Dari ilustrasi di atas, semoga kamu jadi lebih paham bedanya besaran vektor
dengan skalar, ya. Sekarang, kita lanjut ke pembahasan berikutnya, yuk!
Secara geometris, suatu vektor digambarkan sebagai ruas garis berarah. Vektor
dapat dinotasikan dengan huruf kecil bertanda panah di atasnya ( , dst) atau
huruf kecil bercetak tebal (a, b, c, dst). Nah, pada gambar di bawah ini, terdapat
ruas garis yang kita misalkan sebagai vektor . Vektor merupakan vektor
yang memiliki pangkal di titik A dan ujung di titik B. Jika kita tulis vektor dalam
bentuk matriks, maka hasilnya akan seperti berikut:
Kamu masih ingat kan kalau vektor merupakan besaran yang punya nilai dan arah.
Nilai vektor bergantung pada arah tiap-tiap komponennya. Komponen x akan bernilai
positif jika arahnya ke kanan dan bernilai negatif jika arahnya ke kiri. Sementara itu,
komponen y akan bernilai positif jika arahnya ke atas dan bernilai negatif jika
arahnya ke bawah. Bingung nggak, nih? Simak contoh soal berikut ini, deh.
Untuk menentukan nilai vektor , kita bisa lihat pergeseran arahnya. Pertama, untuk
mencari nilai komponen x, kita lihat apakah vektor bergeser ke arah kiri atau
kanan. Ternyata, vektor bergeser sejauh 4 satuan ke kanan, berarti nilai
komponen x = 4. Lalu, untuk mencari nilai komponen y, kita lihat pergeseran
vektor ke atas atau ke bawah. Kalau kamu lihat, vektor bergeser ke atas
sejauh 4 satuan, sehingga nilai komponen y = 4. Jadi, diperoleh nilai vektor , yaitu:
Paham ya maksudnya? Nah, dalam penerapannya, vektor selalu menempati bidang
atau ruang. Kita akan bahas satu persatu secara rinci berikut ini. Let’s go!!!
Vektor pada bidang bisa disebut juga sebagai vektor dua dimensi. Pada vektor dua
dimensi, kita akan mengenal yang namanya vektor posisi. Apa itu vektor
posisi? Vektor Posisi adalah vektor yang berpangkal di pusat koordinat (0,0) dan
berujung di suatu titik (x,y).
Nah, kalau kamu perhatikan gambar di bawah, terdapat dua buah ruas garis,
yaitu dan . Kita misalkan ruas garis sebagai vektor dan ruas garis
sebagai vektor . Vektor termasuk vektor posisi karena memiliki pangkal di pusat
koordinat O(0,0) dan ujung di titik P(4,2). Sama halnya dengan vektor yang juga
merupakan vektor posisi karena berpangkal di titik O(0,0) dan ujung di titik R(2,4).
Paham, ya? Oh iya, titik Q pada koordinat kartesius di atas juga bisa menjadi vektor
posisi, jika kamu tarik garis lurus dari pusat koordinat ke titik Q tersebut. Nilai vektor
posisi akan sama dengan koordinat titik ujungnya. Jadi, vektor posisi dan
vektor posisi .
Nah, sekarang coba kamu perhatikan gambar di atas. Pada koordinat kartesius
Artinya, vektor dapat diperoleh dari vektor posisi titik B dikurangi vektor posisi
titik A .
Pembahasan:
Jawab:
Koordinat titik A akan bernilai sama dengan vektor posisi , jadi koordinat titik A
adalah (-2,6).
Ingat, vektor posisi akan sama nilainya dengan koordinat titik P dan vektor
posisi akan sama nilainya dengan koordinat titik Q, sehingga:
Koordinat titik R akan sama nilainya dengan vektor posisi , jadi R(3,4).
Paham ya sampai sini. Selanjutnya, kita akan menentukan panjang vektor pada
bidang dua dimensi. Misalkan, merupakan vektor pada ruas garis . Vektor
Pembahasan:
a. | | = satuan panjang.
b. | | = satuan panjang.
Sejauh ini aman, ya… Kalau gitu, kita lanjut ke pembahasan berikutnya, yaitu vektor
dalam ruang (dimensi tiga).
Agar kamu bisa lebih memahami konsep vektor dalam ruang, coba perhatikan
sistem koordinat kartesius dalam dimensi tiga berikut ini.
Vektor dalam ruang atau vektor tiga dimensi merupakan vektor yang memiliki tiga
buah sumbu, yaitu x, y, dan z. Ketiga sumbu tersebut saling tegak lurus dan
berpotongan di satu titik yang akan menjadi titik pangkal vektor tersebut. Penulisan
vektor tiga dimensi dalam bentuk matriks sebenarnya tidak jauh berbeda dengan
vektor dua dimensi. Hanya saja, pada vektor tiga dimensi, terdapat tambahan satu
komponen, yaitu komponen z.
Misalnya pada gambar di atas, vektor terdiri dari tiga titik koordinat, yaitu x = 3, y
= 4, dan z = 1, sehingga:
Panjang vektor dalam ruang juga dapat ditentukan dengan cara yang sama, yaitu:
Contoh:
Pembahasan:
| | = satuan panjang.