Anda di halaman 1dari 9

Ratu berjalan dari arah barat ke timur (titik AB) sejauh 10 m.

Lalu, ia berbalik arah


menuju barat lagi (titik BA) sejauh 10 m. Dari sini, kita bisa tahu kalau jarak yang
ditempuh Ratu adalah AB + BA = 10 m + 10 m = 20 m. Kemudian, kita lihat besar
perpindahannya. Perpindahan dapat diukur dari posisi awal ke posisi akhir. Saat
Ratu berbalik arah dan berjalan sejauh 10 m, posisi akhir Ratu ada di titik awal, yaitu
titik A. Nah, karena posisi awal Ratu sama dengan posisi akhirnya. Maka, Ratu tidak
mengalami perpindahan (perpindahannya nol).

Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh suatu benda yang bergerak. Jadi,


meskipun Ratu berjalan berbalik arah ke posisi semula, jarak yang ditempuh Ratu
tetap jumlah dari titik AB ke titik BA. Oleh karena itu, jarak tidak dipengaruhi arah
pergerakan benda. Tandanya apa? Betul, jarak merupakan contoh besaran skalar.

Lain halnya dengan perpindahan. Perpindahan merupakan perubahan


kedudukan/posisi suatu benda, sehingga memiliki arah. Ratu yang awalnya
berjalan ke timur sejauh 10 m, kemudian berpindah ke arah barat sejauh 10 m
juga. Nah, saat Ratu berjalan ke barat, arahnya berlawanan dengan arah semula.
Arah yang berlawanan dari arah semula ini akan bernilai negatif. Oleh karena itu,
perpindahannya adalah AB - BA = 10 m - 10 m = 0 m. Perpindahan memiliki nilai
dan arah, sehingga termasuk besaran vektor.

Dari ilustrasi di atas, semoga kamu jadi lebih paham bedanya besaran vektor
dengan skalar, ya. Sekarang, kita lanjut ke pembahasan berikutnya, yuk!

Secara geometris, suatu vektor digambarkan sebagai ruas garis berarah. Vektor
dapat dinotasikan dengan huruf kecil bertanda panah di atasnya ( , dst) atau
huruf kecil bercetak tebal (a, b, c, dst). Nah, pada gambar di bawah ini, terdapat
ruas garis   yang kita misalkan sebagai vektor  . Vektor   merupakan vektor
yang memiliki pangkal di titik A dan ujung di titik B. Jika kita tulis vektor    dalam
bentuk matriks, maka hasilnya akan seperti berikut:

Kamu masih ingat kan kalau vektor merupakan besaran yang punya nilai dan arah.
Nilai vektor bergantung pada arah tiap-tiap komponennya. Komponen x akan bernilai
positif jika arahnya ke kanan dan bernilai negatif jika arahnya ke kiri. Sementara itu,
komponen y akan bernilai positif jika arahnya ke atas dan bernilai negatif jika
arahnya ke bawah. Bingung nggak, nih? Simak contoh soal berikut ini, deh.

Misalkan, terdapat sebuah vektor  , sebagai berikut.

 
Untuk menentukan nilai vektor  , kita bisa lihat pergeseran arahnya. Pertama, untuk
mencari nilai komponen x, kita lihat apakah vektor   bergeser ke arah kiri atau
kanan. Ternyata, vektor   bergeser sejauh 4 satuan ke kanan, berarti nilai
komponen x = 4. Lalu, untuk mencari nilai komponen y, kita lihat pergeseran
vektor   ke atas atau ke bawah. Kalau kamu lihat, vektor   bergeser ke atas
sejauh 4 satuan, sehingga nilai komponen y = 4. Jadi, diperoleh nilai vektor  , yaitu:

 
Paham ya maksudnya? Nah, dalam penerapannya, vektor selalu menempati bidang
atau ruang. Kita akan bahas satu persatu secara rinci berikut ini. Let’s go!!!

Vektor pada bidang bisa disebut juga sebagai vektor dua dimensi. Pada vektor dua
dimensi, kita akan mengenal yang namanya vektor posisi. Apa itu vektor
posisi? Vektor Posisi adalah vektor yang berpangkal di pusat koordinat (0,0) dan
berujung di suatu titik (x,y).

Nah, kalau kamu perhatikan gambar di bawah, terdapat dua buah ruas garis,
yaitu  dan  . Kita misalkan ruas garis  sebagai vektor   dan ruas garis 
sebagai vektor  . Vektor   termasuk vektor posisi karena memiliki pangkal di pusat
koordinat O(0,0) dan ujung di titik P(4,2). Sama halnya dengan vektor   yang juga
merupakan vektor posisi karena berpangkal di titik O(0,0) dan ujung di titik R(2,4).
Paham, ya? Oh iya, titik Q pada koordinat kartesius di atas juga bisa menjadi vektor
posisi, jika kamu tarik garis lurus dari pusat koordinat ke titik Q tersebut. Nilai vektor

posisi akan sama dengan koordinat titik ujungnya. Jadi, vektor posisi  dan

vektor posisi .
Nah, sekarang coba kamu perhatikan gambar di atas. Pada koordinat kartesius

tersebut, terdapat vektor  (ke kiri 10 satuan, ke atas 2 satuan).


Misalkan,   =   dan   =  , sehingga   dan   merupakan vektor posisi

bernilai   dan  . Jika kita menghitung nilai   -  , maka


akan diperoleh:

Artinya, vektor   dapat diperoleh dari vektor posisi titik B dikurangi vektor posisi
titik A  .
 
Pembahasan:

1. Diketahui: B(-4,1) dan 

Ditanya: Koordinat titik A?

Jawab:

 
Koordinat titik A akan bernilai sama dengan vektor posisi  , jadi koordinat titik A
adalah (-2,6).

2. Diketahui: P(2,-1), Q(5,3), dan   = PQ.

Ditanya: Koordinat titik R?


Jawab:

 
Ingat, vektor posisi   akan sama nilainya dengan koordinat titik P dan vektor
posisi   akan sama nilainya dengan koordinat titik Q, sehingga:

 
Koordinat titik R akan sama nilainya dengan vektor posisi  , jadi R(3,4).

Paham ya sampai sini. Selanjutnya, kita akan menentukan panjang vektor pada
bidang dua dimensi. Misalkan,   merupakan vektor pada ruas garis  . Vektor   

dapat dinyatakan dengan  . Pada gambar di bawah, OPR membentuk


segitiga siku-siku dengan sisi alas x, sisi tegak y, dan sisi miring  . Oleh karena itu,
panjang vektor   (dinotasikan dengan | |) dapat dicari menggunakan teorema
Pythagoras, yaitu:
Contoh:

Diketahui vektor   dan  . Tentukan | | dan | |!

Pembahasan:

a. | | =   satuan panjang.

b. |   | =   satuan panjang.

Sejauh ini aman, ya… Kalau gitu, kita lanjut ke pembahasan berikutnya, yaitu vektor
dalam ruang (dimensi tiga).

Agar kamu bisa lebih memahami konsep vektor dalam ruang, coba perhatikan
sistem koordinat kartesius dalam dimensi tiga berikut ini.

Vektor dalam ruang atau vektor tiga dimensi merupakan vektor yang memiliki tiga
buah sumbu, yaitu x, y, dan z. Ketiga sumbu tersebut saling tegak lurus dan
berpotongan di satu titik yang akan menjadi titik pangkal vektor tersebut. Penulisan
vektor tiga dimensi dalam bentuk matriks sebenarnya tidak jauh berbeda dengan
vektor dua dimensi. Hanya saja, pada vektor tiga dimensi, terdapat tambahan satu
komponen, yaitu komponen z.

Misalnya pada gambar di atas, vektor   terdiri dari tiga titik koordinat, yaitu x = 3, y
= 4, dan z = 1, sehingga:

 
Panjang vektor dalam ruang juga dapat ditentukan dengan cara yang sama, yaitu:

Contoh:

Diketahui vektor  , tentukan | | !

Pembahasan:

| | =   satuan panjang.

Anda mungkin juga menyukai