Penelitian Ryan Rowel dari San Francisco State University membuktikan bahwa motif riya, alias
pamer, cenderung mengurang kebahagiaan seseorang dalam menikmati kegemarannya. Orang yang
melakukan kegemaran pelesiran, misalnya, cenderung kurang bahagia menikmati pelesirannya bila
mengidap motif pamer, karena tidak bisa merasakan kebahagiaan dari kegemarannya itu bila tidak
ada orang lain yang memperhatikan dan memujinya. Pendek kata, kebahagiaannya amat bergantung
pada kepuasan nafsu riya yang tentu saja amat bergantung pada “perhatian” dan “pujian” orang
lain.
Orang tua bisa mengalami hal serupa bila mengidap penyakit riya dalam kegiatannya membina
keluarga.