Anda di halaman 1dari 3

Nama : Gusti Nurul

Asal Negara : Indonesia

Kebangsaan : Indonesia

Bahasa ; Indonesia dan jawa

Kepribadian : Gusti Nurul adalah orang Indonesia yang wajahnya pernah masuk majalah
legendaris Life. Majalah terbitan Amerika Serikat ini edisi 25 Januari 1937 memajang
foto Gusti Nurul menari di hari pernikahan Putri Juliana dan Pangeran Bernard. Pada
hari pernikahan itu, 6 Januari 1937, Gusti Nurul yang baru berusia 15 tahun menari di
hadapan Ratu Belanda beserta pejabat-pejabat dan tamu kenegaraan.

Gusti Nurul datang bersama ayahnya yang juga menjadi tamu kenegaraan. Di zaman
belum ada mini compo itu, menurut Rudolf Mrazek dalam Engineers of Happy
Land (2006), “penari itu diiringi gamelan yang disiarkan tanpa kabel dari Istana Sultan
Yogyakarta.”

Gusti Nurul, menurut Martha Tilaar dalam Kecantikan Perempuan Timur (1999), adalah


pakar dalam pengetahuan kosmetik tradisional dan jamu. Bahkan Martha Tilaar, pakar
dan produsen kosmetik tradisional, juga belajar padanya. Soal jamu dan kosmetik itu
tampaknya dipelajari Gusti Nurul sejak muda. Tak heran jika ia terkenal. Tak hanya
tariannya, tapi juga parasnya yang elok.

Sebelum menikah dengan Jarso, ada gelagat seorang raja di kota sebelah hendak
menyunting Gusti Nurul. Ketika ayahnya, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya
Mangkunegara VII (1885-1944), masih hidup, pernah ada orang yang hendak
meminangnya.

Kepada Gusti Nurul, ayahnya pernah bercerita. “Telah datang utusan dari Yogyakarta,
dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang menanyakan tentang aku. Tujuannya ingin
meminangku untuk menjadikan istri,” aku Gusti Nurul dalam Goesti Noeroel: Straven
naar Geluk Mengejar Kebahagiaan (2014).

Gusti Nurul tentu tahu jika Sultan HB IX sudah punya istri. Gusti Nurul keberatan.
Pantang baginya, seorang perempuan berpendidikan tinggi di zaman kolonial, dimadu
seperti dialami Kartini.
Keluarga Gusti Nurul lahir di Istana Mangkunegaran pada 17 September 1921. Ia adalah putri
tunggal pasangan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegoro VII dengan Gusti
Kanjeng Ratu Timur. Sejak remaja sampai menjadi gadis, dia dikenal dengan berbagai kegiatan
Penampilan fisik : a terkenal karena parasnya yang ayu, cerdas, serta punya keteguhan dalam
memegang sikap sehingga Ratu Belanda menjulukinya 'De Bloem van Mangkunegaran'
(kembang dari Mangkunegaran).

Anak : Siti Noeroel Kamaril Ngasarati KusumawardhaniKeturunan

Rasika Wiyarti
Anak perempuan

Sularso Basarah
Anak laki-laki

Parimita Wiyarti
Anak perempuan

Heruma Wiyarti
Anak perempuan

Wimaya Wiyarti
Anak perempuan

Aji Pamoso
Anak laki-laki

Bambang Atas Aji


Anak laki-laki

Gusti nurul menikah dengan


Gusti Nurul is married to Soerjo Soejarso and has three
sons, namely Sularso Basarah, Aji Pamoso, and
Bambang Atas Aji. Young is also blessed with three
daughters, namely, Parimita Wiyarti, Heruma Wiyarti,
and Wimaya Wiyarti.

Gusti Nurul, according to Martha Tilaar in the Beauty of Eastern Women


(1999), is an expert in knowledge of traditional cosmetics and herbal
medicine. Even Martha Tilaar, an expert and producer of traditional
cosmetics, also studied with her. Gusti Nurul has studied herbal and
cosmetic matters since he was young. No wonder he is famous. Not only
the dance, but also her beautiful face. Before marrying Jarso, there was a
sign that a king in a nearby city wanted to edit Gusti Nurul. When his
father, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VII (1885-
1944), was still alive, there was someone who wanted to propose to him.
To Gusti Nurul, his father once told a story. “A delegation from
Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, came to ask about me.
The goal is to propose to me to become a wife, "admitted Gusti Nurul in
Goesti Noeroel: Straven naar Geluk Pursuing Happiness (2014). Gusti
Nurul certainly knew that Sultan HB IX already had a wife. Gusti Nurul
objected. Abstinence for him, a highly educated woman in the colonial
era, combined as experienced by Kartini. Gusti Nurul's family was born
at the Mangkunegaran Palace on September 17, 1921. She is the only
daughter of the couple Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo
Mangkunegoro VII and Gusti Kanjeng Ratu Timur. From adolescence to
girlhood, she was known for various activities

Anda mungkin juga menyukai