Anda di halaman 1dari 3

AGROWISATA KOPI STANDAR INTERNASIONAL

Disusun Oleh :

AFIF MUSLIM
1703110050

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
BANDA ACEH
2020
AGROWISATA KOPI STANDAR INTERNASIONAL

Agrowisata adalah aktivitas wisata yang melibatkan penggunaan lahan pertanian atau fasilitas terkait
yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Dengan standar yang dikembangkan oleh badan
standardisasi internasional yang diterapkan di seluruh dunia. (Sumber:Wikipedia,desember 2019)

Judul : Agrowisata Kopi Aceh Tengah

Lokasi : Pondok baru, Bandar, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh, Indonesia

Latar Belakang :

Kopi Arabika (Coffea arabica) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang menjadi produk
ekspor unggulan di Indonesia. Secara spesifik, kemudian komoditi perkebunan ini menjadi komoditi
utama dan unggulan di dua kabupaten yang berada di Dataran Tinggi Gayo yaitu Kabupaten Aceh
Tengah dan Bener Meriah. Luas areal pertanaman kopi arabika di kedua daerah ini mencapai lebih
dari 100.000 hektar, dengan produksi per tahun mencapai lebih dari 200.000 ton.

Komoditi perkebunan ini kemudian menjelma menjadi "soko guru" alias penopang utama
perekonomian di daerah dengan topografi pegunungan berhawa sejuk ini. Produk Domestik Regional
Brutto (PDRB) terbesar bagi daerah ini dihasilkan produk kopi arabika yang saat ini sudah banyak
dikenal oleh konsumen manca negara baik di daratan Eropa, Amerika maupun Asia.

Kopi arabika asal daerah ini yang kemudian dikenal dengan identitas geografis sebagai Kopi Gayo
(Gayo Mountain Coffee) ini, sekarang sudah mampu bersaing dengan kopi arabika yang dihasilkan
oleh negara-negara di benua Afrika, Amerika latin (khususnya Bazil) dan beberapa negara Asia
seperti Vietnam dan Thailand  di pasar kopi dunia. (SUMBER : https://www.kompasiana.com/,
desember 2019)

Rencana fasilitas yang mendukung standar internasional :

 Kebun kopi
 Pabrik kopi
 Cafe dan restoran
 Wisata pengunjung untuk memetik kopi hingga menjadi kopi siap di minum
 Penginapan
 Outbond
 museum kopi, dll

1)  Fokus Pada Pelanggan


Organisasi tergantung pada pelanggan mereka. Karena itu, manajemen organisasi harus
memahami kebutuhan pelanggan sekarang dan akan datang, harus memenuhi kebutuhan
pelanggan dan giat berusaha melebihi harapan pelanggan.

2) Kepemimpinan
Pimpinan puncak organisasi menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari organisasi. Mereka
harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi terlibat
secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.

3) Pelibatan Orang
Orang pada semua tingkat merupakan faktor yang sangat penting dari suatu organisasi dan
keterlibatan mereka secara penuh akan memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk
kemanfaatan organisasi.

4) Pendekatan Proses
Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila aktivitas dan sumber-
sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses mengubah masukan
(input) terukur kedalam keluaran (output) terukur melalui sejumlah langkah berurutan yang
terorganisasi.

5) Pendekatan Sistem Pada Manajemen


Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan dari proses-proses yang saling berkaitan
sebagai suatu sistem akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi organisasi dalam
mencapai tujuan-tujuannya.

6) Perbaikan Berkesinambung
Perbaikan berkesinambung dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan
tetap dari organisasi. Perbaikan berkesinambung didefinisikan sebagai suatu proses yang
berfokus pada upaya terus-menerus meningkatkan efektivitas dan/atau efisiensi organisasi
untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi itu. Perbaikan berkesinambung
membutuhkan langkah-langkah konsolidasi yang progresif, merespon perkembangan kebutuhan
dan ekspektasi pelanggan sehingga akan menjamin suatu evolusi dinamis dari sistem
manajemen mutu.

7) Pendekatan Fakta Pada Pengambilan Keputusan


Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan pada analisis data dan informasi untuk
menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-masalah mutu dapat terselesaikan
secara efektif dan efisien. Keputusan manajemen organisasi sebaiknya ditujukan untuk
meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas implementasi sistem manajemen mutu.

8) Hubungan Yang Saling Menguntungkan Dengan Pemasok


Suatu organisasi dan pemasoknya memiliki hubungan yang saling tergantung sekaligus saling
menguntungkan. Pembinaan hubungan yang demikian akan meningkatkan kemampuan bersama
dalam menciptakan nilai tambah.

Anda mungkin juga menyukai