompa jantung dan
f. Stress
(Nurrahmani, 2014).
g. Aktifitas fisik
csegala hal. Sebaliknya tidak perlu olahraga yang berat, cukup dengan
Jantung, otak dan ginjal sanggup menahan tekanan darah tinggi untuk
waktu yang cukup lama. Itulah sebabnya pengidap tekanan darah tinggi
Tekanan darah semakin tinggi, semakin berat pula kerja jantung, jika
tekanan darah tinggi tidak segera diobati, jantung akan menjadi lemah.
3. Jenis-jenis hipertensi
a. Faktor keturunan
b. Ciri perseorangan
perempuan ).
c. Kebiasaan hidup
2. Hipertensi sekunder
akut. Kegemukan atau obesitas, gaya hidup yang tidak aktif atau malas
3) Obat-obatan Pil KB
4. Gejala hipertensi
kadang hipertensi essensial berjalan tanpa gejala dan baru timbul gejala
setelahterjadi komplikasi pada organ sasaran seperti pada ginjal, mata, otak
sama pada setiap orang, bahkan terkadang timbul tanpa gejala. Secara umum
1. Sakit kepala
5. Komplikasi
berlebihan pada dinding arteri dapat merusak banyak organ vital dalam tubuh
menyebabkan stroke.
b. Penyakit Jantung
jantung. Hal ini terjadi karena pada penderita hipertensi kerja jantung
c. Penyakit ginjal
darah oleh karena itu, berbagai penyakit dan kelainan pada ginjal bisa
menyebabkan peadangan dan cidera pada salah satu atau kedua ginjal
2. Indikator Kepatuhan
2) Intentional Nonadherence
Intentional Nonadherence merupakan ketidakpatuhan yang
disengaja, terjadi saat pasien memilih untuk tidak mengambil
obatnya. Ketidakpatuhan yang disengaja merupakan keputusan
aktif dari pasien untuk mengabaikan terapi yang ditentukan dapat
ditunjukkan melalui tidak terpenuhinya resep baru (resepnya terlalu
mahal) atau berhenti terapi pengobatan tanpa saran dari dokter
(merasa lebih baik/buruk). Ketidakpatuhan yang disengaja
didorong oleh keyakinan pasien tentang pengetahuan, motivasi,
pengobatan, penyakit, prognosis, dan pengalaman obyektif pasien
dalam pengobatan.
3) Ukuran Kepatuhan Minum Obat
Pertanyaan utama tentang demografi dan status kesehatan
yang dilaporkan pasien. Tiga pertanyaan tentang ketidakpatuhan
yang tidak disengaja mengenai resep obat selama enam bulan
terakhir (Gadkari & Mchorney, 2012):
a) Apakah Anda pernah lupa untuk mengambil resep obat?
b) Apakah Anda pernah kehabisan obat?
c) Apakah Anda seringkali ceroboh dalam minum obat?
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
secara kritis pengetahuan, temuan dan gagasan yang didapat di dalam tubuh
kontribusi teoritis dan metodologisnya untuk topik tertentu (Cooper dan Taylor;
Farisi, 2010)
1. Populasi
Populasi adalah objek atau subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian
dalam penelitian ini adalah menggunakan jurnal tentang faktor yang berhubungan
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria eksklusi
1. Framework
Kriteria PICOS
yang relevan terkait topik yang sedang di teliti seperti kepatuhan, faktor
2. Kata Kunci
Heading) yang merupakan kosa kata atau tesaurus terkontrol dari the US
3. Database
ditentukan.
b. Lalu jurnal disaring dengan melihat jurnal yang ganda yang ditemukan
dari 4 database, lalu mengambil salah satu jurnal yang ganda dan
c. Melihat kelayakan dari jurnal, dimana jurnal akan dinilai sesuai kriteria
inklusi dan ekslusi yang sudah ditentukan dan menghapus jurnal yang
tidak sesuai.
diidentifikasi melalui
pencarian data
alasan
Studi yang termasuk dalam
sistesis kuantitatif
Termasuk
penelitian. Sumber dokumen yang digunakan pada penelitian ini adalah dokumen
sekunder berupa dokumen yang di dapatkankan dari berbagai media seperti jurnal
E. Ekstraksi Data
1. Metodologi penelitian (kohort atau random kontrol trial, case kontrol atau
1. Pengumpulan data
3. Display data
menentukan jenis serta bentuk data yang dimasukan ke dalam topik tersebut.
4. Penarikan kesimpulan
G. Analisis Data
Analisis data adalah upaya mencari dan menata secara sistematis data
masalah yang diteliti dan mengkajinya sebagai temuan bagi orang lain (Arikunto,
2012). Analisis jurnal hasil penelitian ini menggunakan metode critical appraisal.
Metode tersebut merupakan gambaran umum dari semua studi utama pada topik
2017). Aspek yang dilihat meliputi : lokasi penelitian, tahun publikasi, desain